Senirupa di Indonesia terdiri dari senirupa tradisional dan modern. Senirupa tradisional
dibuat oleh masyarakat, untuk kepentingan tradisi, seremonial atau keagamaan.
Wujudnya antara lain lukisan wayang, patung, relief pada candi, lukisan pada dinding
rumah adat Batak, patung suku Asmat, lukisan tradisional Bali. Lukisan pada kain
tradisional seperti batik.
Senirupa tradisional hidup dan dihidupkan dalam masyarakat tradisional dalam sistem
kekuasaan aristokrasi. Kerajaan menjadi panutan masyarakat, perintah raja
dilaksanakan dengan setia dan penuh hormat oleh rakyatnya.
Senirupa tradisi diciptakan oleh para seniman untuk kepentingan kerajaan. Ada juga
senirupa tradisional yang diciptakan di luar kerajaan. Seni tradisi memuat nilai-nilai
sakral, merupakan bagian dari ekspresi keagamaan.
Senirupa modern di Indonesia setelah era pelukis Raden Saleh adalah senirupa era
pelukis Mooi Indie (1920-1938). Disebut senirupa Mooi Indie karena lukisan-lukisannya
mengekspresikan keindahan Indonesia.
Penciptanya para pelukis dari Eropa maupun pelukis Indonesia. Coraknya berupa
lukisan representasional, cenderung naturalis. Tema lukisan berupa keindahan gunung
dan persawahan, pasar tradisional, pantai dan perahu-perahu, hingga gadis-gadis
cantik.
Senirupa setelah era Mooi Indie, disebut sebagai senirupa era seniman yang tergabung
dalam persatuan ahli gambar Indonesia, disingkat Persagi (1937-1942). Pelukis yang
tergabung dalam kelompok ini mengekspresikan seni dengan pendekatan berbeda
dibanding pelukis Mooi Indie.
Bukan hanya kemolekan atau keindahan Indonesia yang dilukis, melainkan realitas
kehidupan masyarakat Indonesia. Lukisan tentang nelayan mencari ikan, para pejuang
dalam perang gerilya, kehidupan rakyat jelata di perkotaan, hingga figur tetangga sang
seniman.
Pola pendidikan dilaksanakan berdasarkan pada sistem asah, asih, asuh. Semua
berdasarkan kerelaan para seniman yang sudah mapan untuk memajukan senirupa
Indonesia. Para pelukis muda belajar senirupa di sanggar-sanggar melalui diskusi,
membaca buku, melihat langsung pelukis senior berkarya, atau berkarya bersama.
Meskipun belajar secara nonformal, kemampuan teknis mereka setara dengan para
seniman akademis yang muncul sesudahnya. Kualitas karya senirupa seniman sanggar
juga tidak jauh beda dengan karya senirupa seniman Persagi yang ada sebelumnya.
Senirupa Indonesia setelah era seniman sanggar diteruskan oleh seniman akademis,
dimulai tahun 1950-1960. Mereka memperoleh pendidikan formal di Parguruan Tinggi
seni. Pengetahuan dan ketrampilan senirupa diperoleh melalui pendidikan seni seperti
Akademi Senirupa Indonesia (ASRI) atau Departemen Seni Rupa Institut Teknologi
Bandung.
Periode berikutnya, muncul karya senirupa Islam yang diciptakan oleh seniman-
seniman muslim. Sejak tahun 1960an muncul lukisan-lukisan bertema keagamaan
berdasarkan ajaran Islam.
Lukisannya antara lain bercorak abstrak, representasional dan kaligrafi. Tema lukisan
mengekspresikan tentang kisah para nabi, atau dari teks-teks kitab suci Quran.
Senirupa Islam memperkaya corak senirupa yang sudah ada sebelumnya yang
cenderung dibangun berdasarkan paradigma senirupa Barat. Senirupa Islam diciptakan
berdasarkan paradigma seni yang berbeda dengan paradigma senirupa Barat.
Ke depan, senirupa akan terus berkembang mengikuti perubahan yang terjadi pada
masyarakat. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang seiring sejalan.
Senirupa merefleksikan perjalanan sejarah sebuah bangsa.
SENI MUSIK
Pengertian musik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik adalah ilmu
atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal
untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
Kata musik berasal dari bahasa Yunani mousikos, melambangkan dewa keindahan
yang menguasai bidang seni dan keilmuan. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015),
musik merupakan seni yang memadukan suara vokal atau instrumental untuk
keindahan bentuk atau ekspresi emosial. Biasanya sesuai dengan standar budaya
irama, melodi, dan harmoni. Musik adalah seni yang menembus setiap masyarakat
manusia.
SENI TARI
Seni Tari – Pengertian, Sejarah, Unsur, Konsep, Fungsi & Jenis di Indonesia
Seni Tari di Indonesia sangatlah kaya. Keanekaragaman kesenian tari dari Sabang
sampai Merauke menjadi identitas masing-masing daerah yang perlu dilestarikan oleh
generasi mendatang.
Berbagai tari tradisional dan modern seringkali dipentaskan dalam acara-acara tertentu,
seperti upacara adat pernikahan, upacara penyambutan tamu kehormatan, dan
sebagainya. Tarian tersebut dapat dilakukan secara tunggal, berpasangan,
berkelompok atau kolosal.
Seni tari terbentuk sebagai ungkapan jiwa manusia melalui ekspresi melalui gerakan
ritmis dan estetis. Selain kesenian, dalam perkembangannya seni tari adalah juga
menjadi bagian dari kebudayaan.
Daftar Isi
Pengertian Seni Tari
Seni tari adalah suatu kesenian dengan media ungkap berupa gerakan. Berdasarkan
kutipan dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang mempunyai media ungkap atau
substansi gerak melalui gerakan manusia.
metrobali.com
Menuruti KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni tari adalah aliran seni
mengenai gerakan badan (tangan dan lainnya) yang berirama dan biasanya diiringi
bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya).
Tari adalah seni meski substansi dasarnya adalah gerak. Akan tetapi gerak yang
dimaksud bukan gerakan realistis atau keseharian, melainkan gerakan-gerakan dalam
wujud gerak ekspresif.
Gerak ekspresif adalah gerak yang indah dan bisa mempengaruhi perasaan manusia.
Keindahan gerakan tersebut merupakan gerakan distilir yang mengandung ritme
tertentu.
Penggunaan kata indah dalam dunia seni merupakan konotasi dari bagus. John Joseph
Martin melalui The Modern Dance (1965) menjelaskan bahwa indah atau bagus adalah
sesuatu yang memberikan kepuasan batin manusia.
Gerakan indah tidak terbatas pada gerakan lembut dan halus, namun gerakan keras,
kasar, kuat, aneh dan penuh tekanan juga bisa dikategorikan sebagai gerak yang
indah.
Pendapat lain dikemukakan oleh Hendrina Cornelia Hartong (Corrie Hartong) seorang
ahli dari Belanda yang menerangkan bahwa tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk
dan ritmis dari badan di dalam ruang. Sedangkan penulis Amerika bernama Walter
Sorell mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan tubuh dan anggota-anggotanya
tersusun seemikian rupa sehingga berirama.
Pengertian tentang tari diatas masih sepemikiran dengan Frederick Hawkins (Erik
Hawkins) yang berprofesi sebagai penari dan koreografer tari modern Amerika. Ia
menyatakan tari adalah adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imanjinasi dan
diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi gerakan yang simbolis dan
mengungkapkan isi dari penciptanya.
Kemudian menurut Suryodiningrat, ahli tari dari Jawa mengatakan tari merupakan
gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras bersama
musik yang memiliki maksud tertentu. Sedangkan menurut Soedarsono, tari adalah
ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Seni Rupa Murni Dan Terapan :
Pengertian, Jenis , Gambar Dan 10 Contohnya [Lengkap]
Seni Teater
Pengertian Seni Teater
Daftar Baca Cepat tampilkan
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater
adalah proses pemilihan teks atau naskah (kalau ada) , penafsiran, penggarapan,
penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau
audience (bisa pembaca, pendengar, penonton,pengamat, kritikus atau peneliti).
Selain itu, istilah teater dapat diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan
dalam arti luas. Teater dalam arti sempit dideskripsikan sebagai sebuah drama
(perjalanan hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas pentas, disaksikan banyak
orang dan berdasarkan atas naskah yang tertulis). Sedangkan dalam arti luas, teater
adalah segala adegan peran yang dipertunjukkan di depan orang banyak, seperti
ketoprak, ludruk, wayang, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain
sebagainya.
Dalam perkembangannya, istilah teater selalu dikaitkan dengan kata drama. Hubungan
kata “teater” dan “drama” bersandingan sedemikian erat yang pada prinsipnya
keduanya merupakan istilah yang berbeda. Drama merupakan istilah yang berasal dari
bahasa Yunani Kuno “draomai” yang berarti bertindak atau berbuat dan dalam bahasa
Perancis “drame” menjelaskan tingkah laku kehidupan kelas menengah.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa istilah “teater” berkaitan langsung
dengan pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan peran atau naskah cerita
yang akan dipentaskan. Jadi, teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang
dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton. Dengan kata lain drama
merupakan bagian atau salah satu unsur dari teater.
Sejarah Teater
Waktu dan tempat pertunjukan teater pertama kali dimulai tidak diketahui. Adapun yang
dapat diketahui hanyalah teori tentang asal mulanya. Di antaranya teori tentang asal
mula teater adalah sebagai berikut: