I. Unsur-unsur persidangan
Unsur-unsur persidangan, yaitu :
A. Tempat atau ruang sidang
B. Waktu
C. Masalah/agenda/acara sidang
D. Pimpinan Sidang dan sekretaris/notulen.
E. Peserta sidang
F. Perlengkapan sidang
G. Tata tertib sidang
Beberapa contoh kalimat yang digunakan oleh Pimpinan Sidang/Majelis Ketua dalam
persidangan:
Membuka sidang :
“Dengan mengucapkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka sidang
…………………. Saya nyatakan dibuka dengan resmi dan terbuka/tertutup untuk umum”
tok…tok…tok
Menutup Sidang:
“Dengan mengucapkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka sidang
…………………. Saya nyatakan ditutup dengan resmi ” tok…tok…tok
Mengalihkan pimpinan sidang:
“Dengan mengucapkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka palu sidang
saya serahkan kepada pimpinan sidang/majelis ketua berikutnya ” tok…
Mengambil alih pimpinan sidang:
“Dengan mengucapkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, palu sidang saya
terima dan sidang dilanjutkan ” tok…
Mengskorsing sidang:
“Dengan memperhatikan saran dan pendapat peserta sidang, maka sidang saya skorsing
selama 1 x 15 menit dari pukul 12.00 dan berakhir pada pukul 12.15” tok..
Mencabut skorsing sidang:
“Dengan memperhatikan kehadiran peserta sidang dan waktu skorsing, maka skors saya
cabut dan sidang dilanjutkan” tok..
“Sidang saya skorsing dengan batas waktu yang tidak ditentukan (dead lock)” tok..tok..
Memberi peringatan kepada peserta sidang:
tok..tok…tok….tok…tok…tok…. “Peserta sidang diharapkan tenang!”
V. Penutup
Kepiawaian dalam memimpin sidang maupun kemampuan dalam berdiskusi tidak dapat
hanya dengan membaca dan memahami materi ini, tetapi dibutuhkan pengalaman, oleh karena
itu sangat perlu bagi seseorang mengasah dirinya dan berpartisipasi aktif dalam setiap pertemuan
formal maupun informal di setiap organisasi.
Semoga materi ini bermanfaat bagi rekan-rekan dalam menjalani kehidupan organisasi
dimana saja. Tinggilah Imanmu, Tinggilah Ilmumu, Tinggilah Pengabdianmu, Agar semua
menjadi satu. Amin.