Anda di halaman 1dari 3

[v]

Pengertian Persidangan

Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan dari
persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan
perubahan. Keputusan ini sifatnya final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju
maupun tidak setuju, hadir atau tidak hadir dalam persidangan.

Peristilahan dalam Persidangan

Pending, yaitu menghentikan sidang sejenak dikarenakan terdapat kendala tekhnis


atau prinsip.Skorsing, yaitu menghentikan sidang sejenak untuk melakukan lobying,
dikarenakan sulitnya mencapai kesepakatan antarpeserta sidang yang
berseteru.Lobying, yaitu proses diskusi antarpeserta sidang di luar pengaturan
pimpinan sidang.Pencerahan, yaitu upaya peserta sidang untuk meluruskan
kesalahpahaman yang terjadi antara peserta sidang yang lain.Voting, yaitu proses
pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak setelah jalan musyawarah
mengalami kebuntuan.Quorum, yaitu syarat jumlah peserta sidang dimulai, agar
keputusan dapat dianggap sah.Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang
lain.Prosidang, yaitu hasil ketetapan sidang/musyawarah yang telah dibukukan
(tertulis).Konsideran, yaitu proses menimbang dalam menetapkan putusan sidang.

Jenis-Jenis Sidang

Ada beberapa jenis persidangan yang dikenal dalam setiap organisasi, yaitu:

Sidang PlenoSidang pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau


permusyawaratan;Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang;Sidang Pleno membahas
dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan permusyawaratan.Sidang
KomisiSidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing komisi;Anggota masing-masing
komisi adalah peserta penuh dan peserta peninjau yang ditentukan oleh Sidang
Pleno;Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu oleh Sekretaris Sidang
Komisi;Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi dalam komisi
tersebut;Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari komisi yang
bersangkutan.

Aturan Sidang

Peserta

Peserta dalam proses persidangan dibagi menjadi dua, yaitu peserta penuh dan
peserta peninjau. Peserta penuh adalah pengurus atau anggota penuh dalam suatu
organisasi, sedangkan peserta peninjau adalah orang-orang yang diundang, atau
pihak-pihak yang bukan anggota penuh namun hadir dalam persidangan.

Hak Peserta PenuhHak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat,
mengajukan usulan kepada  pimpinan sidang, baik secara lisan maupun secara
tulisan.Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan.Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.Hak Peserta
Peninjau

Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau hanyalah hak bicara.

Kewajiban peserta penuh dan peninjauMenaati tata tertib


persidangan/permusyawaratan.Menjaga ketenangan persidangan.
 

Presidium Sidang

Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno
yang dipandu oleh

Panitia Pengarah (Steering Committee).Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan


mengatur jalannya sidang seperti aturan yang disepakati bersama.Presidium Sidang
berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan.
Aturan Ketuk Palu

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penggunaan palu sidang berkaitan dengan
jumlah ketukannya.

Satu Kali KetukanMenerima dan menyerahkan pimpinan sidang;Mengesahkan keputusan


poin perpoin (keputusan sementara);Menskorsing dan mencabut kembali skorsing yang
waktunya tidak terlalu lama, sehingga peserta tidak perlu meninggalkan tempat
sidang;Mencabut kembali/membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.Memberi
peringatan kepada peserta sidang.

Dua Kali Ketukan

Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya
untuk lobbying, istrahat dan sebagainya yang waktunya 2 x 15 menit, dan sebagainya.

Tiga Kali KetukanMembuka atau menutup sidang secara resmiMengesahkan putusan final
atau akhir sidang.

Ketukan Berulang-ulang

Menenangkan peserta sidang atau forum.

Contoh kalimat pengucapannya:

Membuka Sidang

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, sidang saya nyatakan dibuka, tok…tok…


tok…..”

Menutup Sidang

“Dengan mengucapkan alhamdulillahirabbilalamin, sidang saya nyatakan ditutup, tok…


tok…tok….”

Mengalihkan Pimpinan Sidang

“Dengan ini pimpinan sidang yang lama saya alihkan kepada pimpinan sidang yang
baru, tok…”

Menskorsing Sidang

“Dengan ini saya skorsing sidang selama lima belas menit, tok….tok…”
Memberi peringatan kepada peserta sidang “tok…., peserta sidang harap tenang”

Interupsi

Macam-Macam Interupsi (Interruption)Interruption Point of Order

Dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan
jalannya pesidangan. (jika pembahasan melebar atau tidak konsisten)

Interruption Point of Clarification

Dilakukan jika terdapat penyampaian pendapat atau informasi yang butuh klarifikasi,
agar tidak terjadi pendangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau
sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.

Interruption Point of Information

Dilakukan untuk menyampaiakan informasi tambahan yang dianggap membantu maupun


informasi yang sifatnya teknis.

Interruption Point of Personal Previllage

Dilakukan jika terdapat pendapat yang terlalu menyudutkan pihak tertentu diluar
substansi permasalahan

Interruption of Explanation

Dilakukan untuk menjelaskan suatu pernyataan agar tidak ditanggapi keliru.

Pelaksanaan InterupsiInterupsi dilaksanakan dengan mengangkat tangan terlebih


dahulu, dan berbicara setelah minta izin dari presidium sidang.Interupsi di atas
hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan.

Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan
jalannya persidangan, maka panitia pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil
alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan/atau Peserta
Sidang.

Tata Tertib

Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat
sidang dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dalam
masyarakat.

Sanksi

Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata
tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran dan usulan
peserta.

Anda mungkin juga menyukai