Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Miftahul Saida Mata Kuliah : Hadis Ahkam

Nim : 2221609008 Dosen Pengampu : Sayid Muhammad Umar, Lc.,M.H

Prodi : HTN 2 Semester :2

1. Apa hukum berpuasa di hari Tasyriq?


Pada hari tasyrik ini umat Islam dilarang berpuasa.
Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitabnya yang terkenal Fathul Mu’in menyebutkan
keharaman puasa pada hari tasyrik.

‫ ح يرم الصوم ي ف أايم التشريق والعيدين‬:‫تتمة‬


Artinya, “Pelengkap: puasa pada hari tasyrik dan dua hari raya id haram,” (Syekh
Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’ in pada Hasyiyah I‘ anatut Thalibin).
Sayyid Bakri menyebutkan secara eksplisit, hari tasyrik merujuk pada tiga hari setelah 10
Dzulhijjah. Pada hari tasyrik ini umat Islam tidak diperkenankan puasa.

‫قوله (يف أايم التشريق) وهي ثالثة أايم بعد يوم النحر وحيرم صومها‬

Artinya, “Redaksi (pada hari tasyrik), yaitu tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari
nahar (10 Dzulhijjah),” (Sayyid Bakri, Hasyiyah I‘anatut Thalibin).

Qaul jadid Imam As-Syafi’I mendasarkan pada keumuman larangan puasa pada
hadits riwayat Abu Dawud dan Muslim seperti dikutip Syekh Abu Zakariya Al-Anshari
dalam Kitab Asnal Mathalib berikut ini.

‫قوله (َوك َاذ َأ اايم التا ِْشري ِق) ِوه ي ثَالثَُة َأ اايٍم ب ع َد ي ِوم اَْل ْ ض حى لِلنا ه ِي ع ِ يصِام اه ِيف َ ِخَب َ ُادود ِِِب ْ َنسا ٍد‬
َ َ َ ْ َ َْ ْ َ َ َ ُ َ
‫َأ ِِب‬ ‫ْن‬

‫ص ِحي ٍح َ ُ م ْسِلٍم َأاَّنَا َأاياُم َأ ْك ٍل َو ُشْ ر ٍب َوِذ ْكِ ر ا َّاِل‬


َ
‫َعاز َو َجلا‬ ‫وِيف خ‬
َ
‫ب‬
Artinya, “(Demikian juga hari tasyrik), yaitu tiga hari setelah Idhul Adha karena larangan
puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad sahih dan pada hadits riwayat
Muslim, ‘Bahwa itu semua adalah hari makan, minum, dan zikir kepada Allah swt,’”
(Syekh Zakariya Al-Anshari).

2. Berapa kewajiban yang harus di bayarkan dalam zakat fitrah?


Zakat fitrah yang harus dibayarkan adalah satu sha’ makanan atau 2,5 kg atau
setara dengan 3,5 liter beras. Hal ini telah dijelaskan oleh Badan Amil Zakat Nasional
Republik Indonesia bahwa zakat fitrah dapat dibayarkan dengan 3,5 liter atau 2,5 kg
beras/makanan pokok dan selain beras juga dapat dibayar dengan uang sebanyak
Rp.40.000 per orang, sehingga jika dalam satu rumah terdapat 5 (lima) orang maka zakat
fitrah dibayarkan sebanyak Rp.200.000. Namun, nominal rupiah ini berbeda tiap daerah
tergantung harga makanan pokok didaerah masing-masing.
Zakat fitrah dapat dibayar dengan beras yaitu berupa makanan pokok sehari-hari,
selain itu zakat fitrah juga dapat dibayarkan dengan makanan pokok selain beras, seperti
jagung, gandum atau sagu. Sebagaimana hadits berikut:
“Pada masa Rasul shallallahu ala’ihi wasallam, kami mengeluarkan zakat fitrah
sebanyak satu sha’ makanan, dan pada waktu itu makanan kami berupa kurma, gandum,
anggur, dan keju.” (HR. Muslim, hadits nomor 985)
Zakat fitrah hukumnya wajib dan dapat dibayarkan sejak 1 (satu) Ramadhan dan
berakhir sebelum sholat idul fitri. Hal ini sesuai hadits riwayat dari jalur Ibnu Umar,
bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar membayar zakat fitrah sebelum manusia
berangkat menunaikan salat Ied (H.R. Bukhari).

3. Apa hukumnya mendahulukan ihram untuk umrah dari pada haji?


Keresahan dan pertanyaan menunaikan umrah sebelum ibadah haji pada dasarnya
pernah menjadi pertanyaan para sahabat tempo dulu, di antaranya adalah Ikrimah bin
Khalid. Saat itu, ia mendatangi sahabat Ibnu Umar untuk menanyakan persoalan yang
satu ini.
Setelah keduanya bertemu, dan pertanyaan itu disampaikan kepadanya, kemudian
Ibnu Umar menjawab bahwa umrah sebelum haji hukumnya boleh-boleh saja,
sebagaimana disebutkan:

‫ ا ل َ بَأ‬:‫ج فََقا َل‬ ْ ِ َ ‫ع َم َر َع ِن ا ْلعُ ْم‬


ُ ‫مة ْب َن َخا ِل ٍد َسأَ َل ا ْب َن‬ َ َ ‫أَ َ ّن ِع ْك ِر‬
ِ ‫رة قَ ْب َل ا ل َح‬
َ ْ ‫َس ََعلى أَ َح ٍد أَ ْن َي‬
‫عت ِم َر‬
‫عت ََمر الناِ ُِّب قَ ْب َل َأ ْن‬
َ ْ ‫ ا‬:‫ َقا َل‬.‫قَ ْب َل َأ ْن َُحي اج‬
‫َُحي اج‬
Artinya, “Sungguh, Ikrimah bin Khalid pernah bertanya kepada Ibnu Umar
perihal (menunaikan) umarh sebelum haji. Kemudian ia menjawab: ‘Tidak masalah bagi
siapa saja untuk berumrah sebelum haji.’ Kemudian ia berkata: ‘Telah berumrah Nabi
Muhammad saw sebelum ia menunaikan haji.’” (HR Bukhari).
Pertanyaan yang sama juga pernah disampaikan kepada salah satu pakar hadits
dan fiqih dari kalangan tabi’in (orang-orang yang menjumpai sahabat Rasulullah), yaitu
Imam Said bin al-Musayyib al-Makhzumi al-Quraisy. Kemudian ia menjawab dengan
jawaban yang juga sama, yaitu boleh, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Malik
bin Anas dalam salah satu kitabnya:

‫عت ََمر َر ُُسول ا َّا ِلل َ ل‬


‫صاى ا َّا ُلل‬ ِ ِ ‫َأ ان ر جاال سَأ َل سعِي َد ب ن اْل م يسا ِب فَ َقا َل َأ‬
َ ْ ‫عت ُمر قَ ْب َل َأ ْن َأ ُح اج فَ َقا َل َسعي ٌد نَ َع ْم قَ ْد ا‬
َ ْ َ ُ َْ َ َ ُ َ
‫عََل ِْيه َو َ لسَام َق ْب َل َأ ْن َُحي اج‬
Artinya, “Sungguh seorang laki-laki pernah bertanya kepada Said bin al-
Musayyib, ia berkata, ‘Aku berumrah sebelum haji.’ Kemudian Said menjawab, ‘Iya
(boleh). Sungguh Rasulullah telah berumrah sebelum menunaikan haji.” (Imam Malik,
Muwattha’ Malik).
Berdasarkan riwayat ini, Imam Muhammad bin Abdul Baqi az-Zaraqani (wafat
1122 H) mengutip pendapat Imam Ibnu Abdil Barr (wafat 463 H, salah satu ulama
tersohor mazhab Maliki), bahwa para ulama ahli hadits (muhaddits) dan para pakar fiqih
(fuqaha) menyimpulkan bahwa boleh-boleh saja bagi semua umat Islam untuk berumrah
sekalipun belum menunaikan ibadah haji.
‫ُث ِم ْن ُو ُْج ٍهو َص َ اح ٍح َُوَهو َأ ٌْمر ُْم َم ٌع عَلَ ِْيه ََل َِخال َف َْب َْي ْالُعَل َ ِامء ِيف ََج او ِز‬ ‫صل َه َاذ ا َْْل ِْدي‬ِ ‫َقا َل اِب ن عب ِد ِْالَب ي تا‬
ُ َ ِّ َ ْ َ ُ ْ
ِ ِ
َ‫الْعُ َْمرة قَ ْب َل ا َْْل ِِّج لَم ْن َشاء‬
Artinya, “Telah berkata Imam Ibnu Abdil Barr, hadits ini bersambung (sanadnya)
dari jalur yang sahih, dan ini telah disepakati, yang tidak ada perbedaan antara ulama
perihal kebolehan umrah sebelum haji bagi siapa saja.” (Imam az-Zaraqani, Syarhu az-
Zarakani ‘ala Muwatthai Malik).
Berdasarkan beberapa riwayat di atas, kemudian ditambah dengan pendapat para
ulama, maka dapat disimpulkan bahwa menunaikan ibadah umrah sebelum haji
hukumnya boleh-boleh saja, karena Rasulullah pernah melakukan umrah sebelum haji.

Anda mungkin juga menyukai