PROPOSAL RISALAH
NAMA : AHMAD BERKATI
NIM : M.A.2019.024
PRODI : FIQIH DAN USHUL FIQH
SEMESTER : VII
JUDUL :METODE ISTINBAT IMAM SYAFI’I DAN
IMAM ABU HANIFAH TENTANG HUKUM
FIDYAH SHOLAT
1
Muhammad Amim Al-Ihsan Al-Barkati, Al-Ta’rifat Al-Fiqhiyyah, hlm.163.
2
َ َ َ
َ َ ُ ََّ ْ ِّ ٌ َّ َ َ َ ٰ َ ْ َ ً ْ َّ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ ٰ ْ ُ ْ َّ ً ََّ
اياما معدودتٍۗ فمن كان ِمنكم م ِريضا او على سفر ف ِعدة ِمن ايام اخرٍۗ وعلى
َّ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُ َ َ ٌ َ ْ ٗ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َّ
ْع َخ ْي ًرا َف ُه َو َخ ْي ٌر ل ٗهٍۗ َو َا ْن َت ُص ْو ُموا ال ِذين ي ِطيقونه ِفدية طعام ِمس ِكينٍۗ فمن تطو
َ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ
١٨٤ خ ْي ٌر لك ْم ِان كنت ْم تعل ُم ْون
َ َ َْ ْ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ ََ َ َ َ َ َ ُ َ ُ َ َْ
انبأ مح ْمد ْ ْب ِن ع ْب ِد األعلى قال حدثنا يزيد وهو بن ز ِريع قال حدثنا حجاج األحوال قال
َ َ
َ ْ َ ٌ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ ُ ُ َ
لا َ ُيص ِلي أحد عن أحد: باح ع ْن ْب ِن عباس قال َ طاء بن أبي
ِ الر ِ حدثنا أيوب ب ِن موسى عن ع
ِّ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ
َ ْ ًِّ ْ َ َ ٌ َ ُ ُ َ َ َ
َول ِك ْن ُيط ِع ُم عنه َمكان ك ِل َي ْوم ُمدا ِم ْن ِحنطة رواه النساءي, وم أحد ع ْن أحدولا يص
2
Dapartemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Mekar Surabaya: Danakarya
2002). hlm.35.
3
berkata: Tidak ada shalat seseorang dari orang lain, dan tidak ada puasa
seseorang dari orang lain, tetapi hendaknya memberikan makanan darinya
setiap hari sebanyak satu mud dari gandum.”( HR. Al-Nasa’I ).3
Hadis ini seolah menggambarkan pemahaman bahwa puasa dan Shalat
bisa diganti dengan membayar fidyah. Legitimasi fidyah shalat di qiyaskan
dengan fidyah puasa, yaitu seseorang memberi makanan sebanyak satu mud
gandum atau makanan pokok lain (beras) kepada fakir miskin untuk satu
hari yang ia tinggalkan semasa hidupnya. Dari bermacam-macam dalil di
atas ada yang mensepakati fidyah Shalat meskipun banyak perdebatannya.
َّ ُ ُ ْ ُ ُ ْ َْ َ َ ْ َْ ْ ٌ َ ْ ََ
ُ اف َه َذا ُه َو ال َم ْش ُه
وص الش ِاف ِع ِّي ِفي الام وغيره
ِ ص ن ن م
ِ وف ر ع مال و ب
ِ ه ذ م ال ي ف
ِ ور ولا اع ِتك
ِ
ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ََّ َّ َ ْ
ونقل ال ُب َو ْي ِط ُّي ع ْن الش ِاف ِع ِّي أنه قال ِفي ِالاع ِتك ِاف يعتكف عنه وليه وفى وراية ُيط ِع ُم عنه
ِ
َ َ ِّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ
قال ال َبغ ِو ِّي َولا َي ْبعد تخ ِريج هذا ِفي الصل ِاة ف ُيطع ُم ع ْن ك ِل صلاة ُمد
3
Al-Nasa’I, Sunan An-Nasa’i, Al-Kubra, maktabah syamilah, juz 3 hal. 257 No. 2930
4
Redaksi serupa juga ada dalam kitab fathul muin karangan Syekh Zainuddin
al-Malibari.
َ َ َ ٌ َ َ ََْ َ َ َ ْ َ ٌ َ َ
َ - ك َج ْمع مجتهد ْي َن- وفي قول. ولا ف ْد َي َة،قضاء
أنها َ فلا،(ف ِائدة) من مات وعليهِ صلاة
ِ ِ ِ
َ
ُ ِ َو َف َع َل به،اختاره َج ْم ُع م ْن أئَّمت َنا
ْالس ْبكي َعن َ َ وم ْن َِّث، ِلَخبر البخاري وغيره،ضى َع ْن ُه
م
َ ُْ
تق
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ بعض
،أقار ِبه ِ
َ َ َّ َ ُّ َ َ ُ َ ْ ُ ُُ ََ ٌ َ َ َ َْ َ ُّ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ ِّ ُ
اس على الدع ِاء َوالصدق ِة اه ِب ض ِعيفة ود ِليلهم ال ِقي
ِ ك ِل صلاة مد ِمن طعام وكل ه ِذ ِه المذ
َ ْ
َاَّلل َت َعالَى َوأ ْن َل ْي َس ل ْلإن ْ َسان إَّلا ما
َّ ُ ْ َ
ل و ق ق اف و
َّ ُ َ َ
َ الشافع ِّي َو ُم يلل د و اع
ِ َ َوال َح ِّج َفإَّن َها َتص ُل ب ْالإ ْج
م
ِ ِ ِ ِيه ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
4
Al-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab, maktabah syamilah, juz 6 hal 372
5
Zainuddin al-malibari fathul muin, (madura: gerbang andalus), hal 3
5
َ َ َ ََ َّ ُ ُ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ َّ َّ َ َّ ُ َ
اَّلل عل ْيهِ َو َسل َم ِإذا مات بن آد َم انقط َع ع َمله ِإلا ِم ْن ثلاث صدقة َس َعى َوق ْول النب ِّي صلى
ِِ
َ َ َ ََُْ ْ َْ َ َ
ُ ُ َْ َ َ ْ ُ
ج ِارية أو ِعلم ينتفع ِبهِ أو ولد صا ِلح يدعو له
َ َ َ َّ
َ ْ ْ َ َْ ْ ََ
ان ِإلا ما سعى
ِ وأن ليس ِل ِلإنس
َ
ُ ُ ْ َ
صا ِلح َيدع ْو له
6
Al-Nawawi, Syarah Muslim, maktabah syamilah, Juz. I, Hal.90
7
Al-qur’an surah an-Najm ayat 39
6
ُ َ َ
اسه الذي ق تعالى اَّلل رحمه
َ َْ
ة ف ين ح ابي ُ الص َلاة مما ا ْن َف َر َد ب َها َم ْذ َه
ب
َ َ
فدية
ِّ ْ َ ْ
ن ِاعلم ِا
ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ الص ْوم
َ َ ُ َ
َمش ِائخ مذه ِبهِ على
ِواستح ِسنوه وام ُروا ِبه ِ
8
Imam muslim, shahih muslim, maktabah syamilah juz 3, hal 1225 hadis No. 1631
9
Ibnu Abidin, Majmu’ ah Rasail Ibnu Abidin, Juz. I, Hal. 223
10
Ibnu Abidin, Rad al-Mukhtar ala Dar al-Mukhtar, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 245
7
B. Rumusan Masalah
11
Al-Sarkhasi, al-Mabsuth, Maktabah Syamilah, Juz. III, Hal. 90
8
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penilitian Ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan
khususnya dalam ilmu pendidikan agama islam bagi kalangan akademis
yang akan mengadakan penelitian berikutnya dalam meningkatkan
pemahaman serta untuk memperkaya khazanah pengetahuan hukum
9
islam dalam bidang fiqh dan ushul fiqh khususnya bagi ma’had aly
syekh ibrahim al-jambi.
2. Manfaat praktis
untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang metode
istinbath apa yang digunakan Imam Syafi’i dan Imam Abu Hanifah
dalam menentukan hukum fidyah sholat, serta menambah pengalaman
penulis dalam melakukan penelitian dan memahami objek penelitian
yang dikaji, serta juga dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan dan
bagian kajian tentang hukum yang terkait dengan ilmu fiqh dan ushul
fiqh.
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Fidyah
ٌ ُ َ َ َ ً َ َ ْ َ َ َ َ
فدى ِإذا أعطى ملا وأخذ رجل
12
Ibnu Manzhur, Lisan al-Arab, vol.15, hlm.150
13
Muhammad Amim al-Ihsan al-Barkati, al-Ta’rifat alFiqhiyyah, hlm.162
10
َ ُ ََْ ُْ ُ ْ َ ْ َ ٌ َ
ْ َ ْ َ َ
ْنحوه َف َي ْخل َص ُه ِ ِّمم َا ُه َو في
ِِ ه ِ مال أو نحوه يستنقذ ِبهِ األسرت أو
Kemudian secara istilah atau menurut syara kata fidyah memiliki makna
sebagai berikut :
2. Pengertian Istinbat
Istinbat” berasal dari kata “nabth” yang berarti : “air yang mula-mula
memancar keluar dari sumur yang digali”. Dengan demikian, menurut
bahasa, arti istinbath ialah “mengeluarkan sesuatu dari
persembunyiannya” Sedangkan secara istilah adalah “mengeluarkan
hukum-hukum fiqh dari al-Qur’an dan al-Sunnah melalui kerangka teori
yang dipakai oleh ulama ushul.16
Imam Syafi’i bernama asli Muhammad bin Idris bin Abbas bin
Ustman bin Syafi’i bin Sa’ib bin Ubaid bin Abu Yazid bin Hasyim bin
14
Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah,
vol.32, hlm.65
15
Muhammad Amim al-Ihsan al-Barkati, al-Ta’rifat al-Fiqhiyyah, hlm.163
16
Muhammad Hamim Ma‟rifatulloh “Mutiara Hikmah Organisasi NU, Bahtsul Masail “
dalam http://excellent165.blogspot.co.id/2014/12/organisasi-nubahsul-masail-dan.html,
diakses 31 agustus 2022
11
17
Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, (Damaskus: Dar al-fikr,1985), cet. Ke-
2, jlm.32 dikutip oleh Muchlis M Hanafi dkk., Biografi Lima Imam .........,Jil.3, hlm. 4
18
Muchlis M Hanafi dkk., Biografi Lima Imam...., hlm. 20-21
12
pernah berguru kepada guru yang beraliran ahl al-hadits yaitu Imam
Malik bin Anas, dan juga berguru kepada ulama ahl al-ra‟yu (al-
Syaibani). Adapun metode istinbat atau metode ushul fiqh yang
digunakan Imam Syafi‟i dalam menetapkan suatu hukum ialah Al-
Qur’an, Sunnah, ijma’, dan qiyas.19 Dalam referensi lain, menjelaskan
metode istinbat Imam Syafi’i yaitu Al-Qur’an, Sunnah, ijma’, qaul
sahabat, qiyas, dan istishab. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Al-Qur‟an
b. Sunnah
c. Ijma’
Imam Syafi’i membagi ijma‟ menjadi dua yaitu ijma’ sarih dan ijma’
sukuti. Namun menurut beliau yang dapat dijadikan hujah adalah ijma’
sarih. Hal ini menurutnya, karena karena kesepakatan itu disandarkan
kepada nash, dan berasal dari sesuatu yang tegas dan jelas sehingga tidak
mengandung keraguan. Imam Syafi‟i menolak ijma’ sukuti karena tidak
merupakan kesepakatan semua mujtahid. Dan diamnya mujtahid
menurutnya belum tentu mengindikasikan persetujuan.22
d. Qaul Sahabat
e. Qiyas
22
www.googleweblight.com/metode-pemikiran-imam-syafii, dikutip pada tanggal 5
september 2022.
14
f. Istishab
Imam Hanafi bernama asli Abu Hanifah al-Nu‟man bin Tsabit, lahir di
Irak pada tahun 80 H/699 M pada masa pemerintahan Bani Umayyah, yaitu
pada masa Abdul Malik bin Marwan. Beliau diberi julukan Abu Hanifah,
karena beliau seorang yang rajin melakukan ibadah kepada Allah dan
sungguh-sungguh mengerjakan kewajibannya dalam agama, karena “Hanif”
dalam bahasa Arab artinya cenderung atau condong kepada agama yang
benar.25
Imam Abu Hanifah adalah seorang ahli hadits dan ahli fiqh. Guru yang
paling berpengaruh pada dirinya adalah Hammad bin Sulaiman. Setelah
gurunya wafat, Imam Abu Hanifah tampil melakukan ijtihad secara mandiri
dan menggantikan posisi gurunya sebagai pengajar di halaqah yang
mengambil tempat di masjid Kufah. Karena kepandaiannya dalam
berdiskusi dan kedalaman ilmunya dalam bidang fiqh, beliau dijuluki oleh
murid-murinya sebagai “al-Imam al-‘Azam” (Imam agung). Melalui
23
Abu Zahrah , al-Syafi‟i Hayatuhu wa Asruhu wa Ara‟uhu wa Fiqhuhu, (Beirut: Dar al-Fikr,
1418 H/1997), hlm. 298 dikutip dari www.googleweblight.com
24
Dikutip oleh Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqh, hlm. 450-451
25
Moenawir Chalil, Biografi Empat Serangkai Imam Madzhab, cet. 5, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1986), hlm. 19
15
a. Al-Qur‟an
Al-Qur’an al-Karim adalah sumber fiqh yang pertama dan paling utama.
Al-Qur’an ialah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, tertulis dalam mushaf berbahasa Arab, yang sampai kepada kita
dengan jalan mutawatir, dan membacanya mengandung nilai ibadah,
dimulai dengan surat alFatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. Abu
Hanifah berprinsip bahwa Al-Qur’an adalah sumber dari seluruh ketentuan
syari’ah. AlQur’an memaparkan berbagai ketentuan syari’ah, baik ketentuan
yang langsung bisa dipahami operasionalisasinya, maupun yang
memerlukan penjelasan lebih lanjut dari al-Sunnah. Al-Qur‟an sebagai
sumber hukum berperan juga sebagai hukum asal yang dijadikan rujukan
dalam proses kajian analogis, atau legislasi terhadap berbagai metode kajian
hukum yang dirumuskan oleh mujtahid.27
b. Sunnah
26
Wahbah az-Zuhaili, Fiqhul Islam Wa Adillatuhu, maktabah syamilah ,juz 1 hlm.44
27
Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata Sosial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, cet.
5, 1999), hlm. 141-142
28
Syamsul Bahri, Metodologi Hukum Islam, (Yogyakarta: Teras, cet. 1, 2008), hlm. 49
16
c. Ijma’
d. Qaul Sahabat
29
Syamsul Bahri, Metodologi Hukum Islam, hlm. 49
30
A. Djazuli, Ilmu Fiqh,hlm. 73
31
A. Djazuli, Ilmu Fiqh,hlm. 77
32
A. Djazuli, Ilmu Fiqh,hlm. 77
17
Ummahatul mu‟minin, Ibnu Mas‟ud, Ibn Abbas, Ibn Umar, Ibn Al „Ash
dan Zaid bin Jabal.33
e. Qiyas
f. Istihsan
Dilihat dari segi bahasa, kata istihsan adalah kata masdar yang artinya
menganggap sesuatu lebih baik, adanya sesuatu itu lebih baik, atau
mengikuti sesuatu yang lebih baik, atau mencari yang lebih baik untuk
33
Sulaiman Abdullah, Sumber Hukum Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, cet. 3, 2007)hlm.64
34
Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqh, terj. Saefullah Ma‟shum, dkk. (Jakarta: Pustaka
Firdaus, cet.12, 2008), hlm.336
35
A. Djazuli, Ilmu Fiqh,hlm. 77
36
Dede Rosyada, Hukum Islam...., hlm. 143
18
g.Urf
Kata „urf secara etimologi berarti sesuatu yang dipandang baik dan
diterima oleh akal sehat.38Sedangkan secara terminologi, seperti
dikemukakan Abdil Karim Zaidan, „urf berarti:
َ
ْ ْ َ ْ ُ َ َ ُْ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ ُْ َ
أوفعل
ِ ما ألفو ِاجملتمع و ِاعتاده وسار عليو يف حياتو ِمن قول
Artinya:“Sesuatu yang tidak asing lagi bagi satu masyarakat karena telah
menjadi kebiasaan dan menyatu dengan kehidupan mereka baik berupa
perbuatan atau perkataan”39
G. Tinjauan Pustaka
37
Sapiudin Sidiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Prenadamedia Group, cet. 1, 2011), hlm. 82
38
Satria Effendi,M. Zein, Ushul Fiqh, (Jakarta: Prenada Media Group, cet. 2, 2005), hlm.
153
39
Abd al-Karim Zaidan, al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh, (Beirut: Muassasat al-Risalah, 1985),
dikutip oleh Satria Effendi,M. Zein, Ushul Fiqh, hlm. 153
19
Semua penelitian di atas secara garis besar berjudul fidyah, baik itu
skripsi, Tesis, maupun Jurnal. Begitupun dengan penelitian saya juga
berjudul tentang fidyah, skripsi ali hidayat penelitianya tentang praktek
40
Ali hidayat, praktek membayar fidyah sholat dengan emas untuk orang yang sudah
meninggal didesa tiangko perspektif mazhab Imam Syafi’i dan mazhab imam hanafi,
skripsi mahasiswa uin sultan thaha saifuddin jambi,( jambi 2022)
41
Nurkholis Sofwan, Living Hadis: Studi Atas Penomena Tradisi Fidyah Shalat Dan Puasa
Bagi Orang Meninggal Di Indramayu, Tesis Mahasiswa Program Magister Tafsir Hadis,
Fakultas Usuluddin, Universitas Islan Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,( Jakarta, 2018).
42
Akhmad Khulaify, dkk., Mekanisme Pembayaran Fidyah Dengan Emas Untuk Orang Yang
Sudah Meninggal Di Desa Gambar Luar Kecamatan Kandangan, Jurnal Pemikiran
Hukum Islam,( Banjarmasin, 2017).
20
H. METODE PENELITIAN
1.Jenis Penelitian
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer (Primary Data) adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya.45 Dalam penelitian
ini, penulis menggunakan sumber primer dari kitab-kitab induk madzhab
syafi’i diantaranya yaitu kitab ar-risalah karya Imam Syafi’i kitab al-majmu
syarah muhazzab karangan imam an-nawawi dan kitab fathul muin
karangan syekh zainuddin al- malibari dll, dan dari madzhab hanafi antara
43
Imam Suprayogo dan Tabroni, Metode Penelitian Sosial Agama, (Bandung: Posda Karya,
2011), hlm. 138
44
Tawatiwi.blogspot.co.id/penelitian-kepustakaan
45
Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: PT. Prasatia Widya Pratama, 2002), hlm. 56
21
b. Data sekunder:
46
Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum , (Jakarta: UI Press, 1986), hlm. 10
47
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,: Alfabeta, 2011),
hlm. 240
22
I. Sistematika Penulisan
BAB II, adalah tentang kerangka teori yang berisi tentang fidyah
secara umum dan istinbat alhukmi. diantaranya pengertian fidyah,
pengertian istinbat dan metode istinbat Imam Syafi’i dan Imam Abu
Hanifah.
BAB III, berisi tentang biografi Imam Syafi‟i dan Imam Hanafi,
tentang sejarah pendidikan dan metode ijtihad serta dasar pemikiran fidyah
sholat menurut Imam Syafi’i dan Imam hanafi, Dengan tujuan faham atas
biografi dan pemikiran kedua Imam tersebut.
48
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 30
23
BAB IV, berisi tentang analisa penulis tentang metode istinbat Imam
Syafi’i dan Imam Abu Hanifah dalam menerapkan hukum fidyah sholat dan
penulis juga akan memaparkan kecendrungan penulis antara dua pendapat
imam tersebut dengan beberapa alasan
J. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti
maka peneliti membuat jadwal penelitian agar mudah dan tata dalam
melangsungkan tahap-tahap penelitian.
No Jenis Kegiatan Tahun 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan ✓
Judul
2 Pembuatan ✓
Proposal
3 Perbaikan dan ✓
Seminar
4 Surat izin
Riset
5 Pengumpulan
data
6 Pengolahan
Data
7 Pembuatan
lLaporan
8 Bimbingan
dan
Perbaikan
9 Agenda dan
Ujian Skripsi
10 Perbaikan dan
Penjilidan
25
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
MOTTO
PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI, DAFTAR SINGKATAN, DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Teori
F. Tinjauan Pustaka
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Sumber Data
C. Metode Pengumpulan Data
D. Metode Analisis Data
BAB III BIOGRAFI IMAM SYAFI’I DAN IMAM ABU
HANIFAH
A. Biografi Imam Syafi’i
B. Biografi Imam Abu Hanifah
C. Dasar pemikiran imam Syafi’i tentang fidyah sholat
D. Dasar pemikiran Imam Abu Hanifah tentang fidyah
sholat
26
Ali hidayat, praktek membayar fidyah sholat dengan emas untuk orang
yangsudah meninggal didesa tiangko perspektif mazhab Imam Syafi’i
dan mazhab imam hanafi, jambi, 2022