1
PENGERTIAN
2
JENIS-JENIS BANTALAN LUNCUR
Bantalan luncur berdasarkan konstruksinya :
Bantalan Radial
Dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah
tegak lurus terhadap sumbu poros.
Bantalan Aksial
Dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah
sejajar dengan sumbu poros
3
Bantalan luncur berdasarkan bahannya :
Bantalan satu bahan
Bantalan yang terbuat dari satu jenis bahan saja
seperti besi tuang kelabu atau perunggu .
Jenis ini hanya digunakan pada motor dengan beban
ringan
Bahan baja
a. Pendukung luar terbuat dari baja atau paduan
Bantalan dua bahan Cuprum ( Cu) , Plumbum ( Pb), Sn atau paduan
alumunium.
b. Permukaan luncur terbuat dari paduan Pb -Sn.
Jenis ini mempunyai sifat luncur yang baik serta
daya dukungnya lebih besar
5
BAHAN BANTALAN LUNCUR
❖ Dapat menyesuaikan diri terhadap lenturan poros yang tidak terlalu besar atau
terhadap perubahan bentuk yang kecil
❖ Mempunyai sifat anti las (tidak dapat menempel) terhadap poros jika terjadi
kontak dan gesekan antara logam dan logam
❖ Sangat tahan karat
❖ Murah harganya
6
A. Bahan-bahan untuk bantalan umum
8
KEUNTUNGAN BANTALAN LUNCUR :
1. Mampu menumpu poros berputaran tinggi
dengan beban geser.
2. Dapat dibuat dan dipasang dengan mudah,
3. Mudah menggantinya bila aus,
4. Dapat meredam getaran dan tumbukan
sehingga hampir tidak bersuara.
KELEMAHANNYA :
1. Memerlukan momen awal yang besar,
2. Pelumasannya agak rumit.
9
PELUMASAN & DAYA GESEKAN BANTALAN LUNCUR
10
CARA PELUMASAN UNTUK BANTALAN LUNCUR
❖ Pelumasan Tangan
Cara ini cocok digunakan untuk beban ringan, kecepatan rendah atau kerja yang
tidak terus-menerus. Kekurangannya bahwa aliran pelumas tidak selalu tetap
atau pelumasan menjadi tidak teratur.
❖ Pelumasan Tetes
Cara ini cocok digunakan untuk beban ringan dan sedang. Dari sebuah wadah,
minyak diteteskan dalam jumlah yang tetap dan teratur melalui sebuah katup
jarum.
❖ Pelumasan Sumbu
Cara ini menggunakan sebuah sumbu yang dicelupkan dalam mangkok minyak
sehingga minyak terisap oleh sumbu tersebut. Pelumasan ini dipakai seperti
dalam hal pelumasan tetes.
❖ Pelumasan Percik
Dari suatu bak penampung, minyak dipercikkan.Cara ini digunakan untuk
melumasi torak dan silinder motor bakar torak yang berputaran tinggi. 11
❖ Pelumasan Cincin
Pelumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan pada poros sehingga
akan berputar bersamaan dengan poros sambil mengangkat minyak dari bawah.
❖ Pelumasan Pompa
Pelumasan pompa cocok digunakan untuk keadaan kerja dengan kecepatan
tinggi dan beban besar.di sini pompa digunakan untuk mengalirkan minyak ke
dalam bantalan yang sulit letaknya seperti bantalan utama motor yang berputaran
tinggi.
❖ Pelumasan Gravitasi
Pelumasan ini grafitasi dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi pada
kecepatan keliling sebesar 10-15 m/s. Caranya yakni dari sebuah tangki yang
diletakkan di atas bantalan, minyak dialirkan oleh gaya beratnya.
❖ Pelumasan Celup
Sebagian bantalan dicelupkan dalam minyak. Cara ini cocok untuk bantalan
dengan poros tegak seperti pada turbin air. Disini perlu diberikan perhatian pada
besarnya gaya gesekan, karena tahanan minyak, kenaikan temperatur dan
kemungkinan masuknya kotoran atau benda asing.
12
Untuk mengurangi gesekan diantara bagian yang berputar digunakan minyak pelumas
yang dapat mengurangi keausan, panas dan kerugian daya gesekan.
Jenis-jenis gesekan :
Berdasarkan efek pelumasan, gesekan dibagi atas 3 macam, yaitu :
a. Gesekan kering
b. Gesekan setengah cair
c. Gesekan cair
13
Gesekan kering
1. Titik kontak antara bantalan & poros terjadi
dibanyak tempat
2. Kondisi ini tidak pernah terjadi pada motor
dengan sistem pelumasan yang baik
3. Tingkat keausan tinggi
Ng = d (HP )
Dimana :
766296 c Ng = Daya gesekan (HP)
μ = Viskositas pelumas, (kg. mm-1 . s-1)
d = Diameter poros, mm
n = putaran (rpm)
l = Panjang bantalan, mm
c = kelonggaran radial, mm
F Dimana :
f = F = Gaya gesek bantalan
W W = Beban normal
v
F = A Dimana :
h A = Luas permukaan bantalan
W = Pa l d v
h
= Kecepatan gesekan
= Tebal lapisan pelumas
Pa = Tekanan bantalan
15
Tabel : Sifat-sifat bahan bantalan luncur.
16
PENYEBAB-PENYEBAB KERUSAKAN PADA BANTALAN
1. Kesalahan bahan
• faktor produsen: yaitu retaknya bantalan setelah produksi baik retak halus
maupun berat, kesalahan toleransi, kesalahan celah bantalan.
• faktor konsumen: yaitu kurangnya pengetahuan tentang karakteristik pada
bearing.
2. Penggunaan bearing melewati batas waktu penggunaannya (tidak sesuai
dengan petunjuk buku fabrikasi pembuatan bearing).
3. Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang tidak sesuai dengan buku
petunjuk dan keadaan lapangan (real).
4. Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai
standart yang ditentukan.
Kesalahan pada saat pemasangan, diantaranya:
• Pemasangan yang terlalu longgar, akibatnya cincin dalam atau cincin luar
yang berputar yang menimbulkan gesekan dengan housing/poros.
• Pemasangan yang terlalu erat, akibatnya ventilasi atau celah yang kurang
sehingga pada saat berputar suhu bantalan akan cepat meningkat dan
terjadi konsentrasi tegangan yang lebih.
• Terjadi pembenjolan pada jalur jalan atau pada roll sehingga bantalan saat
berputar akan tersendat-sendat.
17
5. Terjadi misalignment, dimana kedudukan poros pompa dan penggeraknya tidak
lurus, bearing akan mengalami vibrasi tinggi. Pemasangan yang tidak sejajar
tersebut akan menimbulkan guncangan pada saat berputar yang dapat merusak
bearing. Kemiringan dalam pemasangan bearing juga menjadi faktor kerusakan
bearing, karena bearing tidak menumpu poros dengan tidak baik, sehingga timbul
getaran yang dapat merusak komponen tersebut.
6. Karena terjadi unbalance (tidak imbang), seperti pada impeller, dimana bagian-
bagian pada impeller tersebut tidak balance (salah satu titik bagian impeller
memiliki berat yang tidak seimbang). Sehingga ketika berputar, mengakibatkan
putaran mengalami perubahan gaya disalah satu titik putaran (lebih terasa ketika
putaran tinggi), sehingga berpengaruh pula pada putaran bearing pada poros.
Unbalance bisa terjadi pula pada poros, dan pengaruhnya pun sama, yaitu bisa
membuat vibrasi yang tinggi dan merusak komponen.
7. Bearing kurang minyak pelumasan, karena bocor atau minyak pelumas
terkontaminasi benda asing dari bocoran seal gland yang mempengaruhi daya
pelumasan pada minyak tersebut.
18
CARA MENGATASI KERUSAKAN PADA BEARING
19
Penentuan umur bantalan (Sularso, 2004)
3
Lh = 5000 fh
Dimana :
C
fh = fn
P
Dimana :
Fn = Faktor kecepatan
C = Kapasitas dinamik spesifik
P = Beban yang diterima (N)
20
Terima Kasih 21