Oleh:
Nama : Kartika Ris Andiati
No. DP : 2033 001 100/H
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2023
1
PENDAHULUAN
Indonesia semakin meningkat dan meluas yang diiringi dengan jumlah kasus
Indonesia.
1
2
bahwa selama masa PSBB, semua aktivitas bekerja di tempat atau kantor
pekerja. Dengan kata lain, pemutusan hubungan kerja tidak dapat dilakukan
secara sepihak. Hal tersebut juga diperkuat dengan penjelasan pada Undang-
Pekerja yang menolak dalam hal pemutusan hubungan kerja, para pihak
Covid-19. PHK merupakan hal yang sangat sensitif dan dapat menurunkan
pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak
4 Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja BAB IV tentang
Ketenagakerjaan atas perubahan beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279), Pasal 156.
4
terus menerus selama 2 (dua) tahun atau force majeure, maka buruh/pekerja
hak pekerja dalam hal pemutusan hubungan kerja banyak tidak terpenuhi.
pandemi Covid-19 dengan alasan force majeure, maka peneliti tertarik untuk
308/Pdt.SUS.PHI/2022/PN.JKT.PST?
sebagai berikut:
Nomor 308/Pdt.SUS.PHI/2022/PN.JKT.PST.
Krisnadwipayana.
telah disepakati6.
kerja.
mereka.
7 I Made Wisnu Yoga Wijaya A.A., et al., Hak-Hak Normatif Pekerja Pada Perusahaan Yang
Dinyatakan Pailit, 2013, Abstrak.
8
tertentu;
pengusaha;
industrial.
pelaksanaannya.
Approach)
yang digunakan.
12
litigasi
Ketenagakerjaan;
dengan penelitian.
menguraikan masalah yang dibagi kedalam lima bab. Adapun maksud dari
baik.
BAB I : PENDAHULUAN
COVID-19
AKIBAT COVID-19
308/Pdt.SUS-PHI/2022/PN.JKT.PST.
COVID-19
Nomor 308/Pdt.SUS-PHI/2022/PN.JKT.PST.
BAB V : PENUTUP
saran.
17
DAFTAR PUSTAKA