Oleh :
Faiz Zalfa Rizaldi – 205030207111030
BAB 2
PEMBAHASAN
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondisi perusahaan bisnis di masa pandemi seperti ini memang sedang dalam
situasi tertekan. Hal ini menyebabkan manajemen perusahaan dihadapkan pada
keadaan yang memaksa mereka untuk memilih dan tidak ada pilihan yang ‘sama –
sama enak’. Maka disitulah keputusan yang logis harus ditetapkan. Jika sudah
demikian memang terkadang ada yang harus dikorbankan. Ketika memang harus
memilih antara 2 pilihan yang sulit dan masing – masing dari pilihan tersebut akan
ada yang dirugikan maka carilah yang paling sedikit mudhorot nya. Ketika
perusahaan memutuskan untuk mempertahankan karyawan dengan maksud hendak
bertanggungjawab kepada karyawannya sedangkan perusahaan itu sendiri sedang
mengalami kesulitan secara finansial dan tidak ada jaminan untuk karyawan, justru
berpeluang untuk membuat perusahaan bangkrut yang menyebabkan seluruh pihak
mengalami kerugian yang dengan itu mengakibatkan penelantaran kepada semua
anggota perusahaan. Namun, ketika perusahaan memtuskan untuk memberhentikan
beberapa karyawan saja dengan maksud untuk efisiensi perusahaan, mungkin
memang pihak yang di PHK akan dirugikan, namun setidaknya perusahaan tetap
terselamatkan dan pihak – pihak lain yang berada di lingkup perusahaan masih bisa
diselamatkan. Disinilah letak manajer untuk mengambil keputusan sulit dengan
mempertimbangkan jumlah pihak yang kerugian yang seminimal mungkin baik dari
sisi perusahaan maupun karyawan. Namun pemberhentian pekerja yang di PHK turut
diiringi dengan reward yang sudah seharusnya didapatkan oleh karyawan tersebut
dan hendaknya dilaksanakan dengan etis agar berjalannya PHK tidak diakhiri dengan
sikap negatif antara pihak perusahaan dengan karyawan yang terkena dampak PHK
tersebut. Jika memang memungkinkan, alangkah baiknya perusahaan dapat
melakukan terobosan – terobosan baru yang dapat meningkatkan income perusahaan
sehingga PHK dapat dihindarkan
DAFTAR PUSTAKA