Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONNECTED MATHEMATICS

PROJECT (CMP) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN


HASIL BELAJAR MATEMATIKA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Sub Pokok Bahasan Statistika Siswa Kelas VII G
Semester Genap di MTsN Pesanggaran Banyuwangi Tahun Pelajaran 2015/ 2016)

Oleh: Devy Liana Tunikmah

Mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRAK

Tunikmah, Devy Liana. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Connected


Mathematict Project (CMP) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Matematika Pada Sub Pokok Bahasan Statistika Siswa Kelas VII
G Semester Genap di MTsN Pesanggaran Banyuwangi Tahun Pelajaran
2015/2016. Skripsi, Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jember.Pembimbing: (1) Rohmad Wahid R, S.Pd, M.Si,
(2) Nurul Imamah Ah, M.Si.

Kata Kunci: Connected Mathematict Project (CMP), aktivitas, hasil


belajar
Penelitian yang dilaksanakan dilatarbelakangi oleh aktivitas dan penilaian
hasil belajar yang masih rendah yang disebabkan oleh pembelajaran masih
terpusat pada guru. Aktivitas siswa masih tergolong pasif. Oleh karena itu,
digunakan model pembelajaran Connected Mathematict Project (CMP) untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.
Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah peningkatan
aktivitas siswa setelah proses penerapan pembelajaran Connected Mathematict
Project (CMP)? (2) bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa
setelah proses pembelajaran Connected Mathematict Project (CMP)? Penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa
melalui model pembelajaran Connected Mathematict Project (CMP).
Jenis penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di MTsN Pesanggaran Banyuwangi. Subjek
penelitiannya adalah siswa kelas VII G. Metode pengumpulan data menggunakan
tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh Aktivitas siswa meningkat
selama menerapkan model Connected Mathematics Project (CMP). Dimana pada
siklus I mencapai 80,17% dan pada siklus II naik menjadi 83 %. Hasil analisis
data tes akhir pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Presentase
terhadap hasil belajar matematika siswa dilihat dari ketuntasan belajar secara
klasikal yaitu, pada siklus I presentase klasikal sebesar 71,78 % dan siklus II
sebesar 81,25 %.
Peningkatan aktivitas dan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Connected Mathematict Project (CMP) ini dapat dijadikan salah
satu pilihan model pembelajaran untuk diterapkan disekolah.
Kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan adalah aktivitas dan
hasil belajar matamatika siswa melalui model pembelajaran Connected
Mathematict Project (CMP) di kelas VII G MTsN Pesanggaran Banyuwangi pada
sub pokok bahasan statistika tahun pelajaran 2015/2016 meningkat dan berhasil
memenuhi kriteria ketuntasan.

ABSTRACT

Tunikmah , Devy Liana . 2016. Application of Learning Model Connected


Mathematict Project ( CMP ) to Improve Math Activities and Learning
Outcomes In Sub Topics Statistics G Grade VII Semester in Banyuwangi
Pesanggaran MTsN Academic Year 2015/2016 . Thesis, Department of
Mathematics and Science Education , Mathematics Education, The Faculty
of Education , Muhammadiyah University of Jember. Advisors: (1)
Rohmad Wahid R , S. Pd , M.Si , (2) Nurul Imamate Ah , M.Sc.

Keyword: Connected Mathematict Project ( CMP ) , activities , learning


outcomes

The research conducted was motivated by the activities and assessment of


learning outcomes is still low due to the learning centered on the teacher . Student
activity is still relatively passive . Therefore, the learning model used Mathematict
Connected Project ( CMP ) to enhance the activity and results of students'
mathematics learning .
The problem in this research are ( 1 ) how to increased activity of the
students after the implementation process of learning Connected Mathematict
Project ( CMP ) ? ( 2 ) how to improvement of mathematics student learning
outcomes after learning process Mathematict Connected Project ( CMP ) ? This
study aims to improve the activity and results of students' mathematics learning
through learning model Connected Mathematict Project ( CMP ) .
This type of research that I used in this research is a classroom action
research . The study was conducted in MTsN Pesanggaran Banyuwangi . Subject
of the research is students of class VII G. The data collected method using tests ,
observations, interviews , and documentation .
Based on the research results obtained increased student activity for
applying the model of the Connected Mathematics Project ( CMP ) . Where the
first cycle reaches 80.17 % and the second cycle increased to 83 % . The results of
the final test data analysis in the first and the second cycle increased. Percentage
of the results seen from the students' mathematics learning classical learning
completeness that is, in the first cycle of classical percentage of 71.78 % and
81.25 % for the second cycle .
Increased activity and learning outcomes by using model Connected
Mathematict Project ( CMP ) can be used as an option to apply school learning
model .
Conclusions from the analysis of data and discussion is the math activity
and learning outcomes of students through learning model Connected
Mathematict Project ( CMP ) in the class VII G MTsN Pesanggaran sub
Banyuwangi on the subject of statistics in the academic year 2015/2016 increased
and managed to meet the completeness criteria .
LATAR BELAKANG melibatkan siswa. Metode
Matematika berasal dari akar pembelajaran yang digunakan oleh
kata mathema artinya pengetahuan, sekolah tersebut hanyalah ceramah
mathanein artinya berpikir atau dan penugasan. Di sekolah guru
belajar. Dalam kamus Bahasa belum mengenal model pembelajaran
Indonesia diartikan matematika Connected Mathematics Project
adalah ilmu tentang bilangan (CMP). Dimana dalam model ini
hubungan antara bilangan dan guru memberikan suatu pendekatan
prosedur operasional yang digunakan pembelajaran matematika yang
dalam penyelesaian masalah memberi kesempatan kepada siswa
mengenai bilangan (Depdiknas, untuk membangun pengetahuan
dalam Hamzah dkk: 2014: 48). matematikanya sendiri.
Matematika merupakan salah Berdasarkan penelitian
satu pelajaran wajib yang diajarkan (Mulyoko, 2014) menyebutkan
mulai dari jenjang pendidikan dasar, bahwa model pembelajaran
menengah, sampai di perguruan Connected Mathematics Project
tinggi. Dalam pembelajaran (CMP) dapat meningkatkan hasil
matematika, semua siswa dituntut belajar daripada di ajar menggunakan
untuk menguasai semua kemampuan model pembelajaran konvensional.
matematis yang diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu
Berdasarkan kenyataan di lapangan diupayakan suatu model
dan pengamatan penulis, sudah sejak pembelajaran yang cocok diterapkan
lama matematika merupakan salah pada materi statistika yaitu model
satu mata pelajaran yang sulit pembelajaran Connected
dimengerti dan paling tidak disukai Mathematics Project (CMP).
dengan banyaknya angka, simbol, Menurut Lappan, 2001 (Ahmad dkk,
rumus dan teori. Hal ini dikarenakan 2011:133-134) Connected
model pembelajaran di sekolah yang Mathematics Project (CMP) adalah
masih sering terpusat pada guru dan suatu pembelajaran yang berpusat
kurang menuntut keaktifan siswa pada masalah yang akan diselesaikan
dalam pembelajaran (Mulyoko: dan didiskusikan oleh siswa,
2014). sehingga siswa akan tampil aktif
Hasil wawancara dengan dalam belajar dan dapat dengan
seorang guru bidang studi mudah diterapkan oleh guru dan
matematika, menjelaskan bahwa siswa.
dalam pembelajaran matematika Berdasarkan hasil uraian
sebagian guru masih menerapkan diatas, peneliti menerapkan model
metode konvensional, dimana pembelajaran Connected
aktivitas pembelajaran hanyalah Mathematics Project (CMP) sebagai
memperhatikan yang di bicarakan salah satu upaya untuk meningkatkan
oleh guru. Guru berperan aktif hasil belajar matematika siswa.
sedangkan siswa hanya menerima Untuk menyelidiki hal itu, maka
pengetahuan yang disampaikan oleh penulis mengambil judul “Penerapan
guru. Hal tersebut juga berlaku di Pembelajaran Connected
MTsN Pesanggaran Banyuwangi. Mathematics Project (CMP) untuk
Pembelajaran di sekolah tersebut Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
hanya di dominasi oleh guru Belajar Matematika (pada Sub Pokok
walaupun terkadang guru juga sedikit Bahasan Statistika Siswa Kelas VII
G Semester Genap di MTsN
Pesanggaran Banyuwangi Tahun Subjek Penelitian
Pelajaran 2015/2016)”. Subjek penelitian adalah
siswa kelas VII G di MTsN
METODE PENELITIAN Pesanggaran Banyuwangi tahun
Jenis Penelitian ajaran 2015-2016. Jumlah siswanya
Jenis penelitian ini adalah adalah 34 siswa yang terdiri dari
penelitian tindakan kelas. Penelitian jenis kelamin laki-laki sebanyak 18
tindakan kelas merupakan bagian siswa dan jenis kelamin perempuan
dari penelitian tindakan secara sebanyak 16 siswi.
umum. Sebagaimana yang diutarakan
Prosedur Penelitian
oleh Hobri (2007:01) bahwa Kegiatan penelitian ini
penelitian tindakan kelas adalah : dilakukan dengan prosedur sebagai
a) penelitian tindakan yang berikut:
dilakukan di kelas
b) penelitian tindakan yang 1) Studi Pendahuluan
menyangkut masalah-masalah 2) Perencanaan Siklus I
kelas (interaksi siswa dan guru) 3) Pelaksanaan Siklus I
atau 4) Observasi Siklus I
c) penelitian tindakan yang 5) Refleksi Siklus I
menyangkut masalah pendidikan 6) Perencanaan Siklus II
dan pembelajaran. 7) Pelaksanaan Siklus II
Menurut Arikunto (2009:02) 8) Observasi Siklus II
bahwa penelitian tindakan kelas 9) Refleksi Siklus II
merupakan tindakan yang dilakukan
didasarkan atas upaya meningkatkan Analisis Data
hasil belajar yang lebih baik dari Analisis data yang digunakan
sebelumnya. Ada tiga kata yang dalam penelitian ini adalah:
membentuk pengertian tersebut,
maka ada tiga pengertian yang dapat 1. Analisis aktivitas siswa
diterangkan. adalah keterlibatan siswa
1. Penelitian adalah suatu kegiatan selama pembelajaran
mencermati suatu objek dengan matematika berlangsung
menggunakan cara dan aturan dengan menerapkan model
metodologi tertentu untuk pembelajaran Connected
memperoleh data atau informasi Mathematics Project (CMP).
yang bermanfaat dalam Aktivitas merupakan prinsip
meningkatkan mutu suatu hal atau asas yang sangat penting
yang menarik minat dan penting dalam interaksi belajar.
bagi peneliti.
2. Tindakan adalah suatu gerak 2. Analisis hasil belajar
kegiatan yang sengaja dilakukan merupakan kemampuan-
dengan tujuan tertentu. Dalam kemampuan yang dimiliki
penelitian berbentuk rangkaian siswa setelah menerima
siklus kegiatan untuk siswa. pengalaman belajar.
3. Kelas adalah sekelompok siswa Kemampuan-kemampuan
yang dalam waktu yang sama tersebut mencakup aspek
menerima pelajaran yang sama kognitif dinilai menggunakan
dari guru yang sama pula. tes pilihan ganda, afektif
dengan menggunakan lembar data dan informasi berupa catatan
observasi afektif dan tertulis/ gambar yang tersimpan
psikomotor dengan berkaitan dengan masalah yang
menggunakan lembar diteliti. Dokumen merupakan
observasi psikomotor pada fakta dan data tersimpan dalam
setiap pembelajaran berbagai bahan yang berbentuk
dilakukan. surat-surat, laporan, peraturan,
catatan harian, biografi, simbol,
Teknik Pengumpulan Data artefak, foto, sketsa dan data
Prinsip pengumpulan data lainnya yang tersimpan
dalam penelitian tindakan kelas tidak (Indrawan,2014:139).
jauh berbeda dengan prinsip Metode dokumentasi digunakan
pengumpulan data pada jenis sebagai metode pendukung untuk
penelitian yang lain. Dengan kata memperoleh data mengenai denah
lain, prinsip pengumpulan data pada lokasi, struktur organisasi,
penelitian formal dapat diterapkan keadaan guru dan siswa, data hasil
pada penelitian tindakan kelas. belajar siswa serta KKM pada
Teknik pengumpulan data pada mata pelajaran matematika.
penelitian ini yaitu observasi, 3) Wawancara
dokumentasi, metode wawancara, Menurut Indrawan (2014:136)
dan metode tes. wawancara mendalam merupakan
1) Observasi suatu kegiatan yang dilakukan
Menurut Sudjana (2012: 109) untuk mendapatkan informasi
observasi merupakan alat secara langsung dengan
pengumpul data yang banyak mengajukan pertanyaan kepada
digunakan untuk mengukur narasumber untuk mendapat
tingkah laku individu ataupun informasi yang mendalam.
proses terjadinya suatu kegiatan Dilihat dari aspek pedoman
yang dapat diamati baik dalam (guide) wawancara dalam proses
situasi yang sebenarnya maupun pengambilan data, wawancara
dalam situasi buatan. dapat dibedakan menjadi tiga
Teknik observasi dalam penelitian macam jenis, yaitu terstruktur,
ini digunakan untuk bebas, dan kombinasi
mengumpulkan data tentang (Sukardi,2010:80).
aktivitas siswa dan aktivitas guru 1. Wawancara terstruktur, yaitu
dalam proses pembelajaran wawancara dimana peneliti ketika
sebelum dan sesudah diberikan melaksanankan tatap muka
tindakan melalui model dengan responden menggunakan
pembelajaran Connected pedoman wawancara yang telah
Mathematics Project (CMP). disiapkan lebih dahulu.
Adapun instrumen yang 2. Wawancara bebas atau sering pula
digunakan yaitu instrumen disebut tak struktur, yaitu
observasi aktivitas siswa dan wawancara dimana peneliti dalam
instrumen observasi aktivitas menyampaikan pertanyaan pada
guru. responden tidak menggunakan
2) Dokumentasi pedoman.
Studi dokumentasi dapat diartikan 3. Wawancara kombinasi, yaitu
sebagai upaya untuk memperoleh wawancara dimana peneliti
menggabungkan kedua cara di Sedangkan aktivitas guru (peneliti)
atas dengan tujuan memperoleh diamati dan dinilai oleh guru bidang
informasi yang semaksimal studi matematika. Aktivitas yang
mungkin dari responden. diamati sesuai dengan model
Jenis wawancara yang digunakan pembelajaran Connected
dalam penelitian ini adalah Mathematics Project (CMP).
wawancara kombinasi. Aktivitas guru digunakan untuk
Wawancara dilakukan terhadap memberikan penilaian tentang
siswa setelah siklus selesai. aktivitas guru selama proses belajar
Wawancara hanya dilakukan pada mengajar untuk dijadikan refleksi
siswa yang belum dan yang sudah bagi guru (peneliti). Data yang
tuntas. Hal ini untuk mengetahui dihasilkan dari observasi yaitu
tanggapan siswa terhadap berupa aktivitas guru dan siswa
pembelajaran dengan penerapan selama proses pembelajaran.
model pembelajaran Connected 2) Dokumentasi Tertulis
Mathematics Project (CMP) dan Dokumen tertulis ditujukan untuk
kesulitan-kesulitan siswa selama memperoleh data langsung dari
mengikuti proses pembelajaran. tempat penelitian. Data tersebut
4) Metode tes berupa nilai ulangan siswa sebagai
Tes adalah serentetan data awal sebelum diberikan
pertanyaan atau latihan serta perlakuan. Hal ini dapat memberi
alat lain yang digunakan informasi kepada peneliti untuk
untuk mengukur mengetahui kemampuan siswa,
keterampilan, pengetahuan sehingga peneliti dapat membagi
intelegensi, kemampuan atau kelompok secara heterogen.
bakat yang dimiliki oleh Dokumentasi lainnya yaitu foto pada
individu atau kelompok. Dan saat penelitian berlangsung.
tes ini merupakan teknik 3) Pedoman Wawancara
pengumpulan data yang Pedoman wawancara adalah
digunakan untuk mengukur instrumen atau alat yang berisi
hasil belajar kognitif dalam tentang pertanyaan-pertanyaan yang
bentuk pilihan ganda diujikan kepada narasumber.
(multiple choice test) Pedoman wawancara ini berisi
(Arikunto,2013:193). tentang pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan model
INSTRUMEN PENGUMPULAN pembelajaran yang dilakukan dalam
DATA proses belajar mengajar, kemampuan
1) Pedoman Observasi pemecahan masalah siswa dan sikap
Pada penelitian ini observasi siswa saat pembelajaran matematika
dilakukan bersamaan dengan di kelas. Wawancara dilakukan
terjadinya kegiatan penelitian. kepada guru bidang studi matematika
Peneliti dibantu oleh 3 observer. untuk mengetahui kendala yang
Tugas observer adalah untuk dihadapi serta kesulitan yang sering
mengamati dan menilai aktivitas dihadapi siswa. Data yang dihasilkan
siswa selama pembelajaran. dalam wawancara peneliti dengan
Selanjutnya dilakukan analisis guru bidang studi matematika yaitu
terhadap hasil observasi untuk tentang model-model yang
mengetahui keaktifan siswa. digunakan selama ini.
4) Tes yang mendapat nilai ≤ 70 dan 23
Tes adalah serentetan pertanyaan siswa dikatakan tuntas. Sedangkan
atau latihan serta alat lain yang pada tes 2 terdapat 6 siswa yang
digunakan untuk mengukur mendapat nilai ≤ 70 dan 26 siswa
keterampilan, pengetahuan dikatakan tuntas dengan nilai
intelegensi, kemampuan atau maksimal 100 terdapat 4 siswa.
bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok. Dan tes ini PEMBAHASAN
merupakan teknik pengumpulan Peningkatan Aktivitas Siswa
data yang digunakan untuk Selama Proses Pembelajaran
mengukur hasil belajar kognitif Connected Mathematics Project
dalam bentuk pilihan ganda (CMP)
(multiple choice test) Selama kegiatan
(Arikunto,2013:193). pembelajaran, semua aktivitas guru
HASIL PENELITIAN (peneliti) diamati oleh guru bidang
Analisis hasil observasi aktivitas studi matematika. Sebagai observer
siswa aktivitas guru (peneliti) adalah guru
Hasil observasi dari matematika dan 3 observer dari
pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus I teman peneliti sebagai observer
dapat diketahui bahwa siswa sangat aktivitas siswa selama proses
aktif mengikuti pembelajaran. Hasil pembelajaran berlangsung. Aktivitas
presentase analisis observasi siswa adalah keterlibatan siswa
aktivitas siswa pada saat selama pembelajaran matematika
pembelajaran siklus 1 pada berlangsung. Aktivitas siswa juga
pertemuan 1 mencapai 79,3 % dan dilihat dari interaksi dan kerja sama
pertemuan 2 mencapai 81,03 %. dengan temannya. Jadi, aktivitas
Sehingga presentase analisis hasil sangat berperan dalam menentukan
observasi aktivitas siswa pada siklus keberhasilan proses belajar mengajar.
1 mencapai 80,17 %. Pengamatan yang dilakukan
Hasil presentase analisis oleh guru pada aktivitas siswa
observasi aktivitas siswa pada saat selama proses pembelajaran yaitu
pembelajaran siklus II pada kemampuan siswa dalam mengikuti
pertemuan 1 mencapai 81,9 % dan pembelajaran dengan baik,
pertemuan 2 mencapai 84,1 %. keseriusan siswa dalam menjalankan
Sehingga presentase analisis hasil tugas dan memecahkan
observasi aktivitas siswa pada siklus permasalahan yang ada dalam LKS,
II mencapai 83 %. kejujuran siswa pada saat
Analisis tes hasil belajar memecahkan permasalahan yang ada
Tes pada penelitian ini dalam LKS, keberanian siswa dan
dilakukan sebanyak dua kali yaitu keaktifan siswa dalam
setelah dilaksanakan pembelajaran mengemukakan pendapatnya saat
pertama dan pembelajaran kedua presentasi, keberanian siswa pada
atau akhir dari siklus I dan saat menarik kesimpulan diskusi, dan
dilaksanakan setelah pembelajaran kerja sama siswa dengan temannya
keempat dan pembelajaran kelima dalam membentuk sebuah pendapat
atau akhir dari siklus II. Berdasarkan mengenai LKS. Pelaksanaan
hasil analisis tes dari 32 siswa kelas observasi aktivitas berjalan secara
VII G pada tes 1 terdapat 9 siswa tertib dan lancar. Selama
pelaksanaan pembelajaran, siswa pembelajaran Connected
cukup aktif dan antusias dalam Mathematics Project (CMP) dapat
mengikuti pembelajaran. Hal ini meningkatkan aktivitas siswa.
dapat dilihat dari hasil observasi Peningkatan Hasil Belajar
terhadap aktivitas. Pada siklus I Matematika Siswa Selama Proses
kemampuan siswa dalam mengikuti Pembelajaran Connected
pembelajaran mencapai 85,35%, Mathematics Project (CMP)
keseriusan siswa dalam menjalankan Peningkatan hasil belajar
tugas dan memecahkan matematika siswa pada model
permasalahan yang ada dalam LKS pembelajaran Connected
mencapai 85,4%, kejujuran siswa Mathematics Project (CMP) dilihat
pada saat memecahkan permasalahan dari presentase ketuntasan klasikal
yang ada dalam LKS mencapai pada tes 1 dan tes 2. Pada
84,9%, keberanian siswa dan pelaksanaan tes 1 yaitu siklus I
keaktifan siswa dalam presentase ketuntasan diperoleh 71,
mengemukakan pendapatnya saat 87 %, karena siklus I belum
presentasi mencapai 77,55%, mencapai ketuntasan maka
keberanian siswa pada saat menarik dilanjutkan dengan siklus II. Pada tes
kesimpulan diskusi mencapai 2 presentase ketuntasan siswa secara
67,15%, dan kerja sama siswa klasikal diperoleh 81,25 %. Maka
dengan temannya dalam membentuk dapat diketahui bahwa dalam
sebuah pendapat mengenai LKS pembelajaran ini mengalami
mencapai 80,7%. Pada siklus II hasil penigkatan hasil belajar matematika
analisis aktivitas kemampuan siswa siswa yang dapat dilihat dari hasil
dalam mengikuti pembelajaran pembelajaran sesudah dan sebelum
mencapai 86,45%, keseriusan siswa menggunakan model pembelajaran
dalam menjalankan tugas dan Connected Mathematics Project
memecahkan permasalahan yang ada (CMP). Dalam hasil ulangan harian
dalam LKS mencapai 87,45%, pokok bahasan transformasi sebelum
kejujuran siswa pada saat menggunakan model pembelajaran
memecahkan permasalahan yang ada Connected Mathematics Project
dalam LKS mencapai 85,35%, (CMP) yaitu dari 32 siswa, jumlah
keberanian siswa dan keaktifan siswa siswa yang tuntas belajar adalah 20
dalam mengemukakan pendapatnya siswa dan 12 siswa lainnya tidak
saat presentasi mencapai 81,2%, tuntas, maka ketuntasan klasikalnya
keberanian siswa pada saat menarik adalah 62,5%.
kesimpulan diskusi mencapai Dari hasil pembahasan diatas
75,45%, dan kerja sama siswa dapat diketahui bahwa keberhasilan
dengan temannya dalam membentuk dalam belajar bukan semata-mata
sebuah pendapat mengenai LKS diperoleh dari guru, melainkan
mencapai 82,3%. Aktivitas siswa dengan kemampuan yang
pada siklus I ke siklus II mengalami dimilikinya untuk mengolaborasi
peningkatan 2,83%. Hasil analisis permasalahan, serta dengan teman
siswa siklus I mencapai 80,17% dan sebaya. Hal ini diketahui dari
siklus II mencapai 83 %. Hal ini kegiatan belajar kelompok dengan
menunjukkan bahwa dalam kegiatan model pembelajaran Connected
belajar mengajar siswa sangat aktif Mathematics Project (CMP),
dan dengan menggunakan model kemampuan membangun
pengetahuan matematika siswa dapat serta siswa dapat menemukan
berkembang secara maksimal dan sesuatu yang baru dalam
pada saat yang sama kegiatan kreatif penyelesaian suatu masalah yang
dari masing-masing anggota berkaitan dengan matematika.
kelompok terkomunikasikan melalui Dengan dasar ini, maka model
pembelajaran ini. Inilah yang pembelajaran Connected
menjadi pokok pikiran pembelajaran Mathematics Project (CMP) dapat
dengan model Connected diterapkan dalam proses belajar
Mathematics Project (CMP), yaitu mengajar. Hal ini dapat dilihat
suatu pembelajaran yang berpusat dari aktivitas siswa pada pada
pada masalah yang akan diselesaikan siklus I dan siklus II masing-
dan didiskusikan oleh siswa, masing 80,17 % dan 83 %.
sehingga siswa akan tampil aktif 2. Pembelajaran dengan model
dalam belajar dan dapat diterapkan Connected Mathematics Project
dengan mudah oleh guru dan siswa. (CMP) dapat meningkatkan hasil
Jadi secara keseluruhan guru belajar matematika siswa. Dapat
menilai bahwa model pembelajaran dilihat dari hasil ulangan harian
Connected Mathematics Project pokok bahasan transformasi
(CMP) yang sudah diterapkan di sebelum menggunakan model
MTs Negeri 1 Pesanggaran Connected Mathematics Project
Banyuwangi sudah mencapai (CMP) diperoleh ketuntasan
ketuntasan secara klasikal setelah secara klasikal dengan persentase
dilaksanakan siklus II. sebesar 62,5 %. Sedangkan
Berdasarkan penjabaran di ketuntasan secara klasikal setelah
atas, dapat disimpulkan bahwa model menggunakan model Connected
pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) pada
Mathematics Project (CMP) baik siklus I presentase sebesar 71,87
diterapkan dalam pembelajaran % dari 32 siswa terdapat 23 siswa
matematika untuk meningkatkan yang memenuhi kriteria
hasil belajar matematika siswa. Maka ketuntasan dan 9 siswa yang
dari itu, model pembelajaran belum memenuhi kreteria
Connected Mathematics Project ketuntasan. Maka dapat
(CMP) ini dapat dijadikan salah satu disimpulkan bahwa penelitian
pilihan model pembelajaran untuk pada siklus I belum memenuhi
diterapkan di sekolah. kriteria ketuntasan tes hasil
KESIMPULAN belajar matematika yaitu 75 %,
Berdasarkan hasil penelitian jadi dilanjutkan ke siklus II. Pada
yang telah dilakukan dapat ditarik siklus II presentase tes hasil
kesimpulan sebagai berikut: belajar matematika sebesar 81,25
% dari 32 siswa terdapat 26 siswa
1. Penerapan pembelajaran dengan yang memenuhi kriteria
model pembelajaran Connected ketuntasan dan 6 siswa belum
Mathematics Project (CMP) dapat memenuhi kriteria ketuntasan. Hal
berjalan dengan baik dan lancar. ini menunjukkan bahwa tes hasil
Pembelajaran ini dapat belajar matematika siswa pada
meningkatkan keaktifan dan hasil sub pokok bahasan statistika
belajar matematika siswa dalam menjadi meningkat.
mengembangkan pola pikirnya,
DAFTAR RUJUKAN Lappan, et al. 2002. Getting to Know
Ahmad, dkk. 2011. Pendidikan di Connected Mathematics : An
Era Globalisasi dalam Implementation Guide. Illinois:
Menghadapi Tantangan Masa Prentice Hall.
Depan. Artikel PROSIDING
SEMINAR NASIONAL Mulyoko. 2014. Pengaruh Model
PENDIDIKAN. Universitas Pembelajaran Connected
PGRI Palembang, (Online), Mathematics Project (CMP)
(http://univpgri- Terhadap Kemampuan
palembang.ac.id/e_jurnal/index.p Representasi Matematis Siswa.
hp/prosiding/article/download/3 Tugas Akhir Fakkultas Ilmu
22/222, diakses 01 Februari Tarbiyah dan Keguruan
2016). Pendidikan Matematika.
Universitas Islam Negeri
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian SYARIF HIDAYATULLAH
Pendidikan. Bandung: PT JAKARTA, (Online)
Remaja Rosdakarya. (http://repository.uinjkt.ac.id/ds
pace/bitstream/123456789/2763
Arikunto, dkk. 2009. Penelitian 1/1/1MULYOKO-FITK.pdf,
Tindakan Kelas.Jakarta: PT diakses 12 Februari 2016).
Bumi Aksara.
Rohendi dan Dulpaja. 2013.
Cain, Judith S. 2002. An Evaluation Connected Mathematics
of the Connected Mathematict Project (CMP) Model Based
Project. Lafayette Parish: on Presentation Media to the
Lousiana. Artikel. Vol. 95 (No. Mathematical Connection
4), (Online), Ability of Junior High School
(http://www.jstor.org/stable/275 Student. Journal of Education
42383?seq=1#page_scan_tab_co and Practice. Vol.4, No 4,
ntents, diakses 02 Maret 2016). (Online),
Dirman dan Juarsih. 2014. Teori (http://iiste.org/Journals/index.p
hp/JEP/article/viewFile/4512/458
Balajar dan Prinsip-prinsip
0, diakses 05 Februari 2016).
Pembelajaran yang Mendidik.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan
Hamzah dan Muhlisrarini. 2014. Motivasi Belajar Mengajar.
Perencanaan dan Strategi Jakarta: PT. RajaGrafindo
Pembelajaran Matematika. Persada.
Jakarta: PT RAJA GRAFINDO Sudjana, Nana. 2014. Penilaian
PERSADA. Hasil Proses Belajar
Hobri. 2007. Penelitian Tindakan Mengajar. Bandung: PT
Kelas. Jember: Pena Salsabila. Remaja Rosdakarya.

Indrawan, Rully dan Poppy Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2012.


Yaniawati. 2014. Metodologi Penelitian dan Penilaian
Penelitian. Bandung: PT Pendidikan. Bandung: Sinar
Refika Aditama. Baru Algesindo.
Sukardi. 2009. Metodologi
Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: PT Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative
Learning. Yogyakarta:
PUSTAKA BELAJAR.
Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar
dan Pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai