Anda di halaman 1dari 7

Tugas 2 nama = Valencia raharjo

Hal 106 Kelas = 7b

Cerita Fabel Petualangan Dua Ekor Anjing

ORIENTASI

Ada dua ekor anjing yang berteman sejak kecil. Mereka adalah Gugu dan Anji.
Mereka tinggal di pinggiran kota anjing. Setiap hari, mereka mencari makan
bersama. Kadang-kadang, mereka pun berpetualang ke dalam hutan

Anji adalah anji yang kuat dan lincah. Sedangkan Gugu adalah anjing yang cerdas.
Tetapi, tubuhnya tidak sekuat Anji.

Suatu hari, Anji berencana pergi ke kota. Ia mendengar berita kalau di kota banyak
anjing yang kuat. Anji ingin sekali berteman dengan para anjing itu. Gugu yang
mengetahui rencana Anji, berniat untuk ikut serta.
Letak kota dari tempat tinggal mereka cukup jauh. Dari sini, diperlukan setengah
hari perjalanan untuk tiba di sana. Oleh karena itu, Gugu membuat banyak roti
lezat sebagai bekal mereka.

Ia membaginya ke dalam dua tas kulit. Satu tas untuknya, dan satu lagi untuk Anji.
Akhirnya…, perjalanan dimulai.

Pagi-pagi sekali, mereka berangkat ke kota. Setelah tiga jam perjalanan, Gugu
merasa capek. Ia pun memutuskan untuk beristirahat sebentar di bawah pohon
rindang. Namun, Anji tidak sabar. Ia tidak ingin kehilangan waktu hanya karena
menunggu Gugu Beristirahat.

KOMPLIKASI

“Aku pergi duluan saja, ah!” ujar Anji. “Kalau kamu tidak sangup ke kota, lebih
baik pulang saja.”

“Tunggu sebentar, Anji. Aku mau menghilangkan rasa lelahku,” bujuk Gugu.

Namun, Anji menolak. Tiba-tiba, ia merasa kalau keberadaan Gugu di dekatnya


hanya menambah beban saja.

Gugu menatap sedih saat Anji meninggalkannya sendirian. Beberapa saat


kemudian, tubuh Gugu kembali bugar. Ia pun melanjutkan perjalanan. Ia ingin
segera menyusul Anji.

Hari sudah sore ketika Gugu memasuki kota. Waaah…. kota begitu ramai. Banyak
anjing berkeliaran. Suara ribut terdengar di sana-sini. Gugu takjub sekali. Ia
memandangi sekelilingnya. Sayang, tidak ada satu anjing pun yang dikenalnya.
Sambil berjalan pelan, Gugu terus menoleh ke kiri dan ke kanan. Siapa tahu, ia
akan melihat Anji. Tapi, Aduuh… Anji di mana sih?

Tiba-tiba, tidak jauh di depannya, Gugu mendengar suara yang sangat dikenalnya.

“Ah, itu pasti Anji!” Seru Gugu gembira.


Namun, ooh.. mengapa banyak anjing mengerumuni Anji? Dan…lihatlah, raut
muka Anji tampak ketakutan.

“Anjing ini mencuri rotiku!” seru seekor anjing bertubuh hitam dengan mata
melotot. Anjing itu bernama Beki, anjing paling galak di kota itu.

“Dasar pencuri! Dia harus dikurung!” seru anjing lain. “Aku akan memanggil
Anjing Polisi sekarang juga!”

“Jangan…jangan…aku tidak mencuri. Ini adalah rotiku sendiri,” ujar Anji Pelan.

“Bohong!” Beki mengeram. “Roti ini milikku!”

“Hei, anjing asing, benarkah kamu mencuri roti milik Beki?” tanya Anjing Polis
yang baru saja datang,

“Oh… tidak, aku bukan pencuri… !” Anji semakin memelas.

Suasana bertambah riuh. Tiba-tiba, seekor anjing menyeruak masuk ke kerumunan.

RESOLUSI

“Dia tidak mungkin mencuri!” terdengar seruan lantang.

Semua menoleh. Mereka mencari tahu siapa yang berteriak itu, termasuk Anji.

Anji kaget sekali saat melihat Gugu berada di dekatnya. Tetapi, apa yang bisa
diharapkan dari anjing lemah seperti Gugu? pikir Anji putus asa.

“Siapa kamu?” tanya Anjing Polisi itu.


“Aku Gugu. teman anjing itu. Aku yang membuat roti-roti itu. Jadi, aku tahu kalau
itu bukanlah roti curian. Kalau tidak percaya, lihatlah roti-roti di tasku ini. Sama
persis dengan roti-roti itu,” ujar Gugu tenang.

“Dasar anjing penipu! Kamu juga harus dihukum! Beki marah. “Roti ini aku beli
dari Anjing Penjual Roti!”

“Tapi, Beki, aku tidak menjual roti-roti seperti itu!”

Tiba-tiba, Anjing Penjual Roti maju mendekati Beki. “Aha…! Kamu pasti
berbohong!”

“Ng…ng…” gumam Beki gelagapan. Mukanya tampak pucat. Ia ketahuan


berbohong. Ia pun berlari secapat mungkin, meninggalkan kerumunan anjing yang
menjadi kesal karena ulahnya.

KODA

“Terima kasih, Gugu. Kamu sungguh berani. Apa jadinya aku kalau kamu tidak
Kaidah kebahasaan datang membelaku,” sesal Anji.

PENGGUNAAN KATA SANDANG

1. Sambil berjalan pelan, Gugu terus menoleh ke kiri dan ke kanan. Siapa tahu,
ia akan melihat Anji.

2. Tiba-tiba, tidak jauh di depannya, Gugu mendengar suara yang sangat


dikenalnya.

KATA KERJA
1. Setiap hari, mereka mencari makan bersama.

2. Gugu membuat banyak roti lezat sebagai bekal mereka.

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DAN WAKTU

1. Suatu hari, Anji berencana pergi ke kota.

2. Dari sini, diperlukan setengah hari perjalanan untuk tiba di sana.

3. Pagi-pagi sekali, mereka berangkat ke kota.

4. Tiba-tiba, tidak jauh di depannya, Gugu mendengar suara yang sangat


dikenalnya.

5. Hari sudah sore ketika Gugu memasuki kota.

6. Tiba-tiba, Anjing Penjual Roti maju mendekati Beki.

7. Tiba-tiba, seekor anjing menyeruak masuk ke kerumunan.

PENGGUNAAN KALIMAT LANGSUNG

1. “Aku pergi duluan saja, ah!” ujar Anji. “Kalau kamu tidak sangup ke kota,
lebih baik pulang saja.”

2. “Tunggu sebentar, Anji. Aku mau menghilangkan rasa lelahku,” bujuk


Gugu.

3. “Hei, anjing asing, benarkah kamu mencuri roti milik Beki?” tanya Anjing
Polis yang baru saja datang,
4. “Oh… tidak, aku bukan pencuri… !” Anji semakin memelas.

5. “Terima kasih, Gugu. Kamu sungguh berani. Apa jadinya aku kalau kamu
tidak datang membelaku,” sesal Anji.

6. “Siapa kamu?” tanya Anjing Polisi itu.

7. “Aku Gugu. teman anjing itu. Aku yang membuat roti-roti itu. Jadi, aku tahu
kalau itu bukanlah roti curian. Kalau tidak percaya, lihatlah roti-roti di tasku
ini. Sama persis dengan roti-roti itu,” ujar Gugu tenang.

KONJUNGSI PERTENTANGAN

1. Namun, Anji menolak. Tiba-tiba, ia merasa kalau keberadaan Gugu di


dekatnya hanya menambah beban saja.

2. “Bohong!” Beki mengeram. “Roti ini milikku!”

3. “Dia tidak mungkin mencuri!” terdengar seruan lantang.

4. “Dasar anjing penipu! Kamu juga harus dihukum! Beki marah. “Roti ini aku
beli dari Anjing Penjual Roti!”
5. “Tapi, Beki, aku tidak menjual roti-roti seperti itu!”

Anda mungkin juga menyukai