Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH BASIC SCIENCE AND IMMUNOLOGY

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


PRODI MEGISTER ILMU BIOMEDIK

Prof. Dr. dr. Agung Putra, Msi., Med

Disusun Oleh :
MBK2322010396

dr. Yulisa Afriani Ninasara

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SOAL :
Reviewlah jurnal tentang keterkaitan sel T dengan aging-assosiated disease, sebutkan poin
pembahasan penting saja, jabarkan singkat mekanisme yang menyertai. (1 lembar saja)

SUMBER
Journal : Immunoporosis: Immunology of Osteoporosis—Role of T Cells
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5895643/

Osteoporosis adalah salah satu kondisi inflamasi pengeroposan tulang yang paling
umum terjadi, dan termasuk aging-assosiated disease. Sel T helper (Th) bersama dengan
berbagai sel kekebalan lainnya merupakan pemeran utama yang terlibat dalam homeostasis
tulang, baik tulang maupun sistem kekebalan tubuh bekerja sebagai unit fungsional yang
erat (sistem osteoimun), sehingga menyebabkan interaksi permanen di berbagai lokasi
anatomi dan pembuluh darah.
Disregulasi sistem imun menimbulkan berbagai penyakit autoimun inflamasi yang
menyebabkan efek buruk pada integritas tulang .Hal ini mempengaruhi tulang baik secara
lokal seperti pada kasus rheumatoid arthritis (RA) atau melalui modulasi metabolisme
tulang yang mengatur aktivitas sel tulang utama termasuk diferensiasi. Dalam kasus lain, sel
kekebalan menyebabkan perubahan pada komponen fungsional pengatur massa tulang,
sehingga mempengaruhi kesehatan tulang. Baru-baru ini telah diamati dalam berbagai
penelitian bahwa limfosit T memainkan peranan penting dalam proses remodeling tulang.
Pada proses remodeling tulang, Sel T membantu sel B meningkatkan produksi
antibodi serta mengatur sel T CD8+ dan fungsi sel kekebalan lainnya. Sel T CD4+
berdiferensiasi menjadi Th1, Th2, Th9, Th17, Th22, regulator T (Treg) dan follicular helper
T (TFH). Sel Th17 memulai dan menstimulasi resorpsi tulang (osteoklastogenesis),
sedangkan sel Treg secara khusus berhubungan dengan penghambatan resorpsi tulang.
Menariknya, tidak semua sel T bersifat osteoklastogenik, karena sel T CD8+ menghambat
proses osteoklastogenesis melalui sekresi berbagai faktor terlarut, seperti osteoprotegerin
(OPG) dan interferon (IFN)-γ untuk mengatur massa tulang yang berfungsi melindungi
tulang, sehingga menghambat pengeroposan tulang. Selain itu, beberapa penelitian telah
menyatakan bahwa sel T secara bersamaan dapat berfungsi sebagai penggerak pembentukan
tulang (osteoblastogenesis), karena mereka berhubungan dengan aktivasi jalur sinyal Wnt
dalam sel osteoblastik.
Baik sel CD4+ (Th1, Th2, Th9, Th17, Treg, NKT, γδ T) dan sel T CD8+ berperan
penting dalam mengatur kesehatan tulang. Sel Th17 adalah salah satu penginduksi utama
pengeroposan tulang melalui ekspresi tingkat RANKL dan TNF-α yang lebih tinggi. Di sisi
lain, Treg merupakan penghambat utama pengeroposan tulang melalui produksi sitokin IL-
4, IL-10 dan TGF-β1.Treg juga menghambat fungsi efektor sel Th17 pada pengeroposan
tulang yang disebabkan oleh peradangan. Treg juga menyebabkan penekanan pengeroposan
tulang dengan menghambat diferensiasi monosit menjadi osteoklas baik dalam kondisi in
vitro maupun in vivo (Gbr 1).

Gbr 1. Peran sel T dalam Imunoporosis. Sel T, termasuk sel T helper (Th), sel T sitotoksik mempunyai peran
penting dalam menginduksi pengeroposan tulang terkait osteoporosis. Di dalam sel T helper (Th), sel Th9, sel
Th17, sel T NK, dan sel T helper folikuler (TFH) telah dilaporkan meningkatkan pengeroposan tulang pada
osteoporosis. Di sisi lain, sel Th1, Th2, Treg, dan CD8T telah dikaitkan dengan sifat osteoprotektif, sehingga
menghambat osteoporosis. Peran sel T γδ memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menghubungkannya dengan
osteoporosis.

Sel T, termasuk sel T helper (Th), sel T sitotoksik mempunyai peran penting dalam
menginduksi pengeroposan tulang terkait osteoporosis. Di dalam sel T helper (Th), sel Th9,
sel Th17, sel T NK, dan sel T helper folikuler (TFH) telah dilaporkan meningkatkan
pengeroposan tulang pada osteoporosis. Di sisi lain, sel Th1, Th2, Treg, dan CD8T telah
dikaitkan dengan sifat osteoprotektif, sehingga menghambat osteoporosis. eksplorasi dan
penelitian lanjutan di bawah naungan imunoporosis akan membuka peluang dan jalan baru
untuk pengembangan terapi yang lebih baik. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik
tentang hubungan antara kedua sistem harus menjadi inti penelitian masa depan di bidang
ini. Penetapan “imunoporosis” sebagai bidang biologi modern yang independen dan sesuai
dengan perkembangan terkini di bidang ini akan memberikan paradigma baru untuk
pengembangan strategi terapi baru yang terfokus untuk menangani osteoporosis.

Anda mungkin juga menyukai