Materi Inti 2-Perencanaan KPP
Materi Inti 2-Perencanaan KPP
Perencanaan KPP
Materi Inti 2
PERENCANAAN KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU (KPP)
DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT DI PUSKESMAS
I. Deskripsi singkat
Pemberdayaan keluarga sehat merupakan upaya kesehatan yang dilakukan puskesmas dalam
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan serta meningkatkan
kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat. Hal ini
sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada pasal 11
ditetapkan bahwa setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya. Selanjutnya, dalam
Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Tahun 2015-2019, juga ditetapkan bahwa tujuan
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat, dengan salah satu
indikator keberhasilannya adalah meningkatnya perilaku hidup sehat di masyarakat.
Perilaku Hidup Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan (Peraturan Menteri
Kesehatan No. 75, Tahun 2014 tentang Puskesmas), berkewajiban melakukan pemberdayaan
keluarga sehat . Pemberdayaan (empowerment) merupakan proses pemberian informasi secara
terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses
membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar
(aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu
melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice). Salah satu pendekatan dalam
memampukan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat adalah melalui komunikasi perubahan
perilaku (KPP). KPP pemberdayaan keluarga sehat merupakan pendekatan sistematis dan
interaktif untuk menyampaikan pesan, dengan menggunakan berbagai saluran (media),
berdasarkan kondisi sosial budaya keluarga/masyarakat setempat, sebagai upaya intervensi
meningkatkan perilaku sehat dalam lingkungan keluarga serta masyarakat. Untuk itu tenaga
promosi kesehatan puskesmas harus memiliki kemampuan untuk melakukan KPP Pemberdayaan
Keluarga Sehat. Sebagai langkah awal, pelaksanaan KPP Pemberdayaan Keluarga hidup Sehat
adalah melakukan perencanaan. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
menentukan keberhasilan tujuan yang akan dicapai. Perencanaan pada dasarnya merupakan
proses penetapan tujuan, sasaran, strategi serta cara pencapaian tujuan tersebut dalam jangka
waktu tertentu.
Pada pokok bahasan ini, ruang lingkup yang akan dibahas adalah perencanaan KPP
Pemberdayaan Keluarga Sehat, meliputi : konsep dasar perencanaan KPP Pemberdayaan
Keluarga Sehat, Analisis masalah kesehatan keluarga serta Penyusunan perencanaan KPP dalam
pemberdayaan keluarga sehat di puskesmas.
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 1
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah
menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan
menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja dan judul materi yang akan
disampaikan.
2. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima
materi dengan menyepakati proses pembelajaran.
3. Dilanjutkan dengan penyampaian judul materi, deskripsi singkat, tujuan pembelajaran
serta ruang lingkup pokok bahasan yang akan dibahas pada sesi ini.
B. Langkah 2
Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan tentang konsep dasar perencanaan KPP
Pemberdayaan Keluarga Sehat (50 menit)
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 2
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Langkah Pembelajaran:
1. Fasilitator melakukan curah pendapat dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada peserta untuk mengukur pemahaman peserta tentang konsep dasar
perencanaan. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada peserta tentang konsep
dasar perencanaan yaitu : 1) pengertian. ; 2) tujuan; 3) manfaat serta 4) ciri-ciri
perencanaan yang baik .
2. Fasilitator mencatat semua pendapat peserta dikertas flipchart. Selanjutnya
merangkum dan menyampaikan paparan materi konsep dasar perencanaan KPP
Pemberdayaan Keluarga Sehat, meliputi pengertian, tujuan, manfaat, ciri-ciri
perencanaan yang baik serta jenis perencanaan sesuai urutan sub pokok bahasan
dengan menggunakan bahan tayang.
3. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.
4. Fasilitator mereview kembali tentang ruang lingkup jenis kegiatan KPP Pemberdayaan
Keluarga Sehat di Puskesmas yang telah dibahas pada Materi Dasar 2; Konsep Dasar KPP
Pemberdayaan Keluarga Sehat. Selanjutnya, fasilitator menyampaikan penjelasan
materi tentang langkah-langkah menyusun perencanaan KPP Pemberdayaan Keluarga
Sehat yang mengacu pada ruang lingkup jenis kegiatan KPP tersebut, dengan
menggunakan bahan tayang.
5. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.
C. Langkah 3
Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan tentang Analisis Masalah Kesehatan
Keluarga dengan Sub Pokok Bahasan (165 menit)
Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyampaikan penjelasan tentang analisis masalah kesehatan keluarga pada
kegiatan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat, dengan menggunakan bahan tayang.
2. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.
3. Fasilitator melakukan praktek dikelas tentang kegiatan pendataan keluarga sehat
dengan menggunakan lembar kerja 1, yaitu format rekapitulasi data kesehatan
keluarga. Peserta diminta tetap berada dalam dalam tiga kelompok. Setiap peserta
diberikan 2 lembar format rekapitulasi data kesehatan keluarga. Selanjutnya, setiap
peserta diminta untuk melakukan pendataan kesehatan kepada dua keluarga dan
mengisi 2 lembar format rekapitulasi data kesehatan keluarga tersebut. Setelah itu,
setiap kelompok melakukan rekapitulasi hasil pendataan kesehatan keluarga tingkat
RW dengan menggunakan lembar kerja 2 a : yaitu Format Rekapitulasi Data Keluarga
Sehat Tingkat RW. Pada saat kelompok melakukan tugasnya, fasilitator memantau dan
membimbing setiap kelompok.
4. Fasilitator meminta agar setiap kelompok menyajikan hasil rekapitulasi pendataan
kesehatan keluarga di depan kelas. Setelah itu, fasilitator menyampaikan tanggapan
terhadap hasil penyajian setiap kelompok tersebut dan memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya atau menyampaikan klarifikasi, kemudian fasilitator
menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.
5. Fasilitator meminta kelompok satu untuk maju ke depan memimpin kelas melakukan
rekapitulasi data dari tiga kelompok tersebut menjadi rekapitulasi data tingkat Desa,
dengan menggunakan lembar kerja 2 b : yaitu Format Rekapitulasi Data Keluarga
Sehat Tingkat Desa.
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 3
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
D. Langkah 4
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 4
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Kegiatan praktik lapangan Pendataan Keluarga Sehat di wilayah kerja puskemas (225
menit).
Langkah pembelajaran:
E. Langkah 5
Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan tentang penyusunan perencanaan KPP
dalam pemberdayaan keluarga sehat dengan Sub Pokok Bahasan (100 menit)
Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyampaikan penjelasan singkat tentang langkah-langkah penyusunan
perencanaan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat, yaitu penetapan strategi KPP dan
penyusunan rencana aksi kegiatan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat, dengan
menggunakan bahan tayang.
2. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi tentang hal-hal yang kurang dipahami, kemudian fasilitator menyampaikan
jawaban atau tanggapan yang sesuai.
3. Fasilitator meminta peserta tetap berada dalam tiga kelompok. Fasilitator menjelaskan
pedoman diskusi tentang penyusunan strategi KPP Pemberdayaan Keluarga berdasarkan
hasil kajian formatif (dengan menggunakan data PKL).
4. Fasilitator menugaskan setiap kelompok untuk melakukan diskusi kelompok menyusun
strategi KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat, dengan menggunakan lembar kerja 4.
5. Waktu diskusi 30 menit. Hasil diskusi setiap kelompok ditulis pada kertas flipchart atau
file, kemudian disajikan di depan kelas.
6. Fasilitator menyampaikan tanggapan terhadap hasil penyajian kelompok tersebut,
selanjutnya memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi tentang hal-hal yang kurang dipahami, kemudian fasilitator menyampaikan
jawaban atau tanggapan yang sesuai.
7. Fasilitator menugaskan kembali kepada setiap kelompok untuk menyusun perencanaan
atau rencana aksi kegiatan KPP Pemberdayaan Masyarakat, mengacu pada strategi KPP
yang telah dibuat, dengan menggunakan lembar kerja 5. Waktu diskusi 20 menit. Hasil
diskusi setiap kelompok ditulis pada kertas flipchart atau file, kemudian disajikan di
depan kelas. Catatan, data yang digunakan sebagai acuan dalam membuat strategi KPP
adalah data hasil PKL
8. Fasilitator menyampaikan tanggapan terhadap hasil penyajian kelompok tersebut,
selanjutnya memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 5
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
F. Langkah 6
Penyampaian rangkuman tentang perencanaan KPP dalam Pemberdayaan Keluarga Sehat
di puskesmas (15 menit).
Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator mengajak peserta untuk mengungkapkan kembali beberapa hal penting
tentang perencanaan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat di puskesmas yang telah
dibahas pada sesi ini, mengacu pada tujuan pembelajaran.
2. Fasilitator menutup proses pembelajaran pada sesi ini, dengan mengucapkan terima
kasih serta memberikan apresiasi kepada semua peserta yang telah berpartisipasi aktif
sehingga tujuan pembelajaran pada sesi ini dapat tercapai.
1. Pengertian perencanaan
Perencanaan menurut Abe (2001, 43) tidak lain dari susunan (rumusan)
sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa
depan, yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas
potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka
mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, memuat hal-hal yang
merupakan prinsip perencanaan, yakni : 1) apa yang akan dilakukan, yang
merupakan jabaran dari visi dan misi; 2) bagaimana mencapai hal tersebut; 3) siapa
yang akan melakukan; 4) lokasi aktivitas; 5) kapan akan dilakukan, berapa lama; dan
6) sumber daya yang dibutuhkan.
a. Tujuan umum
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 6
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
b. Tujuan khusus
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 7
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
a. Persiapan
Internal Puskesmas.
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 8
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 9
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 10
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Cara pengisian :
- Kolom 1 : adalah indikator keluarga sehat
- Kolom nomor 2 , 3, 4, 5, adalah jumlah kolom sesuai dengan jumlah
anggota setiap keluarga. Pada kolom ini diisi:
o N: Negatif, bila tak layak isi, misalnya dalam keluarga
tersebut tidak ada yang menderita tuberculosis, maka pada kolom
TB ditulis N/NA
o Y: ya, bila sesuai dengan indikator , misalnya : pemberian
ASI Eksklusif pada bayi. Selanjutnya pada kolom keluarga (6) ditulis
”1”
o T: tidak, bila tidak sesuai dengan indikator, misalnya: suami
merokok , sehingga pada indikator tidak asa anggota keluarga yang
merokok ditulis ”T” sedangkan pada kolom isteri ditulis ”Y” , maka
pada kolom keluarga (6) ditulis ”0” karena masih ada yang T.
o Untuk indikator yang tidak bersifat individu, melainkan
keluarga, misalnya saja : mempunyai sarana air bersih,
menggunakan jamban keluarga, maka pada kolom keluarga (6)
langsung diisi ”Y”
o Selanjutnya, nilai ” 1” dijumlah, dan hasilnya digunakan
sebagai penentuan nilai indeks keluarga sehat, yaitu jumlah ”1”
menjadi pembilang dan penyebutnya adalah jumlah indikator yang
terisi ”Y” atau ”0”.
Untuk lebih jelasnya lihat hasil pengisian format rekapitulasi data kesehatan
keluarga adalah sebagai berikut:
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 11
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Jumlah nilai 1
Jumlah KK yang
didata Tk. RW
Jumlah nilai 1/ jumlah KK yang didata
IKS RW di RW x 100%
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 12
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 13
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
3. Kajian Formatif
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 14
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Kajian formatif dapat dilakukan melalui teknik kajian formatif secara kuantitatif
maupun kualitatif.
Teknik melakukan kajian formatif secara kuantitatif merupakan kajian formatif yang
bertujuan untuk menjawab pertanyaan seberapa banyak atau seberapa sering
tingkat kejadian. Pengumpulan data dapat diperoleh melalui kunjungan rumah dan
mendapatkan informasi dari responden dengan jalan melakukan:
1) Wawancara secara formal, dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan,
beserta alternatif jawaban (bentuk kuesioner tertutup) atau bisa juga disertai
ruang jawaban terbuka berupa penjelasan singkat atau alasan yang
dikemukakan oleh responden tentang suatu topik tertentu dan ditujukan
kepada satu orang responden serta jawaban dicatat secara rinci.
2) Pengamatan atau observasi secara terbuka, untuk melengkapi informasi yang
disampaikan oleh responden.
Teknik melakukan kajian secara kualitatif merupakan kajian formatif yang bertujuan
untuk mengungkap mengapa dan bagaimana suatu kelompok sasaran berpikir dan
berperilaku. Dengan kata lain bisa lebih memahami perilaku kelompok sasaran,
karena metode ini lebih mampu menyikap motivasi dan berbagai aspek terkait
lainnya dibalik perilaku kelompok sasaran. Pengumpulan data dapat diperoleh
melalui informan dengan jalan melakukan:
1) Wawancara mendalam secara formal, dilakukan dengan menggunakan daftar
pertanyaan, tertulis, membahas topik spesifik, ditujukan kepada satu orang
informan kunci serta jawaban dicatat secara rinci.
2) Wawancara mendalam secara informal (terbuka), dilakukan dengan tidak
menggunakan daftar pertanyaan yang lengkap, mungkin hanya pokok-pokok
informasi penting saja yang ditulis, membahas topik tertentu dan dapat
berkembang, ditujukan kepada satu orang informan kunci dan hasil jawaban
tidak perlu dicatat secara rinci pada saat itu (ditulis secara lengkap nanti seusai
wawancara selesai).
3) Pengamatan atau observasi secara terbuka, dimana petugas membuka
identitasnya secara jelas, melakukan pengamatan perilaku masyarakat secara
terang-terangan, petugas tidak merahasiakan proses pengamatannya dan
menyampaikan hasil pengamatannya apa adanya. Kelemahan teknik ini,
perilaku masyarakat saat itu dapat direkayasa.
4) Pengamatan atau observasi secara tertutup, dimana petugas melakukan
pengamatan perilaku masyarakat senyatanya secara diam-diam, tidak
membuka identitasnya dan hasil pengamatannya akan lebih konkrit atau
realistis.
5) Pengamatan atau observasi secara terlibat yaitu merupakan kombinasi antara
teknik pengamatan terbuka dengan tertutup, dimana petugas juga melibatkan
masyarakat untuk melakukakan pengamatan perilaku masyarakat di
wilayahnya, disamping itu petugas sendiri melakukan pengamatan secara
diam-diam.
6) Diskusi kelompok terarah (DKT) adalah diskusi yg dilakukan dalam kelompok
kecil (antara 6-10 orang) yang mempunyai karakteristik homogen/mirip
(misalnya kelompok ibu-ibu yang punya anak balita atau kelompok kader
posyandu). Diskusi dipandu oleh petugas selaku moderator, dan di dampingi
oleh seorang penulis atau pencatat. DKT bagus sekali untuk menggali norma
sosial, pandangan dan berbagai perilaku masyarakat serta dipergunakan
untuk memverifikasi kesimpulan, rekomendasi atau penerimaan kelompok
terhadap perilaku tertentu. Kelemahan, DKT adalah kurang cocok bila
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 15
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Hasil kajian formatif akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan lembar kerja
untuk mengetahui kesenjangan antara perilaku yang diharapkan dan perilaku saat
ini, serta hambatan dan motivasi untuk melakukan perilaku yang diharapkan
tersebut.
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 16
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
bergantung- yang
an di kamar bergantung-
an di kamar
4 Tidur siang Kebiasaan - - V 1
mengguna- tidur siang
kan kelambu dan tidak
mengguna-
kan kelambu
5 Menutup Tidak V V V 3
semua tempat menutup
penam- semua
pungan air tempat
penam-
pungan air
6 Selalu ikut Tidak ikut V V V 3
kegiatan kerja kegiatan kerja
bakti secara bakti secara
rutin rutin
Sasaran pelaksana program: petugas promkes, bidan, kader, toma, dll
7 Kader tidak Kader V V V 3
melakukan melakukan
pemantauan pemantaua
jentik secara n jentik
teratur
Sasaran pendukung/ penguat program : Ketua RT, RW, Kades, dll
8 Ada surat Tidak ada V V V 3
edaran untuk surat
melakukan PSN edaran
di setiap rumah untuk
melakukan
PSN di
setiap
rumah
warga
Contoh : Kajian formatif untuk mengatasi masalah penderita hipertensi yang tidak
berobat secara teratur (secara kualitatif). Kajian dilakukan melalui diskusi kelompok.
Lembar Kerja Kajian Formatif Peningkatan Perilaku Hidup Sehat Bagi Penderita
Hipertensi di Puskesmas Sukaraja, Tahun 2015
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 17
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 18
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Membuat surat
edaran adanya
pengobatan gratis
bagi penderita
hipertensi di RT
Ketua RW Belum melakukan Mengajak pihak Jumlah Pengendalian
upaya pengendalian puskesmas / penderita hipertensi
hipertensi di wilayah poskesdes hipertensi dan belum
kerjanya. melakukan stroke menjadi
penyuluhan dan meningkat program
pengobatan bagi prioritas
penderita hipertensi Karena saat
di RW. ini sibuk
dengan
Membuat surat kegiatan
edaran adanya penilaian
pengobatan gratis lomba
bagi penderita posyandu
hipertensi di RW
Kepala Desa Belum menjadi Pengendalian Jumlah Jumlah kasus
program prioritas hipertensi menjadi penderita hipertensi
Desa Siaga Aktif program prioritas hipertensi dan tidak
dan diberikan stroke meresahkan
dukungan dana meningkat masyarakat
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 19
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Hasil kajian formatif digunakan sebagai dasar penyusunan renacana kegiatan KPP
Pemberdayaan Keluarga Sehat, meliputi penyusunan atau pengembangan strategi KPP serta
penyusunan perencanaan kegiatan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat tersebut.
Strategi merupakan teknik dan taktik untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu,
menciptakan tujuan dan alur yang jelas dan logis, merinci langkah-langkah untuk
mencapai tujuan atau hasil, bersifat realistik serta memastikan kegiatan KPP tersebut
dapat dilakukan secara efektif dan efisien untuk mengatasi masalah yang ada.
a. Penetapan tujuan KPP pemberdayaan keluarga, baik secara umum maupun secara
khusus.
b. Penetapan atau pemilahan segmentasi/ kelompok sasaran, meliputi sasaran utama,
pelaksana dan pendukung atau sasaran primer, sekunder dan tersier.
c. Mencantumkan analisis perilaku hasil kajian formatif untuk setiap segmentasi
sasaran.
d. Penetapan jenis kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat untuk mengatasi
adanya kesejangan perilaku saat ini dengan perilaku yang diharapkan pada setiap
segmentasi sasaran. Jenis kegiatan KPP tersebut, merupakan intervensi perubahan
perilaku mengacu pada teori dan model perubahan perilaku.
e. Penetapan jenis media KPP yang digunakan untuk mendukung keberhasilan
pelaksanaan setiap jenis kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat.
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 20
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Keluaran dari pokok bahasan perencanaan ini adalah peserta mampu menyusun rencana
aksi atau POA kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat. Rencana aksi tersebut
meliputi jenis kegiatan yang akan diselenggarakan di tingkat kecamatan dan
desa/kelurahan.
Daftar pustaka :
1. Kemenkes, Pedoman Promosi Kesehatan di Puskesmas, Kemkes, 2006.
2. Kemenkes, Modul Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku, Jakarta 2009
3. Revitalisasi Puskesmas, Adnan Mahmoed, 2011,
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 21
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 22
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Lampiran :
1. Pedoman praktik di kelas tentang pendataan kesehatan keluarga serta rekapitulasi data.
a. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok
b. Setiap peserta diberi dua lembar kerja 1: format rekapitulasi
data kesehatan keluarga
c. Setiap peserta ditugaskan untuk melakukan pendataan kepada
2 orang teman kelompoknya dan mengisi 2 lembar format rekapitulasi data kesehatan
keluarga
d. Setelah itu, setiap kelompok melakukan rekapitulasi hasil
pendataan kesehatan keluarga yang telah dilakukan oleh setiap peserta, dan dimasukkan
dalam lembar kerja 2 a: yaitu Format Rekapitulasi Data Keluarga Sehat
e. Setiap kelompok diminta untuk menyajikan hasil rekapitulasi
tersebut, didepan kelas
f. Kelompok satu diminta maju kedepan, untuk memimpin kelas
melakukan rekapitulasi hasil pendataan tingkat desa dengan menggunakan lembar kerja 2 b.
g. Kelompok dua diminta maju kedepan, untuk memimpin kelas
melakukan rekapitulasi hasil pendataan tingkat puksesmas dengan menggunakan lembar
kerja 2 c
2. Lembar kerja 1
3. Lembar kerja 2
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 23
Lembar Kerja 1: Format Rekapitulasi Data Kesehatan Keluarga
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Indikator Suami Istri Anak1 Anak 2 Keluarga
1 2 3 4 5 6
Keluarga mengikuti program KB
Ibu hamil memeriksakan ANC sesuai standar
Balita mendapat Imunisasi lengkap
Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
Pemantuan pertumbuhan balita
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Penderita hipertensi yang berobat teratur
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
Mempunyai sarana air bersih
Menggunakan jamban keluarga
Anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 24
Lembar Kerja 2 b: Rekapitulasi Data Keluarga Sehat Tingkat Desa
Materi Inti 2
Indikator RW 1 RW 2 RW 3 dst Desa Perencanaan KPP
1 2 3 4 5 6
Keluarga mengikuti program KB
Ibu hamil memeriksakan ANC sesuai standar
e. Waktu diskusi 15 menit.
Balita mendapat Imunisasi lengkap
Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
Pemantuan pertumbuhan balita
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Penderita hipertensi yang berobat teratur
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
Mempunyai sarana air bersih
Menggunakan jamban keluarga
Anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
a. Pendahuluan
Perilaku merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajad kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberdayakan keluarga agar tau, mau dan
mampu berperilaku hidup sehat, merupakan upaya yang tidak mudah. Oleh sebab itu,
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 25
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti kegiatan PKL ini, peserta mampu:
1) Mempersiapkan praktik kerja lapangan pendataan kesehatan keluarga.
2) Melaksanakan praktik kerja lapangan pendataan kesehatan keluarga, dengan jalan
melakukan kunjungan rumah.
3) Mengisi format rekapitulasi data kesehatan keluarga dengan benar
Pada pelatihan pelatih ini ada 3 (tiga) kelas. Lokasi PKL adalah di beberapa RT dalam satu
RW- Satu Desa yang ada di wilayah kerja puskesmas.
1. Kelas A : di RT 1 – RW 1, dengan sasaran 60 keluarga
2. Kelas B : di RT 2 – RW 1, dengan sasaran 60 keluarga
3. Kelas C : di RT 3 – RW 1, dengan sasaran 60 keluarga
Apabila dalam satu RT, tidak terdapat 60 keluarga yang akan didata, maka peserta kelas
tersebut dapat melakukan pendataan di RT lainnya sebagai tambahan kekurangan
pendataan. Misalnya: Kelas A melakukan kunjungan rumah di RT 1, apabila jumlah keluarga
yang ada di RT 1 kurang dari 60, maka Kelas A diwajibkan untuk melakukan pendataan di RT
lainnya, misalnya RT 4, RW-1.
e. Pengorganisasian PKL
1) Peserta
Peserta yang ada dalam Kelas A, Kelas B maupun Kelas C, masing-masing dibagi dalam
tiga kelompok. Masing-masing kelompok pada tiap kelas mempunyai tugas yang sama
yaitu melakukan pendataan kesehatan keluarga dengan menggunakan format
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 26
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Kelas A:
Kelas B:
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 27
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Kelas C:
f. Sasaran PKL
Sasaran PKL untuk Kelas A, Kelas B maupun Kelas C adalah sama, yaitu ibu rumah tangga,
atau suami (kepala keluarga). Apabila dalam keluarga tersebut tidak ada ibu rumah tangga/
suami maka peserta harus berpindah ke rumah lainnya.
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 28
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
Pelaksanaan PKL Pendataan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat dilakukan di tiga RT dalam
satu RW dan dalam satu Desa yang ada di wilayah kerja puskesmas.
Waktu untuk penulisan laporan dan pemberian umpan balik pelaksanaan PKL
Penulisan laporan pelaksanaan PKL, dilakukan di Kelas A, Kelas B dan Kelas C secara
bersamaan dan paralel, selanjutnya peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan
pengalaman pelaksanaan PKL termasuk hasil dan permasalahan yang dihadapi.
Kemudian Fasilitator/ Tim Pendamping memberikan umpan balik atau tanggapan.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Waktu dan Tempat
8. Lembar kerja :
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 29
Materi Inti 2
Perencanaan KPP
9. Lembar kerja :
Rencana Kegiatan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat Di Puskesmas .........
Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Th 2015 30