I. TUJUAN
Untuk memberikan arahan dan panduan dalam pelaksanaan mengoperasikan HRSG & Steam Turbin supaya
bisa dilakukan secara baik dan benar tanpa menimbulkan bahaya dan kerusakan property.
IV. DEFINISI
HRSG
Adalah kepanjangan dari Heat Recovery steam Generator yang berfungsi sebagai penghasil uap panas
bertekanan yang diperoleh dari gas buang gas turbin yang nantinya akan di gunakan sebagai penggerak
Steam Turbin.
Steam turbin
Adalah salah satu media Penggerak Generator penghasil listrik yang menggunakan uap steam sebagai
media penggeraknya.
HP
Adalah singkatan High Pressure ( Tekanan Tinggi ) yaitu area / alat yang memiliki spesifikasi untuk di
gunakan sebagai media yang bertekanan tinggi.
LP
Adalah Singkatan Low Pressure ( Tekanan rendah ) yaitu area / alat yang memliki spesifikasi untuk di
gunakan sebagai media yang bertekanan rendah.
Hal. 1dari 7
Standard Operating Procedures
V. ALUR PROSEDUR
Persiapan HRSG
Hal. 2dari 7
Standard Operating Procedures
15. Close venting drum HP dan LP apabila tekanan sudah diatas 1.5 bar.
16. Close drain MOV superheater HP dan LP apabila tekanan sudah diatas 1.8 bar.
17. Beban GTG bias dinaikan maksimum.
Hal. 3dari 7
Standard Operating Procedures
18. Close main steam drain HP apabila tekanan 35 bar dan temperature ±350 C.
19. Start gland seal system pada tekanan uap diatas 35 bar.
20. Setelah tekanan gland seal diatas 15 mbar dan temperature seal steam diatas 200 C bias di-
lakukan start vacuum condenser.
21. Apabila temperature HP steam superheater mencapai 400°C dan flow steam diatas 10 t/h
maka aktifkan desuperheater tapi untuk control valve buka minimum manual karena flow steam
masih rendah, ini untuk menghindari carry over.
22. Setelah vacuum condenser mencapai -0.90 bar(g) maka HP dan LP steam bisa dimasukkan ke
by pass condenser.
23. Double klik dari DCS dan reset by pass trip, untuk HP dan LP steam yang akan dimasukkan ke
condenser.
24. Posisikan by pass spray water control valve padaposisi auto.
25. Open manual by pass control valve HP steam secara bertahap dengan memperhatikan
tekanan uap di drum tidak turun.
26. Close secara bertahap venting superheater sampai full close.
27. Bila flow steam ke condenser sudah diatas 24 t/h maka posisikan auto control valve desuper-
heater untuk spray dan jaga temperature uap masuk ke superheater No.1 harus diatas satu-
rated.
28. Atur pembukaan HP by pass control valve ke condenser sampai tekanan nominal maximum 63
bar dan posisikan by pass control valve pada posisi auto setpoint tekanan 63 bar.
29. LP steam tidak menggunakan spray water, apabila tekanan pada LP drum sama dengan
tekanan pada main steam maka posisikan by pass control valve pada posisi auto dengan set-
point 4.5 bar.
30. Operasikan steam LP ke Dearator atur tekanan 0.38 bar, selanjutnya posisikan auto.
31. Dengan langkah-langkah demikian proses start HRSG sudah selesai dan bisa dilanjutkan un-
tuk proses start turbin.
Hal. 4dari 7
Standard Operating Procedures
Persiapan Start
Hal. 5dari 7
Standard Operating Procedures
4. Start-up FG Turbine
Klik turbine start “oper+execute”
Pastikan Emergency Stop Valve open.
Pastikan Steam ready to start.
5. Warming-Up Turbine.
Pilih HP Steam yang akan digunakan untuk Warming-Up.
Posisikan auto by pass main control valve.
Double klik warm-up system.
Pastikan temperature dan tekanan steam sebelum dan sesudah MOV main steam sama.
MOV main steam bias dibuka setelah muncul permit ON (Tekanan dan Temperature
Steamsama).
6. Pada FG Turbine.
SLC main gate valve klik ON “excute”.
SLC Realese Turbine Start Klik ON “Excute”.
Pastikan Ramp Speed Turbine dari 0 – 4537 RPM.
Pada putaran FSNL putaran turbine ditahan secara auto ±15 menit.
7. Syncronke Generator.
Pastikan Excitation muncul secara auto pada saat putaran turbine diatas 95%, indikasi
tegangan generator 11 kV
Pastikan putaran turbin full speed no load (4537 Rpm).
Akan munculdidisplay generator SyncronizationPermitedFrom TCC.
Klik GCB SELECTION
Klik SYNCHRONIZING START
Setelah synchron SLC speed control akan pindah secara auto ke SLC load control dan
pastikan setpoint beban di 3.5 MW.
Pada beban 3.5 MW akan ditahan selama 750 detik.
Naikkan beban ke 8 MW, untuk permissive buka ESF LP steam.
Hal. 6dari 7
Standard Operating Procedures
Padabeban 10 Mw, pindahkan load control ke inlet pressure control dan setting HP pada
tekanan 62 bar dan LP padatekanan 4.5 bar.
Klik SLC auto/man untuk cos phi atau var controller salah satu yang akan diatur secara
auto.
VIII. PENUTUP
Demikian prosedur standar pelaksanaan Pengoperasian HRSG & Steam Turbinuntuk memberikan panduan
bagi seluruh personel khususnya di divisi Operation& Maintenance dalam proses pengoperasian
berorientasi terhadap keamanan serta keselamatan sehingga dapat menunjang pekerjaan dengan baik dan
tidak menimbulkan kerusakan property maupun yang lainnya.
LEMBAR PENGESAHAN
Hal. 7dari 7