KEPERAWATAN
Ns. Rahayu Savitri,M.Kep
Pengkajian yg Proses berkelanjutan yg terpadu Menentukan status masalah Pengkajian intake dan
berfokus pada dgn asuhan keperawatan tt yg diidentifikasikan pd output klien yg dirawat
masalah pengkajian yg lebih awal.
Lengkap
Relevan
Sumber Data
• Klien
Primer
Studi
Observasi wawancara Pemeriksaan
Dokumentasi
2. Pengaturan Data
• Menggunakan format tertulis (terkomputerisasi)yg mengatur data
pengkajian secara sistematis. Format dlm bentuk riw Kesehatan
keperawatan atau formular data dasar keperawatan
3. Validasi Data
• Tindakan “periksa ulang”atau memeriksa data utk menegaskan bahwa
data akurat dan factual
Pada validasi data ini :
1. Memastikan bahwa informasi pengkajian lengkap
2. Memastikan bahwa DO dan DS sesuai
3. Memperoleh informasi tambahan yg mungkin terlewat
4. Membedakan antara petunjuk dan kesimpulan
5. Menghindari melompat pad akesimpulan dan berfokus pada
petunjuk yg salah utk mengidentifikasi masalah
4. Pendokumentasian Data
• Data dicatat dgn cara factual dan tdk diinterpretasikan oleh perawat
Lanjut……….
Cenderung tetap, mulai sakit sampai Berubah sesuai perubahan respons klien
sembuh
Mengarah pada tindakan medis yang Mengarah pada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan
sebagian dilimpahkan kepada perawat tindakan dan evaluasinya.
Klasifikasi Diagnosis Keperawatan
by SDKI 2015
• Fisiologis (Respirasi, Sirkulasi,Nutrisi dan cairan, Eliminasi, aktivitas
dan istirahat,neurosensory,Reproduksi dan seksualitas)
• Psikologis (Nyeri dan kenyamanan,integritas ego,pertumbuhan dan
perkembangan)
• Perilaku (Kebersihan diri, Penyuluhan dna Pembelajaran)
• Relasional (Interaksi Sosial)
• Lingkungan (Keamanan dan proteksi)
Tipe /Jenis diagnosis
• DIAGNOSIS AKTUAL
• DIAGNOSIS RESIKO
• DIAGNOSIS PROMOSI KESEHATAN
Resiko
• Diagnosa Keperawatan Risiko menjelaskan masalah kesehatan yang
nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi. Syarat menegakkan
risiko diagnosa keperawatan adanya unsur PE (problem dan etiologi).
.
Kemungkinan
• Diagnosa Keperawatan Kemungkinan menjelaskan bahwa perlu adanya
data tambahan untuk memastikan masalah keperawatan
kemungkinan.Pada keadaan ini masalah dan faktor pendukung belum ada
tapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah.Syarat
menegakkan kemungkinan diagnosa keperawatan adanya unsur respons
(Problem) dan faktor yang mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi
belum ada.
Perumusan
Diagnosis
Metode perumusan dignosisa yaitu:
1. Penulisan tiga bagian: (masalah,penyebab dan tanda/gejala)…..Aktual
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/gejala
Contoh: Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas d.d batuk,
tidak efektif, sputum berlebih,mengi , dispnea,gelisah
2. Penulisan dua bagian:
Diagnosis resiko: Masalah dibuktikan dengan faktor resiko
contoh : Resiko aspirasi d.d tingkat kesadaran menurun
Diagnosis Promosi Kesehatan : Masalah dibuktikan dengan tanda/gejala
Contoh : Kesiapan peningkatan eliminasi urin dibuktikan dgn pasien ingin
meningkatkan eliminasi urin, jumlah dan karakteristik urin normal
Jenis,komponen dan penulisan diagnosis
keperawatan
NO Jenis Diagnosis Keperawatan Komponen dan penulisan diagnosis
1 Diagnosis actual Maslaah b.d Penyebab d.d Tanda/Gejala
2 Diagnosis Resiko Maslaah d.d Faktor resiko
3 Diagnosis Promosi Kesehatan Masalah d.d Tanda/gejal
Format Analisa Data
Tanggal Data /Symptom (S) Etiologi (E ) Problem (P)
ditemukan
Data Subjektif: Asthma / Spasme jalan nafas Bersihan jalan nafas tdk
15 Februari 2022 Klien mengeluh batuk batuk (dibuat Pathway) efektif
tidak hilang
Data Objektif:
Batuk , suara mengi /wheezing,
ada sputum , klien tampak
gelisah
15 Februari 2022 DS: Klien mengeluh badan Proses infeksi Peningkatan suhu tubuh
panas (Dibuat Pathway) /Hipertemri
DO: suhu tubuh 39, TTV
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
• Suatu rangkaian kegiatan penentuan langkah-langkah pemecahan
masalah dan prioritasnya, perumusan tujuan, rencana tindakan dan
penilaian asuhan keperawatan pada pasien/klien berdasarkan analisis
data dan diagnosa keperawatan.(BPSDM,2017)
• Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan
tertulis yang menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang
akan diharapkan, tindakan-tindakan keperawatan dan kemajuan
pasien secara spesifik (Manur)
• Segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran
(outcome)yang diharapkan (SIKI,PPNI 2018)
TUJUAN INTERVENSI
(Administratif dan klinik)
Edukasi:
KOMPONEN INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Label
Nama dari intervensi yg mrpkan kata kunci utk memperoleh informasi
terkait intervensi kep.
2. Diawali dgn kata kerja (verba) berupa perilaku yg dilakukan oleh
perawat bukan perilaku pasien
3. Tindakan : Rangkaian perilaku atau aktivitas yg dikerjakan oleh
perawat utk mengimplementasikan inytervensi keperawatan. Tindakan
terdiri dari observasi , terapeutik,edukasi dan kolaborasi
Tindakan Observasi:
Tindakan yg ditujukan utk mengumpulkan dan menganalisis data status
Kesehatan pasien. Contoh: periksa, identifikasi, monitor dsb
Tindakan Teurapeutik:
Tindakan yg secara langsung dpt berefek memulihkan status Kesehatan
pasien atau dapat menvegah perburukan masalah kes pasien . Contoh :
Berikan, Lakukan dst
Tindakan Edukasi:
Tindakan yg bertujuan utk meningkatkan kemampuan pasien merawat
dirinya dgn membantu pasien memperoleh perilaku baru yg dapat mengatasi
masalah. Contoh : Ajarkan,Anjurkan, Latih dst
Tindakan Kolaborasi:
Tindakan yg membutuhkan Kerjasama baik dgn perawat lainnya maupun dgn
profesi Kesehatan lainnya.Tindakan inim meliputi gabungan pengetahuan,
ketrampilan dan ketrampilan berbagai profesi kesehatan
Penentuan Intervensi Keperawatan
1. Karakteristik Diagnosis Keperawatan
Mengatasi etiologi atau tanda/gejala diagnosis keperawatan.
2. Luaran (outcome) Keperawatan yg diharapkan
Memberikan arahan yg jelas dlm penentuan intervensi keperawatan.
Luaran keperawatan merupakan hasil akhir yg diharapkan setelah
pemberian intervensi keperawatan
3. Kemampuan pelaksanaan Intervensi keperawatan
Perwaat perlu mempertimbangakan waktu, tenaga/staf, dan sumber yg
tersedia sblm merencanakan dan mengimplementasian internsi
keperawatan kepada pasien
4. Kemampuan Perawat
• Perawat mengetahui rasionalisasiilmiah terkait intervensi yg akan
dilakukan dan memiliki ketrampilanmotorik yg diperlukan utk
mengimplementasikan intervensi kep
5. Penerimaan Pasien
• Intervensi yg dipilih harus dapat diterima oleh pasien dan sesuai dgn
nilai nilai dan budaya yg dianut oleh pasien
6. Hasil Penelitian
• Bukti penelitian akan menunjukkan efektivitas intervensi keperawatan
pada pasien tt.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN ????
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
• Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan
oleh perawat dan pasien (Riyadi, 2010).
• Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan
(Setiadi, 2012).
• serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.
JENIS IMPLEMENTASI
1. Independent implementations.
• Adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk
membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan
kebutuhan, misalnya: membantu dalam memenuhi activity daily living
(ADL), memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur,
menciptakan lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan
motivasi, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan alat
invasive yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan lain-
lain
2. Interdependen/ Collaborative implementations.
• Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim
keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter.
Contohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter
urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan dalam
tindakan kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis
obat, dosis, dan efek samping merupakan tanggungjawab dokter
tetapi benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan cara
pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta
respon klien setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan
menjadi perhatian perawat.
3. Dependent implementations.
• Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya
dalam hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah
dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan
anjuran dari bagian fisioterap
TIPE IMPLEMENTASI
1. Cognitive Implementations
Meliputi pengajaran atau Pendidikan, menghubungkan tingkat
pengetahuan klien dgn kegiatan hidup sehari-hari , membuat strategi
utk klien dgn disfungsi komunikasi, memberikan umpan
balik,mengawasi tim keperawatan ,mengawasi penampilan klien dan
keluarga serta menciptakan lklinghkungan sesuai kebutuhan .
2. Technical Implementations
Meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas
rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan
keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
3. Interpersonal Implementations
• Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan,
menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,
pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak
sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.
Prinsip Implementasi
1. Berdasarkan respon pasien
2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar
pelayanan profesional, hukum dan kode etik keperawatan
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana
intervensi keperawatan
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan pasien sebagai individu dalam
upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (self care)
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8. Mempertahankan keamanan,harga diri dan melindungi klien
9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan
10. Bersifatholistik
11. Kerjasamadenganprofesilain
12. Melakukan dokumentasi
13. Memberikan asuhan yang efektif dan efisien
Format Implementasi
DX TANGGAL TINDAKAN PARAF
1 16 feb 2022 jam 10.00 1. Melakukan seka Ttd,nama
2. R/ Klien Nampak
bersih
3. S = klien mengatakan
badannya sudah
bersih
4. 0 = kulit bersih,
harum…
5. A. Defisit perawatan
teratasi
6. P. intervensi
dihentikan
Pedoman Implementasi Keperawatan
1. Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan dilakukan
setelah memvalidasi rencana
2. Keterampilan interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan dengan
kompeten dan efisien di lingkungan yang sesuai.
3. Keamana fisik dan psikologis pasien dilindungi
4. Dokumentasi tindakan dan respon pasien dicatat dal catatan
perawtan kes
5. EVALUASI KEPERAWATAN
• Membandingkan secara sistematik dan terencana tentang kesehatan
klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan kenyataan yang
ada pada klien, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
• Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses
keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan
yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain.
• Evaluasi ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang
teramati dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat dalam rencana
keperawatan.
TUJUAN EVALUSI
1. Melihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan
2. Menentukan apakah tujuan keperawatan sudah tercapai atau
belum
3. Mengkaji penyebab jika tujuan keperawatan belum tercapai
MACAM EVALUASI
Evaluasi formatif
evaluasi yang dilakukan segera setelah melakukan tindakan keperawatan. evaluasi formatif
berorientasi pada aktivitas proses keperawatan dan hasil tindakan keperawatan yang
disebut sebagai evaluasi proses.Evaluasi yg dilakukan selama proses keperawatan.
Evaluasi sumatif
I:
E:
R:
6. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
• Klien bernama Tn. Z berusia 40 tahun, dengan nomor rekam medik 0140568, jenis kelamin laki-laki, beragama Islam, belum menikah,
pekerjaan pegawai swasta, pendidikan terakhir SMA dan bertempat tinggal di Kelapa Dua Tugu Cimanggis Bandung, sumber informasi
dari klien, keluarga dan status rekam medik. Klien masuk RSUD Cibabat pada tanggal 30 Juli 2020.
• Keluhan utama klien saat dilakukan pengkajian tanggal 31 Juli 2020 nyeri di daerah perut kuadran kanan atas dan dibelakang tengah,
faktor pencetus berubah posisi dan melakukan aktivitas sedang seperti berjalan, karakteristik nyeri panas dengan skala nyeri 8, intensitas
30 menit, timbul keluhan mendadak. Nyeri semakin berat bila klien beraktivitas sedang seperti berjalan dan berkurang saat klien tiduran
dengan posisi semi fowler dan setelah diberikan obat Paracetamol 2 x 500 mg via oral. Klien mual, tidak selera makan, perut terasa
begah, berat badan turun 2 kg, makanan habis 1⁄2 porsi. Klien mengatakan minum dalam sehari kurang lebih 1 1⁄2 liter. Menurut klien,
klien belum pernah mengalami hal seperti ini dan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama
• Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan data: Keadaan umum: sedang, kesadaran: compos mentis, GCS: 15 (E: 4, M: 6, V: 5), klien meringis
sambil memegang bagian yang nyeri perut kanan atas. Tekanan darah: 100/70 mmHg, nadi: 128 x/menit, pernafasan: 22 x/menit, Suhu:
36.3oC. BB saat ini: 57 kg, BB sebelum sakit: 59 Kg, tinggi badan 164 cm, BBI: 57.6-70.4 kg. Makanan yang di sajikan habis 1⁄2 porsi, LILA:
24 cm, lingkar perut: 90 cm, konjungtiva anemis, warna kulit pucat, akral dingin, sklera ikterik, CRT: 4 detik. Pemeriksaan inspeksi
permukaan Abdomen asites, auskultasi: Peristaltik (+), bising usus 8 x/menit, palpasi: Perut kembung, nyeri tekan di rasakan pada
kuadran kanan atas, terdapat pembesaran hepar/hepar teraba, perkusi: Dullness pada daerah kanan atas, timpani pada kuadran yang
lain.
• Pemeriksaan penunjang tanggal 30 Juli 2020: Hemoglobin ↓ 7.8 g/dL (13.2 - 17.3 g/dL), Hematokrit ↓ 27 % (33 - 45 %), Leukosit ↓ 2.7
ribu/ul (5.0 - 10.0 ribu/uL), Trombosit ↓ 55 ribu/ul (150 - 440 ribu/uL), Eritrosit ↓ 3.40 juta/uL (4.40 - 5.90 juta/uL), VER 80.5 fl (80.0 -
100.0 fL), HER ↓ 23.1 pg (26.0 - 34. 0 pg), KHER ↓ 28.7 g/dl (32.0 - 36.0 g/dL), RDW ↑ 17.8 % (11.5 - 14.5 %). Pemeriksaan Rontgen
thorax tanggal 30 Juli 2020 kesan: Cor dan pulmo dalam batas normal. Pemeriksaan ultrasongrafi tanggal 29 Juli 2020 hasil: Sirosis
hepatis, splenomegaly dan asites.
• Terapi obat tanggal 30 Juli 2020: Ciprofloxacin 2 x 400 mg (jam 06.00 dan jam 18.00) via drip, Cefotaxime 3 x 1 gr (jam 10.00, jam 18.00
dan 21.00) via IV,, Paracetamol 2 x 500 mg (jam 10.00 dan jam 18.00) via oral,. Tanggal 31 Juli 2020: Furosemide 1 x 40 mg
Klien mendapat Diet TKTP 2100 kkal.