Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan X

METODOLOGI PENELITIAN

Dr. Erfina Oktariani

5/12/2017 1
PENGAMBILAN DATA
(TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL)

5/12/2017 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan mahasiswa mampu memahami alur penelitian
ilmiah melalui perumusan masalah, penyusunan hipotesis,
menyusun rancangan penelitian, analisis data dan penyusunan
laporan penelitian serta penulisan ilmiah.

Tujuan Instruksional Khusus


Diharapkan mahasiswa mampu menentukan metode yang
paling baik dalam mengambil data dengan penentuan sampel
yang akan ditarik.

5/12/2017 3
Literatur dan Bahan Kuliah

• Masyhuri dan Zainuddin, “Metodologi Penelitian


Pendekatan Praktis dan Aplikatif”, Refika Aditama,
Bandung, 2011.

5/12/2017 4
Pendahuluan

Penarikan/
Mutu penelitian
pengambilan sampel

Pandai-pandai memilih metode


penarikan sampel

5/12/2017 5
Jenis-Jenis Penarikan Sampel
1. Penarikan sampel acak sederhana (simple random
sampling)
2. Pengambilan sampel sistematis (systematic sampling)
3. Pengambilan sampel acak strata/distribusi (Stratified
random sampling)
4. Pengambilan sampel gugus sederhana (simple cluster
sampling)
5. Pengambilan sampel gugus bertahap (2 atau lebih)
6. Pengambilan sampel wilayah (area sampling)

5/12/2017 6
1. Penarikan sampel acak sederhana
(simple random sampling)
• Adalah sebuah metode memilih anggota sampel
yang dinotasikan ‘n’ dari anggota populasi yang
dinotasikan ‘N’.
• Syarat utama: keadaan populasi HOMOGEN baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.
• 2 (dua) metode penarikan sampel acak sederhana:
a. pengundian anggota populasi
b. mengundi tabel angka acak (random)

5/12/2017 7
2. Pengambilan sampel sistematis
(systematic sampling)
• Hanya anggota sampel yang pertama saja dipilih secara acak,
sedangkan anggota lainnya secara sistematis menurut pola
tertentu.
• Syarat utama:
a. bila nama/identitas dari anggota populasi terdapat pada
daftar  semua anggota populasi diberi nomor urut dan
diambil secara acak dari semuanya.
b. mengundi tabel angka acak (random) bila populasi
mempunyai pola tidak beraturan, contoh blok-blok dalam
kota atau rumah-rumah pada suatu jalan, maka blok-blok atau
rumah-rumah tsb diberi nomor urut

5/12/2017 8
2. Pengambilan sampel sistematis
(systematic sampling)
Keuntungan:
1. Pemilihan sampel secara administratif lebih mudah, cepat dan
murah dibandingkan pengambilan sampel acak sederhana
2. Ada kemungkinan memilih sampel di lapangan tanpa kerangka
sampling.

Kerugian:
1. Jika populasi tidak ada dalam urutan, maka peneliti tidak dapat
mengestimasi secara valid dari sampel sistematis tunggal
2. Jika ketentuan-ketentuan periodik ditemukan dalam daftar, suatu
sampel sistematik dari populasi dapat terdiri dari hanya jenis-jenis
serupa.

5/12/2017 9
3. Pengambilan sampel acak strata/distribusi
(Stratified random sampling)
Jika populasi tidak homogen (heterogen), dapat diperkecil dengan
melakukan pembagian dalam lapisan-lapisan atau strata-strata yg
seragam, sehingga setiap lapisan dapat diambil sampel secara acak.

Syarat:
1. Harus ada kriteria yang jelas sebagai dasar untuk menstratifikasi
populasi ke dalam lapisan-lapisan.
2. Harusa da data pendahulu dari populasi tentang kriteria yang
digunakan untuk menstratifikasi.
3. Harus diketahui dengan tepat jumlah satuan-satuan elementer
yang termasuk dalam stratum di atas.

5/12/2017 10
4. Pengambilan sampel gugus sederhana
(simple cluster sampling)
Merupakan upaya peneliti membagi ke dalam suatu gugus/unsur
sampel dengan membagi-bagi suatu populasi menjadi beberapa
dukuh. Dukuh inilah yang menjadi gugus dan diberi nomor
kemudian dapat diambil secara acak dan bertahap.

Keuntungan:
1. Tidak diperlukan daftar kerangka sampling dengan unsur-unsurnya,
tidak seperti pada metode random dan stratifikasi.
2. Cluster cukup dengan daftar yang sederhana.
3. Cluster lebih murah karena biaya lapangan dapat ditekan

Kerugian:
1. Sangat sulit menghitung standar kesalahan
2. Cluster tidak efisien
5/12/2017 11
5. Pengambilan sampel gugus bertahap (2
atau lebih)
Menurut Palte (1978), metode ini tidak sering digunakan karena
analisa sangat rumit, sehingga prakteknya sulit untuk menentukan
beberapa sampel yang harus diambil, baik mulai tahap pertama
sampai tahap akhir.

Keuntungan:
1. Lebih efisien dan luwes dibandingkan single stage sampling
2. Kerangka unit hanya dibutuhkan untuk unit-unit yang dipilih
dengan mengambil contoh sub unit-sub unit.
3. Biaya pelaksanaan penggunaan metode ini dapat diperkecil

Kerugian:
Rumitnya teori yang mungkin menyulitkan peneliti dalam
mengaplikasikannya di lapangan.
5/12/2017 12
5. Pengambilan sampel gugus bertahap
(2 atau lebih)
Propinsi

Kabupaten I Kabupaten II Kabupaten III Kabupaten IV …. dst

Kabupaten II Kabupaten II
Kabupaten terpilih
Kecamatan terpilih

Desa terpilih

Responden
terpilih

Mekanisme bekerjanya multistage sampling


5/12/2017 13
6. Pengambilan sampel wilayah (area
sampling)
Serupa dengan metode gugus, populasi dibagi ke dalam
beberapa wilayah-wilayah dan yang dirandom/diacak
adalah wilayahnya, seluruh anggota di dalam wilayah
akan menjadi sampelnya.

5/12/2017 14
Beberapa jenis penarikan sampel lainnya:

1. Sequential sampling
pengambilan sampel dengan cara pengambilan sampel yang
kecil kemudian dianalisis. Jika hasilnya masih meragukan,
maka akan digunakan metode lainnya.
2. Accidental sampling
yaitu metode dengan cara pengambilan sampel secara
kebetulan.
3. Snow ball sampling
yaitu pengambilan sampel secara bola salju, semakin ke
bawah maka semakin luas atau besar. Metode ini sering
digunakan pada penelitian, pemasaran, etnis atau lainnya.
5/12/2017 15
5/12/2017 16

Anda mungkin juga menyukai