Anda di halaman 1dari 5

BAB 6 SAMPEL

Proses pengambilan sampel merupakan proses yang penting. Proses pengambilan


sampel harus dapat menghasilkan sampel yang akurat dan tepat, sampel yang tidak akurat dan
tidak tepat akan memberikan kesimpulan riset yang tidak diharapkan atau dapat
menghasilkan kesimpulan salah yang menyesatkan.

Kriteria Sampel :
1. Akurat
Sampel yang akurat adalah sampel yang tidak bias, beberapa cara dapat dilakukan
untuk meningkatkan akurasi dari sampel sebagai berikut ini.
a. Pemilihan sampel berdasarkan proksi yang tepat
b. Menghindari bias di seleksi sampel
c. Menghindari bias hanya di perusahaan-perusahaan yang bertahan
2. Presisi
Sampel yang mempunyai presis yang tinggi adalah yang mempunyai kesalahan
pengambilan sampel yang rendah, kesalahan pengambilan sampel adalah seberapa
jauh sampel berbeda dari yang dijelaskan oleh populasinya.

Metode Proses Pengambilan Sampel


Ada dua metode pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel berbasis pada
probabilitas (pemilihan secara random) atau pengamilan sampel secara nonprobabilitas
(pemilihan nonrandom), secara probabilitas, metode ini dapat digunakan adalah:
1. Random sederhana
2. Random komplek yang dapat berupa sebagai berikut ini:
a. Systematic random sampling
Pengambilan sampel secara random sistematik dilakukan dengan membagi populasi
sebanyak n bagian dan mengambil sebuah sampel pada masing-masing bagian dimulai dari
bagian pertama secara random. Misalkan jumlah populasi ada 75 buah dan akan mengambil
sampel sebanyak 25 buah, Masing-masing bagian akan terdiri dari 3 buah. Misalkan angka
random yang terpilih untuk mengambil sampel pertama adalah 2, maka sampel berikutnya
adalah dari 5,8,11,... dan seterusnya sampai nomor 74 sebanyak 25 buah sampel.
Contoh:
1
2 Urutan sampel ke-1
3
4
5 Urutan sampel ke-2
6
7
8 Urutan sampel ke-3
9
10
11 Urutan sampel ke-4
.
.
74 Urutan sampel ke-25
75
b. Cluster sampling
Pengambilan sampel secara kluster dilakukan dengan membagi populasi menjadi
beberapa grup bagian. Grup bagian ini disebut dengan cluster. Beberapa cluster kemudian
dipilih secara random. Item-item data yang berada di dalam cluster yang terpilih merupakan
sampelnya. Pengambilan kliuster baik untuk sampel yang homogen antara kluster-klusternya
dan heterogen antara item-item didalam klusternya.
c. Stratifies sampling
Pengambilan sampel secra strataan dilakukan dengan membagi populasi menjadi
beberapa subpopulasi atau strata dan kemudian pengambilan sampel random sederhana dapat
dilakukan didalam masing-masing strata. Strata dapat berupa karakteristik tertentu.
d. Double sampling.
Sequential sampling atau multiphase sampling merupakan metode sampling yang
mengumpulkan sampel dengan dasar sampe yang ada dan dari informasi yang diperoleh
digunakan untuk mengambil sampel berikutnya.

Pengambilan sampel secara non probabilitas dapat dilakukan metode-metode ini:


1. Convenience
2. Purposive, terdiri dari Judgment, Quota
3. Snowball.

Random Sederhana
Dilaukukan dengan mengambil secara langsung dari populasinya secara random,
dipilih dapat didasarkan pada angka random, angka random dilihat ditabel angka random atau
dengan menggunakan komputer untuk menghasilkan angka random, baik dengan
memprogramnya dengan bahasa komputer atau dengan menggunakan Excel.

Random Kompleks
Metode pengambilan sampel secara random kompleks(complex random) dapat berupa
systematic random sampling, cluster sampling, stratified sampling dan double sampling.

Nonprobabilitas
Metode pengambilan sampel secara non probabilitas atau pemilihan nonrandom dapat
berupa convenience sampling dan purposive sampling.
- Convenience sampling
Pengambilan sampel secara nyaman dilakukan dengan memilih sampel bebas
sekehendak perisetnya
- Purposive sampling
Pengambilan sampel bertujuan dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan
pertimbangan(judgment) tertentu atau jatah (quota) tertentu.

Snowball sampling
Dilakukan secara bola salju dengan mengumpulkan sampel dari responden yang berasal dari
referensi suatu jaringan, misalkan lewat newsgroup di internet.
Strategi pengumpulan data dan sumber datanya

Terdapat empat strategi pengumpulan data (Buckley et al.,1976)sebagai berikut ini.


1. Strategi pengamatan langsung (direct observation), yaitu data dikumpulkan dengan
mengamati langsung di sumber datanya, sumber data dari pengamatan langsung dapat
diperoleh dari beberapa cara yaitu studi kasus, studi lapangan, studi laboratorium
2. Strategi opini (opinion) yaitu data dikumpulkan melalui pendapat-pendapat
responden. Sumber dara dari strategi ini dapat diperoleh dari responden individu dan
responden group
3. Strategi arsip (archival) yaitu data dikumpulkan dari catatan atau basis data yang
sudah ada. Sumber data strategi nini adalah data primer, dara sekunder
4. Strategi analitikal (analytical) Strategi ini tidak menggunakan data kuantitatif

Teknik pengumpulan data


Beberapa teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan data, teknik pengumpulan
data tergantung dari strategi dan sumber datanya.
1. Strategi pengamatan langsung (direct observation)
a. Untuk mendapatkan data kasus
b. Untuk mendapatkan data lapangan
c. Untuk mendapatkan data laboratorium
2. Strategi opini (opinion)
a. Untuk mendapatkan data opini individu
b. Untuk mendapatkan data opini grup
3. Srategi arsip (archival)
a. Untuk mendapatkan data primer
b. Untuk mendapatkan data sekunder
4. Strategi analitikal (analytical)
Untuk mendapatkan data lojik periset, teknik pengumpulan data yang dapat
digunakan adalah teknik pengumpulan data kuantitatif.

STRATEGI, SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Strategi pengumpulan Sumber Data Teknik pengumpulan data
data
1.Pengamatan langsung a. Kasus - Observasi
b. Lapangan - Wawancara
c. Laboratorium - Studi waktu dan gerak
- Eksperimen
- Simulasi
2.Opini a. Individu - Survei
b. Grup - Delphi
3.Arsip a. Primer - Analisis isi
b. Sekunder - Basis data

4.Analitikal Lojik periset - Model matematik


FAKTOR-FAKTOR PENGARUH DI PENGUMPULAN DATA
Beberapa faktor mempengaruhi pemilihan strategi pengumpulan data. Faktor-faktor
sebagai berikut ini.
1. Mainstream yang dianut
Untuk aliran positivism yang tujuan risetnya menjelaskan dan memprediksi
fenomena, strategi yang umumnya digunakan adalah strategi arsip dan analitikal.
2. Tujuan
Jika tujuan dari riset ingin mendapatkan opini seseorang maka strategi opini lebih
tepat, sebaliknya jika tujuan riset adlaah ingin melihat dan mengamati secara langsung
kegiatan-kegiatan atau perilaku seseorang atau organisasi
3. Level yang aka diteliti (abstrak)
Jika yang ingin diteliti untuk dibuktikan atau ditemukan oleh riset adalah sesuatu yang
belum tampak atau bersifat abstrak
4. Pengontrolan dari periset
Jika periset ingin mengontrol proses pengumpulan data maka studi laboratorium
dengan teknik simulasi atau esperimen lebih tepat
5. Kemudahan riset jika data tersedia
Jika data arsip tersedia, strategi arsip dapat lebih mudah dilakukan dibandingkan
strategi-srategi lainnya.
6. Validitas luar dan kedalaman riset
Jika yang ditekankan di dalam riset adalah luasnya dengan tingkat generalisasi yang
tinggi yaitu dengan disimpulkan secara umum melewati batas waktu dan batas tempat,
maka strategi arsip yang melibatkan banyak waktu dan banyak organisasi akan lebih
tepat untuk mencapai validitas luar.
7. Validitas Internal
Untuk strategi opini adalah rendah, validitas internal yang tinggi adalah untuk strategi
analytical dan arsip
8. Biaya
Biaya yang mahal untuk riset terjadi pada strategi pengamatan langsung dan yang
terendah pada strategi analutival
9. Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data paling lama adalah untuk stategi
observasi langsung dan kuisioner

Pengalaman-Pengalaman Penulis
Pertanyaan yang sering diajukan kepada penulis sehubungan dengan sampel adalah berapa
jumlah item sampel yang dapat dikatakan cukup. Jawaban pertanyaan ini berhubungan
dengan dua hal, yaitu berhubungan dengan validitas eksternal dan dengan statistik yaitu
presisi.
Jika dihubungkan dengan validitas eksternal, jumlah sampel yang cukup adalah sebanyak
mungkin dikumpulkan lintas waktu, objek dan situasi yang berbeda, sehinggan hasilnya dapat
digeneralisasikan ke waktu, objek dan situasi yang berbeda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai