Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR


TAHUN 2022

PUSKESMAS RANCAMANYAR
KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penyusunan laporan tahunan penyakit tidak menular tahun 2022 telah dapat diselesaikan. Laporan
tahunan ini dibuat dalam rangka penyampaian informasi untuk memberikan gambaran
pembangunan kesehatan terutama penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas
Rancamanyar kepada segenap jajaran kesehatan dan sektor terkait serta pihak yang membutuhkan.

Selain itu, Laporan ini sebagai alat monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar.

Laporan ini masih sangat sederhana jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan
penyusun dalam pengumpulan data, pengolahan maupun analisa data. Untuk itu penyusun sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun akan penyusun terima dengan senang
hati demi kesempurnaan yang diharapkan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan tahunan bermanfaat untuk berbagai pihak, baik puskesmas
khususnya ataupun pembaca pada umumnya.

Rancamanyar, Januari 2023

dr. Fajar Nugraha


NIP. 199501122020121001

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN

BAB II GAMBARAN UMUM

A. KONDISI GEOGRAFIS
B. PENDUDUK

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL KEGIATAN TAHUN 2022


A. LAPORAN REKAPITULASI TAHUN 2022

BAB V PENUTUP
A. KESMPULAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penyakit tidak menular (PTM) sudah menjadi penyebab utama kematian di

dunia sejak milenium ketiga. Proposi kematian karena PTM di dunia terus meningkat

dari 47% tahun 1990, menjadi 56% tahun 2000 WHO (dalam Boutayeb & Boutayeb,

2005). Pada tahun 2008 terjadi peningkatan, dari 57 juta kematian, 36 juta atau 63%

disebabkan oleh PTM, terutama jantung, diabetes, kanker dan penyakit pernapasan

kronis. Kematian karena penyakit tidak menular sebanyak 29 juta (80%) terjadi di

negara berpenghasilan rendah dan menengah (WHO, 2011).

WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit tidak menular menyebabkan

73 % kematian. Lebih dari 70% penderita penyakit tidak menular tidak menyadri

dirinya sakit dan 30% tidak berobat secara teratur. Adapun masalah penyakit tidak

menular saat ini yaitu masyarakat kurang menyadari tentang penyakit tidak menular

dan faktor resiko penyakit tidak menular hal ini bisa terlihat dari pola hidup

masyarakat yang tidak sehat, fasilitas yang belum memadai untuk pencegahan

dan penanggulangan penyakit tidak menular.

Peyakit tidak menular dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya,

yaitu dengan cara CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin

aktifitas fisik, Diet yang seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres).

Berdasarkan masalah diatas maka hal ini yang melatar belakangi adanya

program pengendalian penyakit tidak menular di Puskesmas, dengan adanya

program ini diharapkan masalah penyakit tidak menular bisa terdeteksi sedini

mungkin, faktor resikonya bisa dikendalikan pola hidup sehat dimasyarakat dapat

ditingkatkan dan penderita penyakit tidak menular bisa ditanggulangi dengan tepat

dan cepat. Salah satu strategi yang efektif dan efisien adalah memberdayakan dan

peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan

untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalina faktor resiko PTM dengan dibekali

1
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan faktor

resiko PTM serta tindak lanjutnya kegiatn ini disebut dengan Pos Binaan Terpadu

(Posbindu PTM).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular untuk menurunkan kejadian

penyakit tidak menular dan meningkatkan kualitas hidup sehat pada masyarakat

yang berada disemua tatanan.

2. Tujuan Khusus

a) Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai PTM

b) Melakukan skrining kesehatan pada usia produktif usia 15-59 tahun

c) Mengetahui cakupan kelurahan/Desa yang melaksanakan Pos Binaan

Terpadu (Posbindu) PTM

d) Mengetahui cakupan Hipertensi

e) Mengetahui cakupan Diabetes Mellitus

2
BAB II

GAMBARAN UMUM

Puskesmas Rancamanyar merupakan puskesmas yang berada di


wilayah kerja Desa Rancamanyar Kecamatan Baleendah Kabupaten
Bandung.

2.1.1 GEOGRAFIS
Puskesmas Rancamanyar terletak di Jalan Desa Rancamanyar
Kecamatan Baleendah Wilayah kerja seluas 713,923 Ha dengan 83.824 jiwa
wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar terdiri dari 3 Desa dari 8 Desa yang
ada di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung yaitu :
 Desa Rancamanyar
 Desa Bojong Malaka
 Desa Malakasari

Puskesmas Rancamanyar berada di wilayah kerja Kecamatan


Baleendah dengan batas-batas sebagai berikut :
 Utara : Desa Cangkuang Kecamatan Dayeuh Kolot Kab. Bandung
 Selatan : Desa Rancamulya Kecamatan Pameungpeuk Kab. Bandung
 Barat : Desa Sukamukti Kecamatan Katapang Kab. Bandung
 Timur : Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah

Daerah binaan terjauh dapat ditempuh +30 menit dengan kendaraan


roda dua , yaitu RW 10 Pameutingan Desa Malakasari.. Seluruh wilayah
dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat walaupun
dalam hujan. Prasarana jalan yang ada adalah jalan Desa

Jarak tempuh daerah binaan Puskesmas Rancamanyar adalah sebagai berikut :


Jarak Terdekat Jarak Terjauh
Desa Keterangan
RW Jarak Tempuh RW Jarak Tempuh
Dengan
kendaraan
RANCAMANYAR 9 5 menit 16 10 menit roda 2
jalur
lancar.
BOJONGMALAKA 1 15 menit 10 30 menit Dengan

3
kendaraan
roda 2
jalur
lancar.
Dengan
kendaraan
MALAKASARI 7 25 menit 9 45 menit roda 2
jalur
lancar.
Sumber : Puskesmas Rcm 2022

Seluruh wilayah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun


roda empat walaupun dalam keadaan hujan. Apabila daerah Cienteung dan
Andir (kec. Baleendah) banjir besar maka Wilayah PKM Rancamanyar
sebagian ada yang terkena banjir selewat yaitu RW 1, Rw 3, Rw 16 ( Desa
Rancamanyar) Rw 7, Rw 8, Rw 9,dan Rw 16 ( Desa Bojongmalaka).

Sedangkan jarak tempuh dari Puskesmas Rancamanyar ke Rumah


Sakit rujukan terdekat adalah :
●RS Soreang : 60 menit dengan jalur lancar mengunakan kendaraan
umum.
● RS Sulaeman : 25 menit dengan jalur lancar mengunakan kendaraan
umum.
● RS Al Ihsan : 30 menit dengan jalur lancar mengunakan kendaraan
umum.

4
5
2.1.2 DEMOGRAFI
1. Data penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar adalah
sebanyak 87.543 jiwa (sumber : Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga
perdesa tahun 2021) dengan penyebaran penduduk 47.973 jiwa di Desa
Rancamanyar, 24.656 jiwa di Desa Bojongmalaka, dan 14.914 jiwa di Desa
Malakasari.

LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT DESA
PUSKESMAS RANCAMANYAR
TAHUN 2022

RATA-
JUMLAH JUMLAH KEPADA
LUAS JUMLAH RATA
N KEPALA TAN
DESA WILAYAH PENDU JIWA/
O KELUARG PENDU
( Ha ) RT RW DUK RUMAH
A DUK
TANGGA

1. Rancamanyar 352.450 119 23 43.508 14.522 3 8,9

2. Bojongmalaka 244.356 110 17 25.381 7.720 4 9,6

3. Malakasari 175.665 56 13 14.935 4.489 4 11,8

JUMLAH 772.471 285 53 83.824 26.731 4 9,2


Sumber :Rekapitulasi hasil pendataan perdesa Tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk


cukup tinggi dimana desa Rancamanyar merupakan desa terpadat jika
dibandingkan dengan desa yang lain di wilayah Puskesmas Rancamanyar.
Sehingga berdampak kepada berbagai masalah kesehatan seperti
penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan. Penyakit menyebar dengan
sangat cepat didaerah padat penduduk.
Rasio beban tanggungan rumah tangga di wilayah Puskesmas
Rancamanyar 1 (satu) orang penduduk memiliki beban tanggungan 4 (empat)
orang.

6
2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN


PUSKESMAS : RANCAMANYAR
TAHUN : 2022

MENURUT JENIS KELAMIN


NO DESA
LAKI -LAKI PEREMPUAN TOTAL
1. Rancamanyar 22.489 21.019 43.508
2. Bojongmalaka 12.864 12.519 25.381
3. Malakasari 7.692 7.243 14.935
JUMLAH 43.045 40.781 83.824
Sumber :Rekapitulasi hasil pendataan R/R Puskesmas tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di


wilayah Puskesmas Rancamanyar menurut jenis kelamin di Desa
Rancamanyar didominasi oleh laki-laki dengan pebedaannya sebesar 1.470
orang, di Desa Bojongmalaka di dominasi oleh laki laki dengan perbedaan
sebesar 345 orang sedangkan di Desa Malakasari di dominasi oleh laki laki
dengan perbedaan sebesar 449 orang. Jadi di wilayah Puskesmas
Rancamanyar di dominasi oleh laki laki dengan perbedaan sebesar 2.264
orang.

7
4. Data Fisik Puskesmas

Nama Puskesmas RANCAMANYAR


Kode Puskesmas 3 2 0 4 1 4 0 2 0 3

Alamat Jl. Desa Rancamanyar Kp.Babakan


Kec.Baleendah
Status Puskesmas TTP
Status Puskesmas Dalam Program
TB PRM
Paru -
Jumlah Tempat Tidur -
Ruang Laboratorium Ada
Ruang UGD Ada
Kondisi Puskesmas Baik
Tahun Pembangunan 1992
Tahun Perbaikan Terakhir 2012
Status Kepemilikan Tanah Tanah Desa
Peta Puskesmas Ada
Jumlah Pustu Tidak Ada
Jumlah Desa Yang Dilayani 3 Desa
Batas Wilayah :
-Utara : Kecamatan Dayeuhkolot
- Barat : Kecamatan Katapang
- Timur : Kelurahan Andir Kec. Baleendah
- Selatan : Kecamatan Pameungpeuk

8
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Penyakit tidak menular merupakan penyakit menahun atau kronis

yang di akibatkan oleh pola gaya hidup manusia yang tidak sehat seperti perilaku

mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, dan kurang aktifitas fisik

serta kebiasaan merokok setiap hari. Pengendalian penyakit tidak menular

diartikan sebagai pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.

B. PENGERTIAN DETEKSI DINI

Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit / kelainan yang

secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur

tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang - orang yang

kelihatannya sehat, benar - benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya

menderita kelainan.

C. FAKTOR RISIKO PTM

Faktor risiko PTM merupakan suatu kondisi yang secara potensial berbahaya

dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu,

yaitu merokok (aktif & pasif), kegemukan, minum minuman beralkohol, kurang

aktivitas fisik / olahraga, kurang makan buah dan sayur, makanan tinggi karbohidrat

dan lemak , tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan stres.

D. JENIS - JENIS PTM

1). Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas

140mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg (smelz&bare,2002).2).

9
2). Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut antara lain otot jantung yang

lemah (kelainan atau bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi

kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan

yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam

kandungan.

3). Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolisme yang

menyebabkan kurangnya produksi insulin, zat yang dihasilkan oleh kelenjar

pancreas. Bisa pula adanya gangguan pada fungsi insulin , meskipun jumlahnya

normal. Seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula dalam darahnya di atas

120mg/dl (dalam kondisi berpuasa), dan diatas 200mg/dl ( dua jam setelah

makan).

4). Penyakit paru obstruktif kronik

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-paru yang

berlangsung dalam jangka panjang. PPOK umumnya ditandai dengan kesulitan

bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek). PPOK merupakan penyakit yang

sering terjadi pada perokok aktif dan pasif. Dua kondisi yang paling sering

berkembang menjadi PPOK adalah bronkitis kronis dan emfisema. Pada bronkitis

kronis, kerusakan terjadi pada saluran pernapasan (bronkus). Sedangkan pada

emfisema, kerusakan terjadi pada kantung paru-paru (alveolus).

5). Kanker

Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel – sel

jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel

sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh lain sehingga dapat menyebabkan

kematian.

10
6). Stroke

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah kesuatu bagian

otak tiba – tiba terganggu dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah

menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia yang dapat merusak atau mematikan

sel otak. Kematian jaringan otak menyebabkan hilangnya fungsi yang

dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di

Amerika Serikat dan banyak Negara industry di Eropa (jauch, 2005). Bila dapat

diselamatkan kadang penderita mengalami kelumpuhan pada anggota

badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicara.

E. BAHAYA PTM

1). Menurunnya produktivitas

2). Mengakibatkan kecacatan

3). Ketidakmampuan beraktivitas

4). Komplikasi berbagai penyakit

5). Beban ekonomi keluarga

6). Kematian

F. PENCEGAHAN PTM.

1). Beraktivitas fisik paling tidak 30 menit setiap hari

2). Tidak merokok atau tidak konsumsi tembakau dan tidak minum

alkhohol.

3). Hindari minuman mengandung pemanis batasi makanan energy padat

(terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau tinggi

kadar lemak).

4). Perbanyak makan beraneka ragam sayuran , buah – buahan semua biji–

bijian dan kacang – kacangan seperti buncis.

11
5). Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan.

6). Capai berat badan ideal

7). Berikan ASI Eksklusif 6 bulan pada bayi.

G. CARA UNTUK MENDETEKSI DINI PTM

1). Memeriksakan tekanan darah

2). Memeriksakan kadar gula darah

3). Kontrol berat badan.

H. POSBINDU PTM

1). Pengertian posbindu PTM

Posbindu adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran

serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan

mengendalikan secara dini keberadaan faktor risiko PTM.

Posbindu PTM ada dua yaitu :

a). Posbindu PTM Dasar

Meliputi pelayanan deteksi dini faktor risiko sederhana, yang dilakukan

dengan wawancara terarah melalui penggunaan instrument untuk

mengidentifikasi riwayat PTM dalam keluarga sebelumnya, perilaku

beresiko. Pengukuran tinggi badan, berat badan, tensi darah, lingkar

perut, index masa tumbuh (IMT) serta penyuluhan mengenai pemeriksaan

payudara sendiri.

b). Posbindu PTM Utama

Meliputi pelayanan posbindu PTM dasar ditambah pemeriksaan gula darah,

kolesterol, trigiselida , pemeriksaan klinis payudara, pemeriksaan IVA dan

pemeriksaan kadar alkohol pernafasan.

2) . Tujuan Posbindu PTM

12
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan

penemuan dini faktor risiko PTM.

3). Manfaat posbindu PTM

a). Mawas diri

b). Membudayakan gaya hidup sehat

c). Mudah dijangkau

d). Murah dilaksanakan

4). Sasaran posbindu PTM

Kegiatan posbindu PTM ditunjukan untuk masyarakat mulai usia 15

tahun samapi dengan 59 tahun baik yang memiliki faktor risiko PTM (merokok

pola makan tidak seimbang, kegemukan, hipertensi kadar kolesterol

tinggi kurang aktifitas fisik, riwayat keluarga dengan penyakit tidakmenular, ddl)

maupun orang dewasa yang tidak memiliki risiko PTM.

5). Pelaksana Kegiatan Posbindu PTM

Kegiatan Posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang dilatih

secara khusus dibina dan difasilitasi untuk melakukan pemantauan

faktor risiko PTM.

Para kader ini berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan

Posbindu PTM dan sudah mempunyai fungsi dan tugas masing –masing

yaitu :

a). Koordinator penyelenggara posbindu PTM

b). Penggerak masyarakat untuk mengikuti posbindu PTM

c). Pemantau pengukuran faktor risiko PTM

d). Konselor peserta posbindu PTM

e). Pencatat hasil kegiatan posbindu PTM.

13
6). Bentuk kegiatan posbindu PTM

a) Kegiatan penggalian informasi faktor risiko PTM dengan wawancara

sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta.

b) Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar perut, analisa

lemak tubuh dan tekananan darah sebaik – baiknya dilakukan sebulan sekali.

c) Kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana dilaksanakan 1 tahun

sekali bagi yg sehat, 3 bulan sekali bagi yang beresiko dan sebulan sekali

bagi penderita gangguan paru – paru.

d) Kegiatanpemeriksaan gula darah.

e) Kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida.

f) Kegiatan pemeriksaan IVA (Inpeksi visual asam asetat).

g) Kegiatan pemeriksaan kadar alkhohol pernafasan dan tes amfeminurin bagi

kelompok pengemudi umum.

h) Kegiatan konseling dan penyuluhan, dilakukan setiap pelaksanaan Posbindu.

i) Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama.

j) Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar diwilayahnya.

3. Gambaran program pengendalian PTM Di Puskesmas Rancamanyar

Gambaran Program PTM di Puskesmas Rancamanyar adalah sebagai

berikut :

1). Petugas pelaksana program PTM

Program PTM di Puskesmas Rancamanyar dilakukan oleh Tim Pandu PTM

yang diketuai oleh dokter dan terdiri dari tenaga kesehatan dokter, perawat

dan bidan.

14
2). Posbindu PTM Puskesmas Rancamanyar mempunyai 3 Posbindu PTM

Tabel 1.1. Data Posbindu Puskesmas Rancamanyar

NO POSBINDU PTM STRATA TEMPAT

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

1 POSBINDU PTM √ - - - 1. RANCAMANYAR

DESA INDAH RW 22

RANCAMANYAR

2 POSBINDU PTM √ - - - 1. KERENCENG RW 11

DESA BOJONG

MALAKA

3 POSBINDU PTM √ - - - 1. PASIR POGOR RW 3

DESA MALAKASARI

Dari tabel 1.1 posbindu PTM di Puskesmas Rancamanyar ada 3 Posbindu PTM

dengan kader yang sudah dilatih Pandu PTM.

15
BAB IV

HASIL KEGIATAN

Kegiatan PTM selama tahun 2022 dilaksanakan dengan tetap memperhatikan

protokol kesehatan. Selain melakukan cek kesehatan juga memberikan himbauan

kepada masyarakat pentingnya penerapan protokol kesehatan guna memutus mata

rantai penyebaran covid-19.

Tabel 1.2. Data Capaian Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif di

Puskesmas Rancamanyar Tahun 2022

NO DESA SASARAN CAPAIAN

1 RANCAMANYAR 12.114 7.321

2 BOJONG MALAKA 7.571 4.203

3 MALAKASARI 5.553 2.780

4 LUAR WILAYAH 1.243

TOTAL 25.238 15.547

16
CAPAIAN PELAYANAN SKRINING KESEHATAN
PADA USIA PRODUKTIF TAHUN 2022
30,000
25,238
25,000
SASARAN
20,000
15,547 CAPAIAN
15,000 12,114
10,000 7,321 7,571
4,203 5,553
5,000 2,780
1,243
0
RANCA- BOJONG MALAKASARI LUAR WILAYAH TOTAL
MANYAR MALAKA

Dari data diatas mengenai capaian skrining kesehatan pada usia produktif di

Puskesmas Rancamanyar tahun 2022 sebanyak 15.547 (61,5%) orang dari sasaran

sebanyak 25.238. Capaian ini masih belum mencapai target 100%. Hal ini disebabkan

beberapa faktor. Yang pertama banyaknya jumlah target sasaran usia produktif di

wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar jika dibandingkan dengan jumlah petugas di

Puskesmas Rancamanyar, hal ini menyebabkan terbatasnya kemampuan petuga

puskesmas untuk melakukan skrining kesehatan langsung ke masyarakat. Yang kedua

belum meratanya pelatihan dan pendampingan kepada kader-kader Posbindu PTM,

sehingga belum semua posbindu dapat melaksanakan kegiatan Posbindu PTM secara

rutin dan mandiri tanpa pendampingan petugas.

Selain itu angka kejadian Covid-19 yang masih cukup tinggi di awal tahun 2022

menyebabkan sulitnya untuk melakukan kegiatan yang bersifat kerumunan dan

mengurangi antusiasme masyarakat untuk pergi ke posyandu atau puskesmas. Ditambah

dengan kesadaran lintas sektor akan pentingnya skrining kesehatan yang kurang

menyebabkan kurangnya capaian pada tahun 2022.

Tabel 1.3. Data Capaian Pelayanan Hipertensi Tahun 2022

NO DESA SASARAN CAPAIAN

17
1 RANCAMANYAR 4.636 1.556

2 BOJONG MALAKA 2.870 972

3 MALAKASARI 2.061 715

4 LUAR WILAYAH 543

TOTAL 9.567 3.786

DATA CAPAIAN PELAYANAN HIPERTENSI


TAHUN 2022
12,000

10,000 9,567

8,000 SASARAN
CAPAIAN
6,000
4,636
4,000 3,786
2,870
2,061
2,000 1,556
972 715 543
0
RANCAMANYAR BOJONG MALAKASARI LUAR WILAYAH TOTAL
MALAKA

Dari tabel 1.3 diatas mengenai data capaian pelayanan hipertensi di Puskesmas

Rancamanyar tahun 2022 sebanyak 3.786 (39,2%) dari total sasaran 9.567 (100%).

Capaian ini masih kurang dari target sebanyak 100%.

Hal ini disebabkan beberapa hal. Salah satunya dikarenakan belum semua

masyarakat penderita hipertensi merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan maupun

pengobatan secara teratur. Selain itu karakteristik dari penyakit hipertensi yang seringkali

tidak bergejala menyebabkan penderita hipertensi malas untuk melakukan pemeriksaan ke

tempat fasilitas kesehatan.

Faktor lain, jumlah target sasaran pelayanan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas

Rancamanyar yang tinggi jika dibandingkan dengan jumlah petugas di Puskesmas

18
Rancamanyar menyebabkan terbatasnya kemampuan petugas untuk melakukan

pemantauan dan pengobatan hipertensi secara rutin. Selain itu angka kejadian Covid-19

yang masih cukup tinggi di awal tahun 2022 menyebabkan banyak penderita hipertensi yang

melakukan “self-medication” atau pengobatan tanpa panduan dari petugas kesehatan,

dengan alasan takut untuk mengunjungi fasilitas kesehatan.

Tabel 1.4. Data Capaian Pelayanan Kesehatan Bagi Penderita Diabetes Mellitus Tahun

2022

NO DESA SASARAN CAPAIAN

1 RANCAMANYAR 1.144 1.151

2 BOJONG MALAKA 715 720

3 MALAKASARI 526 528

4 LUAR WILAYAH 152

TOTAL 2.385 2.551

DATA CAPAIAN PELAYANAN KESEHATAN


BAGI PENDERITA DIABETES MELLITUS
TAHUN 2022
3,000
2551
2,500 2385
SASARAN
2,000 CAPAIAN

1,500
11441151
1,000
715 720
526 528
500
152
0
RANCA- BOJONG MALAKASARI LUAR WILAYAH TOTAL
MANYAR MALAKA

19
Dari tabel 1.4 diatas mengenai data capaian pelayanan kesehatan bagi penderita

diabetes mellitus di Puskesmas Rancamanyar tahun 2022 sebanyak 2.551 (106.9%) dari

total sasaran 2.385 orang. Capaian tersebut melampaui target sasaran.

Hal ini disebabkan sudah tingginya kesadaran dari masyarakat maupun lintas sektor

akan pentingnya pengobatan yang rutin bagi penderita diabetes melitus. Hal tersebut

berhasil dicapai berkat kegiatan promosi dan edukasi yang gencar dilakukan oleh petugas

puskesmas ke berbagai lapisan masyarakat termasuk usia pelajar. Ditambah dengan

kesiapan petugas untuk memberikan pelayanan Diabetes Melitus yang sesuai standar di

Puskesmas Rancamanyar.

20
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

 Capaian skrining kesehatan pada usia produktif di Puskesmas Rancamanyar tahun

2022 sebanyak 15.547 (61,5%) orang dari sasaran sebanyak 25.238.

 Capaian pelayanan hipertensi di Puskesmas Rancamanyar tahun 2022 sebanyak

3.786 (11,04%) dari total sasaran 9.567 (39,57%).

 Capaian pelayanan kesehatan bagi penderita diabetes mellitus di Puskesmas

Rancamanyar tahun 2022 sebanyak 2.551 (106.9%) dari total sasaran 2.385 orang.

Hasil kegiatan program penyakit tidak menular tahun 2022 terdapat dua program yang

belum mencapai target, dan satu program sudah mencapai target.

Saran

Peningkatan peran serta masyarakat dan keterlibatan lintas sektor harus ditingkatkan

untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengobatan

penyakit tidak menular. Hal ini kemudian harus diikuti dengan pelatihan dan pendampingan

bagi para kader Posbindu PTM sehingga dapat melaksanakan kegiatan secara mandiri.

Integrasi antar petugas dan program di Puskesmas Rancamanyar perlu ditingkatkan untuk

menyiasati jumlah petugas yang terbatas. Diharapkan pemegang program selanjutnya

21
dapat lebih melakukan advokasi untuk menumbuhkan kesadaran dan peran serta

masyarakat dalam program penyakit tidak menular, serta melakukan integrasi dengan

petugas lain di Puskesmas.

22

Anda mungkin juga menyukai