PUSKESMAS RANCAMANYAR
KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penyusunan laporan tahunan penyakit tidak menular tahun 2022 telah dapat diselesaikan. Laporan
tahunan ini dibuat dalam rangka penyampaian informasi untuk memberikan gambaran
pembangunan kesehatan terutama penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas
Rancamanyar kepada segenap jajaran kesehatan dan sektor terkait serta pihak yang membutuhkan.
Selain itu, Laporan ini sebagai alat monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar.
Laporan ini masih sangat sederhana jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan
penyusun dalam pengumpulan data, pengolahan maupun analisa data. Untuk itu penyusun sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun akan penyusun terima dengan senang
hati demi kesempurnaan yang diharapkan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga laporan tahunan bermanfaat untuk berbagai pihak, baik puskesmas
khususnya ataupun pembaca pada umumnya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
A. KONDISI GEOGRAFIS
B. PENDUDUK
BAB V PENUTUP
A. KESMPULAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dunia sejak milenium ketiga. Proposi kematian karena PTM di dunia terus meningkat
dari 47% tahun 1990, menjadi 56% tahun 2000 WHO (dalam Boutayeb & Boutayeb,
2005). Pada tahun 2008 terjadi peningkatan, dari 57 juta kematian, 36 juta atau 63%
disebabkan oleh PTM, terutama jantung, diabetes, kanker dan penyakit pernapasan
kronis. Kematian karena penyakit tidak menular sebanyak 29 juta (80%) terjadi di
73 % kematian. Lebih dari 70% penderita penyakit tidak menular tidak menyadri
dirinya sakit dan 30% tidak berobat secara teratur. Adapun masalah penyakit tidak
menular saat ini yaitu masyarakat kurang menyadari tentang penyakit tidak menular
dan faktor resiko penyakit tidak menular hal ini bisa terlihat dari pola hidup
masyarakat yang tidak sehat, fasilitas yang belum memadai untuk pencegahan
yaitu dengan cara CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin
aktifitas fisik, Diet yang seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres).
Berdasarkan masalah diatas maka hal ini yang melatar belakangi adanya
program ini diharapkan masalah penyakit tidak menular bisa terdeteksi sedini
mungkin, faktor resikonya bisa dikendalikan pola hidup sehat dimasyarakat dapat
ditingkatkan dan penderita penyakit tidak menular bisa ditanggulangi dengan tepat
dan cepat. Salah satu strategi yang efektif dan efisien adalah memberdayakan dan
untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalina faktor resiko PTM dengan dibekali
1
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan faktor
resiko PTM serta tindak lanjutnya kegiatn ini disebut dengan Pos Binaan Terpadu
(Posbindu PTM).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
penyakit tidak menular dan meningkatkan kualitas hidup sehat pada masyarakat
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1.1 GEOGRAFIS
Puskesmas Rancamanyar terletak di Jalan Desa Rancamanyar
Kecamatan Baleendah Wilayah kerja seluas 713,923 Ha dengan 83.824 jiwa
wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar terdiri dari 3 Desa dari 8 Desa yang
ada di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung yaitu :
Desa Rancamanyar
Desa Bojong Malaka
Desa Malakasari
3
kendaraan
roda 2
jalur
lancar.
Dengan
kendaraan
MALAKASARI 7 25 menit 9 45 menit roda 2
jalur
lancar.
Sumber : Puskesmas Rcm 2022
4
5
2.1.2 DEMOGRAFI
1. Data penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar adalah
sebanyak 87.543 jiwa (sumber : Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga
perdesa tahun 2021) dengan penyebaran penduduk 47.973 jiwa di Desa
Rancamanyar, 24.656 jiwa di Desa Bojongmalaka, dan 14.914 jiwa di Desa
Malakasari.
RATA-
JUMLAH JUMLAH KEPADA
LUAS JUMLAH RATA
N KEPALA TAN
DESA WILAYAH PENDU JIWA/
O KELUARG PENDU
( Ha ) RT RW DUK RUMAH
A DUK
TANGGA
6
2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
7
4. Data Fisik Puskesmas
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
yang di akibatkan oleh pola gaya hidup manusia yang tidak sehat seperti perilaku
mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, dan kurang aktifitas fisik
secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur
tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang - orang yang
kelihatannya sehat, benar - benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya
menderita kelainan.
Faktor risiko PTM merupakan suatu kondisi yang secara potensial berbahaya
dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu,
yaitu merokok (aktif & pasif), kegemukan, minum minuman beralkohol, kurang
aktivitas fisik / olahraga, kurang makan buah dan sayur, makanan tinggi karbohidrat
dan lemak , tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan stres.
1). Hipertensi
9
2). Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut antara lain otot jantung yang
lemah (kelainan atau bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi
kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan
kandungan.
pancreas. Bisa pula adanya gangguan pada fungsi insulin , meskipun jumlahnya
normal. Seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula dalam darahnya di atas
120mg/dl (dalam kondisi berpuasa), dan diatas 200mg/dl ( dua jam setelah
makan).
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-paru yang
bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek). PPOK merupakan penyakit yang
sering terjadi pada perokok aktif dan pasif. Dua kondisi yang paling sering
berkembang menjadi PPOK adalah bronkitis kronis dan emfisema. Pada bronkitis
5). Kanker
Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel – sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel
sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh lain sehingga dapat menyebabkan
kematian.
10
6). Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah kesuatu bagian
otak tiba – tiba terganggu dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah
dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di
Amerika Serikat dan banyak Negara industry di Eropa (jauch, 2005). Bila dapat
E. BAHAYA PTM
6). Kematian
F. PENCEGAHAN PTM.
2). Tidak merokok atau tidak konsumsi tembakau dan tidak minum
alkhohol.
(terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau tinggi
kadar lemak).
4). Perbanyak makan beraneka ragam sayuran , buah – buahan semua biji–
11
5). Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan.
H. POSBINDU PTM
serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan
payudara sendiri.
12
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
tahun samapi dengan 59 tahun baik yang memiliki faktor risiko PTM (merokok
tinggi kurang aktifitas fisik, riwayat keluarga dengan penyakit tidakmenular, ddl)
Posbindu PTM dan sudah mempunyai fungsi dan tugas masing –masing
yaitu :
13
6). Bentuk kegiatan posbindu PTM
b) Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar perut, analisa
lemak tubuh dan tekananan darah sebaik – baiknya dilakukan sebulan sekali.
sekali bagi yg sehat, 3 bulan sekali bagi yang beresiko dan sebulan sekali
berikut :
yang diketuai oleh dokter dan terdiri dari tenaga kesehatan dokter, perawat
dan bidan.
14
2). Posbindu PTM Puskesmas Rancamanyar mempunyai 3 Posbindu PTM
DESA INDAH RW 22
RANCAMANYAR
DESA BOJONG
MALAKA
DESA MALAKASARI
Dari tabel 1.1 posbindu PTM di Puskesmas Rancamanyar ada 3 Posbindu PTM
15
BAB IV
HASIL KEGIATAN
Tabel 1.2. Data Capaian Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif di
16
CAPAIAN PELAYANAN SKRINING KESEHATAN
PADA USIA PRODUKTIF TAHUN 2022
30,000
25,238
25,000
SASARAN
20,000
15,547 CAPAIAN
15,000 12,114
10,000 7,321 7,571
4,203 5,553
5,000 2,780
1,243
0
RANCA- BOJONG MALAKASARI LUAR WILAYAH TOTAL
MANYAR MALAKA
Dari data diatas mengenai capaian skrining kesehatan pada usia produktif di
Puskesmas Rancamanyar tahun 2022 sebanyak 15.547 (61,5%) orang dari sasaran
sebanyak 25.238. Capaian ini masih belum mencapai target 100%. Hal ini disebabkan
beberapa faktor. Yang pertama banyaknya jumlah target sasaran usia produktif di
sehingga belum semua posbindu dapat melaksanakan kegiatan Posbindu PTM secara
Selain itu angka kejadian Covid-19 yang masih cukup tinggi di awal tahun 2022
dengan kesadaran lintas sektor akan pentingnya skrining kesehatan yang kurang
17
1 RANCAMANYAR 4.636 1.556
10,000 9,567
8,000 SASARAN
CAPAIAN
6,000
4,636
4,000 3,786
2,870
2,061
2,000 1,556
972 715 543
0
RANCAMANYAR BOJONG MALAKASARI LUAR WILAYAH TOTAL
MALAKA
Dari tabel 1.3 diatas mengenai data capaian pelayanan hipertensi di Puskesmas
Rancamanyar tahun 2022 sebanyak 3.786 (39,2%) dari total sasaran 9.567 (100%).
Hal ini disebabkan beberapa hal. Salah satunya dikarenakan belum semua
pengobatan secara teratur. Selain itu karakteristik dari penyakit hipertensi yang seringkali
Faktor lain, jumlah target sasaran pelayanan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
18
Rancamanyar menyebabkan terbatasnya kemampuan petugas untuk melakukan
pemantauan dan pengobatan hipertensi secara rutin. Selain itu angka kejadian Covid-19
yang masih cukup tinggi di awal tahun 2022 menyebabkan banyak penderita hipertensi yang
Tabel 1.4. Data Capaian Pelayanan Kesehatan Bagi Penderita Diabetes Mellitus Tahun
2022
1,500
11441151
1,000
715 720
526 528
500
152
0
RANCA- BOJONG MALAKASARI LUAR WILAYAH TOTAL
MANYAR MALAKA
19
Dari tabel 1.4 diatas mengenai data capaian pelayanan kesehatan bagi penderita
diabetes mellitus di Puskesmas Rancamanyar tahun 2022 sebanyak 2.551 (106.9%) dari
Hal ini disebabkan sudah tingginya kesadaran dari masyarakat maupun lintas sektor
akan pentingnya pengobatan yang rutin bagi penderita diabetes melitus. Hal tersebut
berhasil dicapai berkat kegiatan promosi dan edukasi yang gencar dilakukan oleh petugas
kesiapan petugas untuk memberikan pelayanan Diabetes Melitus yang sesuai standar di
Puskesmas Rancamanyar.
20
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Rancamanyar tahun 2022 sebanyak 2.551 (106.9%) dari total sasaran 2.385 orang.
Hasil kegiatan program penyakit tidak menular tahun 2022 terdapat dua program yang
Saran
Peningkatan peran serta masyarakat dan keterlibatan lintas sektor harus ditingkatkan
penyakit tidak menular. Hal ini kemudian harus diikuti dengan pelatihan dan pendampingan
bagi para kader Posbindu PTM sehingga dapat melaksanakan kegiatan secara mandiri.
Integrasi antar petugas dan program di Puskesmas Rancamanyar perlu ditingkatkan untuk
21
dapat lebih melakukan advokasi untuk menumbuhkan kesadaran dan peran serta
masyarakat dalam program penyakit tidak menular, serta melakukan integrasi dengan
22