KURIKULUM OPERASIONAL
DISMP NEGERI 5
KOLAKA UTARA
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
DISUSUN OLEH
TIM SMP
J U A N D A, S.Pd
Nip.197710112006041008
Ditetapkan di : Batuputih
Tanggal : 12 Juli 2022
Mengetahui Menyetujui
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Pengawas Bina
Kabupaten Takalar
A. LATAR BELAKANG
Indonesia telah meletakkan fondasi kebijakan “pendidikan untuk semua” dalam
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 yang menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan. Amanat Undang-Undang Dasar 1945 tersebut menjadi
landasan kebijakan wajib belajar dalam rangka penyediaan kesempatan bagi
masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan. Konstitusi telah mengamanatkan
kepada pemerintah untuk menyediakan Pendidikan berkualitas bagi semua warga
negara. Untuk memenuhi amanat konstitusi tersebut, pemerintah telah berupaya
meningkatkan akses layanan pendidikan di Indonesia. Upaya ini dapat dikatakan
berhasil ditandai dengan meningkatnya angka partisipasi dan menurunnya angka putus
sekolah secara nasional. Namun demikian, masih terdapat tantangan untuk peningkatan
dan pemerataan mutu pendidikan yang menjadi pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan. Untuk menghadapi tantangan di atas, kajian akademik ini menawarkan
konsep transformasi sekolah melalui program Sekolah Penggerak, yaitu program yang
mendorong satuan pendidikan (sekolah) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
secara holistic dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dengan berfokus
pada kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter) yang
diawali dengan peningkatan kompetensi kepala satuan pendidikan (kepala sekolah) dan
guru. Selanjutnya, setelah sekolah mampu melakukan transformasi diri, Sekolah
Penggerak diharapkan dapat menjadi katalis bagi sekolah-sekolah lain sehingga
pemerataan mutu pendidikan dapat terjadi secara luas dan merata di seluruh Indonesia.
Meningkatnya akses pendidikan, tetapi belum diikuti oleh peningkatan mutu
pembelajaran menjadi gejala umum pada negara-negara berkembang. maka sangat
penting untuk mengidentifikasi permasalahan inti yang harus ditangani untuk
meningkatkan hasil pendidikan. Oleh sebab itu, negara- negara dengan sistem
berkinerja di bawah rata-rata perlu membangun kapasitas kelembagaan untuk
melakukan reformasi sistem yang lebih baik dan komprehensif. Kebijakan
pengembangan kapasitas guru perlu diarahkan pada peningkatan kualitas pengajaran.
Selain itu, perlu dikembangkan sistem penilaian hasil belajar di tingkat kelas, satuan
pendidikan, dan nasional,
Berbagai kebijakan peningkatan mutu pendidikan di atas telah mampu
mendorong terselenggaranya layanan pendidikan yang lebih berkualitas, tetapi belum
mampu memberikan dampak lebih luas dan merata ke lebih banyak sekolah dan
daerah. Keterbatasan dampak tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama,
intervensi yang dilakukan sering menyasar kepada sekolah-sekolah dengan mutu yang
“sudah baik” sehingga, alih-alih mendorong pemerataan mutu pendidikan, justru dapat
menambah disparitas mutu dengan sekolah-sekolah di sekitarnya. Kedua, program
yang diberikan bersifat bantuan dana atau bantuan sarana fisik sehingga proses
pengimbasan ke sekolah lain sulit dilakukan. Ketiga, keberlanjutan program
peningkatan mutu tidak didukung oleh ekosistem yang memadai baik di tingkat
nasional maupun daerah. Regulasi yang menjamin keberlanjutan program di tingkat
nasional tidak tersedia, begitu pula upaya adopsi dan perluasan program (scale out) di
tingkat daerah tidak dilakukan. Ekosistem pengembangan mutu dapat terbentuk
apabila didukung oleh regulasi, kebijakan, dan penganggaran yang berkelanjutan,
serta kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah.
Sebagai upaya melanjutkan dan mengembangkan kebijakan peningkatan mutu
pendidikan agar lebih merata kepada lebih banyak sekolah dan daerah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menginisiasi Program Sekolah Penggerak. Program ini
Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan. Hak atas pendidikan tersebut tidak hanya
berkenaan dengan akses terhadap pendidikan terutama pendidikan dasar, tetapi juga
hak atas mutu pendidikan yang setara. Pasal 5 ayat 1 UU Sisdiknas menyebutkan
bahwa setiap warga negara mempunyai hak sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu. Jaminan atas akses dan mutu pendidikan tersebut menjadi tujuan dari
penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Dalam salah satu butir Menimbang
pada UU Sisdiknas disebutkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Penyelenggaraan pendidikan yang bermutu menjadi kewajiban pemerintah pusat dan
pemerintah daerah (Pasal 11 ayat 1 UU Sisdiknas), serta perlu mendapat dukungan
peran masyarakat baik perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi,
pengusaha, maupun organisasi kemasyarakatan (Pasal 54 ayat 1 UU Sisdiknas).
Kewajiban mengenai penyelenggaraan pendidikan yang bermutu diatur secara lebih
terperinci ke dalam beberapa regulasi. Pertama, regulasi mengenai tata kelola
pendidikan, yakni UU Sisdiknas yang kemudian diturunkan menjadi regulasi
mengenai standar nasional pendidikan. Kedua, penjaminan mutu guru diatur melalui
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang diturunkan dalam PP Nomor
74 Tahun 2008 tentang Guru yang telah diubah melalui PP Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan atas PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Ketiga, peningkatan
kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah yang diatur melalui Permendikbud
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah dan
Permendikbud Nomor 36 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Terkait dengan tata kelola pendidikan, UU Sisdiknas menyatakan bahwa
pemerintah perlu menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan
untuk menjamin mutu pendidikan nasional (Pasal 50 ayat 2 UU Sisdiknas). Standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan. Standar nasional pendidikan ini digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan
pendidikan. Standar nasional secara khusus diatur di dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah diubah
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan PP 13 tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Mengenai standardisasi kualifikasi dan kompetensi guru diatur
dalam UU Guru dan Dosen serta PP tentang Guru. Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi
Profil Pelajar Pancasila sebagai acuan dalam menyusun visi, misi, dan
tujuan di satuan Pendidikan. Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk
menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil (kompetensi)
seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia?”
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten ,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai -nilai Pancasila”. Pernyataan ini
berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan
produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, pesert a didik Indonesia diharapkan
dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan –SMPN 5 Kolaka Utara 7
Tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. Profil Pelajar Pancasila
memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci.
Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam
dimensi tersebut secara bersamaan. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
SMP Negeri 5 Kolaka Utara adalah salah satu sekolah yang terletak di bagian
utara Kabupaten Kolaka Utara, Kecamatan Batuputih tepatnya Kelurahan Batuputih
Provinsi Sulawesi Tenggara dengan batas batas : sebelah timur dengan jalan poros
Desa Parung Lampe, sebelah selatan dengan jalan pendidikan, sebelah barat dengan
jalan tani dan di sebelah utara dengan kebun masyarakat. Pada bagian yang
berbatasan dengan jalan terdapat beberapa pemukiman penduduk yang masih kurang
padat sehingga memberikan rasa nyaman dalam melakukan proses belajar mengajar
karena terhindar dari kebisingan aktivitas masyarakat. Namun disisi lain lokasi
lingkungan sekolah berada pada area yang rendah sehingga kurang memberikan rasa
nyaman ketika musim hujan.
Luas lahan sekolah SMPN 5 Kolaka Utara berkisar 16880 M2. Kondisi lahan
ini cukup memadai untuk melakaukan berbagai kegiatan di sekolah, baik kegiatan
upacara, olahraga, ataupun perkemahan. Dalam lingkungan sekolah disediakan
lapangan tempat upacara, lapangan sepak bola mini, bola basket, bola voli, sepak
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan –SMPN 5 Kolaka Utara 8
takraw dan badminton. Kelebihan lingkungan belajar SMPN 5 Kolaka Utara antara
lain:
a. Kondisi belajar mengajar tenang, tidak terganggu kebisingan, baik itu
kendaraan ataupun aktivitas masyarakat,
b. Lokasi sekolah berada pada ibu kota Kecamatan sehingga dekat dengan
beberapa instansi baik itu Kantor Kepolisian ataupun Puskesmas,
c. Silaturahmi yang baik antara kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,
peserta didik, dan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar,
d. Ketersediaan sarana prasarana olahraga sangat membantu untuk meningkatkan
prestasi olahraga dan ekstrakurikuler lainnya,
e. Membangun komunikasi yang baik dengan alumni,
f. Keamananan dan pengawasan peserta didik selama berada di sekolah tetap
terjaga,
g. Terdapat kantin dalam lingkungan sekolah sehingga tidak ada lagi peserta didik
yang keluar masuk lingkungan sekolah,
h. Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang memiliki prestasi olahraga dan seni
antara lain; sepak bola, badminton, atletik, renang, nyanyi solo dan tari tarian.
E. Tujuan
Tujuan pendidikan pada SMP Negeri 5 Kolaka Utara adalah langkah untuk
mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Pada tahun pelajaran
2021/2022 SMP Negeri 5 Kolaka Utara mencanangkan tujuan pendidikan yang
diharapkan yaitu:
1. Tercapainya peserta didik yang unggul dalam penguasaan IPTEK
2. Tercapainya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik.
a. Kelulusan dan kenaikan kelas peserta didik 100%
b. Berprestasi dalam kegiatan olimpiade mata pelajaran ditingkat provinsi
c. Berprestasi dalam kegiatan olahraga dan seni
3. Tercapainya pendidikan yang mengedepankan pembentukan profil pelajar
Pancasila
a. Terlaksananya proyek profil pelajar pancasila untuk semua mata pelajaran
b. Mengintegrasikan nilai profil pelajar pancasila dalam perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,dan penilaian
c. Pengaplikasian nilai profil pelajar pancasila dalam kegiatan di sekolah dan
dalam kehidupan sehari-hari
4. Tercapainya pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar
sepanjang hayat yaitu guru, peserta didik dan orang tua saling belajar sepanjang
hidupnya.
a. Berkolaborasi dengan guru lain dalam proses pembelajaran, pembuatan
perangkat pembelajaran, penyusunan proyek profil pelajar pancasila.
b. Melaksanakan kegiatan MGMP setiap semester.
c. Mengikutsertakan guru dalam kegiatan pengembangan diri
d. Membentuk club-club belajar dan pembimbingan extrakurikuler
e. Melaksanakan rapat bersama dengan orangtua peserta didik setiap awal tahun
pembelajaran.
5. Tercapainya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik.
6. Tercapainya sarana dan prasarana yang relevan dan mutakhir.
7. Tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat dan asri.
8. Tercapainya manajemen sekolah yang tangguh.
9. Tercapainya peserta didik yang mampu bersikap kritis, kreatif, kolaboratif,
komunikatif dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi untuk menumbuhkan
pendidikan karakte
1. Pembelajaran
a. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan proses interaksi langsung antara peserta didik
dan peserta didik pendidik dengan berbagai metode, model pembelajaran,
pendekatan pembelajaran, dan strategi pembelajaran. Yang dinyatakan dalam satuan
jam pembelajaran untuk 1(satu) jampelajaran tatap muka berlangsung selama 40
menit. Prinsip pembelajaran reguler:
1) Berpusat pada peserta didik,
2) Merupakan kegiatan utama,
3) Terjadwal,
4) Dilaksanakan guru mapel,
5) Mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
6) Dilaksanakan disekolah,
7) Dilakukan penilaian.
No Waktu Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 07.00- 07.15 Upacara Tadarus Tadarus Tadarus Senam Projek P5
Bendera
2 07. 15 – 07.55 KBM KBM KBM KBM KB Projek P5
3 07.55 – 08.35 KBM KBM KBM KBM Istrahat Projek P5
4 08.35 – 09.15 KBM KBM KBM KBM KBM Projek P5
5 09.15 – 09.55 KBM KBM KBM KBM KBM Projek P5
6 09.55 – 10.35 KBM KBM KBM KBM KBM Projek P5
7 10.35 – 11.15 Istrahat Istrahat Istrahat Istrahat KBM Istrahat
8 11.15 – 11.55 KBM KBM KBM KBM Projek P5
9 11.55 – 12.15 KBM KBM KBM KBM Projek P5
10 12.15 – 12 55 KBM KBM KBM KBM Projek P5
2. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada tahun pelajaran 2020-2021
yaitu:
a. Ekstrakurikuler wajib pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang
harus diikuti seluruh peserta didik.
b. Ekstrakurikuler Pilihan
a. Peserta didik dapat memilih maksimum 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler
berdasarkan minat, bakat, dan potensi peserta didik melalui penjaringan
keanggotaan diawal tahun pelajaran berikut jenis ekstrakurikuler yang
dapat dipilih oleh peserta didik:
No Jenis Ekstrakurikuler NoPembina Waktu
1 PMR Jamila, S.Pd. Senin
2 KIR 1. Kasmawati, S.Pd Selasa
2. Hardianti, S.Pd.
3 Silat Saenal, S.Pd Kamis
4 Badminton Hasriadi, S.Pd. Rabu
5 Sepak Bola Juanda, S.Pd. Kamis
6 Takraw Saenal, S.Pd. Sabtu
7 Atletik Saenal, S.Pd. Senin
8 Volly Ball Jamila, S.Pd. Sabtu
9 English course 1. Suriani, S.S.,M.M. Rabu
2. Rina Mutmainnah, S.Pd.
10 Olimpiade IPA 1. Adriana Buangin, S.P. Kamis
2. Nurhaeni, S.Pd.
G. Assesmen
a. Penilaian Pembelajaran Intrakurikuler
Penilaian pembelajaran dilakukan dalam proses pembelajaran dan memuat
penilaian ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan, teknik penilaian
pembelajaran dilakukan sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih, dapat
dilakukan dengan teknik:
1) tes tertulis,
2) tes lisan,
3) penugasan,
4) praktik,
5) produk, dan
6) portofolio.
b. Penilaian proyek
Penilaian proyek harus direncanakan diawal proyek, diinformasikan kepada
peserta didik. Penilaian proyek lebih menekankan pada pengembangan
potensi, minat dan bakat serta penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, gotong royong,
kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global, teknik yang digunakan
antaralain:
1) observasi;
2) wawancara;
3) produk;
4) penilaian diri; dan
5) penilaian antar teman
c. Kriteria kenaikan kelas
Peserta didik dinyatakan naik ke kelas berikutnya jika:
1) kehadiran minimal 80 % dari jumlah hari efektif
2) mengikuti seluruh kegiatan intra dan proyek
3) terdapat peningkatan pengetahuan
4) terdapat peningkatan keterampilan
5) terdapat pengembangan karakter
H. Rencana Pembelajaran
1. Rencana pembelajaran intrakurikuler
Berdasarkan capaian pembelajaran diawal tahun pelajaran 2022 – 2023 guru
menyusun:
a. Capaian Pembelajaran dalam satu tahun, disusun dengan komponen capaian
elemen, alokasi waktu dan Alternatif Materi/ Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran,
b. Alur Tujuan Pembelajaran
c. Tujuan Pembelajaran
d. Indikator Tujuan Pembelajaran
e. Modul Ajar ,mengacu pada surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang
penyederhanaan rencana pelaksanaan pembelajaran,
b. Kearifan Lokal
Dilakukan Dengan Pertimbangan Wilayah SMP Negeri 5 Kolaka Utara
mempunyai sumber daya alam yang mudah untuk mendapatkan bahan baku.
Penanggung Jawab kegiatan Guru bidang studi terkait.
Jenjang : SMP Negeri 5 Kolaka Utara
Kelas : VII
Mata pelajaran :1. IPS
2. B.Inggris
1. Pendampingan
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyusun Kurikulum SMP 5 Kolaka Utara tahun pelajaran 2019/2020,
dimana substansinya merupakan keinginan dan komitmen bersama baik dalam
perancangan maupun pelaksanaannya. Oleh karena itu terealisasi atau tidaknya Kurikulum SMP
5 Kolaka Utara ini merupakan tanggung jawab seluruh stake holder sekolah di bawah monitoring
dan pengendalian Kepala Sekolah.
Oleh karena Kurikulum SMP 5 Kolaka Utara ini bersifat flaksibel dan dinamis, maka
hal-hal lain yang merupakan ide dan gagasan seluruh stakeholder selama pelaksanaan
Kurikulum SMP 5 Kolaka Utara akan tetap diperhatikan, untuk kedepan dijadikan sebagai bahan
masukan demi penyempurnaan dan perbaikan Kurikulum SMP 5 Kolaka Utara khususnya dan
pelaksanaan pendidikan di SMP 5 Kolaka Utara pada umumnya, baik dari segi input, proses
maupun outputnya.