Dibuat oleh: Jacqueline Gracia Yurianto, Josephine Mercy Ho, Muhammad Alif Alkautsar, Orville
Lionel Harjono
A. PENDAHULUAN
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan kuasa yang merekat dalam setiap pribadi
dan tidak bisa direnggut siapapun karena Tuhan telah memberikan hak sebagai
anugerah. Tertulis secara eksplisit di Alkitab, menjalani dan menghormati hak dan
martabat adalah kewajiban yang ditugaskan Tuhan kepada setiap manusia.
Manusia diberikan hak bukan secara cuma-cuma, tetapi diberikan karena Tuhan
ingin setiap manusia memiliki kebebasan untuk memilih, berpindah tempat,
mengeluarkan opini, dan sebagainya. Tuhan Yang Maha Esa menciptakan HAM
dengan tujuan tidak dibeda-bedakannya suku, ras, agama, dan jenis kelamin
(Susantin, 2018). Namun, diperlakukan dengan adil dan tidak melebihi hak asasi
manusia.
Sejak awal penciptaan manusia telah jatuh ke dalam dosa, dikarenakan ular
yang menyuruh Adam dan Hawa untuk memakan buah yang terlarang. Di kitab
Kejadian pada pasal 1 dikatakan bahwa Allah menyatakan bahwa dunia ini
sungguh amat baik. Namun, dunia ini menjadi rusak gara-gara manusia telah
berdosa (GKY SYDNEY, 2019). Berdasarkan Alkitab, karena manusia telah
berdosa, manusia tidak bisa luput dari kesalahan. Baik disengaja atau tidak,
manusia akan pasti selalu melakukan rbuatan yang salah (Gultom, 2023). Dosa
mengakibatkan manusia tidak bisa melihat dengan apa yang baik dan buruk
sehingga banyak manusia melanggar HAM orang lain. Karena hal tersebut,
manusia tidak bisa menggunakan HAM mereka dengan bijak. Manusia gagal
melakukan kewajiban mereka, yaitu untuk saling melindungi HAM sesama.
Berdasarkan YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), dari pihak
Polri sendiri terdapat 202 kasus pelanggaran HAM di tahun 2019-2021
(Maharani, 2021). Kumpulan data ini adalah kumpulan dari kasus yang hanya dari
pihak Polri dan bukan keseluruhan kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Dari
data tersebut, dapat dilihat bahwa masih banyak kasus pelanggaran HAM.
Pelanggaran HAM di Indonesia masih sering ditemukan. Salah satu dari banyak
contoh adalah peristiwa menyakitkan yang terjadi pada tahun 2001 di Papua
disebut “Tragedi Wasior”. Tragedi ini diakui pelanggaran HAM berat oleh kepala
negara Indonesia karena perlakuan keterlaluan yang terjadi di peristiwa ini. Awal
mulanya, PT VPP (Vatiko Papuana Perkasa) memanipulasi kesepakatan mengenai
pembayaran kayu kepada masyarakat. Karena itu, masyarakat menuntut, tetapi
perusahaan mendatangkan pihak luar untuk menakuti masyarakat sehingga
masyarakat melaporkan kepada pihak bertanggung jawab yang disikapi dengan
kekerasan (Adryamarthanino & Indriawati, 2023). Pada karya ilmiah ini, kami
akan menjelaskan lebih dalam mengenai kasus pelanggaran HAM berat, Wasior
Wamena.
B. LANDASAN TEORI
HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) didefinisikan sebagai “hak melekat pada setiap
manusia, tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau
etnis, warna kulit, agama, Bahasa, dan lain lain (Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia, 2022). Menurut Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, hak
asasi manusia adalah tanggung jawab negara untuk menghormati,
mengembangkan, dan melindungi terhadap seluruh rakyat, dari mana pun latar
belakangnya (Argawati, 2023). Pengertian dapat dipahami bahwa hak asasi
manusia merupakan hak yang dilindungi di tingkat internasional (PBB), seperti
hak untuk hidup, dan hak atas kebebasan berpendapat (Indonesia D. P., 2016).
Hak asasi manusia telah diperoleh sejak manusia lahir di bumi dan tidak ada
seorang pun yang dapat mengambil hak asasi manusia tersebut. HAM
dilindungi oleh PBB dalam deklarasi PBB, tanpa membedakan ras, suku,
agama, dan status sosial (Fai, 2022). Berdasarkan pengamatan tersebut, bisa
dipercaya bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak manusia yang melekat
pada diri seorang dan bersifat universal, sehingga tidak seroang pun boleh
mengabaikan, menguranginya, meminimalkan, dan menghilangkannya. Dari
pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa HAM adalah hak
yang dimiliki setiap orang tanpa diskriminasi apapun, yang bersifat universal
dan bahwa setiap manusia mempunyai kewajiban untuk menghormati HAM
orang lain.
Pelanggaran HAM
C. METODE PENELITIAN
Penelitian kami menggunakan metode penulisan deskriptif kualitatif dan studi
literatur. Deskriptif kualitatif merupakan kumpulan data yang lebih mendalam dan
sempit mengenai latar alamiah yang bertujuan untuk mengelaborasi suatu kejadian
(Anggito & Setiawan, 2018). Metode studi literatur sejalan dengan metode deskriptif
kualitatif, yaitu mengumpulkan data dari tulisan-tulisan yang sebelumnya telah dibuat
berdasarkan data kredibel. Studi literatur bukan hanya mengumpulkan data tersebut,
namun studi literatur juga mengolah bahan penelitian (Zed, 2008). Selain dua metode
tersebut, penelitian ini dilakukan dengan eksplorasi internet.
DAFTAR PUSTAKA
Minatajaya, Y. (2013). Template Tugas Akhir. Karawaci: UPH.
Anandar, R. (2022, Juni 13). 21 Tahun Peristiwa Wasior Berdarah: Bentuk Pengadilan
HAM di Papua dan Akhiri Praktik Impunitas di Tanah Papua. Retrieved from
Kontra: https://kontras.org/2022/06/13/21-tahun-peristiwa-wasior-berdarah-
bentuk-pengadilan-ham-di-papua-dan-akhiri-praktik-impunitas-di-tanah-papua/
Agapa, B. (2022, Juni 14). Amnesty. (B. Agapa, Producer) Retrieved from Amnesty
Internasional Indonesia: https://www.amnesty.id/tragedi-wasior/
Agapa, B. (2022, Juni 14). Amnesty. Retrieved from Amnesty International Indonesia:
https://www.amnesty.id/tragedi-wasior/
Argawati, U. (2023, 9 5). Konstitusi Indonesia Melindungi HAM Setiap Orang Termasuk
WNA. (N. R, Editor) Retrieved from MKRI: https://www.mkri.id/index.php?
page=web.Berita&id=18835&menu=2
Sabila, Y., Bustamam, K., & Badri , B. (2018). Jurnal Ilmu Hukum. LANDASARN TEORI HAK
ASASI MANUSIA DAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA , 3, 1-5.
doi:http://dx.doi.org/10.22373/justisia.v3i2.5929
Indonesia, K. P. (2016, 5 18). HAM Adalah Hak Dasar Manusia yang Harus Dilindungi
Negara dan Pemerinta. Retrieved from Kementrian Pertahanan Republik
Indonesia : https://www.kemhan.go.id/2016/05/18/ham-adalah-hak-dasar-
manusia-yang-harus-dilindungi-negara-dan-p.html
Sutepu, M. (2017, February 21). Bagaimana Kronologis Tiga Kasus 'Pelanggaran HAM
Berat' di Papua? Retrieved from BBC NEWS INDONESIA:
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39031020
Sitepu, M. (2017, February 21). Bagaimana Kronologis Tiga Kasus 'Pelanggaran HAM
Berat' di Papua? Retrieved from BBC NEWS INDONESIA:
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39031020
United Nations. (n.d.). Protect Human Rights. Retrieved from United Nations:
https://www.un.org/en/our-work/protect-human-rights
GKY SYDNEY. (2019, January 4). Manusia Jatuh ke dalam Dosa. Retrieved from GKY
SYDNY: https://www.gkysydney.org/gky-gema/2019/1/4/manusia-jatuh-ke-
dalam-dosa
Susantin, J. (2018, Februari). Hak asasi manusia perspektif agama Kristen. Jurnal
Penelitian dan Pemikiran KeIslaman, 5, 1-13. doi:2549-3833
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. (E. D. Lestari, Ed.)
Sukabumi: CV Jejak. Retrieved 2023, from https://books.google.co.id/books?
id=59V8DwAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false
Gultom, G. (2023, August 24). Akibat dosa menurut alkitab. Retrieved from
BERSAMAKRISTUS: https://bersamakristus.org/akibat-dosa-menurut-alkitab/
Maharani, T. (2021, July 29). YLBHI: Ada 202 kasus pelanggaran HAM kepolisian
sepanjang 2019-2021. Retrieved from KOMPAS.com:
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/29/19101811/ylbhi-ada-202-kasus-
pelanggaran-ham-kepolisian-sepanjang-2019-2021
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2022). Hak Asasi Manusia. Retrieved from
Prisma: https://prisma.kemenkumham.go.id/apa-itu-hak-asasi-manusia-
Fai. (2022, March 2). Hak Asasi Manusia. Retrieved from UMSU: https://umsu.ac.id/hak-
asasi-manusia/
Philip, A., & Suseno, F. (n.d.). Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: Pusat Studi Hak
Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia.
Latuharhary. (2017, Februari 6). Dua jalur penyelesaian kasus HAM masa lalu. Retrieved
from Komnasham:
https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2017/2/6/280/dua-jalur-
penyelesaian-kasus-ham-masa-lalu.html
Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat. (1998, Juli 17). Statuta Roma Website. Retrieved
from Statuta Roma:
https://referensi.elsam.or.id/wp-content/uploads/2014/10/Statuta-Roma.pdf
Office of High Comissioner for Human Rights. (n.d.). Introduction to the office of the
United Nations high commissioner for human rights. Retrieved from Office of
High Comissioner for Human Rights:
https://www.ohchr.org/sites/default/files/Documents/Publications/NgoHandbo
ok/ngohandbook1.pdf
United Nations. (n.d.). Preventing human rights violations. Retrieved from United
Nations Human Rights Offeice of The High Commissioner:
https://www.ohchr.org/en/prevention-and-early-warning/preventing-human-
rights-violations
Andriyani, Y. (2019, Juni 13). 18 Tahun Peristiwa Wasior Berdarah Luka Masa Lalu.
Retrieved from Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan:
https://kontras.org/2019/06/13/18-tahun-peristiwa-wasior-berdarah-luka-
masa-lalu-dan-ketidakadilan-yang-belum-usai-di-papua/
KontraS. (2021, Juni 12). 20 Tahun Peristiwa Wasior: Selesaikan Kasus dan Hentikan
Kekerasan di Tanh Papua. Retrieved from Komisi Untuk Orang Hilang dan
Korban Tindak Kekerasan: https://kontras.org/2021/06/12/20-tahun-peristiwa-
wasior-selesaikan-kasus-dan-hentikan-kekerasan-di-tanah-papua/