Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PELANGGARAN HAM DI NEGARA SOSIALIS DAN KOMUNIS

Disusun oleh :

Firli Alya Rahma (J0317211005)

Galih Surya Aditama (J0317211047)

Grace Happy Hotmauli Simbolon (J0317211096)

Ilham Naufal Jasir (J0317211079)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN


PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERTANIAN

SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah keseluruhan ini dengan cukup baik dan
tepat waktu. Makalah ini adalah tugas kelompok mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “Pelanggaran HAM dinegara Sosialis dan Komunis”.
Dengan adanya tugas ini kami harap bisa memahami lebih mendalam mengenai hak dan
kewajiban warga serta negara.

Banyak sekali halangan yang kita hadapi saat mengerjakan makalah ini, tetapi
dengan kerjasama serta bimbingan dan dukungan dari Dosen mata kuliah
kewarganegaraan dan juga Asisten Dosen kami bisa menyelesaikannya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif guna memperbaiki kami dalam
menyusun makalah selanjutnya. Harapannya semoga makalah ini bisa menambahkan
informasi lebih tentang hak dan kewajiban warga dan negara.

Bogor, 23 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II ISI................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pelanggaran HAM ( Hak Asasi Manusia)...............................3
2.2 Jenis-jenis pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia)................................3
2.3 Pelanggaran HAM di Negara Transnistria................................................4
2.4 Pelanggaran HAM di Negara Palestina.....................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hak Asasi Manusia atau disingkat HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan YME dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta harkat dan martabat
manusia.
Gagasan atau ide tentang HAM (Hak Asasi Manusia) , muncul setelah
berakhirnya perang dunia ke-II (dua) bahwa hak asasi tersebut harus dilindungi oleh
hukum. Maka dari itu, Perserikatan Bangsa Bangsa. sebagai lembaga dunia kemudian
membahas mengenai gagasan HAM (Hak Asasi Manusia) yang terdiri atas: aspek
universal, kepatutan-kepatutan dan kemerdekaan yang harus tetap ditegakan tanpa
membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik maupun pendapat
lain yang berlainan mengenai asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik,
kelahiran ataupun kedudukan lainnya. 2 Fakor-faktor inilah yang melatarbelakangi
deklarasi memorial kemanusiaan.
Masih menurut UU No. 39 Tahun 1999, pelanggaran hak asasi manusia adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja
maupun tidak disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi
manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan
tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Terkait pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) masa lalu di Indonesia,
sesungguhnya bukanlah hanya terjadi di Tahun 1998. Akan tetapi, dari hasil
penyelidikan Komnas HAM. Komisi tersebut telah menyimpulkan bahwa kategori
kejahatan terhadap kemanusiaan itu terjadi beberapa kali dengan tempat dan tenggang
waktu yang berbeda. Seperti yang terjadi dalam peristiwa pembantaian PKI pada Tahun
(1965-1966), Tanjung Priok (1984), Talang Sari, Lampung (1989), penghilangan orang
secara paksa (1997- 1998), kerusuhan Mei (1998), Trisakti (1998), Semanggi I (1998)
dan Semanggi II (1999), Timor-Timur (1999).4 Rangkaian masa lalu merupakan wujud
dari sebuah rezim otoriter. Pelanggaran HAM juga terjadi di beberapa negara
sosialis/komunis yaitu salah satunya di negara Transnistria dan juga di Palestina. Hal
tersebut akan dibahas di dalam makalah yang kami buat.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, adapun beberapa rumusan masalah yang
terdapat dan akan dibahas pada makalah ini :
1. Pengertian Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia)
2. Apa saja Jenis-Jenis Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) ?
3. Pelanggaran HAM di Negara Transnistria
4. Pelanggaran HAM di Negara Palestina

1.3. Tujuan Penulisan

1
Tujuan penulisan makalah ini adalah tentunya bertujuan untuk memahami
terhadap apa yang dibahas pada rumusan masalah pada makalah ini, yaitu :
1. Memahami dan menguasai pengertian pengertian HAM (Hak Asasi Manusia)
2. Mengetahui apa saja neis-Jenis Pelanggaran HAM (Hask Asasi Manusia).
3. Mengidentifikasi pelanggaran HAM di Negara Transnistria.
4. Mengidentifikasi pelanggaran HAM di Negara Palestina

2
BAB II ISI

2.1 Pengertian Pelanggaran HAM ( Hak Asasi Manusia)


Menurut Frederich Julius Stahl, salah satu unsur yang dimiliki oleh negara
hokum adalah pemenuhan hak-hak dasar warga (basic right) berupa perlindungan Hak
Asasi Manusia(HAM).
Masih menurut UU No. 39 Tahun 1999, pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja
maupun tidak disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi
manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan
tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian atin yang
adil dan benar, berdasarkan mekanisme atin yang berlaku. Contohnya seperti :
Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas,
36 orang luka berat, dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim terhadap kasus
ini menetapkan seluruh 14 terdakwa dinyatakan bebas.
Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam
kasus ini, 4 orang mahasiswa tewas. Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini
memvonis dua terdakwa dengan hukuman hanya 4 bulan penjara, empat terdakwa
divonis 2 – 5 bulan penjara dan ating n orang terdakwa divonis penjara 3 – 6 tahun.
Pelanggaran HAM yang termasuk berat lainnya adalah penculikan aktivis pada
1997/1998. Dalam kasus ini, 23 orang dinyatakan hilang dengan rincian 9 orang di
antaranya telah dibebaskan, dan 13 orang belum ditemukan sampai saat ini.

2.2 Jenis-jenis pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia)


Berdasarkan sifatnya pelanggaran HAM dibagi menjadi :
1. Pelanggaran HAM Biasa Adalah kasus pelanggaran HAM yang ringan dan tidak sampai
mengancam keselamatan jiwa orang. Namun, ini tetap saja termasuk dalam kategori
berbahaya apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama. Beberapa contoh pelanggaran
HAM ringan adalah pencemaran lingkungan secara sengaja, penggunaan bahan
berbahaya pada makanan yang disengaja, dan lain-lain.
2. Pelanggaran HAM Berat Adalah pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia
seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan, atau penyanderaan.
Menurut UU. RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, Pelanggaran
HAM Berat dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

1. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud


menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, atau kelompok agama.
2. Kejahatan kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik. Serangan ini juga ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil. Bentuknya berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan,
pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan, dan
masih banyak lagi.

3
2.3 Pelanggaran HAM di Negara Transnistria
Pelanggaran HAM terhadap kondisi hidup masyarakat sipil di Transnistria
merupakan hal yang harus mendapat perhatian lebih. Sebagai akibat dari status dan
kondisi pemerintah Transnistria, masyarakat wilayah tersebut harus melalui berbagai
kesulitan dan tantangan untuk menuntut penegakan HAM yang mereka punya.
Tingginya tingkat pelanggaran terhadap HAM mengindikasikan rendahnya tingkat
demokrasi di wilayah tersebut.
Salah satu contoh kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Transnistria dialami
oleh Boris Mozer sepanjang tahun 2008-2010 saat ia menjalani masa tahanan di sel
tahanan Transnistria. Boris Mozer merupakan warga negara Moldovia yang ditangkap
pada November 2008 atas tuduhan penggelapan uang perusahaan sebesar USD 85.000.
Sepanjang proses penangkapan dan pengadilan dilakukan, Mozer mengaku bahwa
dirinya mendapatkan berbagai perlakuan yang tidak adil dari badan atin yang ada di
Transnistria. Selain itu, pada masa tahanannya Mozer juga menyebutkan bahwa dirinya
kerap mendapatkan perlakuan buruk akibat kondisi sel tahanan yang tidak manusiawi.
Terdapat berbagai jenis pelanggaran HAM yang Mozer terima pada saat
menjalani masa tahanannya di Tiraspol. Selama menunggu kasus peradilannya diproses,
Mozer ditempatkan di sel tahanan sementara yang terdapat di kantor kepolisian
Tiraspol, Slobozia dan Hlinaia. Kondisi sel tersebut sangat memprihatinkan dan
merupakan bukti rendahnya perhatian otoritas setempat atas keberlangsungan hidup
para tahanan. Mozer menyebutkan bahwa kondisi umum sel tahanan tersebut yaitu
memiliki ruangan sempit, jumlah tahanan melebihi kapasitas, tanpa ventilasi dan toilet,
kotor dan lembab. Selain itu, juga Mozer beberapa kali mendapatkan larangan untuk
bertemu dengan orang tuanya selama berada dalam tahanan.
Kondisi sel tahanan yang buruk memperparah kondisi kesehatan Mozer yang
memiliki riwayat penyakit asthma. Selama menjalani tahanan Mozer sudah beberapa
kali mendapatkan serangan asthma. Namun, akibat minimnya ketersediaan obat dan alat
kesehatan, pengobatan yang dirinya terima hanya ating dari orang tuanya saja. Pada
Juni 2010 Mozer mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengecekan kesehatan di
Pusat Bantuan Medis dan Rehabilitasi Sosial Kementerian Kehakiman Transnistria.
Hasilnya, selain asthma Mozer juga mengidap insufisiensi pernapasan, gejala kerusakan
otak akibat trauma, alergi di paru-paru, ensefalopati pasca-trauma, hipertensi arteri,
toksoplasmosis, giardiasis, gastroduodenitis kronis, pankreatitis, dan pielonefritis.

2.4 Pelanggaran HAM di Negara Palestina


Penyerangan Terhadap Kapal Mavi Marmara Tentara Israel menembaki
secara acak penumpang kapal bantuan Mavi Marmara dengan alasan melanggar batas
wilayah dan penumpang kapal melakukan serangan terlebih dahulu terhadap tentara
Israel. Israel telah melanggar hak asasi manusia dalam bidang ekosob. Karena menurut
kovenan ekonomi sosial dan budaya, setiap manusia memiliki hak atas kecukupan
pangan,hak atas pemukiman dan hak terbebas dari kelaparan.
Pemukiman Liar Israel di Palestina Israel menggusur pemukiman rakyat
Palestina dan merampas tanah rakyat Palestina untuk membangun pemukiman-
pemukian bagi rakyat Israel.Israel melanggar HAM EKOSOB dimana dalam pasal 11
ayat 1 menytakan bahwasanya setiap rakyat negara berhak atas pemukiman

4
Penghancuran Sarana Pendidikan Sejak tahun 2000 sebanyak 17 perguruan
tinggi dan 1125 sekolah dan dibekukan aktivitasnya sedangkan serangan terhadap
perguruan tinggi, departemen dan pedidikan sebanyak 316 kali serangan dan 43 sekolah
yang dirubah menjadi pangkalan militer IsraelIsrael melanggar hak atas pendidikan
yang telah diatur dalam kovenan ekosob pasal 13. Selain itu Israel juga melanggar
konvensi hak-hak anakPBB karena konvesi ini secara tegas telah menyatakan bakwa
setiap anak di dunia memiliki hak atas pendidikan.
Serangan Israel di Tepi Barat Israel menghancurkan dua masjid di Tepi Barat
atas usulan organisasi radikal israel yang bernama RgabimSerangan Israel terhadap dua
masjid tersebut telah melanggar hukum humaniter internasional. Karena setiap pihak
dilarang keras untuk menyerang sarana sarana ibadah termasuk masjid yang merupakan
tempat ibadah kaum Muslim Serangan Israel di Jalur Gaza Israel menyerang gaza dan
meratakan tempat-tempat pemukiman. Dua pesawat jet memborbardir peternakan yang
disinyalir terdapat terowongan bawah tanah Israel membangun tembok pembatas seluas
730 KM, 467 pengahalang jalan, dan 93 tempat pemeriksaan. Hukum humaniter telah
mengatur sedemikian rupa agar penduduk sipil terjamin keselamatan selama konflik
berlangsung. Dalam artian bahwa penduduk sipil dilarang sebagai objek serangan.
Penyerangan Pada Hari Nakba Hari Nakba adalah hari dimana rakyat
Palestina terusir dari wilayah Palestina dan berujung pada berdirinya negara Israel.
Rakyat Palestina memperingati hari tersebut dengan melakukan demonstrasi Israel
melakukan penyerangan terhadap para demonstran. Pasukan Israel menggunakan
senapan dan bom serta gas air mata. Akibat serangan ini setidaknya 12 pemuda
Palestina meninggal dan puluhan lainnya luka luka.
Penyerangan dengan Senjata Terlarang Serangan brutal Israel terhadap
rakyat Palestina di Jalur Gaza menggunakan sejnjata terlarang yaitu artileri. Dengan
menembakkan artileri ke arah rumah rakyat Palestina. Serangan ini menimpah sebuah
rumah yang dihuni 21 orang termasuk anak-anak. Jet-jet tempur Israel dini harinya juga
menembak secara membabi buta dua sekolah Konvensi Den Haag telah melarang setiap
pihak yang berkonflik untuk tidak menggunakan senjata pemusna massal dan Israel
jelas telah melanggar Konvensi tersebut.
Penutupan Masjid Al-Aqsa Pada 14 Juli 2017, 3 orang Arab Israel bersenjata
senapan otomatis dan pisau keluar dari kompleks Haram al-Sharif atau dikenal juga
sebagai Bukit Suci bagi orang Yahudi. Mereka menembak mati 2 polisi Israel keturunan
Druze yang berjaga di dekat lokasi. Mereka kabur ke arah dalam di mana terdapat
Masjid Al-Aqsa. Mereka kemudian ditembak mati oleh militer

5
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seesorang atau sekelompok orang
termask aparat negara bai disengaja maupun tidak disengaja. Baik kelalaian secara
hukum untuk mengurangi, menghalangi, membatasi dan mencabut HAM sesorang
maupun kelompok orang yang dijamin Undang-Undang ini, tidak didapatkan untuk
memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku. Pelanggaran HAM dapat dilakukan
oleh pihak Negara dan bukan Negara.

3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya kita mampu mempertahankan
dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Serta disamping itu kita juga harus bisa
menghargai HAM orang lain serta menjaganya. Tapi jangan sampai juga HAM kita
dilanggar dan diinjak-injak oleh orang lain. Jadi pada intinya kita harus mampu
menyelarasakan dan menyeimbangkan HAM kita dengan irang lain, agar tak terjadi
pelanggaran HAM.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mainur RA. 2016. Pelanggaran Hak Asasi Manusia. https://dspace.uii.ac.id

Palupi Thalitha Dian. 2018. Pelanggaran HAM di Transnistria, Negara Tanpa Pengakuan
Dunia.

Fachrizal Yusril. Pelanggaran HAM di Palestina. https://www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai