PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh :
SEKOLAH VOKASI
BOGOR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah keseluruhan ini dengan cukup baik dan
tepat waktu. Makalah ini adalah tugas kelompok mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “Pelanggaran HAM dinegara Sosialis dan Komunis”.
Dengan adanya tugas ini kami harap bisa memahami lebih mendalam mengenai hak dan
kewajiban warga serta negara.
Banyak sekali halangan yang kita hadapi saat mengerjakan makalah ini, tetapi
dengan kerjasama serta bimbingan dan dukungan dari Dosen mata kuliah
kewarganegaraan dan juga Asisten Dosen kami bisa menyelesaikannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif guna memperbaiki kami dalam
menyusun makalah selanjutnya. Harapannya semoga makalah ini bisa menambahkan
informasi lebih tentang hak dan kewajiban warga dan negara.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II ISI................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pelanggaran HAM ( Hak Asasi Manusia)...............................3
2.2 Jenis-jenis pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia)................................3
2.3 Pelanggaran HAM di Negara Transnistria................................................4
2.4 Pelanggaran HAM di Negara Palestina.....................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
Tujuan penulisan makalah ini adalah tentunya bertujuan untuk memahami
terhadap apa yang dibahas pada rumusan masalah pada makalah ini, yaitu :
1. Memahami dan menguasai pengertian pengertian HAM (Hak Asasi Manusia)
2. Mengetahui apa saja neis-Jenis Pelanggaran HAM (Hask Asasi Manusia).
3. Mengidentifikasi pelanggaran HAM di Negara Transnistria.
4. Mengidentifikasi pelanggaran HAM di Negara Palestina
2
BAB II ISI
3
2.3 Pelanggaran HAM di Negara Transnistria
Pelanggaran HAM terhadap kondisi hidup masyarakat sipil di Transnistria
merupakan hal yang harus mendapat perhatian lebih. Sebagai akibat dari status dan
kondisi pemerintah Transnistria, masyarakat wilayah tersebut harus melalui berbagai
kesulitan dan tantangan untuk menuntut penegakan HAM yang mereka punya.
Tingginya tingkat pelanggaran terhadap HAM mengindikasikan rendahnya tingkat
demokrasi di wilayah tersebut.
Salah satu contoh kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Transnistria dialami
oleh Boris Mozer sepanjang tahun 2008-2010 saat ia menjalani masa tahanan di sel
tahanan Transnistria. Boris Mozer merupakan warga negara Moldovia yang ditangkap
pada November 2008 atas tuduhan penggelapan uang perusahaan sebesar USD 85.000.
Sepanjang proses penangkapan dan pengadilan dilakukan, Mozer mengaku bahwa
dirinya mendapatkan berbagai perlakuan yang tidak adil dari badan atin yang ada di
Transnistria. Selain itu, pada masa tahanannya Mozer juga menyebutkan bahwa dirinya
kerap mendapatkan perlakuan buruk akibat kondisi sel tahanan yang tidak manusiawi.
Terdapat berbagai jenis pelanggaran HAM yang Mozer terima pada saat
menjalani masa tahanannya di Tiraspol. Selama menunggu kasus peradilannya diproses,
Mozer ditempatkan di sel tahanan sementara yang terdapat di kantor kepolisian
Tiraspol, Slobozia dan Hlinaia. Kondisi sel tersebut sangat memprihatinkan dan
merupakan bukti rendahnya perhatian otoritas setempat atas keberlangsungan hidup
para tahanan. Mozer menyebutkan bahwa kondisi umum sel tahanan tersebut yaitu
memiliki ruangan sempit, jumlah tahanan melebihi kapasitas, tanpa ventilasi dan toilet,
kotor dan lembab. Selain itu, juga Mozer beberapa kali mendapatkan larangan untuk
bertemu dengan orang tuanya selama berada dalam tahanan.
Kondisi sel tahanan yang buruk memperparah kondisi kesehatan Mozer yang
memiliki riwayat penyakit asthma. Selama menjalani tahanan Mozer sudah beberapa
kali mendapatkan serangan asthma. Namun, akibat minimnya ketersediaan obat dan alat
kesehatan, pengobatan yang dirinya terima hanya ating dari orang tuanya saja. Pada
Juni 2010 Mozer mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengecekan kesehatan di
Pusat Bantuan Medis dan Rehabilitasi Sosial Kementerian Kehakiman Transnistria.
Hasilnya, selain asthma Mozer juga mengidap insufisiensi pernapasan, gejala kerusakan
otak akibat trauma, alergi di paru-paru, ensefalopati pasca-trauma, hipertensi arteri,
toksoplasmosis, giardiasis, gastroduodenitis kronis, pankreatitis, dan pielonefritis.
4
Penghancuran Sarana Pendidikan Sejak tahun 2000 sebanyak 17 perguruan
tinggi dan 1125 sekolah dan dibekukan aktivitasnya sedangkan serangan terhadap
perguruan tinggi, departemen dan pedidikan sebanyak 316 kali serangan dan 43 sekolah
yang dirubah menjadi pangkalan militer IsraelIsrael melanggar hak atas pendidikan
yang telah diatur dalam kovenan ekosob pasal 13. Selain itu Israel juga melanggar
konvensi hak-hak anakPBB karena konvesi ini secara tegas telah menyatakan bakwa
setiap anak di dunia memiliki hak atas pendidikan.
Serangan Israel di Tepi Barat Israel menghancurkan dua masjid di Tepi Barat
atas usulan organisasi radikal israel yang bernama RgabimSerangan Israel terhadap dua
masjid tersebut telah melanggar hukum humaniter internasional. Karena setiap pihak
dilarang keras untuk menyerang sarana sarana ibadah termasuk masjid yang merupakan
tempat ibadah kaum Muslim Serangan Israel di Jalur Gaza Israel menyerang gaza dan
meratakan tempat-tempat pemukiman. Dua pesawat jet memborbardir peternakan yang
disinyalir terdapat terowongan bawah tanah Israel membangun tembok pembatas seluas
730 KM, 467 pengahalang jalan, dan 93 tempat pemeriksaan. Hukum humaniter telah
mengatur sedemikian rupa agar penduduk sipil terjamin keselamatan selama konflik
berlangsung. Dalam artian bahwa penduduk sipil dilarang sebagai objek serangan.
Penyerangan Pada Hari Nakba Hari Nakba adalah hari dimana rakyat
Palestina terusir dari wilayah Palestina dan berujung pada berdirinya negara Israel.
Rakyat Palestina memperingati hari tersebut dengan melakukan demonstrasi Israel
melakukan penyerangan terhadap para demonstran. Pasukan Israel menggunakan
senapan dan bom serta gas air mata. Akibat serangan ini setidaknya 12 pemuda
Palestina meninggal dan puluhan lainnya luka luka.
Penyerangan dengan Senjata Terlarang Serangan brutal Israel terhadap
rakyat Palestina di Jalur Gaza menggunakan sejnjata terlarang yaitu artileri. Dengan
menembakkan artileri ke arah rumah rakyat Palestina. Serangan ini menimpah sebuah
rumah yang dihuni 21 orang termasuk anak-anak. Jet-jet tempur Israel dini harinya juga
menembak secara membabi buta dua sekolah Konvensi Den Haag telah melarang setiap
pihak yang berkonflik untuk tidak menggunakan senjata pemusna massal dan Israel
jelas telah melanggar Konvensi tersebut.
Penutupan Masjid Al-Aqsa Pada 14 Juli 2017, 3 orang Arab Israel bersenjata
senapan otomatis dan pisau keluar dari kompleks Haram al-Sharif atau dikenal juga
sebagai Bukit Suci bagi orang Yahudi. Mereka menembak mati 2 polisi Israel keturunan
Druze yang berjaga di dekat lokasi. Mereka kabur ke arah dalam di mana terdapat
Masjid Al-Aqsa. Mereka kemudian ditembak mati oleh militer
5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seesorang atau sekelompok orang
termask aparat negara bai disengaja maupun tidak disengaja. Baik kelalaian secara
hukum untuk mengurangi, menghalangi, membatasi dan mencabut HAM sesorang
maupun kelompok orang yang dijamin Undang-Undang ini, tidak didapatkan untuk
memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku. Pelanggaran HAM dapat dilakukan
oleh pihak Negara dan bukan Negara.
3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya kita mampu mempertahankan
dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Serta disamping itu kita juga harus bisa
menghargai HAM orang lain serta menjaganya. Tapi jangan sampai juga HAM kita
dilanggar dan diinjak-injak oleh orang lain. Jadi pada intinya kita harus mampu
menyelarasakan dan menyeimbangkan HAM kita dengan irang lain, agar tak terjadi
pelanggaran HAM.
6
DAFTAR PUSTAKA
Palupi Thalitha Dian. 2018. Pelanggaran HAM di Transnistria, Negara Tanpa Pengakuan
Dunia.