Anda di halaman 1dari 8

Praktikum ke-6 M. K.

Agroklimatologi
Nama : Firli Alya Rahma Asisten Praktikum
NRP : J03172110005 1. Widia Astuti (G24160033)
Tanggal : 23 September 2021 2.Iswatun Annas (G24170018)

SIKLUS HIDROLOGI DAN PEMBENTUKAN AWAN HUJAN

Pendahuluan
Parsel udara adalah kantong atau kolom berisi udara dengan sifat dan
karakteristik yang berbeda dengan lingkungannya. Parsel udara berperan dalam
perpindahan energi di permukaan bumi secara vertikal dan horizontal. Laju penurunan
suhu adalah negatif laju perubahan suhu udara (T) terhadap ketinggian (z). laju perubahan
suhu dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Laju pendinginan adiabatik kering (DALR)
2. Laju pendinginan adiabatik jenuh (SALR)
3. Laju penurunan suhu lingkungan (ELR)
Stabilitas atmosfer adalah kecenderungan suatu paket udara untuk bergerak
secara vertikal, yang dibagi menjadi stabil, tidak stabil, dan netral.
Awan merupakan kumpulan bintik air yang melayang di udara setelah mengalami
kondensasi dengan ukuran masih relative kecil. Awan terbentuk karena titik taraf
kondensasi telah tercapai, munculnya gejala awan merupakan indicator dinamika cuaca
yang disebabkan oleh tercapainya pengembunan pada suhu tertentu. Suhu, kelembaban
dan gerakan kantong udara pada tempat terbentuknya awan berbeda, menghasilkan awan
dalam ketinggian level kondensasi dan bentuk yang beragam dan diklasifikasikan
berdasarkan ketinggian yaitu :
 Awan rendah dngan ketinggian dibawah 2000 m dan berpotensi menjadi hujan
 Awan sedang dengan ketinggian 2000-6000 m yang merupakan campuran titik-
titik air dan Kristal-kristal es
 Awan tinggi dengan ketinggian lebih dari 6000 m dengan suhu sangat rendah
yang terdiri dari kristal-kristal es, berwarna putih atau mendekati transparan.

Tugas Praktikum
1. Penurunan suhu kantong udara
Jika sebuah kantong udara dipermukaan memiliki suhu 30 ℃ dan naik
mengalami dengan DALR sebesar 10℃ /km.
Jawaban :
Diketahui :
T0 = 30 ℃
DALR = 10℃ /km
Ditanya : Tparsel 600 m dan 1200 m?
 600 m = 0,6 km
Tparsel = T0 – (ketinggian parsel x DALR)
T600m = 30 – (0,6 x 10)
= 24℃
 1200 m = 1,2 km
Tparsel = T0 – (ketinggian parsel x DALR)
T1200m = 30 – (1,2 x 10)
= 18℃
a. DALR = 10℃ /km
ELR = 5.0℃ /km
Jadi DALR > ELR = Stabil (mutlak)
b. Diketahui : T = 18℃
Ditanya : Ketinggian ?
 T = T0 – (Ketinggian parsel x DALR)
18℃ = 30℃ - (Ketinggian parsel x 10℃ /km)
Ketinggian parsel = 1200 meter

2. Stabilitas atmosfer
Pelajari kembali penjelasan dalam kuliah dan lakukan diskusi dalam kelompok
syarat-syarat stabilitas atmosfer. Kemudian lengkapi diagram dibawah ini.
4
1
5
2

3 6

7
10
8
11
9

1. < (lebih kecil)


2. > (lebih besar)
3. Terjadi pengembangan
4. > (lebih besar)
5. < (lebih kecil)
6. Parsel udara tidak dapat naik
7. = (sama dengan)
8. = (sama dengan)
9. Tidak terjadi mekanisme pengangkatan
10. Bergerak turun ke bawah
11. Awan konvektif pada beberapa ketinggian

3. Pengangkatan kantong udara


Jenis atau mekanisme pengangkatan kantong udara akan menentukan jenis hujan
yang terjadi. Jenis hujan menentukan karakter hujan yang sampai dipermukaan
bumi. Lihat kembali penjelasan dalam kuliah dan lakukan diskusi dalam
kelompok masing-masing 3 ciri atau karakter hujan berdasarkan pengangkatan
kantong udara.
Orografis
- Terjadi di daerah gunung atau wilayah pegunungan
- Terjadi karena adanya udara yang mengandung uap air naik ke atas gunung
- Turunnya air di lereng gunung
Konveksi
- Lokasi terjadinya tidak terlalu luas
- Hujan terjadi dengan intensitas yang tinggi
- Waktu terjadinya relative lebih cepat dari hujan biasanya
Front
- Terjadi didaerah beriklim tropis dan menyebabkanhujan es
- Hujan yang terjadi di daerah dimana massa udara panas bertemu dengan
massa udara dingin
- Hujan tidak terlalu lebat dan berlangsung dalam waktu lebih lama
Konvergen
Koncergen sama dengan front sehingga memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang
sama berdasarkan ketinggian dan bentuknya.

4. Klasifikasi awan
Lihat kembali penjelasan dalam kuliah dan lakukan diskusi klasifikasi awan
berdasarkan ketinggian dan bentuknya. Kemudian lengkapi diagram dibawah ini
dengan mengisi nama jenis awan pada box yang ditandai garis putus-putus.
1
4
5 6

7
2
3 8 9

10
11

1. Cumulonimbus
2. Cumulus
3. Halo
4. Cirrostratus
5. Cirrocumulus
6. Cirrus
7. Altostratus
8. Altocumulus
9. Nimbostratus
10. Stratocumulus
11. Stratus

5. Pengamatan sinoptik
Lakukan pengamatan atmosfer di luar ruangan . Buat sketsa awan yang ada pada
saat pengamatan dan tentukan jenis-jenis awan yang ada saat pengamatan
dilakukan. Tentukan apakah awan yang ada saat pengamatan berpotensi hujan!
Foto dokumentasi di atas diambil pada hari Jumat, 24 September 2021 pukul
15:48 di daerah Otista, Jakarta Timur. Awan diatas berbentuk cumulus yang
memiliki ciri warna dasar putih tapi jika terkena mataharu akan menimbulkan
bayangan berwarna kelabu. Awan di atas memiliki potensi hujan. Bentuk awan
cumulus berbentuk kubah/menara yang jika dilihat awan tersebut seperti
mengumpul tebal tetapi tidak setebal awan cumulonimbus.
DAFTAR PUSTAKA
https://kelasips.com/awan-cumulus/
ATURAN PENULISAN
1. Laporan ditulis dalam huruf Times New Roman, font size:11, Line spacing: 1, dan
rata kiri-kanan. (penulisan daftar pustaka sesuai format IPB)
2. Setiap jawaban harus disertai sumber yang mendukung bisa dari buku, jurnal,
skripsi, dll. (tidak boleh dari blogspot, wikipedia, atau sumber lain yang tidak
jelas)
3. Laporan disimpan dalam bentuk .pdf dengan format
NAMA_NIM_PRODI_KELAS PARALEL

Anda mungkin juga menyukai