BUKU PEDOMAN
LAPANGAN
FIELDTRIP SEMESTER GENAP 2010/2011
Mata Kuliah :
Analisis Lansekap Terpadu
Sistem Informasi Sumberdaya Lahan
Tanah-tanah Utama Pertanian di Indonesia
Malang-Jombang-Lamongan-Gresik-
Probolinggo-Lumajang
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................ iii
DAFTAR PESERTA...................................................................iv
AGENDA KEGIATAN................................................................vi
I. PENDAHULUAN....................................................................8
1.1. Latar Belakang.............................................................................8
1.2. Lingkup Kegiatan..........................................................................8
II. DESKRIPSI PROPINSI JAWA TIMUR........................................9
2.1. Lokasi...........................................................................................9
2.2. Geologi dan Geomorfologi............................................................9
2.3. Tanah..........................................................................................11
2.4. Iklim............................................................................................12
2.5. Vegetasi dan Penggunaan lahan................................................12
III. URAIAN TUGAS................................................................13
3.1. Hari I: Sabtu, Tanggal 14 Mei 2011.............................................13
3.2. Hari II: Minggu, Tanggal 15 Mei 2011.........................................17
3.3. Hari III: Senin, Tanggal 16 Mei 2011...........................................20
IV. TATA TERTIB....................................................................26
V. LAPORAN DAN EVALUASI...................................................27
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................28
Form Pengamatan Kondisi Lahan...........................................43
Form Deskripsi Tanah Belakang.............................................48
Lampiran : Format Penulisan Deskripsi Tanah........................49
Lampiran : Format Kosong Penulisan Deskripsi Tanah...........................50
DAFTAR PESERTA
Dosen :
1. Dr. Ir. Sudarto, MS (Analisis Lansekap Terpadu & Sistem Informasi
Sumberdaya Lahan)
2. Dr. Ir. Sri Rahayu Utami (Tanah-tanah Utama Pertanian di Indonesia)
3. Dr. Ir. Abdul Mukri Prabowo, M.Agr.Sc. (Tanah-tanah Utama Pertanian di
Indonesia)
4. Kurniawan Sigit Wicaksono, SP. MSc. (Analisis Lansekap Terpadu &
Sistem Informasi Sumberdaya Lahan)
5. Christanti Agustina, SP (Asisten Dosen : ANLANT, SISDL, TTU)
Asisten :
1. Afif Muzaki Ahsan
2. Estiyanto S Nugroho
3. Muhlishin Sahidin
4. Megawati Rehna Tarigan
5. Zaidnun Ilzam
Mahasiswa :
Kelomp Grup Lokasi Nama Peserta Asisten
ok
1 A Pujon Afif Muzaki
Akma Puspita Said
Ahsan
Andik Rozikin
Andreas Priyo
Handoko
Avian Putranto
Ayu Rahayu
B Ngoro Chyntia Sabwe Estiyanto S
(Sidowarek) Putra W. Nugroho
Muhammad Tohar
Amirudin
Frita Agnesia
Indra
Agungkiswantoro
Rizal Raditya Putra
C Ploso Muhlishin
Wheny Masruroh
Sahidin
Eirene T E Manullang
Buku Pedoman Lapangan : Fieldtrip ALANT – SISDL - TTU
29 April 2011
vi
M. Mahmudin
Ryan Marta
J Lumajang - Miranti Ayu E Megawati
Gladakperak Rehna T
Dimas Rafly
Citra Dwi O
Maulana Z
AGENDA KEGIATAN
Hari,
Tanggal Pukul Acara Tempat Keterangan
Sabtu, 04.00- Persiapan Peserta Parkir tanah
14 Mei 05.00 Fieldtrip
2011 05.30- Perjalanan ke Pujon
06.30
06.30- Materi Pujon
07.00
07.00- Perjalanan ke Sidowarek
08.40
08.40- Materi Sidowarek Pembuatan
10.40 , Jombang minipit
10.40- Perjalanan ke Ploso
11.30
11.30- Materi Ploso Pembuatan
13.30 minipit
13.30- Ishoma
14.00
14.00- Perjalanan ke Kabuh
14.10
14.10- Materi Kabuh
14.40
14.40- Perjalanan ke Ngimbang
15.10
15.10- Materi Ngimbang Pembuatan
16.00 singkapan
16.00- Perjalanan ke Gunung
16.30 Pegat
16.30- Materi Babat
17.00
17.00- Perjalanan ke Pucuk
17.30
17.30- Materi Pucuk Pemboran
18.10
18.10-~ Makan dan istirahat Pucuk
Minggu, 04.00- Persiapan Pucuk
15 Mei 05.00
2011 05.00- Sarapan
05.30
05.30- Perjalanan ke Brondong
06.10
06.10- Materi Brondong Pembuatan
08.10 minipit
08.10- Perjalanan ke Manyar
09.50
09.50- Materi Manyar Pembuatan
10.30 minipit
Hari,
Tanggal Pukul Acara Tempat Keterangan
10.30- Perjalanan ke Tongas
13.30
13.30- Ishoma Tongas
14.30
14.30- Perjalanan ke Bromo
16.40 (cemoro lawang)
16.40- Materi Cemoro Bila waktu
18.40 lawang tidak
memungkink
an (terlalu
sore)
pengamatan
diganti di
sekitar jalan
Tongas –
Sukapura
(732273;
9144069).
Pembuatan
minipit
18.40- Perjalanan ke
19.40 penginapan
19.40-~ Makan malam dan Penginapan
istirahat , Bromo
Senin, 03.00- Persiapan + packing Penginapan
16 Mei 04.00 , Bromo
2011 04.00- Turun ke Kali Vulkan
05.30 Bromo
05.30- Materi Bromo
06.30
06.30- Perjalanan ke
08.30 Penginapan
08.30- Sarapan Penginapan
09.30 , Bromo
09.30- Perjalanan ke Boto
10.40
10.40- Materi Boto
11.10
11.10- Perjalanan ke Watu
13.30 Pecak
13.30- Materi Watupeca Pemboran
14.30 k
14.30- Perjalanan ke Gladak
16.00 Perak dan makan di Bus
16.00- Materi Gladak
17.00 perak
17.00- Perjalanan ke Malang
20.00
Hari,
Tanggal Pukul Acara Tempat Keterangan
20.00- Makan malam di Turen Malang
21.00
21.00- Melanjutkan perjalanan
23.00 ke Malang
23.00-~ Sayonara….
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam kurikulum Program Studi Agroekoteknologi terdapat
beberapa mata kuliah yang selain kegiatan tatap muka (kuliah) juga
harus melaksanakan praktikum. Praktikum yang dimaksud dapat
dilaksanakan di dalam laboratorium, di lapangan, tutorial atau tugas-
tugas tertentu yang bobot sks-nya adalah 1 sks.
Untuk beberapa mata kuliah, seperti Analisis Lansekap Terpadu,
Sistem Informasi Sumberdaya Lahan, dan Tanah-tanah Utama Pertanian
di Indonesia, selain kegiatan di laboratorium dan tutorial juga
memerlukan kegiatan pengecekan atau pengenalan di lapangan.
Kegiatan di lapangan ini dimaksudkan untuk mengenal dan
menguji hasil pengamatan di Laboratorium, mengenal/menguji hasil
interpretasi foto udara dan mengamati beberapa parameter yang
diperlukan (untuk mata kuliah Analisis Lansekap Terpadu).
Sesuai dengan bobot sks-nya, sebenarnya kegiatan lapangan ini
semestinya harus dilakukan beberapa kali untuk setiap mata kuliah.
Akan tetapi karena terbatasnya biaya yang dianggarkan untuk kegiatan
ini, maka kegiatan praktikum yang utama adalah di laboratorium berupa
pengenalan melalui media lain.
Kegiatan “Field Trip” kali ini dirancang untuk pengenalan lapangan
untuk tiga mata kuliah yang diberikan di semester genap 2010/2011
dan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 14 Mei – 16 Mei
2011.
Dengan keterbatasan waktu dan biaya, maka tidak seluruh obyek
yang seharusnya dikunjungi dapat diliput dalam kegiatan ini. Obyek
lain diharapkan dapat diliput oleh mata kuliah yang lain atau kegiatan
mandiri yang dilaksanakan oleh mahasiswa untuk melaksanakan
program-program Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah.
1.2Lingkup Kegiatan
Mata kuliah yang terkait dalam pelaksanaan Field Trip kali ini adalah:
1.3Lokasi
Propinsi Jawa Timur terletak di ujung timur Pulau Jawa antara 111º 0’-
114º 4’ Bujur Timur dan antara 7º 12' - 8º 48' Lintang Selatan.
Berdasarkan data yang tercatat pada Kantor Statistik dan Pemerintah
Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Timur, luas Propinsi Jawa Timur adalah
47.921,98 km2. Wilayah yang dikunjungi dalam rangka Field Trip ini
meliputi 6 Kabupaten dari 29 Kabupaten yang ada di Jawa Timur, yaitu:
Malang, Jombang, Lamongan, Gresik, Probolinggo, dan Lumajang.
1.5Tanah
Tanah di Jawa Timur bervariasi dari tanah-tanah dengan tingkat
perkembangan yang masih muda sampai yang sudah tua. Berdasarkan
Peta Tanah Tinjau Jawa Timur skala 1 : 250.000 (LPT, 1966), tanah-tanah
yang ada di Jawa Timur terdiri dari beberapa Jenis, yaitu : Alluvial,
Regosol, Litosol, Mediteran, Grumusol, Andosol, dan Glei Humus.
Berdasarkan data yang diperoleh dari RePPProT (1989) tanah-tanah di
Jawa Timur terdiri atas 8 (delapan) Ordo, 18 (delapan belas) Subordo
dan 32 (tiga puluh dua) Greatgroup. Hasil pengujian di lapangan
menunjukkan bahwa beberapa ordo tidak dijumpai, di pihak lain
beberapa ordo berhasil dijumpai di lapangan. Secara garis besar
klasifikasi tanah yang terdapat di Jawa Timur disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Tanah yang terdapat di Jawa Timur
1.6Iklim
Curah hujan di Jawa Timur umumnya cukup tinggi, hanya sebagian kecil
yang mempunyai curah hujan kurang dari 1500 mm/tahun, yaitu di
hampir sepanjang pantai utara Jawa Timur mulai dari Bojonegoro
sampai Banyuwangi dan hampir semua Pulau Madura. Curah hujan
tinggi lebih dari 3000 mm/th terjadi di beberapa kawasan pegunungan.
Curah hujan yang tinggi di kawasan pegunungan ini cukup bermanfaat
karena sebagai kawasan resapan air yang dapat mensuplai air pada
musim kemarau. Sehingga pada beberapa lokasi dapat digunakan
untuk penanaman padi kedua bahan pada beberapa lokasi yang tidak
begitu luas dapat digunakan untuk pengairan sawah ketiga.
Penyebaran dengan bulan basah (>200 mm) tampaknya mengikuti
penyebaran curah hujan rata-rata tahunan. Bulan basah 3 atau kurang
dijumpai di hampir sepanjang pantai utara Jawa Timur dan Pulau
Madura, serta sebagian di pantai selatan Jawa Timur. Bulan basah 5
atau lebih dijumpai pada kawasan perbukitan atau pegunungan.
Kondisi medan pada beberapa lokasi khususnya yang tanahnya
berkembang dari batuan sedimen seperti di Pegunungan Selatan,
Pegunungan Kendeng Utara dan Pulau Madura potensinya untuk lahan
sawah cukup rendah karena selain curah hujan yang tidak begitu tinggi,
juga karena peresapan air hujan yang kecil karena kapasitas
infiltrasinya yang rendah, sehingga air hujan sebagian besar menjadi
limpasan permukaan yang segera mengalir ke laut. Oleh karena itu,
lahan sawah umumnya hanya dapat ditanami padi satu kali saja dalam
setahun, selebihnya bera atau ditanami palawija.
a. Kondisi umum
Secara umum Pujon merupakan dataran antar pegunungan yang
tertoreh sedang. Sebelah selatan termasuk daerah pengaruh
Gunung Kawi dan sebelah utara daerah pengaruh Gunung
Anjasmoro. Dataran semacam dijumpai di sekitar Bendungan
Selorejo. Bedanya, Bendungan Selorejo dibawah pengaruh tiga
gunung, yaitu Gunung Kawi di sebelah tenggara, Gunung Kelud di
sebelah barat daya, dan Gunung Anjasmoro di sebelah utara.
Pegunungan yang mengelilingi adalah gunung yang bertipe strato
dengan batuan berasal dari lava basa. Jalur Ngantang-Kandangan
merupakan lungur volkanik (di sebelah selatan jalan) dan Lereng
bawah volkanik Gunung Anjasmoro di sebelah utara jalur jalan.
Penggunaan lahan yang utama adalah sawah, tegal dan hutan
(termasuk semak belukar)
b.Tugas
Stop I: Pujon (perbukitan volkanik)
Perhatikan kondisi landform dan penggunaan lahannya, kemudian
jawab beberapa pertanyaan berikut.
- Amati kondisi dataran Pujon : perkiraan lereng, batuan di
permukaan dan torehan, dll seperti yang terdapat dalam tabel
daftar isian landform..
- Dari bentuk morfologi permukaan Gunung Anjasmoro (sebelah
utara) dan Gunung Kawi (sebelah selatan) apakah ada
perbedaan. (cobalah membuat sket pada lembar catatan
Saudara)
- Amati batuan yang ada di tubuh sungai Kali Konto (sebelah
kanan atau kiri jalan, setelah pemandian Dewi Sri), bagaimana
bentuk penampang melintang badan sungainya, perkiraan
gradien lereng, persentase batuan, dan kecepatan aliran air
(secara kualitatif).
- Coba perhatikan, tanah yang terbentuk di jalur Pujon-Ngantang-
Kandangan. Dimanakah letak perbedaannya ?
- Coba catat karakteristik lahan masing-masing jalur, kemudian
tentukan perbedaan di masing-masing jalur ini.
- Ada berapa macam landform yang dapat Saudara temukan di
jalur ini?
- Amati macam vegetasi dan penggunaan lahan, catat dan plot
lokasi pengamatan Saudara pada peta. Gunakan daftar isian
kedua untuk mencatat berbagai informasi tentang tataguna
lahan dan/atau vegetasi yang ada
a. Kondisi umum
Jalur ini secara umum dapat dibedakan menjadi dua segmen,
yaitu: 1) Segmen Ngoro, 2) Ploso, dan 3) Kabuh
- Segmen 1: Ngoro merupakan dataran alluvial (kadang-kadang
beberapa bagian dapat dimasukkan dalam dataran volkanik),
relief datar. Bahan induk tanah berasal dari pengendapan bahan
jatuhan (piroklastika) yang dibawa oleh aliran air sungai Kali
Konto atau Kali Brantas. Penggunaan lahan yang utama adalah
sawah irigasi teknis dan pemukiman atau pekarangan. Pola
tanam bervariasi, mulai dari Padi-Padi-Padi, Padi-Padi-Palawija
(jagung) atau Padi-Palawija (jagung)-Palawija (jagung).
- Segmen 2 : Ploso merupakan dataran alluvial, relief datar,
bahan induk berasal dari pengendapan sungai. Penggunaan
lahan pada umumnya adalah sawah irigasi.
- Segmen 3: Kabuh merupakan daerah yang terbentuk akibat
adanya proses tektonik dan struktural dan bagian dari kompleks
antiklin-sinklin Pegunungan Kendeng Utara.
b.Tugas
Perhatikan kondisi landform dan penggunaan lahannya, kemudian
jawab beberapa pertanyaan berikut.
Stop II: Ngoro (dataran alluvial)
Segmen 1.
- Amati kondisi dataran Ngoro: perkiraan lereng, batuan di
permukaan dan torehan, dll seperti yang terdapat dalam tabel
daftar isian.
- Amati batuan yang ada di tubuh sungai di sebelah kanan atau
kiri jalan, bagaimana pola sungainya, bentuk penampang
melintang badan sungainya, perkiraan gradien lereng,
persentase batuan, dan kecepatan aliran air (secara kualitatif).
Bandingkan dengan yang ada pada jalur Pujon - Ngantang
-Kandangan.
- Amati morfologi tanahnya dan tentukan jenis tanah apa di
lokasi ini.
- Amati macam vegetasi dan penggunaan lahan, catat dan plot
lokasi pengamatan pada peta.
- Simpulkan nama landform di wilayah ini
- Cocokkan dengan hasil interpretasi di laboratorium
a. Kondisi umum
Secara umum jalur ini merupakan wilayah jalur antiklin dan sinklin
bagian selatan Pegunungan Kendeng Utara.
Penggunaan lahan yang utama adalah tegal, hutan, semak
belukar, sawah dan pemukiman
b.Tugas
Perhatikan kondisi landform dan penggunaan lahannya, kemudian
jawab beberapa pertanyaan berikut.
Stop V: Ngimbang (lipatan antiklin kedua setelah Kabuh)
- Perhatikan tebing bekas potongan jalan (road cut) di sisi kanan
sebelah utara Kecamatan Ngimbang (Setelah melewati kantor
Kecamatan Ngimbang, pemandu supaya meminta kendaraan
berjalan agak pelan). Perhatikan pelapisan batuan, apakah yang
dapat Saudara simpulkan dari informasi tersebut.
- Perhatikan vegetasi dan penggunaan lahan di jalur ini, catat
dan plot pada peta.
- Perhatikan pelapisan di tebing potongan jalan Gunung Pegat,
apa yang dapat Saudara simpulkan?
a. Kondisi umum
Secara umum jalur ini termasuk wilayah dataran banjir Bengawan
Solo dan bagian dari landform tektonik dan struktural, dapat
dikelompokkan menjadi tiga segmen, yaitu: 1) Kedungpring 3)
Babat 2) Pucuk.
- Segmen 1: Kedungpring merupakan dataran banjir yang
dipengaruhi oleh Sungai Bengawan Solo, bahan induk alluvium,
relief datar, tanah umumnya Vertisol. Penggunaan lahan yang
utama sawah dan pemukiman.
- Segmen 2: Babad merupakan daerah angkatan yang terbentuk
karena proses tektonik dan struktural dan digunakan untuk
pertambangan kapur.
- Segmen 3: Pucuk merupakan bagian dari grup landform alluvial
sebagai akibat dari adanya aktivitas Sungai Bengawan Solo
sehingga membentuk landform backswamp dan levee.
b.Tugas
Perhatikan kondisi landform dan penggunaan lahannya, kemudian
jawab beberapa pertanyaan berikut.
Stop VI Kedungpring (dataran banjir) lakukan pengamatan
dari kendaraan
Segmen 1
-Perhatikan dataran alluvial di sekitar Kecamatan Kedungpring.
Bandingkan dengan landform sebelumnya (lipatan).
-Lakukan pemboran untuk mengetahui pelapisan tanahnya, amati
jumlah lapisan dan ketebalannya, serta warna dan teksturnya.
-Perhatikan tata guna lahan dan vegetasi yang ada, buat catatan
dan plot lokasi pengamatan anda pada peta untuk identifikasi
pada foto udara.
-Sebelum sampai di Kecamatan Babat, terdapat singkapan
batukapur yang merupakan bekas areal penambangan bahan
untuk pembuatan semen (PT Semen Gresik). Apakah nama
landform perbukitan tersebut?
Stop VII: Babad (angkatan)
Segmen 2
-Kita berhenti sejenak di lokasi penambangan batu kapur (dolomit)
yang melintang jalan Kedungpring - Babad
-Perhatikan daerah angkatan di wilayah ini. Bandingkan dengan
landform sebelumnya (lipatan) di daerah Kabuh.
-Perhatikan tata guna lahan dan vegetasi yang ada, buat catatan
dan plot lokasi pengamatan anda pada peta untuk identifikasi
pada foto udara.
Stop VIII: Pucuk (back swamp)
Segmen 3
- Perhatikan kondisi genangan yang ada di sekitar Saudara.
- Bandingkan dengan landform sebelumnya (Babad). Catat
informasi yang diperlukan untuk pengamatan landform,
kemudian simpulkan nama landform tersebut.
- Perhatikan lahan yang agak tinggi di sekitar tubuh sungai
Bengawan Solo yang pada saat ini digunakan untuk lokasi
pemukiman penduduk. Apakah nama landform di lokasi
tersebut ? bagaimana landform tersebut bisa terbentuk ?
- Perhatikan adanya sandbar dan / atau point bar pada badan
Bengawan Solo (jika tidak banjir akan kelihatan)
- Perhatikan tata guna lahan dan vegetasi yang ada, buat
catatan dan plot lokasi pengamatan anda pada peta untuk
identifikasi pada foto udara.
a. Kondisi umum
Secara umum jalur ini dapat dibedakan menjadi dua segmen,
yaitu: 1) dataran angkatan di Pegunungan Kendeng Utara
(Kecamatan Brondong) 2) landform Karst (Goa Maharani).
- Segmen 1: Brondong merupakan dataran angkatan
Pegunungan Kendeng Utara, sebagian berupa dataran alluvial
sempit antar perbukitan. Penggunaan lahan yang utama hutan,
tegal dan sawah (tadah hujan).
- Segmen 2: Goa Maharani mempunyai landform karst,
batuannya berupa batugamping terumbu yang terangkat dan
sebagian terekspose di pemukaan, khususnya di wilayah pantai.
Bagian yang tidak terekspose termasuk wilayah segmen 2.
Pada wilayah ini dijumpai goa, yaitu Goa Maharani.
b.Tugas
Stop IX: Brondong (angkatan)
Segmen 1
- Perhatikan kawasan hutan jati di jalur ini, apakah nama
landform di wilayah ini?
a. Kondisi umum
Secara umum jalur ini dapat dibagi menjadi tiga segmen, yaitu
segmen: 1) Goa Maharani - Panceng, 2) Sidayu - Manyar (Gresik) -
Surabaya.
- Segmen 1: Goa Maharani - Sidayu, termasuk wilayah
dataran & perbukitan angkatan yang berada di daerah pantai.
Relief berombak sampai berbukit. Batuan induk yang terutama
adalah batugamping terumbu, kalsit atau dolomit. Penggunaan
lahan umumnya berupa tegal, hutan atau semak belukar.
- Segmen 2: Sidayu - Manyar, termasuk wilayah dataran
pasang surut (delta Sidayu tidak bisa dijangkau karena harus
masuk jalan kecil yang beresiko jika dilalui kendaran bis
sejumlah tiga buah, sehingga tidak dapat diamati
perbedaannya dengan dataran pasang surut). Terbentuk
karena pembelokan alur Bengawan Solo ke arah utara.
Penggunaan lahan umumnya berupa tambak, baik udang
maupun bandeng. Pada beberapa lokasi, pematang ditanami
pisang
- Segmen 3: Gresik - Surabaya, termasuk dataran pasang
surut pantai. Penggunaannya terutama adalah tambah
bandeng dan atau tambak garam.
b.Tugas
Segmen 1
- Perhatikan macam-macam landform yang ada, catat informasi
yang diperlukan untuk pengamatan landform, kemudian
simpulkan nama landform tersebut. {pada jalur ini dijumpai 1)
angkatan mendatar (bute), 2) angkatan miring dan dataran
angkatan, disamping karst}.
- Perhatikan tata guna lahan dan vegetasi yang ada, buat catatan
dan plot lokasi pengamatan anda pada peta untuk identifikasi
pada foto udara.
Tugas
Pada jalur ini perhatikan pola dan bentuk penggunaan lahan yang
ada. Perhatikan pola-pola lahannya, catat dan potret seperti apa
bentuknya. Tentukan penggunaan lahan apa yang ada di lokasi ini.
Pada jalur ini perhatikan pola dan bentuk penggunaan lahan yang
ada. Perhatikan pola-pola lahannya, catat dan potret seperti apa
bentuknya. Tentukan penggunaan lahan apa yang ada di lokasi ini.
Tugas
1. Apa perbedaan bentuk lahan di jalur Manyar-Surabaya, Surabaya-
Gempol dan Gempol-Tongas?
2. Perhatikan satu bentukan lahan di kiri jalan sekitar jalan raya
Ngopak (jalur Gempol-Tongas). Di lokasi ini terdapat bentukan
lahan yang berbeda dengan yang lain, yaitu berupa perbukitan
dengan bahan penyusun berupa batuan gunungapi. Menurut
saudara bagaimana bentuk lahan tersebut dapat terbentuk?
3. Bagaimana kondisi vegetasi di daerah tambak di 3 jalur tersebut
dan perbedaan tinggi pematangnya?
10.Cemoro Lawang
a. Kondisi umum
Secara umum wilayah ini merupakan lereng atas komplek
Pegunungan Tengger. jalur ini merupakan dataran volkanik.
Bahan induk tanah berasal dari bahan jatuhan (piroklastika) abu
dan pasir volkanik Gunung Bromo. Tanah yang terbentuk bersifat
andik, tetapi tampaknya belum dapat dimasukkan ke dalam ordo
Andisol.
Penggunaan lahan yang utama adalah tegal dan pemukiman,
sebagian berupa semak-belukar. Komoditas pertanian yang
diusahakan umumnya adalah sayuran: kentang, kobis, bawang
putih, bawang prey, dll.
b.Tugas
Stop XI: Cemoro Lawang (volkanik dinding kaldera)
Perhatikan kondisi landform dan penggunaan lahannya, kemudian
jawab beberapa pertanyaan berikut.
- Amati kondisi landform, dan catat berbagai parameter yang
diperlukan untuk identifikasi landform, seperti batuan, lereng,
batuan di permukaan dan torehan, dll seperti yang terdapat
dalam tabel daftar isian.
- Cocokkan dengan hasil interpretasi Saudara, baik batas
maupun nama landform yang Saudara dapatkan sebelumnya.
- Amati macam vegetasi dan penggunaan lahan, catatlah
sebagai bahan untuk mempelajari karakteristik foto udara
untuk vegetasi dan tipe penggunaan lahan tersebut
- Amati sistem konservasi tanah yang ada (yang khas), apakah
yang terjadi di masa mendatang jika hal tersebut terus
dipertahankan?
- Buat minipit dan amati perkembangan tanahnya secara
sepintas, catat secara ringkas untuk bahan perbandingan
dengan lokasi yang lain.
a. Kondisi umum
b.Tugas
Perhatikan kondisi landform dan penggunaan lahannya, kemudian
jawab beberapa pertanyaan berikut.
Stop XII: Kaldera Tengger (volkanik)
- Silakan lakukan pengamatan landform sebentar (batuan, relief,
lereng dan tingkat penorehan) dan vegetasi yang hidup di
lereng Gunung Bromo (daerah sekitar kaki volkan).
- perhatikan dengan seksama stratifikasi batuan, torehan dan
vegetasinya, apakah ada perbedaan dengan yang ada di
dinding kepundan ?
- Perhatikan lapisan keras pada permukaan batuan, apakah yang
dapat Saudara simpulkan?
- Perhatikan pula sekeliling anda yang masih dalam landform
lereng Gunung Bromo, apakah ada perbedaan padanya ?
(batuan, lereng, torehan, vegetasi, dll).
- Karena situasi yang kurang memungkinkan, diskusi mendalam
kita laksanakan di kaki Gunung Batok
- Amati batuan, lereng, torehan dll seperti yang tercantum dalam
form daftar isian untuk identifikasi landform untuk setiap satuan
landform yang ada di wilayah ini. Kemudian simpulkan nama
landformnya.
- Coba perhatikan perbedaan Gunung Bromo dengan Gunung
Batok, dari segi batuan, relief, lereng, tingkat torehan dan
vegetasi yang tumbuh.
- Dari minipit atau melihat singkapan tebing yang ada, coba
perhatikan tingkat perkembangan tanahnya.
- Bandingkan pula vegetasi yang tumbuh di lereng Gunung
Bromo dengan Gunung Batok!
- Perhatikan pula adanya kipas volkanik kecil di kaki Gunung
Batok ini, coba diskusikan bagaimana proses pembentukan
landform ini
- Sambil berjalan menuju bus, berhenti sebentar di laut pasir dan
coba buka sebuah lubang/minipit, amati pelapisannya (jumlah
dan ketebalan lapisannya)
- Sepintas amati perbedaan landform mikro laut pasir yang dekat
dengan lereng Gunung Bromo dan Batok dengan yang agak jaut
(mendekati dinding kaldera), apanya yang berbeda ?
- Amati vegetasi yang tumbuh pada laut pasir ini.
b.Tugas
Perhatikan kondisi landform dan penggunaan lahannya, kemudian
jawab beberapa pertanyaan berikut.
Segmen 1
- Amati variasi relief dan lereng pada lansekap di hadapan
Saudara. Coba diskusikan mengapa lansekap seperti ini bisa
terbentuk.
- Amati dan catat bentuk lembah yang terbentuk, mengapa
bentuknya seperti itu? coba diskusikan
b. Vegetasi/Penggunaan lahan
- Amati, dimana mulai terjadi perubahan penggunaan lahan /
vegetasi pada jalur ini mulai segmen 1 sampai segmen 4.
Berikan kesimpulan Saudara.
- Perhatikan, apakah perubahan pola penggunaan lahan /
vegetasi mengikuti landformnya, tinggi tempat atau kelas
lerengnya?
- Catat pada daftar isian sebagai bahan kajian pada foto udara.
a. Kondisi umum
Secara umum jalur ini terdiri atas tiga segmen, yaitu: 1)
dataran volkanik, 2) dataran alluvial dan 3) Pesisir pasir.
- Segmen 1: Dataran volkanik Gunung Lamongan, sampai
perbatasan Kecamatan Klakah dengan Kedungjajang. Relief
berombak - bergelombang pada beberapa tempat dijumpai
kerucut anakan. Penggunaan lahannya umumnya berupa kebun
campuran, dengan vegetasi tahunan berupa kepala, pisang,
nangka, rambutan, dll dan vegetasi musiman jagung dan ketela
pohon.
- Segmen 2: Dataran Alluvial, mulai batas Kecamatan Klakah
dan Kedungjajang - Lumajang - Tempeh - Pasirian, sampai dekat
wilayah pantai. Medan lahar dijumpai mulai Kecamatan Tempeh.
Penggunaan lahan yang utama adalah padi sawah
- Segmen 3: Pesisir Pasir, hanya sekitar 1 - 2 km menjelang
pantai Watu Pecak. Penggunaan lahannya berupa hutan,
semak belukar dan tanpa vegetasi.
b.Tugas
Perhatikan kondisi landform dan penggunaan lahan selama
perjalanan, kemudian jawab beberapa pertanyaan berikut.
- Perhatikan dataran alluvial mulai Kecamatan Sukodono sampai
Kecamatan Tempeh. Apakah ada perbedaan dengan dataran
alluvial di Probolinggo?, kalau ada dimana letak
perbedaannya ?.
- Selanjutnya, perhatikan kondisi dataran medan lahar mulai
Kecamatan Tempeh. Dimanakah letak perbedaan dengan
dataran alluvial sebelumnya?, mengapa demikian ?.
a. Kondisi umum
Secara umum jalur ini dapat dibagi menjadi empat segmen, 1)
Watu Pecak - pasirian, 2) Pasirian - G. Tunggangan, 3) G.
Tunggangan, dan 4) G, Tunggangan - Pronojiwo
- Segmen 1: Berupa dataran alluvial (A13), yang umumnya
digunakan sebagai lahan sawah atau pemukiman
- Segmen 2: berupa medan lahar sub-resen (V3), umumnya
digunakan untuk lahan sawah, hutan jati, semak belukar dan
pemukiman
- Segmen 3: adalah pegunungan angkatan (V32) umumnya
berupa lahan hutan
- Segmen 4: adalah jalur medan lahar resen dan sub-resen (V3)
digunakan untuk hutan pinus, semak belukar, dan sawah
b.Tugas
Segmen 1
- Perhatikan dataran yang Saudara lewati, catat: batuan, relief
dan lerengnya. Pada kondisi umum dijelaskan bahwa segmen
ini merupakan dataran alluvial (bahan volkanik) apakah benar ?
- Menurut Saudara, lebih tepat dataran alluvial ataukah dataran
volkanik? Coba diskusikan
Stop XVII: Dataran Alluvial Selok Awar-awar (Kecamatan
Tempeh)
- Lakukan pemboran untuk mengetahui pelapisan tanah
- Dengan melihat pelapsian tanahnya, betulkan dataran ini
dataran alluvial, apakah bukan dataran volkanik ? diskusikan!
Segmen 2
Segmen 4
Stop XVIII: Gladakperak
- Perhatikan perbukitan di sebelah selatan, catat informasi yang
diperlukan untuk identifikasi landform, dan coba klasifikasikan
- Perhatikan perbukitan disebelah utara, catat informasi yang
diperlukan untuk identifikasi landform, dan coba klasifikasikan
- Apakah ada perbedaan perbukitan di sebelah utara dan
selatan ?
- Jika masih belum terlalu sore, kita berhenti sebentar di dekat
padang lahar Gunung Semeru, melihat dari jaluh kondisi
padang lahar yang telah berusia 20 tahun.
Pada setiap segmen, cona amati tataguna lahan dan vegetasinya
sebagai bahan kajian interpretasi pada foto udara
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAND SYSTEM
LUAS
NO KODE NAMA DESKRIPSI TANAH
Km 2
I. RAWA PASANG SURUT
1. KJP Kajapah Rawa antar pasang surut (B61) Hydraquen 578
t,
Sulfaquent
II. DATARAN ALLUVIAL
2. MKS Makasar Dataran gabungan endapan Tropaquent 3.685
muara dan endapan sungai ,
pada daerah kering (P11) Fluvaquent
, Ustropept
III. KIPAS DAN LAHAR
3. GGK Grogak Kipas alluvial volkanik yang Ustropept, 251
melereng sedang pada daerah Haplustalf
kering (A27)
IV. DATARAN
4. ABG Asembagus Dataran volkanik yang datar Ustropept, 8.660
sampai berombak pada daerah Tropaquept
kering (V57) ,
Chromuste
rt
5. WTE Watampone Dataran sedimen bertufa yang Tropudult, 5
berombak (P02) Dystropept,
Haplorthox
6. BOM Bombong Dataran volkanik basa yang Ustropept, 869
berombak sampai Haplustalf
bergelombang pada daerah
kering (V83)
7. BTK Barong Aliran lava basa/sedang yang Dystropept 3.082
Tongkok agak tertoreh (V52) Eutropept
Tropudalf
V. PERBUKITAN
8. GSM Gunung Bukit yang agak curam di atas Eutropept, 14
Samang volkanik basa (V52) Tropudult
VI. PEGUNUNGAN
9. TGM Tanggamus Gunungberapi strato muda Dystrandep 3.724
basa/sedang (V32) t,
Humitrope
pt,
Hydrandep
t
10. MNU Maninjau Kaldera pegunungan yang Dystrandep 933
sangat curam di atas volkanik t,
basa/sedang (V12) Dystropept,
Troporthent
Sumber: RePPProT, 1987.
Pedon : ________________________________________