Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN LIMBAH

Disusun oleh :

1. Auriel Nur Afrizza Ramadhani


2. Cendra Suryawan Yusuf
3. Dino Febiyan
4. Febriyan Putra Hariadi
5. Neza Indira Martaningrum
6. Rayna Anggisya
7. Ridho Maulana

BIOLOGI X MIIA 5
SMAN TARUNA SANTRI DARUSSHOLAH
Tahun Ajaran 2021/2022
DAFTAR ISI

A. Judul Percobaan…………………………………………………………………………1
B. Tujuan……………………………………………………………………………………..1
C. Dasar Teori……………………………………………………………………………….1
D. Alat dan Bahan…………………………………………………………….…………….1
E. Cara Pembuatan…………………………………………………………………………1
F. Cara Kerja…………………………………………………………………………….…..1
G. Kesimpulan………………………………………………………………………………2
H. Daftar Pustaka………………………………………..………………………………..2
A. Judul Laporan
Laporan praktikum hasil penelitian produk self watering.

B. Tujuan
i) Untuk mempermudah menyiram tanaman secara otomatis.
ii) Untuk menjaga kondisi media tanam agar sering lembab.
iii) Agar air tidak menggenangi tanaman yang akhirnya akan membuat tanaman
menjadi busuk atau over watering.

C. Dasar Teori
Berkebun atau bercocok tanam adalah salah satu tren yang banyak diminati selama
masa pandemi COVID-19. Namun perlu diingat, berkebun bukan hanya sekadar membeli
saja, tetapi juga harus bisa merawat tanamannya dengan baik agar bisa tumbuh subur dan
sehat. Salah satu di antaranya yakni dengan melakukan penyiraman.
Penyiraman merupakan perawatan yang wajib dilakukan agar tanaman tidak layu dan
mati. Melakukan penyiraman juga tidak boleh sembarangan, ada waktu, cara dan batasan
air yang dibutuhkan agar tidak berlebihan ataupun kekurangan.
Hal ini dikarenakan jika tanaman kekurangan air maka tanaman tersebut akan layu
dan lama kelamaan mati. Begitupula jika kelebihan air, tanaman akan busuk tidak sehat
dan berakhir mati.
Namun bagaimana jika kamu ingin bercocok tanam, tapi terkadang lupa karena sibuk
dan memiliki waktu yang terbatas untuk melakukan penyiraman? Jangan khawatir, saat
ini sudah ada cara untuk melakukan penyiraman sendiri atau yang dikenal dengan istilah
self watering.
Self watering adalah metode sederhana yang efektif untuk menyiram tanaman, saat
kamu sedang sibuk atau keluar kota. Pada metode ini, sengaja dibuat penampung air yang
disimpan dalam wadah atau pot tanaman, agar bisa mengairi tanaman yang ada
didalamnya secara otomatis sesuai kebutuhan
Hal ini memanfaatkan prinsip kapilaritas yang bertujuan untuk menjaga kondisi
media tanam agar selalu lembab. Cara ini sangat membantu karena hemat air dan tidak
perlu menyirami tanaman setiap hari. Penggunaan metode ini pun mudah untuk dibuat
sendiri di rumah. Kamu bisa menggunakan bahan-bahan bekas yang ada disekitar rumah,
seperti botol plastik atau kaleng bekas, sumbu kain pel dan lainnya.

D. Alat dan Bahan


1. Pot bunga;
2. Tanaman;
3. Tanah;
4. Botol plastik dengan ukuran sedang;
5. Air;
6. Kayu atau bambu;
7. Cutter;
8. Tali atau benang.

E. Cara Pembuatan
a. Siapkan alat dan bahan;
b. Susun atau tanam tanaman ke dalam pot;
c. Lalu siapkan botol plastic;
d. Belah bagian bawah botol;
e. Lubangi tutup botol tiga titik;
f. Potong kayu atau bambu yang lancip dan bagi dua;
g. Tali botol dengan kedua kayu atau bamboo tersebut;
h. Lalu tancapkan ke dalam pot;
i. Isi botol dengan air.

F. Cara Kerja
Cara kerja self watering ini memanfaatkan prinsip kapilaritas yang bertujuan untuk
menjaga kondisi media tanam agar selalu lembab. Cara ini sangat membantu karena
hemat air dan tidak perlu menyirami tanaman setiap hari. Penggunaan metode ini pun
mudah untuk dibuat sendiri di rumah.

1
G. Kesimpulan
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Self Watering System berarti pot
yang dapat mengairi sendiri. Pot ini memanfaatkan prinsip kapilaritas untuk menjaga
kondisi media tanam agar selalu lembab. Menggunakan “Self Watering System” adalah
salah satu cara berkebun yang menyenangkan, hemat air dan mudah karena tidak perlu
menyirami tanaman setiap hari, cukup 3-4 hari sekali mengisi bagian penampung airnya.
Self Watering System merupakan suatu sistem yang berkebun di suatu wadah atau
tempat yang dibuat supaya tanaman bisa di mengairi tanaman di dalamnya secara
otomatis (oleh wadah itu sendiri). Dibuat semacam penampung air yang disimpan di
dalam pot, dan air ini dipergunakan untuk mengairi tanaman, sesuai dengan kebutuhan
tanaman tersebut.
Self Watering System dibuat sedemikian rupa agar air tidak menggenangi tanaman
yang akhirnya akan membuat tanaman menjadi busuk atau over watering. Metode ini
memaksimalkan prinsip kapilaritas atau menyerap zat cair menggunakan sebuah media
untuk menjaga media tanamnya tetap dalam kondisi lembab. Cara ini bisa dijadikan
alternatif berkebun karena cukup sederhana dan sanggup menghemat air. Selain itu, Self
Watering System tak membutuhkan peralatan mahal.

H. Daftar Pustaka
 https://sariagri.id/article/amp/73335/mengenal-self-watering-metode-penyiraman-
tanaman-secara-otomatis
 https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fbeasiswa-id.net
%2Fwp-content%2Fuploads%2FUniversitas-Jurusan-Biologi-Terbaik-di-
Indonesia-Tahun-2021-beserta-Prospek-Kerja-Alumninya.jpg&imgrefurl=https
%3A%2F%2Fbeasiswa-id.net%2Funiversitas-jurusan-biologi
%2F&tbnid=q1V_RXPfrogIRM&vet=1&docid=zxKitMMbeeXWWM&w=1200
&h=675&source=sh%2Fx%2Fim
 https://hortikultura.sariagri.id/73335/mengenal-self-watering-metode-
penyiraman-tanaman-secara-otomatis
 https://demfarm.id/mengenal-self-watering-pot-dan-manfaatnya-untuk-tanaman-
di-rumah/

Anda mungkin juga menyukai