Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS DESTINATION IMAGE TERHADAP REVISIT INTENTION

MELALUI SATISFACTION DAN PLACE ATTACHMENT: LITERATURE


REVIEW

Aditya Satriawan1, Yusri Abdillah2, Edriana Pangestuti3


Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia123
Email: adityasatria1414@gmail.com1, yusriabdillah@ub.ac.id2, edriana_fia.@ub.ac.id3

ABSTRACT

This literature review aims to examine the antecedent factor of one form of tourist loyalty, namely the
revisit intention. This study was carried out by searching and filtering articles from reputable journals
that match the problem, then presenting relevant theories to the research topic. Based on the results of
this literature review, the authors found that destination image, satisfaction, and place attachment
were antecedents of revisit intention. The image of a destination received by tourists after making a
visit will affect the satisfaction and attachment that occurs between the tourists themselves and the
destination visited, which leads to the intention to revisit. This literature review concludes several
implications, especially for tourism service providers for their tourist destinations, thus forming a
positive image for tourists and leading to the intention to revisit.

Keywords: Literature Review, Destination Image, Satisfaction. Place Attachment, Revisit Intention

ABSTRAK

Kajian literatur ini bertujuan untuk memeriksa faktor anteseden dari salah satu bentuk loyalitas
wisatawan, yaitu niat berkunjung kembali. Kajian ini dilakukan dengan melakukan pencarian dan
menyaring artikel-artikel dari jurnal-jurnal bereputasi yang sesuai dengan permasalahan, kemudian
menyajikan teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. Berdasarkan hasil dari kajian literatur ini,
penulis menemukan bahwa citra destinasi, kepuasan, dan keterikatan tempat merupakan anteseden dari
niat berkunjung kembali. Citra suatu destinasi yang diterima wisatawan setelah melakukan kunjungan
akan berpengaruh terhadap timbulnya kepuasan dan keterikatan emosional yang terjadi antara
wisatawan itu sendiri dengan destinasi yang telah dikunjungi tersebut, yang berujung kepada
timbulnya niat berkunjung kembali. Kajian literatur ini menyimpulkan beberapa implikasi, khususnya
bagi penyedia jasa pariwisata untuk mengelola destinasi wisatanya sehingga membentuk citra positif
bagi wisatawan dan berujung kepada timulnya niat berkunjung kembali.

Kata Kunci: Kajian Literatur, Citra Destinasi, Kepuasan, Keterikatan Tempat, Niat
Berkunjung Kembali

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 146


https://profit.ub.ac.id
PENDAHULUAN lebih buruk dari ekspektasi, hal ini mengarah
Loyalitas wisatawan (tourist’ loyalty) pada diskonfirmasi negatif, yang berarti
merupakan indikator keberhasilan dari mereka tidak puas dan kemungkinan besar
pengembangan suatu destinasi pariwisata. akan mencari produk alternatif untuk
Salah satu bentuk dari loyalitas wisatawan pembelian berikutnya. Pada ranah pariwisata,
terhadap suatu destinasi adalah dengan wisatawan dapat merasa puas atau tidak puas
melakukan kunjungan berulang pada destinasi terhadap kunjungan ke destinasi tertentu,
yang sama. Pada umumnya wisatawan tergantung pada kesesuaian ekspektasi
memilih tujuan yang sama sebagai bentuk wisatawan dengan kenyataan yang
komitmen mereka terhadap suatu destinasi dirasakan/diperoleh di destinasi tersebut (Pike,
kemudian meningkatkan niat mereka untuk 2002). Kepuasan tersebut akan berdampak
membeli produk atau layanan pariwisata yang pada kecenderungan dari wisatawan, seperti
sama di masa yang akan datang. pemilihan destinasi wisata selanjutnya. Image
Niat berkunjung kembali (revisit baik yang diterima wisatawan dari suatu
intention) merupakan bentuk dari loyalitas destinasi wisata akan meningkatkan
wisatawan terhadap suatu destinasi. Niat kemungkinan bagi wisatawan untuk
mengunjungi kembali penting untuk diukur melakukan kunjungan kembali (revisit
karena selain secara langsung terkait dengan intention).
daya saing destinasi tertentu, niat umumnya Destination Image diterima ketika
mengarah pada perilaku yang sebenarnya (Lee seorang wisatawan mengunjungi destinasi
et. al. 2012). Niat untuk berkunjung kembali tertentu dan mengembangkan persepsi
muncul setelah seorang wisatawan berkunjung keseluruhan tentang tempat tersebut (Fakeye
ke suatu destinasi. Lee & Allen (1999) dalam & Crompton, 1991 dalam Bigné, Sánchez, &
Prayag dan Ryan (2012) berpendapat bahwa Sánchez (2001)). Önder dan Marchiori (2017)
wisatawan memilih destinasi untuk dikunjungi menyebutkan bahwa destination image
berdasarkan gambaran (image) dari destinasi memengaruhi keputusan perjalanan sebelum
tersebut. Lee & Allen (1999) juga kembali kunjungan (prior visit) dan pasca kunjungan
menegaskan bahwa keseluruhan citra destinasi (post visit). Prior visit destination image
(destination image) memiliki pengaruh paling mempengaruhi keputusan wisatawan untuk
signifikan terhadap pemilihan destinasi. melakukan kunjungan ke suatu destinasi
Destination image memiliki efek kausal tertentu. Setelah melakukan kunjungan maka
terhadap pemilihan suatu tujuan destinasi terbentuklah post visit destination image yang
wisata dan perilaku selama perjalanan dapat mempengaruhi kepuasan atau
(Baloglu & McCleary, 1999). Artinya image ketidakpuasan (satisfaction/dissatisfaction)
suatu destinasi merupakan salah satu faktor dari wisatawan. Hal tersebut akan menentukan
pariwisata yang biasanya dijadikan sebuah kecenderungan wisatawan untuk melakukan
dasar bagi wisatawan dalam proses kunjungan kembali (revisit intention).
pengambilan keputusan terkait destinasi yang Warzecha & Lime (2001) dalam Song
akan dituju (Chiu et. al., 2016). et. al. (2017) mengungkapkan bahwa selain
Bigné, Sánchez, dan Sánchez, (2001) mempengaruhi bagaimana wisatawan
mengungkapkan bahwa image dari suatu mengevaluasi destination image, destinasi
destinasi wisata dapat mempengaruhi wisata dengan sumber daya alam yang luas
kepuasan (satisfaction) wisatawan. Menurut juga berpengaruh dalam membentuk suatu
model Expectation-Disconfirmation dari ikatan antara suatu individu dengan tempat
Oliver (1980) dalam Yoon dan Uysal (2005) tertentu (human-place bonding). Ikatan antara
kepuasan timbul dari kesesuaian antara suatu individu dan tempat tertentu (human-
ekspektasi dengan realita yang ada. Pada place bonding) tersebut melibatkan interaksi
mulanya seseorang akan membentuk suatu pengaruh dan emosi, pengetahuan dan
ekspektasi terhadap suatu produk. Jika apa keyakinan, serta perilaku dan tindakan (Kyle
yang diperoleh/dirasakan lebih baik dari et. al. (2005). Pada bidang rekreasional,
ekspektasi mereka, hal itu mengarah pada terdapat beberapa penelitian yang telah
diskonfirmasi positif, yang berarti mereka mengeksplorasi hubungan emosional antara
sangat puas dan akan cenderung bersedia orang-orang dengan tempat tertentu, termasuk
untuk membeli produk tersebut lagi. interaksi mereka dengan orang-orang di
Sebaliknya, Jika apa yang diperoleh/dirasakan tempat tersebut (Manzo, 2003). Fenomena

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 147


https://profit.ub.ac.id
ikatan antara seseorang dengan suatu tempat keterikatan dapat mendorong citra suatu
tertentu ini dikenal dengan istilah place destinasi yang ditangkap oleh pengunjung
attachment. Place attachment mengacu kepada mampu menimbulkan niat berkunjung kembali
ikatan afektif antara seseorang dengan di masa depan (Ramkissoon et. al., 2014).
lingkungan fisik tertentu. Beberapa penelitian Bagi pengunjung yang merasa pengalaman
(Kaplanidou et. al. (2012); Yeh et. al. (2012); berkunjungnya ke suatu destinasi lebih baik
Jiang et. al. (2017)) telah mengungkapkan dari yang diekspektasikannya, yang berarti
bahwa destination image berpengaruh mereka merasa puas terhadap kunjungan
terhadap place attachment. Beberapa tersebut, maka akan cenderung bersedia untuk
penelitian terkait place attachment juga berkunjung kembali di masa depan. Kemudian
mengungkapkan bahwa place attachment rasa keterikatan yang tinggi dapat
merupakan anteseden dari niat perilaku meningkatkan niat berkunjung kembali, yang
(behavioral intention), termasuk niat mengarahkan kepada niat pembelian yang
berkunjung kembali (Loureiro (2014); Han et. lebih tinggi. Sehingga pada akhirnya dapat
al. (2019); Yeap et. al. (2019)). meningkatkan loyalitas terhadap destinasi
Hasan et. al. (2019) pada wisata tertentu. Semakin besar keterikatan
penelitiannya melibatkan destination image, yang dimiliki oleh seorang pengunjung
satisfaction, dan revisit intention sebagai terhadap destinasi, semakin sering mereka
variabelnya, sedangkan Song et. al. (2017) akan mengunjungi destinasi tersebut. Hal
pada penelitiannya menggunakan destination tersebut menjelaskan bahwa destination image
image, place attachment, dan revisit intention merupakan prediktor yang tepat bagi revisit
sebagai variabelnya. Namun, belum ada intention, dengan satisfaction dan place
penelitian yang melibatkan destination image, attachment sebagai mediatornya, tentunya
satisfaction, place attachment dan revisit perlu ada pembuktian lebih lanjut melalui
intention secara bersamaan sebagai variabel penelitian selanjutnya.
penelitiannya. Hal tersebut mendorong penulis Berdasarkan penjelasan pada
menggunakan destination image, satisfaction, pendahuluan tersebut, maka penulis
place attachment, dan revisit intension sebagai menentukan research question diantaranya
variabel pada kajian literatur ini. Penggunaan adalah faktor-faktor apa saja yang menjadi
revisit intention atau niat berkunjung kembali anteseden dari revisit intention (niat
pada kajian literatur ini dapat menggambarkan berkunjung kembali). Kemudian indikator apa
komitmen yang bersifat afektif oleh saja yang membentuk anteseden-anteseden
pengunjung terhadap suatu destinasi wisata tersebut. Kajian literatur ini diharapkan dapat
dengan memilih destinasi yang sama di masa menjawab research question tersebut.
yang akan datang sebagai tujuannya Hasan et.
al., 2019). Niat yang timbul dari seseorang KAJIAN PUSTAKA
biasanya mengarah kepada perilaku Destination Image (Citra Destinasi)
sebenarnya. Kemudian penulis melibatkan Destination image atau citra destinasi
destination image atau citra destinasi sebagai ditetapkan ketika seseorang mengunjungi
prediktor dari revisit intention karena dapat suatu destinasi dan mengembangkan sebuah
menggambarkan suatu persepsi dari seseorang persepsi secara menyeluruh mengenai tempat
tentang suatu destinasi wisata yang pernah tersebut. Persepsi yang dibangun termasuk
dikunjunginya. Persepsi tersebut dapat respon emosional dan pengetahuan tentang
mencakup perasaan, niat, maupun pendapat karakteristik dari tempat tersebut (Ramseook-
seseorang terhadap destinasi wisata yang telah Munhurrun et. al., 2015). Destination image
dikunjunginya, sehingga dapat berkontribusi mencerminkan persepsi individu terhadap
dalam pembentukan sikap dan pengambilan suatu destinasi yang terbentuk dari ingatan
keputusan terkait tujuan berwisata, termasuk individu itu sendiri (Stylos et. al., 2017).
di dalamnya yaitu berkunjung kembali ke Destination image juga mengacu pada
destinasi yang sama di masa yang akan datang pemikiran, kepercayaan, dan sikap yang terkait
(Song et. al., 2017). Sedangkan satisfaction dengan karakteristik suatu destinasi (Song et.
atau kepuasan dan place attachment atau al., 2017). Image suatu destinasi dibangun
keterikatan tempat sebagai mediator antara melalui dua cara, yaitu image organik yang
destination image dan revisit intention dapat terbentuk dari laporan surat kabar, buku, film,
menggambarkan bagaimana kepuasan dan rasa atau segala hal yang tidak terkait langsung

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 148


https://profit.ub.ac.id
dengan pariwisata, dan image induksi yang Revisit Intention (Niat Berkunjung
terbentuk dari promosi pemasaran dan iklan Kembali)
destinasi wisata (Önder & Marchiori, 2017). Revisit intention atau niat berkunjung
kembali didefinisikan sebagai keinginan
Satisfaction (Kepuasan) individu untuk melakukan kunjungan berulang
Satisfaction atau kepuasan diartikan ke tujuan yang sama, contohnya pembelian
sebagai reaksi positif yang muncul dari paket liburan ke tujuan yang sama (Han &
penilaian positif seseorang atas Kim, 2010). Stylos et al. (2016) beranggapan
pengalamannya dalam mengkonsumsi sesuatu bahwa revisit intention sebagai keinginan
(Sharma & Nayak, 2018). Kepuasan pada untuk mengunjungi destinasi yang sama pada
umumnya berasal dari sudut pandang jangka waktu tertentu. Um, Chon, dan Ro
konsumen, sehingga padah ranah pariwisata (2006) berpendapat revisit intention dianggap
sudut pandang kepuasan berasal dari sebagai sebab yang ditimbulkan dari rasa
wisatawan/turis. Kepuasan wisatawan kepuasan terhadap keputusan untuk
diartikan sebagai evaluasi wisata pasca- berkunjung ke suatu destinasi.
pembelian dari suatu destinasi (Prayag, 2009). Kunjungan kembali pada suatu
Chiu, Zeng, dan Cheng (2016) destinasi tertentu merupakan salah satu bentuk
berpendapat bahwa kepuasan tidak hanya dari loyalitas wisatawan terhadap suatu
tentang kesenangan dari pengalaman saat destinasi. Loyalitas wisatawan merupakan
melakukan perjalanan, melainkan juga indikator keberhasilan dari pengembangan
pembentukan evaluasi dari pengalaman suatu destinasi pariwisata. Pada umumnya
tersebut setidaknya sama baiknya dengan yang wisatawan memilih tujuan yang sama sebagai
seharusnya. Maksud dari pernyataan tersebut bentuk komitmen mereka terhadap suatu
adalah kepuasan timbul ketika konsumen destinasi, kemudian timbul suatu niat
membandingkan harapan awal mereka dengan (intention) untuk membeli produk atau layanan
persepsi mereka sendiri. Setelah pengalaman pariwisata yang sama dikemudian hari (Song
yang dirasakan lebih baik dari ekspektasinya, et al., 2017). Suatu niat, dalam hal ini niat
maka dapat dikatakan bahwa kepuasan untuk berkunjung kembali umumnya
tercapai (Yüksel & Yüksel, 2001). mengarah pada perilaku yang sebenarnya
(Lee, Kyle, & Scott, 2012). Ramirez-Hurtado
Place Attachment (Keterikatan Tempat) dan Berbel-Pineda (2015) dalam Song et al.
Place attachment atau keterikatan (2017) mengungkapkan terdapat empat faktor
tempat diartikan sebagai ikatan yang tercipta yang memotivasi wisatawan untuk
antara individu dengan tempat-tempat tertentu mengunjungi kembali tujuan wisata yaitu
(Scannell & Gifford, 2010). Han et al. (2019) variabel demografis, karakteristik perjalanan,
mendefinisikan place attachment sebagai tujuan utama perjalanan, dan tingkat kepuasan
sejauh mana suatu individu menilai dan terhadap pengalaman perjalanan. Stylos et al.
mengidentifikasi keadaan lingkungan tertentu. (2016) berpendapat bahwa kecenderungan
Kemampuan dalam mempersepsikan sebuah seorang wisatawan untuk kembali ke destinasi
tempat dipengaruhi oleh pengalaman yang wisata tertentu dipengaruhi oleh tingkat
berbeda-beda dari individu terhadap berbagai kepuasan, nilai yang dirasakan, dan perilaku
tempat (T. H. Lee & Shen, 2013). Suatu masa lalu.
tempat dianggap istimewa tergantung pada
kegiatan yang dilakukan seseorang di tempat METODE PENELITIAN
yang mereka anggap istimewa (T. H. Lee & Penyusunan sebuah kajian literatur
Shen, 2013). Manzo (2005) berpendapat perlu melalui beberapa tahapan. Briner dan
bahwa place attachment mewakili hubungan Denyer (2012) mengemukakan tahapan-
positif yang dimiliki seseorang dengan suatu tahapan penyusunan kajian literatur yang dapat
lokasi. Hubungan tersebut merupakan respons dilihat pada Gambar 1.
yang dihasilkan oleh pengalaman kompleks
terkait dengan suatu tempat yang
menghasilkan ikatan emosional antara
seseorang dengan tempat tersebut.

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 149


https://profit.ub.ac.id
Mengidentifikasi Menentukan Jenis Kriteria Keterangan
Permasalahan Studi berkunjung kembali di masa
yang akan datang, salah
satunya adalah citra dari
Menyaring Artikel sebuah destinasi.
Mencari Artikel
yang Relevan Sumber: Diolah Penulis, 2020

Kajian literatur ini dilakukan dengan


Mengevaluasi Konten Menyusun
menggunakan beberapa artikel dengan
Artikel Disesuaikan Temuan Studi memanfaatkan situs penyedia jurnal
dengan Permasalahan bereputasi, seperti Science Direct, Emerald
Insight, Sage Journal, dan ProQuest. Dalam
melakukan pencarian literatur penulis
Mempublikasi Mengemukakan menggunakan beberapa kata kunci seperti
Temuan Studi Limitasi Studi destination image, satisfaction, place
attachment dan revisit intention. Berdasarkan
Gambar 1. Tahapan Kajian Literatur hasil penelusuran di situs penyedia jurnal
Sumber: Briner & Denyer (2012) tersebut, penulis menemukan sebanyak empat
puluh tiga artikel yang digunakan untuk
Pada kajian literatur ini, penulis memeriksa pengaruh Destination Image
berusaha untuk mengetahui anteseden dari terhadap Revisit Intention melalui Satisfaction
salah satu bentuk dari loyalitas wisatawan dan Place Attachment. Kemudian penulis
yaitu niat berkunjung kembali (revisit merangkum teori-teori terkait yang berasal
intetion). Kemudian langkah selanjutnya dari empat puluh tiga artikel tersebut menjadi
penulis menentukan jenis studi yang akan sebuah temuan studi. Hal ini sejalan dengan
dipaparkan sesuai dengan format tabel yang apa yang dikemukakan oleh Juntunen &
dikemukakan Loureiro et. al. (2019) yang Lehenkari (2019). Pada artikelnya, Juntunen &
dapat dilihat pada Tabel 1. Lehenkari (2019) mengemukakan bahwa
menganalisa pada kajian literatur mengacu
Tabel 1 pada mengumpulkan dan mengatur ulang data
Kriteria Studi yang tersebar dari berbagai literatur yang
relevan dengan topik studi. Kemudian Briner
Kriteria Keterangan
& Denyer (2012) berpendapat bahwa salah
Bidang Studi Bisnis, Manajemen, Pariwisata satu prinsip utama dalam melakukan kajian
Jenis Studi Studi Literatur literatur adalah menyatukan hasil tinjauan
Bahasa Indonesia dan Inggris secara terstruktur dengan cara
Lingkup Psikologi Konsumen dan merangkum/meringkas (summarize) teori-teori
Literatur Industri Pariwisata dari artikel-artikel yang berkaitan dengan
Batasan Tahun Hingga Tahun 2020 research question. Adapun rincian mengenai
Literatur artikel yang digunakan tersebut dapat dilihat
Relevansi a. Menjelaskan hubungan pada Tabel 2. Kemudian penjelasan mengenai
kausalitas antara destination
hasil temuan studi dan limitasi studi
selanjutnya akan dijelaskan pada bagian hasil
image dengan revisit
dan pembahasan.
intention melalui
satisfaction dan place Tabel 2
attachment. Rincian Artikel yang Digunakan
b. Level Analisis: dapat
Jumlah
memberikan kontribusi Nama Jurnal
tambahan dalam Artikel
perkembangan bidang Tourism Management 7
pariwisata, khususnya Journal of Environmental Psychology 4
dalam hal faktor yang Annals of Tourism Research 3
mempengaruhi niat

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 150


https://profit.ub.ac.id
Jumlah dialami wisatawan selama kunjungan ke
Nama Jurnal
Artikel destinasi tertentu (Gibson, Qi, & Zhang,
Asia Pacific Journal of Tourism
2008).
2 Proses pembentukan image dari
Research
International Journal of Culture, sebuah destinasi berasal dari proses interaksi
2
Tourism, and Hospitality Research antara dua komponen dari destination image
Journal of Destination Marketing & tersebut (Zhang et. al., 2014). Destination
2
Management image memiliki peran yang penting bagi
Journal of Sport Management 2 terciptanya keputusan untuk berkunjung, dan
Journal of Travel Research 2
dari kunjungan yang telah terjadi destination
image berpengaruh secara tidak langsung
Tourism Management Perspectives 2 terhadap kepuasan (satisfaction), melalui
British Food Journal 1 kualitas perjalanan dan nilai yang diterima
Environment and Behavior 1 wisatawan (Chen & Tsai (2007); Prayag
(2009); Prayag & Ryan (2012)).
Facilities 1
Destination image tidak hanya kesan,
Habitat International 1 persepsi, pemahaman, kepercayaan,
International Journal of Contemporary 1 prasangka, maupun pemikiran emosional,
Hospitality Management tetapi juga sebuah gagasan mengenai seorang
Advances in Hospitality and Leisure 1 individu dengan tempat, yang bisa sangat
International Journal of Hospitality subyektif (Baloglu & McCleary, 1999). Kata
1
Management “tempat” atau “place” didefinisikan sebagai
Journal of Business Research 1 elemen-elemen fisik, aktivitas, dan makna
Journal of Hospitality and Tourism
yang terkait dalam pengalaman suatu individu
1 tentang tempat tertentu (Shamsuddin & Ujang,
Management
Journal of Hospitality and Tourism 2008). Sedangkan kata ‘‘place attachment”
1
Research digunakan untuk menggambarkan ikatan
Journal of Hospitality Marketing and emosional, kognitif, dan fungsional yang
1
Management dimiliki suatu individu dengan destinasi
Journal of Outdoor Recreation and tertentu (Inalhan & Finch, 2004). Jika
1
Tourism diibaratkan destination image merupakan
Journal of Travel and Tourism 1
sebuah merek dalam istilah pemasaran, maka
Marketing place attachment merupakan bentuk loyalitas
Procedia - Social and Behavioral 1 seorang pelanggan terhadap merk itu sendiri.
Sciences Mengacu pada teori yang telah
The Oxford Handbook of Evidence-Based 1 dijabarkan sebelumnya, maka penulis
Management mengajukan sebuah proposisi sebagai berikut:
Tourism Analysis 1 (P1): Citra (image) positif yang diterima
Asia Pacific Journal of Marketing and 1 wisatawan setelah melakukan
Logistics kunjungan ke destinasi tertentu dapat
Jumlah Artikel 43 menciptakan kepuasan bagi
Sumber: Diolah Penulis, 2020 wisatawan.
(P2): Citra (image) positif yang diterima
HASIL DAN PEMBAHASAN wisatawan setelah melakukan
Destination Image, Satisfaction dan Place kunjungan ke destinasi wisata dapat
Attachment menimbulakan suatu ikatan antara
Destination image memiliki dua individu wisatawan itu sendiri dengan
dimensi, yaitu cognitive image dan affective destinasi tersebut.
image (Beerli & Martín, 2004). Cognitive
image merupakan evaluasi dari karakteristik Satisfaction, Place Attachment dan Revisit
suatu destinasi yang diterima oleh seseoang Intention
dan membentuk suatu gambaran tentang Kepuasan dapat membangkitkan
destinasi tersebut (Loi et. al., 2017). Affective emosi positif yang terkait dengan suatu
image terdiri dari aspek emosional yang destinasi. Emosi positif tersebut dapat
didefinisikan menjadi tourist’ satisfaction

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 151


https://profit.ub.ac.id
(kepuasan wisatawan). Wisatawan yang mengarah kepada hubungan mendalam yang
merasa puas dengan pengalaman atas terjadi antara identitas personal suatu individu
perjalanan mereka ke sebuah destinasi lebih dengan suatu tempat (Plunkett et. al., 2019).
mungkin untuk membangun suatu ikatan Place identity mencerminkan identitas
emosional dengan destinasi tersebut (Prayag & personal pada lingkungan fisik tertentu yang
Ryan, 2012). Xu dan Zhang (2016) terjadi melalui pengalaman yang bersifat
mengemukakan bahwa kepuasan dengan nilai rekreasional (Lee & Shen, 2013). Sedangkan
manfaat dari suatu tempat dapat menyebabkan place dependance merupakan suatu bentuk
ikatan emosional dan sosial dengan suatu keterikatan yang bersifat fungsional antara
tempat. Pada penelitiannya Xu dan Zhang individu dengan tempat tertentu, yang
(2016) menemukan bahwa kepuasan selanjutnya mencerminkan pentingnya tempat
merupakan anteseden dari place attachment tersebut dalam menyediakan fasilitas bagi
pada wisatawan perkotaan di Hangzhou, individu itu sendiri dalam melakukan kegiatan
Tiongkok. tertentu (Lee & Shen, 2013). Place
Cole dan Scott (2004) dalam Loi et al. dependance juga diartikan sebagai
(2017) mendefinisikan kepuasan dalam kemampuan suatu destinasi untuk memenuhi
konteks pariwisata sebagai keseluruhan kebutuhan fungsional dari kegiatan yang
perasaan yang dirasakan oleh wisatawan dilakukan seorang individu yang mungkin
karena telah berkunjung ke suatu destinasi. tidak dapat ditemukan pada destinasi lain
Semakin tinggi kepuasan yang dirasakan maka (Plunkett et al., 2019). Place dependance
semakin tinggi pula niat yang timbul pada dapat disimpulkan sebagai keterikatan
wisatawan untuk berkunjung kembali ke fungsional pada suatu tempat yang
destinasi tersebut (Chen & Tsai, 2007). mencerminkan pentingnya tempat tersebut
Kepuasan yang diperoleh wisatawan akan dalam memenuhi kebutuhan individu dalam
menciptakan loyalitas dari wisatawan itu melakukan suatu kegiatan.
sendiri dan mengarah pada niat berkunjung Alexandries et al. (2006)
kembali (Hasan et al., 2019; Chiu et al., 2016). mengungkapkan bahwa suatu tempat yang
Niat berkunjung kembali (intention to revisit) dapat memenuhi kebutuhan suatu individu
merupakan suatu perilaku pasca-konsumsi dari baik secara emosional maupun fungsional
wisatawan yang mengacu kepada rencana akan menjamin individu tersebut kembali ke
wisatawan untuk mengunjungi situs atau tempat yang sama di masa yang akan datang.
destinasi yang sama di masa yang akan datang Alexandries et al. (2006) menemukan bahwa
(Cole & Scott, 2004 dalam Loi et al., 2017). place identity dan place dependance berperan
Berdasarkan pemaparan teoritis dalam memprediksi niat berkunjung kembali.
sebelumnya maka diajukan dua proposisi Menurut Plunkett et al. (2019) terdapat
yaitu: pengaruh dari place attachment terhadap
(P3): Kepuasan (satisfaction) wisatawan perilaku loyalitas, dimana pada konteks
yang diperoleh setelah melakukan pariwisata mengarah pada kecenderungan
kunjungan ke destinasi tertentu dapat untuk melakukan kunjungan kembali di masa
membangun suatu ikatan emosional yang akan datang. Xu dan Zhang (2016) juga
yang akan terjadi antara individu mendukung peran penting place identity dalam
wisatawan itu sendiri dengan destinasi menjelaskan niat mengunjungi kembali (revisit
tersebut. intention) dari wisatawan. Sehingga
(P4): Kepuasan (satisfaction) yang berdasarkan pemaparan teoritis tersebut, maka
diperoleh wisatawan setelah diajukan satu proposisi yaitu:
melakukan kunjungan ke destinasi (P5): Suatu ikatan yang tercipta antara
tertentu akan menciptakan loyalitas wisatawan dengan destinasi wisata
dari wisatawan itu sendiri dan tertentu akan mengarah kepada
mengarah pada niat berkunjung kecenderungan untuk melakukan
kembali (intention to revisit). kunjungan berulang dari wisatawan
pada destinasi wisata tersebut.
Place Attachment dan Revisit Intention
Loureiro (2014) menyebutkan terdapat Berdasarkan teori-teori yang telah di-
dua dimensi dari place attachment, yaitu place review sebelumnya, maka penulis bermaksud
identity dan place dependance. Place identity

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 152


https://profit.ub.ac.id
untuk mengajukan kerangka pemikiran yang ini penulis mengumpulkan dan menyaring
dapat dilihat pada Gambar 2. teori-teori yang berasal dari empat puluh tiga
artikel dan bersumber dari dua puluh enam
P1 P4 Jurnal Internasional bereputasi.
Destination Revisit
Image
Satisfaction
Intention
Hasil dari kajian literatur ini
menjawab research question yang telah
P3 dikemukakan sebelumnya pada bagian
P2 P5 pendahulan. Destination image, satisfaction
Place dan place attachment merupakan anteseden
Attachment dari revisit intention. Indikator yang
membentuk destination image antara lain
Gambar 2. Kerangka Pemikiran cognitive image dan affective image.
Sumber: Data diolah, 2020 Pembentuk dari variabel satisfaction yaitu
tourist’ satisfaction. Place attachment
Limitasi Studi memiliki dua dimensi, yaitu place identity dan
Sebuah kajian literatur tentunya place dependence.
memiliki sebuah keterbatasan. Keterbatasan Berdasarkan kajian literatur yang telah
yang pertama pada kajian literatur ini adalah dilakukan, penulis mengemukakan lima
variabel yang digunakan cenderung berfokus proposisi berdasarakan anteseden dari revisit
pada wisatawan, dan kurang berfokus pada intention tersebut. Ketika seorang wisatawan
pihak penyedia produk wisata.Walaupun menerima image suatu destinasi melalui
kajian literatur ini membahas tentang faktor berbagai media, hal itu membentuk niat
apa saja yang mempengaruhi loyalitas berkunjung bagi wisatawan ke destinasi
wisatawan, namun pada pembahasan ini hanya tersebut. Setelah wisatawan melakukan
berfokus pada satu bentuk loyalitas wisatawan, kunjungan dan berdasarkan pengalamannya
yaitu niat berkunjung kembali. Kajian literatur berlibur ke suatu destinasi maka wisatawan
ini tidak membahas tentang bentuk loyalitas menerima image baru tentang destinasi
wisatawan yang lain seperti niat untuk tersebut, dimana jika image yang diterima
merekomendasikan destinasi wisata (willing to lebih baik dari apa yang diekspektasikan,
recommend). Hal itu sekaligus menjadi maka timbul kepuasan (satisfaction) dari
keterbatasan yang kedua pada kajian literatur wisatawan yang mendorong timbulnya niat
ini. berkunjung kembali (revisit intention) ke
destinasi yang sama di masa yang akan datang.
KESIMPULAN DAN SARAN Image positif yang diterima wisatawan setelah
Kesimpulan melakukan kunjungan ke destinasi wisata tidak
Penyusunan sebuah kajian literatur hanya berpengaruh terhadap timbulnya
merupakan tahap awal bagi praktisi maupun kepuasan, tetapi juga mendorong timbulnya
akademisi untuk dapat mengaplikasikan ikatan emosional antara seorang wisatawan
berbagai teori dan pengetahuan sebelum dengan destinasi wisata tertentu (place
melakukan suatu penelitian. Dalam kajian attachment). Ikatan emosional yang tercipta
literatur ini penulis bertujuan untuk mengkaji antara wisatawan dengan destinasi tertentu
faktor apa saja yang yang dapat akan mendorong terjadinya kunjungan
mempengaruhi salah satu bentuk dari loyalitas berulang di masa yang akan datang.
wisatawan terhadap destinasi wisata, yakni Hasil dari pemaparan berbagai
niat berkunjung kembali (revisit intention). literatur ini diharapkan dapat membantu pihak
Tahapan dalam menyusun kajian literatur ini penyedia pariwisata memahami pentingnya
dimulai dengan mengidentifikasi destination image yang diterima oleh
permasalahan, kemudian melakukan pencarian wisatawan. Pengelolaan pariwisata yang baik
dan menyaring artikel-artikel yang sesuai dapat membentuk image positif bagi
dengan permasalahan, kemudian menyajikan wisatawan sehingga tercipta loyalitas dari
teori-teori yang relevan dengan topik wisatawan itu sendiri. Sehingga diharapkan
penelitian, yang dilanjutkan dengan penyedia jasa pariwisata dapat memberikan
pemaparan kerangka pemikiran berdasarkan layanan yang lebih baik lagi dari berbagai
kajian teori-teori tersebut. Pada kajian literatur aspek guna menciptakan image positif bagi
wisatawan demi timbulnya niat berkunjung

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 153


https://profit.ub.ac.id
kembali sebagai bentuk dari loyalitas Based Management, (January).
wisatawan. https://doi.org/10.1093/oxfordhb/978019
9763986.013.0007
Saran Chen, C. F., & Tsai, D. C. (2007). How
Berdasarkan kajian literatur yang destination image and evaluative factors
sudah disusun, maka penulis mengajukan affect behavioral intentions? Tourism
beberapa saran. Saran pertama adalah Management, 28(4), 1115–1122.
sebaiknya bagi penelitian selanjutnya agar https://doi.org/10.1016/j.tourman.2006.0
tidak hanya berfokus pada wisatawannya saja, 7.007
namun juga mengungkap lebih detail Chiu, W., Zeng, S., & Cheng, P. S. T. (2016).
mengenai seluruh stakeholder dalam proses The influence of destination image and
pengembangan destinasi wisata. Hal ini tourist satisfaction on tourist loyalty: a
diperlukan agar seluruh stakeholder case study of Chinese tourists in Korea.
memperoleh pemahaman tentang pentingnya International Journal of Culture,
destination image yang diterima oleh Tourism, and Hospitality Research,
wisatawan secara lebih mendalam sehingga 10(2), 223–234.
mendukung terciptanya loyalitas wisatawan. https://doi.org/10.1108/IJCTHR-07-
Selanjutnya penulis menyarankan pada 2015-0080
penelitian selanjutnya agar memperhitungkan Gibson, H. J., Qi, C. X., & Zhang, J. J. (2008).
juga bentuk loyalitas wisatawan lain, tidak Destination Image and Intent to Visit
hanya terbatas pada niat berkunjung kembali China and the 2008 Beijing Olympic
(revisit intention). Hal ini diperlukan agar Games. Journal of Sport Management,
pembahasan terkait loyalitas wisatawan dapat 22, 427–450.
dipahami lebih mendalam. Han, J. H., Kim, J. S., Lee, C. K., & Kim, N.
(2019). Role of place attachment
DAFTAR PUSTAKA dimensions in tourists’ decision-making
Alexandries, K., Kouthouris, C., & Meligdis, process in Cittáslow. Journal of
A. (2006). Increasing customers ’ loyalty Destination Marketing and Management,
in a skiing resort The contribution of 11(December 2018), 108–119.
place attachment and. International https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2018.12.0
Journal of Contemporary Hospitality 08
Management, 18(5), 414–425. Hasan, M. K., Abdullah, S. K., Lew, T. Y., &
https://doi.org/10.1108/09596110610673 Islam, M. F. (2019a). Determining
547 factors of tourists’ loyalty to beach
Baloglu, S., & McCleary, K. W. (1999). A tourism destinations: a structural model.
model of destination image formation. Asia Pacific Journal of Marketing and
Annals of Tourism Research, 26(4), 868– Logistics, 32(1), 169–187.
897. https://doi.org/10.1016/S0160- https://doi.org/10.1108/APJML-08-2018-
7383(99)00030-4 0334
Beerli, A., & Martín, J. D. (2004). Factors Hasan, M. K., Abdullah, S. K., Lew, T. Y., &
influencing destination image. Annals of Islam, M. F. (2019b). The antecedents of
Tourism Research, 31(3), 657–681. tourist attitudes to revisit and revisit
https://doi.org/10.1016/j.annals.2004.01. intentions for coastal tourism.
010 International Journal of Culture,
Bigné, J. E., Sánchez, M. I., & Sánchez, J. Tourism, and Hospitality Research,
(2001). Tourism image, evaluation 13(2), 218–234.
variables and after purhase behaviour: https://doi.org/10.1108/IJCTHR-11-
Inter-relationship. Tourism Management, 2018-0151
22(6), 607–616. Inalhan, G., & Finch, E. (2004). Place
https://doi.org/10.1016/S0261- attachment and sense of belonging.
5177(01)00035-8 Facilities, 22(5), 120–128.
Briner, R. B., & Denyer, D. (2012). https://doi.org/10.1108/02632770410540
Systematic Review and Evidence 333
Synthesis as a Practice and Scholarship Jiang, Y., Ramkissoon, H., Mavondo, F. T., &
Tool. The Oxford Handbook of Evidence- Feng, S. (2017). Authenticity: The Link

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 154


https://profit.ub.ac.id
Between Destination Image and Place attachment and behavioral intentions.
Attachment. Journal of Hospitality International Journal of Hospitality
Marketing and Management, 26(2), 105– Management, 40, 1–9.
124. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2014.02.01
https://doi.org/10.1080/19368623.2016.1 0
185988 Loureiro, S. M. C., Romero, J., & Bilro, R. G.
Juntunen, M., & Lehenkari, M. (2019). A (2019). Stakeholder engagement in co-
narrative literature review process for an creation processes for innovation: A
academic business research thesis. systematic literature review and case
Studies in Higher Education, 46(2), 330– stud. Journal of Business Research,
342. (February 2018), 0–1.
https://doi.org/10.1080/03075079.2019.1 https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.09.
630813 038
Kaplanidou, K. K., Jordan, J. S., Funk, D., & Manzo, L. C. (2003). Beyond house and
Rindinger, L. L. (2012). Recurring sport haven: toward a revisioning of emotional
events and destination image relationships with places. Journal of
perceptions: Impact on active sport Environmental Psychology, 23, 47–61.
tourist behavioral intentions and place Manzo, L. C. (2005). For better or worse:
attachment. Journal of Sport Exploring multiple dimensions of place
Management, 26(3), 237–248. meaning. Journal of Environmental
https://doi.org/10.1123/jsm.26.3.237 Psychology, 25(1), 67–86.
Kyle, G., Graefe, A., & Manning, R. (2005). https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2005.01.0
Testing the dimensionality of place 02
attachment in recreational settings. Önder, I., & Marchiori, E. (2017). A
Environment and Behavior, 37(2), 153– comparison of pre-visit beliefs and
177. projected visual images of destinations.
https://doi.org/10.1177/00139165042696 Tourism Management Perspectives, 21,
54 42–53.
Lee, J., Kyle, G., & Scott, D. (2012). The https://doi.org/10.1016/j.tmp.2016.11.00
Mediating Effect of Place Attachment on 3
the Relationship between Festival Pike, S. (2002). Destination image analysis - A
Satisfaction and Loyalty to the Festival review of 142 papers from 1973 to 2000.
Hosting Destination. Journal of Travel Tourism Management, 23(5), 541–549.
Research, 51(6), 754–767. https://doi.org/10.1016/S0261-
https://doi.org/10.1177/00472875124378 5177(02)00005-5
59 Plunkett, D., Fulthorp, K., & Paris, C. M.
Lee, T. H., & Shen, Y. L. (2013). The (2019). Examining the relationship
influence of leisure involvement and between place attachment and behavioral
place attachment on destination loyalty : loyalty in an urban park setting. Journal
Evidence from recreationists walking of Outdoor Recreation and Tourism,
their dogs in urban parks. Journal of 25(November 2018), 36–44.
Environmental Psychology, 33, 76–85. https://doi.org/10.1016/j.jort.2018.11.006
https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2012.11.0 Prayag, G. (2009). Tourists’ evaluations of
02 destination image, satisfaction, and
Loi, L. T. I., So, A. S. I., Lo, I. S., & Fong, L. future behavioral intentions-the case of
H. N. (2017). Does the quality of tourist mauritius. Journal of Travel and Tourism
shuttles influence revisit intention Marketing, 26(8), 836–853.
through destination image and https://doi.org/10.1080/10548400903358
satisfaction? The case of Macao. Journal 729
of Hospitality and Tourism Management, Prayag, G., & Ryan, C. (2012). Antecedents of
32, 115–123. tourists’ loyalty to mauritius: The role
https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2017.06.00 and influence of destination image, place
2 attachment, personal involvement, and
Loureiro, S. M. C. (2014). The role of the rural satisfaction. Journal of Travel Research,
tourism experience economy in place 51(3), 342–356.

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 155


https://profit.ub.ac.id
https://doi.org/10.1177/00472875114103 Stylos, N., Bellou, V., Andronikidis, A., &
21 Vassiliadis, C. A. (2017). Linking the
Ramkissoon, H., Smith, L. D. G., & dots among destination images, place
Kneebone, S. (2014). Visitor satisfaction attachment, and revisit intentions: A
and place attachment in national parks. study among British and Russian tourists.
Tourism Analysis, 19(3), 287–300. Tourism Management, 60, 15–29.
https://doi.org/10.3727/108354214X1402 https://doi.org/10.1016/j.tourman.2016.1
9467968402 1.006
Ramseook-Munhurrun, P., Seebaluck, V. N., Stylos, N., Vassiliadis, C. A., Bellou, V., &
& Naidoo, P. (2015). Examining the Andronikidis, A. (2016). Destination
Structural Relationships of Destination images, holistic images and personal
Image, Perceived Value, Tourist normative beliefs: Predictors of intention
Satisfaction and Loyalty: Case of to revisit a destination. Tourism
Mauritius. Procedia - Social and Management, 53, 40–60.
Behavioral Sciences, 175(230), 252–259. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2015.0
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01. 9.006
1198 Um, S., Chon, K., & Ro, Y. H. (2006).
Scannell, L., & Gifford, R. (2010). Defining Antecedents of revisit intention. Annals
place attachment : A tripartite organizing of Tourism Research, 33(4), 1141–1158.
framework. Journal of Environmental https://doi.org/10.1016/j.annals.2006.06.
Psychology, 30(1), 1–10. 003
https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2009.09.0 Xu, Z., & Zhang, J. (2016). Antecedents and
06 consequences of place attachment : A
Shamsuddin, S., & Ujang, N. (2008). Making comparison of Chinese and Western
places: The role of attachment in creating urban tourists in Hangzhou , China.
the sense of place for traditional streets in Journal of Destination Marketing &
Malaysia. Habitat International, 32(3), Management, 1–11.
399–409. https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2015.11.0
https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2008. 03
01.004 Yeap, J. A. L., Ong, K. S. G., Yapp, E. H. T.,
Sharma, P., & Nayak, J. K. (2018). Testing the & Ooi, S. K. (2019). Hungry for more:
role of tourists’ emotional experiences in understanding young domestic travellers’
predicting destination image, satisfaction, return for Penang street food. British
and behavioral intentions: A case of Food Journal, (2017).
wellness tourism. Tourism Management https://doi.org/10.1108/BFJ-09-2018-
Perspectives, 28(December 2017), 41– 0632
52. Yeh, S. S., Chen, C., & Liu, Y. C. (2012).
https://doi.org/10.1016/j.tmp.2018.07.00 Nostalgic emotion, experiential value,
4 destination image, and place attachment
Song, H. M., Kim, K. S., & Yim, B. H. of cultural tourists. In Advances in
(2017a). The mediating effect of place Hospitality and Leisure (Vol. 8).
attachment on the relationship between https://doi.org/10.1108/S1745-
golf tourism destination image and revisit 3542(2012)0000008013
intention. Asia Pacific Journal of Yoon, Y., & Uysal, M. (2005). An
Tourism Research, 22(11), 1182–1193. examination of the effects of motivation
https://doi.org/10.1080/10941665.2017.1 and satisfaction on destination loyalty: A
377740 structural model. Tourism Management,
Song, H. M., Kim, K. S., & Yim, B. H. 26(1), 45–56.
(2017b). The mediating effect of place https://doi.org/10.1016/j.tourman.2003.0
attachment on the relationship between 8.016
golf tourism destination image and revisit Yüksel, A., & Yüksel, F. (2001). The
intention. Asia Pacific Journal of Expectancy-Disconfirmation Paradigm:
Tourism Research, 22(11), 1182–1193. A Critique. Journal of Hospitality and
https://doi.org/10.1080/10941665.2017.1 Tourism Research, 25(2), 107–131.
377740 https://doi.org/10.1177/10963480010250

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 156


https://profit.ub.ac.id
0201
Zhang, H., Fu, X., Cai, L. A., & Lu, L. (2014).
Destination image and tourist loyalty: A
meta-analysis. Tourism Management, 40,
213–223.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2013.0
6.006

Profit: Jurnal Administrasi Bisnis | Volume. 16 No. 1 2022| 157


https://profit.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai