Laporan Kinerja Binwil 2019 - 10 Feb-Compressed

LAPORAN KINERJA TAHUN 2019
DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan kepada kita kesehatan baik lahir
maupun batin serta ilmu yang bermanfaat
sehingga Laporan Kinerja (Lkj) Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah, untuk kegiatan
tahun anggaran 2019 ini dapat diselesaikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
No. 08 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis di
bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah. Untuk
menunjang tugas tersebut, maka pada Tahun Anggaran 2019, Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah melalui Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Tata Ruang mengelola 72 kegiatan.
Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, kewenangan dan

kebijakannya, maka Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah menyusun LKj 2019, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional No. 5746/1.4-100/XII/2016 tentang Penyampaian Dokumen
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Tahun 2016. Secara umum seluruh
kegiatan di Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
pada Tahun Anggaran 2019 dapat diselesaikan dengan baik. Namun demikian ada beberapa
hal yang masih memerlukan perbaikan. Akhirnya, semoga LKj ini dapat bermanfaat bagi
perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah dalam rangka pencapaian tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan.
Jakarta, Januari 2019
Direktur Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Reny Windyawati, ST., M.Sc

NIP.197111221997032001
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... I-1

1.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi................................................ I-1
1.1.1 Tugas dan Fungsi..................................................................... I-1
1.1.2 Struktur Organisasi................................................................... I-5
1.2 Arti Penting Organisasi...................................................................... I-6

1.3 Permasalahan dan Isu Strategis......................................................... I-7
1.4 Harapan Terhadap Organisasi............................................................ I-23
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... II-1
2.1 Rencana Strategis............................................................................. II-1
2.1.1 Visi Misi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Dan
Pemanfaatan Ruang Daerah..................................................... II-2
2.1.2 Tujuan Dan Sasaran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah.................................... II-3
2.1.3 Target Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang DaerahTahun 2015-2019..................... II-4
2.2 Rencana Kinerja Tahunan.................................................................. II-6
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2019........................................................... II-12
2.4 Rencana Aksi.................................................................................... II-13
2.5 Metode Pengukuran Kinerja............................................................... II-31
2.6 Perencanaan Anggaran...................................................................... II-34
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA..................................................................... III-1
3.1 Capaian Kinerja Organisasi................................................................ III-1
3.1.1 Hasil Pengukuran Kinerja Pada Tahun 2019................................ III-7
3.1.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Tahun
sebelumnya.............................................................................. III-37
3.1.3 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan Target Renstra
(2015-2019) Pada Tahun 2019................................................... III-38
3.1.4 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata

Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan Target RPJMN
(2015-2019) Pada Tahun 2019................................................... III-53
3.1.5 Efesiensi Sumber Daya.............................................................. III-59
3.2 Realisasi Anggaran.......................................................................... III-62
BAB IV. PENUTUP.............................................................................................. IV-1

LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang

dan Pemanfaatan Ruang Daerah................................................... I-5
Gambar 1.2 Jumlah Perda RTRW Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia........... I-18
Gambar 1.3 Kabupaten dan Kota Yang Belum Menetapkan Perda RTRW............. I-19
Gambar 1.4 Rincian 54 RDTR yang sudah Perda Berdasarkan Wilayah
Pembinaan..................................................................................... I-21
Gambar 2.1 Perubahan Pagu Anggaran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2019....................... II-35
Gambar 3.1 Target Dan Realisasi Perjanjian Kinerja Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah.............. III-12
Gambar 3.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 s.d 2019...................... III-37
Gambar 3.3 Target dan Realisasi Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan
Target RPJMN (2015-2019) Tahun 2019......................................... III-53
Gambar 3.4 Kebutuhan Staff Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah................................................... III-60
Gambar 3.5 Realisasi Keuangan dan Fisik Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2019............... III-63
Gambar 3.6 Realisasi Anggaran Kementerian ATR/BPN, Direktorat Jenderal Tata
Ruang dan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah.......................................................... III-64
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional................................................. I-6
Tabel 1.2 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Tata
Ruang…………………………………………………………………………………………….. I-7
Tabel 1.3 Daftar Perda RRTR/RDTR Provinsi dan Kabupaten/Kota Seluruh
Indonesia............................................................................................. I-19
Tabel 2.1 Target Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah.................................................................. II-4
Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah Versi Rka-Kl Tahun 2019........... II-7
Tabel 2.3 Target Capaian Fisik dan Keuangan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah..... II-14
Tabel 2.4 Capaian kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah.................................................................. II-25
Tabel 2.5 Komponen Penilaian Laporan Kinerja Berdasarkan Permen PAN RB No.
12 Tahun 2015 Tentang Evaluasi Implementasi SAKIP............................ II-33
Tabel 3.1 Pembahasan Lintas Sektor Rencana Tata Ruang Provinsi III-2
dan Kabupaten/Kota Tahun 2019...........................................................
Tabel 3.2 Rencana Tata Ruang Mendapatkan Persetujuan Substansi Pada Indikator III-5
Persentase Pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan Substansi)....
Tabel 3.3 Capaian Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Tahun 2019................... III-6
Tabel 3.4 Pengukuran Kinerja Perjanjian Kinerja 2019 Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah...................... III-8
Tabel 3.5 Perubahan Anggaran Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah................................................. III-11
Tabel 3.6 Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2019.................................................. III-13
Tabel 3.7 Hasil Evaluasi Laporan Kinerja Tahun 2018 Pada Indikator Persentase
Dukungan Kebijakan Dan Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah......................................... III-18
Tabel 3.8 Kegiatan Pada Indikator Kinerja............................................................. III-19
Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 Sampai Dengan
2019.................................................................................................... III-35
Tabel 3.10 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan Target Renstra (2015 – 2019) Pada
Tahun 2019......................................................................................... III-40
Tabel 3.11 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
iv
Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan Target RPJMN (2015 – 2019) Pada

Tahun 2019......................................................................................... III-44
Tabel 3.12 Jumlah Staff Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah.................................................................. III-61
Tabel 3.13 Kebutuhan Staff Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah.................................................................. III-61
Tabel 3.14 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2019.............. III-63
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

1.1.1 Tugas dan Fungsi
Peraturan Presiden No. 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet
Kerja merupakan acuan beralihnya fungsi penataan ruang dari Kementerian
Pekerjaan Umum ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional. Begitu pula dengan unit organisasi dan nomenklaturnya yang juga ikut
mengalami perubahan. Berdasarkan Perpres tersebut, Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri No. 8
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Peraturan Menteri ini menyebabkan terbentuknya
unit – unit organisasi dan nomenklatur baru di bawahnya. Misalnya, unit Eselon II
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah,
yang berada di bawah Unit Eselon I Direktorat Jenderal Tata Ruang.
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
dan standarisasi teknis di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan dan strategi operasional di bidang pembinaan
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;
2. penyiapan dan pelaksanaan program di bidang pembinaan perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang daerah;
3. penyiapan instrumen dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat
dalam pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;
4. penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;
5. pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang
kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota,
termasuk pemenuhan standar pelayanan minimum bidang penataan ruang; dan
I-1 |
6. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.
Penjabaran tugas dan fungsi dari masing-masing bagian di Direktorat Pembinaan

Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah adalah sebagai berikut:
a. Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan
Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan kebijakan dan strategi, pelaksanaan program, instrumen dan
pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat, pengelolaan data dan
informasi di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang
daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Perencanaan dan
Kemitraan menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi operasional, rencana dan
program di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
ruang daerah;
2. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan
program di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
ruang daerah;
3. penyiapan dan pengelolaan data dan informasi di bidang pembinaan
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah; dan
4. pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis, kriteria, dan pelaksanaan program
kemitraan dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, dan organisasi
nonpemerintah serta pemberdayaan masyarakat dalam penataan dan
pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah.
b. Subdirektorat Pembinaan Wilayah I

Subdirektorat Pembinaan Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan kebijakan pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan
pemerintah kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan minimum bidang
penataan ruang di wilayah Pulau Sumatera. Dalam melaksanakan tugas
tersebut, Subdirektorat Pembinaan Wilayah I menyelenggarakan fungsi :
I-2 |
1. pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknik perencanaan tata ruang

dan pemanfaatan ruang daerah, termasuk pemenuhan standar pelayanan
minimum bidang penataan ruang di wilayah Pulau Sumatera;
2. pelaksanaan evaluasi dalam rangka persetujuan substansi rancangan
peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi, rencana tata
ruang wilayah kabupaten, dan rencana tata ruang wilayah kota beserta
rencana rincinya di wilayah Pulau Sumatera; dan
3. pelaksanaan pengembangan kapasitas pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten, dan pemerintah kota dalam perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang di wilayah Pulau Sumatera.
c. Subdirektorat Pembinaan Wilayah II

Subdirektorat Pembinaan Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penataan ruang di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, Subdirektorat Pembinaan Wilayah II menyelenggarakan fungsi :
minimum bidang penataan ruang di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali;
rencana rincinya di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali; dan
pemanfaatan ruang di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali.
d. Subdirektorat Pembinaan Wilayah III

Subdirektorat Pembinaan Wilayah III mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan kebijakan pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang dan
I-3 |

penataan ruang di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Pembinaan Wilayah III
menyelenggarakan fungsi :
minimum bidang penataan ruang di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau
Sulawesi;
rencana rincinya di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi; dan
pemanfaatan ruang di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
e. Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV

Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penataan ruang di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan
Pulau Papua. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Pembinaan
Wilayah IV menyelenggarakan fungsi :
minimum bidang penataan ruang di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara,
Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua;
rencana rincinya di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku,
dan Pulau Papua; dan
I-4 |

pemanfaatan ruang di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku,
dan Pulau Papua.
f. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan dan
administrasi barang milik negara, urusan ketatausahaan dan rumah tangga,
serta evaluasi kinerja dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program
Direktorat.
1.1.2 Struktur Organisasi

terdiri atas Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan; Subdirektorat Pembinaan
Wilayah I; Subdirektorat Pembinaan Wilayah II; Subdirektorat Pembinaan Wilayah
III; dan Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV, Subbagian Tata Usaha; dan Kelompok
Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Unit Eselon II ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah
I-5 |
1.2 Arti Penting Organisasi

Berdasarkan tugas dan fungsi tersebut di atas, Unit Eselon II ini bertanggung jawab
untuk melakukan pembinaan dalam hal perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
ruang kepada Daerah (Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota). Oleh karena itu,
dengan adanya pembinaan rutin setiap tahun diharapkan Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota) dapat menyusun Rencana Tata Ruang (RTR) baik umum
(Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW) maupun rinci (RRTR/RDTR), yang isinya
berkualitas dan dapat mengakomodasi kepentingan – kepentingan sektor terkait.
Selain itu, juga RTR harus dapat dipakai sebagai acuan pemanfaatan ruang dalam
membangun Daerah masing – masing. Agar pembangunan yang akan dilaksanakan
oleh Daerah telah sesuai peruntukan lokasinya.
Dalam konteks perencanaan pembangunan, UU No.17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 menempatkan
tata ruang dalam posisi yang strategis. RTR menjadi pedoman bagi pemanfaatan
sumber daya alam yang optimal dan lestari serta menjadi dasar pembangunan
sarana dan prasarana pembentuk struktur ruang nasional. Selain menjadi landasan
utama pemanfaatan ruang di daratan, rencana tata ruang juga menjadi landasan
untuk pemanfaatan ruang laut dan ruang udara, khususnya terkait pertahanan dan
keamanan di udara.
Tabel 1.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
1 Meningkatnya kesejahteraan  Persentase pencapaian penataan ulang ketimpangan

masyarakat melalui penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
pemanfaatan agraria yang tanah
adil dan berkelanjutan  Persentase kenaikan pendapatan masyarakat penerima
Reforma Agraria
2 Terwujudnya ruang yang  Persentase peningkatan kesesuaian rencana program
aman, nyaman, produktif dan pembangunan sektor dengan rencana tata ruang
berkelanjutan  Peningkatan tertib tata ruang dan penguasaan tanah
3 Berkurangnya kasus tata  Persentase berkurangnya jumlah sengketa, konflik dan

ruang dan pertanahan perkara bidang tata ruang dan pertanahan
(sengketa, konflik dan  Persentase cakupan peta dasar pertanahan
perkara)
Sumber: Peraturan Menteri ATR/BPN No. 12 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian ATR/BPN
Tahun 2015-2019
I-6 |

mendukung pencapaian sasaran strategis kedua Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yaitu terwujudnya ruang yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan dan Indikator Kinerja Utama pertama, yaitu persentase
peningkatan kesesuaian rencana program pembangunan sektor dengan rencana tata
ruang.
Tabel 1.2 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Tata Ruang
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama
1 Terwujudnya Pelaksanaan  Jumlah RTR Nasional/Pulau/Kepulauan/KSN

Penyelenggaraan Penataan  Jumlah operasionalisasi RTR
Ruang Nasional/Pulau/Kepulauan/KSN
 Jumlah Kawasan yang ditingkatkan kualitasnya
 Jumlah forum masyarakat dan dunia usaha yang
dibentuk atau mendapatkan fasilitasi pengembangan
dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang
dan penataan kawasan
2 Terwujudnya  Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang memperoleh
Penyelenggaraan pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
Perencanaan Tata Ruang dan ruang daerah
Sumber: Peraturan Menteri ATR/BPN No. 12 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian ATR/BPN
Tahun 2015-2019
Sementara dalam lingkup unit organisasi Eselon I (Direktorat Jenderal Tata Ruang),
mendukung pencapaian sasaran program kedua, yaitu Terwujudnya
Penyelenggaraan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, dan
Indikator Kinerja Kedua adalah Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang memperoleh
pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah.
1.3 Permasalahan dan Isu Strategis

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2015-2019
maka diperoleh beberapa permasalahan penataan ruang sebagai berikut:
1. Belum adanya rumusan kebijakan perencanaan, pemrograman secara
berkelanjutan dalam pelaksanaan program perencanaan tata ruang dan
I-7 |
pemanfaatan ruang dengan mengedepankan pencapaian target program bukan

sebagai target sektoral/bidang
2. Belum adanya peningkatan integrasi pemanfaatan ruang darat, laut, dan udara,
termasuk ruang dalam bumi serta peningkatan integrasi muatan rencana tata
ruang wilayah nasional dengan RTRW provinsi, RTRW kabupaten/kota (bahkan
sampai dengan RDTR).
3. Belum adanya Perwujudan dan operasionalisasi RTR pulau/KSN melalui
penyusunan dan implementasi program terpadu yang diikuti dengan
pengendalian pemanfaatan ruang serta monitoring pelanggaran pemanfaatan
ruang
4. Belum meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang terutama melalui dukungan sistem informasi dan monitoring
tata ruang di daerah untuk mengurangi terjadinya konflik pemanfaatan ruang
antar sektor, antar wilayah dan antar pemangku kepentingan, serta melakukan
pengawasan penyelenggaraan tata ruang baik di tingkat pusat dan daerah dalam
rangka menjamin kesesuaian antara rencana tata ruang dan implementasinya
serta melakukan pengawasan penyelenggaraan penataan ruang baik di tingkat
pusat dan daerah dalam rangka menjamin kesesuaian antara rencana tata ruang
dan implementasinya.
5. Belum adanya perwujudan penataan kawasan melalui pengembangan dan
pengelolaan kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, kawasan ekonomi, dan
kawasan baru, dengan penekanaan kawasan baru yang tidak hanya terfokus
pada kawasan rawan bencana dan kawasan risiko perubahan iklim melainkan
juga kawasan lainnya secara tematik yang potensial berkembang.
6. Perlu peningkatan pembinaan penataan ruang, khususnya dalam rangka
peningkatan kapasitas kelembagaan serta peningkatan kemampuan aparat
perencana maupun pelaksana pengendalian pemanfaatan ruang, baik di tingkat
pusat maupun di daerah, untuk menjamin pelaksanaaan RTR yang semakin
berkualitas serta dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif.
7. Belum maksimalnya pelibatan masyarakat dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan tata ruang.
I-8 |
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka diperoleh beberapa isu strategis

penataan ruang sebagai berikut:
1. Tata ruang dan pertanahan sangat penting untuk diintegrasikan karena penataan
ruang membutuhkan tanah.
Integrasi tata ruang dan pertanahan mempunyai fungsi kontrol terhadap hak
kepemilikan tanah, baik perseorangan maupun badan usaha dengan hak
pemanfaatannya, sehingga tidak terjadi konflik dalam pemanfaatan atas tanah.
Penataan ruang merupakan proses perumusan tatanan masa depan suatu ruang
wilayah yang di dalamnya terdapat berbagai sektor saling terkait. Secara
normatif, ada mandat UUPA 1960 dan UU Penataan Ruang (UU 26/2007) yang
dapat dijadikan dasar dalam penyelenggaraan urusan tata ruang dan
pertanahan. Keduanya merupakan turunan dari UUD 1945 pasal 33 ayat (3) yang
menyatakan “bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat”. Dari sudut pandang tersebut, maka sebenarnya kedua aspek tersebut,
baik tanah dan tata ruang memiliki perspektif keruangan dengan penekanan
yang berbeda. Tata ruang lebih menekankan pada pengaturan dan pemanfaatan
ruangnya, sementara tanah sebagai bagian dari ruang lebih kepada penguasaan
dan pemilikan tanahnya. Intervensi aspek penataan ruang:
a. Pengaturan
Adanya inisiatif Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam melakukan
integrasi antara tata ruang dan pertanahan melalui harmonisasi peraturan
terkait
b. Pembinaan
Penyelesaian konflik yang timbul akibat tidak sinkronnya Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Rencana Rinci Tata Ruang di daerah dengan pemilikan dan
penguasaan tanah, sehingga diperlukan bimbingan kepada daerah dalam
integrasi aspek pertanahan dan tata ruang pada perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang.
c. Pelaksanaan
Upaya penataan ruang dan penataan pertanahan memerlukan ketersediaan
data dasar dan informasi yang akurat dan rinci mengenai penguasaan dan
pemilikan tanah pada ruang-ruang yang telah diatur peruntukannya.
I-9 |
2. Meluasnya ketimpangan antar wilayah di bagian barat dan timur indonesia serta
masih banyaknya jumlah kawasan tertinggal akibat belum meratanya
infrastruktur.
Dalam kaitannya dengan upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal,
Pemerintah telah menetapkan daerah tertinggal Tahun 2015-2019 sebagai target
percepatan, sebagaimana tertuang dalam Perpres No.131 Tahun 2015. Jumlah
daerah tertinggal untuk tiap satuan wilayah adalah sebagai berikut:
a. Sumatera sebanyak 13 daerah
b. Jawa-Bali sebanyak 6 daerah
c. Kalimantan-Sulawesi sebanyak 30 daerah
d. Nusa Tenggara-Maluku-Papua sebanyak 73 daerah
Ketimpangan pendapatan sebagaimana yang diukur dengan koefisien Gini telah
menjadi semakin besar selama dasawarsa terakhir. Koeifisien gini Indonesia
tahun 2013 mencapai 0,41 naik dari 0,36 di tahun 2005. Intervensi aspek
penataan ruang:
a. Pengaturan
Adanya inisiatif dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
mengembangkan ruang sesuai standar minimal kebutuhan infrastruktur
wilayah dan kawasan yang perlu didukung oleh NSPK tentang standar
pelayanan minimal
b. Pembinaan
Adanya upaya dari pemerintah untuk meningkatkan menciptakan pemerataan
pertumbuhan ekonomi dengan mewujudkan pusat pertumbuhan baru, melalui
peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM Tata ruang
c. Pelaksanaan dan Tematik
 Adanya upaya pemerintah untuk mewujudkan ruang yang nyaman dan
produktif dengan meningkatkan pencapaian standar pelayanan minimal
bidang tata ruang
 Adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan fungsi perkotaan agar
tercipta polarisasi pembangunan, melalui pengembangan KSN perkotaan
untuk mendorong fungsi perkotaan yang ada sesuai dengan tema
pengembangannya.
I-10 |
d. Pengawasan
Adanya upaya pemerintah untuk memastikan keterwujudan ruang untuk
perkotaan strategis skala nasional, melalui pengawasan serta pengembangan
sistem informasi tata ruang untuk KSN Perkotaan.
3. Tingginya alih fungsi lahan, terutama dari kawasan hutan dan pertanian menjadi
daerah terbangun, baik berupa kawasan industri maupun permukiman dan
berkurangnya luas kawasan hutan dan menurunnya proporsi ruang terbuka hijau
perkotaan, di daerah aliran sungai yang kritis. Perubahan kondisi tutupan lahan
dari kelas tutupan lahan kategori hutan (berhutan) menjadi kelas tutupan lahan
kategori non hutan (tidak berhutan) adalah sebesar 568,0 ribu ha/th, di mana
sebesar 79,9% deforestasi terjadi dalam kawasan hutan dan 20,1% terjadi di
luar kawasan hutan. Alih fungsi lahan pertanian, khususnya sawah yang
ditetapkan menjadi Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Kawasan P2B),
yang mengalami penurunan sekitar 0,17% per tahun. Intervensi aspek penataan
ruang:
a. Pengaturan
Pembangunan yang berlansung saat ini berpotensi menimbulkan
ketidakserasian antara struktur ruang dan pola ruang, kawasan lindung dan
budaya, keselarasan lingkungan alami dan buatan, keseimbangan antar
daerah dan antar desa - kota, sehingga dibutukan NSPK yang mengatur
aspek keserasian
b. Pembinaan
Tingginya pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya skala besar tanpa
menghitung daya dukung dan daya tampungnya yang tidak ditunjang dengan
upaya pengendalian serta maraknya pelanggaran pemanfaatan ruang di
kawasan lindung, mengancam keberadaan ruang lindung yang ada, sehingga
dibutuhkan penyelenggaraan pelatihan dan sosialisasi untuk peningkatan
kapasitas kelembagaan dan SDM.
c. Pelaksanaan dan Kegiatan Tematik
 Pengembangan kawasan andalan darat dan kawasan andalan laut yang
tidak tepat dapat menyebabkan lambatnya perkembangan pusat
I-11 |
pertumbuhan baru, sehingga dibutuhkan sinergitas pemanfaatan ruang

pada kawasan andalan darat dan kawasan andalan laut
 Pengembangan kawasan lindung nsional yang tidak tepat dapat
menyebabkan degradasi lingkungan terhadap kawasan lindung tersebut,
sehingga dibutuhkan pemanfaatan ruang secara arif dan didukung
pengendalian pemanfaatan kawasan lindung nasional.
d. Pengawasan
Lemahnya pengawasan terhadap penyelenggaraan tata ruang, berpotensi
menimbulkan ketidakserasian, ketidakelarasan tata ruang untuk tiap hirarkinya
(wilayah dan sektor) dan ketidakseimbangan antara kegiatan lindung dan
budidaya, sehingga perlu adanya penguatan terhadap pengawasan serta
pengembangan sistem informasi untuk tata ruang di kawasan andalan dan
kawasan lindung
4. Perlunya mendorong terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan akibat

pertumbuhan penduduk dan untuk menjamin peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Para Pakar Ekonomi yang tergabung dalam Forum Economis
Intelligence Unit (EUI) tahun 2014, bahwa perkembangan indeks ketahanan
pangan (IKP) global Indonesia menempati posisi pada urutan 71 dari total 113
negara melalui program ketahanan pangan yang dijalankan Kementerian
Pertanian. Selain ditinjau indeks ketahanan pangan secara global, terdapat
ukuranukuran nasional yang digunakan untuk mengindentifikasi ketahanan
pangan, yaitu:
a. Neraca Kebutuhan dan Ketersediaan Pangan
Neraca Total Kebutuhan dan Ketersediaan Pangan pada umumnya terjadi
surplus. Defisit hanya terdapat pada komoditas kacang tanah sebesar 57.900
Ton, telor unggas sebesar 110.900 Ton, dan telur ayam ras sebesar 477.500
Ton.
b. Ketersediaan dan Konsumsi Energi, Protein dan Lemak Berdasarkan Neraca
Bahan Makanan (NBM) Dari perbandingan Ketersediaan dan Konsumsi Energi,
Protein, dapat dilihat bahwa ketersediaan energi dan protein melebih
konsumsinya.
I-12 |
c. Pola Pangan Harapan

Kondisi PPH ini masih jauh dari sasaran PPH yang ditetapkan pemerintah.
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada tahun 2014 diarahkan menjadi 93,3
dengan konsumsi energi dari padi-padian yang mencapai 50 ke atas
sementara realisasinya skor PPH adalah 87,12 dengan konsumsi energi dari
padi-padian hanya mencapai 25.
d. Kerawanan Pangan Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Dari ketiga kelompok ketahanan pangan menurut AKG, dapat diketahui
bahwa rawan dan sangat pada Tahun 2013 dan 2014, penduduk yang rawan
dan sangan rawan masih di atas 50%.
Intervensi aspek penataan ruang:

 Pengaturan
Sektor informal dan UKM yang sangat berperan dalam pengembangan
ekonomi perdesaan, belum cukup diberikan ruang untuk berperan,
sehingga masyarakat desa tidak dapat mengoptimalkan kemampuannya.
Untuk itu diperlukan regulasi pengaturan ruang untuk kegiatan sektor
informal dan UKM.
 Pembinaan
Adanya upaya pemerintah untuk melaksanakan tata ruang yang dapat
mewujudkan kawasan perdesaan yang berkelanjutan, melalui
penyebarluasan dan sosialisasi kebijakan yang mendukung peningkatan
peran sektor informal, UKM dan ekonomi perdesaan kepada pemangku
kepentingan terkait (pelaku bisnis, kelompok masyarakat, profesional dan
pakar) serta penyelenggaraan pelatihan untuk peningkatan kapasitas
kelembagaan dan SDM tata ruang untuk mewujudkan kawasan perdesaan
berkelanjutan (dapat menjaga ketahanan pangan, memelihara serta
melestarikan sumberdaya air, energi, dan sumber daya alam lainnya).
 Pelaksanaan dan Kegiatan Tematik
Masih belum optimalnya penyediaan ruang-ruang untuk kegiatan informal,
UKM dan ekonomi perdesaan serta adanya upaya pemerintah untuk
memastikan keterwujudan ruang perdesaan yang berkelanjutan (dapat
menjaga ketahanan pangan, memelihara serta melestarikan sumberdaya
I-13 |
air, energi, dan sumber daya alam lainnya), perlu didukung dengan
pemanfaatan ruang di perdesaan
 Pengawasan
Adanya upaya pemerintah untuk mewujudkan ruang perdesaan yang
dapat dapat menjaga ketahanan pangan, memelihara serta melestarikan
sumberdaya air, energi, dan sumber daya alam lainnya, serta dilengkapi
oleh infrastruktur untuk kegiatan informal dan UKM yang berkualitas, perlu
didukung oleh pengawasan serta pengembangan sistem informasi
terhadap pengembangan kawasan perdesaan yang berkelanjutan dan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peningkatan peran sektor informal,
UKM dan ekonomi perdesaan melalui penyelenggaraan tata ruang.
5. Belum optimalnya kapasitas kelembagaan yang mencakup kuantitas dan kualitas

SDM di pusat dan daerah, dan masih terbatasnya penyediaan sistem informasi
dan data bidang tata ruang. Beberapa isu terkait dengan kelembagaan penataan
ruang adalah:
a. Masih belum sinergisnya gerak langkah lembaga koordinasi di pusat dan
daerah
b. Lemahnya koordinasi lintas sektor di internal lembaga koordinasi di pusat dan
daerah
c. Peran lembaga koordinasi di pusat dan daerah sejauh ini lebih sebatas proses
persetujuan substansi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi,
Kabupaten dan Kota dan RRTR.
d. Belum optimalnya peran koordinasi penyelesaian konflik pemanfaatan ruang
e. Kelembagaan model kerjasama antar wilayah belum banyak dibentuk,
meskipun konsep ini dibutuhkan untuk menciptakan efisiensi dalam
memberikan pelayanan publik, kaitannya dengan pemanfaatan ruang.
Terbatasnya penyediaan sistem informasi dan data bidang tata ruang dilihat dari
dua konteks, yaitu dalam konteks perencanaan tata ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Dalam perencanaan tata ruang, informasi data terkendala
dengan kelengkapan dan keakuratan sementara untuk peta tiap skala produk
rencana masih belum lengkap, seperti halnya peta 1:5.000 untuk RDTR. Dalam
I-14 |
pengendalian pemanfaatan ruang, keterbatasan informasi bagaimana dan

mekanisme masyarakat dalam pengawasan pemanfaatan ruang, serta akses
terhadap dokumen RTRW sebagai acuan dalam mengawasi pelaksanaan
pemanfaatan ruang.
Intervensi aspek penataan ruang:
a. Pengaturan
Kurang intensifnya penegakan hukum di bidang tata ruang berimplikasi pada
penyimpangan pemanfaatan ruang serta pelanggaran terhadap
penyelenggaraan tata ruang (pengaturan, pembinaan, pelaksanaan tata
ruang), sehingga diperlukan penyiapan NSPK tentang proses penegakan
hukum di bidang tata ruang.
b. Pembinaan
Penegakan hukum yang tidak berjalan secara optimal dapat mengakibatkan
pemanfaatan ruang tidak terkendali, khususnya dalam hal kesesuaiannya
dengan rencana yang telah disusun, sehingga berpotensi menimbulkan
ancaman terhadap perwujudan ruang yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan. Oleh karena itu dibutukan dukungan sosialisasi ketentuan
peraturan dan perundang- undangan dalam aspek penegakan hukum bidang
tata ruang.
Perlunya pelaksanaan operasionalisasi fungsi penegakan hukum untuk
menciptakan ketidaktertiban ruang.
d. Pengawasan
Masih ditemui pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang sehingga perlu
penguatan terhadap pengawasan terhadap penegakan hukum.
6. Masih kurangnya pelibatan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan

tata ruang. Kegiatan Musrenbang di Indonesia seringkali tidak melibatkan semua
stakeholder, hanya sebagian elit desa atau bahkan dibeberapa tempat hanya
melibatkan kepala desa dan sekretarisnya.
a. Pengaturan
Peluang pengembangan kemitraan dalam pembangunan sektoral ataupun
wilayah guna mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan
I-15 |
berkelanjutan perlu didukung penyusunan produk pengaturan dan kebijakan

terkati kemitraan.
b. Pembinaan
Pentingnya komunikasi antar pelaku pengembangan kawasan dari upaya
optimalisasi pemanfaatan ruang skala besar yang membutuhkan pendanaan
yang besar serta peran banyak pihak, membutuhkan fasilitasi forum
komunikasi antar pelaku
Perlunya pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan kemitraan dengan
masyarakat dan dunia usaha, serta kerjasama luar negeri di bidang tata
ruang untuk pelaksanaan tata ruang yang berkualitas.
Di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, kesenjangan antar wilayah masih
merupakan isu strategis pembangunan wilayah dalam tahun 2015 – 2019. Oleh
karena itu, pengurangan kesenjangan antar wilayah tetap menjadi dasar
pembangunan bagi semua aspek perencanaan daerah dan pendekatan kawasan agar
terwujud keunggulan kompetitif daerah, yang dilaksanakan dengan berbasis
pembangunan berkelanjutan dan penyediaan infrastruktur daerah. Dasar
perencanaan daerah yang mantap diwujudkan melalui informasi geospasial dan data
statistik yang kuat, rencana tata ruang yang berkualitas serta kepastian
penyediaan lahan. Hingga saat ini beberapa permasalahan utama bidang tata ruang
yang tertuang di dalam RKP 2019 dan berhubungan langsung dengan Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, meliputi :
a. kualitas RTR yang masih bervariasi; dan
b. masih kurangnya Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) yang ada.
Pemerintah Pusat (dalam hal ini Ditjen Tata Ruang) mengharapkan Pemerintah
Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dapat menyusun RTR yang berkualitas dan dapat
mengakomodasi kepentingan sektor terkait. Sehingga RTR tersebut dapat dipakai
sebagai acuan pemanfaatan ruang dalam rangka membangun daerah masing –
masing. Namun, pada kenyataannya hal tersebut masih jauh dari harapan. Karena
untuk mendorong Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) berinisiatif
menyusun RTRW-nya bukanlah hal yang mudah. Hal ini dikarenakan Sumber Daya
Manusia (SDM) bidang penataan ruang jumlahnya masih terbatas di Daerah. Perlu
usaha pembinaan dan pendampingan yang intensif dari Ditjen Tata Ruang
I-16 |
khususnya Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang

Daerah, agar Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) memahami betapa
pentingnya RTRW. Akhirnya, usaha - usaha Pemerintah Pusat tersebut mulai
membuahkan hasil. Hal ini tercermin pada status perda RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :
I-17 |
Gambar 1.2 Progres RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia

(Status 17 Januari 2020)
I-18 |
Sedangkan Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum perda sampai sekarang masih

berusaha menyelesaikan RTRW-nya. Meskipun sebagian besar yang belum
Sedangkan Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum perda sampai sekarang masih
berusaha menyelesaikan RTRW-nya. Meskipun sebagian besar yang belum
menetapkan perda RTRW telah selesai di tahap persetujuan substansi yang
dikeluarkan oleh Menteri ATR/BPN, melalui kegiatan percepatan RTRW dari Ditjen
Tata Ruang. Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum menetapkan Perda RTRW-nya
adalah sebagai berikut :
Gambar 1.3 Kabupaten dan Kota Yang Belum Menetapkan Perda RTRW
SUMATERA
Kabupaten/Kota: 12
1. Kab. Deli Serdang KALIMANTAN DAN SULAWESI
9. Kab. Rokan Hilir
2. Kab. Karo Kabupaten/Kota : 6
10. Kab. Kep. Meranti
3. Kab. Kuantan Singingi 1. Kab. Mahakam Ulu (DOB)
11. Kota Pekanbaru
4. Kab. Indragiri Hulu 2. Kab. Kolaka Timur (DOB)
12. Kota Batam
5. Kab. Indragiri Hilir 3. Kab. Konawe Kepulauan (DOB)
6. Kab. Siak 4. Kab. Buton Tengah (DOB)
7. Kab. Rokan Hulu 5. Kab. Buton Selatan
8. Kab. Bengkalis 6. Kab. Muna Barat
Tabel 1.3 Daftar Perda RRTR/RDTR Provinsi dan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia
(Status 17 Januari 2019)
No Provinsi Kabupaten/Kota Nama

SUMATERA
RDTR PZ Kawasan Perkotaan Sungai Liat &
1 Kep. Bangka Belitung Kab. Bangka
PZ 2014 - 2034 (Ibukota)
Kepulauan Bangka RDTR Kawasan Perkotaan Pangkalan Baru
2 Kab. Bangka Tengah
Belitung Dan Kawasan Perkotaan Koba
3 Kepulauan Riau Kota Tanjung Pinang RDTR dan PZ Tanjung Pinang Timur
4 Sumatera Barat Kab. Sijunjung RDTR Muaro Sijunjung
I-19 |
5 Sumatera Barat Kota Payakumbuh RDTR Kota Payakumbuh 6 BWK
6 Sumatera Utara Kota Medan RDTR Kota Medan

JAWA DAN BALI
7 DKI Jakarta Provinsi RDTR DKI Jakarta
RDTR dan PZ Kecamatan Serang dan
8 Banten Kab. Serang
Kecamatan Cipocok Jaya
9 DI Yogyakarta Kab. Bantul RDTR dan PZ BWP Kasihan
10 DI Yogyakarta Kab. Bantul RDTR dan PZ BWP Sewon
11 DI Yogyakarta Kota Yogyakarta RDTR Kota Yogyakarta
12 Jawa Barat Kab. Tasikmalaya RDTR PZ Perkotaan Singaparna
13 Jawa Barat Kota Bandung RDTR Kota Bandung (8 BWP)
14 Jawa Barat Kota Bekasi RDTR Kota Bekasi (5 BWP)
15 Jawa Barat Kota Tasikmalaya RDTR PZ Kota Tasikmalaya
RDTR Banyuwangi & KSK Pelabuhan
16 Jawa Timur Kab. Banyuwangi
Ketapang
17 Jawa Timur Kab. Banyuwangi RDTR Tumpang Pitu
18 Jawa Timur Kab. Banyuwangi RDTR Wongsorejo
19 Jawa Timur Kab. Malang RDTR Kaw. Perkotaan Kepanjen
20 Jawa Timur Kab. Mojokerto RDTR Gedeg
21 Jawa Timur Kab. Sumenep RDTR Kecamatan Kota Sumenep
22 Jawa Timur Kab. Sumenep RDTR Batuan, Rubaru, Dan Manding
23 Jawa Timur Kab. Tulungagung RDTR Kota Tulungagung
24 Jawa Timur Kab. Tulungagung RDTR Karangrejo & Ngantru
25 Jawa Timur Kab. Tulungagung RDTR Bandungan,pakl & Campurdarat
26 Jawa Timur Kota Malang RDTRK Malang Tengah
27 Jawa Timur Kota Malang RDTRK Sub Pusat Malang Utara
28 Jawa Timur Kota Malang RDTRK Sub Pusat Malang Barat
29 Jawa Timur Kota Malang RDTR Sub Pusat Malang Tenggara
30 Jawa Timur Kota Malang RDTR Sub Pusat Malang Timur Laut
31 Jawa Timur Kota Malang RDTR Sub Pusat Malang Timur
32 Jawa Timur Kota Surabaya RDTR Kota Surabaya
RTR KSP Kawasan Perkotaan Brebes - Tegal
33 Jawa Tengah Provinsi
- Slawi - Malang
34 Jawa Tengah Kab. Banyumas RDTR Perkotaan Purwokerto
35 Bali Kab. Badung RDTR dan PZ Kuta Selatan

KALIMANTAN DAN SULAWESI
36 Kalimantan Timur Kota Bontang RDTR Kota Bontang (3 Kecamatan)
RTR Kawasan Strategis Provinsi Danau
37 Gorontalo Provinsi
Limboto
38 Sulawesi Selatan Kab. Barru RDTR Kawasan Emas Garongkong
39 Sulawesi Selatan Kab. Bone RDTR Kaw. Perkotaan Watampone
40 Sulawesi Selatan Kab. Luwu RDTR dan PZ Kota Belopa
I-20 |
41 Sulawesi Selatan Kab. Luwu Utara RDTR dan PZ Kawasan Perkotaan Masamba
42 Sulawesi Selatan Kab. Sinjai RDTR Kawasan Perkotaan Sinjai
43 Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara RDTR Panga
44 Sulawesi Tengah Kab. Parigi Moutong RDTR Bagian Wilayah Perkotaan Parigi
45 Sulawesi Tengah Kab. Poso RDTR Bagian Wilayah Perkotaan Poso
46 Sulawesi Tengah Kab. Poso RDTR Tentena

NUSMAPA
47 Nusa Tenggara Timur Kab. Alor Perkotaan Kalabahi
48 Nusa Tenggara Timur Kab. Ende RDTR Kawasan Perkotaan Ende
49 Nusa Tenggara Timur Kab. Nagekeo RDTR Kawasan Perkotaan Mbay
50 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Tengah RDTR Kawasan Perkotaan Waibakul
51 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur RDTR Kawasan Perkotaan Waingapu
52 Nusa Tenggara Timur Kab. Timor Tengah Selatan RDTR Perkotaan Perkotaan Soe
53 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa Barat RDTR Kawasan Perkotaan Taliwang
54 Papua Kab. Merauke RDTR Kawasan Perkotaan Merauke
Gambar 1.3 Rincian 54 RDTR yang sudah Perda Berdasarkan Wilayah Pembinaan
30 29
25
20
15
11
10 8
6
5
0
Sumatera Jawa Bali Kalimantan Nusmapa
Sulawesi
Sumatera Jawa Bali Kalimantan Sulawesi Nusmapa
Selain itu setelah menetapkan rencana umum, Pemerintah Daerah harus segera
menyusun rencana rinci sebagai instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.
Karena saat ini baru terdapat 54 Perda RRTR dan RDTR di seluruh Indonesia.
I-21 |
Kecepatan penyusunan RTR saat ini kalah cepat bila dibandingkan dengan
pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh sektor, sehingga sering menimbulkan konflik
- konflik kepentingan. Para pengguna ruang (sektor) secara yuridis mengakui dan
mengikuti proses perencanaan tata ruang. Akan tetapi ketika implementasi berjalan
(pemanfaatan ruang), tumpang tindih lahan antar para pengguna ruang masih
sering terjadi dan cenderung berujung konflik lintas sektor. Hal ini terjadi karena
masing – masing sektor masih merasa memiliki peraturan perundangan yang
mengikat.
Selain itu, kualitas RTR yang telah diperdakan dan dipakai sebagai acuan
pembangunan juga beberapa harus ditinjau kembali terutama pada era Peninjauan
Kembali sekarang ini. Sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (UUPR), RTR dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Tata
Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah tercantum dalam Permen
ATR/BPN Nomor 6 Tahun 2017. Hasil peninjauan kembali RTR dapat menghasilkan 2
(dua) rekomendasi, yaitu RTR dapat tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya
atau RTR yang ada perlu direvisi. Tentu saja revisi RTR harus tetap menghormati
hak atas tanah yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Namun hal ini bukan berarti RTR yang merupakan produk kesepakatan stakeholder,
sektor dengan masyarakat dapat diubah – ubah sesuai kehendak dan kepentingan
Pemerintah Daerah.
Berdasarkan arahan RPJPN, permasalahan yang ada dan capaian pembangunan
Bidang Tata Ruang pada periode 2005 – 2014, maka diidentifikasi 3 (tiga) isu
strategis pembangunan Bidang Tata Ruang untuk RPJMN 2015-2019 adalah sebagai
berikut :
1. Belum efektifnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Dengan mengacu pada amanat UUPR, masih banyak produk RTR yang belum
selesai dengan batas waktu yang telah terlewat. Sementara itu, RRTR/ RDTR dan
Peraturan Zonasi sebagai landasan perizinan belum seluruhnya disusun oleh
Pemerintah Daerah.
2. Belum efektifnya kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang.
Kurangnya SDM bidang tata ruang yang kompeten dan belum adanya
standarisasi minimal eselon yang mengurusi penataan ruang berdampak pada
rendahnya kualitas tata ruang. Belum optimalnya peran BKPRD menyebabkan
I-22 |
permasalahan tata ruang di daerah melimpah ke pusat. Idealnya diperlukan

acuan yang seragam berupa sistem informasi terpadu bagi Pemerintah Daerah.
3. Belum dijadikannya RTRW sebagai acuan pembangunan berbagai sektor.
Perlu adanya penyerasian peraturan perundangan antar sektor, RTR perlu
diserasikan dengan rencana pembangunan. Apabila RTR telah diserasikan
dengan rencana pembangunan, paling tidak, indikator output dalam indikasi
program RTR dapat dikontrol melalui input pembiayaan pembangunan.
1.4 Harapan Terhadap Organisasi

Proses percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang dari segi kualitas maupun
kuantitas adalah hal yang mutlak dalam melakukan perbaikan pemanfaatan ruang
(rencana pemanfaatan ruang yang dijadikan acuan), dalam melakukan proses
tersebut kita harus melibatkan semua pihak (Masyarakat, Swasta dan Pemerintah)
baik di lingkungan internal Kementerian ATR/BPN maupun eksternal. Selain itu,
dukungan organisasi sangat penting dalam melakukan proses percepatan
penyusunan RTRW dan RDTR di seluruh Indonesia agar ruang Indonesia kedepan
menjadi aman, nyaman dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan harapan tersebut,
kami berharap ke depannya tugas dan fungsi Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah dapat disesuaikan berdasarkan esensi
penting pembinaan dan pemanfaatan ruang daerah.
I-23 |
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005, terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) untuk 20 tahun yang akan dijabarkan ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk 4 periode 5 tahunan. Dalam
lingkup kementerian/lembaga, RPJMN selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana
Strategis (Renstra) sesuai periode yang bersangkutan untuk 5 tahun. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, diatur arahan pembangunan nasional
untuk 20 tahun yang dibagi ke dalam 4 periode 5 tahunan. Keempat periode tersebut
yaitu tahun 2005- 2009, 2010-2014, 2015-2019 dan 2020-2025. Atas dasar itu, hingga
tahun 2018 ini maka sudah 2 periode jangka menengah yang dilalui dari RPJPN
tersebut. Dengan berakhirnya periode ini maka Periode 2015-2019 yang akan datang
merupakan periode ketiga, dengan sasaran pembangunan yaitu “memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan
kompetitif, perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas,
serta kemampuan iptek”.
Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah 2015-2019 dilakukan berdasarkan ruang lingkup tugas dan fungsi Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, serta mengacu
pada perkembangan kondisi lingkungan dan isu-isu strategis. Selain itu penyusunan
Renstra ini juga mengacu pada target-target RPJPN 2005-2025 khususnya yang
tercantum pada RPJM Nasional 2015-2019, Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah ini menilai antara lain pencapaian kinerja
terhadap target-target RPJMN 2015-2019 dan Renstra Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah ini.
II-1 |
2.1.1 Visi Misi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
Berdasarkan hasil kajian terhadap isu dan tantangan bidang pembinaan dan pembinaan
tata ruang, maka tujuan dan sararan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu:
 Rumusan kebijakan RPJP Nasional
 RPJM Nasional 2015-2019
 Nawa Cita
 Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2015-2019
 Renstra Ditjen Tata Ruang 2015-2019
 Isu-Isu Strategis Penyelenggaraan Penataan Ruang Nasional dan Provinsi.
Berdasarkan hal di atas maka isu utama pembinaan adalah:

1. Belum optimalnya pembinaan ruang dipengaruhi keterbatasanstrategi program
kemitraan, ketersediaan data dan informasi serta kemitraan dengan pelaku
kepentingan
2. Kebutuhan peningkatan kualitas pembinaan perencanaan dan pemanfatan ruang
dalam bentuk peningkatan kapasitas kelembagaan dan percepatan pengesahan
produk RTRW dan Rencana Rinci
3. Quick Wins Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah meliputi:
 Percepatan Perda RTRW Provinsi di 8 (delapan) Provinsi, (Sumatera Utara; Riau;
Kepulauan Riau; Sumatera Selatan; Kalimantan Selatan; Kalimantan Tengah;
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara)
 Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi
 Penyediaan Peta RDTR Skala 1: 5000
Berdasarkan kepada isu tersebut maka visi dari direktorat pembinaan perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang daerah adalah sebagai berikut :
Visi :
Rumusan visi dan misi yang akan dicapai dalam Rencana Strategis Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2015-2019
adalah sebagai berikut:
II-2 |
“Terwujudnya Pembinaan Perencanaan Dan Pemanfaatan Ruang Daerah

yang optimal dan berkualitas Dalam Mendukung Penyelenggaraan Penataan
Ruang”
Misi :
Sejalan dengan tugas dan fungsi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah, untuk mencapai Visi Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, ditetapkanlah Misi Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah tahun 2015 – 2019 sebagai
berikut:
1. Mewujudkan pembinaan perencanaan dan pemanfaatan ruang daerah dengan
strategi yang tepat dan peningkatan kemitraan antar pelaku kepentingan
2. Mewujukan strategi operasional pembinaaan perencanaan dan pemanfaatan ruang
daerah untuk mendorong proses dan produk RTRW dan Rencana Rinci yang
berkualitas
2.1.2 Tujuan Dan Sasaran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Dan
Berdasarkan visi dan misi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah, maka tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, yaitu:
“Mewujudkan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah yang
berkualitas melalui pembinaan seluruh pemangku kepentingan di bidang
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang”
Sedangkan sasaran yang akan dicapai oleh Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah dalam mencapai tujuan yang dimaksud antara
lain, yaitu :
1. Terwujudnya strategi pembinaan perencanaan dan pemanfaatan ruang daerah
yang tepat
2. Terciptanya program kemitraan yang optimal
3. Terciptanya sistem informasi dan basis data pendukung pembinaan penataan
ruang daerah yang akurat dan aksesibel.
II-3 |
4. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi antar sektor dan antar wilayah mengenai
penyelenggaraan tata ruang
5. Tercapainya Peninjauan Kembali RTRW yang terintegrasi dengan Nawacita
6. Terciptanya pemahaman para pemangku kepentingan akan perundang - undangan
dan NSPK bidang penataan ruang.
7. Tercapainya Percepatan pengesahan perda Rencana Tata Ruang
8. Tercapainya pemberian persetujuan substansi dalam penyusunan RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
9. Tercapainya pemenuhan SPM bidang penataan ruang
2.1.3 Target Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan

Pemanfaatan Ruang DaerahTahun 2015-2019
Dari hasil kajian visi, misi, tujuan, kebijakan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, maka dapat disimpulkan program kegiatan,
sasaran, indikator kinerja kegiatan serta output yang menjadi target renstra Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah tahun 2015
sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Target Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang

dan Pemanfaatan Ruang Daerah
PROGRAM/KEGIATAN/SASARAN/INDIKATOR PRIORITAS TARGET

SATUAN
KINERJA KEGIATAN/OUTPUT N/B/KL 2015 2016 2017 2018 2019
Kegiatan:Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
1 Terwujudnya Perencanaan dan Kemitraan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
E01 Jumlah dokumen Kebijakan Teknis, Program Dokumen KL 3 3 3 3 3
Pemanfaatan Ruang Daerah, serta dan
pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja
01. Dokumen Kebijakan Teknis dan Program Dokumen 3 3 3 3 3
02. Dokumen monitoring dan evaluasi Dokumen 2 2 2 2 2
pelaksanaan Pembinaan Perencanaan Tata
E02 Jumlah Dokumen data dan informasi serta Dokumen KL 3 3 3 3 3
kemitraan bidang Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah
01. Dokumen data dan informasi bidang Dokumen 3 3 3 3 3
II-4 |
PROGRAM/KEGIATAN/SASARAN/INDIKATOR PRIORITAS TARGET

SATUAN
KINERJA KEGIATAN/OUTPUT N/B/KL 2015 2016 2017 2018 2019
E03 Jumlah forum masyarakat dan dunia usaha Kelompok N 34 34 34 34 34
yang dibentuk atau mendapatkan fasilitasi
pengembangannya dalam Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
01. Kelompok masyarakat di daerah Kelompok 34 34 34 34 34
(provinsi) yang mendapatkan fasilitasi
pembinaan kelompok masyarakat dan dunia
usaha
E04 Jumlah kegiatan penyelenggaraan Kegiatan B 34 34 34 34 34
pembentukan dan pembinaan pelopor
penataan ruang daerah
01. Kegiatan penyelenggaraan Kegiatan 34 34 34 34 34
pembentukan dan pembinaan pelopor
2 Terlaksananya pembinaan Penataan Ruang Provinsi/ Kabupaten/ Kota
E05 Jumlah Provinsi yang mendapatkan Provinsi N 33 33 33 33 33
pembinaan teknis penyelenggaraan
01. Provinsi yang mendapatkan pembinaan Provinsi 33 33 33 33 33
teknis penyelenggaraan penataan ruang
daerah
E06 Jumlah Kabupaten yang mendapatkan Kabupaten N 206 206 206 206 206
01. Kabupaten yang mendapatkan Kabupaten 206 206 206 206 206
E07 Jumlah Kota yang mendapatkan pembinaan Kota N 93 93 93 93 93
daerah
01. Kota yang mendapatkan pembinaan Kota 93 93 93 93 93
daerah
E08 Jumlah kabupaten/kota yang difasilitasi Kab/Kota N 26 33 33 33 33
penyusunan RDTR nya
01. Kabupaten /kota yang memperoleh Kab/Kota 26 33 33 33 33
fasilitasi penyusunan RDTR
3 Terlaksananya Pembinaan pemenuhan SPM penataan ruang daerah.
E09 Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota/ Perkotaan Provinsi/ KL 0 0 33 33 33
yang Mendapatkan Pembinaan Pemenuhan Kabupaten
SPM /Kota/
Perkotaan
01. Provinsi/Kabupaten/Kota/ Perkotaan Provinsi/ 0 0 33 33 33
yang Mendapatkan Pembinaan Pemenuhan Kabupaten
SPM /Kota/
Perkotaan
4 Terselenggaranya pengelolaan administrasi Perkantoran
E10 Jumlah laporan pengelolaan administrasi Laporan KL 7 7 7 7 7
perkantoran
01. Laporan Administrasi Umum Direktorat Laporan 3 3 3 3 3
02. Laporan Pembinaan SDM Laporan 2 2 2 2 2
02. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Unit 2 2 2 2 2
Sumber: Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2015-2019
II-5 |
2.2 Rencana Kinerja Tahunan

Berdasarkan Rencana Strategis DJTR 2015-2019 Target Kinerja Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah terdiri dari 2 (dua) Kegiatan,
yaitu :
1. Terwujudnya Perencanaan dan Kemitraan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah yang dilaksanakan dengan indikator kinerja berupa:
a. Kebijakan Teknis, Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah, serta dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
kinerja;
b. Data dan informasi serta kemitraan bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah.
2. Terlaksananya pembinaan Penataan Ruang Provinsi/Kabupaten/Kota dengan
indikator kinerja berupa;
a. Provinsi yang mendapatkan pembinaan teknis penyelenggaraan penataan ruang
daerah;
b. Kabupaten yang mendapatkan pembinaan teknis penyelenggaraan penataan
ruang daerah;
c. Kota yang mendapatkan pembinaan teknis penyelenggaraan penataan ruang
daerah;
d. Jumlah kabupaten/kota yang difasilitasi penyusunan RDTR nya
Berdasarkan Renstra, tahun 2019 Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah menargetkan output 8 dokumen Perencanaan dan
Kemitraan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, serta
menargetkan output 33 Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan teknis
penyelenggaraan penataan ruang daerah, dengan anggaran sebesar
98.774.907.000 (Sembilan Puluh Delapan Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh
Tujuh Empat Juta Sembilan Ratus Tujuh Ratus Ribu). Hal tersebut dapat
digambarkan melalui target-target kinerja tersebut.
II-6 |
Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan

Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Versi Rka-Kl Tahun 2019
Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Tahun Anggaran : 2019
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMPONEN/ HARGA JUMLAH

KODE VOL KET
DETAIL BELANJA SATUAN BIAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5541 Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang Mendapatkan Bimbingan Teknis Peninjauan kembali Rencana 77 Provinsi/
5541.001 3.400.000.000
Tata Ruang Kabupaten/Kota
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Sumatera 900.000.000
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Jawa Bali 800.000.000
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi 800.000.000
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku
900.000.000
dan Papua
5541.002 Provinsi/Kab/Kota Yang Mendapatkan Penyusunan Materi Teknis RTRW/RDTR 11 Materi Teknis 19.065.596.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita 1.701.758.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong,
1.645.093.000
Kabupaten Belitung Timur
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon,
1.662.458.000
Kabupaten Aceh Tengah
Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.538.932.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana,
1.692.209.000
Kabupaten Kayong Utara
II-7 |

KODE VOL KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.679.854.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba'a, Kabupaten Rote Ndao 1.757.394.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, Kabupaten Ende 1.761.330.000
5541.002.009 Provinsi/Kab/Kota yang mendapatkan penyusunan Materi Teknis RTR Berbasis Mitigasi Bencana 5.626.568.000
Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah 1.853.000.000
Revisi RTRW Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 1.923.218.000
Revisi RTRW Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 1.850.350.000
Provinsi/Kab/Kota Yang Mendapatkan Penyusunan Materi Teknis RTRW/RDTR – Penambahan 4 Materi Teknis
5541.002 8.074.992.000
Anggaran
Revisi RTRW Provinsi Sulteng 2.095.088.000
Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah 1.901.890.000
Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 2.073.984.000
Penyusunan RDTR Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 2.004.030.000
5541.003 Kebijakan dan Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 8 Kebijakan/Kemitraan
6.251.219.000
Daerah
Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 1.485.891.000
Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
Pengembangan Database Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 1.423.174.000
Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 300.000.000
Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata 658.471.000
Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 860.651.000
Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam Penyusunan RRTR/RDTR dan PZ 963.432.000
II-8 |

KODE VOL KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 582.992.000
Daerah
Pelatihan Tim IPR Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 124.938.000
Daerah
5541.004 Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Rinci /Rencana 65 Kabupaten/Kota
3.472.422.000
Detail Tata Ruang
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Sumatera 872.422.000
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Jawa dan Bali 800.000.000
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi 800.000.000
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua 1.000.000.000
5541.005 Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang 3.460.000.000
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Sumatera 860.000.000
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Jawa dan Bali 1.000.000.000
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan
800.000.000
Sulawesi
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Nusa Tenggara,
800.000.000
Maluku dan Papua
5541.006 Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah 14 Provinsi 27.086.715.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov DIY 700.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa Tengah 1.158.890.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa Timur 2.200.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Banten 2.005.515.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jambi 831.750.000
II-9 |

KODE VOL KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sumatera Barat 1.650.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Aceh 2.191.110.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Riau 707.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Selatan 1.750.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Utara 1.675.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Tengah 1.455.850.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Maluku 1.538.420.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Kalimantan Barat 850.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Kalimantan Timur 450.000.000
Monitoring Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah Wilayah Barat 1.258.756.000
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah Wilayah Timur 951.778.000
Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Penanganan Pascabencana 1.372.688.000
Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Online Single Submission (OSS) 359.100.000
Koordinasi Lintas Sektor Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
1.886.048.000
Daerah
Pengembangan Kapasitas DJTR 1.375.880.000
Rapat Pembahasan TKPRD dan Validasi Bencana di Provinsi Sulawesi Tengah 570.600.000
5541.007 RDTR Dalam Rangka Mendukung Investasi 15 Materi Teknis 27.282.769.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin 1.794.594.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang 1.823.020.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus 1.725.914.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan 1.806.878.000
II-10 |

KODE VOL KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta 1.646.320.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap 1.670.346.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara 1.680.783.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang 1.902.510.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin Timur 1.927.138,.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru 1.912.910.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang Mangondow 1.911.130.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera Selatan 1.960.653.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa 2.014.102.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Cilegon 1.671.979.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng 1.834.492.000
5541.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 681.194.000
Penyusunan Laporan Kerasipan dan Tata Surat 681.194.000
II-11 |
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Berdasarkan Permen PAN-RB No. 53 Tahun 2014, Perjanjian Kinerja merupakan
pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja
yang jelas dan terukur dalam waktu satu tahun. Tujuan Perjanjian Kinerja yaitu :
a. Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur;
b. Wujud nyata komitmen;
c. Dasar penilaian, penghargaan dan sanksi;
d. Dasar evaluasi kinerja aparatur;
e. Dasar untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi;
f. Dasar penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dokumen Perjanjian Kinerja 2019 Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah, terdiri atas :
a. Perjanjian Kinerja antara Dirjen Tata Ruang dengan Direktur Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak;
b. Matriks Perjanjian Kinerja, yang terdiri atas :
1) Sasaran Kegiatan : Meningkatkan Pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota
Melalui Pembinaan Terhadap Pemerintah Daerah;
2) Indikator Kinerja, yaitu :
a) Indikator Kinerja Kegiatan 1 :
Rasio kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana tata ruang
daerah.
b) Indikator Kinerja Kegiatan 2 :
Persentase Pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Yang Siap Untuk Diberikan
Persetujuan Substansi).
c) Indikator Kinerja Kegiatan 3 :
Persentase Dukungan Kebijakan dan Kemitraan Bidang Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah.
II-12 |
2.4 Rencana Aksi

Rencana Aksi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah Tahun 2019 merupakan media untuk memfasilitasi perencanaan capaian kinerja
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun
selama tahun 2019, dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban di bidang
penyelenggaraan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang. Adapun, keberhasilan dan kegagalan kinerja Direktorat
Jenderal diukur dari pencapaian kinerja selama tahun 2019 terhadap target yang telah
ditetapkan sesuai Perjanjian Kinerja (PK) dan Renstra Ditjen Tata Ruang.
Dalam pelaksanaan program Tahun 2019, Ditjen Tata Ruang menjabarkan target-target
kinerja beserta rencana pencapaianya yang diharapkan menjadi dasar untuk
melaksanakan program dan kegiatan dalam unit kerja. Rencana aksi capaian kinerja
yang akan dijadikan acuan dalam memantau dan mengevaluasi progres capaian
output-output kegiatan dalam Laporan Kinerja (LKj) selama tahun anggaran 2019.
Penyusunan Rencana Aksi ini bertujuan untuk memaparkan target pencapaian kinerja
selama satu tahun anggaran 2019 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja sesuai
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta untuk pemenuhan kelengkapan
dokumen pendukung evaluasi LKj berupa rencana aksi capaian kinerja yang diatur
dalam Permen PAN dan RB No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
II-13 |
Berikut adalah tabel target pencapaian indikator kinerja kegiatan per-triwulan tahun 2019, adalah sebagaimana berikut ini:
Tabel 2.3 Target Capaian Fisik Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
INDIKATOR INDIKATOR TARGET (per Bulan) (%)

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
KEGIATAN/ KEGIATAN/ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Provinsi/
Kabupaten/Kota 77 Provinsi/
yang Mendapatkan Kabupaten/ Kota
Bimbingan Teknis
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali 0 4,2 5 7 15 40 70 92 93,2 96 97 100
Perda RTRW Provinsi
di Wilayah Sumatera
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali 0 4,2 6,2 19 27 35 65 86 90 90.4 100 100
Perda RTRW Provinsi
di Wilayah Jawa Bali
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Perda RTRW Provinsi 0 0 0 5,03 15,18 22,5 75 91 93,25 97,75 98 100
di Wilayah Kalimantan
dan Sulawesi
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali 0 4,2 12,8 19 27 35 59,2 71,2 74,2 88 88 100
Perda RTRW Provinsi
di Wilayah Nusa
II-14 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Tenggara, Maluku dan
Papua
2 Provinsi/Kab/Kota
Yang Mendapatkan 8
Penyusunan Materi Materi Teknis
Teknis RTRW/RDTR
Materi Teknis RDTR
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Carita
Materi Teknis RDTR

Kawasan Perkotaan
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Gantong, Kabupaten
Belitung Timur
Materi Teknis RDTR

Kawasan Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Takengon, Kabupaten
Aceh Tengah
Materi Teknis RDTR
Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Pangandaran
Materi Teknis RDTR
Kawasan Perkotaan
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Sukadana, Kabupaten
Kayong Utara
Materi Teknis RDTR
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Kota Gorontalo
II-15 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Materi Teknis RDTR
Perkotaan Ba a, 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Kabupaten Rote Ndao
Materi Teknis RDTR
Perkotaan Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Nangapande
"Kebijakan dan
Kemitraan Bidang
Pembinaan
7 Kebijakan/
3 Perencanaan Tata
Kemitraan
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Rencana Strategis dan
Roadmap Direktorat
Pembinaan
Perencanaan Tata 0 0 1 5 25 50 52 80 83 87 100 100
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah 2020-2024
Pengembangan
Database Pembinaan
Perencanaan Tata
0 0 1 5 15 23.75 45 49 74 79.4 86.6 100
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
II-16 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pembinaan SDM
Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata
0 5 10 35 45 55 72 80 85 92 100 100
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Penyusunan Rencana
Kerja dan Program
Tahunan Direktorat
Pembinaan
0 5,5 6,5 12,5 16,5 22,5 62,5 70 85 90 95 100
Perencanaan Tata
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Monitoring dan
Evaluasi Program
Pembinaan
Perencanaan Tata 0 4,9 8.4 14 14 22,5 54,5 60 90 95 98 100
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Peningkatan Kapasitas
Aparat Pemerintah
0 5 45 48 60 65 85 95 100 100 100 100
Dalam Penyusunan
RRTR/RDTR dan PZ
II-17 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pengelolaan Data dan
Informasi Pembinaan
Perencanaan Tata
0 2 3,4 4,3 23 25 64 77 90 95 100 100
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Fasilitasi
Persetujuan
4 Substansi dan
Legislasi Rencana
Tata Ruang
Fasilitasi Persetujuan
Substansi dan
Legislasi Rencana 0 5 8 12 30 55 70 90 95 100 100 100
Tata Ruang di Wilayah
Sumatera
Substansi dan
Legislasi Rencana 0 5 42 72 72 72 85 90 97 100 100 100
Jawa dan Bali
Substansi dan
Legislasi Rencana
0 0 5.04 7,93 15,87 30,00 70,00 81 89,40 95 95 100
Kalimantan dan
Sulawesi
II-18 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Substansi dan
Legislasi Rencana
0 10 15 30 45 40 60 64 78 80 88 100
Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua
5 Provinsi/Kab/kota
yang mendapatkan
Bimbingan Teknis 65
Penyusunan Kabupaten/
Rencana Rinci Kota
/Rencana Detail
Tata Ruang
Bimbingan Teknis
Penyusunan
0 4.2 5 5 5 15 55 67 82 82 88 100
RRTR/RDTR di
Wilayah Sumatera
Bimbingan Teknis
Penyusunan
0 4.2 6.2 5 5.8 35 65 86 90 90 100 100
RRTR/RDTR di
Wilayah Jawa dan Bali
Bimbingan Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 0 0 0 5 12 41 69 74 75 88 88 100
Wilayah Kalimantan
dan Sulawesi
Bimbingan Teknis
Penyusunan
0 5 8 8 13 29 38 59 73 78 78 100
RRTR/RDTR di
Wilayah Nusa
II-19 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Papua
6 Provinsi/Kab/Kota
yang mendapatkan
7 Materi
penyusunan Materi
Teknis
Teknis RTR Berbasis
Mitigasi Bencana
Revisi RTRW Kota
Palu, Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi Tengah
Revisi RTRW
Kabupaten Sigi,
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi Sulawesi
Tengah
Penyusunan RDTR
Kabupaten Sigi,
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi Sulawesi
Tengah
Revisi RTRW
Kabupaten Donggala,
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi Sulawesi
Tengah
Penyusunan RDTR
Kabupaten Donggala,
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi Sulawesi
Tengah
Revisi RTRW Provinsi
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulteng
II-20 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Revisi RTRW
Kabupaten Parigi
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Moutong, Provinsi
Sulawesi Tengah
Percepatan
7 Penyelesaian RDTR
di Daerah
Fasilitasi Legislasi
0 10 15 20 45 55 60 60 60 63 85 100
RDTR Prov DIY
RDTR Prov Jawa 0 10 15 20 20 45 55 65 70 80 90 100
Tengah
RDTR Prov Jawa 0 10 15 35 45 55 65 65 65 76 85 100
Timur
0 10 15 35 40 55 65 70 75 85 90 100
RDTR Prov Banten
0 10 15 20 35 40 45 50 50 50 98 100
RDTR Prov Jambi
RDTR Prov Sumatera 0 10 15 20 45 55 60 65 70 78 90 100
Barat
0 10 15 20 30 35 37 40 48 65 75 100
RDTR Aceh
0 10 15 20 45 55 65 70 76 80 90 100
RDTR Prov Riau
II-21 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
RDTR Prov Sulawesi 0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Selatan
Utara
Tengah
0 10 15 35 45 55 65 70 75 80 85 100
RDTR Prov Maluku
RDTR Prov Kalimantan 0 10 15 20 45 55 65 70 80 89 95 100
Barat
RDTR Prov Kalimantan 0 10 15 20 45 55 65 70 80 90 95 100
Timur
RDTR Dalam Rangka
15 Materi
8 Mendukung
Teknis
Investasi
Penyusunan Materi
Teknis RDTR 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten Banyuasin
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Deli 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Serdang
II-22 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Penyusunan Materi
Teknis RDTR
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Tanggamus
Materi Teknis RDTR
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten Pelalawan
Materi Teknis RDTR

Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Purwakarta
Materi Teknis RDTR

0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten Cilacap
Materi Teknis RDTR

0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten Jepara
Materi Teknis RDTR

0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten Ketapang
Materi Teknis RDTR

Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotawaringin Timur
Materi Teknis RDTR

0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten Kotabaru
Materi Teknis RDTR

Kabupaten Bolaang 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Mangondow
II-23 |

KINERJA KINERJA
NO TARGET 2019
OUTCOME OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Halmahera 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Selatan
Materi Teknis RDTR

0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten Sumbawa
Penyusunan Materi
Teknis RDTR Kota 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Cilegon
Penyusunan Materi
Teknis RDTR 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten Buleleng
Rencana aksi tersebut diatas merupakan tools monitoring yang dilaksanakan setiap awal bulan apabila capaian rencana dibawah dari target yang
telah ditetapkan, maka dilakukan analisis terhadap masalah yang menjadi penghambat pencapaian rencana tersebut. Kegiatan monitoring ini
sekaligus menjadi masukan terhadap pimpinan kegiatan- kegiatan mana saja yang sesuai rencana dan kegiatan mana saja yang under perform
sehingga pimpinan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengembalikan performa kegiatan tersebut.
II-24 |
Sedangkan capaian kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan

Pemanfaatan Ruang Daerah dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 2.4 Capaian kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang

INDIKATOR REALISASI
KINERJA INDIKATOR KINERJA REALISASI
NO TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN
KEGIATAN/ KEGIATAN/OUTPUT 2019
OUTCOME 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
kemampuan
Pemerintah
Daerah dalam
1 33 Prov
menyusun
rencana tata
ruang daerah
a. Provinsi/
Kabupaten/Kota
77 Provinsi/
yang
Kabupaten/
Mendapatkan Kota
Bimbingan
Teknis
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
1.67 20.67 54.00 97.67
Perda RTRW Provinsi di
Wilayah Sumatera
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
3.47 27.00 80.33 96.80
Wilayah Jawa Bali
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Perda RTRW Provinsi di 0 14.24 86.42 98.58
Wilayah Kalimantan
dan Sulawesi
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
5.67 27.00 68.20 92.00
Wilayah Nusa
Papua
b. Provinsi/Kab/
Kota Yang
Mendapatkan
8
Penyusunan
Kabupaten/
Materi Teknis Kota
RTRW/RDTR
II-25 |
INDIKATOR REALISASI
OUTCOME 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Materi Teknis RDTR
1.67 19.82 51.92 86.83
Carita
Materi Teknis RDTR
Kawasan Perkotaan
1.67 19.82 51.92 86.83
Gantong, Kabupaten
Belitung Timur
Materi Teknis RDTR
Kawasan Perkotaan
1.67 19.82 51.92 86.83
Takengon, Kabupaten
Aceh Tengah
Materi Teknis RDTR
Perkotaan 1.67 19.82 51.92 86.83
Pangandaran
Materi Teknis RDTR
Kawasan Perkotaan
1.67 19.82 51.92 86.83
Sukadana, Kabupaten
Kayong Utara
Materi Teknis RDTR
1.67 19.82 51.92 86.83
Kota Gorontalo
Materi Teknis RDTR
Perkotaan Ba a, 1.67 19.82 51.92 86.83
Kabupaten Rote Ndao
Materi Teknis RDTR
Perkotaan Perkotaan 1.67 19.82 51.92 86.83
Nangapande
c. RDTR Dalam
Rangka 15
Mendukung Kab/Kota
Investasi
Penyusunan Materi
Teknis RDTR 0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Banyuasin
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Deli 0.00 2.67 46.00 90.00
Serdang
Penyusunan Materi
Teknis RDTR 0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Tanggamus
Materi Teknis RDTR
0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Pelalawan
Materi Teknis RDTR
0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Purwakarta
Materi Teknis RDTR
0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Cilacap
Materi Teknis RDTR
0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Jepara
II-26 |
INDIKATOR REALISASI
OUTCOME 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Materi Teknis RDTR
0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Ketapang
Materi Teknis RDTR
Kabupaten 0.00 2.67 46.00 90.00
Kotawaringin Timur
Materi Teknis RDTR
0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Kotabaru
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Bolaang 0.00 2.67 46.00 90.00
Mangondow
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Halmahera 0.00 2.67 46.00 90.00
Selatan
Materi Teknis RDTR
0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Sumbawa
Penyusunan Materi
Teknis RDTR Kota 0.00 2.67 46.00 90.00
Cilegon
Penyusunan Materi
Teknis RDTR 0.00 2.67 46.00 90.00
Kabupaten Buleleng
d. Provinsi/Kab/
kota yang
mendapatkan
Bimbingan 65
Teknis Kabupaten/
Penyusunan Kota
Rencana Rinci
/Rencana Detail
Tata Ruang
Bimbingan Teknis
Penyusunan 3.07 8.33 68.00 90.00
RRTR/RDTR di Wilayah
Sumatera
Bimbingan Teknis
Penyusunan 96.67
3.47 15.27 80.33
Jawa dan Bali
Bimbingan Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di Wilayah 0.00 19.33 72.67 92.00
Kalimantan dan
Sulawesi
Bimbingan Teknis
Penyusunan 4.33 16.67 56.67 85.33
II-27 |
INDIKATOR REALISASI
OUTCOME 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Nusa Tenggara, Maluku
dan Papua
2 Kebijakan dan
Kemitraan
Bidang
7
Pembinaan
Dokumen
Perencanaan
kebijakan
Tata Ruang dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
Rencana Strategis dan
Roadmap Direktorat
Pembinaan
Perencanaan Tata 0.33 26.67 71.67 95.67
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah 2020-2024
Pengembangan
Database Pembinaan
Perencanaan Tata
0.33 14.58 56.00 88.67
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Pembinaan SDM
Perencanaan Tata
5.00 45.00 79.00 97.33
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Penyusunan Rencana
Kerja dan Program
Tahunan Direktorat
Pembinaan
4.00 17.17 72.50 95.00
Perencanaan Tata
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Monitoring dan
Evaluasi Program
Pembinaan 97.67
4.43 9.33 50.00
Perencanaan Tata
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Peningkatan Kapasitas 100.00
16.67 57.67 93.33
Aparat Pemerintah
Dalam Penyusunan
II-28 |
INDIKATOR REALISASI
OUTCOME 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
RRTR/RDTR dan PZ

Informasi Pembinaan
Perencanaan Tata 0.67 16.00 77.00 98.33
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
3 Persentase 34
Pemenuhan RTR Dokumen
Daerah Persub
Revisi RTRW Kota Palu,

Provinsi Sulawesi 0.00 1.67 32.67 98.00
Tengah
Revisi RTRW
Kabupaten Sigi,
0.00 1.67 32.67 98.00
Provinsi Sulawesi
Tengah
Penyusunan RDTR
Kabupaten Sigi,
0.00 1.67 32.67 98.00
a. Provinsi/Kab/ Provinsi Sulawesi
Kota yang Tengah
mendapatkan Revisi RTRW
penyusunan Kabupaten Donggala,
Materi Teknis 0.00 1.67 32.67 98.00
Provinsi Sulawesi
RTR Berbasis
Tengah
Mitigasi
Bencana Penyusunan RDTR
Kabupaten Donggala,
0.00 1.67 32.67 98.00
Provinsi Sulawesi
Tengah
Revisi RTRW Provinsi
0.00 1.67 32.67 98.00
Sulteng
Revisi RTRW
Kabupaten Parigi
0.00 1.67 32.67 98.00
Moutong, Provinsi
Sulawesi Tengah
b. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
Rencana Tata
Ruang
Substansi dan Legislasi
4.33 32.33 85.00 100.00
Rencana Tata Ruang di
Wilayah Sumatera
II-29 |
INDIKATOR REALISASI
OUTCOME 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Substansi dan Legislasi 15.67
72.00 90.67 100.00
Rencana Tata Ruang di 1.68 17.93 80.13 96.67
Wilayah Kalimantan
dan Sulawesi
8.33 38.33 67.33 89.33
Wilayah Nusa
Papua
c. Percepatan
Penyelesaian 14 Provinsi
RDTR di Daerah
Fasilitasi Legislasi 82.67
8.30 40.00 60.00
RDTR Prov DIY
RDTR Prov Jawa 8.33 28.33 63.33 90.00
Tengah
8.33 45.00 65.00
RDTR Prov Jawa Timur
8.33 43.33 70.00
RDTR Prov Banten
8.33 31.67 48.33
RDTR Prov Jambi
RDTR Prov Sumatera 8.33 40.00 65.00 89.33
Barat
8.33 28.33 41.67
RDTR Aceh
8.33 40.00 70.33
RDTR Prov Riau
RDTR Prov Sulawesi 8.33 40.00 70.00 91.67
Selatan
Utara
Tengah
II-30 |
INDIKATOR REALISASI
OUTCOME 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
8.33 45.00 70.00
RDTR Prov Maluku
RDTR Prov Kalimantan 8.33 45.00 70.00 88.33
Barat
RDTR Prov Kalimantan 8.33 40.00 71.67 95.00
Timur
Capaian kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan

Ruang Daerah telah sesuai dengan target yang telah dibuat. Hal ini dikarenakan
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah telah
berupaya meminimalisasi berbagai kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan
pada tahun 2019. Diharapkan hasil evaluasi capaian kinerja ini dapat digunakan
sebagai masukan dan pembelajaran pada penyusunan rencana dan dalam pelaksanaan
pekerjaan tahun 2020.
2.5 Metode Pengukuran Kinerja

Dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian kinerja yang dihasilkan oleh Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, diperlukan
adanya pengukuran atas kinerja yang dicapai pada tahun yang bersangkutan.
Pengukuran tersebut dilakukan terhadap 3 (tiga) IKK Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah akan mencerminkan
pencapaian kinerja baik dalam konteks kinerja tahunan maupun kontribusi atas kinerja
5 tahunan 2015-2019. Metode pengukuran yang digunakan pada masing-masing IKP
akan diuraikan sebagaimana penjelasan berikut ini:
a. Indikator Kinerja Kegiatan 1 :

Rasio Kemampuan Pemerintah Daerah Dalam Menyusun Rencana Tata Ruang
Daerah.
IKK ini menjadi tolak ukur kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah dalam pelaksanaan penyelenggaraan penataan
ruang daerah terhadap kinerja Pemerintah Daerah bidang tata ruang. IKK ini
II-31 |
merefleksikan pelaksanaan aktivitas sosialisasi, pendampingan, klinik dan

asistensi/konsultasi, serta monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang. Masing-
masing aktivitas tersebut saling terkait satu sama lain dan memiliki kontribusi
terhadap berjalannya pembinaan, perencanaan dan pemanfaatan ruang daerah.
Adapun, rumus penghitungan kinerja IKK ini dijabarkan sebagai berikut:
Σ Jumlah Realisasi Materi Teknis Provinsi/Kabupaten/Kota

yang dihasilkan
Kinerja IKK 1= x 100%

Σ Jumlah Rencana Materi Teknis Provinsi/Kabupaten/Kota
yang dihasilkan
b. Indikator Kinerja Kegiatan 2 :

Persentase Pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan Substansi).
IKK ini menjadi dasar pengukuran persetujuan yang diberikan oleh Menteri
ATR/BPN dan Direktur Jenderal Tata Ruang untuk menyatakan bahwa materi
rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang telah mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang, kebijakan
nasional, dan mengacu pada rencana tata ruang secara hierarki.
Adapun, rumus penghitungan kinerja IKK ini dijabarkan sebagai berikut:
Σ Jumlah Realisasi Dokumen Persetujuan Substansi

Provinsi/Kabupaten/Kota
Kinerja IKK 2= x 100%

Σ Jumlah Rencana Dokumen Persetujuan Substansi
c. Indikator Kinerja Kegiatan 3 :

Persentase Dukungan Kebijakan dan Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah.
IKK ini terdiri dari dua indikator yaitu :
a. Nilai SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
II-32 |
b. Persentase keterlibatan pemangku kepentingan dalam pembinaan perencanaan

tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah
Adapun, rumus penghitungan untuk indikator Nilai SAKIP Direktorat Pembinaan

Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah dijabarkan sebagai
berikut:
Σ Realisasi Nilai SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan

Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Nilai SAKIP= x 100%
Σ Rencana Nilai SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan
Adapun, rumus penghitungan untuk indikator Persentase keterlibatan pemangku

kepentingan dalam pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang
daerah dijabarkan sebagai berikut:
Σ Realisasi keterlibatan pemangku kepentingan

dalam pembinaan perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang daerah
Keterlibatan pemangku kepentingan = x 100%
Σ Rencana keterlibatan pemangku kepentingan
dalam pembinaan perencanaan tata ruang dan
Tabel 2.5 Komponen Penilaian Laporan Kinerja Berdasarkan Permen PAN RB No. 12 Tahun
2015 Tentang Evaluasi Implementasi SAKIP
No Komponen Bobot Sub Komponen

1 Perjanjian Kinerja 30% a. Rencana Strategis (10%), meliputi : Pemenuhan Renstra
(2%), Kualitas Renstra (5%) dan Implementasi Renstra
(3%)
b. Perencanaan Kinerja Tahun (20%), meliputi RKT (4%),
Kualitas RKT (10%) dan Implementasi RKT (6%)
2 Pengukuran Kinerja 25% a. Pemenuhan Pengukuran (5%)
b. Kualitas Pengukuran (12,5%)
c. Implementasi Pengukuran (7,5%)
3 Pelaporan Kinerja 15% a. Pemenuhan Pelaporan (3%)
b. Kualitas Pelaporan (7,5%)
c. Pemanfaatan Pelaporan (4,5%)
4 Evaluasi Internal 10% a. Pemenuhan Evaluasi (2%)
b. Kualitas Evaluasi (5%)
II-33 |
No Komponen Bobot Sub Komponen

c. Pemanfaatan Hasil Evaluasi (3%)
5 Capaian Kinerja 20% a. Kinerja Yang Dilaporkan (output) (5%)
b. Kinerja Yang Dilaporkan (outcome) (10%)
c. Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%)
2.6 Perencanaan Anggaran

Perjanjian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah disusun dengan mempertimbangkan kegiatan – kegiatan dan pagu
kegiatan yang terdapat di dalam DIPA tahun anggaran 2019. Kegiatan tersebut
dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah. Total anggaran yang ada di dokumen Perjanjian Kinerja sebesar
Rp 98.774.907.000 (Sembilan Puluh Delapan Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh
Tujuh Empat Juta Sembilan Ratus Tujuh Ratus Ribu), dengan jumlah paket
pekerjaan sebanyak 72 (Tujuh Puluh Dua) paket pekerjaan yang terdapat di dalam
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah.
Secara rinci masing – masing indikator kinerja (kegiatan dan output) Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah tahun 2019
tercantum dalam Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) pada lampiran 1.
Dalam pelaksanaannya, terjadi penambahan anggaran sebesar Rp. 39.433.280.000,
terhadap dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran-Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA), yaitu:
1) Pagu pertama Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah sebesar Rp. 98.774.907.000,- dengan 72 kegiatan.
2) Perubahan Pagu
DIPA Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah mengalami perubahan pagu anggaran, dari pagu awal yang semula
sebesar 59.341.627.000 dengan 40 kegiatan, menjadi sebesar 98.774.907.000
dengan total 72 kegiatan. Penambahan anggaran tersebut karena penambahan
anggaran untuk kegiatan Penyusunan RDTR Dalam Rangka Mendukung Investasi/
Online Single Submission (OSS) dan kegiatan penyusunan materi teknis Rencana
Tata Ruang berbasis mitigasi bencana di Provinsi Sulawesi Tengah.
II-34 |
Gambar 2.1 Perubahan Pagu Anggaran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2019
Dengan adanya penambahan sasaran dan target kegiatan yaitu 57 RDTR OSS dan 7 kegiatan
bencana di Provinsi Sulawesi Tengah, oleh karena itu anggaran Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah ditambah sebesar
Rp. 39.433.280.000,- guna mencapai sasaran dan target yang diamanatkan oleh Kementerian
Perekonomian serta amanat dari PP 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik.
II-35 |
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah disusun sebagai perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sistem ini disebut sebagai Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP adalah instrumen yang digunakan
dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi, terdiri atas berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan
(perencanaan strategis, perencanaan kinerja, penetapan kinerja, pengukuran kinerja dan
pelaporan kinerja).
3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Pada Bab III ini, capaian kinerja organisasi merupakan hasil pengukuran dengan target
– target yang ada di dalam dokumen – dokumen perencanaan kinerja, antara lain
meliputi:
a. Perjanjian Kinerja Unit Eselon II (Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah) Tahun 2019. Isi perjanjian kinerja ini telah
dijelaskan secara singkat di dalam Bab II.
b. Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah tahun 2015 – 2019.
c. Perbandingan capaian kinerja Unit Eselon II Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah pada tahun 2018 dengan capaian
kinerja Unit Eselon II pada tahun 2019.
d. Program Prioritas Bidang Tata Ruang pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) pada target tahun 2019. Target – target bidang yang
ada di dalam RPJMN masih belum sesuai dengan target – target kegiatan dan
output pada Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah. Karena RPJMN 2015 – 2019 masih mengacu pada struktur
organisasi dan nomenklatur Ditjen Penataan Ruang yang lama di Kementerian
Pekerjaan Umum.
III-1 |
Pengukuran kinerja merupakan perhitungan berdasarkan perbandingan antara realisasi

dari suatu target per Indikator Kinerja yang ada dalam Dokumen Rencana Strategis
(Renstra) dengan target yang ada dalam DIPA tahun berjalan. Hasil perbandingan
antara target dan realisasi ini kemudian dituangkan dalam bentuk presentase, untuk
mengetahui keberhasilan maupun kegagalan suatu target. Pengukuran kinerja tata
ruang tahun 2019 (indikator kinerja dan target output) menggunakan pengukuran
proses suatu kegiatan, dan menggambarkan hasil atau manfaat dari suatu kegiatan.
Akan tetapi dalam penjelasan akuntabilitas laporan kinerja ini Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah mencoba menjelaskan kinerja
(capaian substansi) yang sesungguhnya dari suatu kegiatan.
Pengukuran kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah Tahun 2019 menggunakan target perjanjian kinerja dengan pagu
anggaran DIPA Awal, namun dalam pelaksanaannya terdapat perubahan pagu
anggaran. Berdasarkan petunjuk teknis perjanjian kinerja dapat direvisi/dirubah
mengikuti perubahan pagu anggaran.
Tabel 3.1 Pembahasan Lintas Sektor Rencana Tata Ruang Provinsi

dan Kabupaten/Kota Tahun 2019
NO TANGGAL LINSEK PROVINSI/KAB/KOTA RTR YANG DIPROSES
Bulan Januari
1 8 Januari 2019 Kota Tangerang RTRW Kota Tangerang (Revisi)
2 8 Januari 2019 Kota Tangerang Selatan RTRW Kota Tangerang Selatan (Revisi)
3 28 Januari 2019 Kota Bontang RTRW Kota Bontang (Revisi)
Bulan Februari
4 8 Februari 2019 Provinsi Jawa Tengah RTRW Provinsi Jawa Tengah (Revisi)
5 27 Februari 2019 Provinsi Lampung RTRW Provinsi Lampung (Revisi)
Bulan Maret
6 11 Maret 2019 Kabupaten Kendal RTRW Kabupaten Kendal (Revisi)
7 11 Maret 2019 Kabupaten Karanganyar RTRW Kabupaten Karanganyar (Revisi)
Bulan April
RTRW Kabupaten Konawe Selatan
8 9 April 2019 Kabupaten Konawe Selatan
(Revisi)
9 9 April 2019 Kabupaten Sambas RDTR Perkotaan Sambas
10 10 April 2019 Kabupaten Kediri RTRW Kabupaten Kediri (Revisi)
11 10 April 2019 Kabupaten Batang RTRW Kabupaten Batang (Revisi)
12 23 April 2019 Kota Gorontalo RTRW Kota Gorontalo (Revisi)
13 23 April 2019 Kabupaten Buton Tengah RTRW Kabupaten Buton Tengah (DOB)
III-2 |
Bulan Mei
14 8 Mei 2019 Kabupaten Belu RTRW Kabupaten Belu (Revisi)
15 8 Mei 2019 Kabupaten Banyuasin RTRW Kabupaten Banyuasin (Revisi)
Bulan Juni
Kabupaten Tanjung Jabung RTRW Kabupaten Tanjung Jabung
16 18 Juni 2019
Timur Timur (Revisi)
17 18 Juni 2019 Kota Binjai RTRW Kota Binjai (Revisi)
Bulan Juli
18 22 Juli 2019 Kota Banda Aceh RDTR Kota Banda Aceh
RDTR Kawasan Perkotaan Purwokerto
19 22 Juli 2019 Kabupaten Banyumas
(Revisi)
20 23 Juli 2019 Kota Magelang RTRW Kota Magelang (Revisi)
21 23 Juli 2019 Kota Probolinggo RTRW Kota Probolinggo (Revisi)
Bulan Agustus
22 19 Agustus 2019 Kabupaten Pesawaran RTRW Kabupaten Pesawaran (Revisi)
23 19 Agustus 2019 Kota Payakumbuh RTRW Kota Payakumbuh (Revisi)
RDTR Kawasan Perkotaan Tamiang
24 27 Agustus 2019 Kab. Barito Timur
Layang
RDTR Kawasan Perkotaan
25 27 Agustus 2019 Kab. Soppeng
Watansoppeng
26 27 Agustus 2019 Kab. Bantaeng RDTR Kawasan Industri Bantaeng
27 27 Agustus 2019 Kab. Malinau RDTR Kawasan Perkotaan Malinau
Bulan September
28 2 September 2019 Kabupaten Karangasem RTRW Kabupaten Karangasem (Revisi)
29 2 September 2019 Kabupaten Brebes RTRW Kabupaten Brebes (Revisi)
30 3 September 2019 Kabupaten Kediri RTRW Kabupaten Kediri (Revisi)
31 10 September 2019 Kabupaten Sragen RTRW Kabupaten Sragen (Revisi)
32 10 September 2019 Kabupaten Demak RTRW Kabupaten Demak (Revisi)
33 13 September 2019 Provinsi Bali RTRW Provinsi Bali (Revisi)
34 25 September 2019 Kabupaten Pandeglang RTRW Kabupaten Pandeglang (Revisi)
35 25 September 2019 Kabupaten Serang RTRW Kabupaten Serang (Revisi)
Bulan Oktober
RTRW Provinsi Sulawesi Selatan
36 8 Oktober 2019 Provinsi Sulawesi Selatan
(Revisi)
37 14 Oktober 2019 Kota Bukittinggi RDTR Kota Bukittinggi
38 14 Oktober 2019 Kabupaten Pesisir Selatan RDTR Perkotaan Tapan
39 14 Oktober 2019 Kota Sungai Penuh RDTR Kota Sungai Penuh
40 17 Oktober 2019 Kota Cilegon RTRW Kota Cilegon (Revisi)
41 17 Oktober 2019 Kabupaten Pekalongan RTRW Kabupaten Pekalongan (Revisi)
42 17 Oktober 2019 Kabupaten Purbalingga RTRW Kabupaten Purbalingga (Revisi)
Bulan November
43 4 November 2019 Kabupaten Trenggalek RTRW Kabupaten Trenggalek (Revisi)
44 4 November 2019 Kota Tegal RTRW Kota Tegal (Revisi)
45 4 November 2019 Kota Serang RTRW Kota Serang (Revisi)
46 5 November 2019 Kota Pagar Alam RTRW Kota Pagar Alam (Revisi)
47 5 November 2019 Kota Pariaman RTRW Kota Pariaman (Revisi)
III-3 |
48 6 November 2019 Kota Palu RTRW Kota Palu (Revisi)

49 6 November 2019 Kabupaten Sigi RTRW Kabupaten Sigi (Revisi)
50 6 November 2019 Kabupaten Donggala RTRW Kabupaten Donggala (Revisi)
51 6 November 2019 Kab. Parigi Moutong RTRW Kab. Parigi Moutong (Revisi)
52 11 November 2019 Kabupaten Kolaka RTRW Kabupaten Kolaka (Revisi)
53 11 November 2019 Kabupaten Kolaka Timur RTRW Kabupaten Kolaka Timur
54 11 November 2019 Kabupaten Majene RDTR Kawasan Perkotaan Majene
55 12 November 2019 Kabupaten Sumba Tengah RTRW Kab. Sumba Tengah (Revisi)
56 12 November 2019 Kab. Sumba Barat Daya RTRW Kab. Sumba Barat Daya (Revisi)
57 13 November 2019 Provinsi Bengkulu RTRW Provinsi Bengkulu
58 20 November 2019 Provinsi Sulawesi Tengah RTRW Provinsi Sulawesi Tengah
59 28 November 2019 Kabupaten Sigi RDTR Kawasan Perkotaan Bora
60 28 November 2019 Kabupaten Donggala RDTR Kawasan Perkotaan Banawa
Bulan Desember
61 4 Desember 2019 Kabupaten Sleman RDTR Kawasan Sleman Timur
62 4 Desember 2019 Kabupaten Gowa RDTR Kota Baru Gowa
63 6 Desember 2019 Kabupaten Pasuruan RDTR Kawasan Perkotaan Pandaan
64 6 Desember 2019 Kabupaten Magetan RDTR Kawasan Perkotaan Magetan
65 10 Desember 2019 Kota Pekalongan RTRW Kota Pekalongan (Revisi)
66 10 Desember 2019 Kabupaten Wonogiri RTRW Kabupaten Wonogiri (Revisi)
67 10 Desember 2019 Kabupaten Tangerang RTRW Kabupaten Tangerang (Revisi)
68 10 Desember 2019 Kabupaten Lamongan RTRW Kabupaten Lamongan (Revisi)
Kabupaten Pangkajene
69 12 Desember 2019 RDTR Kawasan Perkotaan Pangkajene
Kepulauan
70 12 Desember 2019 Kabupaten Pinrang RDTR Kawasan Perkotaan Pinrang
Kabupaten Sidenrang
71 12 Desember 2019 RDTR Kawasan Perkotaan Ulu Ale
Rappang
Kabupaten Sidenrang
72 12 Desember 2019 RDTR Kawasan Perkotaan Pangkajene
Rappang
73 12 Desember 2019 Kabupaten Teluk Wondama RDTR Kawasan Perkotaan Rasiei
74 12 Desember 2019 Kabupaten Badung RDTR Kawasan Perkotaan Kuta
75 12 Desember 2019 Kabupaten Badung RDTR Kawasan Perkotaan Kuta Utara
76 18 Desember 2019 Kota Bengkulu RTRW Kota Bengkulu (Revisi)
77 18 Desember 2019 Kabupaten Karimum RTRW Kabupaten Karimum (Revisi)
78 18 Desember 2019 Kabupaten Agam RTRW Kabupaten Agam (Revisi)
Kabupaten Padang RTRW Kabupaten Padang Pariaman
79 18 Desember 2019
Pariaman (Revisi)
80 19 Desember 2019 Kabupaten Aceh Barat RDTR Kawasan Perkotaan Meulaboh
81 19 Desember 2019 Kabupaten Fakfak RDTR Kawasan Perkotaan Fakfak
Kabupaten Timor Tengah
82 19 Desember 2019 RDTR Kawasan Perkotaan Boking
Selatan
RDTR Kawasan Perkotaan Banggai,
83 19 Desember 2019 Kabupaten Banggai Laut
Banggai Tengah, dan Banggai Selatan
84 19 Desember 2019 Kabupaten Tuban RTRW Kabupaten Tuban (Revisi)
85 19 Desember 2019 Kabupaten Lombok Utara RDTR Kawasan Perkotaan Tanjung
86 19 Desember 2019 Kota Palu RDTR Kota Palu BWP I-IV
III-4 |
Tabel 3.2 Rencana Tata Ruang Mendapatkan Persetujuan Substansi Pada Indikator
Persentase Pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan Substansi)
NO PROVINSI/KAB/KOTA NAMA RTR

1 Kabupaten Boyolali RTRW Kabupaten Boyolali
2 Kota Tangerang RTRW Kota Tangerang
3 Kabupaten Morowali RTRW Kabupaten Morowali
4 Kabupaten Bintan RTRW Kabupaten Bintan
5 Kabupaten Pesisir Selatan RTRW Kabupaten Pesisir Selatan
6 Kota Tangerang Selatan RTRW Kota Tangerang Selatan
7 Provinsi Lampung RTRW Provinsi Lampung
8 Kabupaten Banyuasin RTRW Kabupaten Banyuasin
9 Kota Bontang RTRW Kota Bontang
10 Provinsi Jawa Tengah RTRW Provinsi Jawa Tengah
11 Kabupaten Muna Barat RTRW Kabupaten Muna Barat
12 Kabupaten Kendal RTRW Kabupaten Kendal
13 Kabupaten Karanganyar RTRW Kabupaten Karanganyar
14 Kota Gorontalo RTRW Kota Gorontalo
15 Kabupaten Banyumas RDTR Kawasan Perkotaan Purwokerto
16 Kabupaten Belu RTRW Kabupaten Belu
17 Kabupaten Kediri RTRW Kabupaten Kediri
18 Kabupaten Tanjung Jabung Timur RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur
19 Kota Binjai RTRW Kota Binjai
20 Kabupaten Batang RTRW Kabupaten Batang
21 Kabupaten Pesawaran RTRW Kabupaten Pesawaran
22 Kota Payakumbuh RTRW Kota Payakumbuh
23 Kabupaten Buton Tengah RTRW Kabupaten Buton Tengah
24 Kabupaten Brebes RTRW Kabupaten Brebes
25 Kota Magelang RTRW Kota Magelang
26 Kabupaten Konawe Selatan RTRW Kabupaten Konawe Selatan
27 Kabupaten Sragen RTRW Kabupaten Sragen
28 Kota Banda Aceh RDTR Kota Banda Aceh
29 Kota Probolinggo RTRW Kota Probolinggo
30 Kabupaten Serang RTRW Kabupaten Serang
31 Kabupaten Demak RTRW Kabupaten Demak
32 Kabupaten Pandeglang RTRW Kabupaten Pandeglang
33 Kabupaten Majene RDTR Kawasan Perkotaan Majene
34 Kota Cilegon RTRW Kota Cilegon
III-5 |
Tabel 3.3 Capaian Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Tahun 2019
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NOMOR PERDA TANGGAL
1 Nusa Tenggara Barat RTRW Kota Mataram No. 5 Tahun 2019 30 Januari 2019
2 Bangka Belitung RTRW Kabupaten Bangka Tengah No. 2 Tahun 2019 22 Maret 2019
3 Sumatera Barat RTRW Kota Padang No. 3 Tahun 2019 22 April 2019
4 Jawa Tengah RTRW Kab. Karanganyar No. 19 Tahun 2019 29 Agustus 2019
5 Banten RTRW Kota Tangerang No 6 Tahun 2019 30 Agustus 2019
6 DI. Yogyakarta RTRW Provinsi DIY No. 5 Tahun 2019 29 Agustus 2019
7 Jawa Tengah RTRW Kab. Boyolali No. 8 Tahun 2019 27 Juli 2019
8 Jawa Barat RTRW Kab. Garut No. 6 Tahun 2019 29 September 2019
9 Sumatera Selatan RTRW Kab. Banyuasin No 6 Tahun 2019 24 Oktober 2019
10 Banten RTRW Kota Tangerang Selatan No. 9 Tahun 2019 12 Agustus 2019
11 Jawa Tengah RTRW Provinsi Jawa Tengah No. 16 Tahun 2019 27 September 2019
12 Lampung RTRW Provinsi Lampung No. 12 Tahun 2019 05 November 2019
13 Kalimantan Tengah RTRW Kota Palangkaraya No 1 Tahun 2019 22 Maret 2019
14 Kalimantan Tengah RTRW Kab. Kapuas No. 5 Tahun 2019 21 Maret 2019
15 Kalimantan Tengah RTRW Kab. Seruyan No. 5 Tahun 2019 21 Maret 2019
16 Kalimantan Tengah RTRW Kab. Barito Utara No. 3 Tahun 2019 1 Oktober 2019
17 Kalimantan Tengah RTRW Kab. Katingan No. 4 Tahun 2019 21 Maret 2019
18 Kalimantan Tengah RTRW Kab. Pulang Pisau No 1 Tahun 2019 21 Maret 2019
19 Gorontalo RTRW Kota Gorontalo No. 9 Tahun 2019 19 September 2019
20 Jawa Tengah RTRW Kab. Batang No. 13 Tahun 2019 26 Desember 2019
21 Jawa Tengah RTRW Kab. Brebes No. 13 Tahun 2019 23 Desember 2019
22 Kalimantan Timur RTRW Kota Bontang No. 13 Tahun 2019 16 Desember 2019
23 Lampung RTRW Kab. Pesawaran No. 6 Tahun 2019 20 Desember 2019
24 Riau RTRW Kab. Kampar No. 11 Tahun 2019 30 Desember 2019
25 Riau RTRW Kab. Pelalawan No. 7 Tahun 2019 31 Desember 2019
26 Riau RTRW Kota Dumai No. 15 Tahun 2019 31 Desember 2019
27 Sulawesi Barat RTRW Kab. Mamuju No. 10 Tahun 2019 27 Desember 2019
28 Sulawesi Tengah RTRW Kab. Morowali No. 7 Tahun 2019 22 Oktober 2019
III-6 |
3.1.1 Hasil Pengukuran Kinerja Pada Tahun 2019

Pada akhir periode tahun anggaran, setiap instansi yang ada di Kementerian/Lembaga
melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan di dalam dokumen
Perjanjian Kinerja (PK). Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi pemerintah.
Pengukuran Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah adalah sebagai berikut :
III-7 |
Tabel 3.4 Pengukuran Kinerja Perjanjian Kinerja 2019

Target Target Persentase

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kegunaan Output Outcome
Dipa (%)
Dipa Revisi
Awal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatkan Indikator Kinerja 44.21% 53.33% 88 Materi 100% Output dihasilkan melalui Pemerintah
pemenuhan RTR Kegiatan 1: (73 (88 Materi Teknis pembinaan teknis berupa provinsi/kabupaten/
Provinsi/Kabupaten/ Rasio kemampuan Materi Teknis) kemampuan pemerintah kota dapat melakukan
Kota melalui Pemerintah Daerah Teknis) Provinsi/Kabupaten/ perencanaan
Pembinaan terhadap dalam menyusun Kota dalam menyusun pembangunan sesuai
Pemerintah Daerah rencana tata ruang rencana tata ruang baik dengan karakteristik
daerah rencana rinci tata ruang masing-masing wilayah
maupun rencana tata perencanaan. Dengan
ruang wilayah perencanaan yang
Provinsi/Kabupaten/ baik, maka akan
Kota. Output ini tercapai daerah yang
dihasilkan melalui strategi aman, nyaman,
sosialisasi, produktif dan
pendampingan, klinik dan berkelanjutan.
konsultasi kepada
stakeholder tata ruang di
daerah.
III-8 |

Dipa (%)
Dipa Revisi
Awal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indikator Kinerja 63.22% 100% 34 100% Output yang dihasilkan Outcome indikator ini
Kegiatan 2: (27 (34 Persetujuan berupa dokumen RTR adalah Perda Rencana
Persentase pemenuhan Persetu- Persetujuan Substansi yang siap untuk diberikan Tata Ruang
RTR Daerah juan Substansi) Persetujuan Substansi Provinsi/Kabupaten/
(Dokumen Persetujuan Substan yang diberikan oleh Kota. Diharapkan
Substansi) -si) Kementerian ATR/BPN Perda Rencana Tata
untuk menyatakan bahwa Ruang yang dihasilkan
materi rancangan dapat menjadi acuan
peraturan daerah tentang pembangunan di
rencana tata ruang telah Provinsi/Kabupaten/
mengacu pada ketentuan Kota.
peraturan perundang-
undangan bidang
penataan ruang,
kebijakan nasional, dan
mengacu pada rencana
tata ruang secara
hierarki.
Indikator Kinerja 56% 80.79% 86% 100% Output yang dihasilkan Outcome indikator ini
Kegiatan 3: (7 Dok) (8 Dok) (9 Dok) antara lain: adalah akuntabilitas
Persentase dukungan a. Dokumen Renstra serta dukungan daerah
kebijakan dan Direktorat Pembinaan dalam proses
kemitraan bidang Perencanaan Tata pembinaan
pembinaan Ruang dan perencanaan tata
perencanaan tata ruang Pemanfaatan Ruang ruang dan
dan pemanfaatan ruang Daerah 2020-2024 pemanfaatan ruang
daerah b. Dokumen SAKIP daerah.
Perencanaan Tata
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
III-9 |

Dipa (%)
Dipa Revisi
Awal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Daerah
c. Sistem informasi
progres tata ruang
(PROTARU)
d. Perjanjian Kerja Sama
antara Direktorat
Jenderal Tata Ruang
dengan Institir
Tknologi Bandung
(ITB) dan Universitas
Gadjah Mada (UGM)
e. Dokumen Laporan
Pembinaan SDM
f. Dokumen Rencana
Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga
(RKAKL)
g. Dokumen Laporan
Informasi
h. Dokumen Laporan
Pelatihan Tim IPR
III-10 |
Target indikator kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah mengalami perubahan seiring danya perubahan pagu, perubahan ketiga
target indikator kinerja tersebut sebagai berikut :
a. Indikator Kinerja Kegiatan 1: Rasio kemampuan Pemerintah Daerah dalam
menyusun rencana tata ruang daerah
Target awal indikator ini yaitu 44,21% menjadi 53.33%, perubahan target tersebut
dikarenakan pada tengah tahun Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah diberikan tambahan kegiatan yaitu Penyusunan RDTR
Dalam Rangka Mendukung Investasi/Online Single Submission (OSS) dengan pagu
sebesar Rp 27.282.769.000. Kegiatan tersebut masuk dalam indikator Rasio
kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana tata ruang daerah sehingga
target perubahan menjadi lebih besar dibadingkan target awal.
b. Indikator Kinerja Kegiatan 2: Persentase pemenuhan RTR Daerah (Dokumen
Persetujuan Substansi)
Target awal indikator ini yaitu 63,22% menjadi 100%, perubahan target tersebut
dikarenakan dalam perjalanan tahun 2019 Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah diberikan tambahan kegiatan yaitu penyusunan
materi teknis Rencana Tata Ruang berbasis mitigasi bencana di Provinsi Sulawesi
Tengah dengan pagu sebesar Rp 13.701.560.000.
c. Indikator Kinerja Kegiatan 3: Persentase dukungan kebijakan dan kemitraan bidang
pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah
Target awal indikator ini yaitu 56% menjadi 80,79%, perubahan target tersebut
dikarenakan terdapat kegiatan Percepatan Penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) di daerah dengan pagu sebesar Rp 26.945.000.000.
Tabel 3.5 Perubahan Anggaran

Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Anggaran
Kegiatan
Semula Menjadi
1 Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Rp. 3.400.000.000 Rp. 3.400.000.000
Bimbingan Teknis Peninjauan kembali
Rencana Tata Ruang Wilayah
Penyusunan Materi Teknis RDTR
3 Provinsi/Kab/Kota yang mendapatkan Rp. 0 Rp. 13.701.560.000
penyusunan Materi Teknis RTR
Berbasis Mitigasi Bencana
4 Kebijakan dan Kemitraan Bidang Rp. 6.400.000.000 Rp. 6.399.549.000
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
Bimbingan Teknis Penyusunan
Rencana Rinci/ Rencana Detail Tata
Ruang
6 Fasilitasi Persetujuan Substansi dan
Rp. 3.800.000.000 Rp. 3.460.000.000
Legislasi Rencana Tata Ruang
III-11 |
Anggaran
Kegiatan
Semula Menjadi
7 Percepatan Penyelesaian RDTR Di
Rp. 26.945.000.000 Rp. 26.938.385.000
Daerah
8 RDTR Dalam Rangka Mendukung
Rp. 0 Rp. 27.282.769.000
Investasi/Online Single Submission
9 Layanan Perkantoran Rp. 681.194.000 Rp. 681,194,000
Jumlah Rp. 59.341.627.000 Rp. 98.774.907.000
Gambar 3.1 Target Dan Realisasi Perjanjian Kinerja

120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Target Realisasi Capaian
Indikator 1 53.33% 53.33% 100%
Indikator 2 100% 100% 100%
Indikator 3 80.79% 86.11% 100%
III-12 |
Tabel 3.6 Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Indikator Kinerja Target Realisasi Keterangan

Indikator Kinerja 53.33% 53.33% 1 Prov. Sumatera Barat Revisi RTRW Prov. Sumatera Barat
Kegiatan 1: (88 Materi Teknis) (88 Materi Teknis) 2 Kota Medan Revisi RTRW Kota Medan
Rasio kemampuan 3 Kota Binjai Revisi RTRW Kota Binjai
Pemerintah Daerah dalam 4 Kota Bengkulu Revisi RTRW Kota Bengkulu
menyusun rencana tata
5 Kab. Bintan Revisi RTRWKab. Bintan
ruang daerah
6 Kota Pematangsiantar Revisi RTRW Kota Pematangsiantar
7 Kab. Tanjabtim Revisi RTRW Kab. Tanjabtim
8 Kab. Asahan Revisi RTRW Kab. Asahan
9 Kab.Ogan Komering Ulu Selatan Revisi RTRW Kab.Ogan Komering Ulu Selatan
10 Kab.Bengkulu Selatan Revisi RTRW Kab.Bengkulu Selatan
11 Kab. Padang Pariaman Revisi RTRW Kab. Padang Pariaman
12 Prov. DKI Jakarta Revisi RTRW Prov. DKI Jakarta
13 Prov. Jawa Barat Revisi RTRW Prov. Jawa Barat
14 Prov. Jawa Timur Revisi RTRW Prov. Jawa Timur
15 Prov. Bali Revisi RTRW Prov. Bali
16 Kab. Banjarnegara Revisi RTRW Kab. Banjarnegara
17 Kab. Temanggung Revisi RTRW Kab. Temanggung
18 Kab. Pati Revisi RTRW Kab. Pati
19 Kab. Kudus Revisi RTRW Kab. Kudus
20 Kab. Klaten Revisi RTRW Kab. Klaten
21 Kab. Magelang Revisi RTRW Kab. Magelang
22 Kab. Purbalingga Revisi RTRW Kab. Purbalingga
23 Kota Surakarta Revisi RTRW Kota Surakarta
24 Kab. Gianyar Revisi RTRW Kab. Gianyar
25 Kota Kendari Revisi RTRW Kota Kendari
26 Kota Pare Pare Revisi RTRW Kota Pare Pare
III-13 |

27 Kab. Bulukumba Revisi RTRW Kab. Bulukumba
28 Kab. Wakatobi Revisi RTRW Kab. Wakatobi
29 Kota Tarakan Revisi RTRW Kota Tarakan
30 Kota Singkawang Revisi RTRW Kota Singkawang
31 Kota Banjarmasin Revisi RTRW Kota Banjarmasin
32 Kab. Bulungan Revisi RTRW Kab. Bulungan
33 Kota Ternate Revisi RTRW Kota Ternate
34 Kab. Teluk Bintuni Revisi RTRW Kab. Teluk Bintuni
35 Kota Tidore Kepulauan Revisi RTRW Kota Tidore Kepulauan
36 Kab. Supiori Revisi RTRW Kab. Supiori
37 Kab. Sumbawa Barat Revisi RTRW Kab. Sumbawa Barat
38 Kota Sungai Penuh RDTR Kota Sungai Penuh
39 Kota Dumai RDTR Kota Dumai
40 Kab.Gunung Kidul RTR Kawasan Pantai Siung Wediombo
41 Kab.Gianyar RDTR Sukawati
42 Kab.Tabanan RDTR Perkotaan Tabanan
43 Kab. Bangli RDTR Bangli
44 Kota Serang RDTR Walantaka
45 Kab. Cirebon RDTR Arjawinangun
46 Kab. Tabalong RDTR Kawasan Perkotaan Tanjung
47 Kab. Barito Selatan RDTR Kawasan Perkotaan Sababilah
48 Kab. Tanah Laut RDTR Kawasan Perkotaan Bati-Bati
49 Kab. Kolaka Utara RDTR Perkotaan Lasusua
50 Kab. Konawe Utara RDTR Perkotaan Wanggudu
51 Kab. Pangkajene Kepulauan RDTR Kawasan Perkotaan Bungoro
RDTR Kawasan Perkantoran dan Jasa
52 Kab. Gowa
Perdagangan Kota Sungguminasa
53 Kab. Belu RDTR Kawasan Perkotaan Atambua
54 Kab. Halmhera Utara RDTR Kawasan Perkotaan Tobelo
III-14 |

55 Kab. Fakfak RDTR Kawasan Perkotaan Fakfak
56 Kab. Merauke RDTR Kawasan Perkotaan Kurik
57 Kab. Intan Jaya RDTR Kawasan Perkotaan Sugapa
58 Kab. Nabire RDTR Kawasan Perkotaan Nabire
59 Kab. Pandeglang RDTR Carita
60 Kab. Belitung Timur RDTR Kawasan Perkotaan Gantong
61 Kab. Aceh Tengah RDTR Kawasan Perkotaan Takengon
62 Kab. Pangandaran RDTR Perkotaan Pangandaran
63 Kab. Kayong Utara RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana
64 Kota Gorontalo RDTR Kota Gorontalo
65 Kab. Rote Ndao RDTR Perkotaan Ba'a
66 Kab. Ende RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande
67 Kota Palu Revisi RTRW Kota Palu
68 Kab. Sigi Revisi RTRW Kabupaten Sigi
69 Kab. Donggala Revisi RTRW Kabupaten Donggala
70 Provinsi Sulawesi Tengah Revisi RTRW Provinsi Sulawesi Tengah
71 Kab. Parigi Moutong Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong
72 RDTR Kab. Sigi RDTR Kabupaten Sigi
73 Kab. Donggala RDTR Kabupaten Donggala
74 Kabupaten Cilacap RDTR BWP Kawasan Perkotaan Cilacap
RDTR BWP Kecamatan Ciwandan dan
75 Kabupaten Cilegon
Kecamatan Citangkil
76 Kabupaten Buleleng RDTR BWP Kawasan Perkotaan Singaraja
77 Kabupaten Jepara RDTR BWP Jepara
78 Kabupaten Purwakarta RDTR BWP Perkotaan Purwakarta
RDTR BWP PKL Pangkalan Balai (Kecamatan
79 Kabupaten Banyuasin
Banyuasin III)
80 Kabupaten Halmahera Selatan RDTR BWP Kawasan Perkotaan Labuha
81 Kabupaten Sumbawa RDTR BWP Sumbawa Besar
III-15 |

82 Kab Pelalawan, Riau RDTR BWP Langgam
83 Kab Bolaang Mongondouw RDTR BWP Kawasan Lolak
84 Kab. Tanggamus RDTR BWP PKLp (PPK) Gisting
85 Kab Deli Serdang RDTR BWP PPL Kec Pantai Labu dan Beringin
86 Kab Ketapang RDTR BWP Kuala Tolak dan Kuala Satong
87 Kab Kota Baru RDTR BWP Merah Putih
BWP Peruntukan Industri Bagendang, Kab.
88 Kab. Kotawaringin Timur
Kotawaringin Timur
Indikator Kinerja 100% 100% 1 Kabupaten Boyolali RTRW Kabupaten Boyolali
Kegiatan 2: (34 Persetujuan (34 Persetujuan 2 Kota Tangerang RTRW Kota Tangerang
Persentase pemenuhan Substansi) Substansi) 3 Kabupaten Morowali RTRW Kabupaten Morowali
RTR Daerah 4 Kabupaten Bintan RTRW Kabupaten Bintan
(Dokumen Persetujuan 5 Kabupaten Pesisir Selatan RTRW Kabupaten Pesisir Selatan
Substansi)
6 Kota Tangerang Selatan RTRW Kota Tangerang Selatan
7 Provinsi Lampung RTRW Provinsi Lampung
8 Kabupaten Banyuasin RTRW Kabupaten Banyuasin
9 Kota Bontang RTRW Kota Bontang
10 Provinsi Jawa Tengah RTRW Provinsi Jawa Tengah
11 Kabupaten Muna Barat RTRW Kabupaten Muna Barat
12 Kabupaten Kendal RTRW Kabupaten Kendal
13 Kabupaten Karanganyar RTRW Kabupaten Karanganyar
14 Kota Gorontalo RTRW Kota Gorontalo
15 Kabupaten Banyumas RDTR Kawasan Perkotaan Purwokerto
16 Kabupaten Belu RTRW Kabupaten Belu
17 Kabupaten Kediri RTRW Kabupaten Kediri
Kabupaten Tanjung Jabung
18 RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Timur
19 Kota Binjai RTRW Kota Binjai
20 Kabupaten Batang RTRW Kabupaten Batang
III-16 |

21 Kabupaten Pesawaran RTRW Kabupaten Pesawaran
22 Kota Payakumbuh RTRW Kota Payakumbuh
23 Kabupaten Buton Tengah RTRW Kabupaten Buton Tengah
24 Kabupaten Brebes RTRW Kabupaten Brebes
25 Kota Magelang RTRW Kota Magelang
26 Kabupaten Konawe Selatan RTRW Kabupaten Konawe Selatan
27 Kabupaten Sragen RTRW Kabupaten Sragen
28 Kota Banda Aceh RDTR Kota Banda Aceh
29 Kota Probolinggo RTRW Kota Probolinggo
30 Kabupaten Serang RTRW Kabupaten Serang
31 Kabupaten Demak RTRW Kabupaten Demak
32 Kabupaten Pandeglang RTRW Kabupaten Pandeglang
33 Kabupaten Majene RDTR Kawasan Perkotaan Majene
34 Kota Cilegon RTRW Kota Cilegon
Indikator Kinerja 80.79% 86% 1 Dokumen Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Kegiatan 3: (8 Dok) (9 Dok) Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
Persentase dukungan 2 Dokumen SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
kebijakan dan kemitraan Pemanfaatan Ruang Daerah : Nilai SAKIP yang diberikan oleh Inspektorat
bidang pembinaan Jenderal Kementerian ATR/BPN sebesar 86,12%
perencanaan tata ruang 3 Sistem informasi progres tata ruang (PROTARU)
dan pemanfaatan ruang
4 Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Tata Ruang dengan Institir
daerah
Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM)
5 Dokumen Laporan Pembinaan SDM Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
6 Dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL)
7 Dokumen Laporan Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan
8 Dokumen Laporan Pelatihan Tim IPR Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
III-17 |

9 Percepatan Penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di daerah di 14
Provinsi yaitu :
1. Aceh
2. Sumatera Barat
3. Riau
4. Jambi
5. Banten
6. DIY
7. Jawa Tengah
8. Jawa Timur
9. Kalimantan Barat
10. Kalimantan Timur
11. Sulawesi Utara
12. Sulawesi Tengah
13. Sulawesi Selatan dan
14. Maluku
Tabel 3.7 Hasil Evaluasi Laporan Kinerja Tahun 2018

Pada Indikator Persentase Dukungan Kebijakan Dan Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
Dan Pemanfaatan Ruang Daerah
PERENCANAAN PENGUKURAN PELAPORAN EVALUASI PENCAPAIAN JUMLAH KATEGORI

KETERANGAN
KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA SASARAN NILAI NILAI
29.1 20.31 12.85 7.98 15.88 86.12 A Memuaskan
III-18 |
Tabel 3.8 Kegiatan Pada Indikator Kinerja
Status
Kegiatan Hasil Kegiatan
Indikator Kinerja (Tercapai/Tidak
(Paket Pekerjaan) (Substansi Output Akhir Kegiatan)
Tercapai)
Indikator Kinerja Kegiatan 1: Penyusunan RDTR Carita, Kab. 1. Dokumen Materi Teknis terdiri atas buku Tercapai
Indeks kemampuan Pemerintah Daerah Pandeglang fakta analisa dan buku rencana;
dalam menyusun rencana tata ruang 2. Album Peta skala 1: 5.000;
daerah 3. Ranperda RDTR; dan
4. Visualisasi 3D
Penyusunan Materi Teknis RDTR 1. Dokumen Materi Teknis terdiri atas Buku Tercapai
Kawasan Perkotaan Gantong, Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
Kabupaten Belitung Timur 2. Album Peta skala 1: 5.000;
3. Ranperda RDTR;
4. Dokumen KLHS;
5. Visualisasi 3D
Kawasan Perkotaan Takengon, Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
Kabupaten Aceh Tengah 2. Album Peta skala 1: 5.000;
3. Ranperda RDTR;
4. Dokumen KLHS
5. Visualisasi 3D.
Penyusunan Materi Teknis RDTR 1. Dokumen Materi Teknis terdiri atas buku Tercapai
Perkotaan Pangandaran fakta analisa dan buku rencana;
2. Album Peta skala 1: 5.000;
3. Ranperda RDTR; dan
4. Visualisasi 3D.
Kawasan Perkotaan Sukadana, fakta analisa dan buku rencana;
Kabupaten Kayong Utara 2. Album Peta skala 1: 5.000;
4. Visualisasi 3D.
III-19 |
Status
Tercapai)
Kota Gorontalo fakta analisa dan buku rencana;
4. Visualisasi 3D
Perkotaan Ba'a, Kabupaten Rote fakta analisa dan buku rencana;
Ndao 2. Album Peta skala 1: 5.000;
4. Visualisasi 3D.
Kawasan Perkotaan Nangapande, fakta analisa dan buku rencana;
Kabupaten Ende 2. Album Peta skala 1: 5.000;
4. Visualisasi 3D.
Kabupaten Banyuasin Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
4. Buku Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Deli Serdang Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Tanggamus Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
III-20 |
Status
Tercapai)
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Pelalawan Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Purwakarta Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Cilacap Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Jepara Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
III-21 |
Status
Tercapai)
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Ketapang Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Kotawaringin Timur Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Kotabaru Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Bolaang Mangondow Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
III-22 |
Status
Tercapai)
Kabupaten Halmahera Selatan Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Sumbawa Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kota Cilegon Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Kabupaten Buleleng Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
3. Ranperda RDTR;
(KLHS); dan
5. Visualisasi 3D.
Bimbingan Teknis Peninjauan 1. Modul peninjauan kembali RTRW Tercapai
Kembali Perda RTRW Provinsi Provinsi/Kabupaten/Kota;
Kab/Kota di Wilayah Sumatera 2. Dokumen Identifikasi Program Prioritas
III-23 |
Status
Tercapai)
Nasional dalam RPJMN dan Nawacita serta
LP2B di Wilayah Sumatera;
3. Laporan hasil pendampingan teknis
pelaksanaan peninjauan kembali dan/atau
revisi RTRW;
4. Laporan proceeding kegiatan Bimbingan
Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata
Ruang di Wilayah Sumatera;
5. Laporan kegiatan Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang di
Wilayah Sumatera meliputi laporan
pendahuluan dan laporan akhir.
Kembali Perda RTRW Provinsi Provinsi/Kabupaten/Kota.
Kab/Kota di Wilayah Jawa Bali 2. Dokumen Identifikasi Program Prioritas
Nasional dalam RPJMN dan Nawacita serta
LP2B di Wilayah Jawa dan Bali.
revisi RTRW.
Ruang di Wilayah Jawa dan Bali.
Wilayah Jawa dan Bali meliputi laporan
Bimbingan Teknis Peninjauan 1. Modul peninjauan kembali RTRW Provinsi. Tercapai
Kembali Perda RTRW Provinsi 2. Dokumen Identifikasi Program Prioritas
Kab/Kota di Wilayah Kalimantan Nasional dalam RPJMN dan Nawacita serta
dan Sulawesi LP2B di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
III-24 |
Status
Tercapai)
revisi RTRW.
Ruang di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Wilayah Kalimantan dan Sulawesi meliputi
laporan pendahuluan dan laporan akhir.
Kembali Perda RTRW Provinsi Provinsi/Kabupaten/Kota.
Kab/Kota di Wilayah Nusa 2. Dokumen Identifikasi Program Prioritas
Tenggara, Maluku dan Papua Nasional dalam RPJMN dan Nawacita serta
LP2B di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku,
dan Papua.
revisi RTRW.
Ruang di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku,
dan Papua.
Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan
Papua meliputi laporan pendahuluan dan
laporan akhir.
Bimbingan Teknis Penyusunan 1. Modul Penyusunan RRT/RDTR Tercapai
RRTR/RDTR di Wilayah Sumatera Provinsi/Kab/Kota.
2. Dokumen Identifikasi Program Prioritas
III-25 |
Status
Tercapai)
Nasional dalam RPJMN dan Nawacita
serta LP2B
Penyusunan RRTR/RDTR.
Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Rencana
Tata Ruang
Penyusunan RRTR/RDTR meliputi laporan
RRTR/RDTR di Wilayah Jawa dan Provinsi/Kab/Kota.
Bali 2. Dokumen Identifikasi Program Prioritas
serta LP2B
Tata Ruang
RRTR/RDTR di Wilayah Provinsi/Kab/Kota.
Kalimantan dan Sulawesi 2. Dokumen Identifikasi Program Prioritas
serta LP2B
III-26 |
Status
Tercapai)
Tata Ruang
RRTR/RDTR di Wilayah Nusa Provinsi/Kab/Kota.
Tenggara, Maluku dan Papua 2. Dokumen Identifikasi Program Prioritas
serta LP2B
Tata Ruang
Indikator Kinerja Kegiatan 2: Fasilitasi Persetujuan Substansi 1. Laporan pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Tercapai
Persentase pemenuhan RTR Daerah dan Legislasi Rencana Tata Persetujuan Substansi Dan Legislasi
(Dokumen Persetujuan Substansi) Ruang di Wilayah Sumatera Rencana Tata Ruang Di Wilayah Sumatera,
yang berisi:
• Laporan Penyelenggaraan Fasilitasi
Persetujuan Substansi dan Legislasi
Rencana Tata Ruang Provinsi,
Kabupaten dan Kota, berupa buku
proceeding
• Laporan progress pendampingan
penyusunan rencana rinci tata ruang
Provinsi, Kabupaten dan Kota dan
progress pengesahan Perda RTRW
III-27 |
Status
Tercapai)
Kabupaten dan Kota
• Laporan kegiatan pertemuan-
pertemuan di daerah dalam rangka
pendampingan dan klinik penyusunan
rencana rinci dan atau pengesahan
perda RTR Kabupaten dan Kota.
2. Laporan/buku yang berisi ringkasan materi
dan raperda RTRW Provinsi, Kabupaten
dan Kota dan Materi Rencana Rinci yang
telah mendapat persetujuan substansi.
dan perda RTRW Kabupaten dan Kota serta
Rencana Rinci jika telah di-perdakan
4. Dokumen Persetujuan Substansi yang
diterbitkan melalui kegiatan ini pada Tahun
2019 yaitu RTRW Kabupaten Bintan, RTRW
Kabupaten Pesisir Selatan, RTRW Provinsi
Lampung, RTRW Kabupaten Banyuasin,
RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
RTRW Kota Binjai, RTRW Kabupaten
Pesawaran, RTRW Kota Payakumbuh,
RDTR Kota Banda Aceh
Fasilitasi Persetujuan Substansi 1. Laporan pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Tercapai
dan Legislasi Rencana Tata Persetujuan Substansi Dan Legislasi
Ruang di Wilayah Jawa dan Bali Rencana Tata Ruang Di Wilayah Jawa dan
Bali, yang berisi:
Persetujuan Substansi Rencana Tata
Ruang Provinsi/Kabupaten/Kota,
berupa buku proceeding
• Laporan pelaksanaan konsultasi
III-28 |
Status
Tercapai)
pemerintah daerah Laporan progress
legislasi perda RTR prov/kab/kota
pendampingan penyusunan rencana
tata ruang.
dan raperda RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Materi
Rencana Rinci yang telah mendapat
persetujuan substansi;
dan perda RTRW provinsi dan
kabupaten/kota serta Rencana Rinci jika
telah di-perda-kan.
2019 yaitu RTRW Kabupaten Boyolali,
RTRW Kota Tangerang, RTRW Kota
Tangerang Selatan, RTRW Provinsi Jawa
Tengah, RTRW Kabupaten Kendal, RTRW
Kabupaten Karanganyar, RDTR Kawasan
Perkotaan Purwokerto, RTRW Kabupaten
Kediri, RTRW Kabupaten Batang, RTRW
Kabupaten Brebes, RTRW Kota Magelang,
RTRW Kabupaten Sragen, RTRW Kota
Probolinggo, RTRW Kabupaten Serang,
RTRW Kabupaten Demak, RTRW
Kabupaten Pandeglang, RTRW Kota
Cilegon
III-29 |
Status
Tercapai)
Ruang di Wilayah Kalimantan dan Rencana Tata Ruang Di Wilayah
Sulawesi Kalimantan dan Sulawesi, yang berisi:
Rencana Tata Ruang Provinsi,
Kabupaten dan Kota, berupa buku
proceeding
• Laporan progress pendampingan
penyusunan rencana rinci tata ruang
Provinsi, Kabupaten dan Kota dan
progress pengesahan Perda RTRW
Kabupaten dan Kota,
pendampingan dan klinik penyusunan
rencana rinci dan atau pengesahan
perda RTR Kabupaten dan Kota.
dan raperda RTRW Provinsi, Kabupaten
dan Kota dan Materi Rencana Rinci yang
telah mendapat persetujuan substansi.
dan perda RTRW Kabupaten dan Kota serta
Rencana Rinci jika telah di-perdakan
2019 yaitu RTRW Kabupaten Morowali,
RTRW Kota Bontang, RTRW Kabupaten
Muna Barat, RTRW Kota Gorontalo, RTRW
III-30 |
Status
Tercapai)
Kabupaten Buton Tengah, RTRW
Kabupaten Konawe Selatan, RDTR
Kawasan Perkotaan Majene
Ruang di Wilayah Nusa Tenggara, Rencana Tata Ruang Di Wilayah Nusa
Maluku dan Papua Tenggara, Maluku Dan Papua, yang berisi:
Persetujuan Substansi dan Legalisasi
Rencana Tata Ruang
Provinsi/Kabupaten/Kota, berupa buku
proceeding
pendampingan penyusunan rencana
rinci
dan raperda RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Materi
Rencana Rinci yang telah mendapat
persetujuan substansi.
dan perda RTRW provinsi dan
kabupaten/kota serta Rencana Rinci jika
telah di-perda-kan
2019 yaitu RTRW Kabupaten Belu
Penyusunan Materi Teknis RTR 1. Buku fakta dan analisis Tercapai
Berbasis Mitigasi Bencana Revisi 2. Buku rencana, yang didalamnya sudah
RTRW Kota Palu, Provinsi terintegrasi rencana penataan kawasan
III-31 |
Status
Tercapai)
Sulawesi Tengah rawan bencana
3. Album peta, yang di dalamnya memuat
peta tematik dan peta rencana, termasuk
peta kerawanan bencana dan peta risiko
bencana pada kawasan rawan bencana di
Kota Palu
4. Raperda (termasuk Naskah Akademis)
5. Dokumen KLHS
6. Surat persetujuan substansi Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
terhadap Raperda Revisi RTRW Kota Palu
RTRW Kabupaten Sigi, Provinsi terintegrasi rencana penataan kawasan
Kabupaten Sigi
5. Dokumen KLHS
terhadap Raperda Revisi RTRW Kabupaten
Sigi
RTRW Kabupaten Donggala, terintegrasi rencana penataan kawasan
Provinsi Sulawesi Tengah rawan bencana
III-32 |
Status
Tercapai)
Kabupaten Donggala
5. Dokumen KLHS
Donggala
RTRW Provinsi Sulawesi Tengah terintegrasi rencana penataan kawasan
rawan bencana
bencana pada kawasan rawan bencana
5. Dokumen KLHS
terhadap Raperda Revisi RTRW Provinsi
Sulawesi Tengah
RTRW Kabupaten Parigi Moutong, terintegrasi rencana penataan kawasan
Provinsi Sulawesi Tengah rawan bencana
III-33 |
Status
Tercapai)
Kabupaten Parigi Moutong
5. Dokumen KLHS
Agraria dan TataRuang/Kepala BPN
Parigi Moutong
Berbasis Mitigasi Bencana 2. Buku rencana, yang di dalamnya sudah
Penyusunan RDTR Kabupaten memuat rencana penataan kawasan rawan
Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah bencana level mikro (kawasan prioritas) di
Kabupaten Sigi pada skala 1:5.000
3. Album peta, yang didalamnya sudah
memuat kerawanan bencana dan peta
risiko bencana pada kawasan rawan
bencana di Kabupaten Sigi
4. Raperda
5. Dokumen KLHS
6. Naskah Akademis
7. 3D image (animasi/model 3 dimensi)
terhadap raperda RDTR Kabupaten Sigi
Penyusunan Materi Teknis RTR 1. Buku fakta dan analisis; Tercapai
Berbasis Mitigasi Bencana 2. Buku rencana, yang di dalamnya sudah
Penyusunan RDTR Kabupaten memuat rencana penataan kawasan rawan
Donggala, Provinsi Sulawesi bencana level mikro (kawasan prioritas) di
Tengah Kabupaten Donggala pada skala 1:5.000;
3. Album peta, yang didalamnya sudah
memuat kerawanan bencana dan peta
III-34 |
Status
Tercapai)
risiko bencana pada kawasan rawan
bencana di Kabupaten Donggala;
4. Raperda;
5. Dokumen KLHS;
6. Naskah Akademis.
Indikator Kinerja Kegiatan 3: Pembinaan Kemitraan Pemerintah 1. Nilai ketepatan waktu pengumpulan Tercapai
Persentase dukungan kebijakan dan Daerah dengan Dunia Usaha dan dokumen kelengkapan SAKIP 100%
kemitraan bidang pembinaan Masyarakat dalam Perencanaan 2. Indeks kualitas dokumen kelengkapan
perencanaan tata ruang dan Tata Ruang dan Pemanfaatan SAKIP 82%
pemanfaatan ruang daerah Ruang Daerah 3. Persentase keterlibatan daerah dalam
pembinaan 100%
4. Penyebarluasan informasi dalam
pembinaan perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang daerah 41.18%
Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 Sampai Dengan 2019
TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019
Sasaran Indikator Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
Meningkatkan
pemenuhan RTR
Provinsi/Kabupaten/
Kota melalui Pembinaan
terhadap Pemerintah Rasio Kemampuan
87 Dok, 53.33%
Daerah Pemerintah Daerah 78 Dok, 22 34 Prov, 34 Prov, 40 53.33%
33 Prov, (88
Dalam Menyusun Provinsi, 87,41 40 Kab, Kab, 100 33 Prov 33 Prov 100 40.63% 40.63% 100 (88 Materi 100
1175 Materi
Rencana Tata Ruang 1190 orang 39 Kota 39 Kota Teknis)
orang Teknis)
Daerah
III-35 |
TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019

Sasaran Indikator Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
5 Persub
Persentase 6 Persub
RTRW
Pemenuhan RTR 5 RTRW RTRW dan 100% 100%
8 Dok, 8 Dokumen, 5 RTRW dan dan 5
Daerah (Dokumen 87,50 dan 9 100 8 Persub 140 59.47% 59.47% 100 (34 (34 100
33 Prov 22 Prov 9 RRTR Persub
Persetujuan RRTR RRTR/ Persub) Persub)
RRTR/
Substansi) RDTR
RDTR
Persentase
Dukungan Kebijakan
dan Kemitraan
11 Dok,
Bidang Pembinaan 11 Dok, 34 49% 49% 80.79% 86%
34 100 17 Dok 17 Dok 100 - 3 Dok 100 100 100
Perencanaan Tata Provinsi (4 Dok) (4 Dok) (8 Dok) (9 Dok)
Provinsi
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Sumber: Hasil Analisis, 2019
III-36 |
3.1.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Sebelumnya
Dari penjelasan sebelumnya telah dibahas bahwa rata - rata pencapaian kinerja
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah pada
tahun 2019 adalah 100%. Sedangkan rata - rata pencapaian kinerja pada tahun 2015
adalah sebesar 87.45%, pada tahun 2016 adalah sebesar 100%, pada tahun 2017
adalah 100% dan pada tahun 2019 adalah sebesar 100%. Pencapaian kinerja pada
tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2018 dari sisi persentase stabil, akan tetapi
bila dicermati dari sisi kinerja dapat dikatakan meningkat.
Gambar 3.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 s.d 2019
100% 100% 100% 100%
87.45%
Pada tahun 2015 semua berjalan sesuai dengan perencanaan awal meskipun waktu
pelaksanaan kegiatan sangatlah singkat yakni hanya 6 (enam) bulan, hal tersebut
adalah akibat perubahan pemerintahan dan perubahan organisasi. Dimana kedua hal
tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam prosesnya. Sama halnya
dengan tahun 2015, pada tahun 2016 seluruh kegiatan sudah berjalan sangat efektif
dan sesuai dengan rencana, pencapaian kinerja juga telah memenuhi target pencapaian
hanya saja pencapaian output dari masing-masing kegiatan masih belum optimal bukan
karena kinerja atau pelaksanaan yang tidak dilaksanakan, melainkan karena
ketidakcermatan dalam menentukan target Perjanjian Kinerja. Pada tahun 2017 terdapat
perubahan target perjanjian kinerja, hal ini dikarenakan adanya pemotongan pagu
III-37 |
anggaran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang

Daerah. Walaupun demikian pencapaian target perjanjian kinerja Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah melebihi dari target
perjanjian kinerja yang telah direvisi. Pada tahun 2018 terdapat pemotongan pagu
anggaran, akan tetapi tidak merubah target perjanjian kinerja, sehingga Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah telah melakukan
efisiensi dan berusaha memaksimalkan anggaran yang ada, sehingga kinerja Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah juga menjadi
maksimal. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2019 Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah mendapatkan
penambahan angaran. Penambahan anggaran tersebut dikarenakan adanya tambahan
kegiatan, yaitu kegiatan penyusunan materi teknis Rencana Tata Ruang berbasis
mitigasi bencana dan penyusunan materi teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Dalam Rangka Mendukung Investasi/Online Single Submission (OSS), sehingga merubah
target perjanjian kinerja. Dengan meningkatnya target pada perjanjian kinerja,
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah telah
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target tersebut. Walupun kegiatan
tambahan memiliki target dengan waktu yang relatif singkat yaitu 6 bulan, seluruh
pencapaian kinerja juga telah memenuhi target pencapaian.
3.1.3 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan

Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan Target Renstra (2015 – 2019) Pada
Tahun 2019
Dokumen Renstra 2015-2019 Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan

Pemanfaatan Ruang Daerah masih memerlukan banyak perbaikan dalam hal substansi
dan target – target Renstra per-tahunnya. Target – target dari Indikator Kinerja Kegiatan
dan Indikator Kinerja Output yang harus ditetapkan pertahunnya dari 2015-2019 belum
sesuai dengan struktur organisasi yang sekarang. Hal – hal apa saja yang menjadi target
dari Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
belumlah terakomodir di dalam Renstra secara keseluruhan.
Serupa halnya dengan Renstra Direktorat, Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang
terkait target dan hal – hal yang menjadi indikator masih mengacu pada tugas dan
fungsi per Direktorat. Semestinya target pada Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang
III-38 |
mengacu pada quick wins Direktorat Jenderal Tata Ruang dan target Pemerintahan
Periode 2014-2019 dan atau Target Nawacita.
Berikut ini adalah Tabel 3.10 mengenai Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah dengan target Renstra (2015
– 2019) dan target RPJMN (2015 – 2019).
III-39 |
Tabel 3.10 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan
Target Renstra (2015 – 2019) Pada Tahun 2019
Perjanjian Kinerja
Target Renstra
NO Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Selisih
2015-2019 Realisasi
2015-2019
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatkan Pemenuhan RTR Indikator Kinerja Kegiatan 1: 33 Provinsi 34 Provinsi -
Provinsi/Kabupaten/Kota Melalui Pembinaan Rasio Kemampuan Pemerintah Daerah
Terhadap Daerah Dalam Menyusun Rencana Tata Ruang
Daerah
Indikator Kinerja Kegiatan 2: 42 Persetujuan 77 Persetujuan -
Persentase Pemenuhan RTR Daerah Substansi Substansi
(Dokumen Persetujuan Substansi)
Indikator Kinerja Kegiatan 3: 41 Dokumen 42 Dokumen -

Persentase Dukungan Kebijakan dan
Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan
Indikator Kinerja Kegiatan 1: Jumlah Prov/Kab/Kota yang mendapatkan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah,
realisasinya adalah sebagai berikut:
Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,
III-40 |
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku
Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat
Indikator Kinerja Kegiatan 2: Jumlah Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Rinci Provinsi/Kab/Kota, realisasinya
adalah sebagai berikut:
Tahun 2015: RTRW Banggai Laut, RTRW Morowali Utara, RTRW Pulau Taliabu, RTRW Manokwari Selatan, RTRW Pegunungan Arfak
Tahun 2016: RRTR Kab. Solok Selatan Pov. Sumbar, RRTR Kab. Sijunjung, Prov. Sumbar, RDTR Bangka Tengah, Prov. Bangka Belitung, RTRW Kab.
Bandung (Prov. Jabar), RTRW Kab. Bogor (Prov. Jabar), RDTR Kota Tasikmalaya. Prov. Jabar, RDTR Kawasan Perkotaan Singaparna, Tasikmalaya,
RTRW Prov. Kalimantan Utara, RTRW Kab. Mamuju Tengah, Prov. Sulbar, RDTR Kota Bontang, Prov. Kaltim 1. RTRW Malaka, Prov. NTT, RRTR
Waingapu, Sumba Timur, Prov. NTT, RRTR Taliwang, Sumba Barat, Prov. NTB, RDTR Merauke, Prov. Papua
Tahun 2017: RTRW Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), RTRW Kabupaten Musi Rawas Utara, Revisi RTRW Kota Banda Aceh, RDTR Kota
Tanjung Pinang, Revisi RTRW Provinsi Banten, Revisi RTRW Kabupaten Pemalang, RTRW Kabupaten Kolaka Timur , RTR Kawasan Strategis Provinsi
Danau Limboto, Provinsi Gorontalo, RDTR Kawasan Perkotaan Mbay, Kabupaten Nagekeo, RDTR Kawasan Perkotaan Kalabahi, Kabupaten Alor,
RDTR Perkotaan Timika Kabupaten Mimika, RDTR Kawasan Perkotaan Sila, Kabupaten Bima, RDTR Perkotaan Passo, Kota Ambon, RDTR Kawasan
Perkotaan Ende, Kabupaten Ende
Tahun 2018: RTRW Kabupaten Pangandaran, Revisi RTRW Kabupaten Sumedang, Revisi RTRW Kab. Sukoharjo, RDTR Kec. Kuta Selatan, Revisi
RTRW Provinsi DIY, Revisi RTRW Kab. Garut, RDTR Perkotaan Soe, Kab. Timor Tengah Selatan, Revisi RTRW Kota Mataram, Revisi RTRW Bangka
Tengah, Revisi RTRW Kab. Cirebon, Revisi RTRW Kab. Muara enim dan Revisi RTRW Kota Padang
III-41 |
Tahun 2019: RTRW Kabupaten Boyolali, RTRW Kota Tangerang, RTRW Kabupaten Morowali, RTRW Kabupaten Bintan, RTRW Kabupaten Pesisir
Selatan, RTRW Kota Tangerang Selatan, RTRW Provinsi Lampung, RTRW Kabupaten Banyuasin, RTRW Kota Bontang, RTRW Provinsi Jawa Tengah,
RTRW Kabupaten Muna Barat, RTRW Kabupaten Kendal, RTRW Kabupaten Karanganyar, RTRW Kota Gorontalo, RDTR Kawasan Perkotaan
Purwokerto, RTRW Kabupaten Belu, RTRW Kabupaten Kediri, RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur, RTRW Kota Binjai, RTRW Kabupaten Batang,
RTRW Kabupaten Pesawaran, RTRW Kota Payakumbuh, RTRW Kabupaten Buton Tengah, RTRW Kabupaten Brebes RTRW Kota Magelang, RTRW
Kabupaten Konawe Selatan, RTRW Kabupaten Sragen, RDTR Kota Banda Aceh, RTRW Kota Probolinggo, RTRW Kabupaten Serang, RTRW
Kabupaten Demak, RTRW Kabupaten Pandeglang, RDTR Kawasan Perkotaan Majene, RTRW Kota Cilegon
Indikator Kinerja Kegiatan 3: Jumlah Dokumen Dukungan Kebijakan dan Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Tahun 2015 : Road Map Kebijakan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Rencana Strategis (Renstra)
Tahun 2015 – 2019 Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKAKL) Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2015, Laporan Kinerja (LKj)
atau Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Tahun 2015, Dokumen Laporan Pengawasan dan Pengendalian Dekonsentrasi Bidang Pembinaan dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2015,
Dokumen Laporan Penyiapan Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah, Dokumen Laporan Fasilitasi Pelembagaan Penyelenggaraan Penataan Ruang Kepada Pelajar, Dokumen Laporan Pengembangan Data dan
Informasi Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Dokumen Laporan Penyebarluasan Informasi Penataan Ruang Daerah Melalui
Galeri Penataan Ruang, Dokumen Laporan Penyiapan Materi Iklan Layanan Masyarakat Bidang Penataan Ruang dan Dokumen Laporan
Penyebarluasan Informasi dan Komunikasi Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang.
III-42 |
Tahun 2016 : Dokumen Petunjuk Teknis Program Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah, Dokumen Petunjuk Teknis Pembinaan Pemanfaatan Ruang Daerah, Laporan Kajian Permasalahan Penyusunan dan
Implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota, Laporan Penyusunan Kajian Permasalahan Peninjauan Kembali Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten Dan Kota, Laporan Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Laporan Penyelenggaraan Pembinaan Pelopor Penataan Ruang, Dokumen Kajian Integrasi Perencanaan Tata
Ruang Dengan Pertanahan, Pemutakhiran Peta RTRW Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera dan Jawa Bali, Pemutakhiran Peta RTRW Kabupaten/Kota
di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, Kajian kesesuaian infrastruktur strategis nasional dengan rencana tata ruang
Kajian penataan ruang kawasan dataran tinggi Dieng, Kajian kesesuaian rencana pengembangan kereta api cepat Jayakarta - Bandung dengan
rencana tata ruang, Laporan Penyebarluasan Informasi dan Komunikasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Laporan Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Laporan Penyebarluasan Informasi
Melalui Galeri Penataan RuangLaporan Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah,
Laporan Pemantauan Percepatan Penetapan Perda Rencana Tata Ruang Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Tahun 2017 : Dokumen SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Dokumen Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKAKL), Dokumen Laporan Data Dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah.
Tahun 2018 : Dokumen SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Dokumen Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKAKL), Dokumen Laporan Pembinaan Kemitraan Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha dan Masyarakat dalam
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Dokumen Laporan Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah.
III-43 |
Tahun 2019 : Dokumen Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024, Dokumen SAKIP
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Sistem informasi progres tata ruang (PROTARU), Perjanjian Kerja
Sama antara Direktorat Jenderal Tata Ruang dengan Institir Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dokumen Laporan,
Pembinaan SDM Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKAKL), Dokumen Laporan Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Dokumen
Laporan Pelatihan Tim IPR Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah serta Dokumen Laporan Percepatan
Penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di daerah.
Tabel 3.11 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan Target
RPJMN (2015 – 2019) Pada Tahun 2019
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Capaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
(RPJMN) Tahun 2019
Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2019
No Untuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Target Target Kegiatan
Sasaran Indikator Realisasi
2019 2019
1 Program Prioritas Jumlah Provinsi yang 18 2 2 1. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW
Pembinaan Pelaksanaan Mendapatkan provinsi provinsi provinsi Provinsi di Wilayah II (Bali, Kalimantan, Sulawesi, NT,
Penataan Ruang Daerah Pembinaan Teknis Maluku dan Papua):
Wilayah II (Bali, Penyelenggaraan (Prov Bali, Prov Sulawesi Tengah)
Kalimantan, Sulawesi, Penataan Ruang
NT, Maluku dan Papua) Daerah 2. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW
III-44 |

(RPJMN) Tahun 2019
2019 2019
Sasaran: Meningkatnya Jumlah Kabupaten yang 21 42 42 Kabupaten di Wilayah II (Bali, Kalimantan, Sulawesi, NT,
ketersediaan regulasi Mendapatkan kabupaten kabupaten Kabupaten Maluku dan Papua);
tata ruang yang efektif Pembinaan Teknis Prov Bali: Kab. Buleleng, Kab. Gianyar, Kab. Bangli
dan harmonis Penyelenggaraan Prov Kaltara : Kab. Bulungan
Penataan Ruang Prov Sulsel: Kab. Bulukumba
Daerah Prov Sultra: Kab. Wakatobi
Prov Papua: Kab. Supiori
Prov Papua Barat: Kab. Teluk Bintuni
Prov NTB: Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu
3. Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten

di Wilayah II (Bali, Kalimantan, Sulawesi, NT, Maluku
dan Papua);
Prov Bali: Kab.Gianyar, Kab.Tabanan, Kab. Bangli
Prov Kalteng: Kab. Barito Selatan
Prov Kalsel: Kab. Tabalong, Kab. Hulu Sungai Selatan,
Kab. Tanah Laut
Prov Sulsel: Kab. Pangkajene Kepulauan, Kab. Gowa
Prov Sultra: Kab. Kolaka Utara, Kab. Konawe Utara
Prov NTT: Kab. Belu
Prov Malut: Kab. Halmhera Utara
Prov Papua: Kab. Merauke, Kab. Intan Jaya, Kab.
Nabire
Prov Papua Barat: Kab. Fakfak
4. Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana
Tata Ruang di Wilayah Jawa;
III-45 |

(RPJMN) Tahun 2019
2019 2019
Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi;
6. Fasilitasi Perssetujuan Substansi dan Legislasi Rencana
Tata Ruang di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua;
7. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan
Sukadana, Kabupaten Kayong Utara
8. Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba'a,
Kabupaten Rote Ndao
9. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan
Nangapande, Kabupaten Ende
10. Penyusunan Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten
Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah
Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah
12. Penyusunan Materi Teknis Revisi RTRW Provinsi
Sulawesi Tengah
Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah
14. Penyusunan Materi Teknis Penyusunan RDTR
Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah
15. Penyusunan Materi Teknis Penyusunan RDTR
Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah
16. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten
Buleleng
III-46 |

(RPJMN) Tahun 2019
2019 2019
Halmahera Selatan
Sumbawa
Bolaang Mangondow
Ketapang
Kotabaru
Kotawaringin Timur
2 Program Prioritas Jumlah Provinsi yang 16 7 7 1. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW
Pembinaan Pelaksanaan Mendapatkan provinsi provinsi provinsi Provinsi di Wilayah I (Sumatera dan Jawa);
Penataan Ruang Daerah Pembinaan Teknis (Prov. Sumatera Barat, Prov. Bengkulu, Prov. Jambi,
Wilayah I (Sumatera Penyelenggaraan Prov. Bangka Belitung, Prov. DKI Jakarta, Prov. Jawa
dan Jawa) Penataan Ruang Barat, Prov. Jawa Timur)
Sasaran : Daerah 2. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW
Meningkatnya Jumlah Kabupaten yang 20 80 80 Provinsi di Wilayah I (Sumatera dan Jawa);
pembinaankelembagaan Mendapatkan kabupaten kabupaten kabupaten Provinsi Aceh: Kab. Aceh Besar
penataan ruang Pembinaan Teknis Provinsi Sumut: Kab. Asahan
Penyelenggaraan Prov Lampung: Kab. Lampung Timur, Kab. Tulang
Penataan Ruang Bawang, Kab. Lampung Tengah, Kab. Lampung Selatan
Daerah Prov Sumbar: Kab. Padang Pariaman
Prov Jambi: Kab. Tebo, Kab. Tanjabtim, Kab. Bungo
Prov Sumsel: Kab.Ogan Komering Ilir, Kab. Ogan
III-47 |

(RPJMN) Tahun 2019
2019 2019
Komering Ulu, Kab.Ogan Komering Ulu Selatan, Kab.
Empat Lawang, Kab. Lahat, Kab.Lubuk Linggau
Prov Bengkulu: Kab. Rejang Lebong, Kab.Seluma,
Kab. Bengkulu Tengah, Kab.Bengkulu Selatan,
Kab.Muko-Muko
Prov Kep. Riau: Kab. Bintan, Kab. Lingga, Kab.
Karimun, Kab. Natuna
Provinsi Kep. Babel : Kab. Belitung, Kab. Belitung
Timur, Kab. Bangka Barat, Kab. Bangka Selatan
Prov Jawa Tengah: Kab. Banyumas, Kab.
Banjarnegara, Kab. Kebumen, Kab. Temanggung, Kab.
Wonosobo, Kab. Pati, Kab. Kudus, Kab. Klaten, Kab.
Magelang, Kab. Purbalingga
Prov DIY: Kab. Sleman
3. Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kab di
Wilayah I (Sumatera dan Jawa);
Prov Aceh: Kab. Aceh Utara, Kab. Aceh Tengah,
Prov Sumut: Kab. Nias, Kab. Samosir, Kab. Toba
Samosir, Kab. Deli Serdang, Kab. Pakpak Bharat, Kab.
Tapanuli Utara
Prov Sumsel: Kab. Banyuasin, Kab. Muara Enim, Kab.
Ogan Komering Ilir, Kab. Muko-Muko, Kab. Tanggamus
Prov Bengkulu: Kab. Kaur
Prov Lampung: Kab. Lampung Selatan, Kab.
Pesawaran
Prov Kep. Bangka Belitung: Kab. Bangka Tengah,
III-48 |

(RPJMN) Tahun 2019
2019 2019
Kab. Bangka Barat, Kab. Bitung, Kab. Belitung Timur
Prov Kep. Riau: Kab. Karimun, Kab. Natuna
Prov Jawa Barat: Kab. Cirebon, Kab. Karawang,
Kab.Bogor, Kab. Garut
Prov Jawa Timur: Kab. Bangkalan
Prov DIY: Kab. Sleman, Kab.Gunung Kidul
Tata Ruang di Wilayah Sumatera;
Tata Ruang di Wilayah Jawa dan Bali;
6. Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita
7. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan
Perkotaan Gantong, Kabupaten Belitung Timur
8. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan
Perkotaan Takengon, Kabupaten Aceh Tengah
9. Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan
Pangandaran
Cilacap
11. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara
Banyuasin
Pelalawan
III-49 |

(RPJMN) Tahun 2019
2019 2019
Tanggamus
15. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli
Serdang
Purwakarta
3 Program Prioritas Jumlah Kota yang 18 Kota 41 Kota 41 Kota 1. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Kota;
Pelaksanaan Mendapatkan Prov Sumut: Kota Medan, Kota Binjai, Kota
Pengembangan Pembinaan Teknis Pematangsiantar
Perkotaan Penyelenggaraan Prov Sumbar: Kota Solok
Sasaran: Meningkatnya Penataan Ruang Prov Sumsel: Kota Prabumulih
kualitas pelaksanaan Daerah Prov Lampung: Kota Bandar Lampung, Kota Metro
penataan ruang Prov Jambi: Kota Jambi
nasional Prov Kep. Bangka Belitung: Kota Pangkal Pinang
Prov Bengkulu: Kota Bengkulu
Prov Jabar: Kota Salatiga, Kota Surakarta
Prov Kalbar: Kota Singkawang
Prov Kalsel: Kota Banjarmasin
Prov Kaltara: Kota Tarakan
Prov Sulsel: Kota Pare Pare
Prov Sultra: Kota Kendari
Prov Malut : Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan
2. Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kota;
Prov Aceh: Kota Subulussalam
Prov Sumut: Kota Langsa, Kota Sibolga, Kota Gunung
Sitoli, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai, Kota
Tebing Tinggi, Kota Binjai
III-50 |

(RPJMN) Tahun 2019
2019 2019
Prov Sumbar: Kota Lubuk Linggau
Prov Jambi: Kota Sungai Penuh
Prov Sumsel: Kota Palembang, Kota Pagaralam, Kota
Prabumulih
Prov Riau : Kota Dumai
Prov Kep. Riau : Kota Batam
Prov Bengkulu: Kota Bengkulu
Prov Lampung: Kota Bandar Lampung, Kota Metro
Prov Banten : Kota Serang
Tata Ruang di Wilayah Sumatera;
Tata Ruang di Wilayah Jawa dan Bali;
Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi;
6. Fasilitasi Perssetujuan Substansi dan Legislasi Rencana
Tata Ruang di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua.
7. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo
8. Penyusunan Materi Teknis Revisi RTRW Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah
9. Penyusunan Materi Teknis RDTR di Kota Cilegon (OSS)
4 Program Prioritas Jumlah Laporan 5 laporan - 9 Laporan 1. Dokumen Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan
Pembinaan Program Penyebarluasan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
Ditjen Penataan Ruang Informasi Penataan 2. Dokumen SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Sasaran: Meningkatnya Ruang Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
pembinaan 3. Sistem informasi progres tata ruang (PROTARU)
kelembagaan penataan 4. Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Tata
III-51 |

(RPJMN) Tahun 2019
2019 2019
ruang Ruang dengan Institir Tknologi Bandung (ITB) dan
Universitas Gadjah Mada (UGM)
5. Dokumen Laporan Pembinaan SDM
6. Dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKAKL)
7. Dokumen Laporan Pengelolaan Data dan Informasi
8. Dokumen Laporan Pelatihan Tim IPR
9. Dokumen Laporan Percepatan Penyelesaian Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) di daerah
III-52 |
Gambar 3.3 Target dan Realisasi Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan Target RPJMN (2015-2019) Tahun
2019
Target RPJMN 2019 Realisasi 2019
400%
227.78%
200%
160%
100% 100% 100% 100% 100% 100%

43.75%
11.11%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator

1 2 3 4 5 6
Target RPJMN 2019 18 21 16 20 18 5
Realisasi 2019 2 42 7 80 41 9
3.1.4 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan

Pemanfaatan Ruang Daerah dengan RPJMN (2015 – 2019) Pada Tahun
2019
Sama halnya dengan Renstra, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) Tahun 2015 – 2019 masih sama dengan struktur dan nomenklatur
organisasi yang lama. Seluruh capaian kinerja tersebut harus disesuaikan dengan
capaian – capaian kinerja yang pada waktu itu masuk ke dalam unit – unit Eselon II.
Terdapat 4 (empat) program prioritas bidang yang masing – masing memiliki
indikator output yang berbeda. Prioritas bidang dan indikator output yang ada di
RPJMN adalah sebagai berikut :
1. Prioritas Bidang Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah
Wilayah II dahulu ada di Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah
Wilayah II (Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua),
memiliki 2 (dua) indikator output, yakni :
III-53 |
a. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi , dengan

target 2 (dua) Provinsi telah tercapai 100% terdiri atas Provinsi Bali, Provinsi
Sulawesi Tengah
b. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten,

dengan target 21 (dua puluh satu) telah tercapai 42 Kabupaten dengan
capaian 100% terdiri atas Kabupaten – kabupaten yang mendapatkan
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten diantaranya
adalah :
 Prov Bali: Kab. Buleleng, Kab. Gianyar, Kab. Bangli
 Prov Kaltara : Kab. Bulungan
 Prov Sulsel: Kab. Bulukumba
 Prov Sultra: Kab. Wakatobi
 Prov Papua: Kab. Supiori
 Prov Papua Barat: Kab. Teluk Bintuni
 Prov NTB: Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu
c. Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten, dengan
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten diantaranya adalah :
 Prov Bali: Kab.Gianyar, Kab.Tabanan, Kab. Bangli
 Prov Kalteng: Kab. Barito Selatan
 Prov Kalsel: Kab. Tabalong, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Tanah Laut
 Prov Sulsel: Kab. Pangkajene Kepulauan, Kab. Gowa
 Prov Sultra: Kab. Kolaka Utara, Kab. Konawe Utara
 Prov NTT: Kab. Belu
 Prov Malut: Kab. Halmhera Utara
 Prov Papua: Kab. Merauke, Kab. Intan Jaya, Kab. Nabire
 Prov Papua Barat: Kab. Fakfak
d. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana,
e. Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba'a, Kabupaten Rote
Ndao
f. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande,
Kabupaten Ende
III-54 |
g. Penyusunan Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Sigi, Provinsi

Sulawesi Tengah
h. Penyusunan Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Donggala,
i. Penyusunan Materi Teknis Revisi RTRW Provinsi Sulawesi Tengah
j. Penyusunan Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong,
k. Penyusunan Materi Teknis Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi,
l. Penyusunan Materi Teknis Penyusunan RDTR Kabupaten Donggala,
m. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng
n. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera Selatan
o. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa
p. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang Mangondow
q. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang
r. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru
s. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin Timur
2. Prioritas Bidang Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah

Wilayah I dahulu ada di Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah
Wilayah I (Sumatera-Jawa), memiliki 2 (dua) indikator output, yakni :
a. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi,
dengan target 7 (tujuh) Provinsi yang ada di Sumatera dan Jawa telah
tercapai 100% terdiri atas Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Bengkulu, Provinsi
Jambi, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi
Jawa Timur.
b. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten,
dengan target 20 (dua puluh satu) telah tercapai 80 Kabupaten dengan
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten diantaranya
adalah :
 Provinsi Aceh: Kab. Aceh Besar
III-55 |
 Provinsi Sumut: Kab. Asahan

 Prov Lampung: Kab. Lampung Timur, Kab. Tulang Bawang, Kab.
Lampung Tengah, Kab. Lampung Selatan
 Prov Sumbar: Kab. Padang Pariaman
 Prov Jambi: Kab. Tebo, Kab. Tanjabtim, Kab. Bungo
 Prov Sumsel: Kab.Ogan Komering Ilir, Kab. Ogan Komering Ulu,
Kab.Ogan Komering Ulu Selatan, Kab. Empat Lawang, Kab. Lahat,
Kab.Lubuk Linggau
 Prov Bengkulu: Kab. Rejang Lebong, Kab.Seluma, Kab. Bengkulu Tengah,
Kab.Bengkulu Selatan, Kab.Muko-Muko
 Prov Kep. Riau: Kab. Bintan, Kab. Lingga, Kab. Karimun, Kab. Natuna
 Provinsi Kep. Babel : Kab. Belitung, Kab. Belitung Timur, Kab. Bangka
Barat, Kab. Bangka Selatan
 Prov Jawa Tengah: Kab. Banyumas, Kab. Banjarnegara, Kab. Kebumen,
Kab. Temanggung, Kab. Wonosobo, Kab. Pati, Kab. Kudus, Kab. Klaten,
Kab. Magelang, Kab. Purbalingga
 Prov DIY: Kab. Sleman
c. Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten, dengan

Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten diantaranya adalah :
 Prov Aceh: Kab. Aceh Utara, Kab. Aceh Tengah,
 Prov Sumut: Kab. Nias, Kab. Samosir, Kab. Toba Samosir, Kab. Deli
Serdang, Kab. Pakpak Bharat, Kab. Tapanuli Utara
 Prov Sumsel: Kab. Banyuasin, Kab. Muara Enim, Kab. Ogan Komering Ilir,
Kab. Muko-Muko, Kab. Tanggamus
 Prov Bengkulu: Kab. Kaur
 Prov Lampung: Kab. Lampung Selatan, Kab. Pesawaran
 Prov Kep. Bangka Belitung: Kab. Bangka Tengah, Kab. Bangka Barat,
Kab. Bitung, Kab. Belitung Timur
 Prov Kep. Riau: Kab. Karimun, Kab. Natuna
 Prov Jawa Barat: Kab. Cirebon, Kab. Karawang, Kab.Bogor, Kab. Garut
 Prov Jawa Timur: Kab. Bangkalan
III-56 |
 Prov DIY: Kab. Sleman, Kab.Gunung Kidul

d. Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita
e. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong,
f. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon,
g. Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran
h. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap
i. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara
j. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin
k. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan
l. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus
m. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang
n. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta
3. Prioritas Bidang Pelaksanaan Pengembangan Perkotaan yang dahulu

ada di Direktorat Perkotaan, memiliki 1 (satu) indikator output, yakni :
a. Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Kota, dengan
target 19 (sembilan belas) telah tercapai 41 Kota dengan capaian 100%
terdiri atas kota-kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Peninjauan
Kembali Perda RTRW Kabupaten diantaranya adalah :
 Prov Sumut: Kota Medan, Kota Binjai, Kota Pematangsiantar
 Prov Sumbar: Kota Solok
 Prov Sumsel: Kota Prabumulih
 Prov Lampung: Kota Bandar Lampung, Kota Metro
 Prov Jambi: Kota Jambi
 Prov Kep. Bangka Belitung: Kota Pangkal Pinang
 Prov Bengkulu: Kota Bengkulu
 Prov Jabar: Kota Salatiga, Kota Surakarta
 Prov Kalbar: Kota Singkawang
 Prov Kalsel: Kota Banjarmasin
 Prov Kaltara: Kota Tarakan
 Prov Sulsel: Kota Pare Pare
III-57 |
 Prov Sultra: Kota Kendari

 Prov Malut : Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan
b. Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kota, dengan capaian

100% terdiri atas Kabupaten – kabupaten yang mendapatkan Bimbingan
Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kota diantaranya adalah :
 Prov Aceh: Kota Subulussalam
 Prov Sumut: Kota Langsa, Kota Sibolga, Kota Gunung Sitoli, Kota
Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai, Kota Tebing Tinggi, Kota Binjai
 Prov Sumbar: Kota Lubuk Linggau
 Prov Jambi: Kota Sungai Penuh
 Prov Sumsel: Kota Palembang, Kota Pagaralam, Kota Prabumulih
 Prov Riau : Kota Dumai
 Prov Kep. Riau : Kota Batam
 Prov Bengkulu: Kota Bengkulu
 Prov Lampung: Kota Bandar Lampung, Kota Metro
 Prov Banten : Kota Serang
c. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo
d. Penyusunan Materi Teknis Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah
e. Penyusunan Materi Teknis RDTR di Kota Cilegon (OSS)
4. Prioritas Bidang Pembinaan Program Ditjen Penataan Ruang yang

dahulu ada di Direktorat Bina Program dan Kemitraan, memiliki 1 (satu) indikator
output, yakni :
Jumlah Laporan Penyebarluasan Informasi Penataan Ruang, dengan
target 5 (Lima) laporan telah tercapai 2 Laporan/Dokumen dengan capaian
100%. Kegiatan yang masuk kedalam laporan penyebarluasan informasi
diantaranya adalah:
a. Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah yaitu Pengembangan Database Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah (PROTARU).
PROTARU merupakan sebuah Sistem Informasi Basis Data yang menyajikan
III-58 |
Progress Penyelesaian Rencana Tata Ruang Baik Rencana Umum, Maupun

Rencana Rinci yang disusun oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah.
b. Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah (Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah
Dalam Penyusunan RRTR/RDTR dan PZ, bekerja sama dengan Universitas
Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung)
3.1.5 Efisiensi sumber daya
a. Analisa Keberhasilan dan Kegagalan

Secara umum target kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah dapat dicapai, meskipun dengan segala
keterbatasan sumber daya manusia, peralatan dan sumber pembiayaan. Produk
utama Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah adalah materi teknis rencana tata ruang dan surat persetujuan substansi
yang akan digunakan oleh Pemerintah Daerah sebagai dasar perizinan dan
pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pada saat ini seluruh provinsi di
Indonesia telah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) masing-masing,
sedangkan untuk Kabupaten/Kota yang telah memiliki RTRW adalah sebesar
96,46% yaitu sebanyak 399 Kabupaten dan 91 Kota sudah memiliki Perda RTRW,
target Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah kedepan adalah untuk menyelesaikan RTRW Kabupaten/Kota yang belum
di Perda-kan dan mengawal penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) dan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Tahun 2019 ini seluruh rencana tata ruang yang dihasilkan oleh Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah sudah
dapat diakses oleh seluruh stakeholder bidang tata ruang melalui sistem
informasi RTR Online pada website ATR/BPN
(http://gistaru.atrbpn.go.id/rtronline/). Informasi yang disediakan oleh sistem
tersebut adalah berupa peta pola ruang dan peta struktur ruang seluruh RTR
yang ada di Indonesia.
Diharapkan pada tahun 2020-2024 seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota di
Indonesia memiliki rencana tata ruang yang berkualitas sehingga dapat
III-59 |
mensinkronkan pembangunan kedepan, untuk itu menjadi sangat penting

seluruh stakeholder bidang tata ruang menyelesaikan penyusunan rencana rinci
tata ruang yang saat ini memiliki berbagai kendala dalam proses penyusunan,
kendala dalam penyusunan rencana rinci tersebut antara lain terbatasnya
ketersediaan peta dasar dan peta tematik skala 1:5.000, informasi Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) belum dimutakhirkan sehingga sulit
untuk diintegrasikan ke dalam RDTR, batas wilayah administrasi masih banyak
yang belum disepakati, proses penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) yang dipandang rumit, penetapan peraturan daerah merupakan
kewenangan DPRD (tidak dalam kendali pusat), Ketersediaan SDM penyusun
RDTR di daerah yang relatif terbatas.
b. Analisa Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Jumlah staf yang ada di masing-masing Subdit di Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, saat ini yaitu
sebanyak 62 staf. Akan tetapi dengan sumber daya yang terbatas Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah dapat
mencapai target yang telah disepakati pada awal tahun 2019.
Bagan 3.4 Kebutuhan Staff Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
JUMLAH STAF EKSISTING KEBUTUHAN STAF

33
29
23
20
16
14
11 11 11 10 10
9
Subdit Subdit Subdit Subdit Subdit Subag TU,

Perencanaan dan Pembinaan Pembinaan Pembinaan Pembinaan Sekretaris
Kemitraan Wilayah 1 Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Pimpinan &
Proyek
III-60 |
Tabel 3.12 Jumlah Staff Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
PNS
NO UNIT PTT TA TOTAL
STAF PRO ADM TOTAL
Subdit Perencanaan dan
1 4 0 4 2 5 11
Kemitraan
2 Subdit Pembinaan Wilayah I 4 0 4 2 5 11
3 Subdit Pembinaan Wilayah II 4 0 4 2 5 11
4 Subdit Pembinaan Wilayah III 3 0 3 2 5 10
5 Subdit Pembinaan Wilayah IV 3 0 3 2 4 9
Subag Tata Usaha & Sekretaris
6 1 7 8 2 0 10
Pimpinan & Proyek
TOTAL 19 7 26 16 24 62
Tabel 3.13 Kebutuhan Staff Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Jumlah Staf Kekurangan Jumlah
Nama Subdit Kebutuhan Staf
yang ada Staf
Perencanaan
16 orang 11 orang 5 orang
dan Kemitraan
Binwil I 23 orang 11 orang 12 orang
Binwil II 29 orang 11 orang 18 orang

Binwil III 20 orang 10 orang 10 orang
Binwil IV 14 orang 9 orang 5 orang
Tata Usaha 33 orang 10 orang 23 orang
Jumlah 135 orang 62 orang 73 orang
c. Analisa Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan dan

Kegagalan Pencapaian Kinerja
Secara umum program/kegiatan yang dilaksanakan semuanya menunjang
keberhasilan pencapaian kinerja. Namun ragam kegiatan Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah yang bervariasi
menyebabkan fokus program pilihan (bukan program utama) dapat melebar.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa sesuai UU No.26 Tahun 2007 pasal 13
III-61 |
ayat 2 terdiri atas 8 (delapan) jenis pembinaan yaitu koordinasi penyelenggaraan

penataan ruang; sosialisasi peraturan perundang-undangan dan sosialisasi
pedoman bidang penataan ruang; pemberian bimbingan, supervisi, dan
konsultasi pelaksanaan penataan ruang; pendidikan dan pelatihan; penelitian dan
pengembangan; pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan
ruang; penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat; dan
pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat. Semestinya
kegiatan yang berupa pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan
bukanlah domain unit Eselon II ini.
Selain itu, proses penyusun rencana tata ruang juga bergantung pada
Kementerian/Badan lain seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Kementerian Pertanian, Badan Informasi dan Geospasial (BIG), dan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), maka dari itu diperlukan wadah
koordinasi agar penyusunan tata ruang dapat berjalan dengan baik dan
berkualitas.
3.2 Realisasi Anggaran

Selama tahun anggaran 2019 kegiatan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah berasal dari DIPA Direktorat Jenderal Tata Ruang.
Kemudian realisiasi penggunaan anggaran untuk seluruh kegiatan Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2019.
Data pagu dan realisasi anggaran terkahir yang digunakan adalah berdasarkan data
Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah. Pagu anggaran sebesar Rp. 98.774.907.000,-. Angka penyerapan Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah sebesar 93,42%
dikarenakan sisa anggaran yang tidak dapat digunakan yaitu sebesar
Rp. 6.498.746.255,- apabila sisa anggaran tersebut dapat digunakan maka potensi
penyerapan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah yaitu sebesar 100%.
III-62 |
Gambar 3.5 Realisasi Keuangan dan Fisik Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2019
KETERANGAN TARGET CAPAIAN

KEUANGAN 98.774.907.000 92.276.160.745
FISIK 100% 100%
Sumber: Simekataru, Hasil analisis 2019
Tabel 3.14 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2019
Pagu Realisasi
Eselon II
No RPM PNBP Total RPM PNBP Total %
Pembinaan
Perencanaan Tata
1 Ruang dan 78.929.971.000 19.844.936.000 98.774.907.000 72.555.755.195 19.720.405.550 92.276.160.745 93,42
Pemanfaatan
Ruang Daerah
Penataan
2 47.479.495.000 23.586.098.000 71.065.593.000 45.031.574.624 22.371.542.295 67.403.116.919 94,85
Kawasan
Pemanfaatan
3 36.582.981.000 22.185.452.000 58.768.433.000 34.837.799.489 20.453.525.359 55.291.324.848 94,08
Ruang
Perencanaan Tata
4 41.088.850.000 31.202.604.000 72.291.454.000 37.689.489.496 28.117.592.620 65.807.082.116 91,03
Ruang
Dukungan
Manajemen
Program
5 Perencanaan Tata 23.885.635.000 17.838.250.000 41.723.885.000 21.921.068.491 15.629.146.360 37.550.214.851 90
Ruang dan
Pemanfaatan
Ruang
Total 227.966.932.000 114.657.340.000 342.624.272.000 21.921.068.491 15.629.146.360 318.327.899.479 92,91
III-63 |
Gambar 3.6 Realisasi Anggaran Kementerian ATR/BPN, Direktorat Jenderal Tata Ruang dan
KEMENTERIAN
DITJEN TATA RUANG DIT. BINDA
ATR/BPN
Pagu Anggaran 9.835.919.427.000 342.624.272.000 98.774.907.000
Realisasi
8.510.005.804.896 318.327.899.479 92.276.160.745
Anggaran
Persen 86,52% 92.91% 93,42%
Sumber : Simekataru DJTR, SMART DJA dan SPAN Status Desember 2019
III-64 |
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
telah menunjukkan kinerja yang baik serta berhasil mencapai target dan kinerja yang
optimal sesuai dengan target yang ditetapkan pada tahun 2019.
Hasil pengukuran kinerja pada prinsipnya mengacu pada tingkat pencapaian
indikator kinerja hasil (output) masing – masing paket pekerjaan yang dilakukan
dalam rangka mewujudkan indikator kinerja kegiatan terkait. persentase pencapaian
rencana tahun 2019 (indikator kinerja kegiatan) adalah sebesar 100%.
Berdasarkan hasil analisa di atas, diketahui bahwa kinerja pencapaian Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah (baik yang
diukur berdasarkan target Perjanjian Kinerja maupun Rencana Strategis Tahun
Anggaran 2019) memiliki tingkat pencapaian yang sesuai dengan rencana kerja.
Setiap pekerjaan diupayakan untuk dikerjakan secara optimal setiap tahunnya agar
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, tetapi masih ada hambatan atau
kendala dalam pelaksanaan pekerjaan baik kontraktual maupun swakelola. Seperti
jumlah kegiatan sebagai turunan dari amanat target Rencana Strategis (Renstra)
Maupun target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang
belum sesuai bila dibandingkan dengan jumlah SDM yang sangat terbatas dan waktu
pelaksanaan kegiatan yang singkat.
B. Saran
Oleh karena itu, diperlukan adanya antisipasi dalam rangka pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan. Adapun hal – hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
 penetapan target kinerja untuk masing – masing pekerjaan yang lebih realistis,
terutama target dan satuan pada Renstra dan Perjanjian Kinerja;
 Memantapkan proses penyiapan kebijakan, program dan kegiatan di lingkungan
IV-1 |
ke depan dengan berdasarkan kepada capaian Renstra Direktorat Jenderal Tata

Ruang 2020-2024;
 Penyempurnaan Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
Pemanfaatan Ruang Daerah dan Direktorat Jenderal Tata Ruang secara umum
melalui identifikasi program, kegiatan dan indikator yang terukur.
 Evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan dengan baik, kedepan
akan dilakukan efisiensi terhadap anggaran kegiatan tersebut untuk kegiatan
yang lebih prioritas.
 Menciptakan metode percepatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
yang selama ini dinilai lambat, sedangkan kebutuhan akan RDTR tersebut sangat
tinggi, guna mendukung investasi dan memangkas perizinan.
Semoga dengan tersusunnya Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Pembinaan

Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun Anggaran 2019,
maka pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian target kinerja di tahun anggaran
mendatang dapat lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2019.
IV-2 |
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2019
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan

dan akuntabel serta berorientasi hasil pada Subbagian Tata Usaha, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Supriyono, S.Sos., MA

Jabatan : Kepala Subbagian Tata Usaha
selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Reny Windyawati, ST., M.Sc

Jabatan : Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah
seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan
yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, Desember 2019
Pihak Kedua Pihak Pertama

Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Kepala Subbagian Tata Usaha
Reny Windyawati, ST., M.Sc Supriyono, S.Sos., MA

NIP. 197111221997032001 NIP. 196903172006041009
JALAN SISINGAMANGARAJA NO 2 JAKARTA SELATAN TELP. 7228901, 7393939 : www.bpn.go.id

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2019
SUBBAGIAN TATA USAHA
DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG
DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1. Menghadirkan 1. Jumlah Layanan Perkantoran 1 Layanan
dukungan
manajemen yang
efektif
Kegiatan Anggaran
1 Layanan Perkantoran Rp. 681.194.000,00
2 Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Rp. 300.000.000.00
3 Monitoring Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR Rp. 1.338.342.000,00
di Daerah Wilayah Barat
4 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Rp. 1.155.162.000,00
Penyelesaian RDTR di Daerah
Wilayah Timur
5 Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Penanganan Rp. 1.401.496.000,00
Pascabencana
6 Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Online Single Rp. 359,100,000.00
Submission (OSS)
7 Koordinasi Lintas Sektor Direktorat Pembinaan Rp. 1,886,048,000.00
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
8 Pengembangan Kapasitas DJTR Rp. 1,375,880,000.00
9 Rapat Pembahasan TKPRD dan Validasi Bencana di Rp. 570,600,000.00

Jumlah Rp. 8.756.044.000,00
Pihak Kedua Pihak Pertama

Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Kepala Subbagian Tata Usaha
Reny Windyawati, ST., M.Sc Supriyono, S.Sos., MA

NIP. 197111221997032001 NIP. 196903172006041009
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi hasil pada Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang, kami yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Reny Windyawati, ST., M.Sc

Jabatan : Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM

Jabatan : Direktur Jenderal Tata Ruang
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya

sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka
menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi
tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan

melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan
mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan
dan sanksi.
Pihak Kedua, Pihak Pertama,

Direktur Jenderal Tata Ruang Direktur Pembinaan Perencanaan Tata
Dr. MPM Reny, ST., M.Sc

NI 001 NIP.97032001

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

1. Meningkatkan pemenuhan 1. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah
RTR Provinsi/Kabupaten/ dalam menyusun rencana tata ruang 67,90%
Kota melalui Pembinaan daerah
terhadap Pemerintah Daerah
2. Persentase pemenuhan RTR Daerah
92,89%
3. Persentase dukungan kebijakan dan

kemitraan bidang pembinaan
perencanaan tata ruang dan
81,78%
Kegiatan Anggaran
1.Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Rp. 9.341.000.000
RRTR/RDTR dan Peninjauan kembali Rencana Tata
Ruang
2.RDTR Kabupaten Kota untuk mendukung OSS/Investasi Rp. 7.000.000.000
3.Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bantuan Teknis Rp. 20.000.000.000

Penyusunan/ Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang
4.Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Rp. 10.000.000.000
Tata Ruang
5.Kebijakan Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Rp. 3.700.000.000
6.Kemitraan Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha Rp. 1.000.000.000
Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
7.Data, Informasi dan Komunikasi Publik Bidang Rp. 1.500.000.000
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
8.Layanan Perkantoran Rp. 500.000.000
Jumlah Rp. 53.041.000.000,00
Pihak Kedua, Pihak Pertama,

Direktur Jenderal Tata Ruang Direktur Pembinaan Perencanaan Tata
Dr. , MPM Reni, ST., M.Sc

NI 1001 NIP.997032001

Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Tata Ruang 2015-2019
Tabel 4. 6 Target Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang
KEBUTUHAN
PROGRAM/KEGIATAN/SASARAN/INDIKATOR PRIORITAS
KODE SASARAN/INDIKATOR RPJMN 2015-2019 SATUAN TARGET ANGGARAN (DALAM MILIAR RUPIAH)
KINERJA KEGIATAN/OUTPUT N/B/KL
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
PROGRAM : PERENCANAAN TATA RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG 527.28 822.08 1012.81 1142.12 1263.98 4768.27
A Kegiatan: Dukungan Manajemen Program Perencanaan Tata 81.11 93.83 103.21 113.53 124.89 516.58
. Ruang dan Pemanfaatan Ruang
1 Tersusunnya kebijakan perencanaan, pemrograman, 18.9 21.45 23.6 25.95 28.55 118.45
evaluasi kinerja, dan kerjasama
A01 Jumlah dokumen kebijakan dan Dokumen KL 6 6 6 6 6 30 9.9 11.55 12.71 13.98 15.37 63.5
strategi serta administrasi
kerjasama Direktorat Jenderal Tata
Ruang
01. Dokumen kebijakan dan strategi Dokumen 3 3 3 3 3 15 4.5 4.95 5.45 5.99 6.59 27.47
Direktorat Jenderal Tata Ruang
02. Dokumen administrasi kegiatan Dokumen 3 3 3 3 3 15 5.4 6.6 7.26 7.99 8.78 36.03
kerjasama
A02 Jumlah dokumen penyiapan dan Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 4.5 4.95 5.45 5.99 6.59 27.47
penyusunan program dan anggaran
tahunan
01. Dokumen penyiapan dan Dokumen 3 3 3 3 3 15 4.5 4.95 5.45 5.99 6.59 27.47
penyusunan program dan anggaran
tahunan
A03 Jumlah dokumen pelaksanaan Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 4.5 4.95 5.45 5.99 6.59 27.47
monitoring dan evaluasi kinerja
program perencanaan tata ruang
01. Dokumen pelaksanaan Dokumen 3 3 3 3 3 15 4.5 4.95 5.45 5.99 6.59 27.47
monitoring dan evaluasi program
pemanfaatan ruang
Meningkatnya pembinaan 2 Terselenggaranya pengelolaan hukum, kepegawaian, dan 24 26.4 29.04 31.94 35.14 146.52
kelembagaan penataan Ruang ortala
Meningkatnya ketersediaan A04 Jumlah dokumen penyelenggaraan Dokumen KL 2 2 2 2 2 10 3 3.3 3.63 3.99 4.39 18.32
regulasi tata ruang yang bantuan hukum dan penyiapan
efektif dan harmonis peraturan perundang-undangan
Jumlah rancangan peraturan
perundang-undangan
Direktorat Jenderal Tata Ruang – Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional
4-15
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
01. Dokumen penyelenggaraan Dokumen 2 2 2 2 2 10 3 3.3 3.63 3.99 4.39 18.32

bantuan hukum dan penyiapan
peraturan perundang-undangan
Jumlah dokumen hasil kajian A05 Jumlah dokumen kajian Dokumen N 1 1 1 1 1 5 2 2.2 2.42 2.66 2.93 12.21
harmonisasi peratutan harmonisasi peraturan
perundang-undangan sektoral perundangan sektoral yang
terkait bidang penataan ruang berkaitan dengan Bidang Tata
Ruang
01. Dokumen kajian harmonisasi Dokumen 1 1 1 1 1 5 2 2.2 2.42 2.66 2.93 12.21
peraturan perundangan sektoral
yang berkaitan dengan Bidang Tata
Ruang
A06 Jumlah laporan pengelolaan Laporan B 11 11 11 11 11 55 12.1 13.31 14.64 16.11 17.72 73.87
kepegawaian
01.Laporan Pelayanan Administrasi Laporan 4 4 4 4 4 20 1.6 1.76 1.94 2.13 2.34 9.77
Kepegawaian
Jumlah laporan kepegawaian 02. Laporan Pengembangan Laporan 7 7 7 7 7 35 10.5 11.55 12.71 13.98 15.37 64.1
dan ortala Pegawai
A07 Jumlah laporan penyelenggaraan Laporan B 9 9 9 9 9 45 6.9 7.59 8.35 9.18 10.1 42.13
organisasi dan tata laksana
Jumlah laporan kepegawaian 01. Laporan Pengembangan Laporan 9 9 9 9 9 45 6.9 7.59 8.35 9.18 10.1 42.13
dan ortala untuk penyusunan Organisasi dan Tata Laksana
standardisasi lembaga
penyelenggara penataan
ruang
\ 3 Terselenggaranya pengelolaan keuangan, umum kajian, 38.21 45.98 50.58 55.64 61.2 251.6
penyebarluasan, pengelolaan data dan informasi,
komunikasi dan kepustakaan, serta pengembangan sistem
informasi penataan ruang
A08 Jumlah dokumen perbendaharaan, Dokumen KL 5 5 5 5 5 25 7.5 8.25 9.08 9.98 10.98 45.79
verifikasi, dan pelaporan
01. Laporan keuangan Laporan 3 3 3 3 3 15 4.5 4.95 5.45 5.99 6.59 27.47
02. dokumen verifikasi, dan Dokumen 2 2 2 2 2 10 3 3.3 3.63 3.99 4.39 18.32
pelaporan
A09 Jumlah laporan pengelolaan Barang Laporan KL 2 2 2 2 2 10 1.2 1.43 1.57 1.73 1.9 7.84
Milik Negara
01. Laporan pengelolaan Barang Laporan 2 2 2 2 2 10 1.2 1.43 1.57 1.73 1.9 7.84
Milik Negara
4-16
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
A10 Jumlah laporan administrasi umum Laporan KL 14 14 14 14 14 70 6.85 7.54 8.29 9.12 10.03 41.82
dan rumah tangga
01. Laporan administrasi umum dan Laporan 12 12 12 12 12 60 5.85 6.44 7.08 7.79 8.56 35.71
rumah tangga
02. Laporan pengelolaan dokumen Laporan 2 2 2 2 2 10 1 1.1 1.21 1.33 1.46 6.11
dan kepustakaan
Jumlah dokumen kajian A11 Jumlah dokumen kajian sistem Dokumen N 4 4 4 4 4 20 4 4.4 4.84 5.32 5.86 24.42
informasi bidang penataan informasi bidang penataan ruang
ruang
01. Dokumen kajian sistem Dokumen 4 4 4 4 4 20 4 4.4 4.84 5.32 5.86 24.42
informasi bidang penataan ruang
Jumlah Laporan A12 Jumlah laporan penyebarluasan Laporan B 5 5 5 5 5 25 18.66 24.37 26.8 29.48 32.43 131.74
penyebarluasan Informasi dan Informasi dan bahan komunikasi
bahan komunikasi Penataan
Ruang
di dalamnya termasuk keg 01. Laporan penyebarluasan Laporan 5 5 5 5 5 25 18.66 24.37 26.8 29.48 32.43 131.74
RPJMN 7,5 M Informasi dan bahan komunikasi
B. Kegiatan: Perencanaan Tata Ruang 117.31 99.49 87.44 94.73 101.01 499.97
1 Terwujudnya Perencanaan dan Kemitraan Perencanaan Tata 12.41 15.15 16.66 18.33 20.16 82.71
Ruang
B01 Jumlah dokumen Kebijakan Teknis, Dokumen KL 3 5 5 5 5 25 6.89 9.08 9.98 10.98 12.08 49.01
Program Perencanaan Tata Ruang,
dan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi kinerja
01. Dokumen Kebijakan Teknis dan Dokumen 3 3 3 3 3 15 4.25 4.68 5.14 5.66 6.22 25.95
Program Perencanaan Tata Ruang
02. Dokumen monitoring dan Dokumen 2 2 2 2 2 10 2.64 4.4 4.84 5.32 5.86 23.06
evaluasi pelaksanaan perencanaan
tata ruang
B02 Jumlah Dokumen data dan Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 3 3.3 3.63 3.99 4.39 18.32
informasi serta kemitraan bidang
perencanaan tata ruang
01. Dokumen data dan informasi Dokumen 3 3 3 3 3 15 3 3.3 3.63 3.99 4.39 18.32
serta kemitraan bidang
4-17
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
Jumlah kelompok masyarakat B03 Jumlah forum masyarakat dan Kelompok N 1 1 1 1 1 5 2.52 2.77 3.05 3.35 3.69 15.38
dan dunia usaha yang terbina dunia usaha yang dibentuk atau
mendapatkan fasilitasi
pengembangannya dalam
01. Forum masyarakat dan dunia Kelompok 1 1 1 1 1 5 2.52 2.77 3.05 3.35 3.69 15.38
usaha yang dibentuk atau
Meningkatnya ketersediaan 2 Tersusunnya Rancangan NSPK Perencanaan Tata Ruang 19.5 16.5 22.99 25.29 32.94 117.22
regulasi tata ruang yang
efektif dan harmonis
digabung B04 Jumlah Dokumen Materi Teknis dan Dokumen N 2 2 6 6 6 22 4 4.4 14.52 15.97 17.57 56.46
B04. Tapi Rancangan NSPK perencanaan tata
perkotaann ruang Wilayah dan Perdesaan
ya keluar.
Jumlah dokumen materi teknis 01. Dokumen Materi Teknis NSPK Dokumen 1 1 3 2 2 9 2 2.2 7.26 5.32 5.86 22.64
dan rancangan NSPK wilayah Perencanaan Tata Ruang Wilayah
nas, pulau/kep, dan (termasuk ruang udara dan laut)
pengelolaan ruang udara
nasional
Jumlah dokumen materi teknis 02. Rancangan NSPK Perencanaan Dokumen 0 0 0 1 1 2 0 0 0 2.66 2.93 5.59
dan rancangan NSPK wilayah Tata Ruang Wilayah (termasuk
nas, pulau/kep, dan ruang udara dan laut)
pengelolaan ruang udara
nasional
dan rancangan NSPK Perencanaan Tata Ruang Kawasan
Penataan Ruang yang sudah Perdesaan
mengakomodasi kebijakan
sektoral
Jumlah dokumen materi teknis 04 Rancangan NSPK Perencanaan Dokumen 0 0 0 1 1 2 0 0 0 2.66 2.93 5.59
dan rancangan NSPK Tata Ruang Kawasan Perdesaan
Penataan Ruang yang sudah
sektoral
4-18
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
B05 Jumlah Dokumen Materi Teknis dan Dokumen KL 9 6 4 4 6 29 15.5 12.1 8.47 9.32 15.37 60.76
Rancangan NSPK Perencanaan Tata
Ruang Wilayah Perkotaan
dan rancangan NSPK Perencanaan Tata Ruang
Penataan Ruang yang sudah Perkotaan
sektoral
Jumlah dokumen materi teknis 02. Rancangan NSPK Perencanaan Dokumen 3 2 2 2 3 12 4.5 3.3 3.63 3.99 6.59 22.01
dan rancangan NSPK Tata Ruang Perkotaan
sektoral
Meningkatnya kualitas 3 Tersusunnya Dokumen Kajian, Perencanaan, dan Peninjauan 5 10.75 14.03 23.96 17.31 71.04
pelaksanaan penataan ruang Kembali RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, dan Laut Nasional
nasional
Jumlah dokumen kajian, B06 Jumlah dokumen kajian, materi Dokumen N 1 0 0 0 1 2 2.5 0 0 0 3.66 6.16
materi teknis, peninjauan teknis, peninjauan kembali RTRWN
kembali RTRWN
01. Dokumen kajian, materi teknis, Dokumen 1 0 0 0 1 2 2.5 0 0 0 3.66 6.16
peninjauan kembali RTRWN
02. Dokumen RTRWN Dokumen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah dokumen kajian, B07 Jumlah dokumen kajian, materi Dokumen/ N 0 4 4 7 3 7 0 8 11 20.63 9.99 49.62
materi teknis, RTR dan teknis, peninjauan kembali, dan Pulau/
peninjauan kembali RTR RTR Pulau/Kepulauan Kepulauan
Pulau/Kepulauan
01. Dokumen Kajian, Materi Teknis, Dokumen/ 0 4 3 3 3 7 0 8 8.25 8.82 9.99 35.06
peninjauan kembali RTR Pulau/
Pulau/Kepulauan Kepulauan
02. Dokumen RTR Pulau/Kepulauan Dokumen/ 0 0 1 4 0 5 0 0 2.75 11.81 0 14.56
Pulau/
Kepulauan
Jumlah dokumen kajian, B08 Jumlah dokumen kajian, materi Dokumen N 1 1 1 1 1 1 2.5 2.75 3.03 3.33 3.66 15.26
materi teknis, RTR dan teknis, RTR dan peninjauan kembali
peninjauan kembali, dan RTR RTR Laut Nasional
Laut Nasional
01. Dokumen Kajian dan Materi Dokumen 1 1 0 1 1 1 2.5 2.75 0 3.33 3.66 12.24
Teknis RTR Laut Nasional
4-19
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
02. Dokumen peninjauan kembali Dokumen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RTR Laut Nasional
03. Dokumen RTR Laut Nasional Dokumen 0 0 1 0 0 1 0 0 3.03 0 0 3.03
4 Tersusunnya Dokumen Kajian dan Perencanaan Tata Ruang 12 8.8 16.94 18.63 20.5 76.87
Kawasan Perbatasan Negara
Meningkatnya ketersediaan B09 Jumlah dokumen kajian, materi Dokumen KL 8 8 8 8 8 40 12 8.8 16.94 18.63 20.5 76.87
regulasi tata ruang yang teknis, RTR, peninjauan kembali,
efektif dan harmonis dan RDTR kawasan perbatasan
Jumlah rancangan peraturan negara
perundang-undangan
01. Dokumen Kajian dan Materi Dokumen 8 4 4 4 4 24 12 4.4 9.68 10.65 11.71 48.44
Teknis RTR dan RDTR kawasan
perbatasan negara
RTR dan RDTR kawasan perbatasan
negara
03. Dokumen RTR dan RDTR Dokumen 0 4 4 4 4 16 0 4.4 7.26 7.99 8.78 28.43
Kawasan perbatasan negara
Meningkatnya kualitas 5 Tersusunnya Dokumen Kajian, Perencanaan, dan Peninjauan 63.5 42.9 10.89 2 2.92 122.21
pelaksanaan penataan ruang Kembali RTR KSN Wilayah I dan II
nasional
Jumlah dokumen kajian, B10 Jumlah dokumen kajian, materi Dokumen/ N 20 13 3 0 0 36 30 21.45 5.445 0 0 56.9
materi teknis, RTR dan teknis, RTR, peninjauan kembali KSN
peninjauan kembali, dan RTR RTR KSN Wilayah I
Non Perkotaan
Jumlah dokumen kajian, 01. Dokumen Kajian dan Materi Dokumen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
materi teknis, RTR dan Teknis RTR KSN Wilayah I
peninjauan kembali, dan RTR
Perkotaan
02. Dokumen peninjauan kembali Dokumen 0 1 1 0 0 2 0 1.65 1.815 0 0 3.47
RTR KSN Wilayah I
03. Dokumen RTR KSN Wilayah I Dokumen 20 12 2 0 0 34 30 19.8 3.63 0 0 53.43
Jumlah dokumen kajian, B11 Jumlah dokumen kajian, materi Dokumen/ N 21 13 3 1 1 39 31.5 21.45 5.445 2 2.92 63.31
materi teknis, RTR dan teknis, RTR, peninjauan kembali KSN
peninjauan kembali, dan RTR RTR KSN Wilayah II
Non Perkotaan
4-20
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
Jumlah dokumen kajian, 01. Dokumen Kajian dan Materi Dokumen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

materi teknis, RTR dan Teknis RTR KSN Wilayah II
peninjauan kembali, dan RTR
Perkotaan
RTR KSN Wilayah II
03. Dokumen RTR KSN Wilayah II Dokumen 21 13 3 1 1 39 31.5 21.45 5.445 2 2.92 63.31
Jumlah dokumen materi B12 Jumlah dokumen materi teknis dan Dokumen/ N 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 2
teknis dan review RTR KSN review RTR KSN Jabodetabekjur KSN
Jabodetabekjur
01. Dokumen Materi Teknis RTR Dokumen/ 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 2
KSN Jabodetabekjur KSN
02. Dokumen review RTR KSN Dokumen/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jabodetabekjur KSN
6 Terselenggaranya pengelolaan administrasi Perkantoran 4.9 5.39 5.93 6.52 7.17 29.91
B13 Jumlah laporan pengelolaan Laporan KL 7 7 7 7 7 35 4.9 5.39 5.93 6.52 7.17 29.91
administrasi perkantoran
01. Laporan Administrasi Umum Laporan 3 3 3 3 3 15 2.1 2.31 2.54 2.8 3.07 12.82
Direktorat
02. Laporan Pembinaan SDM Laporan 2 2 2 2 2 10 1.4 1.54 1.69 1.86 2.05 8.55
03. Peralatan dan Fasilitas Unit 2 2 2 2 2 10 1.4 1.54 1.69 1.86 2.05 8.55
Perkantoran
C. Kegiatan: Pemanfaatan Ruang 82.76 107.62 119.99 148.17 159.18 617.71
1 Terwujudnya Perencanaan dan Kemitraan 12.41 15.15 16.66 18.33 20.16 82.71
Pemanfaatan Ruang
C01 Jumlah dokumen Kebijakan Teknis, Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 6.89 9.08 9.98 10.98 12.08 49.01
Program Pemanfaatan Ruang, dan
pelaksanaan monitoring dan
evaluasi kinerja
Program Pemanfaatan Ruang
evaluasi pelaksanaan pemanfaatan
ruang
C02 Jumlah Dokumen data dan Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 3 3.3 3.63 3.99 4.39 18.32
pemanfaatan ruang
4-21
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
bidang perencanaan tata ruang
Jumlah kelompok masyarakat C03 Jumlah forum masyarakat dan Kelompok N 1 1 1 1 1 5 2.52 2.77 3.05 3.35 3.69 15.38
pemanfaatan ruang
pemanfaatan ruang
Meningkatnya pembinaan 2 Terselenggaranya koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah 29.1 40.7 44.04 53.91 55.49 223.24
kelembagaan penataan Ruang dalam penataan ruang
insert C04 Jumlah Dokumen kajian dan Dokumen KL 4 4 4 4 4 20 16.5 19.25 23.6 27.95 30.75 118.04
pedoman perencanaan lintas sektor dan lintas
dari B05 wilayah
01. Dokumen kajian dan Dokumen 4 4 4 4 4 20 6 6.6 7.26 7.99 8.78 36.63
perencanaan lintas sektor dan lintas
wilayah
dan rancangan NSPK Keterpaduan Pemanfaatan Ruang
Penataan Ruang yang sudah dan pengembangan kawasan
sektoral
Jumlah dokumen materi teknis 03. Rancangan NSPK Keterpaduan Dokumen 3 5 5 6 6 25 4.5 8.25 9.08 11.98 13.18 46.98
dan rancangan NSPK Pemanfaatan Ruang
sektoral
C05 Jumlah dokumen Koordinasi Dokumen B 13 15 13 15 13 69 12.6 21.45 20.45 25.95 24.74 105.2
Pelaksanaan Kelembagaan Lintas
Jumlah laporan Rakernas Sektor dan Lintas Wilayah
BKPRN dan Rakereg BKPRD
01. Dokumen Koordinasi Dokumen 13 15 13 15 13 69 12.6 21.45 20.45 25.95 24.74 105.2
Pelaksanaan Kelembagaan Lintas
Sektor dan Lintas Wilayah
3 Terselenggaranya sinkronisasi program jangka menengah 1.5 1.52 1.67 1.84 2.02 8.55
antar sektor dalam perwujudan RTR
4-22
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
Meningkatnya kualitas C06 Jumlah Dokumen Sinkronisasi Dokumen B 4 8 12 12 12 48 1.5 1.52 1.67 1.84 2.02 8.55
pelaksanaan penataan ruang Program Sektor dalam perwujudan
nasional. RTR
Jumlah Sinkronisasi program
sektor dalam perwujudan RTR
01. Dokumen Sinkronisasi Program Dokumen 2 4 6 6 6 24 0.75 0.76 0.83 0.92 1.01 4.27
Sektor dalam perwujudan RTR
02. Dokumen pemetaan indikasi Dokumen 2 4 6 6 6 24 0.75 0.76 0.83 0.92 1.01 4.27
program RTR ke dalam program
rencana pembangunan
4 Terselenggaranya Monitoring dan Evaluasi Implementasi 11.05 15.6 19.5 32.17 35.39 113.71
RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, dan KSN
C07 Jumlah Dokumen Monitoring Dokumen KL 12 16 20 33 33 114 11.05 15.6 19.5 32.17 35.39 113.71
Evaluasi implementasi RTRWN, RTR
Pulau/Kepulauan/KSN
01. Dokumen Monitoring Evaluasi Dokumen 12 16 20 33 33 114 11.05 15.6 19.5 32.17 35.39 113.71
implementasi RTRWN, RTR
Pulau/Kepulauan/KSN
Meningkatnya kualitas 5 Terselenggaranya pelaksanaan penataan ruang KSN 23.8 29.26 32.19 35.4 38.95 159.6
pelaksanaan penataan ruang
nasional
Jumlah pelaksanaan penataan C08 Jumlah pelaksanaan penataan Dokumen/ B 27 38 38 38 38 179 11.5 14.63 16.09 17.7 19.47 79.4
ruang pulau/kepualauan dan ruang KSN Wilayah I KSN
KSN perkotaan
01. Pelaksanaan penataan ruang Dokumen/ 27 38 38 38 38 179 11.5 14.63 16.09 17.7 19.47 79.4
KSN Wilayah I KSN
Jumlah pelaksanaan penataan C09 Jumlah pelaksanaan penataan Dokumen/ B 30 38 38 38 38 182 12.3 14.63 16.09 17.7 19.47 80.2
ruang pulau/kepualauan dan ruang KSN Wilayah II KSN
KSN perkotaan
01. Pelaksanaan penataan ruang Dokumen/ 30 38 38 38 38 182 12.3 14.63 16.09 17.7 19.47 80.2
KSN Wilayah II KSN
C10 Jumlah laporan pengelolaan Laporan KL 7 7 7 7 7 35 4.9 5.39 5.93 6.52 7.17 29.91
Direktorat
Perkantoran
4-23
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
D Kegiatan: Penataan Kawasan 100.51 139.89 165.98 195.88 230.11 832.37

.
1 Terwujudnya Perencanaan dan Kemitraan Penataan 18.41 20.65 22.71 24.98 27.48 114.23
Kawasan
D01 Jumlah dokumen Kebijakan Teknis, Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 6.89 9.08 9.98 10.98 12.08 49.01
Program Penataan Kawasan, dan
evaluasi kinerja
Program Penataan Kawasan
evaluasi pelaksanaan Penataan
Kawasan
D02 Jumlah Dokumen data dan Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 3 3.3 3.63 3.99 4.39 18.32
Penataan Kawasan
bidang penataan kawasan
Jumlah kelompok masyarakat D03 Jumlah forum masyarakat dan Kelompok N 1 1 1 1 1 5 2.52 2.77 3.05 3.35 3.69 15.38
pengembangannya dalam penataan
kawasan
pengembangannya dalam penataan
kawasan
Jumlah Laporan D04 Jumlah laporan Penyelenggaraan Laporan B 1 1 1 1 1 5 6 5.5 6.05 6.66 7.32 31.53
Penyelenggaraan Hari Tata Hari Tata Ruang Nasional dan event
Ruang Nasional dan event penataan ruang
penataan ruang
01. Laporan Penyelenggaraan Hari Laporan 1 1 1 1 1 5 6 6.6 7.26 7.99 8.78 36.63
Tata Ruang Nasional dan event
penataan ruang
Perintisan inkubasi kota-kota 2 Terselenggaranya Penataan Kawasan Perkotaan dan 10 22 36.3 53.24 73.21 194.75
baru Perintisan Inkubasi Kota-kota Baru
4-24
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
Jumlah masterplan dasar kota D05 Jumlah dokumen Kebijakan, Dokumen B 2 4 6 8 10 10 10 22 36.3 53.24 73.21 194.75
baru publik di 10 lokasi Strategi, dan program penataan
kawasan perkotaan dan perintisan
kota-kota baru
01. Dokumen Kebijakan, Strategi, Dokumen 2 4 6 8 10 10 10 22 36.3 53.24 73.21 194.75
dan program penataan kawasan
perkotaan dan perintisan kota-kota
baru
3 Terselenggaranya Penataan Kawasan Perdesaan 49.5 54.45 59.9 65.88 72.47 302.2
D06 Jumlah dokumen Kebijakan, Dokumen KL 33 33 33 33 33 165 49.5 54.45 59.9 65.88 72.47 302.2
Strategi, dan program penataan
kawasan perdesaan
01. Dokumen Kebijakan, Strategi, Dokumen 33 33 33 33 33 165 49.5 54.45 59.9 65.88 72.47 302.2
perdesaan
4 Terselenggaranya Penataan Kawasan Baru 10 22 24.2 26.62 29.28 112.1
D07 Jumlah dokumen Kebijakan, Dokumen KL 10 10 10 10 10 50 10 22 24.2 26.62 29.28 112.1
kawasan baru termasuk kawasan
rawan bencana dan kawasan risiko
perubahan iklim
01. Dokumen Program operasional Dokumen 10 10 10 10 10 50 10 22 24.2 26.62 29.28 112.1
terkait pengembangan kawasan
baru termasuk kawasan rawan
bencana dan kawasan risiko
perubahan iklim
5 Terselenggaranya Penataan Kawasan Ekonomi 7.7 15.4 16.94 18.63 20.5 79.17
D08 Jumlah dokumen Kebijakan, Dokumen KL 7 7 7 7 7 35 7.7 15.4 16.94 18.63 20.5 79.17
kawasan ekonomi
01. Dokumen Kebijakan, Strategi, Dokumen 7 7 7 7 7 35 7.7 15.4 16.94 18.63 20.5 79.17
ekonomi
D09 Jumlah laporan pengelolaan Laporan KL 7 7 7 7 7 35 4.9 5.39 5.93 6.52 7.17 29.91
Direktorat
4-25
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
Perkantoran
E. Kegiatan:Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 145.59 381.26 536.19 589.81 648.79 2301.65
1 Terwujudnya Perencanaan dan Kemitraan Pembinaan 54.81 80.3 88.32 97.16 106.87 427.46
E01 Jumlah dokumen Kebijakan Teknis, Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 6.89 9.08 9.98 10.98 12.08 49.01
Program Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah, serta dan
evaluasi kinerja
Program Pembinaan Perencanaan
Ruang Daerah
evaluasi pelaksanaan Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan
E02 Jumlah Dokumen data dan Dokumen KL 3 3 3 3 3 15 3 3.3 3.63 3.99 4.39 18.32
Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah
bidang Pembinaan Perencanaan
Ruang Daerah
Jumlah kelompok masyarakat E03 Jumlah forum masyarakat dan Kelompok N 34 34 34 34 34 170 17 37.21 40.93 45.02 49.53 189.69
Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah
01. Kelompok masyarakat di daerah Kelompok 34 34 34 34 34 170 17 37.21 40.93 45.02 49.53 189.69
(provinsi) yang mendapatkan
fasilitasi pembinaan kelompok
masyarakat dan dunia usaha
4-26
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
(2015) termasuk Dekon 21,9 E04 Jumlah kegiatan penyelenggaraan Kegiatan B 34 34 34 34 34 34 27.92 30.71 33.78 37.16 40.88 170.45
untuk pembentukan pelopor pembentukan dan pembinaan
pemula. pelopor penataan ruang daerah
1 pusat + 33 dekon prov
01. Kegiatan penyelenggaraan Kegiatan 34 34 34 34 34 34 27.92 30.71 33.78 37.16 40.88 170.45
pembentukan dan pembinaan
pelopor penataan ruang daerah
Meningkatnya pembinaan 2 Terlaksananya pembinaan Penataan Ruang Provinsi/ 85.88 295.57 390.94 430.03 473.04 1675.46
kelembagaan penataan ruang Kabupaten/ Kota
Jumlah Provinsi yang E05 Jumlah Provinsi yang mendapatkan Provinsi N 33 33 33 33 33 33 24.45 36.3 39.93 43.92 48.32 192.92
mendapatkan pembinaan pembinaan teknis penyelenggaraan
teknis penyelenggaraan penataan ruang daerah
01. Provinsi yang mendapatkan Provinsi 33 33 33 33 33 33 24.45 36.3 39.93 43.92 48.32 192.92
Jumlah Kabupaten yang E06 Jumlah Kabupaten yang Kabupaten N 206 206 206 206 206 412 20 144.2 158.62 174.48 191.93 689.23
mendapatkan pembinaan mendapatkan pembinaan teknis
teknis penyelenggaraan penyelenggaraan penataan ruang
penataan ruang daerah daerah
01. Kabupaten yang mendapatkan Kabupaten 206 206 206 206 206 412 20 144.2 158.62 174.48 191.93 689.23
Jumlah Kota yang E07 Jumlah Kota yang mendapatkan Kota N 93 93 93 93 93 93 15.43 65.1 112.53 123.78 136.16 102.3
mendapatkan pembinaan pembinaan teknis penyelenggaraan
teknis penyelenggaraan penataan ruang daerah
01. Kota yang mendapatkan Kota 93 93 93 93 93 93 15.43 65.1 112.53 123.78 136.16 102.3
E08 Jumlah kabupaten/kota yang Kab/Kota N 26 33 33 33 33 158 26 49.97 79.86 87.85 96.63 340.3
difasilitasi penyusunan RDTR nya
01. Kabupaten /kota yang Kab/Kota 26 33 33 33 33 158 23.1 49.97 79.86 87.85 96.63 337.4
memperoleh fasilitasi penyusunan
RDTR
3 Terlaksananya Pembinaan pemenuhan SPM penataan ruang 0 0 51 56.1 61.71 168.81
daerah.
4-27
Rencana Strategis
KEBUTUHAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
E09 Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota/ Provinsi/ KL 0 0 33 33 33 33 0 0 51 56.1 61.71 132

Perkotaan yang Mendapatkan Kabupaten
Pembinaan Pemenuhan SPM /Kota/
Perkotaan
01. Provinsi/Kabupaten/Kota/ Provinsi/ 0 0 33 33 33 33 0 0 51 56.1 61.71 132
Perkotaan yang Mendapatkan Kabupaten
Pembinaan Pemenuhan SPM /Kota/
Perkotaan
E10 Jumlah laporan pengelolaan Laporan KL 7 7 7 7 7 35 4.9 5.39 5.93 6.52 7.17 29.91
Direktorat
Perkantoran
Sumber : Analisis
4-28
Rencana Strategis Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2015-2019
PENGANTAR
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan

Pemanfaatan Ruang Daerah ini menilai antara lain
pencapaian kinerja Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah terhadap target-target RPJMN 2015-2019
dan Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah ini.
Dengan disusunnya Renstra Direktorat Pembinaan

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan
Daerah diharapkan program Direktorat Pembinaan
Yang Maha Esa, atas izin dan rahmat-Nya Kami
diberikan keberhasilan untuk menyelesaikan buku
Daerah dapat menjawab isu-isu aktual dan
“Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
perkembangan kebijakan pemerintah yang terkait
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun
dengan bidang Pembinaan Perencanaan Tata
2015-2019”, yang telah disusun oleh tim dan
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah.
melibatkan unsur terbaik di Lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Direktorat Buku Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2015-
Pemanfaatan Ruang Daerah 2019 ini, merupakan hasil rangkuman dalam
keseluruhan kegiiatan yang telah dilakukan
Penyusunan Renstra Direktorat Pembinaan
Daerah 2015-2019 dilakukan berdasarkan ruang
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
lingkup tugas dan fungsi Direktorat Pembinaan
Daerah, serta mengacu pada perkembangan Jakarta, Desember 2015
kondisi lingkungan dan isu-isu strategis. Selain itu
penyusunan Renstra ini juga mengacu pada Pemanfaatan Ruang Daerah
target-target RPJPN 2005-2025 khususnya yang
tercantum pada RPJM Nasional 2015-2019, Renstra
i
DAFTAR ISI
iii
BAGIAN – I PENDAHULUAN
Salah satu misi pembangunan nasional 2015-2019

sebagaimana tertuang dalam RPJPN adalah
meningkatkan pemerataan pembangunan
diwujudkan melalui pembangunan berdimensi
kewilayahan dengan:
• Meningkatkan optimalisasi tata ruang dalam

Dalam 10 tahun terakhir antara rentang waktu mensinergikan pembangunan ekonomi di
2005-2014, Indonesia mengalami pertumbuhan wilayah;
pembangunan yang cukup signifikan, diantaranya
• Percepatan pembangunan wilayah-wilayah
ditandai dengan berkurangnya kemiskinan.
strategis, baik wilayah cepat tumbuh,
Walaupun ekonomi nasional bertumbuh secara
maupun wilayah tertinggal dan perbatasan;
signifikan bahkan dibandingkan dengan regional,
dan
kemiskinan dan pengangguran masih berada pada
tingkatan yang cukup tinggi. Hal pemerataan • Penguatan kelembagaan dan kerjasama
pembangunan juga perlu dipercepat. Penataan antar daerah.
ruang yang merupakan matra spasial
pembangunan tidak terlepas dari tujuan dan target
pembangunan ke depan.
Tantangan pembangunan nasional ke depan perlu

memperhatikan berbagai hal, seperti kemungkinan
adanya perubahan kebijakan pemerintah dengan
adanya pemerintahan yang baru; adanya kebijakan
dan arah pembangunan baru seperti RPJMN 2015-
2019 (RPJMN III dari RPJPN 2004-2024); dan
penyelenggaraan penataan ruang pasca
tersusunnya hampir seluruh RTRW provinsi dan
kabupaten/kota. Keseluruhan acuan dan isu di atas, ditambah
dengan isu-isu strategis lainnya perlu
3
diterjemahkan dan ditindak lanjuti ke dalam program, dan kegiatan pembangunan sesuai
program-program pembinaan penataan ruang dan dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga,
pemanfaatan ruang daerah. Proses penyusunan yang disusun dengan menyesuaikan kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
rencana, program, dan anggaran pembinaan
(RPJM–Nasional) dan bersifat indikatif. Dikarenakan
penataan ruang dan pemanfaatan ruang daerah
adanya penataan organisasi di lingkungan
mengacu pada kriteria perencanaan program, yaitu
Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian
pencapaian sasaran kinerja pembinaan penataan
Pekerjaan Umum, yang kini berganti menjadi
ruang dan pemanfaatan ruang daerah, peningkatan Direktorat Jenderal Tata Ruang dan Direktorat
kualitas, serta penanganan isu-isu strategis, Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan
dengan mempertimbangkan faktor internal Penguasaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata
(struktur pelaksana di Pusat dan Daerah serta Ruang/BPN, hal ini juga berimbas kepada
backlog kegiatan pembangunan) dan faktor perubahan struktur dan nomenklatur di bawahnya
eksternal (usulan Daerah, bencana alam, seperti dengan adanya Direktorat Pembinaan
perubahan iklim, direktif, dan isu strategis Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
lainnya). Peningkatan kebutuhan dalam rangka Daerah Direktorat Jenderal Tata Ruang. Oleh
pemenuhan faktor-faktor tersebut terkendala oleh karena itu, dianggap perlu penyusunan Renstra
keterbatasan dana yang ada. Untuk mengatasi
Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2015–2019
persoalan tersebut, maka diperlukan semacam
untuk mengakomodir perubahan organisasi di
Rencana Strategi dan perencanaan yang baik
lingkungan Direktorat Jenderal ini
sehingga Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah dapat
mencapai target-target yang telah ditetapkan.
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra–
KL) adalah dokumen perencanaan Kementerian/
Lembaga jangka menengah (5 tahun) yang
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
4
BAGIAN – 2 TINJAUAN MODEL PENGEMBANGAN WILAYAH
Secara hakekat pembangunan adalah segala proses Sebagaimana diamanatkan dalam Rencana
perubahan yang berlangsung untuk mewujudkan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
kemajuan, kesejahteraan dan kemandirian 2005–2025, Visi pembangunan nasional tahun
masyarakat. Pada era Kabinet Kerja, pemerintah 2005–2025 adalah: INDONESIA YANG MANDIRI,
menetapkan arahan umum kebijakan adalah MAJU, ADIL DAN MAKMUR. Dalam mewujudkan
pembangungan berkelanjutan, yaitu pembangunan visi pembangunan nasional tersebut ditempuh
yang memperkuat sistem pengendalian melalui 8 (delapan) Misi yang dijabarkan ke dalam
pembangunan agar selaras dengan tujuan sasaran pokok berdasarkan tujuan pembangunan
pembangunan nasional. Arah kebijakan jangka panjang tahun 2005–2025 yaitu
pembangunan nasional ini dituangkan dalam mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN), sebagai landasan bagi tahap pembangunan
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur
Nasional (RPJMN). dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
Adapun tahapan dan skala prioritas utama dalam
PANJANG NASIONAL (RPJPN)
RPJPN untuk RPJM tahap ke-3 (2015 – 2019)
Pengembangan wilayah adalah suatu upaya yang ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan
sengaja dilakukan dalam membangun dan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
mengembangkan suatu wilayah secara fisik menekankan pencapaian daya saing kompetitif
maupun sosial untuk mencapai kemajuan dalam perekonomian berlandaskan keunggulan sumber
berbagai bidang kehidupan di wilayah daya alam dan sumber daya manusia berkualitas
bersangkutan.
7
serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
meningkat menekankan pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan keunggulan sumber
Adapun tahapan pembangunan nasional 20 tahun
daya alam dan sumber daya manusia berkualitas
mendatang yang tertuang dalam Rencana Jangka
serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus
Panjang Nasional (RPJPN) adalah :
meningkat.
TABEL 1 TAHAPAN PEMBANGUNAN NASIONAL
 Sejalan dengan kondisi aman dan damai yang
DALAM RPJPN (2005-2025)
makin mantap di seluruh wilayah Indonesia,
RPJM 4
(2020-2025) kemampuan pertahanan nasional dan
RPJM 3 Mewujudkan keamanan dalam negeri makin menguat yang
(2015-2019) masyarakat
RPJM 2 Memantapka Indonesia ditandai dengan terbangunnya profesionalisme
(2010-2014) n yang amndiri, institusi pertahanan dan keamanan negara
RPJM 1 Memantapka pembanguna maju, adil
(2005-2009) n penataan n secara makmur serta meningkatnya kecukupan kesejahteraan
Menata kembali menyeluruh melalui prajurit serta ketersediaan alat utama sistem
kembai NKRI, NKRI, secara percepatan
membangun meningkatka dengan pembanguna persenjataan TNI dan alat utama Polri melalui
Indonesia n kualitas melakukan n disegala
bidang
pemberdayaan industri pertahanan nasional.
yang aman, SDM, pembanguna
damai, yang membangun n keunggulan dengan
adil dan kemampuan kompetitif struktur  Kehidupan demokrasi bangsa makin mengakar
demokratis IPTEK, perekonomia perekonomia dalam kehidupan bangsa sejalan sejalan
dengan memperkuat n yang n yang kokoh
tingat daya saing berbasis SDA berlandaskan dengan makin mantapnya pelembagaan nilai-
kesejahteraa perekonomia yang keunggulan nilai demokrasi dengan menitikberatkan pada
n yang lebih n tersedia, SDM kompetitif
baik yang prinsip toleransi, nondiskriminasi dan
berkualitas, kemitraan dan semakin mantapnya
serta
kemampuan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi
IPTEK
daerah. Kondisi itu mendorong tercapainya
Sumber : UU 17/2007
penguatan kepemimpinan dan kontribusi
Adapun tahapan dan skala prioritas utama dalam Indonesia dalam berbagai kerja sama
RPJPN untuk RPJM tahap ke-3 (2015 – 2019) internasional dalam rangka mewujudkan
ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan tatanan dunia yang lebih adil dan damai dalam
8
berbagai aspek kehidupan. Bersamaan dengan kemampuan pemulihan untuk mendukung

itu kesadaran dan penegakan hukum dalam kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara
berbagai aspek kehidupan berkembang makin serasi, seimbang, dan lestari; terus
mantap serta profesionalisme aparatur negara membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan
di pusat dan daerah makin mampu sumber daya alam yang diimbangi dengan
mendukung pembangunan nasional. upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan
didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap
 Kesejahteraan rakyat terus membaik,
mental, dan perilaku masyarakat; serta
meningkat sebanding dengan tingkat
semakin mantapnya kelembagaan dan
kesejahteraan negara-negara berpenghasilan
kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah
menengah, dan merata yang didorong oleh
Indonesia.
meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas yang disertai terwujudnya lembaga  Daya saing perekonomian Indonesia semakin
jaminan sosial. Kualitas sumber daya manusia kuat dan kompetitif dengan semakin
terus membaik ditandai oleh meningkatnya terpadunya industri manufaktur dengan
kualitas dan relevansi pendidikan, termasuk pertanian, kelautan dan sumber daya alam
yang berbasis keunggulan lokal dan didukung lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya
oleh manajemen pelayananan pendidikan yang ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh
efisien dan efektif; meningkatnya derajat mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia
kesehatan dan status gizi masyarakat; usaha, makin selarasnya pembangunan
meningkatnya kesetaraan gender; pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi
meningkatnya tumbuh kembang optimal, serta dan industri serta terlaksananya penataan
kesejahteraan dan perlindungan anak; kelembagaan ekonomi untuk mendorong
tercapainya kondisi penduduk tumbuh peningkatan efisiensi, produktivitas,
seimbang; dan mantapnya budaya dan penguasaan dan penerapan teknologi oleh
karakter bangsa. masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
 Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan  Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan

yang semakin mantap dicerminkan oleh rencana tata ruang ditandai oleh
terjaganya daya dukung lingkungan dan berkembangnya jaringan infrastruktur
9
transportasi; terpenuhinya pasokan tenaga fokus pembangunan tata ruang ditetapkan sebagai
listrik yang handal dan efisien sesuai berikut:
kebutuhan sehingga elektrifikasi rumah tangga
a) Arah Pembangunan
dan elektrifikasi perdesaan dapat tercapai,
serta mulai dimanfaatkannya tenaga nuklir 1. Pencapaian pembangunan yang
untuk pembangkit listrik dengan berkelanjutan dan pelestarian fungsi
mempertimbangkan faktor keselamatan secara lingkungan hidup;
ketat; terselenggaranya pelayanan pelayanan 2. Percepatan pembangunan infrastruktur
pos dan telematika yang efisien dan modern untuk peningkatan daya saing
guna terciptanya masyarakat informasi perekonomian dan pertumbuhan ekonomi
Indonesia; terwujudnya konservasi sumber nasional yang berkualitas;
daya air yang mampu menjaga keberlanjutan
3. Peningkatan kesejahteraan dan
fungsi sumber daya air dan pengembangan
penurunan kesenjangan antarkelompok
sumber daya air serta terpenuhinya
masyarakat, dan antar daerah; dan
penyediaan air minum untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, 4. Peningkatan kualitas pelayanan publik
pengembangan infrastruktur perdesaan akan yang lebih mudah, cepat, transparan dan
terus dikembangkan, terutama untuk akuntabilitas yang ditandai dengan
mendukung pembangunan pertanian. Sejalan terpenuhinya Standar Pelayanan Minimum
dengan itu, pemenuhan kebutuhan hunian (SPM) di semua tingkatan pemerintahan.
yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
b) Fokus Pembangunan
pendukung bagi seluruh masyarakat terus
meningkat karena didukung oleh sistem 1. Integrasi Rencana Tata Ruang ke dalam
pembiayaan perumahan jangka panjang dan dokumen perencanaan pembangunan dan
berkelanjutan, efisien, dan akuntabel. Kondisi penegakan peraturan dalam rangka
itu semakin mendorong terwujudnya kota pengendalian pemanfaatan ruang
tanpa permukiman kumuh. 2. Pengelolaan sumber daya air untuk
Berdasarkan arah pembangunan jangka panjang meningkatkan ketersediaan air baku bagi
Nasional (RPJPN) tersebut, maka prioritas dan domestik, pertanian dan industri secara
10
berkelanjutan serta mengurangi tingkat 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu

resiko akibat daya rusak air menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan
3. Pengembangan jaringan infrastruktur
sumber daya maritim, dan mencerminkan
transportasi jalan bagi peningkatan
kepribadian Indonesia sebagai negara
kelancaran mobilitas barang dan manusia
kepulauan.
serta aksesibilitas wilayah
2. Mewujudkan masyarakat maju,
4. Pengembangan perumahan dan
berkeseimbangan, dan demokratis
pemukiman untuk meningkatkan hunian
berlandaskan negara hukum.
yang layak dan produktif.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan
B. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015-
2019 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
yang tinggi, maju, dan sejahtera.
Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional
2015-2019 (RPJMN 2015- 2019) merupakan 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
tahapan pembangunan jangka lima tahunan ketiga
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara
dari empat tahapan Rencana Pembangunan Jangka
maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Tahapan ini
berbasiskan kepentingan nasional.
merupakan masa yang sangat penting dalam
membangun landasan yang mantap agar visi 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005- dalam kebudayaan.
2025, yaitu:
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG 1) Kerangka Pembangunan Jangka

BERDAULAT, MANDIRI, DAN Menengah ke-3 (2015-2019)
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN
Hasil pembangunan yang cukup baik tersebut pada
GOTONG-ROYONG
periode 2010- 2014, belum dapat memenuhi
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 aspirasi segenap rakyat Indonesia secara optimal.
Misi Pembangunan yaitu: Secara ekonomi dan sosial, bangsa Indonesia, ingin
11
tingkat kesejahteraan yang terus meningkat dan mewariskan Indonesia indah yang lebih asri, lebih
berkelanjutan, yang dinikmati oleh lebih banyak lestari kepada generasi mendatang. Berdasarkan
penduduk di seluruh Indonesia dengan hal tersebut, dan mepertimbangkan berbagai
kesenjangan yang menurun. Beberapa hal yang factor bagi masukan penyusunan kerangka
perlu menjadi perhatian utama ke depan. Pertama, pembangunan jangka menengah yang sudah
potensi ekonomi Indonesia yang demikian besar diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka disusun
harus dapat direalisasikan dalam bentuk kerangka pembangunan nasional untuk lima tahun
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang yang akan datang yang akan menjadi acuan bagi
menghasilkan lapangan kerja (decent jobs) dan pengembangan berbagai prioritas dan program
mengurangi kemiskinan, didukung struktur yang akan dilaksanakan dalam RPJMN 2015-2019.
ekonomi dan ketahanan ekonomi yang kuat. Kerangka pembangunan nasional tersebut secara
Kedua, kemajuan bangsa dalam berbagai aspek umum menerapkan konsep pembangunan
kehidupan harus dapat dinikmati secara adil dan berkelanjutan dengan tiga pilar utama yaitu
merata oleh segenap bangsa Indonesia, di berbagai pembangunan ekonomi yang berdaya saing,
wilayah Indonesia. Ketiga, rakyat Indonesia ingin pembangunan sosial yang inklusif, dan pelestarian
melihat Indonesia yang bersih dari korupsi dan lingkungan hidup untuk mendukung dan
memiliki tata kelola pemerintah dan perusahaan memastikan keberlanjutan pembangunan serta
yang baik. Ke empat, rakyat Indonesia ingin didukung oleh perbaikan tata kelola di berbagai
GAMBAR 1 KERANGKA TEKNOKRATIS RPJMN 2015-2019
12
bidang dan tingkatan. Dalam rangka mewujudkan Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab I, seluruh
cita-cita dan visi pembangunan jangka panjang, tahap pembangunan nasional diarahkan untuk
RPJMN 2015-2019 menjadi sangat penting karena mewujudkan delapan misi pembangunan nasional.
merupakan periode dimana kita dapat meletakkan Kedelapan misi pembangunan tersebut diupayakan
landasan yang kokoh untuk mendorong ekonomi pewujudannya secara terus-menerus melalui
Indonesia agar dapat maju lebih cepat dan berbagai arah kebijakan, di samping adanya
bertransformasi dari kondisi saat ini sebagai negara penekanan khusus pada arah kebijkan tertentu
berpenghasilan menengah menjadi negara maju pada masing- masing tahap RPJMN. RPJPN 2005-
dengan penghasilan per kapita yang cukup tinggi. 2025 memberikan amanat bahwa pada tahap
Banyak negara berkembang yang terperangkap RPJMN 2015-2019, kebijakan pembangunan
dalam posisi sebagai negara berpendapatan nasional lebih ditekankan pada pencapaian daya
menengah selama puluhan tahun dan tidak berhasil saing kompetitif perekonomian berdasarkan
bertransformasi menjadi negara maju. Indonesia keunggulan sumber daya alam dan sumber daya
tentunya tidak ingin seperti negara-negara manusia berkualitas serta kemampuan iptek.
tersebut. Karena itu tema pembangunan RPJMN
Upaya pencapaian daya saing kompetitif
2015-2019 seperti disebutkan diatas harus benar-
perekonomian menjadi arah kebijakan yang
benar dapat dijabarkan dengan baik dalam suatu
memperoleh penekanan untuk dilaksanakan dalam
kerangka pembangunan yang dapat memastikan
RPJMN 2015-2019. Kebijakan ini juga merupakan
Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dan kuat,
kebijakan kunci untuk tercapainya misi RPJPN,
inklusif dan berkelanjutan.
khususnya Misi ke-5: Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan berkeadilan dan Misi ke-7:
Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan
2) Keterkaitan RPJMN 2015-2019 dengan
yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
RPJPN 2005-2025
kepentingan nasional. Terkait dengan hal tersebut,
Pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019 daya saing kompetitif perekonomian dalam RPJMN
tidak boleh terlepas dari upaya pencapaian visi dan 2015-2019 akan diupayakan pencapaiannya melalui
misi pembangunan nasional dan pentahapannya dua kebijakan umum, yaitu:
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2025-2025.
13
(a) peningkatan pertumbuhan ekonomi yang misi-misi tersebut, kebijakan umum yang akan
inklusif dan berkelanjutan, yang didukung dilaksanakan dalam RPJMN 2015- 2019 adalah:
antara lain dengan kebijakan peningkatan
(a) meningkatkan kualitas sumber daya manusia
daya saing tenaga kerja dan umkm, akselerasi
dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan,
pertumbuhan industri pengolahan,
dengan prioritas kebijakan pada
peningkatan efisiensi logistik dan distribusi
kependudukan dan keluarga berencana,
nasional, dan peningkatan investasi; serta
kesehatan dan gizi masyarakat, pendidikan,
(b) pengembangan dan pemerataan
kebudayaan, dan percepatan pengurangan
pembangunan daerah, dengan prioritas pada
kemiskinan;
penguatan konektivitas nasional untuk
(b) meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah
mencapai keseimbangan pembangunan,
sumber daya alam, yang diprioritaskan pada
pengembangan daerah tertinggal dan kawasan
ketahanan pangan, ketahanan energi,
perbatasan, pengembangan wilayah strategis,
ketahanan air, konservasi hutan dan perbaikan
pembangunan perkotaan dan perdesaan,
kualitas lingkunganm hidup, serta penyiapan
pembangunan RTRW dan pertanahan, dan
sda untuk bahan baku industri;
pengembangan tata kelola pemerintahan dan
(c) mempercepat pembangunan infrastruktur
otonomi daerah.
untuk pertumbuhan dan pemerataan, dengan
Sebagai basis pembangunan daya saing prioritas pada pemenuhan infrastruktur dasar,
perekonomnian yang kompetitif, Kebijakan dalam penyediaan transportasim perkotaan, dan
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi;
manusia berkualitas, keunggulan sumber daya (d) mitigasi bencana alam dan perubahan iklim.
alam, dan meningkatkan kemampuan iptek
Pencapaian berbagai sasaran kebijkan dan misi
mendapat penekanan. Hal ini juga mengacu pada
pembangunan tersebut akan semakin efektif
arah terwujudnya misi ke-1: Mewujudkan
dengan terwujudnya kondisi kehidupan sosial
masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
masyarakat yang kondusif, yang betrfungsi sebagai
berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah
landasan pembangunan yang kokoh. Kondisi
Pancasila, Misi ke-2: Mewujudkan bangsa yang
perikehidupan masyarakat seperti ini juga
berdaya-saing, dan Misi ke- 6: Mewujudkan
merupakan misi yang hendak dicapai dalam RPJPN
Indonesia asri dan lestari. Untuk mewujudkan
14
2005-2025, yaitu: Misi ke-3: Mewujudkan 6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
masyarakat demokratis berlandaskan hukum, Misi dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan
ke 4: Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan
7. Mengembangkan dan memeratakan
dan bersatu, dan Misi ke-8: Mewujudkan Indonesia
pembangunan daerah
berperan penting dalam pergaulan dunia
internasional. Sebagai langkah untuk memperkokoh 8. Meningkatkan percepatan pembangunan
landasan pembangunan, prioritas kebijakan dalam kelautan
RPJMN 2015-2019 diarahkan pada upaya
percepatan reformasi birokrasi dan tata kelola
C. NAWACITA
pemerintahan serta peningkatan penegakan hukum
yang berkeadilan. Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan
perubahan menuju Indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan
3) Arah Pembangunan Nasional 2015-2019 berkepribadian dalam kebudayaan, dengan
Adapun arah pembangunan nasional berdasarkan pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko
RPJMN 2015-2019 antara lain yaitu : Widodo – Jusuf Kalla dirumuskan sembilan agenda
prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
NAWACITA, yaitu:
inklusif dan berkelanjutan
1. Menghadirkan kembali negara untuk
2. Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah
melindungi segenap bangsa dan memberikan
sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan
rasa aman kepada seluruh warga Negara;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan
untuk pertumbuhan dan pemerataan
membangun tata kelola pemerintahan yang
4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
mitigasi bencana alam dan perubahan iklim
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
5. Menyiapkan landasan pembangunan yang memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kokoh kerangka negara kesatuan;
15
4. Memperkuat kehadiran negara dalam • Mengembangkan sistem koordinasi

melakukan reformasi sistem dan penegakan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan pembangunan kelautan dan maritime.
terpercaya;
2. Membuat Pemerintah tidak absen
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan dengan membangun tata kelola
masyarakat Indonesia; pemerintahan yg bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya
saing di pasar Internasional sehingga bangsa • Penyempurnaan sistem manajemen dan
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama pelaporan kinerja instansi pemerintah
bangsa-bangsa Asia lainnya; secara terintegrasi, kredibel, dan dapat
diakses publik yang akan ditempuh melalui
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
strategi antara lain: penguatan kebijakan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
sistem pengawasan intern peme-rintah;
domestic;
penguatan pengawasan terhadap kinerja
8. Melakukan revolusi karakter bangsa; pembangun-an nasional; dan pemantapan
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat implementasi sistem akun-tabilitas kinerja
restorasi sosial Indonesia. instansi pemerintah (SAKIP) pada seluruh
instansi pusat dan daerah.
Adapun yang terkait dengan bidang tata ruang
yaitu: 3. Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan
1. Menghadirkan kembali Negara untuk
desa dalam NKRI
melindungi segenap bangsa dan
memberi rasa aman pada seluruh warga • Menyempurnakan sistem penataan ruang
negara nasional dengan memasukan wilayah laut
sebagai satu kesatuan dalam rencana
• Menyempurnakan sistem penataan ruang
penataan ruang nasional/regional
nasional dengan memasukan wilayah laut
sebagai satu kesatuan dalam rencana • Meningkatkan kualitas pengaturan,
penataan ruang nasional/regional; pembinaan pemanfaatan, dan pengawasan
16
rencana tata ruang, termasuk mendorong pembinaan, serta sistem kemitraan antara
percepatan penyusunan peraturan pemerintah dan masyarakat dalam rangka
perundangan terkait Pengelolaan Ruang pengelolaan sumber daya air
Udara Nasional (PRUN) untuk memperkuat
• Peningkatan upaya pembinaan,
kedaulatan negara di udara serta
pengawasan, dan penegakan peraturan
penyusunan rencana detail tata ruang
sebagai produk perangkat hukum di
kawasan perbatasan negara
lapangan terkait pelanggaran pemanfaatan
• Melakukan pembinaan terhadap daerah sumber daya kelautan, pencemaran dan
tertinggal yang sudah terentaskan melalui kegiatan yang merusak lainnya
penguatan kapasitas kelembagaan
Saat ini, Pemerintah sedang melaksanakan
pemerintahan daerah dan peningkatan
percepatan pembangunan infrastruktur prioritas
kapasitas SDM
nasional (NAWACITA) untuk mendorong
• Menerapkan kebijakan khusus dan menata pertumbuhan dan daya saing ekonomi nasional.
pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Untuk itu perlu upaya pengadaan tanah segera.
di kawasan perbatasan yang berorientasi
Berdasarkan Undang-undang No. 2 Tahun 2012
pada kesejahteraan melalui pembinaan,
tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
monitoring dan evaluasi
Untuk Kepentingan Umum Pasal 7 ayat (1), Pasal
• Meningkatkan pembinaan kelembagaan 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (1) huruf b, dan Perpres
penataan ruang, untuk mendukung No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
pengendalian pemanfaatan ruang. Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum Pasal 3 ayat (1), Pasal 5 ayat
4. Mewujudkan kemandirian ekonomi
(1), Pasal 5 ayat (3) mengamanatkan bahwa
dengan menggerakkan sektor-sektor
pengadaan tanah diselenggarakan sesuai
strategis ekonomi domestik
dengan RENCANA TATA RUANG WILAYAH
• Menumbuhkan prakarsa dan meningkatkan (RTRW) dan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang
partisipasi masyarakat dalam setiap upaya Penataan Ruang menegaskan bahwa Rencana tata
pengelolaan sumber daya air melalui ruang menjadi pedoman dalam penetapan lokasi
proses pendampingan, penyuluhan dan (Penlok) dan fungsi ruang untuk investasi
17
(Pasal 20 ayat (2) huruf e, Pasal 23 ayat (2) huruf tersebut dan RTRW provinsi atau RTRW
e, Pasal 26 ayat (2) huruf e, dan Pasal 28). kabupaten/kota mana yang tidak atau belum
mengkomodir program-program prioritas nasional
Penataan ruang dilakukan secara berjenjang
tersebut.
(RTRW Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota) dan
komplementer (penataan ruang wilayah nasional, Adapun untuk keterangan terakomodir, tidak
provinsi, kabupaten, dan kota saling melengkapi terakomodir dan belum terakomodir antara lain:
satu sama lain, bersinergi, dan tidak terjadi
 Terakomodir yaitu menjelaskan bahwa
tumpang tindih kewenangan dalam
RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota
pelaksanaannya).
sudah mengkomodir program infrastruktur
Program Infrastruktur Prioritas Nasional prioritas nasional pada produk RTRW Provinsi
(Nawacita), meliputi: atau RTRW Kabupaten/Kota tersebut;
 Tidak mengakomodir yaitu menjelaskan
• Pembangkit Listrik 35 Mega Watt
bahwa RTRW Provinsi atau RTRW
• 3.650 Km Jalan Nasional Kabupaten/Kota tidak mengkomodir program
• Jaringan Jalur Rel Kereta Api Sumatera, infrastruktur prioritas nasional pada produk
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota
tersebut;
• 65 Waduk
 Belum mengakomodir yaitu menjelaskan
• 15 Bandar Udara bahwa RTRW Provinsi atau RTRW
Kabupaten/Kota belum mengkomodir
• 24 Pelabuhan Tol Laut dan Feeder Tol Laut
program infrastruktur prioritas nasional pada
Terkait integrasi program prioritas nasional dengan produk RTRW Provinsi atau RTRW
RTRW baik itu provinsi maupun RTRW Kabupaten/Kota tersebut;
kabupaten/Kota untuk masing-masing program
Integrasi Program Prioritas Nasional dengan RTRW
infrastruktur prioritas nasional telah diuraikan
untuk masing-masing program infrastruktur
dalam tabel dibawah ini, dimana pada tabel
prioritas nasional (nawacita) yaitu:
tersebut telah diidentifikasi RTRW provinsi atau
RTRW kabupaten/kota mana yang sudah
mengakomodir program-program prioritas nasional
18
a. Pembangkit Listrik 35.000 Mwatt sekitar 49% sudah terakomodir, 45% tidak terakomodir, dan 7% belum
terakomodir.
TABEL 2 INTEGRASI PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK 35 MEGA WATT)
Pembangkit Listrik 35,000 MWatt

No Provinsi
Terakomodir Tidak terakomodir Belum terakomodir Total
1 Aceh 2 1 3
2 Bengkulu 3 3
3 Jambi 4 4
4 Kep. Bangka Belitung 3 1 4
5 Kep. Riau 1 2 3
6 Lampung 1 1
7 Riau 5 5
8 Sumatera Barat 1 1
9 Sumatera Selatan 3 3 3 9
10 Sumatera Utara 1 5 1 7
11 Bali 1 1 2
12 Banten 5 1 6
13 DI Yogyakarta 1 1
14 DKI Jakarta 3 3
15 Jawa Barat 7 7
16 Jawa Tengah 7 7
17 Jawa Timur 6 6
18 Kalimantan Barat 3 2 0 5
19 Kalimantan Selatan 4 0 0 4
20 Kalimantan Utara 2 1 0 3
21 Kalimantan Tengah 2 0 0 2
22 Kalimantan Timur 1 0 1 2
23 Gorontalo 0 0 0 0
24 Sulawesi Barat 0 0 0 0
25 Sulawesi Selatan 5 0 0 5
26 Sulawesi Tengah 0 1 0 1
19
Pembangkit Listrik 35,000 MWatt

No Provinsi
27 Sulawesi Tenggara 2 5 0 7
28 Sulawesi Utara 1 3 0 4
29 Maluku 0 9 0 9
30 Maluku Utara 0 4 0 4
31 Nusa Tenggara Barat 6 1 0 7
32 Nusa Tenggara Timur 2 10 0 12
33 Papua 1 10 0 11
34 Papua Barat 1 3 0 4
Total 74 68 10 152
Presentase 49% 45% 7%
Sumber : Kementerian ATR Tahun 2015
b. 3.650 Km Jalan Nasional sekitar 90% sudah terakomodir, 8% tidak terakomodir, dan 2% belum
terakomodir.
TABEL 3 INTEGRASI PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PROGRAM 3.650 KM JALAN NASIONAL)

Jalan
No Provinsi
1 Aceh 1 1
2 Bengkulu 2 2 4
3 Jambi 2 2
4 Kep. Bangka Belitung 2 2
5 Kep. Riau 1 1
6 Lampung 1 1
7 Riau 0 1 1
9 Sumatera Selatan 1 1
10 Sumatera Utara 2 1 3
11 Bali 5 5
20
Jalan
No Provinsi
12 Banten 3 3
13 DI Yogyakarta 5 5
14 DKI Jakarta 9 9
15 Jawa Barat 22 22
16 Jawa Tengah 25 25
17 Jawa Timur 24 24
18 Kalimantan Barat 8 1 9
19 Kalimantan Selatan 5 5
20 Kalimantan Utara 3 3
21 Kalimantan Tengah 1 1
22 Kalimantan Timur 1 2 3
23 Gorontalo 3 3
24 Sulawesi Barat 1 1
25 Sulawesi Selatan 3 1 4
26 Sulawesi Tengah 2 2
27 Sulawesi Tenggara 1 1
28 Sulawesi Utara 1 1
29 Maluku 0 0
30 Maluku Utara 1 1
31 Nusa Tenggara Barat 2 2 4
32 Nusa Tenggara Timur 1 3 4
33 Papua 26 26
34 Papua Barat 6 5 11
Total 171 15 3 189
21
c. Jaringan Jalur Rel Kereta Api Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua sekitar 79% sudah terakomodir,
15% tidak terakomodir, dan 6% belum terakomodir
TABEL 4 INTEGRASI PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PROGRAM JARINGAN JALUR REL KERETA API
SUMATERA, KALIMANTAN, SULAWESI, DAN PAPUA)
Perkereta Apian
No Provinsi
1 Aceh 1 1
2 Bengkulu 0
3 Jambi 2 2
4 Kep. Bangka Belitung 0
5 Kep. Riau 0
6 Lampung 1 1
7 Riau 4 4
10 Sumatera Utara 2 2
11 Bali 0
12 Banten 5 5
13 DI Yogyakarta 3 3 6
14 DKI Jakarta 0
15 Jawa Barat 3 5 8
16 Jawa Tengah 8 8
17 Jawa Timur 7 1 8
18 Kalimantan Barat 0
20 Kalimantan Utara 0
22 Kalimantan Timur 2 2
23 Gorontalo 2 2
24 Sulawesi Barat 1 1
25 Sulawesi Selatan 3 3
22
Perkereta Apian
No Provinsi
27 Sulawesi Tenggara 0
29 Maluku 0
30 Maluku Utara 0
31 Nusa Tenggara Barat 0
32 Nusa Tenggara Timur 0
33 Papua 0
34 Papua Barat 1 1
Total 52 10 4 66
d. 65 Waduk sekitar 58% sudah terakomodir, 38% tidak terakomodir, dan 3% belum terakomodir
TABEL 5 INTEGRASI PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PROGRAM 65 WADUK)

Waduk
No Provinsi
1 Aceh 5 5
2 Bengkulu 0
3 Jambi 0
5 Kep. Riau 1 1
6 Lampung 3 3
7 Riau 1 1
8 Sumatera Barat 0
11 Bali 1 2 3
23
Waduk
No Provinsi
12 Banten 2 2
13 DI Yogyakarta 0
14 DKI Jakarta 0
15 Jawa Barat 6 2 8
16 Jawa Tengah 4 2 6
17 Jawa Timur 7 1 8
21 Kalimantan Tengah 0
22 Kalimantan Timur 2 1 3
23 Gorontalo 2 2
24 Sulawesi Barat 0
25 Sulawesi Selatan 2 2 4
26 Sulawesi Tengah 0
29 Maluku 1 1
30 Maluku Utara 0
31 Nusa Tenggara Barat 1 3 4
32 Nusa Tenggara Timur 3 2 5
33 Papua 0
34 Papua Barat 0
Total 38 25 2 65
24
e. 15 Bandar Udara sekitar 93% sudah terakomodir, 7% tidak terakomodir, dan 0% belum terakomodir
TABEL 6 INTEGRASI PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PROGRAM 15 BANDAR UDARA)
Bandar Udara
No Provinsi
1 Aceh 0
2 Bengkulu 0
3 Jambi 0
5 Kep. Riau 1 1
6 Lampung 0
7 Riau 0
8 Sumatera Barat 0
9 Sumatera Selatan 0
10 Sumatera Utara 0
11 Bali 0
12 Banten 1 1
13 DI Yogyakarta 0
14 DKI Jakarta 0
15 Jawa Barat 1 1
16 Jawa Tengah 0
17 Jawa Timur 0
18 Kalimantan Barat 1 1
19 Kalimantan Selatan 0
23 Gorontalo 0
24 Sulawesi Barat 0
27 Sulawesi Tenggara 0
25
Bandar Udara
No Provinsi
29 Maluku 2 2
30 Maluku Utara 0
32 Nusa Tenggara Timur 0
33 Papua 1 1
34 Papua Barat 1 1
Total 14 1 0 15
f. 24 Pelabuhan Tol Laut dan Feeder Tol Laut sekitar 83% sudah terakomodir, 13% tidak terakomodir, dan
4% belum terakomodir
TABEL 7 INTEGRASI PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PROGRAM 24 PELABUHAN TOL LAUT DAN FEEDER
TOL LAUT)
Pelabuhan
No Provinsi
1 Aceh 1 1
2 Bengkulu 0
3 Jambi 1 1
5 Kep. Riau 1 1
6 Lampung 1 1
7 Riau 0
11 Bali 0
26
Pelabuhan
No Provinsi
12 Banten 0
13 DI Yogyakarta 0
14 DKI Jakarta 1 1
15 Jawa Barat 0
16 Jawa Tengah 1 1
17 Jawa Timur 1 1
18 Kalimantan Barat 1 1
23 Gorontalo 0
24 Sulawesi Barat 0
29 Maluku 1 1
30 Maluku Utara 1 1
32 Nusa Tenggara Timur 1 1
33 Papua 1 1
34 Papua Barat 1 1
Total 20 3 1 24
27
Berdasarkan kondisi diatas, maka peran Pusat, 2) Partisipasi aktif pada pembahasan
Kanwil dan Kantah untuk mendukung program substansi dan legalisasi di forum BKPRD
nawacita yaitu: Prov/Kab/kota.
b. Untuk Program Nawacita yang sudah SESUAI, 3) Integrasi informasi pertanahan khusus
dapat langsung Penetapan Lokasi/Trase pada lokasi Program Prioritas Nasional
(PENLOK) dan segera dilakukan upaya-upaya Infrastruktur (Nawacita) beserta
pengadaan tanah (Kanwil/Kantah; Ditjen Tata dampaknya terhadap peruntukan lahan dan
Ruang melakukan sosialisasi). struktur ruang.
c. Untuk Program Nawacita yang TIDAK 4) Partisipasi aktif pada pembahasan

SESUAI, dilakukan Proses Peninjauan Kembali substansi dan legalisasi di forum BKPRD
dan Revisi, Ditjen Tata Ruang memfasilitasi PK Prov/Kab/Kota.
dan Revisi (total/terbatas), dan Kanwil/Kantah d. Untuk Program Nawacita BELUM
mengawal dengan: TERAKOMODASI, Ditjen Tata Ruang
melakukan fasilitasi percepatan penetapan
1) Integrasi informasi pertanahan sehingga perda RTRW Provinsi/kabupaten/kota tahun
penetapan rencana peruntukan lahan dan 2016, bila sudah perda, mengikuti pola a,
struktur ruang dapat lebih efektif. contoh al, Provinsi Kalimantan Tengah.
TABEL 8 STATUS RTRW PROVINSI (JANUARI TAHUN 2016)
NO PROVINSI STATUS TARGET
1 Sumatera Selatan • Januari-Februari 2016 • Awal Maret 2016 pembahasan

penyampaian materi dan di Kemendagri
pembahasan di DPRD • April penetapan Perda RTRW
2 Sumatera Utara • Januari 2016 pembahasan di • Awal Februari 2016

DPRD pembahasan di Kemendagri
• Maret penetapan perda RTRW
28
NO PROVINSI STATUS TARGET
3 Riau • Sedang melakukan integrasi pola • April penetapan Perda RTRW

ruang antara selisih SK Menhut
878/2014 dengan Hasil Timdu:1,1
juta Ha.
4 Kepulauan Riau • Januari 2016 pembahasan di • Awal Februari 2016

DPRD pembahasan di Kemendagri
• Maret penetapan perda RTRW
5 Kalimantan Selatan • Sudah evaluasi di Kemendagri • Akhir Februari 2016 penetapan

September 2015 dan sudah Perda RTRW
mendapatkan Surat Hasil
Evaluasi.
• Dibahas kembali di DPRD
6 Kalimantan Timur • Sudah dilakukan evaluasi di • 18 Februari 2016 penetapan

Kemendagri Perda RTRW
• Dalam proses perbaikan di
daerah berdasarkan hasil evaluasi
Kemendagri.
7 Kalimantan Utara • Sedang dalam proses persetujuan • Awal Februari 2016

(Daerah Otonomi Baru) substansi dari Kementerian persetujuan substansi Menteri
Agraria dan Tata Ruang Agraria dan Tata Ruang
29
BAGIAN – 3 PENYUSUNAN MODEL PENGEMBANGAN KAWASAN
5. Banyaknya lahan terlantar atau tanah

terlantar akibat ketidak pastian kepemilikan
lahan sehingga perlu adanya pemetaan
terhadap lahan/tanah terlantar;
6. Belum sinerginya pembangunan wilayah

antara pemerintah pusat dan pemerintah
A. ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG daerah;
Isu strategis penataan ruang yang menjadi dasar 7. Kurangnya keterpaduan perencanaan
penyusunan Renstra Direktorat Pembinaan pembangunan baik ruang udara, darat
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang maupun laut;
Daerah meliputi :
8. Belum adanya kejelasan tentang pengelolan
1. Masih tingginya ketimpangan permbangunan data dan informasi geospasial yang ada di
dan persebaran penduduk atar wilayah pemerintah provinsi dan kabupaten/kota;
terutama untuk wilayah bagian barat dan
9. Terbatasnya sumberdaya manusia perencana
bagian timur indonesia;
pembangunan dalam meningkatkan kualitas
2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas rencana pembangunan penataan ruang;
bencana akibat dari perubahan iklim dan
10. Kurangnya kemitraan terkait penataan ruang
pembangunan yang tidak sesuai dengan
baik itu secara vertikal (antara masyarakat
rencana tata ruang wilayah;
dengan pemerintah) atau secara horizontal
3. Banyak terjadinya konversi lahan pertanian (antar pemerintah);
yang berakibat terhadap rendahnya
11. Kondisi lingkungan yang semakin memburuk,
produktivitas pertanian serta kurang
ditandai dengan semakin rendahnya daya
terwujudnya kedaulatan dan ketahanan
dukung lingkungan terhadap kehidupan
pangan;
manusia;
4. Masih terdapatnya persoalan terkait tapal
12. Permasalahan Pertanahan yang berupa :
batas antar wilayah di daerah;
33
 Jaminan Kepastian Hukum Hak Atas 3. Belum optimalnya kapasitas kelembagaan

Tanah yang mencakup anggaran, kuantitas dan
 Ketimpangan Pemilikan, Penguasaan, kualitas SDM di pusat dan daerah, dan masih
Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah terbatasnya penyediaan sistem informasi dan
(P4T) serta Kesejahteraan Masyarakat data
 Ketersediaan Tanah Bagi
4. Masih kurangnya pemahaman dan peran serta
Pembangunan Untuk Kepentingan
masyarakat dalam penyelenggaraan penataan
Umum
ruang sebagai pelopor penataan ruang
 Kinerja Pelayanan Pertanahan
5. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi
antar sektor dan antar wilayah mengenai
B. ISU STRATEGIS PEMBINAAN
PENATAAN RUANG
6. Permasalahan pertanahan dalam mendukung
Adapun isu strategis yang dapat disimpulkan dari
penataan ruang berupa kepastian hukum,
beberapa isu permasalahan dari mulai isu
ketimpangan kepemilikan dan penguasaan,
permasalahan sektoral dari kementerian atau
serta ketersediaan tanah
lembaga, isu wilayah, terkait pembinaan
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang, 7. Belum optimalnya pelaksanaan program
yaitu: kemitraan terkait penyelenggaraan penataan
ruang
1. Belum optimalnya kualitas proses dan produk
tata ruang akibat masih terdapatnya kualitas 8. Keterbatasan pembinaan pemenuhan SPM
dan kuantitas data yang belum memadai, peta bidang Penataan Ruang
dasar dan peta tematik yang belum up-to- 9. Integrasi Nawacita dengan RTRW melalui
date, serta NSPK yang belum dilegalisasi Peninjauan Kembali RTRW
2. Masih diperlukan percepatan pengesahan
Perda RTRW, RRTR/RDTR sesuai dengan
amanat UU No. 26 Tahun 2007 sebagai acuan
pelaksanaan pembangunan
34
A. ARAHAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN 2. Mewujudkan masyarakat maju,

AGRARIA DAN TATA RUANG berkeseimbangan dan demokratis
Mengikuti peraturan teknis penyusunan Renstra K/L berlandasakan negara hukum;
dalam Peraturan Pemerintah No 5 tahun 2014, 3. Mewujudkan politik luar negeri yang bebas
setiap Kementrian atau Lembaga pemerintah dalam aktif dan memperkuat jatidiri sebagai negara
menyusun Renstra perlu menyusun Visi dan Misi maritim;
nya masing masing tetapi hanya menindaklanjuti
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia yang
Visi dan Misi Pemerintah yang sudah ada, yakni:
tinggi, maju dan sejahtera;
“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
BERDAULAT, MANDIRI, DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG 6. Mewujudkan Indonesia sebagai negara
ROYONG.” maritim yang mandiri, kuat dan berbasisikan
kepentingan nasional;
Upaya untuk mewujudkan visi diatas telah pula
ditetapkan 7 (tujuh) Misi yang harus dilaksanakan 7. Mewujudkan manusia Indonesia yang
oleh setiap Kementrian / Lembaga yang berupa : berkepribadian dalam kebudayaan.
1. Mewujudkan keamanan Nasional yang mampu Sedangkan tujuan dari kementerian agraria dan
menjaga kedaulatan wilayah , menopang tata ruang dalam mewujudkan visi dan misi
kemandirian ekonomi dengan mengamankan tersebut antara lain yaitu :
sumberdaya maritim dan mencerminkan A. Asas Penyelenggaraan Penataan Ruang
kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan; Penataan Ruang diselenggarakan berdasarkan
empat azas pokok yaitu : (1) keterpaduan, (2)
37
keserasian, keselarasan dan keseimbangan, (3) menjamin adanya keberlanjutan dalam

keberlanjutan, serta (4) keberdayaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang
keberhasilgunaan. Secara rinci penjelasan tersedia, tanpa mengurangi peluang
mengenai empat azas pokok dalam generasi yang akan datang untuk
penyelenggaraan penataan ruang adalah menikmati kondisi yang sama.
sebagai berikut :
Kerasian, keselarasan dan keseimbangan
1) Keterpaduan dalam penyelenggaraan penataan ruang
diwujudkan melalui keserasian diantara
Tata ruang merupakan hasil kesepakatan
oleh berbagai pemangku kepentingan struktur ruang dan pola ruang;
untuk menciptakan suatu sistem keselarasan antar kehidupan manusia
penyelenggaraan yang berpihak pada dengan lingkungan alam dan lingkungan
semua kepentingan berdasarkan pada sosialnya; keseimbangan pertumbuhan
kesetaraan dan keadilan. Keterpaduan dan perkembangan wilayah diantara
dalam penyelenggaraan penataan ruang daerah serta kawasan.
harus tercermin pada Rencana Tata
3) Keberlanjutan
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dengan
RPJMN dan RPJP, Rencana Tata Ruang Penataan ruang diselenggarakan dengan
Nasional dengan Rencana Tata Ruang menjamin kelestarian, kelangsungan daya
Wilayah Provinsi (RTRWP), dan Rencana dukung dan daya tampung lingkungan
Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan memperhatikan kepentingan
Kabupaten/Kota dengan kearifan local dan generasi mendatang serta
RPJPD. Serta keterpaduan dalam
mengedepankan adanya keseimbangan
pengendalian dan pengawasan
antara aspek ketahanan ekonomi, sosial-
pemanfaatan ruang darat, laut dan udara
budaya dan lingkungan hidup.
termasuk di dalam bumi.
4) Keberdayagunaan dan Keberhasilgunaan
2) Keserasian, Keselarasan dan
Keseimbangan Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan
Penyelenggaraan penataan ruang ini
Keseimbangan dalam penyelenggaraan
dapat diimplementasikan diantaranya
penataan ruang sangat penting untuk
38
melalui Memaksimalkan ruang yang 6) Kebersamaan dan Kemitraan

semakin terbatas, memaksimalkan
Penataan ruang diselenggarakan dengan
peruntukan untuk kawasan perumahan
melibatkan seluruh pemangku
misalnya dengan pembangunan
kepentingan diantaranya mencakup
perumahan secara vertical sehingga dapat
pemerintah pusat, pemerintah daerah,
memuat banyak penduduk,
dunia usaha, dan masyarakat.
Memanfaatkan lahan sesuai dengan
Kebersamaan dan kemitraan dalam
peruntukannya.
paradigma baru pembangunan dengan
Penataan ruang diselenggarakan dengan menggeser peran dan fungsi pemerintah
mengoptimalkan manfaat ruang dan dari penyelenggara menjadi pemberdaya.
sumber daya yang terkandung di
7) Perlindungan Kepentingan Umum
dalamnya serta menjamin terwujudnya
tata ruang yang berkualitas. Azas perlindungan kepentingan umum
dalam penyelenggaraan penataan ruang
5) Keterbukaan
dilaksanaan dengan mengutamakan
Azas keterbukaan diwujudkan diantaranya kepentingan masyarakat secara umum
melalui penyampaian informasi terkait baik yang bersifat jangka panjang
pemanfaatan ruang berdasarkan RTRW maupun jangka pendek menyangkut
kepada masyarakat, kebijakan yang ketersediaan dan pemanfaatan
transparan dan terdokumentasikan secara sumberdaya alam. Perlindungan
resmi oleh pemerintah; masyarakat kepentingan umum ini harus tercermin
mengetahui peruntukan-peruntukan lahan dalam RTRWN, RTRWP, RTRW
dalam RTRW serta memberikan informasi Kabupaten/Kota.
transparan terkait proses perizinan;
8) Kepastian Hukum dan Keadilan
Penataan Ruang diselenggarakan dengan
memberikan akses yang seluas-luasnya Penataan ruang diselenggarakan dengan
kepada masyarakat untuk mendapatkan berlandaskan hukum dan atau ketentuan
informasi yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang
penataan ruang. berlaku dan dilaksanakan dengan
39
mempertimbangkan rasa keadilan tujuan ini memerlukan langkah-langkah sistemis

masyarakat serta melindungi hak dak dalam penyelenggaraan penataan ruang yang
kewajiban semua pihak secara adil mencakup pengaturan, pembinaan, pelaksanaan
dengan jaminan kepastian hukum. dan pengawasan (TURBINLAKWAS)
Kepastian hukum dan keadilan ini harus
1) Pengaturan (TUR)
dicerminkan dalam pengendalian dan
pengawasan pemanfaatan ruang yang Penataan ruang merupakan upaya
dilengkapi dengan PPNS yang memiliki pembentukan landasan hukum bagi
kapasitas dan kompetensi yang cukup Pemerintah (pusat), pemerintah daerah, dan
yang tersedia untuk masing-masing masyarakat. Selain UUPR, landasan hukum
wilayah propinsi, kabupaten dan kota. dalam penyelenggaraan penataan ruang
mencakup peraturan pelaksanaan undang-
9) Akuntabilitas
undang, produk rencana umum dan rencana
Akuntabilitas dalam penyelenggaraan rinci tata ruang, pedoman, standar, petunjuk
penataan ruang adalah meliputi aspek teknis, dan produk pengaturan lain yang
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan dibutuhkan dalam penyelenggaraan
pengendalian serta pengawasan penataan ruang.
pemanfaatan ruang. Akuntabilitas dalam
2) Pembinaan (BIN)
penyelenggaraan penataan ruang yang
dimaksud adalah menyangkut input atau Penataan ruang merupakan upaya untuk
pembiayaan, proses pelaksanaan, output, meningkatkan kinerja penataan ruang yang
outcome, benefit maupun impact. diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat. Dengan
B. Konsep Pengaturan, Pembinaan, Pelaksanaan,
meningkatnya kinerja para pemangku
Pengawasan (TURBINLAKWAS)
kepentingan, tujuan untuk mewujudkan
Berdasarkan Undang-undang No. 26 tahun 2007 , ruang wilayah Nusantara yang aman,
sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahawa nyaman, produktif, dan berkelanjutan pun
penyelenggaraan penatan ruang bertujuan untuk diharapkan dapat segera terwujud.
mewujudkan ruang wilayah nusantara yang aman
3) Pelaksanaan (LAK)
nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Pencapaian
40
Penataan ruang merupakan upaya kewenangan dan tanggungjawab masing-masing

pencapaian tujuan penataan ruang melalui pemangku kepentingan.
pelaksanaan perencanaan tata ruang,
Dalam penyelenggaraan penataan ruang Dilakukan
pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pembagian wewenang antara pemerintah,
pemanfaatan ruang. Pada tahap ini langkah-
pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
langkah pengelolaan ruang dilaksanakan
kabupaten/kota hal ini dilakukan untuk
hingga terbentuk tata ruang yang
memberikan kejelasan tugas dan tanggungjawab
diharapkan.
masing-masing. Selain itu seluruh komponen
4) Pengawasan (WAS) TURBINLAKWAS harus dilaksanakan secara
proporsional dan seimbang.
Penataan ruang merupakan upaya agar
penyelenggaraan penataan ruang dapat Penyelenggaraan penataan ruang ditujukan untuk
diwujudkan sesuai dengan ketentuan mewujudkan ruang nusantara yang aman, nyaman,
peraturan perundang-undangan. Upaya ini produktif dan berkelanjutan. Ruang yang aman
dilaksanakan oleh pemerintah dan terkait dengan upaya menjaga keutuhan NKRI
masyarakat terhadap pengaturan, serta melindungi masyarakat dari ancaman
pembinaan, dan pelaksanaan penataan bencana.Ruang yang nyaman meliputi penyediaan
ruang. kawasan permukiman dan kawasan perkotaan yang
layak huni. Ruang yang produktif terkait dengan
Pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan
upaya untuk menyediakan ruang-ruang produktif
pengawasan (TURBINLAKWAS) penataan ruang
dan jalur-jalur distribusi ekonomi yang dapat
yang diamanatkan Undang-Undang nomor 26
mendukung peningkatan kesejahteraan
tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR),
masyarakat. Sedangkan ruang yang berkelanjutan
merupakan tanggungjawab seluruh pemangku
terkait dengan upaya pelestarian lingkungan dan
kepentingan. Oleh karena itu, langkah-langkah
menjaga daya tampung dan daya dukung
yang diambil para pemangku kepentingan harus
lingkungan agar dapat dinikmati oleh generasi yang
membentuk sinergi dalam jangka panjang dan
akan datang.
didasari kesamaan pandang tentang bagaimana
menyelenggarakan penataan ruang sesuai dengan
41
GAMBAR 2 PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Sumber : UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
B. ARAHAN KEBIJAKAN DIREKTORAT Melaksanakan penyiapan perumusan dan

JENDERAL TATA RUANG pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di
bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan
Berdasarkan RPJMN dan Tujuan serta sasaran dari
pemanfaatan ruang daerah dengan
Kebijakan Direktorat Jenderal Tata Ruang
menyelenggarakan fungsi:
Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang terkait
dengan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah pada tabel operasional di bidang pembinaan perencanaan
tentang Sasaran Program Penyelenggaraan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;
Pembinaan Penataan Ruang daerah.
b. Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang
pemanfaatan ruang daerah;
C. TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT
PEMBINAAN PERENCANAAN TATA c. Penyiapan instrumen dan pelaksanaan
RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG peningkatan peran serta masyarakat dalam
DAERAH pembinaan perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang daerah;
Pemanfaatan Ruang Daerah mempunyai tugas
42
d. Penyiapan pengelolaan data dan informasi pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat,
serta bahan komunikasi; pengelolaan data dan informasi di bidang
e. Pelaksanaan pembinaan perencanaan tata
pemanfaatan ruang daerah.
ruang dan pemanfaatan ruang kepada
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, TABEL 9 SASARAN PROGRAM PENYELENGGARAAN
dan pemerintah kota, termasuk pemenuhan PEMBINAAN PENATAAN RUANG DAERAH
standar pelayanan minimum bidang penataan Sasaran Program : Terwujudnya Penyelenggaraan
ruang; dan (Outcome) Pembinaan Penataan Ruang daerah
f. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. Sasaran Kegiatan : Fasilitasi perencanaan tata ruang dan
(Output) 1 pemanfaatan ruang daerah
Aktivitas : Melaksanakan pembinaan teknis

Sebagai upaya mewujudkan visi dan misi
pemanfaatan ruang daerah di
penyelenggaraan penataan ruang maka diperlukan Provinsi/Kabupaten/Kota
struktur organisasi. Adapun struktur organisasi Memberikan Persetujuan Substansi
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan dalam penyusunan RTRW
Pemanfaatan Ruang Daerah tersebut adalah Provinsi/Kabupaten/Kota
sebagai berikut: Melaksanakan Pembinaan

Pemenuhan SPM di
1. Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan Provinsi/Kabupaten/Kota/ Perkotaan
2. Subdirektorat Pembinaan Wilayah I Sasaran Kegiatan : Forum pemangku kepentingan dan

(Output) 2 kelompok masyarakat yang dibentuk
3. Subdirektorat Pembinaan Wilayah II dan difasilitasi pengembangannya
dalam perencanaan tata ruang dan
4. Subdirektorat Pembinaan Wilayah III pemanfaatan ruang daerah
5. Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV Aktivitas : Melaksanakan program kemitraan

dengan forum masyarakat dan dunia
Sub Direktorat Perencanaan dan Kemitraan usaha
memiliki tugas: Sumber : Kementerian ATR Tahun 2015
Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan dan

strategi, pelaksanaan program, instrumen dan
43
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Sub pelaksanaan kebijakan teknis dan program di
Direktorat Perencanaan dan Kemitraan bidang pembinaan perencanaan tata ruang
menyelenggarakan fungsi: dan pemanfaatan ruang daerah; ;
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan c. Penyiapan dan pengelolaan data dan informasi
strategi operasional, rencana dan program di di bidang pembinaan perencanaan tata ruang
bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah; dan;
dan pemanfaatan ruang daerah;;
d. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis,
b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kriteria, dan pelaksanaan program kemitraan
GAMBAR 3 STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN

PEMANFAATAN RUANG DAERAH
Sumber : Permen 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
44
dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, dan A. SUB DIREKTORAT PEMBINAAN WILAYAH I
organisasi nonpemerintah serta pemberdayaan
Subdirektorat Pembinaan Wilayah I memiliki tugas
masyarakat dalam penataan dan pembinaan
melaksanakan penyiapan bahan kebijakan
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang
ruang daerah.
dan pemanfaatan ruang kepada pemerintah
Sub Direktorat Perencanaan dan Kemitraan terdiri provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah
atas: kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan
minimum bidang penataan ruang di wilayah Pulau
1) Seksi Perencanaan Umum dan Monitoring
Sumatera.
Evaluasi memiliki tugas:
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas,
Melakukan penyiapan bahan penyusunan
Subdirektorat Pembinaan Wilayah I
kebijakan dan strategi operasional, rencana
dan program, serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan teknis dan program di a. pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan
bidang pembinaan perencanaan tata ruang teknik perencanaan tata ruang dan
dan pemanfaatan ruang daerah. pemanfaatan ruang daerah, termasuk
pemenuhan standar pelayanan minimum
2) Seksi Data Informasi, dan Kemitraan memiliki
bidang penataan ruang di wilayah Pulau
tugas:
Sumatera;
Melakukan penyiapan bahan pengelolaan data
b. pelaksanaan evaluasi dalam rangka
dan informasi di bidang pembinaan
persetujuan substansi rancangan peraturan
daerah tentang rencana tata ruang wilayah
ruang daerah; pelaksanaan penyusunan
provinsi, rencana tata ruang wilayah
petunjuk teknis, kriteria, dan pelaksanaan
kabupaten, dan rencana tata ruang wilayah
kemitraan dengan dunia usaha, lembaga
kota beserta rencana rincinya di wilayah Pulau
pendidikan, dan organisasi nonpemerintah
Sumatera; dan
serta pemberdayaan masyarakat dalam
pembinaan perencanaan tata ruang dan c. pelaksanaan pengembangan kapasitas
pemanfaatan ruang daerah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,
45
dan pemerintah kota dalam perencanaan tata tata ruang wilayah kota beserta rencana
ruang dan pemanfaatan ruang di wilayah rincinya dan rencana tata ruang kawasan
Pulau Sumatera. perkotaan, serta pengembangan kapasitas
pemerintah kota di wilayah Pulau Sumatera.
Subdirektorat Pembinaan Wilayah I terdiri atas:
1) Seksi Bina Provinsi dan Kabupaten Wilayah

Sumatera memiliki tugas: B. SUB DIREKTORAT PEMBINAAN WILAYAH II
Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan Subdirektotat Pembinaan Wilayah II memiliki tugas

bimbingan teknis dan bantuan teknik melaksanakan penyiapan bahan kebijakan
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang
ruang daerah termasuk pemenuhan standar dan pemanfaatan ruang kepada pemerintah
pelayanan minimum bidang penataan ruang, provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah
evaluasi dalam rangka persetujuan substansi kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan
rancangan peraturan daerah tentang rencana minimum bidang penataan ruang di wilayah Pulau
tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata Jawa dan Pulau Bali.
ruang wilayah kabupaten beserta rencana
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas,
rincinya, serta pengembangan kapasitas
Subdirektorat Pembinaan Wilayah II
pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten di wilayah Pulau Sumatera.
a. pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan
2) Seksi Bina Kota dan Perkotaan Wilayah
teknik perencanaan tata ruang dan
Sumatera memiliki tugas:
pemanfaatan ruang daerah, termasuk
Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemenuhan standar pelayanan minimum
bimbingan teknis dan bantuan teknik bidang penataan ruang di wilayah Pulau Jawa
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan dan Pulau Bali;
ruang daerah termasuk pemenuhan standar
pelayanan minimum bidang penataan ruang,
evaluasi dalam rangka persetujuan substansi
rancangan peraturan daerah tentang rencana
46
kabupaten, dan rencana tata ruang wilayah Melakukan penyiapanbahan pelaksanaan

kota beserta rencana rincinya di wilayah Pulau bimbingan teknis dan bantuan teknik
Jawa dan Pulau Bali; dan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
ruang daerahtermasuk pemenuhan standar
c. pelaksanaan pengembangan kapasitas
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,
dan pemerintah kota dalam perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang di wilayah
tata ruang wilayah kota beserta rencana
Pulau Jawa dan Pulau Bali.
rincinya dan rencana tata ruang kawasan
Subdirektotat Pembinaan Wilayah II terdiri atas: perkotaan, serta pengembangan kapasitas
1) Seksi Bina Provinsi dan Kabupaten Wilayah pemerintah kota di wilayah Pulau Jawa dan
Jawa dan Bali memiliki tugas: Pulau Bali
Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan

bimbingan teknis dan bantuan teknik C. SUB DIREKTORAT PEMBINAAN WILAYAH III
Sub Direktorat Pembinaan Wilayah III memiliki
ruang daerah termasuk pemenuhan standar
tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan
pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang
dan pemanfaatan ruang kepada pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah
tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata
kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan
ruang wilayah kabupaten beserta rencana
minimum bidang penataan ruang di wilayah Pulau
Kalimantan dan Pulau Sulawesi
kabupaten di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Sub
Bali Direktorat Pembinaan Wilayah III
2) Seksi Bina Kota dan Perkotaan Wilayah Jawa
dan Bali memiliki tugas: a. pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan
teknik perencanaan tata ruang dan
47
pemanfaatan ruang daerah, termasuk ruang wilayah kabupaten beserta rencana

pemenuhan standar pelayanan minimum rincinya, serta pengembangan kapasitas
bidang penataan ruang di wilayah Pulau pemerintah provinsi dan pemerintah
Kalimantan dan Pulau Sulawesi; kabupaten di wilayah Pulau Kalimantan dan
Pulau Sulawesi.
persetujuan substansi rancangan peraturan 2) Seksi Bina Kota dan Perkotaan Wilayah
daerah tentang rencana tata ruang wilayah Kalimantan dan Sulawesi memiliki tugas:
Melakukan penyiapanbahan pelaksanaan
bimbingan teknis dan bantuan teknik
kota beserta rencana rincinya di wilayah Pulau
Kalimantan dan Pulau Sulawesi; dan
ruang daerahtermasuk pemenuhan standar
c. pelaksanaan pengembangan kapasitas pelayanan minimum bidang penataan ruang,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, evaluasi dalam rangka persetujuan substansi
dan pemerintah kota dalam perencanaan tata rancangan peraturan daerah tentang rencana
ruang dan pemanfaatan ruang di wilayah tata ruang wilayah kota beserta rencana
Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. rincinya dan rencana tata ruang kawasan
perkotaan, serta pengembangan kapasitas
Sub Direktorat Pembinaan Wilayah III terdiri atas:
pemerintah kota di wilayah Pulau Kalimantan
1) Seksi Bina Provinsi dan Kabupaten Wilayah dan Pulau Sulawesi.
Kalimantan dan Sulawesi memiliki tugas:

D. SUB DIREKTORAT PEMBINAAN WILAYAH IV
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV memiliki tugas
ruang daerah termasuk pemenuhan standar melaksanakan penyiapan bahan kebijakan
pelayanan minimum bidang penataan ruang, pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang
evaluasi dalam rangka persetujuan substansi dan pemanfaatan ruang kepada pemerintah
rancangan peraturan daerah tentang rencana provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah
tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan
48
minimum bidang penataan ruang di wilayah Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV terdiri atas:
Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan
1) Seksi Bina Provinsi dan Kabupaten Wilayah
Pulau Papua.
Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua memiliki
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, tugas:
Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV
a. Pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
teknik perencanaan tata ruang dan ruang daerah termasuk pemenuhan standar
pemanfaatan ruang daerah, termasuk pelayanan minimum bidang penataan ruang,
pemenuhan standar pelayanan minimum evaluasi dalam rangka persetujuan substansi
bidang penataan ruang di wilayah Kepulauan rancangan peraturan daerah tentang rencana
Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata
Papua; ruang wilayah kabupaten beserta rencana
b. Pelaksanaan evaluasi dalam rangka
kabupaten di wilayah Kepulauan Nusa
Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau
Papua.
kota beserta rencana rincinya di wilayah 2) Seksi Bina Kota dan Perkotaan Wilayah Nusa
Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Tenggara, Maluku, dan Papua memiliki tugas:
dan Pulau Papua; dan
c. Pelaksanaan pengembangan kapasitas bimbingan teknis dan bantuan teknik
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
dan pemerintah kota dalam perencanaan tata ruang daerahtermasuk pemenuhan standar
ruang dan pemanfaatan ruang di wilayah pelayanan minimum bidang penataan ruang,
Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, evaluasi dalam rangka persetujuan substansi
dan Pulau Papua. rancangan peraturan daerah tentang rencana
tata ruang wilayah kota beserta rencana
49
rincinya dan rencana tata ruang kawasan 1. Belum optimalnya pembinaan ruang
perkotaan, serta pengembangan kapasitas dipengaruhi keterbatasanstrategi program
pemerintah kota di wilayah Kepulauan Nusa kemitraan, ketersediaan data dan informasi
Tenggara,Kepulauan Maluku, dan Pulau serta kemitraan dengan pelaku kepentingan
Papua.
2. Kebutuhan peningkatan kualitas pembinaan
perencanaan dan pemanfatan ruang dalam
D. VISI MISI DIREKTORAT PEMBINAAN bentuk peningkatan kapasitas kelembagaan
PERENCANAAN TATA RUANG DAN dan percepatan pengesahan produk RTRW
PEMANFAATAN RUANG DAERAH dan Rencana Rinci
Berdasarkan hasil kajian terhadap isu dan 3. Quick Wins Direktorat Pembinaan
tantangan bidang pembinaan dan pembinaan tata Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
ruang, maka tujuan dan sararan Direktorat Ruang Daerah meliputi:
Pemanfaatan Ruang Daerah didasarkan pada  Percepatan Perda RTRW Provinsi di 8
beberapa pertimbangan yaitu: (delapan) Provinsi, (Sumatera Utara;

Riau; Kepulauan Riau; Sumatera
 Rumusan kebijakan RPJP Nasional Selatan; Kalimantan Selatan;
 RPJM Nasional 2015-2019 Kalimantan Tengah; Kalimantan Timur
dan Kalimantan Utara)
 Nawa Cita
 Peninjauan Kembali Perda RTRW
 Renstra Kementerian Agraria dan Tata
Provinsi
Ruang/BPN 2015-2019
 Penyediaan Peta RDTR Skala 1: 5000
 Renstra Ditjen Tata Ruang 2015-2019
 Isu-Isu Strategis Penyelenggaraan

Penataan Ruang Nasional dan Provinsi. Berdasarkan kepada isu tersebut maka visi dari
direktirat pembinaan perencanaan tata ruang dan
Berdasarkan hal di atas maka isu utama pembinaan
pemanfaatan ruang daerah adalah sebagai berikut
adalah:
:
50
Visi : E. TUJUAN DAN SASARAN DIREKTORAT

PEMBINAAN PERENCANAAN TATA
Rumusan visi dan misi yang akan dicapai dalam
RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG
Rencana Strategis Direktorat Pembinaan
DAERAH
Daerah 2015-2019 adalah sebagai berikut: Berdasarkan visi dan misi Direktorat Pembinaan
“Terwujudnya Pembinaan Perencanaan Dan
Daerah, maka tujuan yang akan dicapai oleh
Pemanfaatan Ruang Daerah yang optimal
dan berkualitas Dalam Mendukung
Pemanfaatan Ruang Daerah, yaitu:
Penyelenggaraan Penataan Ruang”
“Mewujudkan perencanaan tata ruang dan
Misi :
pemanfaatan ruang daerah yang berkualitas
Sejalan dengan tugas dan fungsi Direktorat melalui pembinaan seluruh pemangku
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan kepentingan di bidang perencanaan tata
Pemanfaatan Ruang Daerah, untuk mencapai Visi ruang dan pemanfaatan ruang”
Sedangkan sasaran yang akan dicapai oleh
Pemanfaatan Ruang Daerah, ditetapkanlah Misi
Pemanfaatan Ruang Daerah dalam mencapai
Pemanfaatan Ruang Daerah tahun 2015 – 2019
tujuan yang dimaksud antara lain, yaitu :
sebagai berikut:
1. Terwujudnya strategi pembinaan perencanaan
1. Mewujudkan pembinaan perencanaan dan
dan pemanfaatan ruang daerah yang tepat
pemanfaatan ruang daerah dengan strategi
yang tepat dan peningkatan kemitraan antar 2. Terciptanya program kemitraan yang optimal
pelaku kepentingan
3. Terciptanya sistem informasi dan basis data
2. Mewujukan strategi operasional pembinaaan pendukung pembinaan penataan ruang
perencanaan dan pemanfaatan ruang daerah daerah yang akurat dan aksesibel.
untuk mendorong proses dan produk RTRW
dan Rencana Rinci yang berkualitas
51
4. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi

antar sektor dan antar wilayah mengenai
5. Tercapainya Peninjauan Kembali RTRW yang

terintegrasi dengan Nawacita
6. Terciptanya pemahaman para pemangku

kepentingan akan perundang - undangan dan
NSPK bidang penataan ruang.
7. Tercapainya Percepatan pengesahan perda

Rencana Tata Ruang
8. Tercapainya pemberian persetujuan substansi

dalam penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten,
Kota
9. Tercapainya pemenuhan SPM bidang penataan

ruang
52
A. ARAH KEBIJAKAN DAN INDIKATOR Keberhasilan pelaksanaan pada tiap-tiap komponen

BIDANG TATA RUANG RPJMN 2015- kegiatan utama tersebut akan menentukan sejauh
2019 mana tujuan pembangunan bidang tata ruang
tercapai. Dengan demikian efektivitas
Berdasarkan permasalahan, isu strategis,
penyelenggaraan penataan ruang pada tiap
tantangan, serta sasaran pembangunan Bidang
komponen menjadi faktor kunci yang menentukan
Tata Ruang Tahun 2015-2019, maka dapat
keberhasilan pembangunan penataan ruang secara
dirumuskan arah kebijakan dan strategi
keseluruhan.
pembangunan Bidang Tata Ruang.
Penyelenggaraan penataan ruang meliputi 4 Adapun Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikator
(empat) kegiatan utama yakni pengaturan, pembangunan bidang tata ruang dapat dilihat pada
pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan. tabel berikut ini.
TABEL 10 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN INDIKATOR OUTPUT PEMBANGUNAN BIDANG TATA RUANG
RPJMN 2015-2019
STRATEGI INDIKATOR OUTPUT KELEMBAGAAN
Arah Kebijakan 1: Meningkatkan Ketersediaan Regulasi Tata Ruang yang Efektif dan Harmonis
1. Penyusunan peraturan a. Tersusunnya peraturan perundangan a. Kemen Agraria & Tata

perundangan amanat UUPR pengelolaan ruang udara Ruang
b. Tersusunnya peraturan perundangan
ruang laut di atas 12 mil
c. Terlaksananya revisi RTRWN b. KKP
55
c. Kemen Agraria & Tata

Ruang
2. Harmonisasi peraturan Harmonisnya peraturan perundangan Menko Ekon, Bappenas, Setkab

perundangan yang berkaitan sektoral yang berkaitan dengan Bidang
dengan Bidang Tata Ruang Tata Ruang
3. Penyusunan regulasi turunan Tersusunnya regulasi turunan UU No. 27 KKP

UU No. 27 Tahun 2007 jo UU Tahun 2007 jo UU No. 1 Tahun 2014
No. 1 Tahun 2014 terkait terkait RZWP3K
RZWP3K
4. Penginternalisasian kebijakan Tersusunnya NSPK bidang TR yang sudah Kemen Agraria dan Tata Ruang
sektoral dalam NSPK Bidang mengakomodir kebijakan sektoral (a.l.
Tata Ruang kerjasama antarnegara di kawasan
perbatasan, bencana, perkotaan,
perdesaan, perubahan iklim, pengelolaan
ruang bawah tanah, pembiayaan dan
sertifikasi tim penyusun RTR)
5. Penyusunan pedoman a. Tersusunnya pedoman integrasi a. Bappenas, Kemendagri

integrasi RTR dengan rencana rencana tata ruang dengan rencana
pembangunan pembangunan dan rencana sektoral
b. Tersusunnya mekanisme
implementasi integrasi pemanfaatan
ruang oleh berbagai sektor yang b. Bappenas, Kemendagri
mengacu pada indikasi program
rencana tata ruang
Arah Kebijakan 2: Meningkatkan Pembinaan Kelembagaan Penataan Ruang
1. Optimasi kinerja instansi a. Tersusunnya standarisasi instansi a. Kemendagri, Kemen Agraria

penyelenggara TR penyelenggara TR & Tata ruang
b. Terselenggaranya pembinaan SDM
56
Penataan Ruang di Nasional dan b. Kemendagri, Kemen Agraria

Daerah dengan kurikulum & Tata ruang
terstandardisasi
2. Optimasi kinerja BKPRN- a. Terselenggaranya Rakernas BKPRN a. Kemendagri

BKPRD dan Raker Regional BKPRD
b. Tersusunnya Mekanisme Hubungan
Kerja BKPRN-BKPRD b. Kemendagri
3. Pembentukan perangkat PPNS a. Tersusunnya pedoman kerja PPNS a. Kemen Agraria & Tata ruang
yang handal (beserta pola b. Tersedianya jumlah PPNS yang
rekrutmennya) memadai b. Kemen Agraria & Tata ruang
4. Peningkatan partisipasi Terbentuknya forum masyarakat dalam Kemendagri

masyarakat dalam rangka rangka pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan dan pemanfaatan ruang
pengendalian pemanfaatan
ruang
5. Penyusunan sistem informasi Tersusunnya sistem informasi penataan Kemen Agraria & Tata ruang
penataan ruang ruang yang terintegrasi antara Pusat dan
Daerah
Arah Kebijakan 3: Menyediakan RTR yang Berkualitas, Tepat Waktu dan Serasi Antar Dokumen Rencana serta
Melaksanakan Aturan Zonasi, Insentif dan Pemberian Sanksi secara Konsisten
1. Percepatan penyelesaian a. Terlaksananya penetapan Perda a. Kemen Agraria & Tata ruang
Perda RTRW Provinsi dan RTRW Prov dan Kab/Kota dan Perda
Kab/Kota dan Perda Rencana Rencana Rinci Tata Ruang (a.l. KSP,
Rinci Tata Ruang KSK, RDTR)
b. Tersusunnya rekomendasi perbaikan
mekanisme persetujuan substansi
RTR termasuk sertifikasi bagi tim b. Kemen Agraria & Tata ruang,
persub Kemendagri
57
2. Percepatan penyelesaian a. Tersusunnya mekanisme/tata cara a. KKP

Perda RZWP3K dan proses pemberian tanggapan RZWP3K
implementasinya dalam forum BKPRN
b. Terlaksananya penetapan Perda
RZWP3K b. KKP
3. Penyusunan peraturan zonasi a. Tersusun dan diimplementasikannya a. Kemen. PU

yang lengkap untuk menjamin peraturan zonasi sesuai standar
implementasi RTR b. Terselenggaranya pembinaan
kapasitas kelembagaan untuk
melaksanakan peraturan zonasi b. Kemendagri
4. Percepatan penyediaan peta Tersedianya peta dan data lain yang BIG, Kemen Agraria & Tata
dan data lain yang mutakhir mutakhir untuk penyelenggaraan ruang
penataan ruang (penggunaan Jaringan
Data Spasial Nasional (JSDN), penyediaan
foto udara resolusi tinggi sebagai dasar
peta skala 1:5000 untuk RDTR)
5. Pemetaan indikasi program Tersusunnya rencana pembangunan yang Bappenas, Kemen Agraria &
RTR ke dalam program telah mengakomodir indikasi program Tata ruang
rencana pembangunan RTR
6. Penyusunan pedoman a. Tersusunnya pedoman mekanisme a. Kemen Agraria & Tata ruang
mekanisme insentif, insentif dan pemberian sanksi dalam
kompensasi dan pemberian penyelenggaraan penataan ruang
sanksi dalam penyelenggaraan b. Terselenggaranya pembinaan
penataan ruang kapasitas kelembagaan untuk b. Kemendagri
melaksanakan mekanisme insentif
dan pemberian sanksi
7. Penyusunan sistem informasi Tersusunnya sistem informasi publik Kemen Agraria & Tata ruang
publik dalam rangka perizinan terpadu yang terintegrasi dengan sistem
pemanfaatan ruang perizinan di Daerah
Arah Kebijakan 4: Melaksanakan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang
58
Pelaksanaan pemantauan dan a. Tersusunnya indikator outcome dan a. Kemen Agraria & Tata ruang
evaluasi penyelenggaraan penataan baseline keberhasilan
ruang (pengawasan dan penyelenggaraan penataan ruang
pengendalian), termasuk di daerah b. Tersusunnya sistem informasi
perbatasan. penataan ruang yang mendukung b. Kemen Agraria & Tata ruang
pemantauan dan evaluasi
c. Terlaksananya pemantauan dan
evaluasi penyelenggaraan penataan
ruang c. Kemen Agraria & Tata ruang
d. Tersusunnya pedoman dan sistem
evaluasi pemanfaatan ruang
e. Terlaksananya evaluasi pemanfaatan
ruang d. Kemen Agraria & Tata ruang
e. Kemen Agraria & Tata ruang

Sumber: Background Study RPJMN 2015 – 2019
59
B. KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN 9. Peningkatkan pemenuhan SPM bidang

PERENCANAAN TATA RUANG DAN penataan ruang
Sejalan dengan tujuan dan sasaran, maka

C. KERANGKA REGULASI
Kebijakan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, yaitu: Berdasarkan capaian bidang penataan ruang, maka
dapat diidentifikasi yang menjadi kerangka regulasi
1. Peningkatan kualitas strategi pembinaan
bidang Penataan Ruang.
perencanaan dan pemanfaatan ruang daerah
yang tepat 1. Terdapat 2 (dua) PP yang perlu disusun,
karena merupakan arahan dari UU Penataan
2. Peningkatan program kemitraan
Ruang
3. Pengembangan sistem informasi dan basis
2. Terdapat 1 (satu) PP yang perlu direview,
data pendukung penataan ruang daerah yang
yaitu PP No.26 Tahun 2008 tentang Rencana
akurat dan aksesibel.
Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), di
4. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antar mana setiap 5 (lima) tahun sekali RTRWN
sektor dan antar wilayah mengenai perlu direview dan dimungkinkan untuk
penyelenggaraan tata ruang direvisi mengingat adanya faktor eksternal dan
internal yang dapat mempengaruhi ataupun
5. Pencapaian Peninjauan Kembali RTRW yang
menyebabkan perubahan rencana
terintegrasi dengan Nawacita
3. Terdapat 37 (tiga puluh tujuh) Rapermen yang
6. Peningkatan pemahaman para pemangku
belum dilegalkan menjadi Permen, 7 (tujuh)
kepentingan akan perundang-undangan dan
materi NSPK yang harus disusun
NSPK bidang penataan ruang.
Rapermennya.
7. Percepatan pengesahan perda Rencana Tata
Secara lebih mendetail kebutuhan kerangka
Ruang
regulasi bidang penataan ruang dapat dilihat pada
8. Peningkatan dukungan persetujuan substansi tabel berikut ini.
RTRW dan Rencana Rinci termasuk
keterpaduan dengan Nawa Cita
60
TABEL 11 MATRIK KERANGKA REGULASI BIDANG PENATAAN RUANG

ARAH KERANGKA REGULASI UNIT PENANGGUNG- UNIT TERKAIT /
NO. URGENSI PEMBENTUKAN TARGET PENYELESAIAN
/ KEBUTUHAN REGULASI JAWAB INSTITUSI
A PERATURAN PEMERINTAH (PP)
Aturan pelaksana dari UU Bappenas, Kemen PU, TNI,

1 PP Pertahanan Negara Kemenhan 2016
Penataan Ruang Polri,
Adanya perubahan rencana
Revisi PP No.26 Tahun 2008 Kemen Agraria & Tata
2 karena faktor eksternal dan BKPRN 2016
tentang RTRWN Ruang
internal
B. PERATURAN MENTERI AGRARIA & TATA RUANG (PERMEN AGRARIA & TATA RUANG)
Pedoman Pengaturan Zonasi

Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemen LH., BNPB,
1. Kawasan Sekitar Danau, Waduk, 2016
Penataan Ruang Ruang Kemen. ESDM
Situ
Pedoman Pengaturan Zonasi
Kawasan Lindung Yang Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemenhut, Kemen
2. 2016
Memberikan Perlindungan Penataan Ruang Ruang LH
Kawasan Bawahannya
Urgensi berdasarkan kajian
Pedoman Penyusunan KLHS Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemenhut, Kemen
3. terhadap KLHS bidang 2016
Bidang Penataan Ruang Ruang LH, BNPB
Penataan Ruang
Pedoman Pengendalian Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemen LH,
4. 2016
Pemanfaatan Ruang Perkotaan Penataan Ruang Ruang Kemendagri
Pedoman Teknis Pembinaan Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemen LH,
5. 2016
Kota Penataan Ruang Ruang Kemendagri
Pedoman Teknis Pengembangan Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemen LH,
6. 2016
Perkotaan Penataan Ruang Ruang Kemendagri
Standar Teknis Kelembagaan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemendagri,
7. 2016
Penyelenggaraan Kota pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemenkumham
pembinaan di daerah
Pedoman Penyediaan Ruang untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemenhut, Kemen
8. 2016
Evaluasi Bencana pembangunan dan pelaksanaan Ruang LH, BNPB
pembinaan di daerah
Pedoman Penataan Ruang Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemenhut, Kemen
9. 2016
Nasional (Agropolitan) Penataan Ruang Ruang Pertanian, Kemendagri
Pedoman Penataan Ruang
Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemendagri,
10. Nasional (Insentif dan 2016
Penataan Ruang Ruang Kemenkumham
Disinsentif)
Pedoman Penataan Ruang Urgensi berdasarkan kajian Bappenas, Kemen ESDM,
Nasional (Penjabaran kebijakan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Kemenperin, Kementan,
11. 2016
Nasional dalam Implementasi pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemenhut, Kemenhub,
RTR Provinsi/Kab/Kota) pembinaan di daerah Kemen. Kelautan dan
61

Perikanan, Kemen. LH,
Kemendagri
Bappenas, Kemen ESDM,

Kemenperin, Kementan,
Pedoman Kriteria Zona, Subzona
Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Kemenhut, Kemenhub,
12. dan Blok dalam Peraturan Zonasi 2016
Penataan Ruang Ruang Kemen. Kelautan dan
Kabupaten/Kota
Kemendagri
Bappenas, Kemen. LH,
Pedoman Teknis Penataan dan Dukungan terhadap kegiatan Kemen Agraria & Tata
13. Kemendikbud, 2016
Pelestarian Kota Pusaka inisiatif baru dari pemerintah Ruang
Kemenparekraf.
Dukungan terhadap kegiatan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemendagri,
14. Petunjuk Pelaksanaan P2KH 2016
inisiatif baru dari pemerintah Ruang Kemenparekraf
Pedoman Pelaksanaan Penataan
15. Ruang Kawasan Strategis 2016
Provinsi, Kabupaten, Kota
Kemendagri
Bappenas, Kemenhut,
Kemenperin, Kemendagri,
Pedoman Pelaksanaan Penataan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata
16. Kemen. Pertanian, Kemen 2016
Ruang Kawasan Perdesaan pembangunan dan pelaksanaan Ruang
Keluatan dan Perikanan,
pembinaan di daerah
Kemen. LH
Pedoman Pengawasan Penataan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemenkumham,
17. 2016
Ruang Provinsi dan Kabupaten pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemendagri, Kemen
pembinaan di daerah
Urgensi berdasarkan kajian Kemenperin, Kementan,
Standar Teknis Evaluasi Kualitas
untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Kemenhut, Kemenhub,
18. Substansi Muatan RTRW Provinsi 2016
pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemen. Kelautan dan
dan Kabupaten
pembinaan di daerah Perikanan, Kemen. LH,
Kemendagri
Bappenas, BiG, Kemen
Standar Data, Informasi, dan ESDM, Kemenperin,
untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata
19. Peta Penataan Ruang Wilayah Kementan, Kemenhut, 2016
pembangunan dan pelaksanaan Ruang
Provinsi dan Kabupaten Kemenhub, Kemen. Kelautan
pembinaan di daerah
dan Perikanan, Kemen. LH
Standar Kelembagaan Penataan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemendagri,
20. 2016
Ruang Provinsi dan Kabupaten pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemenkumham
pembinaan di daerah
Standar Teknis Pelaksanaan SPM Amanat PP No.65 /2005
Kemen Agraria & Tata
21. Bidang Penataan Ruang tentang Pedoman Penyusunan Bappenas, Kemendagri 2016
Ruang
Kab/Kota Dan Penerapan SPM
62

Standar Penataan Ruang di untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemenhut, Kemen
22. 2016
Kawasan Rawan Bencana pembangunan dan pelaksanaan Ruang LH, BNPB
pembinaan di daerah
Petunjuk Teknis Kerjasama untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemendagri,
23. 2016
Penataan Ruang Antar Daerah pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemenkumham
pembinaan di daerah
24. Pemanfaatan ruang dalam bumi 2016
Kemendagri
Pedoman Kriteria Kawasan Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata Kemenhut, Kemenhub,
25. 2016
Perkotaan Penataan Ruang Ruang Kemen. Kelautan dan
Kemendagri
Pedoman Standar Pemetaan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata
26. Bappenas, BIG 2016
RDTR pembangunan dan pelaksanaan Ruang
pembinaan di daerah
Pedoman Tata Cara Penentuan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata
27. Bappenas 2016
Intensitas Pemanfaatan Ruang pembangunan dan pelaksanaan Ruang
pembinaan di daerah
Pedoman Pengendalian
untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemenhut, Kemen
28. Pemanfaatan Ruang di Kawasan 2016
pembangunan dan pelaksanaan Ruang LH, BNPB
Banjir
pembinaan di daerah
Pedoman Pembinaan Penataan
untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemendagri,
29. Ruang Provinsi, Kabupaten, dan 2016
pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemenkumham
Kota
pembinaan di daerah
Urgensi berdasarkan kajian Bappenas, Kemenhut, Kemen.
Penataan Ruang Pasca Kegiatan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata ESDM, Kementan,
30. 2016
Pertambangan pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemenparekraf, Kemen LH,
pembinaan di daerah BNPB
Standar Teknis Pelaksanaan
31. Penataan Ruang Wilayah 2016
Kabupaten
Kemendagri
Standar Teknis Pelaksanaan urgensi berdasarkan kajian Bappenas, Kemen ESDM,
Kemen Agraria & Tata
32. Penataan Ruang Wilayah untuk pelaksanaan Kemenperin, Kementan, 2016
Ruang
Provinsi pembangunan dan pelaksanaan Kemenhut, Kemenhub,
63

pembinaan di daerah Kemen. Kelautan dan
Kemendagri
33. Penataan Ruang Kawasan 2016
Strategis Kabupaten
Kemendagri
Strategis Provinsi
Kemendagri
Agropolitan dan Perdesaan
Kemendagri
Amanat PP Penyelenggaraan Kemen Agraria & Tata
36. Standar Teknis Peraturan Zonasi Bappenas 2016
Penataan Ruang Ruang
Juknis Pengawasan Teknik
untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Bappenas, Kemendagri,
37. Penyelenggaraan Penataan 2016
pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemenkumham, Polri
Ruang
pembinaan di daerah
Kriteria Pemanfaatan Ruang dan Urgensi berdasarkan kajian
Pengendalian Pemanfaatan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata
38 Bappenas, Kemenhub 2017
Ruang di Sepanjang Jalan Arteri pembangunan dan pelaksanaan Ruang
Primer Antar Kota pembinaan di daerah
Pedoman Pengembangan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Kemenhut, Kemenhub,
39 2017
Instrumen Pemanfaatan Ruang pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemen. Kelautan dan
Kemendagri
Pedoman Pengendalian untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Kemenhut, Kemenhub,
40 2017
Pemanfaatan Ruang pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemen. Kelautan dan
Kemendagri
Pedoman Penataan Kawasan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata
41 Bappenas, Kemen. LH 2017
Sekitar IPAL pembangunan dan pelaksanaan Ruang
pembinaan di daerah
64

Pedoman Penilaian
untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata
42 Penyelenggaraan Penataan Bappenas, Kemendagri, 2017
pembangunan dan pelaksanaan Ruang
ruang Provinsi dan Kabupaten
pembinaan di daerah
Pedoman Monitoring dan untuk pelaksanaan Kemen Agraria & Tata Kemenhut, Kemenhub,
43 2017
Evaluasi Pemanfaatan Ruang pembangunan dan pelaksanaan Ruang Kemen. Kelautan dan
Kemendagri
Sumber: Sumber: Background Study RPJMN 2015 – 2019
D. KERANGKA KELEMBAGAAN lebih kepada supervisi kegiatan secara

berjenjang ke bawah. Hal – hal yang bersifat
A. Daya Terpasang Direktorat Pembinaan
teknis menjadi kewajiban dari Eselon IV
sebagai Ketua Tim Teknis untuk melakukan
Ruang Daerah
supervisi mendalam.
Pertimbangan kemampuan kelembagaan Direktorat
2. Berdasarkan hasil diskusi dengan Direktorat
Pemanfaatan Ruang Daerah didasarkan pada
Pemanfaatan Ruang Daerah serta asumsi
kapasitas terpasang untuk mengelola kegiatan.
kemampuan perjalanan dinas lapangan
Kapasitas terpasang di sini artinya adalah kapasitas
sebagai suprevisi teknis, maka kapasitas
tiap struktur kelembagaan Direktorat Pembinaan
terpasang Eselon IV adalah 5 (lima) kegiatan
baik untuk swakelola maupun kontraktual.
Daerah dalam melakukan supervisi ataupun terjun
langsung sebagai tim teknis dari kegiatan tersebut. Dengan menggunakan asumsi tersebut maka dapat
dihitung kapasitas terpasang Direktorat Pembinaan
Terdapat beberapa asumsi yang digunakan dalam
penghitungan kapasitas terpasang, yaitu sebagai
Daerah dalam mengelola kegiatan sebagaimana
berikut:
hasilnya dapat dilihat antara lain yaitu:
1. Secara keorganisasian kapasitas terpasang
dihitung dari kapasitas Eselon IV sebagai tim
teknis, mengingat level Eselon I hingga III
65
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan dalam pemanfaatan ruang KSP dan KSK yang
Pemanfaatan Ruang Daerah : masih membutuhkan tugas pembantuan
(dekonsentrasi)
Eselon III :5
Oleh karena itu, dibutuhkan setidaknya 2 (dua)
Eselon IV : 10
kerangka kelembagaan yang diamanatkan oleh UU
Sehingga estimasi kemempuan pengelolaan Penataan Ruang yaitu:
kegiatan antara lain yaitu 5 paket per tiap eselon
1. Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional
IV maka jumlah paket yaitu 50 paket
(BKPRN)
2. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah

B. Kebutuhan Kelembagaan (BKPRD)
Melihat kapasitas terpasang dari Direktorat Adapun penjelasan masing – masing lembaga
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan adalah sebagai berikut:
Pemanfaatan Ruang Daerah khususnya untuk
1. BKPRN
Satker Pusat, yang hanya dapat mengelola
kegiatan sebanya 50 kegiatan, sementara masih BKPRN merupakan wadah koordinasi nasional
banyaknya kegiatan yang menjadi lingkup tugas yang melibatkan berbagai pemangku
dari Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata kepentingan nasional pada berbagai sektor,
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, seperti: untuk mewujudkan keterpaduan dan
keserasian dalam penyusunan kebijakan,
1. Penyelesaian Perda RTRW Provinsi dan RTRW
pelaksanaan, pembinaan, dan pengawasan
Kabupaten yang menjadi amanat UU Penataan
penataan ruang.
Ruang dan RTRWN kepada daerah, namun
perlu pembinaan dari Direktorat Pembinaan Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dalam
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan bidang teknis penyelenggaraan penataan
Ruang Daerah ruang, BKPRN membentuk Tim Pelaksana, dan
untuk menjaga kelancaran pelaksanaan tugas
2. Penyelesaian RDTR untuk Kawasan Strategis
Tim Pelaksana dapat dibentuk Kelompok Kerja
Provinsi (KSP) dan Kawasan Strategis
untuk menangani tugas-tugas yang bersifat
Kabupaten (KSK) serta implementasi rencana
66
khusus. Untuk melaksanakan tugasnya, BKPRN

dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh
Sekretaris. Tim Pelaksana Teknis, Kelompok
Kerja dan Sekretariat diatur lebih lanjut oleh
Ketua BKPRN.
2. BKPRD
BKPRD merupakan wadah koordinasi daerah

provinsi / kabupaten / kota, yang melibatkan
berbagai pemangku kepentingan daerah pada
berbagai sektor, untuk mewujudkan
keterpaduan dan keserasian dalam
penyusunan perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang
BKPRD Provinsi dalam melaksanakan tugas

dibantu oleh:
1. Sekretariat BKPRD Provinsi; dan
2. Kelompok Kerja
a. Kelompok Kerja Perencanaan Tata

Ruang
b. Kelompok Kerja Pengendalian

Pemanfaatan Ruang
BKPRD harus dibentuk di seluruh provinsi,

kabupaten dan kota untuk menunjang pelaksanaan
penataan ruang di daerah.
67
A. PERUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN perencanaan dan pemanfaatan ruang yang
Program berkualitas.
Program yang dimaksud dalam Renstra Direktorat Ditinjau dari paradigma Kebijakan Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah 2015-2019 adalah Pemanfaatan Ruang Daerah 2015 – 2019, saat ini
perencanaan yang dilakukan lebih mendetail
program dalam penyelenggaraan penataan ruang.
(skala rinci) untuk Provinsi / Kabupaten / Kota
Rancangan Outcome yang harus memperhatikan keterpaduan
Berdasarkan tinjauan terhadap pengertian pembangunan sektoral dan kewilayahan. Dengan
Outcome, yaitu prestasi kerja yang berupa segala adanya perencanaan yang lebih rinci dan bersifat
sesuatu yang mencerminkan berfungsinya Output operasional, diharapkan pemanfaatan ruang
dari Kegiatan dalam satu Program, dalam hal ini dapat lebih optimal. Hal ini harus ditunjang
Program Penyelenggaraan Penataan Ruang, maka dengan pengembangan kapasitas kelembagaan,
perancangan Outcome dilakukan dengan meninjau guna terwujudnya efektivitas pengendalian.
Tujuan Penataan Ruang serta paradigma Kebijakan Berdasarkan tinjauan terhadap Tujuan Penataan
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Ruang serta paradigma Kebijakan Direktorat
Pemanfaatan Ruang Daerah 2015 – 2019. Pemanfaatan Ruang Daerah 2015 – 2019, maka
rumusan dari Outcome Direktorat Pembinaan
Ditinjau dari Tujuan Penataan Ruang maka Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Penataan Ruang diarahkan untuk mewujudkan Daerah adalah:
ruang yang aman, nyaman, produktif dan “Terwujudnya Penyelenggaraan Pembinaan
berkelanjutan. Dan untuk itu, maka diperlukan Penataan Ruang daerah”
adanya kegiatan
71
Rancangan Indikator Kinerja Program (IKP) Kegiatan
Rancangan IKP ditinjau dari Tusi Direktorat Pembagian kegiatan dalam Renstra Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah yang telah digariskan Pemanfaatan Ruang Daerah 2015-2019 dibagi
dalam UU Penataan Ruang, yaitu Pengaturan, berdasarkan pengelompokkan Direktorat (Eselon
Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengawasan III) di lingkungan Dirjen Tata Ruang, yaitu antara
Penataan Ruang. Namun terdapat Tusi lain, lain:
khususnya Tusi secara kelembagaan untuk
1. Sub Direktorat Perencanaan dan
mendukung Penataan Ruang, yaitu Manajerial.
Kemitraan;
2. Sub Direktorat Pembinaan Wilayah I;

Tabel 12 RANCANGAN IKP DIREKTORAT
3. Sub Direktorat Pembinaan Wilayah II;
PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN
PEMANFAATAN RUANG DAERAH 4. Sub Direktorat Pembinaan Wilayah III; dan
NO ASPEK INDIKATOR KINERJA PROGRAM

5. Sub Direktorat Pembinaan Wilayah IV;
Menguatnya payung hukum penataan

1 TUR ruang sebagai landasan pembangunan Rancangan Output
yang berkelanjutan dan produktif
Bedasarkan pemahaman terhadap Struktur Output
Peningkatan kapasitas daerah dalam serta tijauan Tusi Kelembagaan Direktorat
memahami peran dan fungsi penataan
2 BIN Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
ruang bagi terwujudnya ruang yang
berkelanjutan dan produktif Pemanfaatan Ruang Daerah, dapat disusun
Peningkatan kualitas pemanfaatan rancangan Struktur Output untuk tiap unit kerja di
ruang berlandaskan pada instrumen Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
3 LAK
rencana dan program pemanfaatan
Pemanfaatan Ruang Daerah. Rancangan struktur
ruang
output tersebut dapat dilihat pada tabel – tabel
berikut ini.
72
TABEL 13 RANCANGAN OUTPUT DIREKTORAT

B. TARGET KINERJA
PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN
PEMANFAATAN RUANG DAERAH Berdasarkan rancangan output dari unit kerja di
INDIKATOR KINERJA Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
OUTPUT SATUAN
KEGIATAN (IKK)
Data dan informasi kebijakan Jumlah data dan informasi Dokumen Pemanfaatan Ruang Daerah, dan untuk
dan pelaksanaan program bidang Pembinaan mewujudkan outcome dari Direktorat Pembinaan
Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan Tata Ruang dan dan Pemanfaatan Ruang Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan Ruang Daerah Daerah yang
terdokumentasi Daerah, maka dapat diidentifikasi target kinerja di
Pembinaan teknis Jumlah Laporan
perencanaan tata ruang dan Prov/Kab/Kota/Perkotaaan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
pemanfaatan ruang daerah yang mendapatkan
Provinsi/Kabupaten/Kota Pembinaan teknis
Pemanfaatan Ruang Daerah untuk tiap Sub
perencanaan tata ruang dan Direktorat. Target kinerja tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Pemberian persetujuan Jumlah Laporan
substansi dalam penyusunan Provinsi/kabupaten/Kota
RTRW yang mendapatkan
Provinsi/Kabupaten/Kota persetujuan substansi
Pembinaan Pemenuhan SPM Jumlah Laporan

di Provinsi/Kabupaten/Kota/ Provinsi/kabupaten/Kota/Per
Perkotaan kotaan yang mendapatkan
pembinaan pemenuhan SPM
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2015
TABEL 14 MATRIK RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN
WAKTU
NO OUTPUT INDIKATOR AKTIVITAS SATUAN
2015 2016 2017 2018 2019
1 Data dan informasi Jumlah data dan Penyebarluasan data dan
Dokumen 5 8 3 3
kebijakan dan informasi bidang informasi
pelaksanaan Pembinaan Perencanaan Menyusun dan mengolah
program Bidang Tata Ruang dan data dan bahan informasi
Pembinaan Pemanfaatan Ruang Dokumen 4 2 2 2
bidang Pembinaan
Perencanaan Tata Daerah yang Perencanaan Tata Ruang
73
WAKTU
NO OUTPUT INDIKATOR AKTIVITAS SATUAN
2015 2016 2017 2018 2019
Ruang dan terdokumentasi dan Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan Daerah
Ruang Daerah Melaksanakan program
kemitraan dengan Dunia
Usaha Lembaga
Pendidikan serta
pemberdayaan
Dokumen 3 3 3 3
masyarakat dalam bidang
Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
2 Pembinaan teknis Jumlah Prov/Kab/ Melaksanakan bimbingan
perencanaan tata Kota/Perkotaaan yang teknis dan bantuan teknik
ruang dan mendapatkan Pembinaan perencanaan tata ruang
pemanfaatan teknis perencanaan tata dan pemanfaatan ruang
Dokumen 33 34 28 26
ruang daerah ruang dan pemanfaatan daerah
Provinsi/ ruang daerah
Kabupaten/Kota
(BINDA)
3 Pemberian Jumlah Provinsi/ Melakukan evaluasi,
persetujuan kabupaten/Kota yang koordinasi serta
substansi dalam mendapatkan persetujuan menerbitkan persetujuan
Dokumen 12 12 9 9
penyusunan RTRW substansi substansi
Provinsi/
Kabupaten/Kota
4 Pembinaan Jumlah Provinsi/ Pelaksanaan pemenuhan
Pemenuhan SPM kabupaten/Kota/ standar pelayanan
di Provinsi/ Perkotaan yang minimum bidang
Dokumen 7 7 7 6
Kabupaten/Kota/ mendapatkan pembinaan penataan ruang di
Perkotaan pemenuhan SPM Provinsi/Kabupaten/
(BINDA) Kota/Perkotaan
Sumber : Analisis Tahun 2015
74
C. KERANGKA PENDANAAN Komposisi Anggaran Menurut Output

Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Rancangan Nilai Anggaran Direktorat
Pemanfaatan Ruang Daerah 2015 Sesuai Berdasarkan benchmark dari komposisi tahun –
Tren tahun sebelumnya dan penyesuaian yang
dilakukan, maka dapat diidentifikasi komposisi
Dengan menggunakan beberapa skenario di atas,
anggaran untuk Direktorat Pembinaan Perencanaan
selanjutnya dihitung kemungkinan trend anggaran
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah.
dengan menggunakan benchmark dari trend di
Selanjutnya untuk prakiraan maju, menggunakan
masa lalu dan porsi anggaran Direktorat
skenario moderat.
Pemanfaatan Ruang Daerah di tahun 2015 dan Komposisi Anggaran Menurut Output Direktorat
2016 dan juga sumber dari renstra Ditjen Tata Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Ruang, maka trend anggaran Direktorat Pembinaan Pemanfaatan Ruang Daerah dapat dilihat pada
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang tabel berikut ini.
Daerah dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 15 RENCANA ANGGARAN PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN
Anggaran Tiap Tahun (Rp. Milyar)
Kelembagaan DJTR 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
Pemanfaatan Ruang Daerah 192,83 212,14 233,32 256,65 282,32 1.177,27
Sumber : Hasil Analisis 2015
75
TABEL 16 RENCANA ANGGARAN MENURUT OUTPUT DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG
Anggaran Tiap Tahun

Output 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
Data dan
informasi
kebijakan dan
pelaksanaan
program Bidang
62.711.808.000 68.992.700.000 75.881.000.000 83.469.000.000 91.816.000.000 382.870.508.000
Pembinaan
Perencanaan Tata
Ruang dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
Pembinaan teknis
perencanaan tata
ruang dan
pemanfaatan 80.818.390.000 88.912.800.000 97.790.000.000 107.569.000.000 118.326.000.000 493.416.190.000
ruang daerah
Provinsi/Kabupate
n/Kota (BINDA)
Pemberian
persetujuan
substansi dalam
6.482.810.000 7.132.000.000 7.844.000.000 8.628.000.000 9.491.000.000 39.577.810.000
penyusunan RTRW
Provinsi/Kabupate
n/Kota
Pembinaan
Pemenuhan SPM di
Provinsi/Kabupate 15.295.785.000 16.827.700.000 18.507.000.000 20.358.000.000 22.394.000.000 93.382.485.000
n/Kota/ Perkotaan
(BINDA)
Administrasi 27.522.859.000 30.279.000.000 33.302.000.000 36.632.000.000 40.296.000.000 168.031.859.000
Jumlah Total 192.831.652.000 212.144.200.000 233.324.000.000 256.656.000.000 282.323.000.000 1.177.278.852.000
Sumber : Hasil Analisis 2015
76
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Pembinaan berkualitas melalui pembinaan perencanaan tata
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang ruang dan pemanfaatan ruang”.
Daerah sebagai penjabaran dari Renstra Direktorat Berdasarkan visi dan misi tersebut, rumusan
Jenderal Tata Ruang 2015 – 2019 merupakan program diperlukan sebagai penjabaran detil
arahan penyelenggaraan pembinaan perencanaan sekaligus dukungan terhadap Visi dan Misi
tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah tersebut. Dalam pelaksanaannya, kebijakan
sepanjang 5 (lima) tahun mendatang. operasional disusun untuk mencapai sasaran yang
Dengan mengacu pada mandat, tugas, fungsi dan telah ditetapkan. Selanjutnya dalam
kewenangan yang tertuang dalam Peraturan implementasinya program kegiatan diperlukan
Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan koordinasi, konsolidasi dan sinergi dengan pihak
Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 Tentang terkait untuk mencapai kinerja yang maksimal
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Agraria dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan
Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan kualitas pelayanan Pembinaan Perencanaan Tata
dengan melihat pada kondisi internal masing- Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah.Program
masing struktur organisasi yang ada di dalamnya, yang dimaksud dalam Renstra Direktorat
serta dengan mempertimbangkan isu strategis Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
yang akan dihadapi di masa mendatang, maka Pemanfaatan Ruang Daerah 2015-2019 adalah
disusunlah visi dan misi Direktorat Pembinaan program dalam penyelenggaraan penataan ruang.
Daerah. Visinya adalah “Terwujudnya
penyelenggaraan penataan ruang yang optimal dan
79
A. STATUS RTRW PROVINSI KABUPATEN KOTA WILAYAH INDONESIA
WILAYAH SUMATERA
TABEL STATUS RTRW PROVINSI

PROSES
TOTAL PEMBAHASAN PERSETUJUAN
KETERANGAN DI PERDA RTRW
DAERAH BKPRN SUBSTANSI
DAERAH
PROVINSI 10 0 0 4 40% 6 60%
TABEL STATUS RTRW KABUPATEN/KOTA

TOTAL REKOMG PEMBAHASAN PERSETUJUAN
KETERANGAN REVISI PERDA
DAERAH UB BKPRN SUBSTANSI
KABUPATEN 120 3 2,5% 0 0 27 22,50% 90 75,00%
KOTA 34 0 0 0 0 4 11,76% 30 88,24%
JUMLAH 154 3 1,9% 0 0 31 20,13% 120 77,92%
WILAYAH JAWA BALI

PROSES
DAERAH
PROVINSI 7 0 0 0 0 7 100%
83

KABUPATEN 92 1 1,08% 0 0 0 0 91 98,91%
KOTA 30 0 0% 0 0 0 0 30 100%
JUMLAH 122 1 1,08% 0 0 0 0 121 99,18%
WILAYAH KALIMANTAN DAN SULAWESI

PROSES
DAERAH
PROVINSI 11 0 1 9,1% 1 9,1% 9 81,8%

KABUPATEN 117 5 4,3% 0 2 1,7% 20 17,1% 90 76,9%
KOTA 20 0 0 0 0 0 1 5% 19 95%
JUMLAH 137 5 3,6% 0 2 1,5% 21 15,3% 109 79,6%
84
WILAYAH NUSA TENGGARA, MALUKU DAN PAPUA

PROSES
DAERAH
PROVINSI 6 6 0 0 6 100%

KABUPATEN 86 1 1,05% 0 0 5 5,26% 80 84,21%
KOTA 9 0 0 0 0 0 0 9 100%
JUMLAH 95 1 1,05% 0 0 5 5,81% 89 92,11%
B. STATUS RRTR DAN RDTR PROVINSI KABUPATEN KOTA WILAYAH INDONESIA
TABEL REKAPITULASI STATUS RRTR/RDTR SE- INDONESIA

JUMLAH KAB TOTAL
DAN KOTA RRTR/RDTR TOTAL`
JUMLAH KAB &
NO JUMLAH RRTR/RDTR YANG YANG RRTR/RDTR YANG
KOTA
MENGAJUKAN DIAJUKAN KAB SUDAH PERDA
RRTR/RDTR & KOTA
RRTR/RDR PADA PROVINSI
1 NON DEKONSENTRASI (24 315 193 661 3
PROVINSI)
RRTR/RDR PADA PROVINSI
2 193 172 871 6
DEKONSENTRASI (10
85
JUMLAH KAB TOTAL

DAN KOTA RRTR/RDTR TOTAL`
JUMLAH KAB &
NO JUMLAH RRTR/RDTR YANG YANG RRTR/RDTR YANG
KOTA
MENGAJUKAN DIAJUKAN KAB SUDAH PERDA
RRTR/RDTR & KOTA
PROVINSI)
TOTAL NASIONAL 508 361 1532 9
TABEL REKAPITULASI STATUS PENYELESAIAN PERDA RRTR/RDTR SE- INDONESIA NON DEKONSENTRASI
PENGAJUAN
TAHAP REKOMENDASI PEMBAHASAN PERSETUJUAN
NO URAIAN PERSUB KE PERDA
PENYUSUNAN GUBERNUR BKPRN SUBSTANSI
KEMEN ATR
1 RRTR/RDR PADA
PROVINSI NON
631 11 6 9 1 3
DEKONSENTRASI
(24 PROVINSI)
TABEL REKAPITULASI STATUS PENYELESAIAN PERDA RRTR/RDTR SE- INDONESIA DEKONSENTRASI

PENGAJUAN
TAHAP PEMBAHANSAN REKOMENDASI PERSETUJUAN
NO URAIAN PERSUB KE PERDA
PENYUSUNAN BKPRD PROVINSI GUBERNUR SUBSTANSI
PROVINSI
1 RRTR/RDR PADA
PROVINSI
684 74 92 2 15 4
DEKONSENTRASI
(10 PROVINSI)
86
DIREKTORAT
PEMBINAAN
PERENCANAAN
TATA RUANG DAN
PEMANFAATAN
RUANG DAERAH
Rencana Aksi
CAPAIAN KINERJA
T0
T.A. 2019

BADAN PERTANAHAN NASIONAL 0
BAB 1. PENDAHULU AN
1.1. Latar Belakang

ditetapkan sesuai Perjanjian Kinerja (PK) dan Renstra Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tata Ruang.
Dalam pelaksanaan program Tahun 2019, Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata

Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah merencanakan kinerja dengan menjabarkan
target-target kinerja beserta rencana pencapaianya yang diharapkan menjadi dasar
untuk melaksanakan program dan kegiatan dalam unit kerja. Rencana aksi capaian
kinerja yang akan dijadikan acuan dalam memantau dan mengevaluasi progres capaian
selama satu tahun anggaran 2019 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja sesuai
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta untuk pemenuhan kelengkapan
dokumen pendukung evaluasi LKj berupa rencana aksi capaian kinerja yang diatur
dalam Permen PAN dan RB No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Tugas dan fungsi Tahun telah secara jelas diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang Nomor 08 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Permen tersebut selain
menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Rencana Aksi BINDA Tata Ruang TA 2019 |1

Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun sebagai unit eselon II di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, juga menjabarkan tentang
perangkat organisasi untuk mendukung

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Ditjen Tata Ruang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN dalam menyelenggarakan sebagian urusan
pemerintahan di bidang Tata Ruang, Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah sebagai unit eselon II dalam lingkup
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN mengemban tugas yakni :
“Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan
Adapun fungsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Perencanaan

Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah dalam rangka melaksanakan tugas
tersebut meliputi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi operasional di bidang

pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;
2. Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang pembinaan perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang daerah
3. Penyiapan instrumen dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat
4. Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;
5. Pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang
kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota,
termasuk pemenuhan standar pelayanan minimum bidang penataan ruang;
dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi yang diamanatkan
kepada Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah, diperlukan keberadaan perangkat organisasi yang lengkap dan
terstruktur dengan baik. Adapun struktur organisasi Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah sebagaimana diatur
dalam Permen Agraria dan Tata Ruang/BPN Nomor 08 tahun 2015 tersaji
dalam Bagan berikut ini.
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang

Daerah terdiri atas Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan; Subdirektorat
Pembinaan Wilayah I; Subdirektorat Pembinaan Wilayah II; Subdirektorat
Pembinaan Wilayah III; dan Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV, Subbagian
Tata Usaha; dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Unit Eselon
II ini adalah sebagai berikut :
Adapun Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
A. Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan

Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan terdiri atas :

1. Seksi Perencanaan Umum dan Monitoring Evaluasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi operasional, rencana dan
program, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan program
di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah.
2. Seksi Data, Informasi, dan Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pengelolaan data dan informasi di bidang pembinaan perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang daerah; pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis,
kriteria, dan pelaksanaan kemitraan dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, dan
organisasi nonpemerintah serta pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah.
Tugas dan fungsi Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan menyelenggarakan:

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi operasional, rencana dan
program di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang
daerah;
2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan program di
bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;
3. Penyiapan dan pengelolaan data dan informasi di bidang pembinaan perencanaan
tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah.
B. Subdirektorat Pembinaan Wilayah I

Subdirektorat Pembinaan Wilayah I terdiri atas ;
1. Seksi Bina Provinsi dan Kabupaten Wilayah Sumatera mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknik perencanaan
tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah termasuk pemenuhan standar
pelayanan minimum bidang penataan ruang, evaluasi dalam rangka persetujuan
substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi
dan rencana tata ruang wilayah kabupaten beserta rencana rincinya, serta
pengembangan kapasitas pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten di
wilayah Pulau Sumatera.
2. Seksi Bina Kota dan Perkotaan Wilayah Sumatera mempunyai tugas melakukan
tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah termasuk pemenuhan standar
pelayanan minimum bidang penataan ruang, evaluasi dalam rangka persetujuan
substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah kota

beserta rencana rincinya dan rencana tata ruang kawasan perkotaan, serta
pengembangan kapasitas pemerintah kota di wilayah Pulau Sumatera.
Tugas dan fungsi Subdirektorat Pembinaan Wilayah I menyelenggarakan:
1. Pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknik perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang daerah, termasuk pemenuhan standar pelayanan minimum
bidang penataan ruang di wilayah Pulau Sumatera;
2. Pelaksanaan evaluasi dalam rangka persetujuan substansi rancangan peraturan
daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi, rencana tata ruang wilayah
kabupaten, dan rencana tata ruang wilayah kota beserta rencana rincinya di
wilayah Pulau Sumatera; dan
3. Pelaksanaan pengembangan kapasitas pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten, dan pemerintah kota dalam perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
ruang di wilayah Pulau Sumatera.
C. Subdirektorat Pembinaan Wilayah II

Subdirektorat Pembinaan Wilayah II terdiri atas ;
1. Seksi Bina Provinsi dan Kabupaten Wilayah Jawa dan Bali mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknik
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah termasuk pemenuhan
standar pelayanan minimum bidang penataan ruang, evaluasi dalam rangka
persetujuan substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang
wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten beserta rencana
rincinya, serta pengembangan kapasitas pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali.
2. Seksi Bina Kota dan Perkotaan Wilayah Jawa dan Bali mempunyai tugas
melakukan penyiapanbahan pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknik
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerahtermasuk pemenuhan
wilayah kota beserta rencana rincinya dan rencana tata ruang kawasan perkotaan,
serta pengembangan kapasitas pemerintah kota di wilayah Pulau Jawa dan Pulau
Bali.
Tugas dan fungsi Subdirektorat Pembinaan Wilayah II menyelenggarakan:

bidang penataan ruang di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali;
wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali; dan
ruang di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali.
D. Subdirektorat Pembinaan Wilayah III

Subdirektorat Pembinaan Wilayah III terdiri atas
1. Seksi Bina Provinsi dan Kabupaten Wilayah Kalimantan dan Sulawesi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan
teknik perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah termasuk
pemenuhan standar pelayanan minimum bidang penataan ruang, evaluasi dalam
rangka persetujuan substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata
ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten beserta rencana
kabupaten di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
2. Seksi Bina Kota dan Perkotaan Wilayah Kalimantan dan Sulawesi mempunyai tugas
serta pengembangan kapasitas pemerintah kota di wilayah Pulau Kalimantan dan
Pulau Sulawesi.
Tugas dan fungsi Subdirektorat Pembinaan Wilayah II menyelenggarakan

bidang penataan ruang di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi; dan
3. Pelaksanaan pengembangan kapasitas pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,
dan pemerintah kota dalam perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang di
wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
E. Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV

Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV terdiri atas
1. Seksi Bina Provinsi dan Kabupaten Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
bantuan teknik perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah termasuk
kabupaten di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau
Papua.
mempunyai tugas melakukan penyiapanbahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
bantuan teknik perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerahtermasuk
ruang wilayah kota beserta rencana rincinya dan rencana tata ruang kawasan
perkotaan, serta pengembangan kapasitas pemerintah kota di wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua.
Tugas dan fungsi Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV menyelenggarakan :
bidang penataan ruang di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku,
dan Pulau Papua;
wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua; dan
wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua
BAB 2. PERJANJIAN KINERJA

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviuw Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK)
merupakan dokumen berupa pernyataan komitmen serta janji dalam mencapai target
kinerja tertentu, yang juga menjadi kesepakatan kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang
pejabat penerima amanah sebagai pimpinan kepada atasan langsungnya. Dokumen ini
menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan dalam suatu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Hal ini tercermin dari penyusunan PK
yang dilakukan setelah ada kejelasan tentang alokasi anggaran agar target yang
dicantumkan dalam PK dapat lebih realistis dengan mempertimbangkan ketersediaan
sumber daya yang dapat dipergunakan.
2.1. Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan

Tahun 2019 Direktorat Jenderal Tata Ruang melakukan restrukturisasi terhadap
indikator kinerja program/kegiatan yang lebih berorientasi pada pencapaian outcome
dan menggunakan pendekatan money follow program, sehingga target kinerja pada
indikator kinerja program/kegiatan pada level eselon I s.d. eselon IV sudah tidak
berupa dokumen fisik melainkan nilai atau indeks capaian lanjutan dari manfaat dari
suatu dokumen fisik/ output.. Beberapa tabel berikut ini adalah target pencapaian
kinerja tahun 2019 dari Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah yang kegiatannya langsung mendukung target kinerja
Direktorat Jenderal Tata Ruang.
Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah TA 2019
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET 2019
(1) (2) (3) (4)
1 1. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah
Meningkatkan 53,33%
dalam menyusun rencana tata ruang daerah
pemenuhan RTR
Provinsi/Kabupaten/ 2. Persentase pemenuhan RTR Daerah 100%

(1) (2) (3) (4)
Kota melalui (Dokumen Persetujuan Substansi)
Pembinaan terhadap 3. Persentase dukungan kebijakan dan
80,79%
Pemerintah Daerah kemitraan bidang pembinaan perencanaan
Tahun 2019 Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daememiliki 3 indikator kinerja kegiatan level eselon II, 10 indikator kinerja kegiatan level
eselon III, dan 20 indikator kinerja level eselon IV, keseluruhan indikator kinerja kegiatan dari
level eselon II s.d. eselon IV ini menunjang capaian kinerja indikator kinerja program level
eselon I.
Tabel 2.3. Struktur Indikator Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
SASARAN KEGIATAN/ INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
2019
Sasaran Meningkatkan Pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota
Kegiatan
melalui Pembinaan Terhadap Pemerintah Daerah
IKK Es. II a. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana tata ruang
53,33%
daerah
Rasio kemampuan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam
IKK Es.
menyusun rencana tata ruang daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota di 51,14%
III
Wilayah Sumatera
a. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah Provinsi/
Kabupaten dalam menyusun rencana tata ruang 25,57%
daerah Provinsi/ Kabupaten di Wilayah Sumatera
IKK Es. IV
b. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah Kota dalam
menyusun rencana tata ruang daerah Kota di Wilayah 25,57%
Sumatera
IKK Es.
III
Wilayah Jawa-Bali
IKK Es. IV daerah Provinsi/Kabupaten di Wilayah Jawa-Bali
menyusun rencana tata ruang daerah Kota di Wilayah 22,22%
Jawa-Bali
IKK Es.
menyusun rencana tata ruang daerah Provinsi/Kabupaten/ Kota di 61,90%
III
Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
a.Rasio kemampuan Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten dalam menyusun rencana tata
30,95%
ruang daerah Provinsi/Kabupaten di Wilayah
IKK Es. IV Kalimantan dan Sulawesi
b.Rasio kemampuan Pemerintah Daerah Kota dalam
penyusunan rencana tata ruang daerah Kota di 30,95
IKK Es.
menyusun rencana tata ruang daerah Provinsi/Kabupaten/Kota di 64,71%
III
Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua

2019
32,25%
ruang daerah Provinsi/Kabupaten di Wilayah Nusa
IKK Es. IV Tenggara, Maluku, dan Papua
menyusun rencana tata ruang daerah Kota di Wilayah 32,25 %
Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
IKK Es. II b. Nilai Persentase pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan Substansi) 100%
IKK Es. Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota (Dokumen
III Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target yang seharusnya 100%
diselesaikan di Wilayah Sumatera
a. Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten
IKK Es. (Dokumen Persetujuan Substansi) terhadap jumlah 50%
IV target yang seharusnya diselesaikan di Wilayah
Sumatera
b. Persentase pemenuhan RTR Kota (Dokumen
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target yang 50%
seharusnya diselesaikan di Wilayah Sumatera
IKK Es. Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota (Dokumen
III Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target yang seharusnya 100
diselesaikan di Wilayah Jawa dan Bali
IKK Es. a. Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten
IV (Dokumen Persetujuan Substansi) terhadap jumlah 50%
target yang seharusnya diselesaikan di Wilayah Jawa-
Bali
seharusnya diselesaikan di Wilayah Jawa-Bali
Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota (Dokumen
IKK Es.
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target yang seharusnya 100
III
diselesaikan di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
target yang seharusnya diselesaikan di Wilayah
Kalimantan dan Sulawesi
seharusnya diselesaikan di Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi
IKK Es.
III
diselesaikan di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
target yang seharusnya diselesaikan di Wilayah Nus
seharusnya diselesaikan di Wilayah Nusa Tenggara,
IKK Es. II Persentase dukungan kebijakan dan kemitraan bidang pembinaan perencanaan
80,79%
IKK Es. Nilai SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
91%
III Pemanfaatan Ruang Daerah
a. Nilai ketepatan waktu pengumpulan dokumen
100%
kelengkapan SAKIP
R e n c a n a A k s i B I N D A T a t a R u a n g T A 2 0 1 9 | 10
2019
b. Nilai kualitas dokumen kelengkapan SAKIP 82%
IKK Es. Persentase keterlibatan pemangku kepentingan dalam pembinaan
70,59%
III perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah
Persentase keterlibatan dunia pendidikan dalam
pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan 100%
ruang daerah
IKK Es Persentase pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan
100%
III Substansi)
pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan
100%
Substansi)
IKK Es Rasio kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana tata
100%
III ruang daerah
kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun
100%
rencana tata ruang daerah
2.2. Output Pendukung Capaian Kinerja Kegiatan Direktorat Pembinaan

Output pendukung adalah paket pekerjaan yang menghasilkan output berupa

kegiatan/ dokumen/ laporan. Output pendukung adalah pembentuk dari capaian
indikator kinerja. Setiap indikator kinerja didukung oleh Output pendukung, dan
setiap Output pendukung dapat menjadi pendukung lebih dari satu indikator kinerja.
Capaian output dari suatu Output pendukung berpengaruh terhadap nilai capaian
indikator kinerja kegiatan. Tabel berikut menjelaskan Output pendukung pembentuk
dari setiap indikator kinerja kegiatan level eselon II s.d. eselon IV.
Tabel 2.3. Output Pendukung Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Pembinaan

INDIKATOR OUTPUT PN/ PAGU OUTPUT PAKET PEKERJAAN
SASARAN
NO KINERJA PENDUKUNG/ PAKET PB/ ANGGARAN
KEGIATAN
KEGIATAN PEKERJAAN KL (DIPA-0)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Indeks 1. Indeks 1) Modul peninjauan kembali
produktivitas kemampuan RTRW
penyusunan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.
Daerah dalam 2) Dokumen Identifikasi Program
rencana tata
menyusun Prioritas Nasional dalam
ruang rencana tata RPJMN dan Nawacita serta
(nasional dan ruang daerah LP2B di Wilayah Sumatera.
daerah) dan 1. Bimbingan Teknis 3) Laporan hasil pendampingan
pedoman Peninjauan Kembali
PB 900.000.000
teknis pelaksanaan
penataan Perda RTRW Provinsi peninjauan kembali dan/atau
ruang Di Wilayah Sumatera revisi RTRW.
4) Laporan proceeding kegiatan
Bimbingan Teknis Peninjauan
Kembali Rencana Tata Ruang
di Wilayah Sumatera.
5) Laporan kegiatan Bimbingan
Teknis Peninjauan Kembali
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Wilayah Sumatera meliputi
laporan pendahuluan dan
laporan akhir
2. Bimbingan Teknis 1) Modul peninjauan kembali
Peninjauan Kembali RTRW Provinsi/Kabupaten
Perda RTRW Provinsi /Kota.
Di Wilayah Jawa Bali 2) Dokumen Identifikasi Program
Prioritas Nasional dalam
RPJMN dan Nawacita serta
LP2B di Wilayah Jawa dan
Bali
3) Laporan hasil pendampingan
teknis pelaksanaan
peninjauan kembali dan/atau
revisi RTRW.
PB 800.000.000
Kembali Rencana Tata
Ruang di Wilayah Jawa dan
Bali
5) 5) Laporan kegiatan
Ruang di Wilayah Jawa dan
Bali meliputi laporan
pendahuluan dan laporan
akhir
1) Modul peninjauan kembali
RTRW Provinsi/Kabupaten
/Kota.
2) Dokumen Identifikasi Program
LP2B di Wilayah Kalimantan
Sulawesi
3. Bimbingan Teknis teknis pelaksanaan
Peninjauan Kembali peninjauan kembali dan/atau
Perda RTRW Provinsi PB 800.000.000 revisi RTRW.
Di Wilayah 4) Laporan proceeding kegiatan
Kalimantan Sulawesi Bimbingan Teknis Peninjauan
Ruang di Wilayah Kalimantan
Sulawesi
Wilayah Kalimantan Sulawesi
meliputi laporan pendahuluan
dan laporan akhir
/Kota.
2) Dokumen Identifikasi Program
4. Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Perda RTRW Provinsi
PB 900.000.000 LP2B di Wilayah Wilayah
Di Wilayah Nusa
Nusa Tenggara, maluku dan
Tenggara, maluku dan
Papua
Papua
teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ruang di Wilayah Nusa
Tenggara, maluku dan Papua
Wilayah Wilayah Nusa
dan laporan akhir
5. Bimbingan Teknis Dokumen Bimbingan Teknis
Penyusunan Penyusunan Rencana Rinci
PB 872.422.000 Tata Ruang/Rencana Detail
RRTR/RDTR di
Wilayah Sumatera Sumatera
RRTR/RDTR di PB 800.000.000
Tata Ruang/Rencana Detail
Wilayah Jawa dan Tata Ruang di Wilayah Jawa
Bali dan Bali
RRTR/RDTR di PB 800.000.000 Tata Ruang/Rencana Detail
Wilayah Kalimantan Tata Ruang di Wilayah
dan Sulawesi Kalimantan dan Sulawesi
8. Bimbingan Teknis
Penyusunan Dokumen Bimbingan Teknis
RRTR/RDTR di PB Penyusunan RRTR/RDTR di
1.000.000.000
Wilayah Nusa Wilayah Nusa Tenggara,
Tenggara, Maluku Maluku dan Papua
dan Papua
1. Dokumen Materi Teknis terdiri
atas buku fakta analisa dan
9. Materi Teknis RDTR PB buku rencana;
1.701.758.000
Carita 2. Album Peta skala 1: 5.000;
4. Visualisasi 3D.
10. Materi Teknis RDTR atas buku fakta analisa dan
Kawasan Perkotaan PB buku rencana;
1.645.093.000
Gantong, Kabupaten 2. Album Peta skala 1: 5.000;
Belitung Timur 3. Ranperda RDTR; dan
4. Visualisasi 3D.
11. Materi Teknis RDTR 1. Dokumen Materi Teknis terdiri
Kawasan Perkotaan atas buku fakta analisa dan
PB buku rencana;
Takengon, 1.662.458.000
Kabupaten Aceh 3. Ranperda RDTR; dan
Tengah 4. Visualisasi 3D.
PB buku rencana;
Perkotaan 1.538.932.000
Pangandaran
4. Visualisasi 3D.
13. Materi Teknis RDTR 1. Dokumen Materi Teknis terdiri
Kawasan Perkotaan PB 1.692.209.000 atas buku fakta analisa dan
Sukadana, buku rencana;
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kabupaten Kayong 2. Album Peta skala 1: 5.000;
Utara 3. Ranperda RDTR; dan
4. Visualisasi 3D.
atas buku fakta analisa dan
14. Materi Teknis RDTR PB buku rencana;
1.679.854.000
Kota Gorontalo 2. Album Peta skala 1: 5.000;
3.Ranperda RDTR; dan
4. Visualisasi 3D.
Perkotaan Ba a, PB buku rencana;
1.757.394.000
Kabupaten Rote 2. Album Peta skala 1: 5.000;
Ndao 3. Ranperda RDTR; dan
4. Visualisasi 3D.
Perkotaan Perkotaan PB buku rencana;
1.761.330.000
Nangapande 3. Ranperda RDTR; dan
4. Visualisasi 3D.
atas Buku Fakta dan Analisis,
17. Penyusunan Materi Buku Rencana;
Teknis RDTR PB 2. Album Peta skala 1: 5.000;
1.794.594.000
Kabupaten 3. Ranperda RDTR;
Banyuasin 4. Buku Kajian Lingkungan Hidup
Strategis; dan
5. Visualisasi 3D
18. Materi Teknis RDTR Buku Rencana;
Kabupaten Deli PB 2. Album Peta skala 1: 5.000;
1.823.020.000
3. Ranperda RDTR;
Serdang 4. Buku Kajian Lingkungan Hidup
Strategis; dan
5. Visualisasi 3D
1.725.914.000
Tanggamus 4. Buku Kajian Lingkungan
Hidup Strategis; dan
5. Visualisasi 3D
Kabupaten PB 2. Album Peta skala 1: 5.000;
1.806.878.000
3. Ranperda RDTR;
Pelalawan 4. Buku Kajian Lingkungan
5. Visualisasi 3D
PB 2. Album Peta skala 1: 5.000;
Kabupaten 1.646.320.000
3. Ranperda RDTR;
Purwakarta 4. Buku Kajian Lingkungan
5. Visualisasi 3D
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Buku Rencana;
22. Materi Teknis RDTR PB 2. Album Peta skala 1: 5.000;
1.670.346.000
Kabupaten Cilacap 3. Ranperda RDTR;
4. Buku Kajian Lingkungan
5. Visualisasi 3D
Buku Rencana;
1.680.783.000
Kabupaten Jepara 3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
Buku Rencana;
1.902.510.000
Kabupaten Ketapang 3. Ranperda RDTR;
Visualisasi 3D
PB 2. Album Peta skala 1: 5.000;
Kabupaten 1.927.138.000
3. Ranperda RDTR;
Kotawaringin Timur
Visualisasi 3D
Buku Rencana;
1.912.910.000 3. Ranperda RDTR;
Kabupaten Kotabaru
Visualisasi 3D
Kabupaten Bolaang PB 2. Album Peta skala 1: 5.000;
1.911.130.000
3. Ranperda RDTR;
Mangondow
5. Visualisasi 3D
2. Nilai 1. Fasilitasi
Persentase Persetujuan Dokumen Fasilitasi Persetujuan
pemenuhan Substansi dan Substansi dan Legislasi
PB 860.000.000
RTR Daerah Legislasi Rencana Rencana Tata Ruang Di Wilayah
Tata Ruang di Sumatera
(Dokumen
Wilayah Sumatera
Persetujuan 2. Fasilitasi
Substansi) Persetujuan
Dokumen Fasilitasi Persetujuan
Substansi dan
Legislasi Rencana PB 1.000.000.000
Rencana Tata Ruang Di Wilayah
Tata Ruang di
Jawa dan Bali
Wilayah Jawa dan
Bali
3. Fasilitasi 800.000.000 Dokumen Fasilitasi Persetujuan
PB
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Substansi dan Rencana Tata Ruang Di Wilayah
Legislasi Rencana Kalimantan dan Sulawesi
Tata Ruang di
Wilayah Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi Rencana
PB 800.000.000 Rencana Tata Ruang Di Wilayah
Tata Ruang di
Nusa Tenggara, Maluku dan
Wilayah Nusa
Papua
Tenggara, Maluku
dan Papua
Dokumen Rekomendasi
5. Fasilitasi Legislasi PB Gubernur dan Persetujuan
700.000.000
RDTR Prov DIY Substansi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov Jawa 1.158.890.000
Substansi Rencana Detail Tata
Tengah
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Timur
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
PB Gubernur dan Persetujuan
8. Fasilitasi Legislasi
2.005.515.000
RDTR Prov Banten Substansi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
831.750.000
RDTR Prov Jambi Substansi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.650.000.000
Sumatera Barat
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.191.110.000
RDTR Aceh Substansi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
707.000.000
RDTR Prov Riau Substansi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov Sulawesi 1.750.000.000
Selatan
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Utara
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Tengah
Ruang (RDTR)
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Dokumen Rekomendasi
1.538.420.000
RDTR Prov Maluku Substansi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 850.000.000
Kalimantan Barat
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 450.000.000
Kalimantan Timur
Ruang (RDTR)
1. Buku fakta dan analisis
2. Buku rencana, yang
didalamnya sudah terintegrasi
rencana penataan kawasan
rawan bencana
3. Album peta, yang di dalamnya
memuat peta tematik dan peta
rencana, termasuk peta
19. Revisi RTRW Kota
kerawanan bencana dan peta
Palu, Provinsi 1.853.000.000
risiko bencana pada kawasan
Sulawesi Tengah
rawan bencana
4. Raperda (termasuk Naskah
Akademis)
5. Dokumen KLHS
6. Surat persetujuan substansi
Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala BPN terhadap
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
20. Revisi RTRW rencana, termasuk peta
Kabupaten Sigi, kerawanan bencana dan peta
1.923.218.000
Provinsi Sulawesi risiko bencana pada kawasan
Tengah rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
21. Penyusunan RDTR
Kabupaten Sigi,
2.073.984.000 memuat peta tematik dan peta
Provinsi Sulawesi
Tengah
rawan bencana
Akademis)
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5. Dokumen KLHS
Surat persetujuan substansi
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
22. Revisi RTRW rencana, termasuk peta
Kabupaten kerawanan bencana dan peta
1.850.350.000
Donggala, Provinsi risiko bencana pada kawasan
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
23. Penyusunan RDTR rencana, termasuk peta
2.004.030.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
24. Revisi RTRW kerawanan bencana dan peta
2.095.088.000
Provinsi Sulteng risiko bencana pada kawasan
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
25. Revisi RTRW 1. Buku fakta dan analisis
Kabupaten Parigi 2. Buku rencana, yang
1.901.890.000
Moutong, Provinsi didalamnya sudah terintegrasi
Sulawesi Tengah rencana penataan kawasan
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rawan bencana
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
3. Persentase 1. Rencana Strategis
dukungan dan Roadmap
dokumen Rencana Strategis dan
kebijakan dan Direktorat
Roadmap Pembinaan
kemitraan Pembinaan
PB 1.485.891.000 Perencanaan Tata Ruang dan
bidang Perencanaan Tata
pembinaan Ruang dan
Tahun 2020-2024.
perencanaan Pemanfaatan Ruang
tata ruang dan Daerah 2020-2024
pemanfaatan 1. Tersedianya aplikasi sistem
ruang daerah informasi database berbasis
web Direktorat Pembinaan
2. Pengembangan Pemanfaatan Ruang Daerah
Database dalam bentuk website dan
Pembinaan aplikasi mobile selular (Mobile
Perencanaan Tata PB 1.423.174.000 App);
Ruang dan 2. Tersedianya Database
Pemanfaatan Ruang RTRW/RDTR (Progress,
Daerah status, permasalahan dan
penyelesaian Pengembangan
Rencana Tata Ruang) yang
bisa langsung diunduh dari
sistem informasi;
3. Pembinaan SDM
Direktorat Laporan penyelenggaraan
Pembinaan kegiatan Pembinaan Teknis SDM
Perencanaan Tata PB 300.000.000 Direktorat Pembinaan
Ruang dan Perencanaan Tata Ruang Dan
Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang Daerah.
Daerah
1. Laporan Penyusunan Rencana
Kerja dan Program Tahunan
4. Penyusunan
Rencana Kerja dan
Tahun Anggaran 2019;
Program Tahunan
2. RKA-K/L dan Dokumen
Direktorat
pendukung Kegiatan
Pembinaan PB 658.471.000
Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan
Ruang dan
Ruang Tahun Anggaran 2020.
Pemanfaatan Ruang
3. Hasil revisi anggaran
Daerah
Pemanfaatan Ruang
Daerahtahun 2019.
5. Monitoring dan 1. Laporan Monitoring dan
Evaluasi Program PB 860.651.000 Evaluasi Program Direktorat
Pembinaan Pembinaan Perencanaan Tata
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ruang dan Ruang Daerah;
Pemanfaatan Ruang 2. Dokumen Penetapan Kinerja
Daerah (PK) Direktorat Pembinaan
Tahun Anggaran 2019; dan
3. Buku Laporan Kinerja (LKj)
Tahun Anggaran 2019.
6. Peningkatan
Laporan kegiatan Peningkatan
Kapasitas Aparat
PB Kapasitas Aparat Pemerintah
Pemerintah Dalam 963.432.000
Dalam Penyusunan RRTR/
Penyusunan
RDTR dan PZ
RRTR/RDTR dan PZ
1. Tersedianya Database RTRW
Provinsi/Kabupaten dan kota
yang telah dikembangkan di
Direktorat Pembinaan dan
Pemanfaatan Ruang Daerah;
2. Tersedianya Data-data spasial
dan literal RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota,
RRTR/RDTR Kabupaten/Kota
yang telah ter-update dan
7. Pengelolaan Data
Peninjauan Kembali Perda
dan Informasi
Provinsi/Kabupaten/Kota;
Pembinaan
PB 3. Tersedianya buku status
Perencanaan Tata 582.992.000
RTRW
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
RRTR/RDTR Kabupaten dan
Daerah
Kota, status Peninjauan
Kembali Perda RTRW
database deliniasi (AOI)
Penyusunan RRTR/RDTR,
Pedoman PK, Pedoman KSP
KSK sebagai bahan informasi
untuk pimpinan;
4. Tersusunnya sistem informasi
status penyelesaian Rencana
Tata Ruang.
B AB 3. TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PER-BULAN
Bab ini menguraikan rencana aksi yang dibagi per-bulan. Target yang ditetapkan dalam tabel ini merupakan target pelaksanaan fisik dan
keuangan dari masing-masing indikator kinerja (progress pencapaian output).
3.1. Target Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
Tabel 3.1. Target Capaian Fisik dan Keuangan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan
TARGET (per Bulan) (%)

SASARAN INDIKATOR KEGIATAN/
NO Target 2019
KEGIATAN KINERJA SUBKOMPONEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Indeks Rasio
produktivitas kemampuan (88
penyusunan Pemerintah Dokumen 0 1 3 6 8 20 38 53 74 82 88 100
1 Materi
rencana tata Daerah dalam
ruang (nasional menyusun Teknis)
dan daerah) rencana tata
0
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
dan pedoman ruang daerah
penataan ruang 1. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda 1 Dokumen 0 4,2 5 7 15 40 70 92 93,2 96 97 100
RTRW
Provinsi Di
Wilayah
Sumatera
2. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda 1 Dokumen 0 4,2 6,2 19 27 35 65 86 90 90.4 100 100
RTRW
Provinsi Di
Wilayah Jawa
Bali
3. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW 1 Dokumen 0 0 0 5,03 15,18 22,5 75 91 93,25 97,75 98 100
Provinsi Di
Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW 1 Dokumen 0 4,2 12,8 19 27 35 59,2 71,2 74,2 88 88 100
Provinsi Di
Wilayah Nusa
Tenggara,
maluku dan
Papua
R en cana A ksi BINDA Tat a Ruan g TA 2019 |1

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
5. Bimbingan
Teknis
Penyusunan 1 Dokumen
RRTR/RDTR 0 4.2 5 5 5 15 55 67 82 82 88 100
di Wilayah
Sumatera
6. 6.Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 6.2 5 5.8 35 65 86 90 90 100 100
di Wilayah
Jawa dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR 1 Dokumen
0 0 0 5 12 41 69 74 75 88 88 100
di Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR
di Wilayah 1 Dokumen
0 5 8 8 13 29 38 59 73 78 78 100
Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
9. Materi Teknis 1 Dokumen

RDTR Carita 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
10. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
Gantong, 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Kabupaten
Belitung
Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Pangandaran
13. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Gorontalo
15. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan Ba 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
a, Kabupaten
Rote Ndao

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
16. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Deli Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Pelalawan
21. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Purwakarta
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Jepara

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Bolaang
Mangondow
2. Persentase (34
pemenuhan
Dokumen
RTR Daerah
Persetujuan
(Dokumen
Substansi)
Persetujuan
Substansi)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen 100
Rencana Tata 0 5 8 12 30 55 70 90 95 100 100
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Persetujuan 1 Dokumen
0 5 42 72 72 72 85 90 97 100 100 100
Substansi dan

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Legislasi
Rencana Tata
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
Rencana Tata 1 Dokumen
0 0 5.04 7,93 15,87 30,00 70,00 81 89,40 95 95 100
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
Ruang di 0 10 15 30 45 40 60 64 78 80 88 100
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 45 55 60 60 60 63 85 100
DIY
6. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 20 45 55 65 70 80 90 100
Jawa Tengah

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
7. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 65 65 76 85 100
Jawa Timur
8. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 40 55 65 70 75 85 90 100
Banten
9. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 35 40 45 50 50 50 98 100
Jambi
10.Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 60 65 70 78 90 100
Sumatera
Barat
11. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
0 10 15 20 30 35 37 40 48 65 75 100
RDTR Aceh
12. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 45 55 65 70 76 80 90 100
Riau
13. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
RDTR Prov

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Sulawesi
Utara
15. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 15 15 20 45 55 65 70 75 85 95 100
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 70 75 80 85 100
Maluku
17. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 89 95 100
Kalimantan
Barat
18. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 90 95 100
Kalimantan
Timur
19. Revisi RTRW
Kota Palu,
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW
Kabupaten
Sigi, Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
21. Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
Sigi, Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
23.Penyusunan
RDTR
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
24.Revisi RTRW
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulteng
25.Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi
Moutong, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
7 Dokumen
Persentase 0 3 10 17 28 34 54 73 87 91 97 100
Kebijakan/
dukungan Kemitraan

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
kebijakan dan 1. Rencana
kemitraan Strategis dan
bidang Roadmap
Direktorat
pembinaan
Pembinaan
perencanaan Perencanaan 1 Dokumen
0 0 1 5 25 50 52 80 83 87 100 100
tata ruang Tata Ruang
dan dan
pemanfaatan Pemanfaatan
ruang daerah Ruang Daerah
2020-2024
2. Pengembanga
n Database
Pembinaan
Perencanaan 1 Dokumen
Tata Ruang 0 0 1 5 15 23.75 45 49 74 79.4 86.6 100
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM Direktorat
Pembinaan
Tata Ruang 0 5 10 35 45 55 72 80 85 92 100 100
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
4. Penyusunan
Rencana Kerja
dan Program 1 Dokumen
Tahunan 0 5,5 6,5 12,5 16,5 22,5 62,5 70 85 90 95 100
Direktorat
Pembinaan
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Perencanaan
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
5. Monitoring dan
Evaluasi
Program
Pembinaan
0 4,9 8.4 14 14 22,5 54,5 60 90 95 98 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Pemerintah 1 Dokumen
Dalam 0 5 45 48 60 65 85 95 100 100 100 100
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi
Pembinaan
0 2 3,4 4,3 23 25 64 77 90 95 100 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
BAB 4. PENUTUP
Dengan disusunnya Rencana Aksi Capaian Kinerja TA 2019 ini diharapkan capaian kinerja
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah ke depan
dapat diraih sesuai dengan target yang telah dibuat. Untuk memenuhi target capaian
tersebut, Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
terus berupaya untuk menyusun langkah-langkah strategis guna meminimalisasi berbagai
kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan pada tahun ini.
0
DIREKTORAT
PEMBINAAN
PERENCANAAN
TATA RUANG DAN
PEMANFAATAN
RUANG DAERAH
Rencana Aksi
CAPAIAN KINERJA
T1
T.A. 2019

BAB 1. PENDAHULU AN
1.1. Latar Belakang

Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah selama
satu tahun anggaran 2019 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja sesuai dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah serta untuk pemenuhan kelengkapan dokumen pendukung
evaluasi LKj berupa rencana aksi capaian kinerja yang diatur dalam Permen PAN dan RB
No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
1.1. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata



standardisasi teknis di bidang pembinaan perencanaan tata ruang
dan pemanfaatan ruang daerah.

tersebut meliputi:

dan

kepada Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah, diperlukan keberadaan perangkat organisasi yang lengkap dan
dalam Permen Agraria dan Tata Ruang/BPN Nomor 08 tahun 2015 tersaji dalam
Bagan berikut ini.

Wilayah I; Subdirektorat Pembinaan Wilayah II; Subdirektorat Pembinaan
Wilayah III; dan Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV, Subbagian Tata Usaha;
dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Unit Eselon II ini adalah
sebagai berikut :


2. Seksi Data, Informasi, dan Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan data dan informasi di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang daerah; pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis, kriteria, dan
pelaksanaan kemitraan dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, dan organisasi
nonpemerintah serta pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan perencanaan

daerah;

tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah termasuk pemenuhan standar pelayanan
minimum bidang penataan ruang, evaluasi dalam rangka persetujuan substansi
rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan
rencana tata ruang wilayah kabupaten beserta rencana rincinya, serta
pengembangan kapasitas pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten di wilayah
Pulau Sumatera.
rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah kota beserta

rencana rincinya dan rencana tata ruang kawasan perkotaan, serta pengembangan
kapasitas pemerintah kota di wilayah Pulau Sumatera.

2. Seksi Bina Kota dan Perkotaan Wilayah Jawa dan Bali mempunyai tugas melakukan
penyiapanbahan pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknik perencanaan
tata ruang dan pemanfaatan ruang daerahtermasuk pemenuhan standar pelayanan
kapasitas pemerintah kota di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali.


Pulau Sulawesi.



Papua.
dan Pulau Papua;
merupakan dokumen berupa pernyataan komitmen serta janji dalam mencapai target kinerja
tertentu, yang juga menjadi kesepakatan kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat
penerima amanah sebagai pimpinan kepada atasan langsungnya. Dokumen ini
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Hal ini tercermin dari penyusunan PK yang
dilakukan setelah ada kejelasan tentang alokasi anggaran agar target yang dicantumkan
dalam PK dapat lebih realistis dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang
dapat dipergunakan.
2.1. Indikator Kinerja Ke giatan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata

Tahun 2019 Direktorat Jenderal Tata Ruang melakukan restrukturisasi terhadap indikator
kinerja program/kegiatan yang lebih berorientasi pada pencapaian outcome dan
menggunakan pendekatan money follow program, sehingga target kinerja pada indikator
kinerja program/kegiatan pada level eselon I s.d. eselon IV sudah tidak berupa dokumen fisik
melainkan nilai atau indeks capaian lanjutan dari manfaat dari suatu dokumen fisik/ output..
Beberapa tabel berikut ini adalah target pencapaian kinerja tahun 2019 dari Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah yang kegiatannya
langsung mendukung target kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang.
(1) (2) (3) (4)
dalam menyusun rencana tata ruang 53,33%
daerah

(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan 100%
pemenuhan RTR
Provinsi/Kabupaten/ 3. Persentase dukungan kebijakan dan 80,79%
Kota melalui kemitraan bidang pembinaan
Pembinaan terhadap perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
Pemerintah Daerah ruang daerah
eselon I.
2019
Kegiatan
53,33%
daerah
IKK Es.
III
Wilayah Sumatera
IKK Es. IV
menyusun rencana tata ruang daerah Kota di 25,57%
Wilayah Sumatera
IKK Es.
III
Wilayah Jawa-Bali
Wilayah Jawa-Bali
IKK Es.
III
30,95%
IKK Es.
III

2019
32,25%
menyusun rencana tata ruang daerah Kota di 32,25 %
IKK Es. II b. Nilai Persentase pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan Substansi)
IKK Es. III Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota (Dokumen
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target yang seharusnya 100%
Sumatera
IKK Es. IV a. Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten
(Dokumen Persetujuan Substansi) terhadap jumlah 50%
Bali
IKK Es. III Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target yang seharusnya 100
Sulawesi
80,79%
IKK Es. III Nilai SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 91%
a. Nilai ketepatan waktu pengumpulan dokumen 100%
kelengkapan SAKIP
IKK Es. III Persentase keterlibatan pemangku kepentingan dalam pembinaan 70,59%
perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah
2019
ruang daerah
IKK Es III Persentase pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan 100%
Substansi)
pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan 100%
Substansi)
IKK Es III Rasio kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana tata
100%
ruang daerah
kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun 100%

Output pendukung adalah paket pekerjaan yang menghasilkan output berupa kegiatan/
dokumen/ laporan. Output pendukung adalah pembentuk dari capaian indikator kinerja. Setiap
indikator kinerja didukung oleh Output pendukung, dan setiap Output pendukung dapat
menjadi pendukung lebih dari satu indikator kinerja. Capaian output dari suatu Output
pendukung berpengaruh terhadap nilai capaian indikator kinerja kegiatan. Tabel berikut
menjelaskan Output pendukung pembentuk dari setiap indikator kinerja kegiatan level eselon
II s.d. eselon IV.

SASARAN
NO KINERJA PENDUKUNG/ PB/ ANGGARAN
KEGIATAN
KEGIATAN PAKET PEKERJAAN KL (DIPA-0)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Indeks 1. Indeks 1. Bimbingan Teknis 1) Modul peninjauan kembali
produktivitas kemampuan Peninjauan Kembali RTRW
penyusunan Pemerintah Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota.
Daerah dalam Provinsi Di Wilayah 2) Dokumen Identifikasi
rencana tata
menyusun Sumatera Program Prioritas Nasional
ruang rencana tata dalam RPJMN dan Nawacita
(nasional dan ruang daerah serta LP2B di Wilayah
daerah) dan Sumatera.
pedoman 3) Laporan hasil pendampingan
penataan teknis pelaksanaan
ruang peninjauan kembali dan/atau
PB revisi RTRW.
900.000.000
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Wilayah Sumatera.
laporan akhir
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
/Kota.
2) Dokumen Identifikasi
Program Prioritas Nasional
dalam RPJMN dan Nawacita
serta LP2B di Wilayah Jawa
dan Bali
teknis pelaksanaan
2. Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
revisi RTRW.
Perda RTRW PB 800.000.000
Provinsi Di Wilayah
Bimbingan Teknis
Jawa Bali
Peninjauan Kembali
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
dan laporan akhir
/Kota.
serta LP2B di Wilayah
Kalimantan Sulawesi
3. Bimbingan Teknis teknis pelaksanaan
Peninjauan Kembali peninjauan kembali dan/atau
Perda RTRW PB 800.000.000 revisi RTRW.
Provinsi Di Wilayah 4) Laporan proceeding kegiatan
Kalimantan Sulawesi Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
dan laporan akhir
/Kota.
4. Bimbingan Teknis dalam RPJMN dan Nawacita
Peninjauan Kembali serta LP2B di Wilayah
Perda RTRW Wilayah Nusa Tenggara,
PB 900.000.000
Provinsi Di Wilayah maluku dan Papua
Nusa Tenggara, 3) Laporan hasil pendampingan
maluku dan Papua teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Wilayah Nusa Tenggara,
maluku dan Papua
dan laporan akhir
Dokumen Bimbingan Teknis
5.Bimbingan Teknis
Penyusunan Rencana Rinci
Penyusunan PB 872.422.000 Tata Ruang/Rencana Detail
RRTR/RDTR di
Wilayah Sumatera
Sumatera
6.Bimbingan Teknis Dokumen Bimbingan Teknis
RRTR/RDTR di PB 800.000.000
Tata Ruang/Rencana Detail
Bali dan Bali
8. Bimbingan Teknis
1.000.000.000
dan Papua
1. Dokumen Materi Teknis
terdiri atas buku fakta analisa
9. Materi Teknis RDTR PB dan buku rencana;
1.701.758.000
4. Visualisasi 3D.
10. Materi Teknis RDTR terdiri atas buku fakta analisa
Kawasan Perkotaan PB dan buku rencana;
1.645.093.000
4. Visualisasi 3D.
11. Materi Teknis RDTR 1. Dokumen Materi Teknis
Kawasan Perkotaan terdiri atas buku fakta analisa
PB dan buku rencana;
Takengon, 1.662.458.000
Perkotaan PB dan buku rencana;
1.538.932.000
Pangandaran 3. Ranperda RDTR; dan
4. Visualisasi 3D.
Sukadana, PB 1.692.209.000 dan buku rencana;
Kabupaten Kayong
Utara
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. Visualisasi 3D.
1.679.854.000
4. Visualisasi 3D.
Perkotaan Ba a, PB dan buku rencana;
1.757.394.000
4. Visualisasi 3D.
Perkotaan PB buku rencana;
1.761.330.000
Perkotaan 2. Album Peta skala 1: 5.000;
4. Visualisasi 3D.
Buku Rencana;
17. Penyusunan Materi PB 2. Album Peta skala 1: 5.000;
1.794.594.000
3. Ranperda RDTR;
Teknis RDTR
4. Buku Kajian Lingkungan Hidup
Kabupaten Strategis; dan
Banyuasin 5. Visualisasi 3D
1.823.020.000
3. Ranperda RDTR;
Strategis; dan
5. Visualisasi 3D
terdiri atas Buku Fakta dan
19. Penyusunan Materi Analisis, Buku Rencana;
1.725.914.000
5. Visualisasi 3D
20. Materi Teknis RDTR Analisis, Buku Rencana;
1.806.878.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
1.646.320.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
22. Materi Teknis RDTR PB terdiri atas Buku Fakta dan
1.670.346.000
Kabupaten Cilacap Analisis, Buku Rencana;
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
Analisis, Buku Rencana;
1.680.783.000
5. Visualisasi 3D
1.902.510.000
3. Ranperda RDTR;
Ketapang 4. Buku Kajian Lingkungan
Visualisasi 3D
1.927.138.000
3. Ranperda RDTR;
Kotawaringin Timur 4. Buku Kajian Lingkungan
Visualisasi 3D
1.912.910.000 3. Ranperda RDTR;
Kabupaten Kotabaru
Visualisasi 3D
1.911.130.000
3. Ranperda RDTR;
Mangondow 4. Buku Kajian Lingkungan
5. Visualisasi 3D
2. Nilai 1. Fasilitasi Dokumen Fasilitasi Persetujuan
Persentase Persetujuan Substansi dan Legislasi
pemenuhan Substansi dan Rencana Tata Ruang Di
PB 860.000.000
RTR Daerah Legislasi Rencana Wilayah Sumatera
Tata Ruang di
(Dokumen
Wilayah Sumatera
Persetujuan 2. Fasilitasi Dokumen Fasilitasi Persetujuan
Substansi) Persetujuan Substansi dan Legislasi
Substansi dan Rencana Tata Ruang Di
Legislasi Rencana PB 1.000.000.000 Wilayah Jawa dan Bali
Tata Ruang di
Wilayah Jawa dan
Bali
3. Fasilitasi Dokumen Fasilitasi Persetujuan
800.000.000
Substansi dan PB Rencana Tata Ruang Di
Legislasi Rencana Wilayah Kalimantan dan
Tata Ruang di Sulawesi
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Wilayah Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi Rencana
PB 800.000.000 Rencana Tata Ruang Di
Tata Ruang di
Wilayah Nusa
Maluku dan Papua
Tenggara, Maluku
dan Papua
Dokumen Rekomendasi
700.000.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Tengah
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Timur
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.005.515.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
831.750.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.650.000.000
Sumatera Barat
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.191.110.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
707.000.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.750.000.000
Sulawesi Selatan
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.675.000.000
Sulawesi Utara
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.455.850.000
Sulawesi Tengah
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
16. Fasilitasi Legislasi PB 1.538.420.000 Gubernur dan Persetujuan
RDTR Prov Maluku
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 850.000.000
Kalimantan Barat
Ruang (RDTR)
18. Fasilitasi Legislasi Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov PB Gubernur dan Persetujuan
Kalimantan Timur 450.000.000
Ruang (RDTR)
rawan bencana
memuat peta tematik dan
peta rencana, termasuk peta
Sulawesi Tengah
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
20. Revisi RTRW peta rencana, termasuk peta
Kabupaten Sigi, kerawanan bencana dan peta
1.923.218.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
21. Penyusunan RDTR 3. Album peta, yang di dalamnya
Kabupaten Sigi, memuat peta tematik dan
2.073.984.000
Provinsi Sulawesi peta rencana, termasuk peta
Tengah kerawanan bencana dan peta
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
1.850.350.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
2.004.030.000
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
23. Penyusunan RDTR Surat persetujuan substansi
Kabupaten Menteri Agraria dan Tata
Donggala, Provinsi Ruang/Kepala BPN terhadap
Sulawesi Tengah Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
24. Revisi RTRW kerawanan bencana dan peta
2.095.088.000
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
25. Revisi RTRW
Kabupaten Parigi
1.901.890.000 didalamnya sudah terintegrasi
Moutong, Provinsi
Sulawesi Tengah
rawan bencana
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
3. Persentase Rencana Strategis dan
dukungan Roadmap Direktorat dokumen Rencana Strategis
kebijakan dan Pembinaan dan Roadmap Pembinaan
kemitraan Perencanaan Tata PB 1.485.891.000 Perencanaan Tata Ruang dan
bidang Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
pembinaan Pemanfaatan Ruang Tahun 2020-2024.
perencanaan Daerah 2020-2024
tata ruang 1. Tersedianya aplikasi sistem
dan informasi database berbasis
pemanfaatan web Direktorat Pembinaan
ruang daerah Perencanaan Tata Ruang dan
Pengembangan Pemanfaatan Ruang Daerah
Database Pembinaan dalam bentuk website dan
Perencanaan Tata aplikasi mobile selular (Mobile
PB 1.423.174.000 App);
Ruang dan
2. Tersedianya Database
sistem informasi;
Pembinaan SDM
Direktorat Pembinaan Laporan penyelenggaraan
Perencanaan Tata kegiatan Pembinaan Teknis
PB 300.000.000 SDM Direktorat Pembinaan
Ruang dan
Perencanaan Tata Ruang Dan
Daerah
1. Laporan Penyusunan
Rencana Kerja dan Program
Tahunan Direktorat
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Pemanfaatan
Kerja dan Program Ruang Daerah Tahun
Tahunan Direktorat Anggaran 2019;
Pembinaan 2. RKA-K/L dan Dokumen
PB 658.471.000 pendukung Kegiatan
Perencanaan Tata
Ruang dan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Pemanfaatan Ruang Ruang Tahun Anggaran 2020.
Daerah 3. Hasil revisi anggaran
Pemanfaatan Ruang
Daerahtahun 2019.
Monitoring dan 1. Laporan Monitoring dan
Evaluasi Program
PB
860.651.000 Evaluasi Program Direktorat
Pembinaan Pembinaan Perencanaan
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perencanaan Tata Tata Ruang dan Pemanfaatan
(PK) Direktorat Pembinaan
Daerah
Peningkatan Kapasitas Laporan kegiatan Peningkatan
Aparat Pemerintah PB Kapasitas Aparat Pemerintah
963.432.000
Dalam Penyusunan Dalam Penyusunan RRTR/
RRTR/RDTR dan PZ RDTR dan PZ
2. Tersedianya Data-data
spasial dan literal RTRW
Informasi Pembinaan Provinsi/Kabupaten/Kota;
Perencanaan Tata PB 3. Tersedianya buku status
582.992.000
Ruang dan RTRW
Pemanfaatan Ruang Provinsi/Kabupaten/Kota,
Daerah RRTR/RDTR Kabupaten dan
Kembali Perda RTRW
untuk pimpinan;
Tata Ruang.
Ruang Daerah

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Indeks 1. Rasio
1 Materi
rencana tata Daerah
ruang (nasional dalam Teknis)
dan daerah) dan menyusun
0
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
pedoman rencana tata
penataan ruang ruang daerah
1. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah
Sumatera
2. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah Jawa
Bali
3. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW 1 Dokumen 0 0 0 5,03 15,18 22,5 75 91 93,25 97,75 98 100
Provinsi Di
Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda 1 Dokumen 0 4,2 12,8 19 27 35 59,2 71,2 74,2 88 88 100
RTRW
Provinsi Di
Wilayah Nusa
Tenggara,

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
maluku dan
Papua
5. Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 5 5 5 15 55 67 82 82 88 100
di Wilayah
Sumatera
6. 6.Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 6.2 5 5.8 35 65 86 90 90 100 100
di Wilayah
Jawa dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR 1 Dokumen
0 0 0 5 12 41 69 74 75 88 88 100
di Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR
0 5 8 8 13 29 38 59 73 78 78 100
Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

RDTR Carita 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
10. Materi Teknis

RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Gantong,
Kabupaten
Belitung Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Pangandaran
13. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Gorontalo

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
15. Materi Teknis
RDTR
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
a, Kabupaten
Rote Ndao
16. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Deli Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Pelalawan
21. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Purwakarta

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Jepara
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Bolaang
Mangondow
2. Persentase (34
pemenuhan
Dokumen
RTR Daerah
Persetujuan
(Dokumen
Substansi)
Persetujuan
Substansi)

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Rencana Tata 0 5 8 12 30 55 70 90 95 100 100
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 0 5 42 72 72 72 85 90 97 100 100 100
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
0 0 5.04 7,93 15,87 30,00 70,00 81 89,40 95 95 100
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 0 10 15 30 45 40 60 64 78 80 88 100
Ruang di
Wilayah Nusa
Tenggara,

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 45 55 60 60 60 63 85 100
DIY
6. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 20 45 55 65 70 80 90 100
Jawa Tengah
7. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 65 65 76 85 100
Jawa Timur
8. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 40 55 65 70 75 85 90 100
Banten
9. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 35 40 45 50 50 50 98 100
Jambi
10.Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 60 65 70 78 90 100
Sumatera
Barat
11. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
0 10 15 20 30 35 37 40 48 65 75 100
RDTR Aceh
12. Fasilitasi 1 Dokumen
Legislasi 0 10 15 20 45 55 65 70 76 80 90 100

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
RDTR Prov
Riau
13. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Utara
15. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 15 15 20 45 55 65 70 75 85 95 100
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 70 75 80 85 100
Maluku
17. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 89 95 100
Kalimantan
Barat
18. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 90 95 100
Kalimantan
Timur

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
19. Revisi RTRW
Kota Palu,
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW
Kabupaten
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
21. Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
Sigi, Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
23.Penyusunan
RDTR
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
24.Revisi RTRW
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulteng

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
25.Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi
Moutong, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
3. Persentase 7 Dokumen
dukungan Kebijakan/ 0 3 10 17 28 34 54 73 87 91 97 100
kebijakan dan Kemitraan
1. Rencana
kemitraan
Strategis dan
bidang Roadmap
pembinaan Direktorat
perencanaan Pembinaan
tata ruang dan Perencanaan 1 Dokumen
0 0 1 5 25 50 52 80 83 87 100 100
pemanfaatan Tata Ruang
ruang daerah dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
2020-2024
2. Pengembanga
n Database
Pembinaan
Tata Ruang 0 0 1 5 15 23.75 45 49 74 79.4 86.6 100
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM Direktorat
Pembinaan 1 Dokumen
0 5 10 35 45 55 72 80 85 92 100 100
Perencanaan
Tata Ruang
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
4. Penyusunan
Rencana Kerja
dan Program
Tahunan
Direktorat
Pembinaan 1 Dokumen
0 5,5 6,5 12,5 16,5 22,5 62,5 70 85 90 95 100
Perencanaan
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
5. Monitoring dan
Evaluasi
Program
Pembinaan
0 4,9 8.4 14 14 22,5 54,5 60 90 95 98 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Dalam 0 5 45 48 60 65 85 95 100 100 100 100
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi
Pembinaan
0 2 3,4 4,3 23 25 64 77 90 95 100 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
BAB 4. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TRIWULAN I
Bab ini menjelaskan mengenai capaian indikator kinerja dibandingkan target yang telah ditetapkan sampai dengan periode Triwulan
I. Capaian dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan untuk mengukur kinerja Tata Ruang.
Berikut adalah capaian realisasi indikator kinerja utama selama periode triwulan I.
NO KEGIATAN KINERJA SUBKOMPONEN Target 2019 JANUARI FEBRUARI MARET
(2) (3) (4)
TARGET REALIASASI TARGET REALIASASI TARGET REALIASASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(88 Dokumen
0 0 1 1 3 3
Materi Teknis)
1. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda 1 Dokumen 0 0 4,2 4,2 5 5
RTRW Provinsi
Di Wilayah
Sumatera
Indeks 2. Bimbingan
Rasio Teknis
produktivitas
kemampuan Peninjauan
penyusunan 1 Dokumen 0 0 4,2 4,2 6,2 6,2
Pemerintah Kembali Perda
1 rencana tata
Daerah dalam RTRW Provinsi
ruang (nasional Di Wilayah Jawa
menyusun
dan daerah) Bali
rencana tata
dan pedoman 3. Bimbingan
ruang daerah
penataan ruang Teknis
Peninjauan
Kembali Perda 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
RTRW Provinsi
Di Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan 1 Dokumen
Teknis
0 0 4,2 4,2 12,8 12,8
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW Provinsi
Di Wilayah Nusa
Tenggara,
maluku dan
Papua
5. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 0 0 4.2 4.2 5 5
Wilayah
Sumatera
6. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 0 0 4.2 4.2 6.2 6.2
Wilayah Jawa
dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 0 0 0 0 0 0
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di
Wilayah Nusa 0 0 5 5 8 8
Tenggara,
Maluku dan
Papua
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
9. Materi Teknis 1 Dokumen 0 0 0 0 5 5
RDTR Carita
10. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen 0 0 0 0 5 5
Gantong,
Kabupaten
Belitung Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen 0 0 0 0 5 5
Perkotaan
Pangandaran
13. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen 0 0 0 0 5 5
Gorontalo
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
15. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan Ba 1 Dokumen 0 0 0 0 5 5
a, Kabupaten
Rote Ndao
16. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 0
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten Deli 0 0 0 0 0 0
Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 0
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 0
Pelalawan
RDTR 0 0 0 0 0 0
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kabupaten
Purwakarta
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Jepara
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 0
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 0
Bolaang
Mangondow
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Persentase (34 Dokumen
pemenuhan
Persetujuan
RTR Daerah
Substansi) 0 0 7 7 11 11
(Dokumen
Persetujuan
Substansi)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 0 0 5 5 8 8
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 0 0 5 5 42 42
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
0 0 0 0 5.04 5.04
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Substansi dan 0 0 10 10 15 15
Legislasi
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Rencana Tata
Ruang di
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 0 0 10 10 15 15
DIY
6. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi 0
RDTR Prov 0 10 10 15 15
Jawa Tengah
7. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi 0
RDTR Prov 0 10 10 15 15
Jawa Timur
8. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi 0
RDTR Prov 0 10 10 15 15
Banten
9. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi 0
RDTR Prov 0 10 10 15 15
Jambi
10. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 0
0 10 10 15 15
Sumatera
Barat
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
11. Fasilitasi
0 10 10 15 15
RDTR Aceh
12. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi 0
RDTR Prov 0 10 10 15 15
Riau
13. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 0
0 10 10 15 15
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 0
0 10 10 15 15
Sulawesi
Utara
15. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 0
0 15 15 15 15
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi 0
RDTR Prov 0 10 10 15 15
Maluku
17. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 0
0 10 10 15 15
Kalimantan
Barat
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
18. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 0
0 10 10 15 15
Kalimantan
Timur
19. Revisi RTRW
Kota Palu,
Provinsi 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW
Kabupaten
Sigi, Provinsi 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
Sulawesi
Tengah
21. Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
Sigi, Provinsi
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
Provinsi
Sulawesi
Tengah
23.Penyusunan
RDTR 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
Kabupaten
Donggala,
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Provinsi
Sulawesi
Tengah
24.Revisi RTRW
Sulteng
25.Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi
Moutong, 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
Provinsi
Sulawesi
Tengah
7 Dokumen
Kebijakan/ 0 0 3 3 10 10
Kemitraan
1. Rencana
Persentase Strategis dan
dukungan Roadmap
Indeks kemitraan Pembinaan
efektivtas 1 Dokumen
0 0 0 0
bidang Perencanaan 1 1
dukungan pembinaan Tata Ruang
manajemen dan
perencanaan
perencanaan Pemanfaatan
tata ruang Ruang Daerah
dan kemitraan dan 2020-2024
pemanfaatan
ruang daerah 2. Pengembanga
n Database
Pembinaan 1 Dokumen
0 0 0 0 1 1
Perencanaan
Tata Ruang
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM Direktorat
Pembinaan
Perencanaan 1 Dokumen 0
0 5 5 10 10
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
4. Penyusunan
Rencana Kerja
dan Program
Tahunan
Direktorat
Pembinaan
1 Dokumen
0 0 5,5 5,5 6,5 6,5
Perencanaan
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
5. Monitoring dan
Evaluasi
Program
Pembinaan
1 Dokumen
0 0 4,9 4,9 8.4 8.4
Perencanaan
Tata Ruang
dan
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pemanfaatan
Ruang Daerah
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Pemerintah 0
0 5 5 45 45
Dalam
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi
Pembinaan
Perencanaan 0
0 2 2 3,4 3,4
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
Evaluasi capaian Indikator Kinerja Utama Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Triwulan I
Sampai dengan periode Triwulan I peran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah telah mencapai tingkat progres yang direncanakan.
Secara umum, proses pekerjaan yang direncanakan dan output dari proses tersebut sudah
tercapai. Berikut adalah hasil evaluasi dari capaian indikator kinerja utama Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah pada periode
Triwulan I.
INDEKS PRODUKTIVITAS PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG (NASIONAL DAN DAERAH) DAN
PEDOMAN PENATAAN RUANG
INDIKATOR KINERJA
NO EVALUASI/ISU STRATEGIS RENCANA TINDAK LANJUT
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Rasio kemampuan
Pemerintah Daerah
I dalam menyusun
rencana tata ruang
daerah
Menyiapkan 2 Dokumen Materi
Bimbingan Teknis
Teknis yang siap mendapatkan
Peninjauan Kembali Perda melakukan kajian terhadap 2
1. Rekomendasi dari Gubernur
RTRW Provinsi Di Wilayah dokumen tersebut
Sumatera (Kota Bandar Lampung dan
Kota Palembang)
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali Perda Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan
2. Persiapan Kegiatan
RTRW Provinsi Di Wilayah Teknis
Jawa Bali
Bimbingan Teknis melakukan kajian awal terhadap
Peninjauan Kembali Perda dokumen PK dan revisi RTRW melakukan kajian terhadap 2
3. RTRW Provinsi Di Wilayah Kota Banjarmasin Kota dokumen tersebut
Kalimantan Sulawesi Singkawang
Bimbingan Teknis
Penyusunan RRTR/RDTR di Melakukan Kegiatan
Wilayah Nusa Tenggara, pendampingan ke Daerah
Maluku dan Papua
Tahapan yang dilakukan pada T1
Bimbingan Teknis
1. Melakukan identifikasi status Persiapan Kegiatan
5. Penyusunan RRTR/RDTR
awal Penyusunan RRTR/RDTR
di Wilayah Sumatera
di Wilayah Sumatera
2. Penyusunan Rencana Kerja
0
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Bimbingan Teknis
1. Melakukan identifikasi status Persiapan Kegiatan
6. Penyusunan RRTR/RDTR
awal Penyusunan RRTR/RDTR
di Wilayah Jawa dan Bali
di Wilayah Jawa dan Bali
Bimbingan Teknis
1. Melakukan identifikasi status
Penyusunan RRTR/RDTR Persiapan Kegiatan
7. awal Penyusunan RRTR/RDTR
di Wilayah Kalimantan dan
di Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi
Sulawesi
Bimbingan Teknis
1. Melakukan identifikasi status
Penyusunan RRTR/RDTR Persiapan Kegiatan
8. awal Penyusunan RRTR/RDTR
di Wilayah Nusa Tenggara,
di Wilayah Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua
Maluku dan Papua
9. Materi Teknis RDTR Carita Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Materi Teknis RDTR

Kawasan Perkotaan
10. Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Gantong, Kabupaten
Belitung Timur
Materi Teknis RDTR
Kawasan Perkotaan
Takengon, Kabupaten Aceh
Tengah
Materi Teknis RDTR
Perkotaan Pangandaran
Materi Teknis RDTR
Kawasan Perkotaan
Sukadana, Kabupaten
Kayong Utara
Materi Teknis RDTR Kota
Gorontalo
Materi Teknis RDTR
15. Perkotaan Ba a, Kabupaten Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Rote Ndao
Materi Teknis RDTR
16. Perkotaan Perkotaan Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Nangapande
Penyusunan Materi Teknis
17. RDTR Kabupaten Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Banyuasin

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Deli Serdang
Tanggamus
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Pelalawan
Materi Teknis RDTR
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Cilacap
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Jepara
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Ketapang
Materi Teknis RDTR
25. Kabupaten Kotawaringin Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Timur
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Kotabaru
Materi Teknis RDTR
27. Kabupaten Bolaang Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Mangondow
No Indikator Kinerja Kegiatan/Output Evaluasi/Isu Strategis Rencana Tindak Lanjut

(1) (2) (3) (4)
Persentase pemenuhan RTR - -
II Daerah (Dokumen Persetujuan
Substansi)
Proses Persiapan, meliputi
pemahaman terhadap
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan KAK/TOR, kajian awal RTRW
1. Legislasi Rencana Tata Ruang di Kabupaten dan Kota serta Penyusunan Rencana Kerja
Wilayah Sumatera kebijakan lainnya, penajaman
metodologi, serta rencana
kerja
pemahaman terhadap
Wilayah Jawa dan Bali kebijakan lainnya, penajaman
kerja

(1) (2) (3) (4)
pemahaman terhadap
Wilayah Kalimantan dan Sulawesi kebijakan lainnya, penajaman
kerja
pemahaman terhadap
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan
KAK/TOR, kajian awal RTRW
Legislasi Rencana Tata Ruang di Penyusunan Rencana Kerja
4. Kabupaten dan Kota serta
Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan
kebijakan lainnya, penajaman
Papua
kerja
1. Sosialisasi terkait dengan Melakukan Pemantauan
prosedur dan kelengkapan Persiapan Kegiatan yang
dokumen Persetujuan dilakukan oleh SKPD Dekon
Substansi
2. Pendampingan dalam
rangka membantu
mempercepat kelengkapan
5. Fasilitasi Legislasi RDTR Prov DIY substansi RDTR dengan
dokumen - dokumen
administrasinya pada
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Persetujuan Substansi
serta untuk mendapatkan
data mengenai pertanahan
Substansi
rangka membantu
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa
6. substansi RDTR dengan
Tengah
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa 1. Sosialisasi terkait dengan Melakukan Pemantauan
7. prosedur dan kelengkapan Persiapan Kegiatan yang
Timur
dilakukan oleh SKPD Dekon

(1) (2) (3) (4)
dokumen Persetujuan
Substansi
rangka membantu
substansi RDTR dengan
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Substansi
rangka membantu
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov
Banten
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Substansi
rangka membantu
9. Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jambi substansi RDTR dengan
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses

(1) (2) (3) (4)
Substansi
rangka membantu
Sumatera Barat
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Substansi
rangka membantu
4. Fasilitasi Legislasi RDTR Aceh substansi RDTR dengan
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Substansi
rangka membantu
5. Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Riau substansi RDTR dengan
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses

(1) (2) (3) (4)
Substansi
rangka membantu
Sulawesi Selatan
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Substansi
rangka membantu
Sulawesi Utara
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Substansi
rangka membantu
Sulawesi Tengah
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses

(1) (2) (3) (4)
Substansi
rangka membantu
Maluku
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Substansi
rangka membantu
Kalimantan Barat
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov 1. Sosialisasi terkait dengan Melakukan Pemantauan
Kalimantan Timur prosedur dan kelengkapan Persiapan Kegiatan yang
Substansi
rangka membantu
dokumen - dokumen
proses Rekomendasi
Gubernur dan proses

(1) (2) (3) (4)
Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah
Revisi RTRW Kabupaten Sigi,
Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi,
Revisi RTRW Kabupaten Donggala,
Penyusunan RDTR Kabupaten
16. Donggala, Provinsi Sulawesi Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Tengah
17. Revisi RTRW Provinsi Sulteng Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Revisi RTRW Kabupaten Parigi
18. Moutong, Provinsi Sulawesi Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Tengah
INDEKS EFEKTIVTAS DUKUNGAN MANAJEMEN PERENCANAAN DAN KEMITRAAN
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Persentase dukungan kebijakan - -
dan kemitraan bidang
III pembinaan perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang
daerah
Rencana Strategis dan Roadmap
Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah 2020-2024
2. Pengembangan Database Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
3. Pembinaan SDM Direktorat Melakukan identifikasi SDM
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang yang ada di lingkungan
dan Pemanfaatan Ruang Daerah Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang
Daerah
4. Penyusunan Rencana Kerja dan Melakukan Rapat Internal dalam
Program Tahunan Direktorat rangka Persiapan penyusunan
1. Persiapan Penyusunan
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang kegiatan Direktorat Pembinaan
RKT 2019
dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2. Penyusunan POK 0
Tahun 2020

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
5 Monitoring dan Evaluasi Program 1. Persiapan Draft PK Rapat Persiapan evaluasi
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 2. Menyiapakan Rencana kegiatan Direktorat Pembinaan
dan Pemanfaatan Ruang Daerah Kerja Kegiatan Direktorat Perencanaan Tata Ruang dan
Pembinaan Perencanaan Pemanfaatan Ruang Daerah
Tata Ruang dan Tahun 2019
Pemanfaatan Ruang
Daerah
3. Penyusunan Laporan
Kinerja Triwulan I
6 Peningkatan Kapasitas Aparat Workshop Kegiatan
Pemerintah Dalam Penyusunan Peningkatan Kapasitas
RRTR/RDTR dan PZ Aparat Pemerintah Dalam
Evaluasi Kegiatan
Penyusunan RRTR/RDTR
dan PZ, Jogyakarta, 18-23
Maret.
7 Pengelolaan Data dan Informasi Menyusun informasi terkait
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang penyelenggaraan penataan
dan Pemanfaatan Ruang Daerah ruang, Buku Status
Penyelesaian Perda RTRW
(termasuk didalamnya
peninjauan kembali) Bulan
januari - Maret
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah ke depan dapat
diraih sesuai dengan target yang telah dibuat. Untuk memenuhi target capaian tersebut,
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah terus berupaya
untuk menyusun langkah-langkah strategis guna meminimalisasi berbagai kendala yang terjadi
dalam pelaksanaan pekerjaan pada tahun ini.

DIREKTORAT
PEMBINAAN
PERENCANAAN
TATA RUANG DAN
PEMANFAATAN
RUANG DAERAH
Rencana Aksi
CAPAIAN KINERJA
T2
T.A. 2019

BAB 1. PENDAHULU AN
1.1. Latar Belakang
Rencana Aksi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Tahun 2019 merupakan media untuk memfasilitasi perencanaan capaian kinerja Direktorat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun selama tahun
2019, dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban di bidang penyelenggaraan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
ruang. Adapun, keberhasilan dan kegagalan kinerja Direktorat Jenderal diukur dari pencapaian
kinerja selama tahun 2019 terhadap target yang telah ditetapkan sesuai Perjanjian Kinerja
(PK) dan Renstra Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah Tata Ruang.
Dalam pelaksanaan program Tahun 2019, Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah merencanakan kinerja dengan menjabarkan target-target kinerja
beserta rencana pencapaianya yang diharapkan menjadi dasar untuk melaksanakan program
dan kegiatan dalam unit kerja. Rencana aksi capaian kinerja yang akan dijadikan acuan dalam
memantau dan mengevaluasi progres capaian output-output kegiatan dalam Laporan Kinerja
(LKj) selama tahun anggaran 2019.
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah selama satu
tahun anggaran 2019 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja sesuai dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah serta untuk pemenuhan kelengkapan dokumen pendukung evaluasi LKj berupa
rencana aksi capaian kinerja yang diatur dalam Permen PAN dan RB No. 12 Tahun 2015
tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.




tersebut meliputi:

dan

Bagan berikut ini.

sebagai berikut :



daerah;

Pulau Sumatera.




Pulau Sulawesi.



Papua.
dan Pulau Papua;
dapat dipergunakan.

(1) (2) (3) (4)
daerah

(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan 100%
pemenuhan RTR
Provinsi/Kabupaten/ 3. Persentase dukungan kebijakan dan
80,79%
Kota melalui kemitraan bidang pembinaan perencanaan
Pembinaan terhadap tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah
Pemerintah Daerah
eselon I.
2019
Kegiatan
53,33%
daerah
IKK Es.
III
Wilayah Sumatera
IKK Es. IV
Wilayah Sumatera
IKK Es.
III
Wilayah Jawa-Bali
Wilayah Jawa-Bali
IKK Es.
III
30,95%
IKK Es.
III

2019
32,25%
Sumatera
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target yang seharusnya 100 %
Bali
Sulawesi
IKK Es. III Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target yang seharusnya 100%
80,79%
kelengkapan SAKIP
2019
ruang daerah
Substansi)
Substansi)
100%
ruang daerah


indikator kinerja. Setiap indikator kinerja didukung oleh Output pendukung, dan setiap
Output pendukung dapat menjadi pendukung lebih dari satu indikator kinerja. Capaian
output dari suatu Output pendukung berpengaruh terhadap nilai capaian indikator
kinerja kegiatan. Tabel berikut menjelaskan Output pendukung pembentuk dari setiap
indikator kinerja kegiatan level eselon II s.d. eselon IV.

SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Indeks 1. Indeks 1. Bimbingan Teknis 1) Modul peninjauan kembali
produktivitas kemampuan Peninjauan Kembali RTRW Provinsi/Kabupaten/
penyusunan Pemerintah Perda RTRW Kota.
rencana tata
1 revisi RTRW.
PB 900.000.000
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Wilayah Sumatera.
laporan akhir
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perda RTRW /Kota.
Provinsi Di Wilayah 2) Dokumen Identifikasi
Jawa Bali Program Prioritas Nasional
dan Bali
teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
PB 800.000.000
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
dan laporan akhir
Perda RTRW /Kota.
Kalimantan Sulawesi Program Prioritas Nasional
Kalimantan Sulawesi
teknis pelaksanaan
PB 800.000.000 revisi RTRW.
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
dan laporan akhir
Perda RTRW /Kota.
Nusa Tenggara, Program Prioritas Nasional
maluku dan Papua dalam RPJMN dan Nawacita
PB 900.000.000
maluku dan Papua
teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
maluku dan Papua
dan laporan akhir
5. Bimbingan Teknis
RRTR/RDTR di
Wilayah Sumatera
Sumatera
PB 800.000.000
RRTR/RDTR di Tata Ruang/Rencana Detail
Bali dan Bali
8. Bimbingan Teknis
1.000.000.000
dan Papua
1.701.758.000
4. Visualisasi 3D.
1.645.093.000
4. Visualisasi 3D.
Takengon, 1.662.458.000
1.538.932.000
4. Visualisasi 3D.
Sukadana, 1.692.209.000
Kabupaten Kayong 3. Ranperda RDTR; dan
Utara 4. Visualisasi 3D.
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.679.854.000
4. Visualisasi 3D.
1.757.394.000
4. Visualisasi 3D.
1.761.330.000
4. Visualisasi 3D.
Buku Rencana;
1.794.594.000
3. Ranperda RDTR;
Teknis RDTR
1.823.020.000
3. Ranperda RDTR;
Strategis; dan
5. Visualisasi 3D
1.725.914.000
5. Visualisasi 3D
1.806.878.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
1.646.320.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
22. Materi Teknis RDTR terdiri atas Buku Fakta dan
PB 1.670.346.000 Analisis, Buku Rencana;
Kabupaten Cilacap
3. Ranperda RDTR;
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5. Visualisasi 3D
1.680.783.000
5. Visualisasi 3D
1.902.510.000
3. Ranperda RDTR;
Visualisasi 3D
1.927.138.000
3. Ranperda RDTR;
Visualisasi 3D
1.912.910.000 3. Ranperda RDTR;
Kabupaten Kotabaru
Visualisasi 3D
1.911.130.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
PB 860.000.000
Tata Ruang di
(Dokumen
Wilayah Sumatera
Tata Ruang di
Wilayah Jawa dan
Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan Dokumen Fasilitasi Persetujuan
Substansi dan Substansi dan Legislasi
800.000.000
Legislasi Rencana PB Rencana Tata Ruang Di
Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan
dan Sulawesi
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi Rencana
Tata Ruang di
Wilayah Nusa
Maluku dan Papua
Tenggara, Maluku
dan Papua
Dokumen Rekomendasi
700.000.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Tengah
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
7. Fasilitasi Legislasi Gubernur dan Persetujuan
RDTR Prov Jawa PB 2.200.000.000
Timur
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.005.515.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
831.750.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov PB 1.650.000.000
Sumatera Barat
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.191.110.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
707.000.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov PB 1.750.000.000
Sulawesi Selatan
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov PB 1.675.000.000
Sulawesi Utara
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov PB 1.455.850.000
Sulawesi Tengah
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
1.538.420.000
Ruang (RDTR)
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov PB 850.000.000
Kalimantan Barat
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov PB 450.000.000
Kalimantan Timur
Ruang (RDTR)
rawan bencana
PB kerawanan bencana dan peta
Sulawesi Tengah
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
Kabupaten Sigi, PB kerawanan bencana dan peta
1.923.218.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
21. Penyusunan RDTR peta rencana, termasuk peta
2.073.984.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rawan bencana
Kabupaten PB kerawanan bencana dan peta
1.850.350.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
2.004.030.000
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
23. Penyusunan RDTR Surat persetujuan substansi
Kabupaten Menteri Agraria dan Tata
rawan bencana
24. Revisi RTRW PB kerawanan bencana dan peta
2.095.088.000
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
25. Revisi RTRW
Kabupaten Parigi
1.901.890.000 rawan bencana
Moutong, Provinsi
Sulawesi Tengah
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
dokumen Rencana Strategis
dan Roadmap Pembinaan
kemitraan Pembinaan
pembinaan Ruang dan
Tahun 2020-2024.
sistem informasi;
3. Pembinaan SDM
Pembinaan kegiatan Pembinaan Teknis
Perencanaan Tata PB 300.000.000 SDM Direktorat Pembinaan
Daerah
Tahunan Direktorat
4. Penyusunan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Rencana Kerja dan Ruang Daerah Tahun
Program Tahunan Anggaran 2019;
Direktorat 2. RKA-K/L dan Dokumen
Pembinaan PB 658.471.000 pendukung Kegiatan
Perencanaan Tata Pembinaan Perencanaan
Pemanfaatan Ruang
Daerahtahun 2019.
5. Peningkatan
Kapasitas Aparat Laporan kegiatan Peningkatan
Pemerintah Dalam PB Kapasitas Aparat Pemerintah
963.432.000
Penyusunan Dalam Penyusunan RRTR/
RRTR/RDTR dan RDTR dan PZ
PZ
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
6. Peningkatan
Kapasitas Aparat Dokumen Peningkatan
956.661.600
PZ
7. Pengelolaan Data
dan Informasi
Pembinaan
RTRW
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Kembali Perda RTRW
untuk pimpinan;
Tata Ruang.
Ruang Daerah

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Indeks 1. Rasio
1 Materi
rencana tata Daerah
0
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah
Sumatera
2. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah Jawa
Bali
3. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW 1 Dokumen 0 0 0 5,03 15,18 22,5 75 91 93,25 97,75 98 100
Provinsi Di
Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah Nusa
Tenggara,

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
maluku dan
Papua
5. Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 5 5 5 15 55 67 82 82 88 100
di Wilayah
Sumatera
6. Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 6.2 5 5.8 35 65 86 90 90 100 100
di Wilayah
Jawa dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR 1 Dokumen
0 0 0 5 12 41 69 74 75 88 88 100
di Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR
0 5 8 8 13 29 38 59 73 78 78 100
Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

RDTR Carita 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
10. Materi Teknis

RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Gantong,
Kabupaten
Belitung Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Pangandaran
13. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Gorontalo
15. Materi Teknis
RDTR
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
a, Kabupaten
Rote Ndao

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
16. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Deli Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Pelalawan
21. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Purwakarta
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Jepara

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Bolaang
Mangondow
2. Persentase (34
pemenuhan
Dokumen
RTR Daerah 7 11 18 30 38 50 58 67 85 93 100
Persetujuan 0
(Dokumen
Substansi)
Persetujuan
Substansi)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Rencana Tata 0 5 8 12 30 55 70 90 95 100 100
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Substansi dan 0 5 42 72 72 72 85 90 97 100 100 100
Legislasi

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Rencana Tata
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
0 0 5.04 7,93 15,87 30,00 70,00 81 89,40 95 95 100
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
Ruang di 0 10 15 30 45 40 60 64 78 80 88 100
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 45 55 60 60 60 63 85 100
DIY
6. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 20 45 55 65 70 80 90 100
Jawa Tengah
7. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 65 65 76 85 100
Jawa Timur

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
8. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 40 55 65 70 75 85 90 100
Banten
9. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 35 40 45 50 50 50 98 100
Jambi
10. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 60 65 70 78 90 100
Sumatera
Barat
11. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
0 10 15 20 30 35 37 40 48 65 75 100
RDTR Aceh
12. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 45 55 65 70 76 80 90 100
Riau
13. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Utara
15. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
0 15 15 20 45 55 65 70 75 85 95 100
RDTR Prov

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 70 75 80 85 100
Maluku
17. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 89 95 100
Kalimantan
Barat
18. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 90 95 100
Kalimantan
Timur
19. Revisi RTRW
Kota Palu,
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW
Kabupaten
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
21. Penyusunan
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sigi, Provinsi

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW

Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
23. Penyusunan
RDTR
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
24. Revisi RTRW
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulteng
25. Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi
Moutong, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
3. Persentase 7 Dokumen
Kebijakan/ 0 3 10 17 28 34 54 73 87 91 97 100
dukungan
Kemitraan
kebijakan dan
1. Rencana
kemitraan Strategis dan 1 Dokumen
bidang Roadmap 0 0 1 5 25 50 52 80 83 87 100 100
pembinaan Direktorat

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
tata ruang dan Perencanaan
pemanfaatan Tata Ruang
dan
ruang daerah
Pemanfaatan
Ruang Daerah
2020-2024
2. Pengembanga
n Database
Pembinaan
Tata Ruang 0 0 1 5 15 23.75 45 49 74 79.4 86.6 100
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM
Direktorat
Pembinaan
0 5 10 35 45 55 72 80 85 92 100 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
4. Penyusunan
Rencana
Kerja dan
Program
Tahunan
Direktorat 1 Dokumen
Pembinaan 0 5,5 6,5 12,5 16,5 22,5 62,5 70 85 90 95 100
Perencanaan
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
5. Monitoring
dan Evaluasi
Program
Pembinaan
0 4,9 8.4 14 14 22,5 54,5 60 90 95 98 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Dalam 0 5 45 48 60 65 85 95 100 100 100 100
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi
Pembinaan
0 2 3,4 4,3 23 25 64 77 90 95 100 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
BAB 4. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TRIWULAN IIII
IIII. Capaian dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan untuk mengukur kinerja Tata Ruang.
Berikut adalah capaian realisasi indikator kinerja utama selama periode Triwulan IIII.
NO KEGIATAN KINERJA SUBKOMPONEN Target 2019 APRIL MEI JUNI
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(88 Dokumen
6 6 8 8 20 20
Materi Teknis)
1. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW Provinsi
Di Wilayah
Sumatera
2. Bimbingan
Indeks
Rasio Teknis
produktivitas
kemampuan Peninjauan
penyusunan 1 Dokumen 19 19 27 27 35 35
Pemerintah Kembali Perda
rencana tata
1 Daerah dalam RTRW Provinsi
ruang (nasional
menyusun Di Wilayah Jawa
dan daerah) dan
rencana tata Bali
pedoman
ruang daerah 3. Bimbingan
penataan ruang
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda 1 Dokumen 5,03 5,03 15,18 15,18 22,5 22,5
RTRW Provinsi
Di Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan 1 Dokumen 19 19 27 27 35 35
Teknis
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW Provinsi
Di Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR di 5 5 5 5 15 15
Wilayah
Sumatera
6. Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR di 5 5 5.8 5.8 35 35
Wilayah Jawa
dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 1 Dokumen
5 5 12 12 41 41
Wilayah
Kalimantan dan
Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 1 Dokumen
Wilayah Nusa 8 8 13 13 29 29
Tenggara,
Maluku dan
Papua
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
RDTR Carita 14,25 14,25 14,25 14,25 30,95 30,95
10. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
14,25 14,25 14,25 14,25 30,95 30,95
Gantong,
Kabupaten
Belitung Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
14,25 14,25 14,25 14,25 30,95 30,95
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 14,25 14,25 14,25 14,25 30,95 30,95
Pangandaran
13. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
14,25 14,25 14,25 14,25 30,95 30,95
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen
14,25 14,25 14,25 14,25 30,95 30,95
Gorontalo
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
15. Materi Teknis
RDTR
14,25 14,25 14,25 14,25 30,95 30,95
a, Kabupaten
Rote Ndao
16. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan 1 Dokumen
14,25 14,25 14,25 14,25 30,95 30,95
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 8 8
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten Deli 0 0 0 0 8 8
Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 8 8
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Pelalawan
RDTR 0 0 0 0 8 8
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kabupaten
Purwakarta
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Jepara
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 8 8
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 8 8
Bolaang
Mangondow
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Persentase
pemenuhan
(34 Dokumen
RTR Daerah 18 30
Persetujuan 18 30 38 38
(Dokumen
Substansi)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 12 12 30 30 55 55
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 72 72 72 72 72 72
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
7,93 7,93 15,87 15,87 30,00 30,00
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan 1 Dokumen
30 30 45 45 40 40
Legislasi
Rencana Tata
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ruang di
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 45 45 55 55
DIY
6. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 20 20 45 45
Jawa Tengah
7. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 35 35 45 45 55 55
Jawa Timur
8. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 35 35 40 40 55 55
Banten
9. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 35 35 40 40
Jambi
10. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 45 45 55 55
Sumatera
Barat
11. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
20 20 30 30 35 35
RDTR Aceh
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
12. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 45 45 55 55
Riau
13. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 45 45 55 55
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 45 45 55 55
Sulawesi Utara
15. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 45 45 55 55
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 35 35 45 45 55 55
Maluku
17. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 45 45 55 55
Kalimantan
Barat
18. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 20 20 45 45 55 55
Kalimantan
Timur
19. Revisi RTRW
Kota Palu, 1 Dokumen 0 5 5
0 0 0
Provinsi
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW

Kabupaten
Sigi, Provinsi 1 Dokumen 0 5 5
0 0 0
Sulawesi
Tengah
21. Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen 0 5 5
Sigi, Provinsi 0 0 0
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen 0 5 5
Provinsi 0 0 0
Sulawesi
Tengah
23. Penyusunan
RDTR
Kabupaten
0 0 0
Provinsi
Sulawesi
Tengah
24. Revisi RTRW
Provinsi 1 Dokumen 0 5 5
0 0 0
Sulteng
25. Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi 1 Dokumen 0 5 5
0 0 0
Moutong,
Provinsi
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Sulawesi
Tengah
7 Dokumen
Kebijakan/ 17 17 28 28 34 34
Kemitraan
1. Rencana
Strategis dan
Roadmap
Direktorat
Pembinaan
1 Dokumen
Perencanaan 5 5 25 25 50 50
Tata Ruang
Persentase dan
dukungan Pemanfaatan
kebijakan dan Ruang Daerah
kemitraan 2020-2024
bidang 2. Pengembanga
pembinaan n Database
tata ruang dan Perencanaan 1 Dokumen
pemanfaatan 5 5 15 15 23.75 23.75
Tata Ruang
ruang daerah dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM Direktorat
Pembinaan
35 35 45 45 55 55
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
4. Penyusunan
Rencana Kerja
dan Program
Tahunan
Direktorat 1 Dokumen
Pembinaan 12,5 12,5 16,5 16,5 22,5 22,5
Perencanaan
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
5. Monitoring dan
Evaluasi
Program
Pembinaan
1 Dokumen
Perencanaan 14 14 14 14 22,5 22,5
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
48 48 60 60 65 65
Dalam
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi 1 Dokumen
4,3 4,3 23 23 25 25
Pembinaan
Perencanaan
Tata Ruang
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Triwulan II
Sampai dengan periode Triwulan II peran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
Triwulan II
1. INDEKS PRODUKTIVITAS PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG (NASIONAL DAN DAERAH) DAN
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Rasio kemampuan
Pemerintah Daerah
I dalam menyusun
rencana tata ruang
daerah
Melakukan kegiatan untuk
daerah yang siap Mendapatkan
Bimbingan Teknis 3 Dokumen yang siap Rekomendasi Gubernur :
Peninjauan Kembali Perda Rekomgub (Kota Bandar 1. Klinik di Provinsi Jambi 4-5
1.
RTRW Provinsi Di Wilayah Lampung Kota Palembang, dan 2. Klinik di Provinsi Sumatera
Sumatera Kota Jambi) Utara 10-12
23 Workshop di Provinsi
Lampung 22 -23
Bimbingan Teknis Workshop Kegiatan Bimbingan
Peninjauan Kembali Perda 2 Dokumen yang siap Teknis Peninjauan Kembali
2.
RTRW Provinsi Di Wilayah Rekomendasi Gubernur Perda RTRW tanggal 25-27 di
Jawa Bali Bali
- melaksanakan
pendampingan Kota Pare-
Pare, Kota Singkawang, Kota
Tarakan dan Kab. Bulungan
Bimbingan Teknis
Melakukan Evaluasi bagi - melaksanakan klinik di
3. Pemerintah Daerah yang siap Sulawesi Selatan
RTRW Provinsi Di Wilayah
Rekomendasi Gubernur - melaksanakan Rakorlinsek
Kalimantan Sulawesi
pembahasan RTRW Kab.
Konawe Selatan, RTRW Kab.
Buton Tengah dan RTRW
Kota Gorontalo
0
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Bimbingan Teknis Melakukan Klinik ke Ternate
Penyusunan RRTR/RDTR di Evaluasi Dokumen yang siap pada tanggal 13-15 April 2019:
4. Rekomgub : (pendampingan proses
RTRW Kabupaten Sumbawa Barat pemenuhan 5 substansi
Maluku dan Papua strategis kota tidore kepulauan)
Yang mendapatkan Persetujuan Pemantauan Evaluasi Kegiatan
Bimbingan Teknis Substansi DARI Menteri ATR/BPN
5. Penyusunan RRTR/RDTR di untuk T2 :
Wilayah Sumatera 1. RDTR Perkotaan Purwokerto
2. RDTR Kota Banda Aceh
Yang mendapatkan Persetujuan Pemantauan Evaluasi Kegiatan
Bimbingan Teknis
Substansi DARI Menteri ATR/BPN
6. Penyusunan RRTR/RDTR di
untuk T2 RDTR yaitu Perkotaan
Purwokerto
Bimbingan Teknis Melakukan Kajian untuk 5 Pemantauan Evaluasi Kegiatan
Penyusunan RRTR/RDTR di Dokumen Siap mendapatkan
7.
Wilayah Kalimantan dan Persetujuan Substansi dari
Sulawesi Menteri
Bimbingan Teknis Pemantauan Evaluasi Kegiatan
Evaluasi Dokumen yang akan
Penyusunan RRTR/RDTR di
8. mendapatkan Persetujuan
Substansi dari Menteri ATR/BPN
Maluku dan Papua
Dalam Tahap : Pembahasan Rencana Kerja Dan
1. Penetapan Pemenang
Metodologi Pelaksanaan
9. Materi Teknis RDTR Carita 2. Persiapan Kegiatan
Kegiatan (Dibahas di Laporan
Pendahuluan tanggl 22 April)
Materi Teknis RDTR Pembahasan Rencana Kerja Dan

Kawasan Perkotaan Dalam Tahap : Metodologi Pelaksanaan
10. 1. Penetapan Pemenang Kegiatan (Dibahas di Laporan
Gantong, Kabupaten
Belitung Timur Pendahuluan tanggl 22 April)
Pembahasan Rencana Kerja Dan

Materi Teknis RDTR Dalam Tahap : Metodologi Pelaksanaan
11. Kawasan Perkotaan 1. Penetapan Pemenang Kegiatan (Dibahas di Laporan
Takengon, Kabupaten Aceh 2. Persiapan Kegiatan
Tengah
Perkotaan Pangandaran

13. Kawasan Perkotaan 1. Penetapan Pemenang Kegiatan (Dibahas di Laporan
Sukadana, Kabupaten 2. Persiapan Kegiatan
Kayong Utara

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Materi Teknis RDTR Kota Dalam Tahap : Metodologi Pelaksanaan
Gorontalo

15. Perkotaan Ba a, Kabupaten 1. Penetapan Pemenang Kegiatan (Dibahas di Laporan
Rote Ndao 2. Persiapan Kegiatan

16. Perkotaan Perkotaan 1. Penetapan Pemenang Kegiatan (Dibahas di Laporan
Nangapande 2. Persiapan Kegiatan

RDTR Kabupaten Banyuasin
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Deli Serdang
Tanggamus
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Pelalawan
Materi Teknis RDTR
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Cilacap
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Jepara
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Ketapang
Materi Teknis RDTR
25. Kabupaten Kotawaringin Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Timur
Materi Teknis RDTR
Kabupaten Kotabaru
Materi Teknis RDTR
27. Kabupaten Bolaang Dalam Tahap Proses Lelang Mempercepat SK Pokja Lelang
Mangondow

Indikator Kinerja
No Evaluasi/Isu Strategis Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan/Output
(1) (2) (3) (4)
Persentase pemenuhan - -
II RTR Daerah (Dokumen
Konsultansi dengan
Pemerintah Daerah dalam
rangka persiapan Lintas
Sektor :
1. Konsultansi dengan Pemerintah 1. Kab. Banyuasin 7 Maret
1. Daerah dalam rangka persiapan 2. Provinsi Aceh 5-6 April
Lintas Sektor
Wilayah Sumatera 3. Kab. Natuna 12 maret
4. Provinsi Sumbar 13-15
Mei
5. Lintas Sektor Kab
Banyuasin 8 Mei
Persiapan Kegiatan bagi
pemerintah Derah yang
2. Dokumennya yang siap
mendapatkan Rekomendasi
Gubernur
Fasilitasi Persetujuan Evaluasi 2 dokumen siap
Substansi dan Legislasi mendapatkan persetujuan
3. Rencana Tata Ruang di Substansi
Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi
Fasilitasi Persetujuan Evaluasi dokumen siap
Substansi dan Legislasi mendapatkan persetujuan
4. Rencana Tata Ruang di Substansi
Maluku dan Papua
Menyampaikan progres4 RDTR
yang telah dicapai dari setiap
tahap pekerjaan dan progres
status penyelesaian untuk setiap
Fasilitasi Legislasi RDTR Pemantauan Evaluasi
5. RDTR dan sudah melaksanakan
Prov DIY Kegiatan SKPD
Sosialisasi Percepatan
Pelaksanaan Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota

Dari 7 RDTR keseluruhan dalam Pemantauan Evaluasi
Fasilitasi Legislasi RDTR
6. proses Rekomendasi Gubernur Kegiatan SKPD
Prov Jawa Tengah

Prov Jawa Timur
Dari10 RDTR keseluruhan dalam Pemantauan Evaluasi

Prov Banten
Menyampaikan progres yang

telah dicapai dari setiap tahap
pekerjaan dan progres status
Fasilitasi Legislasi RDTR penyelesaian untuk setiap RDTR Pemantauan Evaluasi
9. Kegiatan SKPD
Prov Jambi dan sedang fokus pada
permasalahan peta CSRT
sehingga belum melaksanakan
Konsultansi dan Klinik
dari 9 RDTR semuanya dalam Pemantauan Evaluasi
10. tahap mendapatkan Rekomendasi Kegiatan SKPD
Prov Sumatera Barat
Gubernur
Menyampaikan progres 11 RDTR
yang telah dicapai dari setiap Pemantauan Evaluasi
11. tahap pekerjaan serta status Kegiatan SKPD
Aceh
penyelesaian untuk setiap RDTR
per tanggal 13 Juni
9 RDTR dalam rangka
Fasilitasi Legislasi RDTR Pembahasan untuk Pemantauan Evaluasi
12. Kegiatan SKPD
Prov Riau mendapatkan Rekomendasi
Gubernur
Melakukan Pemantauan Pemantauan Evaluasi
13. Persiapan Kegiatan yang Kegiatan SKPD
Prov Sulawesi Selatan
dilakukan oleh SKPD Dekon
Prov Sulawesi Utara

Prov Sulawesi Tengah
Menyampaikan progres yang

telah dicapai dari setiap tahap
pekerjaan dan progres status
Fasilitasi Legislasi RDTR penyelesaian untuk setiap RDTR Pemantauan Evaluasi
16. Kegiatan SKPD
Prov Maluku sedangkanUntuk kebutuhan data
teknis Kawasan Pusat Kota,
Kawasan Poka Rumah Tiga dan
Kawasan Halong sudah terpenuhi

secara keseluruhan, sedangkan
untuk Dokumen KLHS akan
segera disusun
Prov Kalimantan Barat
Fasilitasi Legislasi RDTR Dari 1 RDTR keseluruhan dalam Pemantauan Evaluasi

18. Prov Kalimantan Timur proses Rekomendasi Gubernur Kegiatan SKPD
Tahap yang dilakukan

1. Perumusan Isu Strategis dan
Isu Prioritas tahap I (output:
identifikasi isu strategis )
2. Rekapitulasi peta dasar dan
Revisi RTRW Kota Palu, peta delineasi Pemantauan Pelaksanaan
19.
Provinsi Sulawesi Tengah 3. Surat penetapan deliniasi oleh Kegiatan
kepala daerah atau pejabat
eselon 2 yang diberi
kewenangan
mengatasnamakan kepala
daerah tahap I
Revisi RTRW Kabupaten 2. Rekapitulasi peta dasar dan
Sigi, Provinsi Sulawesi peta delineasi Pemantauan Pelaksanaan
20
3. Surat penetapan deliniasi oleh Kegiatan
Tengah
kewenangan
daerah tahap I
Penyusunan RDTR 2. Rekapitulasi peta dasar dan
Kabupaten Sigi, Provinsi peta delineasi Pemantauan Pelaksanaan
21
Sulawesi Tengah kepala daerah atau pejabat
kewenangan
daerah tahap I
Revisi RTRW Kabupaten 1. Perumusan Isu Strategis dan
Donggala, Provinsi Isu Prioritas tahap I (output: Pemantauan Pelaksanaan
22
identifikasi isu strategis ) Kegiatan
Sulawesi Tengah 2. Rekapitulasi peta dasar dan
peta delineasi

3. Surat penetapan deliniasi oleh
kewenangan
daerah tahap I
Penyusunan RDTR 2. Rekapitulasi peta dasar dan
Kabupaten Donggala, peta delineasi Pemantauan Pelaksanaan
23
Provinsi Sulawesi Tengah kepala daerah atau pejabat
kewenangan
daerah tahap I
2. Rekapitulasi peta dasar dan
Revisi RTRW Provinsi peta delineasi Pemantauan Pelaksanaan
24
Sulteng 3. Surat penetapan deliniasi oleh Kegiatan
kewenangan
daerah tahap I
Revisi RTRW Kabupaten 2. Rekapitulasi peta dasar dan
peta delineasi Pemantauan Pelaksanaan
25 Parigi Moutong, Provinsi
Sulawesi Tengah kepala daerah atau pejabat
kewenangan
daerah tahap I
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Persentase dukungan - -
kebijakan dan
III kemitraan bidang
pembinaan

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
daerah
1. Kegiatan yang dilakukan

Triwulan II:
1. Melakukan analisis
terhadapnawacita yang
dikaitkan dengan tugas dan
fungsi Direktorat Jenderal
Tata Ruang dan Direktorat
Rencana Strategis dan Tata Ruang dan
Roadmap Direktorat Pemanfaatan Ruang
Pembinaan Perencanaan Daerah; serta koordinasi ke Pemantauan Pelaksanaan
Tata Ruang dan supervisi dalam rangka Kegiatan
Pemanfaatan Ruang Sinkronisasi Rentsra Ditjen
Daerah 2020-2024 Tata Ruang dan Dit. Binda
Tahun 2020-2024;
2. Melakukan koordinasi
dengan Supervisi tanggal,
5, 15, 31 Juni dalam rangka
a. Penetapan FGD ke Jogya
b. Outline renstra
c. Visi dan Misi Dit. binda
2. 1. Penyusunan aplikasi sistem

informasi database
berbasis web Direktorat
Pembinaaan Perencanaan
Tata Ruang dan
dan membuatkannya juga
Pengembangan Database dalam aplikasi mobile
Pembinaan Perencanaan seluler (Mobile App)
sehingga dapat diakses Pemantauan Pelaksanaan
Tata Ruang dan
kapanpun dan dimanapun Kegiatan
Pemanfaatan Ruang
2. Melakukan instalasi dan
Daerah integrasi perangkat untuk
proses integrasi Sistem
Informasi Direktorat
Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang ke
server Kementerian
Agraria dan Tata Ruang
3. Pembinaan SDM
Direktorat Pembinaan Pelaksanaan pembinaan SDM Pemantauan Pelaksanaan
Perencanaan Tata Ruang di Bogor Kegiatan
Daerah

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
4. Penyusunan Rencana 1. Melakukan konsolidasi
Kerja dan Program awal kegiatan Dit. Binda
Tahunan Direktorat Tahun 2020 pasca
Pembinaan Perencanaan Trilateral Meeting I
Tata Ruang dan 2. Pengumpulan data baik dari
Pemanfaatan Ruang RPJPN, RPJMN, Renstra Pemantauan Pelaksanaan
Daerah Kementerian ATR/BPN Kegiatan
serta Renstra Direktorat
Jenderal Tata Ruang yang
diperoleh melalui Desk
Study
3. Revisi POK 2
1. Menyusun Penetapan
Kinerja (PK) Tahun
Anggaran 2019
2. Melakukan Evaluasi
terhadap penyelenggaraan
kegiatan yang dilaksanakan
Monitoring dan Evaluasi dan Pemanfaatan Ruang
Program Pembinaan Daerah dari aspek
Perencanaan Tata Ruang Pemantauan Pelaksanaan
5 substansi dan progres
Kegiatan
dan Pemanfaatan Ruang pelaksanaan kegiatan
Daerah (perkembangan kemajuan)
hasil pekerjaannya
3. Menyelenggarakan
Pertemuan dalam rangka
evaluasi kegiatan
Daerah Tahun 2019
1. membuat kerangka
penyusunan materi atau
bahan ajar RRTR/RDTR
dan PZ dalam rangka acara
persiapan Workshop
Peningkatan Kapasitas Kegiatan Peningkatan
Aparat Pemerintah Dalam Kapasitas Aparat
Pemantauan Pelaksanaan
6 Pemerintah Dalam
Penyusunan RRTR/RDTR Kegiatan
dan PZ dan PZ yang direncanakan
di Bandung
2. Dalam rangka Pelaksanaan
Kegiatan Kapasitas Aparat
Pemerintah Dalam

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
dan PZ persiapan yang
dilakukan : yaitu
3. menyiapkan Narasumber
berasal dari
Akademisi/Pakar; Pihak
Swasta; Asosiasi Profesi
(IAP);
Kementerian/Lembaga
terkait; serta pejabat
struktural di lingkungan
Direktorat Jenderal Tata
Ruang; dan Best Practise
dari 1 (satu) Pemerintah
Daerah yang telah memiliki
RRTR/RDTR dan PZ-nya
1. Menyusun informasi
terkait penyelenggaraan
penataan ruang, Buku
Status Penyelesaian Perda
Pengelolaan Data dan RRTR/RDTR
Informasi Pembinaan Kabupaten/Kota Bulan
Perencanaan Tata Ruang Juni Pemantauan Pelaksanaan
7
2. Melakukan Kegiatan
dan Pemanfaatan Ruang penyebarluasan informasi
Daerah terkait produk-produk
hukum bidang Penataan
Ruang kepada Organisasi
Pemerintah Daerah (OPD)
Tata Ruang

DIREKTORAT
PEMBINAAN
PERENCANAAN
TATA RUANG DAN
PEMANFAATAN
RUANG DAERAH
Rencana Aksi
CAPAIAN KINERJA
T3
T.A. 2019

BAB 1. PENDAHULU AN
1.1. Latar Belakang





tersebut meliputi:

dan

Bagan berikut ini.

sebagai berikut :



daerah;

Pulau Sumatera.




Pulau Sulawesi.



Papua.
dan Pulau Papua;
dapat dipergunakan.

(1) (2) (3) (4)
1. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah
1 dalam menyusun rencana tata ruang 53,33%
daerah

(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan 100%
pemenuhan RTR
eselon I.
2019
Sasaran Meningkatkan Pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota melalui Pembinaan
Kegiatan Terhadap Pemerintah Daerah
53,33%
daerah
IKK Es.
III
Wilayah Sumatera
IKK Es. IV
Wilayah Sumatera
IKK Es.
III
Wilayah Jawa-Bali
Wilayah Jawa-Bali
IKK Es.
III
30,95%
IKK Es.
III

2019
32,25%
Sumatera
Bali
Sulawesi
80,79%
kelengkapan SAKIP
2019
ruang daerah
Substansi)
Substansi)
100%
ruang daerah

Output pendukung adalah paket pekerjaan yang menghasilkan output berupa kegiatan/
dokumen/ laporan. Output pendukung adalah pembentuk dari capaian indikator kinerja.
Setiap indikator kinerja didukung oleh Output pendukung, dan setiap Output pendukung
dapat menjadi pendukung lebih dari satu indikator kinerja. Capaian output dari suatu
Output pendukung berpengaruh terhadap nilai capaian indikator kinerja kegiatan. Tabel
berikut menjelaskan Output pendukung pembentuk dari setiap indikator kinerja
kegiatan level eselon II s.d. eselon IV.

SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rencana tata
revisi RTRW.
PB 900.000.000
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Wilayah Sumatera.
laporan akhir
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perda RTRW /Kota.
dan Bali
teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
PB 800.000.000
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
dan laporan akhir
Perda RTRW /Kota.
Kalimantan Sulawesi
teknis pelaksanaan
PB 800.000.000 revisi RTRW.
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
dan laporan akhir
Perda RTRW /Kota.
PB 900.000.000
maluku dan Papua
teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
maluku dan Papua
dan laporan akhir
5. Bimbingan Teknis
RRTR/RDTR di
Wilayah Sumatera
Sumatera
PB 800.000.000
Bali dan Bali
8. Bimbingan Teknis
1.000.000.000
dan Papua
1.701.758.000
4. Visualisasi 3D.
1.645.093.000
4. Visualisasi 3D.
Takengon, 1.662.458.000
1.538.932.000
4. Visualisasi 3D.
Sukadana, 1.692.209.000
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.679.854.000
4. Visualisasi 3D.
1.757.394.000
4. Visualisasi 3D.
1.761.330.000
4. Visualisasi 3D.
1.794.594.000
Banyuasin 4. Buku Kajian Lingkungan Hidup
Strategis; dan
5. Visualisasi 3D
1.823.020.000
3. Ranperda RDTR;
Strategis; dan
5. Visualisasi 3D
1.725.914.000
5. Visualisasi 3D
1.806.878.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
1.646.320.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
22. Materi Teknis RDTR terdiri atas Buku Fakta dan
PB 1.670.346.000 Analisis, Buku Rencana;
Kabupaten Cilacap
3. Ranperda RDTR;
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5. Visualisasi 3D
1.680.783.000
5. Visualisasi 3D
1.902.510.000
3. Ranperda RDTR;
Visualisasi 3D
1.927.138.000
3. Ranperda RDTR;
Visualisasi 3D
1.912.910.000 3. Ranperda RDTR;
Kabupaten Kotabaru
Visualisasi 3D
1.911.130.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
PB 860.000.000
Tata Ruang di
(Dokumen
Wilayah Sumatera
Tata Ruang di
Wilayah Jawa dan
Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan Dokumen Fasilitasi Persetujuan
Substansi dan Substansi dan Legislasi
800.000.000
Legislasi Rencana PB Rencana Tata Ruang Di
Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan
dan Sulawesi
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi Rencana
Tata Ruang di
Wilayah Nusa
Maluku dan Papua
Tenggara, Maluku
dan Papua
Dokumen Rekomendasi
700.000.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Tengah
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Timur
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.005.515.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
831.750.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.650.000.000
Sumatera Barat
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.191.110.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
707.000.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.750.000.000
Sulawesi Selatan
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.675.000.000
Sulawesi Utara
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.455.850.000
Sulawesi Tengah
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
1.538.420.000
Ruang (RDTR)
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 850.000.000
Kalimantan Barat
Ruang (RDTR)
RDTR Prov
450.000.000
Kalimantan Timur Substansi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
rawan bencana
19. Revisi RTRW Kota peta rencana, termasuk peta
Palu, Provinsi PB kerawanan bencana dan peta
1.853.000.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
1.923.218.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
2.073.984.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rawan bencana
1.850.350.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
2.004.030.000
rawan bencana
Akademis)
23. Penyusunan RDTR 5. Dokumen KLHS
Kabupaten
rawan bencana
2.095.088.000
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
25. Revisi RTRW didalamnya sudah terintegrasi
Kabupaten Parigi rencana penataan kawasan
1.901.890.000 rawan bencana
Moutong, Provinsi
Sulawesi Tengah memuat peta tematik dan
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
dokumen Rencana Strategis
dan Roadmap Pembinaan
kemitraan Pembinaan
pembinaan Ruang dan
Tahun 2020-2024.
sistem informasi;
3. Pembinaan SDM
Daerah
Tahunan Direktorat
4. Penyusunan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Rencana Kerja dan Ruang Daerah Tahun
Pemanfaatan Ruang
Daerahtahun 2019.
5. Monitoring dan 1. Laporan Monitoring dan
Evaluasi Program PB Evaluasi Program Direktorat
Pembinaan Pembinaan Perencanaan
Perencanaan Tata 860.651.000 Tata Ruang dan Pemanfaatan
Daerah (PK) Direktorat Pembinaan
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
6. Peningkatan
963.432.000
PZ
7. Pengelolaan Data
dan Informasi
Pembinaan
RTRW
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Kembali Perda RTRW
untuk pimpinan;
Tata Ruang.
Ruang Daerah

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Indeks 1. Rasio
1 Materi
rencana tata Daerah
0
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah
Sumatera
2. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah Jawa
Bali
3. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW 1 Dokumen 0 0 0 5,03 15,18 22,5 75 91 93,25 97,75 98 100
Provinsi Di
Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah Nusa
Tenggara,

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
maluku dan
Papua
5. Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 5 5 5 15 55 67 82 82 88 100
di Wilayah
Sumatera
6. 6.Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 6.2 5 5.8 35 65 86 90 90 100 100
di Wilayah
Jawa dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR 1 Dokumen
0 0 0 5 12 41 69 74 75 88 88 100
di Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR
0 5 8 8 13 29 38 59 73 78 78 100
Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

RDTR Carita 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
10. Materi Teknis

RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
Gantong, 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Kabupaten
Belitung
Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi
Teknis RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Pangandaran
13.Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Gorontalo

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
15. Materi
Teknis
RDTR
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Ba a,
Kabupaten
Rote Ndao
16. Materi
Teknis
RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Deli Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Pelalawan

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
21. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Purwakarta
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Jepara
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Bolaang
Mangondow

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
2. Persentase
(34 Dokumen
pemenuhan
RTR Daerah Persetujuan
(Dokumen Substansi)
Persetujuan
Substansi)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Rencana Tata 0 5 8 12 30 55 70 90 95 100 100
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 0 5 42 72 72 72 85 90 97 100 100 100
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
0 0 5.04 7,93 15,87 30,00 70,00 81 89,40 95 95 100
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
0 10 15 30 45 40 60 64 78 80 88 100
Substansi dan

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Legislasi
Rencana Tata
Ruang di
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 45 55 60 60 60 63 85 100
DIY
6. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 20 45 55 65 70 80 90 100
Jawa Tengah
7. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 65 65 76 85 100
Jawa Timur
8. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 40 55 65 70 75 85 90 100
Banten
9. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 35 40 45 50 50 50 98 100
Jambi
10.Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 60 65 70 78 90 100
Sumatera
Barat

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
11. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
0 10 15 20 30 35 37 40 48 65 75 100
RDTR Aceh
12. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 45 55 65 70 76 80 90 100
Riau
13. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Utara
15. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 15 15 20 45 55 65 70 75 85 95 100
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 70 75 80 85 100
Maluku
17. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 89 95 100
Kalimantan
Barat

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
18. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 90 95 100
Kalimantan
Timur
19. Revisi RTRW
Kota Palu,
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW
Kabupaten
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
21. Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
Sigi, Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
23.Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Donggala,
Provinsi

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Sulawesi
Tengah
24.Revisi RTRW
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulteng
25.Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi
Moutong, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
7 Dokumen
Kebijakan/ 0 3 10 17 28 34 54 73 87 91 97 100
Kemitraan
1. Rencana
Strategis dan
3. Persentase Roadmap
dukungan Direktorat
Pembinaan
kebijakan dan 1 Dokumen
Perencanaan 0 0 1 5 25 50 52 80 83 87 100 100
kemitraan
Tata Ruang
bidang
pembinaan dan
perencanaan Pemanfaatan
tata ruang dan Ruang Daerah
pemanfaatan 2020-2024
ruang daerah 2. Pengembanga
n Database
Pembinaan 1 Dokumen
Perencanaan 0 0 1 5 15 23.75 45 49 74 79.4 86.6 100
Tata Ruang
dan
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pemanfaatan
Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM Direktorat
Pembinaan
Tata Ruang 0 5 10 35 45 55 72 80 85 92 100 100
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
4. Penyusunan
Rencana Kerja
dan Program
Tahunan
Direktorat
Pembinaan 1 Dokumen
0 5,5 6,5 12,5 16,5 22,5 62,5 70 85 90 95 100
Perencanaan
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
5. Monitoring dan
Evaluasi
Program
Pembinaan
0 4,9 8.4 14 14 22,5 54,5 60 90 95 98 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Dalam 0 5 45 48 60 65 85 95 100 100 100 100
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi
Pembinaan
0 2 3,4 4,3 23 25 64 77 90 95 100 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
Bab ini menjelaskan mengenai capaian indikator kinerja dibandingkan target yang telah ditetapkan sampai dengan periode Triwulan IIIII. Capaian dibandingkan dengan target
yang telah ditetapkan untuk mengukur kinerja Tata Ruang.
NO KEGIATAN KINERJA SUBKOMPONEN Target 2019 JULI AGUSTUS SEPTEMBER
(2) (3) (4)
REALIASAS
TARGET TARGET REALIASASI TARGET REALIASASI
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(88 Dokumen 38 53 53 74 74
38
Materi Teknis)
1. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda 1 Dokumen 70 70 92 92 93,2 93,2
RTRW Provinsi
Indeks Di Wilayah
produktivitas Sumatera
penyusunan 2. Bimbingan
rencana tata Rasio Teknis
ruang (nasional Peninjauan
kemampuan 1 Dokumen 65 65 86 86 90 90
dan daerah) dan Pemerintah Kembali Perda
1 RTRW Provinsi
pedoman Daerah dalam
penataan ruang Di Wilayah
menyusun
Jawa Bali
Indeks efektivtas rencana tata
ruang daerah 3. Bimbingan
dukungan Teknis
manajemen Peninjauan
perencanaan dan Kembali Perda 1 Dokumen 75 75 91 91 93,25 93,25
kemitraan RTRW Provinsi
Di Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan
Teknis 1 Dokumen 59,2 59,2 71,2 71,2 74,2 74,2
Penyusunan
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
RRTR/RDTR di
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 55 55 67 67 82 82
Wilayah
Sumatera
6. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 65 65 86 86 90 90
Wilayah Jawa
dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 69 69 74 74 75 75
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di
Wilayah Nusa 38 38 59 59 73 73
Tenggara,
Maluku dan
Papua
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
RDTR Carita 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
10. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Gantong,
Kabupaten
Belitung Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Pangandaran
13. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Gorontalo
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
15. Materi Teknis
RDTR
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
a, Kabupaten
Rote Ndao
16. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten Deli 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Pelalawan
RDTR 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kabupaten
Purwakarta
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Jepara
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
38,25 38,25 48,25 48,25 69,25 69,25
Bolaang
Mangondow
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Persentase
pemenuhan
(34 Dokumen
RTR Daerah 50 58
(Dokumen
Substansi)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 70 70 90 90 95 95
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 85 85 90 90 97 97
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
70,00 70,00 81 81 89,40 89,40
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Substansi dan 60 60 64 64 78 78
Legislasi
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Rencana Tata
Ruang di
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 60 60 60 60 60 60
DIY
6. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 55 55 65 65 70 70
Jawa Tengah
7. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 65 65 65 65 65 65
Jawa Timur
8. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 65 65 70 70 75 75
Banten
9. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 45 45 50 50 50 50
Jambi
10. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 60 60 65 65 70 70
Sumatera
Barat
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
11. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
37 37 40 40 48 48
RDTR Aceh
12. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 65 65 70 70 76 76
Riau
13. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 65 65 70 70 75 75
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 65 65 70 70 75 75
Sulawesi
Utara
15. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 65 65 70 70 75 75
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 65 65 70 70 75 75
Maluku
17. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi 65 65 70 70 80 80
RDTR Prov
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kalimantan
Barat
18. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 65 65 70 70 80 80
Kalimantan
Timur
19. Revisi RTRW
Kota Palu,
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW
Kabupaten
Sigi, Provinsi 1 Dokumen 25 25 42 42 71 71
Sulawesi
Tengah
21. Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen 25 25 42 42 71 71
Sigi, Provinsi
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW
Kabupaten
Provinsi
Sulawesi
Tengah
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
23.Penyusunan
RDTR
Kabupaten
Provinsi
Sulawesi
Tengah
24.Revisi RTRW
Sulteng
25.Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi
Moutong, 1 Dokumen 25 25 42 42 71 71
Provinsi
Sulawesi
Tengah
7 Dokumen
Kebijakan/ 54 54 73 73 87 87
Persentase Kemitraan
dukungan 1. Rencana
kebijakan dan Strategis dan
kemitraan Roadmap
bidang Direktorat
pembinaan Pembinaan
perencanaan 1 Dokumen
Perencanaan 52 52 80 80 83 83
tata ruang dan Tata Ruang
pemanfaatan dan
ruang daerah Pemanfaatan
Ruang Daerah
2020-2024
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2. Pengembanga
n Database
Pembinaan
45 45 49 49 74 74
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM Direktorat
Pembinaan
72 72 80 80 85 85
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
4. Penyusunan
Rencana Kerja
dan Program
Tahunan
Direktorat
1 Dokumen
Pembinaan 62,5 62,5 70 70 85 85
Perencanaan
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
(2) (3) (4)
REALIASAS
I
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
5. Monitoring dan
Evaluasi
Program
Pembinaan
1 Dokumen
Perencanaan 54,5 54,5 60 60 90 90
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Pemerintah
85 85 95 95 100 100
Dalam
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi
Pembinaan
Perencanaan 64 64 77 77 90 90
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Triwulan III
Sampai dengan periode Triwulan III peran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Rasio kemampuan
I
ruang daerah
4 Dokumen mendapatkan
Persetujuan Substansi dari
Bimbingan Teknis Menteri ATR/BPN Pemantauan Progress Dokumen
Peninjauan Kembali Perda 1. Kab. Tanjung Jabung Timur, RTRW di daerah Pasca
1.
RTRW Provinsi Di Wilayah 2. Kota Binjai, Persetujuan Substansi dari
Sumatera 3. Kab. Banyuasin, Provinsi Menteri ATR/BPN
Sumatera Selatan
4. Provinsi Lampung
Bimbingan Teknis 5 Dokumen mendapatkan
Peninjauan Kembali Perda Persetujuan Substansi dari
RTRW Provinsi Di Wilayah Menteri ATR/BPN 1. Kota Pemantauan Progress Dokumen
Jawa Bali Tangerang, RTRW di daerah Pasca
2.
1. Kab. Boyolali, Persetujuan Substansi dari
2. Kota Tangerang Selatan Menteri ATR/BPN
3. Kab. Karanganyar,
4. 5. Kab. Kendal,
4 Dokumen mendapatkan
Persetujuan Substansi dari
Bimbingan Teknis Pemantauan Progress Dokumen
Menteri ATR/BPN:
Peninjauan Kembali Perda RTRW di daerah Pasca
3. 1. Kab. Morowali,
RTRW Provinsi Di Wilayah Persetujuan Substansi dari
2. Kota Bontang,
Kalimantan Sulawesi Menteri ATR/BPN
3. Kab. Muna Barat,
4. 4. Kota Gorontalo
Bimbingan Teknis Dokumen mendapatkan
Pemantauan Progress Dokumen
4. Persetujuan Substansi dari
Penyusunan RRTR/RDTR di RTRW di daerah Pasca
Menteri ATR/BPN yaitu Kab Belu
0
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Wilayah Nusa Tenggara, Persetujuan Substansi dari
Maluku dan Papua Menteri ATR/BPN
Bimbingan Teknis Persiapan evaluasi dokumen yang
5. Penyusunan RRTR/RDTR di siap rekomendasi Gubernur (,
Wilayah Sumatera Kota Sungai Penuh)
Yang mendapatkan Persetujuan Pemantauan Pelaksanaan
Substansi DARI Menteri ATR/BPN
Bimbingan Teknis Kegiatan
untuk T3:
6. Penyusunan RRTR/RDTR di
1. RDTR Perkotaan Purwokerto
2. Kab Banyumas, Provinsi Jawa
Tengah
Bimbingan Teknis Pemantauan Pelaksanaan
Penyusunan RRTR/RDTR di Mengevaluasi dokumen siap siap
7. Kegiatan
Wilayah Kalimantan dan rekomendasi Gubernur
Sulawesi
Bimbingan Teknis Pemantauan Pelaksanaan
Evaluasi untuk persiapan masuk
Penyusunan RRTR/RDTR di
8. loket persub ( teluk wondama dan Kegiatan
Fak-fak)
Maluku dan Papua
1. Penyusunan Buku Fakta dan
Analisa Pemantauan Pelaksanaan
9. Materi Teknis RDTR Carita Kegiatan
2. Draft Buku Materi teknis
3. penyempurnaan Draft
Ranperda
Materi Teknis RDTR 1. Penyusunan Buku Fakta dan
Kawasan Perkotaan Analisa Pemantauan Pelaksanaan
10. Kegiatan
Gantong, Kabupaten 2. Draft Buku Materi teknis
Belitung Timur 3. penyempurnaan Draft
Ranperda
11. Kawasan Perkotaan Kegiatan
Takengon, Kabupaten Aceh 3. penyempurnaan Draft
Tengah Ranperda
Materi Teknis RDTR Analisa Pemantauan Pelaksanaan
12. Kegiatan
Perkotaan Pangandaran 2. Draft Buku Materi teknis
Ranperda
13. Kawasan Perkotaan Kegiatan
Sukadana, Kabupaten 3. penyempurnaan Draft
Kayong Utara Ranperda

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Materi Teknis RDTR Kota Analisa Pemantauan Pelaksanaan
14. Kegiatan
Gorontalo 2. Draft Buku Materi teknis
Ranperda
15. Perkotaan Ba a, Kabupaten Kegiatan
Rote Ndao
Ranperda
16. Perkotaan Perkotaan Kegiatan
Nangapande 3. penyempurnaan Draft
Ranperda
Tahap yang dilakukan :
1. Materi Teknis, tahapan nya :
- Rencana kerja
- Metode pelaksanaan
pekerjaan
- Peta Deliniasi Kawasan Pemantauan Pelaksanaan
17. 2. Dokumen KLHS menyusun Isu Kegiatan
RDTR Kabupaten Banyuasin
strategis dan prioritas
3. Album Peta maka mulai
menganalisis
- Rekapitulasi ketersediaan
peta dasar
- Peta deliniasi
- Rencana kerja
pekerjaan
- Peta Deliniasi Kawasan
Materi Teknis RDTR 2. Dokumen KLHS menyusun Isu Pemantauan Pelaksanaan
18. Kegiatan
Kabupaten Deli Serdang strategis dan prioritas
menganalisis
peta dasar
- Peta deliniasi
- Rencana kerja
Penyusunan Materi Teknis - Metode pelaksanaan Pemantauan Pelaksanaan
19. RDTR Kabupaten pekerjaan Kegiatan
Tanggamus - Peta Deliniasi Kawasan
2. Dokumen KLHS menyusun Isu

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
menganalisis
peta dasar
- Peta deliniasi
- Rencana kerja
pekerjaan
20. Kegiatan
Kabupaten Pelalawan strategis dan prioritas
menganalisis
peta dasar
- Peta deliniasi
- Rencana kerja
- Metode pelaksanaan pekerjaan
21. strategis dan prioritas Kegiatan
menganalisis
peta dasar
- Peta deliniasi
1.Materi Teknis, tahapan nya :
- Rencana kerja
Kabupaten Cilacap
menganalisis
peta dasar
- Peta deliniasi
- Rencana kerja
Kabupaten Jepara
menganalisis
peta dasar
- Peta deliniasi

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
- Rencana kerja
pekerjaan
24. Kegiatan
Kabupaten Ketapang strategis dan prioritas
menganalisis
peta dasar
- Peta deliniasi
- Rencana kerja
pekerjaan
Materi Teknis RDTR - Peta Deliniasi Kawasan
2. Dokumen KLHS menyusun Isu Pemantauan Pelaksanaan
25. Kabupaten Kotawaringin Kegiatan
Timur 3. Album Peta maka mulai
menganalisis
peta dasar
- Peta deliniasi
- Rencana kerja
pekerjaan
26. Kegiatan
Kabupaten Kotabaru strategis dan prioritas
menganalisis
- Rekapitulasi ketersediaan peta
dasar
- Peta deliniasi
- Rencana kerja
27. Kabupaten Bolaang strategis dan prioritas Kegiatan
Mangondow 3. Album Peta maka mulai
menganalisis
- Rekapitulasi ketersediaan peta
dasar
- Peta deliniasi

(1) (2) (3) (4)
Substansi)
Terdapat kegiatan pertemuan
Lintas sektor untuk :
1. Kabupaten Pesawaran
2. Kota Payakumbuh
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Pemantauan Pelaksanaan
3. Provinsi Lampung
1. Legislasi Rencana Tata Ruang di Kegiatan
4. Kabupaten. Bintan
Wilayah Sumatera
5. Kabupaten. Pesisir Selatan
6. Kabupaten. Banyuasin
7. Kabupaten. Tanjung Jabung
Timur
Terdapat kegiatan
pertemuan Lintas sektor
untuk :
1. Provinsi Jawa Tengah,
2. Kab. Karanganyar,
3. Kab. Kendal,
4. Kota Magelang,
5. Kota Probolinggo,
Terdapat kegiatan pertemuan
Lintas sektor untuk :
1. Kab. Morowali,
2. Kota Bontangkab.
3. Muna Barat
4. Kota Gorontalo
Legislasi Rencana Tata Ruang di Evaluasi 1 Dokumen yang Pemantauan Pelaksanaan
5. Kegiatan
Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan siap Lintasb Sektor
Papua
Identifikasi permasalahan
secara rinci yang menjadi
faktor penghambat
penyelesaian RDTR pada
masing - masing wilayah Pemantauan Pelaksanaan
6. Fasilitasi Legislasi RDTR Prov DIY Kegiatan
lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
Pembahasan TKPRD dalam
rangka mendapatkan
Rekomendasi Gubernur
faktor penghambat
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa penyelesaian RDTR pada Pemantauan Pelaksanaan
7. Kegiatan
Tengah masing - masing wilayah
sudah berjalanserta

(1) (2) (3) (4)
rangka mendapatkan
faktor penghambat
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa masing - masing wilayah Pemantauan Pelaksanaan
8. Kegiatan
Timur lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov masing - masing wilayah
9.
Banten lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
10. Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jambi Kegiatan
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov masing - masing wilayah Pemantauan Pelaksanaan
11. Kegiatan
Sumatera Barat lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
Identifikasi permasalahan Pemantauan Pelaksanaan
12. Fasilitasi Legislasi RDTR Aceh secara rinci yang menjadi Kegiatan
faktor penghambat

(1) (2) (3) (4)
masing - masing wilayah
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
13. Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Riau Kegiatan
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
14. Kegiatan
Sulawesi Selatan lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
15. Kegiatan
Sulawesi Utara lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov penyelesaian RDTR pada Pemantauan Pelaksanaan
16. Kegiatan
Sulawesi Tengah masing - masing wilayah
sudah berjalanserta

(1) (2) (3) (4)
rangka mendapatkan
faktor penghambat
17. Kegiatan
Maluku lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov masing - masing wilayah
18.
Kalimantan Barat lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
faktor penghambat
19. Kegiatan
Kalimantan Timur lokasi pada kegiatan yang
sudah berjalanserta
rangka mendapatkan
Kegiatan yang dilakukan pada
Triwulan ini :
1. Materi Teknis :
Menyusun konsep
rencana (Tujakstra,
rencana struktur, dan pola
ruang) (output : konsep Pemantauan Pelaksanaan
Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi
20. rencana - tujakstra, Kegiatan
Sulawesi Tengah
ruang), Rapat
penyepakatan konsep
rencana (Tujakstra,
ruang) (output : Berita
Acara Konsultasi Publik I),
(1) (2) (3) (4)
dan Rapat pembahasan
konsep rencana (Indikasi
Program Pemanfaatan
Ruang dan Peraturan
Zonasi) (output : Konsep
rencana (Indikasi
Program Pemanfaatan
Ruang dan Peraturan
Zonasi)
2. Dokumen KLHS
Perumusan Isu Strategis
dan Isu Prioritas (output:
hasil identifikasi isu
strategis), analisis kondisi
lingkungan hidup dan
pembangunan
berkelanjutan serta
perumusan alternatif
penyempurnaan
kebijakan, rencana,
dan/atau program, serta
Penyusunan Rekomendasi
Perbaikan untuk
Pengambilan Keputusan
Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program yang
mengintegrasikan prinsip
Pembangunan
Berkelanjutan (output:
rekomendasi perbaikan)
3. Album Peta
Survey pemetaan (output
: peta profil wilayah
perencanaan), Perumusan
konsep peta rencana
(Rencana struktur, dan
pola ruang) (output :
konsep peta rencana
struktur dan pola ruang),
dan Penyepakatan peta
rencana struktur dan pola
ruang (output : peta
rencana struktur dan pola
ruang), Perumusan
konsep peta zonasi
(output : konsep peta
zonasi), serta
Penyepakatan peta zonasi
(output : peta zonasi)

(1) (2) (3) (4)
Triwulan ini :
1.Materi Teknis :
Menyusun konsep rencana
(Tujakstra, rencana
struktur, dan pola ruang)
(output : konsep rencana -
tujakstra, rencana struktur,
dan pola ruang), Rapat
penyepakatan konsep
rencana (Tujakstra, rencana
(output : Berita Acara
Konsultasi Publik I), dan
Rapat pembahasan konsep
rencana (Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang dan
Peraturan Zonasi) (output :
Konsep rencana (Indikasi
Program Pemanfaatan
Ruang dan Peraturan
Zonasi)
2.Dokumen KLHS
Perumusan Isu Strategis dan
Isu Prioritas (output: hasil
Revisi RTRW Kabupaten Sigi, identifikasi isu strategis), Pemantauan Pelaksanaan
21
Provinsi Sulawesi Tengah analisis kondisi lingkungan Kegiatan
hidup dan pembangunan
berkelanjutan serta
penyempurnaan kebijakan,
rencana, dan/atau program,
serta Penyusunan
Rekomendasi Perbaikan
untuk Pengambilan
Keputusan Kebijakan,
Rencana, dan/atau Program
yang mengintegrasikan
prinsip Pembangunan
3.Album Peta
Survey pemetaan (output :
peta profil wilayah
konsep peta rencana
(Rencana struktur, dan pola
ruang) (output : konsep
peta rencana struktur dan
pola ruang), dan
Penyepakatan peta rencana
struktur dan pola ruang
(1) (2) (3) (4)
(output : peta rencana
Perumusan konsep peta
zonasi (output : konsep peta
zonasi), serta Penyepakatan
peta zonasi (output : peta
zonasi)
Triwulan ini :
1.Materi Teknis :
(Tujakstra, rencana
penyepakatan konsep
Program Pemanfaatan
Ruang dan Peraturan
Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, Zonasi)
22 2.Dokumen KLHS
Provinsi Sulawesi Tengah Kegiatan
identifikasi isu strategis),
analisis kondisi lingkungan
berkelanjutan serta
serta Penyusunan
untuk Pengambilan
prinsip Pembangunan
3.Album Peta
peta profil wilayah
(1) (2) (3) (4)
konsep peta rencana
pola ruang), dan
zonasi)
Triwulan ini :
1.Materi Teknis :
(Tujakstra, rencana
penyepakatan konsep
Revisi RTRW Kabupaten Donggala, Konsep rencana (Indikasi Pemantauan Pelaksanaan
23
Provinsi Sulawesi Tengah Program Pemanfaatan Kegiatan
Ruang dan Peraturan
Zonasi)
2.Dokumen KLHS
berkelanjutan serta
serta Penyusunan
untuk Pengambilan
(1) (2) (3) (4)
prinsip Pembangunan
3.Album Peta
peta profil wilayah
konsep peta rencana
pola ruang), dan
zonasi)
Triwulan ini :
1.Materi Teknis :
(Tujakstra, rencana
penyepakatan konsep
Penyusunan RDTR Kabupaten Rapat pembahasan konsep
24 rencana (Indikasi Program
Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah Kegiatan
Program Pemanfaatan
Ruang dan Peraturan
Zonasi)
2.Dokumen KLHS
berkelanjutan serta
(1) (2) (3) (4)
serta Penyusunan
untuk Pengambilan
prinsip Pembangunan
3.Album Peta
peta profil wilayah
konsep peta rencana
pola ruang), dan
zonasi)
Triwulan ini :
1.Materi Teknis :
(Tujakstra, rencana
penyepakatan konsep
Revisi RTRW Provinsi Sulteng Pemantauan Pelaksanaan
25 struktur, dan pola ruang)
Kegiatan
Program Pemanfaatan
Ruang dan Peraturan
Zonasi)
2.Dokumen KLHS
(1) (2) (3) (4)
berkelanjutan serta
serta Penyusunan
untuk Pengambilan
prinsip Pembangunan
3.Album Peta
peta profil wilayah
konsep peta rencana
pola ruang), dan
zonasi)
Triwulan ini :
1.Materi Teknis :
(Tujakstra, rencana
Revisi RTRW Kabupaten Parigi tujakstra, rencana struktur, Pemantauan Pelaksanaan
26
Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah dan pola ruang), Rapat Kegiatan
penyepakatan konsep
(1) (2) (3) (4)
Program Pemanfaatan
Ruang dan Peraturan
Zonasi)
2.Dokumen KLHS
Perumusan Isu Strategis
dan Isu Prioritas (output:
hasil identifikasi isu
strategis), analisis kondisi
lingkungan hidup dan
pembangunan
berkelanjutan serta
serta Penyusunan
untuk Pengambilan
prinsip Pembangunan
3.Album Peta
peta profil wilayah
konsep peta rencana
pola ruang), dan
zonasi)
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
kebijakan dan
kemitraan bidang
III pembinaan
daerah
1. Melakukan analisis terhadap
Sinkronisasi Renstra
Direktorat Jenderal Tata
Rencana Strategis dan Ruang 2020-2024 dengan
Roadmap Direktorat Direktorat Pembinaan
Pembinaan Perencanaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemantauan Pelaksanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Kegiatan
Pemanfaatan Ruang serta adanya pertemuan
Daerah 2020-2024 laporan antara tanggal 26
Agustus 2019 (penjabaran
visi dan misi serta terobosan-
terobosan Dit. binda)
2. Melakukan Penyusunan Draft
Pengembangan Database Laporan Akhir
Pembinaan Perencanaan Dan menganalisis data dan Pemantauan Pelaksanaan
Tata Ruang dan informasi dari masing-masing Kegiatan
Pemanfaatan Ruang unit eselon III, terkait hasil-
Daerah hasil pembinaan penataan
ruang yang telah dilakukan
3 Pembinaan SDM Melaksanakan rapat
Direktorat Pembinaan koordinasi kegiatan di kantor Pemantauan Pelaksanaan
Perencanaan Tata Ruang dalam rangka Evaluasi Kegiatan
dan Pemanfaatan Ruang Kegiatan
Daerah
4 Penyusunan Rencana 1. Penyusunan TOR dan RAB
Kerja dan Program Usulan 2020
Tahunan Direktorat 2. Melakukan Rapat InternaL
Pembinaan Perencanaan dalam rangka evaluasi
Tata Ruang dan kegiatan Direktorat Pemantauan Pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang Pembinaan Perencanaan Kegiatan
Daerah Tata Ruang dan
Tahun 2020
3. Revisi POK 7,8.9
Monitoring dan Evaluasi 1. Evaluasi ndikator Kegiatan

Program Pembinaan Direktorat Pembinaan
5 Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Kegiatan
Daerah Tahun 2019
Daerah
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
2. Persiapan Evaluasi Mid
Term Review
3. Penyempurnaan Draft
Dokumen SAKIP
Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas Aparat
Aparat Pemerintah Dalam Pemerintah Dalam Pemantauan Pelaksanaan
6 Penyusunan RRTR/RDTR dan Kegiatan
PZ Di bandung
dan PZ
1. Menyusun informasi terkait
penyelenggaraan penataan
ruang, Buku Status
Penyelesaian Perda RTRW
Pengelolaan Data dan Provinsi/Kabupaten/Kota
Informasi Pembinaan (termasuk didalamnya
peninjauan kembali) Pemantauan Pelaksanaan
7 Perencanaan Tata Ruang Kegiatan
Triwulan I
2. Menyusun informasi terkait
Daerah penyelenggaraan penataan
ruang, Buku Status
Penyelesaian Perda
RRTR/RDTR
Kabupaten/Kota
DIREKTORAT
PEMBINAAN
PERENCANAAN
TATA RUANG DAN
PEMANFAATAN
RUANG DAERAH
Rencana Aksi
CAPAIAN KINERJA
T4
T.A. 2019

BAB 1. PENDAHULU AN
1.1. Latar Belakang





tersebut meliputi:

dan

Bagan berikut ini.

sebagai berikut :



daerah;

Pulau Sumatera.




Pulau Sulawesi.



Papua.
dan Pulau Papua;
dapat dipergunakan.

(1) (2) (3) (4)
daerah

(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan 100%
pemenuhan RTR
eselon I.
2019
Sasaran Meningkatkan Pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota melalui
Kegiatan Pembinaan Terhadap Pemerintah Daerah
IKK Es. II a. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana tata
53,33%
ruang daerah
Rasio kemampuan Pemerintah Daerah
IKK Es.
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana tata ruang 51,14%
III
daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota di Wilayah Sumatera
a. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah
Provinsi/ Kabupaten dalam menyusun rencana
25,57%
tata ruang daerah Provinsi/ Kabupaten di
IKK Es.
Wilayah Sumatera
IV
b. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah Kota
dalam menyusun rencana tata ruang daerah 25,57%
Kota di Wilayah Sumatera
IKK Es.
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana tata ruang 44,44%
III
daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota di Wilayah Jawa-Bali
a. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah
Provinsi/ Kabupaten dalam menyusun rencana
22,22%
IKK Es. tata ruang daerah Provinsi/Kabupaten di
IV Wilayah Jawa-Bali
b. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah Kota
dalam menyusun rencana tata ruang daerah 22,22%
Kota di Wilayah Jawa-Bali
IKK Es. Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana tata ruang
61,90%
III daerah Provinsi/Kabupaten/ Kota di Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi
IKK Es. Provinsi/Kabupaten dalam menyusun rencana
30,95%
IV tata ruang daerah Provinsi/Kabupaten di

2019
b.Rasio kemampuan Pemerintah Daerah Kota
dalam penyusunan rencana tata ruang daerah 30,95
Kota di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
IKK Es. Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana tata ruang
64,71%
III daerah Provinsi/Kabupaten/Kota di Wilayah Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua
Provinsi/Kabupaten dalam menyusun rencana
32,25%
tata ruang daerah Provinsi/Kabupaten di
IKK Es. Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
IV b. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah Kota
dalam menyusun rencana tata ruang daerah
32,25 %
Kota di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan
Papua
IKK Es. II b. Nilai Persentase pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan
Substansi)
IKK Es. Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota
III (Dokumen Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target 100%
yang seharusnya diselesaikan di Wilayah Sumatera
a. Persentase pemenuhan RTR
IKK Es. Provinsi/Kabupaten (Dokumen Persetujuan 50%
IV Substansi) terhadap jumlah target yang
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target 50%
yang seharusnya diselesaikan di Wilayah
Sumatera
IKK Es. Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota
III (Dokumen Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target 100
yang seharusnya diselesaikan di Wilayah Jawa dan Bali
IKK Es. a. Persentase pemenuhan RTR
IV Provinsi/Kabupaten (Dokumen Persetujuan 50%
Substansi) terhadap jumlah target yang
yang seharusnya diselesaikan di Wilayah Jawa-
Bali
Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota
IKK Es. (Dokumen Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target
100
III yang seharusnya diselesaikan di Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi
IV Provinsi/Kabupaten (Dokumen Persetujuan
Substansi) terhadap jumlah target yang 50%
seharusnya diselesaikan di Wilayah Kalimantan
dan Sulawesi
b. Persentase pemenuhan RTR Kota (Dokumen 50%
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target
2019
Persentase pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota
IKK Es. (Dokumen Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target
100
III yang seharusnya diselesaikan di Wilayah Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua
IV Provinsi/Kabupaten (Dokumen Persetujuan 50%
Substansi) terhadap jumlah target yang
seharusnya diselesaikan di Wilayah Nus
yang seharusnya diselesaikan di Wilayah Nusa
Tenggara,
IKK Es. Persentase dukungan kebijakan dan kemitraan bidang pembinaan 80,79%
II perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah
IKK Es. Nilai SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
dan Pemanfaatan Ruang Daerah 91%
III
a. Nilai ketepatan waktu pengumpulan dokumen
100%
kelengkapan SAKIP
IKK Es. Persentase keterlibatan pemangku kepentingan dalam
pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang 70,59%
III
daerah
pembinaan perencanaan tata ruang dan 100%
IKK Es Persentase pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan
Substansi) 100%
III
pemenuhan RTR Daerah (Dokumen Persetujuan
100%
Substansi)
IKK Es Rasio kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun
rencana tata ruang daerah 100%
III
kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyusun
100%


indikator kinerja. Setiap indikator kinerja didukung oleh Output pendukung, dan setiap
Output pendukung dapat menjadi pendukung lebih dari satu indikator kinerja. Capaian
output dari suatu Output pendukung berpengaruh terhadap nilai capaian indikator
kinerja kegiatan. Tabel berikut menjelaskan Output pendukung pembentuk dari setiap
indikator kinerja kegiatan level eselon II s.d. eselon IV.
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rencana tata
revisi RTRW.
PB 900.000.000
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Wilayah Sumatera.
laporan akhir
Perda RTRW /Kota.
dan Bali
teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
PB 800.000.000
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
dan laporan akhir
Perda RTRW /Kota.
PB 800.000.000
Kalimantan Sulawesi
teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
dan laporan akhir
Perda RTRW /Kota.
maluku dan Papua
teknis pelaksanaan
revisi RTRW.
PB 900.000.000
Bimbingan Teknis
Peninjauan Kembali
maluku dan Papua
dan laporan akhir
5. Bimbingan Teknis
RRTR/RDTR di
Wilayah Sumatera
Sumatera
PB 800.000.000
Bali dan Bali
8. Bimbingan Teknis
1.000.000.000
dan Papua
9. Materi Teknis RDTR PB 1.701.758.000 dan buku rencana;
Carita
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. Visualisasi 3D.
1.645.093.000
4. Visualisasi 3D.
Takengon, 1.662.458.000
1.538.932.000
4. Visualisasi 3D.
Sukadana, 1.692.209.000
1.679.854.000
4. Visualisasi 3D.
1.757.394.000
4. Visualisasi 3D.
1.761.330.000
4. Visualisasi 3D.
Buku Rencana;
1.794.594.000
3. Ranperda RDTR;
Teknis RDTR
1.823.020.000
3. Ranperda RDTR;
Strategis; dan
5. Visualisasi 3D
19. Penyusunan Materi PB terdiri atas Buku Fakta dan
1.725.914.000
Teknis RDTR Analisis, Buku Rencana;
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5. Visualisasi 3D
1.806.878.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
1.646.320.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
1.670.346.000
Kabupaten Cilacap 3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
1.680.783.000
5. Visualisasi 3D
1.902.510.000
3. Ranperda RDTR;
Visualisasi 3D
1.927.138.000
3. Ranperda RDTR;
Visualisasi 3D
1.912.910.000 3. Ranperda RDTR;
Kabupaten Kotabaru
Visualisasi 3D
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.911.130.000
3. Ranperda RDTR;
5. Visualisasi 3D
PB 860.000.000
Tata Ruang di
(Dokumen
Wilayah Sumatera
Legislasi Rencana PB 1.000.000.000
Tata Ruang di
Wilayah Jawa dan
Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan Dokumen Fasilitasi Persetujuan
Legislasi Rencana Substansi dan Legislasi
800.000.000
PB Rencana Tata Ruang Di
Tata Ruang di
Wilayah Kalimantan dan
Wilayah Sulawesi
Kalimantan dan
Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan Dokumen Fasilitasi Persetujuan
Legislasi Rencana Substansi dan Legislasi
Tata Ruang di
Wilayah Nusa Maluku dan Papua
Tenggara, Maluku
dan Papua
Dokumen Rekomendasi
700.000.000
Ruang (RDTR)
Tengah Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
Timur
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.005.515.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
831.750.000
Ruang (RDTR)
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.650.000.000
Sumatera Barat
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
2.191.110.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
707.000.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.750.000.000
Sulawesi Selatan
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.675.000.000
Sulawesi Utara
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 1.455.850.000
Sulawesi Tengah
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
1.538.420.000
Ruang (RDTR)
Dokumen Rekomendasi
RDTR Prov 850.000.000
Kalimantan Barat
Ruang (RDTR)
RDTR Prov
450.000.000
Kalimantan Timur Substansi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
rawan bencana
Sulawesi Tengah
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
20. Revisi RTRW 1. Buku fakta dan analisis
PB 1.923.218.000 2. Buku rencana, yang
Kabupaten Sigi,
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Provinsi Sulawesi rencana penataan kawasan
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
2.073.984.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
1.850.350.000
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
PB 2.004.030.000 3. Album peta, yang di dalamnya
23. Penyusunan RDTR memuat peta tematik dan
Kabupaten
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
2.095.088.000
rawan bencana
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW
rawan bencana
Kabupaten Parigi PB kerawanan bencana dan peta
1.901.890.000
Moutong, Provinsi risiko bencana pada kawasan
Akademis)
5. Dokumen KLHS
Raperda Revisi RTRW

kebijakan dan Direktorat dokumen Rencana Strategis
kemitraan Pembinaan dan Roadmap Pembinaan
bidang Perencanaan Tata PB 1.485.891.000 Perencanaan Tata Ruang dan
pembinaan Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
perencanaan Pemanfaatan Tahun 2020-2024.
tata ruang dan Ruang Daerah
pemanfaatan 2020-2024
ruang daerah 1. Tersedianya aplikasi sistem
2. Pengembangan informasi database berbasis
Database web Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Pemanfaatan Ruang Daerah
PB 1.423.174.000
dalam bentuk website dan
Ruang dan aplikasi mobile selular (Mobile
Pemanfaatan App);
Ruang Daerah 2. Tersedianya Database
RTRW/RDTR (Progress,
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
status, permasalahan dan
sistem informasi;
3. Pembinaan SDM
Pemanfaatan Pemanfaatan Ruang Daerah.
Ruang Daerah
Tahunan Direktorat
4. Penyusunan Pembinaan Perencanaan
Rencana Kerja dan
Ruang Daerah Tahun
Pemanfaatan Ruang Tahun Anggaran 2020.
3. Hasil revisi anggaran
Ruang Daerah
Pemanfaatan Ruang
Daerahtahun 2019.
1. Laporan Monitoring dan
PB Evaluasi Program Direktorat
5. Monitoring dan
Ruang Daerah;
Evaluasi Program 2. Dokumen Penetapan Kinerja
Pembinaan (PK) Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata 860.651.000 Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Tahun Anggaran 2019; dan
Ruang Daerah 3. Buku Laporan Kinerja (LKj)
6. Peningkatan
963.432.000
PZ
7. Pengelolaan Data
dan Informasi Direktorat Pembinaan dan
Perencanaan Tata PB 582.992.000 Pemanfaatan Ruang Daerah;
Ruang dan 2. Tersedianya Data-data
Pemanfaatan spasial dan literal RTRW
Ruang Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota,
SASARAN
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Tersedianya buku status
RTRW
Kembali Perda RTRW
untuk pimpinan;
Tata Ruang.
3.1. Target Pencapaian Indikator Kine rja Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1. Rasio
Indeks
kemampuan (88
produktivitas
Pemerintah Dokumen
penyusunan 0 1 3 6 8 20 38 53 74 82 88 100
1 Daerah dalam Materi
rencana tata
menyusun Teknis)
ruang (nasional
rencana tata
dan daerah) dan
ruang daerah
0
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
pedoman 1. Bimbingan
penataan ruang Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah
Sumatera
2. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW
Provinsi Di
Wilayah Jawa
Bali
3. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW 1 Dokumen 0 0 0 5,03 15,18 22,5 75 91 93,25 97,75 98 100
Provinsi Di
Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda
RTRW 1 Dokumen 0 4,2 12,8 19 27 35 59,2 71,2 74,2 88 88 100
Provinsi Di
Wilayah Nusa
Tenggara,
maluku dan
Papua

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
5. Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 5 5 5 15 55 67 82 82 88 100
di Wilayah
Sumatera
6. 6.Bimbingan
Teknis
RRTR/RDTR 0 4.2 6.2 5 5.8 35 65 86 90 90 100 100
di Wilayah
Jawa dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR 1 Dokumen
0 0 0 5 12 41 69 74 75 88 88 100
di Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR
0 5 8 8 13 29 38 59 73 78 78 100
Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua

RDTR Carita 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
10. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
Gantong, 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Kabupaten
Belitung
Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi
Teknis RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Pangandaran
13.Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Gorontalo
15. Materi
Teknis 1 Dokumen
0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
RDTR

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Perkotaan
Ba a,
Kabupaten
Rote Ndao
16. Materi
Teknis
RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 0 0 5 14,25 14,25 30,95 38,25 48,25 69,25 78,75 81,75 100
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Deli Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Pelalawan
21. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Purwakarta

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Jepara
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Kabupaten 0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
0 0 0 0 0 8 25 42 71 80 90 100
Bolaang
Mangondow
2. Persentase
(34 Dokumen
pemenuhan
RTR Daerah Persetujuan
(Dokumen Substansi)
Persetujuan
Substansi)

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Rencana Tata 0 5 8 12 30 55 70 90 95 100 100
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 0 5 42 72 72 72 85 90 97 100 100 100
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
0 0 5.04 7,93 15,87 30,00 70,00 81 89,40 95 95 100
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen
Rencana Tata 0 10 15 30 45 40 60 64 78 80 88 100
Ruang di
Wilayah Nusa
Tenggara,

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 45 55 60 60 60 63 85 100
DIY
6. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 20 45 55 65 70 80 90 100
Jawa Tengah
7. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 65 65 76 85 100
Jawa Timur
8. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 40 55 65 70 75 85 90 100
Banten
9. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 20 35 40 45 50 50 50 98 100
Jambi
10.Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 60 65 70 78 90 100
Sumatera
Barat
11. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
0 10 15 20 30 35 37 40 48 65 75 100
RDTR Aceh
12. Fasilitasi 1 Dokumen
Legislasi 0 10 15 20 45 55 65 70 76 80 90 100

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
RDTR Prov
Riau
13. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 75 85 90 100
Sulawesi
Utara
15. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 15 15 20 45 55 65 70 75 85 95 100
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
RDTR Prov 0 10 15 35 45 55 65 70 75 80 85 100
Maluku
17. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 89 95 100
Kalimantan
Barat
18. Fasilitasi
Legislasi
RDTR Prov 1 Dokumen
0 10 15 20 45 55 65 70 80 90 95 100
Kalimantan
Timur

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
19. Revisi RTRW
Kota Palu,
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW
Kabupaten
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
21. Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
Sigi, Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
Provinsi 0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulawesi
Tengah
23.Penyusunan
RDTR
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
24.Revisi RTRW
Provinsi 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Sulteng

NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
25.Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi
Moutong, 1 Dokumen
0 0 0 0 0 5 17 31 50 94 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
7 Dokumen
Kebijakan/ 0 3 10 17 28 34 54 73 87 91 97 100
Kemitraan
1. Rencana
Strategis dan
Roadmap
Direktorat
Pembinaan
0 0 1 5 25 50 52 80 83 87 100 100
Tata Ruang
3. Persentase
dan
dukungan
Pemanfaatan
kebijakan dan
Ruang Daerah
kemitraan
2020-2024
bidang
pembinaan 2. Pengembanga
perencanaan n Database
tata ruang dan Pembinaan
pemanfaatan Perencanaan 1 Dokumen
ruang daerah Tata Ruang 0 0 1 5 15 23.75 45 49 74 79.4 86.6 100
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM Direktorat
Pembinaan 1 Dokumen
0 5 10 35 45 55 72 80 85 92 100 100
Perencanaan
Tata Ruang
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
4. Penyusunan
Rencana Kerja
dan Program
Tahunan
Direktorat
Pembinaan 1 Dokumen
0 5,5 6,5 12,5 16,5 22,5 62,5 70 85 90 95 100
Perencanaan
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
5. Monitoring dan
Evaluasi
Program
Pembinaan
0 4,9 8.4 14 14 22,5 54,5 60 90 95 98 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Dalam 0 5 45 48 60 65 85 95 100 100 100 100
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
NO Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi
Pembinaan
0 2 3,4 4,3 23 25 64 77 90 95 100 100
Tata Ruang
dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
IIIII. Capaian dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan untuk mengukur kinerja Tata Ruang.
NO KEGIATAN KINERJA SUBKOMPONEN Target 2019 OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(88 Dokumen
82 82 88 88 100 100
Materi Teknis)
1. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
RTRW Provinsi
Di Wilayah
Indeks Sumatera
produktivitas 2. Bimbingan
Rasio Teknis
penyusunan kemampuan Peninjauan
rencana tata Pemerintah Kembali Perda 1 Dokumen 90.4 90.4 100 100 100 100
1
ruang (nasional Daerah dalam RTRW Provinsi
dan daerah) menyusun Di Wilayah
dan pedoman rencana tata Jawa Bali
penataan ruang ruang daerah 3. Bimbingan
Teknis
Peninjauan
Kembali Perda 1 Dokumen 97,75 97,75 98 98 100 100
RTRW Provinsi
Di Wilayah
Kalimantan
Sulawesi
4. Bimbingan 1 Dokumen 88 88 88 88 100 100
Teknis
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Penyusunan
RRTR/RDTR di
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 82 82 88 88 100 100
Wilayah
Sumatera
6. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 90 90 100 100 100 100
Wilayah Jawa
dan Bali
7. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 88 88 88 88 100 100
Wilayah
Kalimantan dan
Sulawesi
8. Bimbingan
Teknis
Penyusunan
RRTR/RDTR di 78 78 78 78 100 100
Wilayah Nusa
Tenggara,
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Maluku dan
Papua
RDTR Carita 78,75 78,75 81,75 78,75 100 100
10. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
Gantong, 78,75 78,75 81,75 78,75 100 100
Kabupaten
Belitung
Timur
11. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
78,75 78,75 81,75 78,75 100 100
Takengon,
Kabupaten
Aceh Tengah
12. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
Perkotaan 78,75 78,75 81,75 78,75 100 100
Pangandaran
13. Materi Teknis
RDTR
Kawasan
Perkotaan 1 Dokumen
78,75 78,75 81,75 78,75 100 100
Sukadana,
Kabupaten
Kayong Utara
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
14. Materi Teknis
RDTR Kota 1 Dokumen
78,75 78,75 81,75 78,75 100 100
Gorontalo
15. Materi Teknis
RDTR
78,75 78,75 81,75 78,75 100 100
a, Kabupaten
Rote Ndao
16. Materi Teknis
RDTR
Perkotaan 1 Dokumen
78,75 78,75 81,75 78,75 100 100
Perkotaan
Nangapande
17. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen 100 100
80 80 90 90
Kabupaten
Banyuasin
18. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
80 80 90 90 100 100
Kabupaten
Deli Serdang
19. Penyusunan
Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen 100 100
80 80 90 90
Kabupaten
Tanggamus
20. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
80 80 90 90 100 100
Kabupaten
Pelalawan
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
21. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
80 80 90 90 100 100
Kabupaten
Purwakarta
22. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
80 80 90 90 100 100
Kabupaten
Cilacap
23. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
80 80 90 90 100 100
Kabupaten
Jepara
24. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
80 80 90 90 100 100
Kabupaten
Ketapang
25. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen 100 100
80 80 90 90
Kotawaringin
Timur
26. Materi Teknis
RDTR 1 Dokumen
80 80 90 90 100 100
Kabupaten
Kotabaru
27. Materi Teknis
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen 100 100
80 80 90 90
Bolaang
Mangondow
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Persentase
pemenuhan
(34 Dokumen
RTR Daerah 91 97
(Dokumen
Substansi)
1. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen 100 100 100 100
Rencana Tata 100 100
Ruang di
Wilayah
Sumatera
2. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi 1 Dokumen 100 100
Rencana Tata 100 100 100 100
Ruang di
Wilayah Jawa
dan Bali
3. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan
Legislasi
Rencana Tata 1 Dokumen 100
95 95 95 95 100
Ruang di
Wilayah
Kalimantan
dan Sulawesi
4. Fasilitasi
Persetujuan
Substansi dan 1 Dokumen 100
80 80 88 88 100
Legislasi
Rencana Tata
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ruang di
Wilayah Nusa
Tenggara,
Maluku dan
Papua
5. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 63 63 85 85 100 100
DIY
6. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 80 80 90 90 100 100
Jawa Tengah
7. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 76 76 85 85 100 100
Jawa Timur
8. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 85 85 90 90 100 100
Banten
9. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 50 50 98 98 100 100
Jambi
10. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 78 78 90 90 100 100
Sumatera
Barat
11. Fasilitasi
Legislasi 1 Dokumen
65 65 75 75 100 100
RDTR Aceh
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
12. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 80 80 90 90 100 100
Riau
13. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 85 85 90 90 100 100
Sulawesi
Selatan
14. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 85 85 90 90 100 100
Sulawesi Utara
15. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 85 85 95 95 100 100
Sulawesi
Tengah
16. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 80 80 85 85 100 100
Maluku
17. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 89 89 95 95 100 100
Kalimantan
Barat
18. Fasilitasi
1 Dokumen
Legislasi
RDTR Prov 90 90 95 95 100 100
Kalimantan
Timur
19. Revisi RTRW
Kota Palu, 1 Dokumen 100 100 100
94 94 100
Provinsi
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Sulawesi
Tengah
20. Revisi RTRW

Kabupaten
Sigi, Provinsi 1 Dokumen 100 100 100
94 94 100
Sulawesi
Tengah
21. Penyusunan
RDTR
Kabupaten 1 Dokumen
94 94 100 100 100 100
Sigi, Provinsi
Sulawesi
Tengah
22. Revisi RTRW
Kabupaten
Donggala, 1 Dokumen
94 94 100 100 100 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
23. Penyusunan
RDTR
Kabupaten
94 94 100
Provinsi
Sulawesi
Tengah
24. Revisi RTRW
Provinsi 1 Dokumen 100 100 100
94 94 100
Sulteng
25. Revisi RTRW
Kabupaten
Parigi 1 Dokumen 100 100 100
94 94 100
Moutong,
Provinsi
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Sulawesi
Tengah
7 Dokumen
Kebijakan/ 85 85 93 93 100 100
Kemitraan
1. Rencana
Strategis dan
Roadmap
Direktorat
Pembinaan 1 Dokumen
87 87 100 100 100 100
Perencanaan
Tata Ruang dan
Pemanfaatan
Persentase
Ruang Daerah
dukungan
2020-2024
kebijakan dan
kemitraan 2. Pengembangan
bidang Database
pembinaan Pembinaan
1 Dokumen
perencanaan Perencanaan 79.4 79.4 86.6 86.6 100 100
tata ruang dan Tata Ruang dan
pemanfaatan Pemanfaatan
ruang daerah Ruang Daerah
3. Pembinaan
SDM Direktorat
Pembinaan
1 Dokumen 100 100 100 100
Perencanaan 92 92
Tata Ruang dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
4. Penyusunan
1 Dokumen 90 90 95 95 100 100
Rencana Kerja
dan Program
(2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Tahunan
Direktorat
Pembinaan
Perencanaan
Tata Ruang dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
5. Monitoring dan
Evaluasi
Program
Pembinaan 1 Dokumen 95 95 98 98 100 100
Perencanaan
Tata Ruang dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
6. Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Pemerintah 1 Dokumen 100 100 100 100 100 100
Dalam
Penyusunan
RRTR/RDTR
dan PZ
7. Pengelolaan
Data dan
Informasi
Pembinaan 1 Dokumen 100 100
95 95 100 100
Perencanaan
Tata Ruang dan
Pemanfaatan
Ruang Daerah
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Triwulan IV
Sampai dengan periode Triwulan IV peran Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
Triwulan IV
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Rasio kemampuan
I
ruang daerah
Bimbingan Teknis Tahap yang dilakukan :
Peninjauan Kembali Perda - Evaluasi Pelaksanaan
1. Semua Output Terpenuhi
RTRW Provinsi Di Wilayah Kegiatan
Sumatera - Penyusunan Laporan
Jawa Bali - Penyusunan Laporan
Kalimantan Sulawesi - Penyusunan Laporan
Penyusunan RRTR/RDTR di - Evaluasi Pelaksanaan
Wilayah Nusa Tenggara, Kegiatan
Maluku dan Papua - Penyusunan Laporan
Bimbingan Teknis
- Evaluasi Pelaksanaan
5. Penyusunan RRTR/RDTR di Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Wilayah Sumatera
- Penyusunan Laporan
Bimbingan Teknis
6. Penyusunan RRTR/RDTR di Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
0
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Wilayah Kalimantan dan Kegiatan
Sulawesi - Penyusunan Laporan
Wilayah Nusa Tenggara, Kegiatan
Maluku dan Papua - Penyusunan Laporan
9. Materi Teknis RDTR Carita Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Materi Teknis RDTR Tahap yang dilakukan :
Kawasan Perkotaan - Evaluasi Pelaksanaan
Gantong, Kabupaten Kegiatan
Belitung Timur - Penyusunan Laporan
Takengon, Kabupaten Aceh Kegiatan
Tengah - Penyusunan Laporan
Materi Teknis RDTR - Evaluasi Pelaksanaan
Perkotaan Pangandaran Kegiatan
Sukadana, Kabupaten Kegiatan
Kayong Utara - Penyusunan Laporan
Materi Teknis RDTR Kota - Evaluasi Pelaksanaan
Gorontalo Kegiatan
15. Perkotaan Ba a, Kabupaten Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Rote Ndao - Penyusunan Laporan
16. Perkotaan Perkotaan Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Nangapande
Penyusunan Materi Teknis - Evaluasi Pelaksanaan
RDTR Kabupaten Banyuasin Kegiatan
Kabupaten Deli Serdang Kegiatan

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
Penyusunan Materi Teknis Tahap yang dilakukan :
19. RDTR Kabupaten Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Tanggamus
Kabupaten Pelalawan Kegiatan
Kabupaten Purwakarta Kegiatan
Kabupaten Cilacap Kegiatan
Kabupaten Jepara Kegiatan
Kabupaten Ketapang Kegiatan
25. Kabupaten Kotawaringin Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Timur
Kabupaten Kotabaru Kegiatan
27. Kabupaten Bolaang Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Mangondow

(1) (2) (3) (4)
Substansi)
1. Legislasi Rencana Tata Ruang di Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Wilayah Sumatera
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Tahap yang dilakukan :
1. Legislasi Rencana Tata Ruang di - Evaluasi Pelaksanaan Semua Output Terpenuhi
Wilayah Jawa dan Bali Kegiatan

(1) (2) (3) (4)

2. Legislasi Rencana Tata Ruang di Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Tahap yang dilakukan :
Legislasi Rencana Tata Ruang di - Evaluasi Pelaksanaan
Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Kegiatan
Papua - Penyusunan Laporan
2. Fasilitasi Legislasi RDTR Prov DIY Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa - Evaluasi Pelaksanaan
Tengah Kegiatan
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa - Evaluasi Pelaksanaan
Timur Kegiatan
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov - Evaluasi Pelaksanaan
Banten Kegiatan
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jambi - Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan
Sumatera Barat Kegiatan
8. Fasilitasi Legislasi RDTR Aceh Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
9. Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Riau Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Sulawesi Selatan Kegiatan
Sulawesi Utara Kegiatan

(1) (2) (3) (4)
Sulawesi Tengah Kegiatan
Maluku Kegiatan
Kalimantan Barat Kegiatan
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Tahap yang dilakukan :
Kalimantan Timur - Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan
Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi - Evaluasi Pelaksanaan
Sulawesi Tengah Kegiatan
Revisi RTRW Kabupaten Sigi, - Evaluasi Pelaksanaan
Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, - Evaluasi Pelaksanaan
Revisi RTRW Kabupaten Donggala, - Evaluasi Pelaksanaan
4. Penyusunan RDTR Kabupaten Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah - Penyusunan Laporan
5. Revisi RTRW Provinsi Sulteng Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Revisi RTRW Kabupaten Parigi - Evaluasi Pelaksanaan
Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah Kegiatan

INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT
(1) (2) (3) (4)
kebijakan dan
kemitraan bidang
III pembinaan
daerah
1. Rencana Strategis dan
Roadmap Direktorat Tahap yang dilakukan :
Pembinaan Perencanaan - Evaluasi Pelaksanaan
Semua Output Terpenuhi
Tata Ruang dan Kegiatan
Pemanfaatan Ruang - Penyusunan Laporan
Daerah 2020-2024
2. Pengembangan Database
Pembinaan Perencanaan Tahap yang dilakukan :
Tata Ruang dan Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Pemanfaatan Ruang - Penyusunan Laporan
Daerah
1. Pembinaan SDM
Direktorat Pembinaan Tahap yang dilakukan :
Perencanaan Tata Ruang - Evaluasi Pelaksanaan
Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
dan Pemanfaatan Ruang - Penyusunan Laporan
Daerah
2. Penyusunan Rencana
Kerja dan Program
Tahunan Direktorat Tahap yang dilakukan :
Pembinaan Perencanaan Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Daerah
Monitoring dan Evaluasi
Program Pembinaan Tahap yang dilakukan :
Perencanaan Tata Ruang - Evaluasi Pelaksanaan
5 Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Daerah
Peningkatan Kapasitas Tahap yang dilakukan :
Aparat Pemerintah Dalam - Evaluasi Pelaksanaan
6 Semua Output Terpenuhi
Penyusunan RRTR/RDTR Kegiatan
dan PZ - Penyusunan Laporan
Informasi Pembinaan Tahap yang dilakukan :
7 Perencanaan Tata Ruang Semua Output Terpenuhi
Kegiatan
Daerah


RENCANA KERJA TAHUN 2019
DIREKTORAT PEMBINAAN
PERENCANAAN TATA RUANG DAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tata Ruang di Indonesia telah menjadi suatu urusan yang sangat penting untuk diperhatikan.
Peningkatan level hirarki yang dulu hanya sebuah proyek menjadi sebuah Kementerian menunjukan
perhatian pemerintah terhadap tata ruang semakin besar. Sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-
Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa penyelenggaraan penataan
ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang Aman, Nyaman, Produktif,
Berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
Lebih lanjut berdasarkan penjelasan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, dijelaskan bahwa:
• Yang dimaksud dengan “Aman” adalah situasi masyarakat dapat menjalankan aktivitas
kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman.
• Yang dimaksud dengan “Nyaman” adalah keadaan masyarakat dapat mengartikulasikan nilai
sosial budaya dan fungsinya dalam suasana yang tenang dan damai.
• Yang dimaksud dengan “Produktif” adalah proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien
sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat, sekaligus
meningkatkan daya saing.
• Yang dimaksud dengan “Berkelanjutan” adalah kondisi kualitas lingkungan fisik dapat
dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, termasuk pula antisipasi untuk mengembangkan
orientasi ekonomi kawasan setelah habisnya sumber daya alam tak terbarukan.
Namun dengan berbagai perkembangan yang ada, kondisi pada bidang penataan ruang yang ditemui
sampai saat ini masih belum optimal, khususnya dalam tataran pelaksanaan pemanfaatan Rencana Tata
Ruang (RTR). Hal ini mengingat masih belum semua RTR pada tiap tingkatan selesai disusun dan masih
sering terjadinya pembangunan pada suatu wilayah tanpa mengikuti RTR. Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) belum sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang. Kegiatan pembangunan saat ini
masih lebih fokus pada perencanaan, sehingga terjadi inkonsistensi dengan pelaksanaan pemanfaatan
ruang akibat lemahnya pengendalian dan penegakan hukum di bidang penataan ruang.
Selanjutnya berkaitan dengan aspek pengelolaan kinerja instansi, telah dibangun Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksana kebijakan dan program berdasarkan suatu
sistem akuntabilitas yang memadai. Di dalam SAKIP terdapat komponenkomponen yang harus dipenuhi
antara lain: proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja,
pengukuran dan pelaporan kinerja. Dalam SAKIP, dokumen perencanaan yang harus diwujudkan secara
terintegrasi adalah rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Renstra
memberikan arah pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan rencana kinerja tahunan dan
penetapan kinerja merupakan target dan komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun
tertentu. Rencana kinerja tahunan merupakan penjabaran dari renstra, memuat seluruh rencana atau
target kinerja yang hendak dicapai dalam satu tahun yang dituangkan dalam sejumlah indikator kinerja
strategis yang relevan. Selanjutnya, rencana kerja disusun sesuai dengan ketersediaan alokasi anggaran,
yang dituangkan dalam suatu penetapan kinerja. Penetapan kinerja akan dipertanggungjawabkan
capaian kinerjanya dalam LAKIP. Dalam rangka perencanaan kinerja tata ruang TA 2019, maka
disusunkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah Tahun 2019.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah Tahun 2019 dimaksudkan sebagai penjabaran dari Rencana Strategis dan acuan dalam
penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaksanaan kinerja tata ruang. Sedangkan tujuan yang ingin
dicapai adalah:
1. Menyusun RKT Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Tahun 2019;
2. Menyediakan arahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Bidang Tata Ruang Tahun 2019;
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas, ketertiban, transparansi serta akuntabilitas kinerja tata
ruang.
C. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dari RKT Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah Tahun 2019 adalah:
1. Tersusunnya RKT Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Tahun 2019 secara baik dan terukur;
2. Tersedianya arahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Bidang Tata Ruang Tahun 2019;
3. Meningkatnya efisiensi, efektivitas, ketertiban, transparansi serta akuntabilitas kinerja Direktorat
Jenderal Tata Ruang.
BAB II ARAH DAN KEBIJAKAN TATA RUANG
TAHUN 2019
A. VISI dan MISI Tata Ruang 2015-2019
Visi dan Misi Pemerintah Tahun 2015-2019 telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2
Tahun 2015, yakni: “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG.”
Upaya untuk mewujudkan visi diatas telah pula ditetapkan 7 (tujuh) Misi yang harus dilaksanakan oleh
setiap Kementerian/Lembaga yang berupa:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritim
4. Mmewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Untuk mencapai visi dan misi pembangunan nasional yang telah ditetapkan, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki tujuan utama yaitu memastikan bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
Dalam mendukung perwujudan tujuan utama dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, maka Direktorat Jenderal Tata Ruang merumuskan tujuan untuk meningkatkan
kualitas perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan daerah, yang terpadu dan
sinergis bagi terciptanya ruang nusantara yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
B. Arahan Nawacita
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik,
mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dengan pemerintah dibawah
kepemimpinan Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan
agenda prioritas itu disebut NAWACITA, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga Negara;
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan;
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Adapun yang terkait dengan bidang tata ruang yaitu:
1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada
seluruh warga Negara.
Arahan terkait Tata Ruang:
• Menyempurnakan sistem penataan ruang nasional dengan memasukan wilayah laut sebagai satu
kesatuan dalam rencana penataan ruang nasional/regional;
• Mengembangkan sistem koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan
kelautan dan maritim.
2. Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yg bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya
Arahan terkait Tata Ruang yaitu dengan penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja
instansi pemerintah secara terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik yang akan ditempuh
melalui strategi antara lain:
• Penguatan kebijakan sistem pengawasan intern peme-rintah;
• Penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangun-an nasional; dan
• Pemantapan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada
seluruh instansi pusat dan daerah.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam NKRI
• Menyempurnakan sistem penataan ruang nasional dengan memasukan wilayah laut sebagai
satu kesatuan dalam rencana penataan ruang nasional/regional
• Meningkatkan kualitas pengaturan, pembinaan pemanfaatan, dan pengawasan rencana tata
ruang, termasuk mendorong percepatan penyusunan peraturan perundangan terkait
Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN) untuk memperkuat kedaulatan negara di udara
serta penyusunan rencana detail tata ruang kawasan perbatasan negara
• Melakukan pembinaan terhadap daerah tertinggal yang sudah terentaskan melalui penguatan
kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah dan peningkatan kapasitas SDM
• Menerapkan kebijakan khusus dan menata pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di
kawasan perbatasan yang berorientasi pada kesejahteraan melalui pembinaan, monitoring dan
evaluasi
• Meningkatkan pembinaan kelembagaan penataan ruang, untuk mendukung pengendalian
pemanfaatan ruang.
4. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
Arahan terkait tata ruang:
 Menyiapkan sistem penataan ruang nasional yang memastikan terbentuknya konektifitas
nasional dengan memadukan sarana dan prasarana transportasi serta meningkatkan
keterpaduan sistem transportasi multimoda dan antarmoda.
 Mengoptimalkan perencanaan dan perwujudan transportasi umum masal perkotaan yang
modern dan maju dan berorientasi kepada bus maupun rel.
 Mengoptimalkan perencanaan dan perwujudan perumahan dan kawasan permukiman yang
layak huni, aman dan terjangkau serta didukung penyediaan prasarana, sarana dan utilitas yang
memadai.
 Merencanakan dan mewujudkan ruang khususnya pada lahan budi daya yang menarik bagi
investasi baik di tingkat pusat maupun daerah.
5. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik
• Menumbuhkan prakarsa dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap upaya
pengelolaan sumber daya air melalui proses pendampingan, penyuluhan dan pembinaan, serta
sistem kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya
air.
• Peningkatan upaya pembinaan, pengawasan, dan penegakan peraturan sebagai produk
perangkat hukum di lapangan terkait pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan,
pencemaran dan kegiatan yang merusak lainnya.
C. Arahan RPJMN 2015-2019
Berdasarkan permasalahan, isu strategis, tantangan, serta sasaran pembangunan Bidang Tata Ruang
Tahun 2015-2019, maka dapat dirumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan Bidang Tata
Ruang. Penyelenggaraan penataan ruang meliputi 4 (empat) kegiatan utama yakni pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan. Keberhasilan pelaksanaan pada tiap-tiap komponen
kegiatan utama tersebut akan menentukan sejauh mana tujuan pembangunan bidang tata ruang
tercapai. Dengan demikian efektivitas penyelenggaraan penataan ruang pada tiap komponen menjadi
faktor kunci yang menentukan keberhasilan pembangunan penataan ruang secara keseluruhan
Adapun Arah Kebijakan, Strategi, dan Indikator pembangunan bidang tata ruang dapat dilihat pada
tabel berikut ini
Tabel 3. 1 Kebijakan, Strategi dan Indikator Output Pembangunan Bidang Tata Ruang RPJMN 2015-2019
Strategi Indikator output Kelembagaan

Arah Kebijakan 1: Meningkatkan ketersediaan regulasi tata ruang yang efektif dan harmonis
A. Penyusunan peraturan perundangan Tersusunnya peraturan perundangan Pengelolaan • Kemen ATR/BPN
amanat UU No. 26 Tahun 2007 berupa Ruang Udara Nasional (PRUN) dan turunannya • Kemenhan
peraturan perundangan Pengelolaan
Ruang Udara Nasional (PRUN) dan
regulasi turunannya
B. Penyusunan regulasi turunan UU No. 27 Tersusunnya regulasi turunan UU No. 27/2007 • KKP
Tahun 2007 jo UU No. 1 Tahun 2014
terkait RZWP-3-K
C. Harmonisasi peraturan perundangan yang Harmonisnyaperaturan perundangan sektoral • Kemen ATR/BPN
berkaitan dengan Bidang Tata Ruang yang berkaitan dengan Bidang Tata Ruang • Kemenko
Perekonomian
• Kemenhukham
D. Penginternalisasian kebijakan sektoral Tersusunnya NSPK Bidang Tata Ruang yang sudah • Kemen ATR
dalam NSPK Bidang Tata Ruang mengakomodir kebijakan sektoral
E. Pengintegrasian RTR dengan rencana Tersusunnya pedoman integrasi rencana tata • Bappenas
pembangunan ruang dengan rencana pembangunan dan rencana • Kemendagri
sektoral
Tersusunnya mekanisme implementasi integrasi • Bappenas
pemanfaatan ruang oleh berbagai sektor yang • Kemendagri
mengacu pada indikasi program rencana tata
ruang
Arah Kebijakan 2: Meningkatkan Pembinaan Kelembagaan Penataan Ruang
A. Optimasi kinerja lembaga penyelenggara Tersusunnya standarisasi lembaga penyelenggara • Kemendagri
Tata Ruang Tata Ruang
Terselenggaranya pembinaan SDM Bidang Tata • Kemen ATR/BPN
Ruang di Pusat dan Daerah dengan kurikulum • Kemendagri
terstandardisasi dan sertifikasi bagi penyusun RTR
Meningkatnya kualitas koordinasi kelembagaan • Kemen ATR/BPN
penataan ruang melalui Rakernas BKPRN, Raker • Kemendagri
Regional BKPRN, Rakornas BKPRD dan
pelaksanaan pedoman mekanisme hubungan kerja
BKPRN-BKPRD
B. Peningkatan partisipasi masyarakat dan Terbentuknya forum masyarakat dan dunia usaha • Kemen ATR/BPN
dunia usaha dalam rangka pemanfaatan dan pengendalian • Kemendagri
pemanfaatan ruang • Bappeda
Terlaksananya kegiatan pembinaan kemitraan
masyarakat dan dunia usaha
C. Penyusunan sistem informasi penataan Tersusunnya sistem informasi penataan ruang • Kemen ATR/BPN
ruang yang terpadu dan terintegrasi antara Pusat dan
Daerah
D. Optimasi kinerja lembaga penyelenggara Tersusunnya standarisasi lembaga penyelenggara • Kemendagri
Tata Ruang Tata Ruang
Arah Kebijakan 3: Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang
A. Peningkatan kualitas produk dan Penyelesaian penyusunan Perpres RTR KSN, Perda • Kemen ATR/BPN
penyelesaian serta peninjauan kembali RTRW Prov dan Kab/Kota, Perda Rencana Rinci • KKP
RTR Tata Ruang, dan Perda RZWP3K beserta
Peninjauan Kembali RTR Pulau/ Kepulauan, RTR
KSN, RTRW Prov dan Kab/Kota, serta RZWP3K
Tersusunnya peraturan perundangan Rencana • Kemen ATR/BPN
Tata Ruang Laut Nasional.
Peninjauan Kembali RTRWN • Kemen ATR/BPN
Melaksanakan mekanisme persetujuan substansi • Kemen ATR
/pemberian tanggapan RTR dan RZWP3K • KKP
termasuk sertifikasi bagi tim persub
Tersusunnya rekomendasi perbaikan mekanisme • Kemendagri
evaluasi RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota.
Terlaksananya pemetaan indikasi program RTR ke • Kemen ATR/BPN
dalam program rencana pembangunan • Kemendagri
• Bappenas
B. Penyusunan peraturan zonasi yang Tersusun dan diimplementasikannya peraturan • Kemen ATR/BPN
lengkap untuk menjamin implementasi zonasi sesuai standar •
Strategi Indikator output Kelembagaan
RTR
Terlaksananya pembinaan kapasitas kelembagaan • Kemendagri

terkait
peraturan zonasi, insentif, dan pemberian sanksi
C. Percepatan penyediaan data pendukung Tersedianya peta dasar skala 1:5000 dan data • Kemen ATR/BPN
pelaksanaan penataan ruang yang pendukung pelaksanaan penataan ruang yang • BIG
mutakhir mutakhir sesuai kebutuhan
D. Peningkatan efektivitas pengendalian Terlaksananya pedoman mekanisme insentif dan • Kemen ATR/BPN
pemanfaatan ruang pemberian sanksi dalam penyelenggaraan
penataan ruang
Pemanfaatan sistem informasi penataan ruang • Kemen ATR/BPN
untuk perizinan di Daerah
Terlaksananya evaluasi pemanfaatan ruang • Kemen ATR/BPN
Terlaksananya pedoman mekanisme insentif dan • Kemen ATR/BPN
pemberian sanksi dalam penyelenggaraan
penataan ruang
Arah Kebijakan 4: Melaksanakan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Tersusunnya penyusunan indikator outcome dan • Kemen ATR/BPN
penyelenggaraan penataan ruang yang terukur baseline penyelenggaraan penataan ruang, • Bappenas
pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
penataan ruang di tingkat pusat
Pemanfaatan sistem informasi penataan ruang • Kemen ATR/BPN
untuk pemantauan dan evaluasi • Bappenas
Terlaksananya evaluasi penyelenggaraan • Bappeda
penataan ruang di tingkat daerah sesuai dengan
pedoman yang telah disusun
oleh Pemerintah Pusat.
Sumber: RPJMN 2015-2019
D. Arahan Renstra DJTR 2015-2019
Kebijakan operasional Direktorat Jenderal Tata Ruang disusun untuk mencapai tujuan dan sasaran
penyelenggaraan penataan ruang. Kebijkan operasional tersebut dirumuskan berdasarkan analisis
SWOT terhadap tantangan dan isu strategis penataan ruang, tinjauan dan kebijakan penataan ruang
(Hasil SWOT terlampir).
Adapun kebijakan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan perangkat peraturan dan kelembagaan dalam rangka mengoperasionalkan RTR

2. Mendorong perwujudan Penataan Ruang sistem integrator pembangunan wilayah dan sektor
3. Melakukan pengembangan kapasitas kelembagaan dan peningkatan kompetensi SDM di Bidang
Penataan Ruang
4. Melakukan pengarusutamaan aspek mitigasi bencana dan perubahan iklim dalam sistem
5. Melakukan pengembangan kawasan perkotaan yang berkelanjutan dan layak huni
6. Mendorong pengembangan kawasan perdesaan berketahanan pangan dan berkelanjutan
7. Mendorong pengembangan kawasan perbatasan yang lebih aman dan sejahtera
8. Melakukan peningkatan daya saing dan konektivitas wilayah melalui pengembangan KSN
9. Mendorong pelibatan masyarakat dan dunia usaha di bidang penataan ruang melalui
pengembangan kemitraan yang sinergis
LINGKUP KEGIATAN
KEBIJAKAN STRATEGI
DIREKTORAT
1. Menyiapkan perangkat • Sekretariat Direktorat • Menyiapkan dukungan operasional internal dan kebijakan
peraturan dan kelembagaan Jenderal Direktorat Jenderal Tata Ruang terhadap perencanaan tata ruang
dalam rangka • Direktorat Pembinaan dan pemanfaatan ruang
mengoperasionalkan RTR Perencanaan Tata Ruang • Mempercepat penyelesaian legislasi Rencana Tata Ruang untuk
Dan Pemanfaatan Ruang KSN dan RTRW Daerah
Daerah • Menyusun NSPK terkait pelaksanaan penataan ruang
• Direktorat Pemanfaatan • Menyusun NSPK terkait pembinaan penataan ruang
Ruang • Menyiapkan perangkat kelembagaan untuk perencanaan tata
• Direktorat Penataan ruang dan operasionalisasi Rencana Tata Ruang KSN
Kawasan • Menyiapkan perangkat kelembagaan untuk memfasilitasi
percepatan legislasi dan operasionalisasi Rencana Tata Ruang
daerah
• Menyusun kebijakan teknis pembinaan penataan ruang Provinsi,
Kabupaten dan Kota.
• Mempercepat penyelesaian dan penetapan rencana rinci tata
ruang daerah
2. Mendorong perwujudan • Direktorat Perencanaan • Melakukan internalisasi RTR untuk ke dalam rencana
Penataan Ruang sistem Tata Ruang pembangunan sektoral.
integrator pembangunan • Direktorat Pemanfaatan • Mendorong Rencana Tata Ruang sebagai Penjuru (Leader)
wilayah dan sektor Ruang Pelaksanaan Pembangunan Tata Ruang di Pusat dan Daerah.
• Melakukan fasilitasi proses keterpaduan, sinkronisasi dan
pentahapan proses perencanaan tata ruang dan pemanfaatan
ruang dalam jangka menengah beserta aspek kelembagaannya.
3. Melakukan pengembangan Sekretariat Direktorat • Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terhadap SDM
kapasitas kelembagaan dan Jenderal bidang Penataan Ruang di tingkat Pusat dan Daerah.
peningkatan kompetensi • Mengembangankan sistem informasi terpadu di bidang Penataan
SDM di Bidang Penataan Ruang.
Ruang • Mewujudkan konsep reformasi birokrasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Tata Ruang.
• Meningkatkan kuantitas dan kualitas Jabatan Fungsional
Penataan Ruang.
4. Melakukan pengarusutamaan • Direktorat Perencanaan • Meningkatkan pemahaman tentang aspek kebencanaan dalam
aspek mitigasi bencana dan Tata Ruang pelaksanaan penataan ruang.
perubahan iklim dalam • Direktorat Pemanfaatan • Melakukan pengarusutamaan aspek mitigasi dan adaptasi
sistem perencanaan tata Ruang perubahan iklim dalam Rencana Tata Ruang.
ruang • Direktorat Penataan • Mengembangkan sistem informasi dan pelibatan masyarakat
Kawasan dalam kebencanaan.
• Mengembangkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang
tangguh bencana dan ancaman perubahan iklim.
5. Melakukan pengembangan • Direktorat Penataan • Mempercepat penyelesaian dan penetapan rencana rinci kawasan
kawasan perkotaan yang Kawasan perkotaan melalui dekonsentrasi.
berkelanjutan dan layak huni • Direktorat Pembinaan • Mengembangkan program kawasan secara tematik berbasis
Perencanaan Tata Ruang pembangunan berkelanjutan.
dan Pemanfaatan Ruang • Mendorong pemenuhan SPM bidang Penataan Ruang di kawasan
Daerah perkotaan.
6. Mendorong pengembangan Direktorat Pemanfaatan • Meningkatkan efektivitas pusat pertumbuhan perdesaan untuk
kawasan perdesaan Ruang mengurangi tekanan urbanisasi.
berketahanan pangan dan • Melakukan konservasi lahan pertanian pangan berkelanjutan.
berkelanjutan • Melakukan mencegahan alih fungsi kawasan lindung dan
kawasan pertanian pangan.
• Melakukan rehabilitasi lahan terlantar dan pasca tambang.
• Mengembangkan program perdesaan berkelanjutan melalui
P2KPB.
• Mendorong kerjasama yang sinergis dan pelibatan swasta dan
masyarakat serta kerjasama antar daerah dalam program
pengembangan kawasan perdesaan.
• Melakukan fasilitasi penataan ruang usaha untuk sektor informal,
UKM dan usaha ekonomi perdesaan lainnya.
7. Mendorong pengembangan Direktorat Penataan Kawasan • Menyusun Road Map pengembangan kawasan perbatasan.
kawasan perbatasan yang • Melakukan sinkronisasi dan koordinasi program penataan ruang
lebih aman dan sejahtera dan pengelolaan kawasan perbatasan antar negara dan kawasan
pertahanan negara dengan instansi dan pihak terkait.
• Mengoptimalisai pemanfaatan ruang kawasan perbatasan negara
sebagai beranda negara selaras dan seimbang dengan
pemanfatan ruang negara tetangga serta produktif.
LINGKUP KEGIATAN
KEBIJAKAN STRATEGI
DIREKTORAT
8. Melakukan peningkatan daya • Direktorat Perencanaan • Melakukan pemetaan, pendataan, dan identifikasi kondisi fisik,
saing dan konektivitas Tata Ruang sosial, ekonomi, dan lingkungan di KSN
wilayah melalui • Direktorat Pemanfaatan • Mengembangkan kebijakan penataan KSN dalam mendorong
pengembangan KSN Ruang pembangunan di koridor ekonomi.
• Direktorat Penataan • Meningkatkan kualitas pelaksanaan penataan ruang KSN di
Kawasan Wilayah Timur Indonesia
• Mendorong perwujudan KSN KAPET sebagai penghela ekonomi
wilayah.
• Melakukan kerjasama program untuk pengembangan daerah
terpencil dan tertinggal
9. Mendorong pelibatan • Sekretariat Direktorat • Mendorong kerjasama yang sinergis dan pelibatan swasta dan
masyarakat dan dunia usaha Jenderal masyarakat serta kerjasama antar daerah dalam pengembangan
di bidang penataan ruang • Direktorat Perencanaan wilayah dan kawasan.
melalui pengembangan Tata Ruang • Mengembangkan forum-forum komunikasi lintas pemangku
kemitraan yang sinergis • Direktorat Pemanfaatan kepentingan penataan ruang baik terkait pengembangan wilayah,
Ruang maupun kawasan
• Direktorat Penataan • Mendorong pelibatan masyarakat dan dunia usaha dalam
Kawasan pelaksanaan penataan ruang.
• Direktorat Pembinaan • Meningkatkan hubungan Pusat dan Daerah dalam pelaksanaan
Perencanaan Tata Ruang penataan ruang.
Daerah
Untuk memastikan peran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
dirumuskan sasaran strategis tahun 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya kesejahteraan masyarakat
melalui pemanfaatan agraria yang adil dan berkelanjutan; (2) terwujudnya ruang yang aman, nyaan,
produktif, dan berkelanjutan; (3) berkurangnya kasus tata ruang dan pertanahan (sengketa, konflik,
dan perkara). Sasaran strategis yang diarahkan untuk dicapai oleh Direktorat Jenderal Tata Ruang
adalah sasaran strategis ke-2. Selanjutnya sasaran strategis yang ke-2 tersebut telah diterjemahkan ke
dalam outcome dan indikator outcome, output dan indikator output, dan aktivitas di level kementerian,
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel
Struktur Outcome, Output Tingkat Kementerian untuk Direktorat Jenderal Tata Ruang
Sasaran Strategis
Terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
(Outcome Kementerian)
Indikator Outcome a Persentase peningkatan kesesuaian rencana program pembangunan sektor dengan rencana tata
Kementerian ruang
b Peningkatan tertib tata ruang dan penguasaan tanah
Output 1 Penyelenggaraan penataan ruang dalam mendukung program pembangunan
yang berkelanjutan
Indikator Jumlah RTR Nasional/Pulau/Kepulauan/KSN
Output
Jumah operasionalisasi RTR Nasional/Pulau/Kepulauan/KSN
Jumlah kawasan yang ditingkatkan kualitasnya
Jumlah kelompok masyarakat dan dunia usaha yang dibentuk dan
dibina
Aktivitas Melaksanakan harmonisasi peraturan perundangan sektoral yang
berkaitan dengan bidang tata ruang
Menyusun RTRWN, Rencana Pengelolaan Ruang Laut dan Udara
yang terintergasi dengan rencana tata ruang, RTR
Pulau/Kepulauan, dan RTR KSN
Melaksanakan Keterpaduan program pemanfaatan ruang
wilayah Nasional, Pulau/Kepulauan, dan KSN serta Pelaksanaan
Kelembagaan Lintas Sektor dan Lintas Wilayah
Menyusun Kebijakan, strategi, dan implementasi perwujudan
Pengembangan Kawasan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang
Output 2 Penyelenggaraan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah
Indikator Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang memperoleh pembinaan
Output perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah
Aktivitas Memfasilitasi perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang
daerah
Sumber: Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional 2015-2019
BAB III
RENCANA KERJA TAHUNAN 2019
DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN
Berdasarkan Rencana Strategis DJTR 2015-2019 Target Kinerja Direktorat Pembinaan

Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah terdiri dari 2 (dua) Kegiatan, yaitu :
1. Terwujudnya Perencanaan dan Kemitraan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah yang dilaksanakan dengan indikator kinerja berupa:
a. Kebijakan Teknis, Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah, serta dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja;
b. Data dan informasi serta kemitraan bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah.
2. Terlaksananya pembinaan Penataan Ruang Provinsi/Kabupaten/Kota dengan indikator
kinerja berupa;
a. Provinsi yang mendapatkan pembinaan teknis penyelenggaraan penataan ruang daerah;
b. Kabupaten yang mendapatkan pembinaan teknis penyelenggaraan penataan ruang
daerah;
c. Kota yang mendapatkan pembinaan teknis penyelenggaraan penataan ruang daerah;
d. Jumlah kabupaten/kota yang difasilitasi penyusunan RDTR nya
Berdasarkan Renstra, tahun 2019 Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah menargetkan output 8 dokumen Perencanaan dan Kemitraan
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, serta menargetkan output
33 Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan teknis penyelenggaraan penataan
ruang daerah, dengan anggaran sebesar 98.774.907.000 (Sembilan Puluh Delapan Milyar
Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tujuh Empat Juta Sembilan Ratus Tujuh Ratus Ribu). Hal
tersebut dapat digambarkan melalui target-target kinerja tersebut.
RENCANA KINERJA TAHUNAN

Versi RKA-KL Tahun 2019
Unit Organisasi Eselon II : DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH
Tahun Anggaran : 2019
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMPONEN/ HARGA
KODE VOL JUMLAH BIAYA KET
DETAIL BELANJA SATUAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5541 Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang Mendapatkan Bimbingan Teknis Peninjauan kembali Rencana Tata 77 Provinsi/
5541.001 3.400.000.000
Ruang Kabupaten/Kota
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Sumatera 900.000.000
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Jawa Bali 800.000.000
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi 800.000.000
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan
900.000.000
Papua
5541.002 Provinsi/Kab/Kota Yang Mendapatkan Penyusunan Materi Teknis RTRW/RDTR 11 Materi Teknis 19.065.596.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita 1.701.758.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong,
1.645.093.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon,
1.662.458.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.538.932.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana,
1.692.209.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.679.854.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba'a, Kabupaten Rote Ndao 1.757.394.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, Kabupaten Ende 1.761.330.000
5541.002.009 Provinsi/Kab/Kota yang mendapatkan penyusunan Materi Teknis RTR Berbasis Mitigasi Bencana 5.626.568.000
Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah 1.853.000.000
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Revisi RTRW Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 1.923.218.000
Revisi RTRW Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 1.850.350.000
Provinsi/Kab/Kota Yang Mendapatkan Penyusunan Materi Teknis RTRW/RDTR – Penambahan 4 Materi Teknis
5541.002 8.074.992.000
Anggaran
Revisi RTRW Provinsi Sulteng 2.095.088.000
Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah 1.901.890.000
Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 2.073.984.000
Penyusunan RDTR Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 2.004.030.000
5541.003 Kebijakan dan Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 7 Kebijakan/Kemitraan
6.251.219.000
Daerah
Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan 1.485.891.000
Ruang Daerah 2020-2024
Pengembangan Database Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 1.423.174.000
Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 300.000.000
Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 658.471.000
Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 860.651.000
Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam Penyusunan RRTR/RDTR dan PZ 963.432.000
Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 582.992.000
Daerah
Pelatihan Tim IPR Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 124.938.000
5541.004 Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Rinci /Rencana 65 Kabupaten/Kota
3.472.422.000
Detail Tata Ruang
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Sumatera 872.422.000
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Jawa dan Bali 800.000.000
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi 800.000.000
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua 1.000.000.000
5541.005
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang 3.460.000.000
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Sumatera 860.000.000
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Jawa dan Bali 1.000.000.000
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan
800.000.000
Sulawesi
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Nusa Tenggara,
800.000.000
Maluku dan Papua
5541.006 Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah 14 Provinsi 27.086.715.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov DIY 700.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa Tengah 1.158.890.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa Timur 2.200.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Banten 2.005.515.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jambi 831.750.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sumatera Barat 1.650.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Aceh 2.191.110.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Riau 707.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Selatan 1.750.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Utara 1.675.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Tengah 1.455.850.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Maluku 1.538.420.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Kalimantan Barat 850.000.000
Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Kalimantan Timur 450.000.000
Monitoring Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah Wilayah Barat 1.258.756.000
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah Wilayah Timur 951.778.000
Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Penanganan Pascabencana 1.372.688.000
Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Online Single Submission (OSS) 359.100.000
Koordinasi Lintas Sektor Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
1.886.048.000
Daerah
Pengembangan Kapasitas DJTR 1.375.880.000
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Rapat Pembahasan TKPRD dan Validasi Bencana di Provinsi Sulawesi Tengah 570.600.000
5541.007 RDTR Dalam Rangka Mendukung Investasi 15 Materi Teknis 27.282.769.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin 1.794.594.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang 1.823.020.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus 1.725.914.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan 1.806.878.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta 1.646.320.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap 1.670.346.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara 1.680.783.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang 1.902.510.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin Timur 1.927.138,.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru 1.912.910.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang Mangondow 1.911.130.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera Selatan 1.960.653.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa 2.014.102.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Cilegon 1.671.979.000
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng 1.834.492.000
5541.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 681.194.000
Penyusunan Laporan Kerasipan dan Tata Surat 681.194.000
RENCANA KERJA TAHUN 2020
DIREKTORAT PEMBINAAN
PERENCANAAN TATA RUANG DAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) ESELON II DAN III TA. 2020
A. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Eselon 2 :

1. Meningkatkan 1. Rasio kemampuan Pemerintah
pemenuhan RTR Daerah dalam menyusun rencana 67,90%
Provinsi/Kabupaten/ tata ruang daerah
Kota melalui Pembinaan 2. Persentase pemenuhan RTR
terhadap Pemerintah Daerah (Dokumen Persetujuan 92,89%
Daerah Substansi)
3. Persentase dukungan kebijakan
dan kemitraan bidang pembinaan
81,78%
Kegiatan Anggaran
1. Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Rp. 9.341.000.000
Teknis RRTR/RDTR dan Peninjauan kembali
Rencana Tata Ruang
2. RDTR Kabupaten Kota untuk mendukung Rp. 7.000.000.000
OSS/Investasi
3. Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bantuan Rp. 20.000.000.000
Teknis Penyusunan/ Peninjauan Kembali Rencana
Tata Ruang
4. Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rp. 10.000.000.000
Rencana Tata Ruang
5. Kebijakan Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Rp. 3.700.000.000
6. Kemitraan Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Rp. 1.000.000.000
Usaha Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang
7. Data, Informasi dan Komunikasi Publik Bidang Rp. 1.500.000.000
8. Layanan Perkantoran Rp. 500.000.000
Jumlah Rp. 53.041.000.000,00
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Eselon 3
- Sub Direktorat Perencanaan dan Kemitraan

Nilai SAKIP Direktorat Pembinaan Perencanaan
91,50%
Menghadirkan dukungan
1. Persentase keterlibatan pemangku kepentingan
manajemen yang efektif
dalam pembinaan perencanaan tata ruang dan 72,06%
Kegiatan Anggaran
1. Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat Rp. 700.000.000
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Daerah
2. Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan Perencanaan Tata Rp. 1.500.000.000
3. Penerapan Kebijakan dan Peraturan Bidang Tata Ruang dalam Rp. 1.500.000.000
Penyusunan RTR di Daerah
4. Pengembangan Kemitraan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Rp. 1.000.000.000
5. Pengelolaan, Pengembangan, serta Penyebarluasan Data dan Rp. 1.500.000.000
Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
Jumlah Rp. 6.200.000.000
- Sub Direktorat Pembinaan Wilayah I

1. Meningkatkan 1. Rasio kemampuan Pemerintah Daerah
pemenuhan RTR Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menyusun
Provinsi/Kabupaten/ rencana tata ruang daerah 68,18%
Provinsi/Kabupaten/Kota di Wilayah
Kota di Wilayah Sumatera
Sumatera
melalui Pembinaan
2. Persentase pemenuhan RTR
terhadap Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota (Dokumen
Daerah
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah target 96,30%
Sumatera
Kegiatan Anggaran
1. Bimbingan Teknis RRTR/RDTR dan Peninjauan Kembali Rp. 2.250.000.000

Rencana Tata Ruangdi Wilayah Sumatera
2. Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Rp. 2.500.000.000
Ruang di Wilayah Sumatera
3. Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi RDTR Online Rp. 2.209.570.000
Single Submission (OSS) di Wilayah Sumatera
4. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Tanjung Rp. 2.000.000.000
Uban di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau
5. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Bener Rp. 2.000.000.000
Meriah, Provinsi Aceh
Jumlah Rp. 10.959.570.000
- Sub Direktorat Pembinaan Wilayah II

1. Meningkatkan 1. Rasio kemampuan Pemerintah
pemenuhan RTR Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
Provinsi/Kabupaten/ dalam menyusun rencana tata ruang 66,35%
Kota di Wilayah Jawa
daerah Provinsi/Kabupaten/Kota di
dan Bali melalui
Pembinaan terhadap Wilayah Jawa-Bali
Pemerintah Daerah 2. Persentase pemenuhan RTR
97,50%
terhadap jumlah target yang
seharusnya diselesaikan di Wilayah
Jawa dan Bali
Kegiatan Anggaran
1. Bimbingan Teknis RRTR/RDTR dan Peninjauan Kembali Rp. 2.150.000.000
Rencana Tata Ruang di Wilayah Jawa dan Bali
2. Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Rp. 2.500.000.000
Ruang di Wilayah Jawa dan Bali
3. Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi RDTR Online Rp. 2.486.920.000
Single Submission (OSS) di Wilayah Jawa dan Bali
4. Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Paciran di Rp. 2.000.000.000
Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur
Jumlah Rp. 9.136.920.000
- Sub Direktorat Pembinaan Wilayah III
RTR Provinsi/Kabupaten/ Provinsi/Kabupaten/Kota dalam
Kota di Wilayah menyusun rencana tata ruang daerah 68,18%
Kalimantan dan Sulawesi Provinsi/Kabupaten/Kota di Wilayah
melalui Pembinaan Kalimantan dan Sulawesi
terhadap Pemerintah 2. Persentase pemenuhan RTR
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota (Dokumen
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah 90,24%
target yang seharusnya diselesaikan di
Kegiatan Anggaran
Bimbingan Teknis RRTR/RDTR dan Peninjauan Kembali Rp 2.441.000.000
1.
Rencana Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Rp 2.500.000.000
2.
Ruang di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi RDTR Online Rp 2.303.510.000
3.
Single Submission (OSS) di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Rp 2.000.000.000
4. Buranga di Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi
Tenggara
Penyusunan Materi Teknis Peninjauan Kembali dan Revisi Rp 3.000.000.000
5.
RTRW Provinsi Kalimatan Timur
6. RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimatan
Timur
7. RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimatan
Timur
Jumlah Rp 17.244.510.000
- Sub Direktorat Pembinaan Wilayah IV
RTR Provinsi/Kabupaten/ Provinsi/Kabupaten/Kota dalam
Kota di Wilayah Nusa menyusun rencana tata ruang daerah 68,89%
Tenggara, Maluku dan Provinsi/Kabupaten/Kota di Wilayah
Papua melalui Pembinaan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
terhadap Pemerintah 4. Persentase pemenuhan RTR
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota (Dokumen
Persetujuan Substansi) terhadap jumlah
87,50%
target yang seharusnya diselesaikan di
Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua
Kegiatan Anggaran
1. Bimbingan Teknis RRTR/RDTR dan Peninjauan Rp. 2.500.000.000

Kembali Rencana Tata Ruang di Wilayah Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua
2. Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rp. 2.500.000.000
Rencana Tata Ruang di Wilayah Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua
3. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Rp. 2.000.000.000
Perkotaan Larantuka di Kabupaten Flores Timur,
Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. Penyusunan Materi Teknis RTRW Kabupaten Rp. 2.000.000.000
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jumlah Rp. 9.000.000.000
RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2019
KEMEN/LEMB : (056) KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN

UNIT ORG : (03) Direktorat Jenderal Tata Ruang
UNIT KERJA : (352409) Direktorat Jenderal Tata Ruang
ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 1
PERHITUNGAN TAHUN 2019 SD/
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ CP
KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
056.03.06 Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 59.341.627.000
5541 Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 59.341.627.000
5541.001 Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Peninjauan 34,00 Provinsi/ 3.400.000.000
kembali Rencana Tata Ruang Kabupate
[Base Line] n/K
Lokasi : KOTA JAKARTA SELATAN
5541.001.001 Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang di Wilayah 900.000.000
Sumatera
051 Melaksanakan Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata 900.000.000 U
A Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang di Wilayah Sumatera 900.000.000
521211 Belanja Bahan 57.400.000 RM
( KPPN.139-JAKARTA V )
> RAPAT BIASA 2.200.000
- Makan Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [25 ORG x 1 KL] 25,00 OK 47.000 1.175.000 SBM
- Snack Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [25 ORG x 1 KL] 25,00 OK 21.000 525.000 SBM
- Penggandaan Materi 1,00 SET 500.000 500.000
> WORKSHOP DI SUMATERA BARAT 6.500.000
- Seminar Kit [30 ORG x 1 KL] 30,00 SET 100.000 3.000.000
- Penggandaan Materi [30 ORG x 1 KL] 30,00 SET 100.000 3.000.000
- Dokumentasi Kegiatan dan Spanduk 1,00 SET 500.000 500.000
> WORKSHOP DI KEPULAUAN RIAU 6.500.000
> WORKSHOP DI BANGKA BELITUNG 6.500.000
> WORKSHOP DI BENGKULU 6.500.000
> WORKSHOP DI JAMBI 6.500.000
> WORKSHOP DI SUMATERA SELATAN 6.500.000
> WORKSHOP DI SUMATERA UTARA 6.500.000
> WORKSHOP DI RIAU 6.500.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 2
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> PENYUSUNAN LAPORAN 3.200.000

- Penggandaan Laporan Pendahuluan [1 KL x 10 BK] 10,00 BK 100.000 1.000.000
- Penggandaan Laporan Proceeding [1 KL x 10 BK] 10,00 BK 110.000 1.100.000
- Penggandaan Laporan Akhir [1 KL x 10 BK] 10,00 BK 100.000 1.000.000
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 BK 10.000 100.000
521213 Honor Output Kegiatan 10.400.000 RM
- Honorarium Ketua/Wakil ketua Panitia 8,00 OK 400.000 3.200.000 SBM
Seminar/Rakor/Sosialisai/Diseminasi/FGD [1 ORG x 8 KL]
- Honorarium Sekretaris Panitia 8,00 OK 300.000 2.400.000 SBM
- Honorarium Anggota Panitia 16,00 OK 300.000 4.800.000 SBM
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 12.194.000 RM
- Alat Tulis Kantor 7,00 PKT 750.000 5.250.000
- Bahan Komputer 7,00 PKT 750.000 5.250.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.694.000 1.694.000
522131 Belanja Jasa Konsultan 49.000.000 PNBP
- Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OB 7.000.000 49.000.000
522151 Belanja Jasa Profesi 48.800.000 RM
- Honorarium Narasumber/Pembahas (Pejabat Eselon III) [2 ORG x 3 48,00 OJ 900.000 43.200.000 SBM
JAM x 8 KL]
- Honorarium Moderator [1 ORG x 8 KL] 8,00 ORKAL 700.000 5.600.000 SBM
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 722.206.000 RM
> WORKSHOP SUMATERA BARAT 76.900.000
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Board di Luar Kantor - 60,00 OP 663.000 39.780.000 SBM
Pejabat Eselon III ke bawah (Sumatera Barat) [30
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota SUMATERA BARAT [30 ORG x 3 90,00 OH 120.000 10.800.000 SBM
HR x 1 KL]
- Uang Transport Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang (PP) 30,00 OK 150.000 4.500.000 SBM
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP) 2,00 OK 2.952.000 5.904.000 SBM
Ekonomi JAKARTA - PADANG [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon IV/Golongan III 4,00 OH 650.000 2.600.000 SBM
(SUMATERA BARAT) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 256.000 1.024.000 SBM
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Barat) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 190.000 760.000 SBM
KL]
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Barat) [3 ORG x 2 PP x 1 6,00 OK 190.000 1.140.000 SBM
KL]
> WORKSHOP KEPULAUAN RIAU 75.238.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Kepulauan Riau) [30

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota KEPULAUAN RIAU [30 ORG x 3 90,00 OH 130.000 11.700.000 SBM
HR x 1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - BATAM [2 ORG x 1 KL]
(KEPULAUAN RIAU) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kepulauan Riau) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 137.000 548.000 SBM
KL]
- Panitia 0
KL]
> WORKSHOP BANGKA BELITUNG 81.083.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Bangka Belitung) [30
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota BANGKA BELITUNG [30 ORG x 90,00 OH 130.000 11.700.000 SBM
3 HR x 1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - PANGKAL PINANG [2 ORG x 1 KL]
(BANGKA BELITUNG) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Bangka Belitung) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 90.000 360.000 SBM
KL]
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Bangka Belitung) [3 ORG x 2 PP x 1 6,00 OK 90.000 540.000 SBM
KL]
> WORKSHOP BENGKULU 89.963.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Bengkulu) [30 ORG x 2
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota BENGKULU [30 ORG x 3 HR x 1 90,00 OH 130.000 11.700.000 SBM
KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - BENGKULU [2 ORG x 1 KL]
(BENGKULU) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Bengkulu) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 109.000 436.000 SBM
- Panitia 0
Ekonomi JAKARTA - BENGKULU [3 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Bengkulu) [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 109.000 654.000 SBM
> WORKSHOP JAMBI 159.410.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Jambi) [30 ORG x 2 PK
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota J A M B I [30 ORG x 3 HR x 2 180,00 OH 130.000 23.400.000 SBM
KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - JAMBI [2 ORG x 2 KL]
(J A M B I) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jambi) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 147.000 588.000 SBM
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jambi) [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 147.000 882.000 SBM
> WORKSHOP SUMATERA SELATAN 78.724.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Sumatera Selatan) [3
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota SUMATERA SELATAN [30 ORG 90,00 OH 120.000 10.800.000 SBM
x 3 HR x 1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - PALEMBANG [2 ORG x 1 KL]
(SUMATERA SELATAN) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Selatan) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 138.000 552.000 SBM
KL]
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Selatan) [3 ORG x 2 PP x 1 6,00 OK 138.000 828.000 SBM
KL]
> WORKSHOP SUMATERA UTARA 87.000.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Sumatera Utara) [30
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota SUMATERA UTARA [30 ORG x 90,00 OH 130.000 11.700.000 SBM
3 HR x 1 KL]
[30 ORG x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - MEDAN [2 ORG x 1 KL]
(SUMATERA UTARA) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Utara) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 232.000 928.000 SBM
KL]
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Utara) [3 ORG x 2 PP x 1 6,00 OK 232.000 1.392.000 SBM
KL]
> WORKSHOP RIAU 73.888.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Riau) [30 ORG x 2 PKT
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota R I A U [30 ORG x 3 HR x 1 KL] 90,00 OH 130.000 11.700.000 SBM
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - PEKANBARU [2 ORG x 1 KL]
(R I A U) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Riau) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 118.000 472.000 SBM
- Panitia 0
Jawa dan Bali
A Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Jawa Bali 800.000.000
- Makan Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [20 ORG x 1 KL] 20,00 OK 47.000 940.000
- Penggandaan Materi [20 ORG x 1 KL] 20,00 SET 35.000 700.000
> RAPAT KOORDINASI DI JAKARTA 4.900.000
> WORKSHOP DI JAKARTA 5.675.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> WORKSHOP DI JAWA TENGAH 5.675.000

> WORKSHOP DI D.I.Y 5.675.000
> WORKSHOP DI JAWA TIMUR 5.675.000
> WORKSHOP DI BALI 5.675.000
- Penggandaan Laporan Pendahuluan [1 KL x 10 BK] 10,00 BK 50.000 500.000
- Penggandaan Laporan Proceeding [1 KL x 10 BK] 10,00 BK 75.000 750.000
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 BK 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.777.000 1.777.000
JAM x 5 KL]
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 38.280.000 RM
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Day di Luar Kantor - 60,00 OP 433.000 25.980.000 SBM
Pejabat Eselon III ke bawah (D.K.I. Jakarta) [30 OR
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Dalam Kota D.K.I. JAKARTA [30 60,00 OH 130.000 7.800.000 SBM
ORG x 2 HR x 1 KL]
[30 ORG x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 7
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> WORKSHOP DKI JAKARTA 106.838.000

- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Board di Luar Kantor - 70,00 OP 1.197.000 83.790.000 SBM
Pejabat Eselon III ke bawah (D.K.I. Jakarta) [35
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota D.K.I. JAKARTA [35 ORG x 3 105,00 OH 150.000 15.750.000 SBM
HR x 1 KL]
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Panitia 0
> WORKSHOP JAWA TENGAH 77.526.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Jawa Tengah) [35 ORG
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota JAWA TENGAH [35 ORG x 3 HR 105,00 OH 130.000 13.650.000 SBM
x 1 KL]
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - SEMARANG [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Tengah) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 75.000 300.000 SBM
- Panitia 0
> WORKSHOP D.I.YOGYAKARTA 84.514.000
Pejabat Eselon III ke bawah (D.I. Yogyakarta) [35
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota D.I. YOGYAKARTA [35 ORG x 3 105,00 OH 140.000 14.700.000 SBM
HR x 1 KL]
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - JOGJAKARTA [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.I. Yogyakarta) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 118.000 472.000 SBM
KL]
- Panitia 0
KL]
> WORKSHOP JAWA TIMUR 248.922.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Jawa Timur) [35 ORG
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota JAWA TIMUR [35 ORG x 3 HR x 210,00 OH 140.000 29.400.000 SBM
2 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 8
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - SURABAYA [2 ORG x 2 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Timur) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 194.000 776.000 SBM
- Panitia 0
> WORKSHOP BALI 121.158.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Bali) [35 ORG x 2 PKT
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota B A L I [35 ORG x 3 HR x 1 KL] 105,00 OH 160.000 16.800.000 SBM
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - DENPASAR [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Bali) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 159.000 636.000 SBM
- Panitia 0
A Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah 800.000.000
- Makan Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [20 ORG x 1 KL] 20,00 OK 47.000 940.000 SBM
> WORKSHOP DI SULAWESI SELATAN 5.700.000
> WORKSHOP DI SULAWESI UTARA 5.700.000
> WORKSHOP DI GORONTALO 5.700.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 9
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> WORKSHOP DI KALIMANTAN SELATAN 5.700.000
> WORKSHOP DI KALIMANTAN TIMUR 5.700.000
> WORKSHOP DI KALIMANTAN BARAT 5.700.000
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 BK 10.000 100.000
- Honorarium Penanggung Jawab Panitia 6,00 OK 450.000 2.700.000 SBM
- Fotocopy 1,00 LS 1.144.000 1.144.000
JAM x 6 KL]
> WORKSHOP SULAWESI SELATAN 120.176.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Sulawesi Selatan) [4
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota SULAWESI SELATAN [40 ORG x 120,00 OH 150.000 18.000.000 SBM
3 HR x 1 KL]
[40 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - MAKASSAR [2 ORG x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(SULAWESI SELATAN) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 213.000 852.000 SBM
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Selatan) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 182.000 728.000 SBM
KL]
- Panitia 0
KL]
> WORKSHOP GORONTALO 151.344.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Gorontalo) [40 ORG x
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota GORONTALO [40 ORG x 3 HR x 120,00 OH 130.000 15.600.000 SBM
1 KL]
[40 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - GORONTALO [2 ORG x 1 KL]
(GORONTALO) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Gorontalo) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 259.000 1.036.000 SBM
- Panitia 0
> WORKSHOP SULAWESI UTARA 106.904.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Sulawesi Utara) [40
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota SULAWESI UTARA [40 ORG x 3 120,00 OH 130.000 15.600.000 SBM
HR x 1 KL]
[40 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - MANADO [2 ORG x 1 KL]
(SULAWESI UTARA) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Utara) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 138.000 552.000 SBM
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Utara) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 138.000 552.000 SBM
> WORKSHOP KALIMANTAN SELATAN 94.644.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Kalimantan Selata [4

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 11
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota KALIMANTAN SELATAN [40 120,00 OH 130.000 15.600.000 SBM
ORG x 3 HR x 1 KL]
[40 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - BANJARMASIN [2 ORG x 1 KL]
(KALIMANTAN SELATAN) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Selatan) [2 ORG x 2 PP x 4,00 OK 150.000 600.000 SBM
1 KL]
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Selatan) [2 ORG x 2 PP x 4,00 OK 150.000 600.000 SBM
1 KL]
> WORKSHOP KALIMANTAN TIMUR 107.804.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Kalimantan Timur) [4
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota KALIMANTAN TIMUR [40 ORG 120,00 OH 150.000 18.000.000 SBM
x 3 HR x 1 KL]
[40 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - BALIKPAPAN [2 ORG x 1 KL]
(KALIMANTAN TIMUR) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Timur) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 462.000 1.848.000 SBM
KL]
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Timur) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 462.000 1.848.000 SBM
KL]
> WORKSHOP KALIMANTAN BARAT 91.124.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Kalimantan Barat) [4
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota KALIMANTAN BARAT [40 ORG 120,00 OH 130.000 15.600.000 SBM
x 3 HR x 1 KL]
[40 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - PONTIANAK [2 ORG x 1 KL]
(KALIMANTAN BARAT) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 12
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Barat) [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 135.000 540.000 SBM
KL]
- Panitia 0
KL]
Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Ruang di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
A Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Nusa 900.000.000
- Makan Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [20 ORG x 1 KL] 20,00 OK 47.000 940.000 SBM
> WORKSHOP DI NUSA TENGGARA BARAT 8.375.000
> WORKSHOP DI NUSA TENGGARA TIMUR 7.250.000
> WORKSHOP DI MALUKU 7.250.000
> WORKSHOP DI MALUKU UTARA 8.375.000
> WORKSHOP DI PAPUA 8.375.000
> WORKSHOP DI PAPUA BARAT 8.375.000
- Penggandaan Laporan Proceeding [1 KL x 10 BK] 10,00 BK 110.000 1.100.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 13
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 BK 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.121.000 1.121.000
JAM x 6 KL]
- RAPAT KOORDINASI DI JAKARTA 0
HR x 1 KL]
[30 ORG x 2 PP x 1 KL]
> WORKSHOP DI NUSA TENGGARA BARAT 91.296.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Nusa Tenggara Ba [3
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota NUSA TENGGARA BARAT [35 105,00 OH 150.000 15.750.000 SBM
ORG x 3 HR x 1 KL]
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - MATARAM [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Nusa Tenggara Barat) [2 ORG x 2 PP 4,00 OK 231.000 924.000 SBM
x 1 KL]
- Panitia 0
x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 14
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> WORKSHOP DI NUSA TENGGARA TIMUR 89.836.000

Pejabat Eselon III ke bawah (Nusa Tenggara Ti [3
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota NUSA TENGGARA TIMUR [30 90,00 OH 140.000 12.600.000 SBM
ORG x 3 HR x 1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - KUPANG [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Nusa Tenggara Timur) [2 ORG x 2 PP 4,00 OK 108.000 432.000 SBM
x 1 KL]
- Panitia 0
x 1 KL]
> WORKSHOP DI MALUKU 91.032.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Maluku) [30 ORG x 2 P
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota MALUKU [30 ORG x 3 HR x 1 90,00 OH 120.000 10.800.000 SBM
KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - AMBON [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Maluku) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 240.000 960.000 SBM
- Panitia 0
> WORKSHOP DI MALUKU UTARA 103.760.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Maluku Utara) [35 OR
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota MALUKU UTARA [35 ORG x 3 105,00 OH 130.000 13.650.000 SBM
HR x 1 KL]
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - TERNATE [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Maluku Utara) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 215.000 860.000 SBM
- Panitia 0

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 15
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Maluku Utara) [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 215.000 1.290.000 SBM
> WORKSHOP DI PAPUA 143.385.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Papua) [35 ORG x 2 PK
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota P A P U A [35 ORG x 3 HR x 1 105,00 OH 200.000 21.000.000 SBM
KL]
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - JAYAPURA [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Papua) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 431.000 1.724.000 SBM
- Panitia 0
Ekonomi JAKARTA - JAYAPURA [3 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Papua) [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 431.000 2.586.000 SBM
> WORKSHOP DI PAPUA BARAT 158.950.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Papua Barat) [35 ORG
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota PAPUA BARAT [35 ORG x 3 HR 105,00 OH 160.000 16.800.000 SBM
x 1 KL]
[35 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - MANOKWARI [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Papua Barat) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 182.000 728.000 SBM
- Panitia 0
Ekonomi JAKARTA - MANOKWARI [3 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Papua Barat) [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 182.000 1.092.000 SBM
5541.002 Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Penyusunan Materi Teknis 8,00 Materi 14.115.433.000
RDTR Teknis
[Base Line] RDTR
5541.002.001 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Pemalang 1.764.429.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Pemalang 1.764.429.000 U
A Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Pemalang 1.764.429.000
522131 Belanja Jasa Konsultan 1.725.021.000 PNBP
- Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Pemalang 1,00 LS 1.725.021.000 1.725.021.000
524111 Belanja perjalanan biasa 39.408.000 RM
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Tengah) [2 ORG x 2 PP x 4 KL] 16,00 OK 75.000 1.200.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Jawa Tengah) [2 ORG x 3 24,00 OH 370.000 8.880.000 SBM
HR x 4 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 16
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(JAWA TENGAH) [2 ORG x 2 PP x 4 KL]
5541.002.002 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong, Kabupaten Belitung 1.704.779.000
Timur
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong, 1.704.779.000 U
A Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong, Kabupaten Belitung Timur 1.704.779.000
- Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong, Kabupaten 1,00 LS 1.672.025.000 1.672.025.000
Belitung Timur
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Lampung) [2 ORG x 2 PP x 3 KL] 12,00 OK 167.000 2.004.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Bangka Belitung) [2 ORG 18,00 OH 410.000 7.380.000 SBM
x 3 HR x 3 KL]
(BANGKA BELITUNG) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.003 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon, Kabupaten Aceh 1.826.802.000
Tengah
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon, 1.826.802.000 U
A Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon, Kabupaten Aceh Tengah 1.826.802.000
- Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon, Kabupaten Aceh 1,00 LS 1.782.150.000 1.782.150.000
Tengah
Ekonomi JAKARTA - BANDA ACEH [2 ORG x 3 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Aceh) [2 ORG x 2 PP x 3 KL] 12,00 OK 123.000 1.476.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Aceh) [2 ORG x 3 HR x 3 18,00 OH 360.000 6.480.000 SBM
KL]
(ACEH) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.004 Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.598.729.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.598.729.000 U
A Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.598.729.000
- Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1,00 LS 1.564.429.000 1.564.429.000
- Biaya transportasi Jakarta-Pangandaran [2 ORG x 5 KL] 10,00 OK 1.000.000 10.000.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Jawa Barat) [2 ORG x 3 30,00 OH 430.000 12.900.000 SBM
HR x 5 KL]
(JAWA BARAT) [2 ORG x 2 PP x 5 KL]
5541.002.005 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana, Kabupaten Kayong 1.719.519.000
Utara

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 17
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana, 1.719.519.000 U

A Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara 1.719.519.000
- Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana, Kabupaten 1,00 LS 1.684.845.000 1.684.845.000
Kayong Utara
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Barat) [2 ORG x 2 PP x 3 12,00 OK 135.000 1.620.000 SBM
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Kalimantan Barat) [2 ORG 18,00 OH 380.000 6.840.000 SBM
x 3 HR x 3 KL]
(KALIMANTAN BARAT) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.006 Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.836.370.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.836.370.000 U
A Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.836.370.000
- Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1,00 LS 1.786.546.000 1.786.546.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Gorontalo) [2 ORG x 3 HR 18,00 OH 370.000 6.660.000 SBM
x 3 KL]
(GORONTALO) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.007 Materi Teknis RDTR Perkotaan Mano, Kabupaten Manggarai Timur 1.832.402.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Mano, Kabupaten 1.832.402.000 U
Manggarai Timur
A Materi Teknis RDTR Perkotaan Mano, Kabupaten Manggarai Timur 1.832.402.000
- Materi Teknis RDTR Perkotaan Mano, Kabupaten Manggarai Timur 1,00 LS 1.783.208.000 1.783.208.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Nusa Tenggara Timur) [2 ORG x 2 PP 12,00 OK 108.000 1.296.000 SBM
x 3 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Nusa Tenggara Timur) [2 18,00 OH 430.000 7.740.000 SBM
ORG x 3 HR x 3 KL]
(NUSA TENGGARA TIMUR) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.008 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, Kabupaten Ende 1.832.403.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 18
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, 1.832.403.000 U

Kabupaten Ende
A Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, Kabupaten Ende 1.832.403.000
- Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, Kabupaten 1,00 LS 1.783.209.000 1.783.209.000
Ende
x 3 KL]
ORG x 3 HR x 3 KL]
5541.003 Kebijakan dan Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 7,00 Kebijakan 6.400.000.000
dan Pemanfaatan Ruang Daerah /Kemitraa
[Base Line] n
5541.003.001 Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan Perencanaan 1.500.000.000
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
051 Penyusunan Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan 1.500.000.000 U
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
A Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 1.500.000.000
dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
- Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan Perencanaan 1,00 LS 1.440.864.000 1.440.864.000
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 20
- Biaya Tiket Pesawat Jakarta-Provinsi Tujuan (PP) [2 ORG x 3 KL] 6,00 OK 6.664.000 39.984.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas Provinsi Tujuan [2 ORG x 2 PP x 3 KL] 12,00 OK 215.000 2.580.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas [2 ORG x 3 HR x 3 KL] 18,00 OH 430.000 7.740.000
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas [2 ORG x 2 HR x 3 KL] 12,00 OH 480.000 5.760.000
5541.003.002 Petunjuk Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Daerah 1.500.000.000
Dengan Rencana Tata Ruang
051 Penyiapan Petunjuk Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang 1.500.000.000 U
Daerah Dengan Rencana Tata Ruang
A Petunjuk Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan 1.500.000.000
Rencana Tata Ruang
- Petunjuk Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Daerah 1,00 LS 1.458.234.000 1.458.234.000
Dengan Rencana Tata Ruang

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 19
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5541.003.003 Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 300.000.000
051 Melaksanakan Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan 300.000.000 U
A Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 300.000.000
521211 Belanja Bahan 68.810.000 PNBP
> RAPAT DALAM KANTOR 15.210.000
- Snack Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [30 ORG x 3 KL] 90,00 OK 22.000 1.980.000 SBM
> PEMBINAAN SDM DI BANDUNG 51.100.000
- Kaos [80 ORG x 1 KL] 80,00 SET 175.000 14.000.000
- Topi [80 ORG x 1 KL] 80,00 SET 75.000 6.000.000
- Spanduk [1 BH x 2 KL] 2,00 SET 500.000 1.000.000
- Dokumentasi Kegiatan [1 BH x 1 KL] 1,00 SET 2.100.000 2.100.000
> PEYUSUNAN LAPORAN 2.500.000
- Penggandaan Poceeding [1 KL x 10 BK] 10,00 BK 100.000 1.000.000
521213 Honor Output Kegiatan 2.650.000 PNBP
- Honorarium Penanggung Jawab Panitia 1,00 OK 450.000 450.000 SBM
- Honorarium Ketua/Wakil ketua Panitia 1,00 OK 400.000 400.000 SBM
- Honorarium Sekretaris Panitia 1,00 OK 300.000 300.000 SBM
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 10.000.000 PNBP
- Alat Tulis Kantor 1,00 PKT 5.000.000 5.000.000
- Bahan Komputer 1,00 PKT 5.000.000 5.000.000
522141 Belanja Sewa 15.680.000 PNBP
- Sewa Kendaraan Roda 6/Bus Sedang (Jawa Barat) [3 UNIT x 2 HR 6,00 HARI 2.050.000 12.300.000 SBM
x 1 KL]
- Sewa Kendaraan Roda 4 (Jawa Barat) [2 UNIT x 2 HR x 1 KL] 4,00 HARI 845.000 3.380.000 SBM
522151 Belanja Jasa Profesi 21.100.000 PNBP
- Honorarium Narasumber/Pembahas (Pejabat Eselon II) [2 ORG x 4 8,00 OJ 1.000.000 8.000.000 SBM
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 20
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 181.760.000 PNBP
Pejabat Eselon III ke bawah (Jawa Barat) [80 ORG
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota JAWA BARAT [80 ORG x 2 HR x 160,00 OH 150.000 24.000.000 SBM
1 KL]
[80 ORG x 1 KL]
- Uang Transport Jakarta - Bandung [80 ORG x 1 PP x 1 KL] 80,00 OK 1.000.000 80.000.000
5541.003.004 Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat 600.000.000
051 Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan 600.000.000 U
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
A Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat Pembinaan 600.000.000
> PERSIAPAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN PROGRAM 8.175.000
- Penggandaan Materi [25 ORG x 3 KL] 75,00 OK 40.000 3.000.000
> KONSOLIDASI AWAL PENYUSUNAN PROGRAM 8.750.000
- Dokumentasi Kegiatan 1,00 SET 1.000.000 1.000.000
- Spanduk 1,00 SET 1.000.000 1.000.000
> PEMANTAPAN PROGRAM T+1 8.750.000
- Spanduk 1,00 SET 1.000.000 1.000.000
- Penggandaan Proceeding [1 KL x 10 BK] 10,00 BK 100.000 1.000.000
- CD [20 SET x 1 KL] 20,00 SET 20.000 400.000
> EVALUASI TENGAH TAHUN 8.750.000
- Spanduk 1,00 SET 1.000.000 1.000.000
> KONSOLIDASI FINAL PENYUSUNAN PROGRAM 8.686.000
- Spanduk 1,00 SET 936.000 936.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 21
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Honorarium Pengarah Tim Pelaksana Kegiatan [1 ORG x 4 KL] 4,00 OK 500.000 2.000.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.861.000 1.861.000
- Tenaga Ahli PWK [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OK 7.000.000 49.000.000
- Tenaga Ahli Kebijakan Publik [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OK 7.000.000 49.000.000
> DALAM RANGKA KONSOLIDASI AWAL DAN PEMANTAPAN PROGRAM T+1 15.600.000
JAM x 1 HR x 2 KL]
JAM x 1 HR x 2 KL]
- Honorarium Moderator [2 ORG x 1 HR x 2 KL] 4,00 ORKAL 700.000 2.800.000 SBM
> DALAM RANGKA VALUASI TENGAH TAHUN DAN KONSOLIDASI FINAL 7.800.000
JAM x 1 HR x 1 KL]
JAM x 1 HR x 1 KL]
> DALAM RANGKA VALUASI TENGAH TAHUN DAN KONSOLIDASI FINAL 7.800.000
JAM x 1 HR x 1 KL]
JAM x 1 HR x 1 KL]
524111 Belanja perjalanan biasa 123.880.000 PNBP
- Tiket Provinsi JAKARTA - Provinsi Tujuan [1 ORG x 1 KL x 20 PROV] 20,00 OK 3.100.000 62.000.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [1 ORG x 2 PP x 20 40,00 OK 256.000 10.240.000 SBM
PROV]
- Taksi Provinsi Tujuan [1 ORG x 2 PP x 20 PROV] 40,00 OK 193.000 7.720.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Biasa [1 ORG x 3 HR x 20 PROV] 60,00 OP 412.000 24.720.000
- Uang Penginapan Perjalanan Dinas Provinsi Tujuan [1 ORG x 2 HR x 40,00 OH 480.000 19.200.000
20 PROV]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 22
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota bogor [3 ORG x 2 KL x 1 3,00 OK 300.000 900.000 SBM
KL]
- Panitia 0
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota bogor [3 ORG x 2 KL x 1 3,00 OK 300.000 900.000 SBM
KL]
> PEMANTAPAN PROGRAM T+1 66.336.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Banten) [30 ORG x 2 P
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota B A N T E N [30 ORG x 3 HR x 1 90,00 OH 110.000 9.900.000 SBM
KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota tangerang selatan [3 ORG 3,00 OK 286.000 858.000 SBM
x 1 KL]
- Panitia 0
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota tangerang selatan [3 ORG 3,00 OK 286.000 858.000 SBM
x 1 KL]
> EVALUASI TENGAH TAHUN 73.572.000
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota JAWA TENGAH [30 ORG x 3 HR 90,00 OH 130.000 11.700.000 SBM
x 1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP) 3,00 OK 2.812.000 8.436.000
- Panitia 0
> KONSOLIDASI FINAL PENYUSUNAN PROGRAM 67.320.000
1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Satuan biaya transportasi jakarta ke Bandung [3 ORG x 1 KL] 3,00 OK 300.000 900.000
- Panitia 0
- Satuan biaya transportasi jakarta ke Bandung [3 ORG x 1 KL] 3,00 OK 300.000 900.000
5541.003.005 Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 700.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 23
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
051 Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan 700.000.000 U

A Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 700.000.000
> RAPAT PENYUSUNAN INDIKATOR OUTPUT 15.000.000
- Dokumentasi Kegiatan dan Spanduk 1,00 SET 1.000.000 1.000.000
> RAPAT PENYUSUNAN MIDTERM REVIEW 15.000.000
- Laporan SAKIP [1 BKSET x 10 BL] 10,00 BK 300.000 3.000.000
> RAPAT PENYUSUNAN ENDTERM REVIEW 15.000.000
- Honorarium Anggota Panitia 3,00 OK 300.000 900.000 SBM
- Fotocopy 1,00 LS 10.202.000 10.202.000
- Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OB 7.000.000 49.000.000
- Tenaga Ahli Ekonomi [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OB 7.000.000 49.000.000
JAM x 1 HR x 2 KL]
JAM x 1 HR x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 24
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

JAM x 1 HR x 1 KL]
JAM x 1 HR x 1 KL]
PROV x 1 KL]
- Taksi Provinsi Tujuan [1 ORG x 2 PP x 28 PROV x 1 KL] 56,00 OK 193.000 10.808.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Biasa [1 ORG x 3 HR x 28 PROV x 1 84,00 OP 450.000 37.800.000
KL]
28 PROV x 1 KL]
> RAPAT KONSOLIDASI INDIKATOR OUTPUT 57.645.000
HR x 1 KL]
[35 ORG x 1 KL]
> RAPAT MIDTERM REVIEW 141.519.000
- Narasumber 0
(B A L I) [3 ORG x 3 HR x 1 KL x 2 HR x 1 KL]
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Bali) [4 ORG x 2 PP x 1 KL] 8,00 OK 159.000 1.272.000 SBM
> RAPAT ENDTERM REVIEW 96.270.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 25
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 1 KL]
- Narasumber 0
KL]
(KEPULAUAN RIAU) [3 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kepulauan Riau) [4 ORG x 2 PP x 1 8,00 OK 137.000 1.096.000 SBM
KL]
5541.003.006 Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam Penyusunan 1.000.000.000
RRTR/RDTR dan PZ
051 Melaksanakan Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam 1.000.000.000 U
Penyusunan RRTR/RDTR dan PZ
A Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam Penyusunan RRTR/RDTR dan 1.000.000.000
PZ
> SEMINAR NASIONAL DI JAKARTA 112.340.000
- Pencetakan Buku Pedoman PK [142 ORG x 1 KL] 142,00 SET 75.000 10.650.000
- Pencetakan Buku Pedoman Persub [142 ORG x 1 KL] 142,00 SET 65.000 9.230.000
- Pencetakan Buku Pedoman RDTR [142 ORG x 1 KL] 142,00 SET 200.000 28.400.000
521213 Honor Output Kegiatan 3.500.000 PNBP

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 26
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Fotocopy 1,00 LS 2.332.000 2.332.000
- Honor Narasumber/Pembahas/Pakar Praktisi/Profesional Kegiatan di 32,00 OJ 1.700.000 54.400.000 SBM
Dalam Negeri [2 ORG x 8 JP x 2 KL]
- Honorarium Narasumber/Pembahas (Pejabat Eselon I) [1 ORG x 2 4,00 OJ 1.400.000 5.600.000 SBM
JP x 2 KL]
JP x 2 KL]
> WORKSHOP DI BATAM 277.134.000
HR x 1 KL]
[16 ORG x 1 KL]
- Narasumber dan Moderator 0
KL]
KL]
- Uang Representasi Luar Kota Pejabat Eselon I [1 ORG x 5 HR x 1 5,00 OH 200.000 1.000.000 SBM
KL]
- Uang Representasi Luar Kota Pejabat Eselon II [1 ORG x 5 HR x 1 5,00 OH 150.000 750.000 SBM
KL]
- Panitia 0
KL]
[18 ORG x 1 KL]
KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 27
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Representasi Luar Kota Pejabat Eselon I [1 ORG x 5 HR x 1 5,00 OH 200.000 1.000.000 SBM
KL]
KL]
- Panitia 0
5541.003.007 Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 800.000.000
051 Melaksanakan Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan 800.000.000 U
A Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 800.000.000
> PENGGANDAAN BUKU 207.800.000
- Pencetakan Buku Pedoman Persub [160 BK x 1 KL] 160,00 BK 65.000 10.400.000
- Pencetakan Buku Pedoman PK [160 BK x 1 KL] 160,00 BK 75.000 12.000.000
- Pencetakan Buku Pedoman KSP KSK [160 BK x 1 KL] 160,00 BK 65.000 10.400.000
- Pembuatan Sistem Informasi Status RTR 1,00 PKT 175.000.000 175.000.000
> RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DATIN 10.800.000
- Penggandaan Materi [25 SET x 3 KL] 75,00 SET 75.000 5.625.000
> WORKSHOP DI BANDUNG 6.000.000
- Spanduk 2,00 SET 500.000 1.000.000
- Laporan Pendahuluan [1 KL x 10 BK] 10,00 OK 50.000 500.000
- Laporan Akhir [1 KL x 10 BK] 10,00 OK 100.000 1.000.000
- Laporan Prosiding [1 KL x 10 BK] 10,00 OK 100.000 1.000.000
> PENGGANDAAN BUKU 85.000.000
- Pencetakan Buku Status RTRW [10 BK x 10 KL] 100,00 BK 350.000 35.000.000
- Pencetakan Buku Status RRTR/RDTR [10 BK x 10 KL] 100,00 BK 500.000 50.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 28
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Fotocopy 1,00 LS 1.724.000 1.724.000
- Tenaga Ahli Sistem Informasi [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OB 7.000.000 49.000.000
- Asisten Tenaga Ahli Planologi [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OB 7.000.000 49.000.000
JP x 1 KL]
- Tiket Pesawat Jakarta - Provinsi Tujuan [1 ORG x 1 KL x 33 PROV] 33,00 OK 3.765.000 124.245.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [1 ORG x 2 PP x 1 KL x 66,00 OK 256.000 16.896.000 SBM
33 PROV]
- Biaya Taksi di Daerah Tujuan [1 ORG x 2 PP x 1 KL x 33 PROV] 66,00 OK 184.000 12.144.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas [1 ORG x 3 HR x 1 KL x 33 PROV] 99,00 OH 403.000 39.897.000
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas [1 ORG x 2 HR x 1 KL x 33 66,00 OH 674.000 44.484.000
PROV]
1 KL]
- Satuan biaya transportasi jakarta ke Bandung [40 ORG x 1 KL] 40,00 OK 1.000.000 40.000.000
5541.004 Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Penyusunan 36,00 Kabupate 4.000.000.000
Rencana Rinci /Rencana Detail Tata Ruang n/Kota
[Base Line]
5541.004.001 Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Sumatera 1.000.000.000
051 Melaksanakan Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah 1.000.000.000 U
Sumatera
A Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Sumatera 1.000.000.000
> SOSIALISASI PENYUSUNAN RRTR/RDTR 22.000.000
- Seminar Kit [40 ORG x 2 LOK x 1 KL] 80,00 SET 125.000 10.000.000
- Penggandaan Materi [40 ORG x 2 LOK x 1 KL] 80,00 SET 100.000 8.000.000
- Spanduk 2,00 SET 1.000.000 2.000.000
> KLINIK PENYUSUNAN RRTR/RDTR 26.250.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 29
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Spanduk 3,00 SET 1.000.000 3.000.000

- Laporan Progres Penyusunan [1 BKSET x 10 BL] 10,00 BK 100.000 1.000.000
- Fotocopy 1,00 LS 6.593.000 6.593.000
- Tenaga Ahli GIS [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OB 7.000.000 49.000.000
522141 Belanja Sewa 47.670.000 RM
- Sewa Kendaraan roda 4 (empat) 60,00 HARI 794.500 47.670.000
JAM x 2 LOK x 1 KL]
JAM x 2 LOK x 1 KL]
- Honorarium Moderator [2 ORG x 2 LOK x 1 KL] 4,00 ORKAL 700.000 2.800.000 SBM
JAM x 3 LOK x 1 KL]
JAM x 3 LOK x 1 KL]
PROV x 1 KL]
KL]
10 PROV x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 30
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Board di Luar Kantor - 200,00 OP 704.500 140.900.000
Pejabat Eselon III ke bawah [50 ORG x 2 PKT x 2 LO
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota [50 ORG x 3 HR x 2 LOK] 300,00 OH 125.000 37.500.000
- Uang Transport Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang (PP) 100,00 OP 150.000 15.000.000
[50 ORG x 2 LOK]
- Narasumber 0
Ekonomi JAKARTA - Provinsi Tujuan [6 ORG x 1 KL x 2
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas [6 ORG x 2 PP x 2 LOK] 24,00 OK 256.000 6.144.000
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon IV/Golongan III 24,00 OH 480.000 11.520.000
[6 ORG x 2 HR x 2 LOK]
- Panitia 0
[30 ORG x 3 LOK]
- Narasumber 0
- Panitia 0
5541.004.002 Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Jawa dan Bali 1.000.000.000
Jawa dan Bali
A Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Jawa dan Bali 1.000.000.000
- Spanduk 2,00 SET 1.000.000 2.000.000
- Spanduk 3,00 SET 1.000.000 3.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 31
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Fotocopy 1,00 LS 2.428.000 2.428.000
522141 Belanja Sewa 44.625.000 RM
JAM x 2 LOK x 1 KL]
JAM x 2 LOK x 1 KL]
JAM x 3 LOK x 1 KL]
JAM x 3 LOK x 1 KL]
PROV x 1 KL]
KL]
7 PROV x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 32
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Board di Luar Kantor - 160,00 OP 1.182.000 189.120.000
[40 ORG x 2 LOK]
- Narasumber 0
- Panitia 0
[30 ORG x 3 LOK]
- Narasumber 0
- Panitia 0
5541.004.003 Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Kalimantan dan 1.000.000.000
Sulawesi
A Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi 1.000.000.000
- Spanduk 2,00 SET 1.000.000 2.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 33
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Spanduk 3,00 SET 1.000.000 3.000.000

- Fotocopy 1,00 LS 8.643.000 8.643.000
522141 Belanja Sewa 46.563.000 RM
JAM x 2 LOK x 1 KL]
JAM x 2 LOK x 1 KL]
JAM x 3 LOK x 1 KL]
JAM x 3 LOK x 1 KL]
PROV x 1 KL]
KL]
11 PROV x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 34
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

[40 ORG x 2 LOK]
- Narasumber 0
- Panitia 0
[30 ORG x 3 LOK]
- Narasumber 0
- Panitia 0
5541.004.004 Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Nusa Tenggara, 1.000.000.000
Maluku dan Papua
A Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku 1.000.000.000
dan Papua
- Spanduk 2,00 SET 1.000.000 2.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 35
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Spanduk 3,00 SET 1.000.000 3.000.000
- Fotocopy 1,00 LS 4.003.000 4.003.000
522141 Belanja Sewa 37.920.000 RM
JAM x 2 LOK x 1 KL]
JAM x 2 LOK x 1 KL]
JAM x 3 LOK x 1 KL]
JAM x 3 LOK x 1 KL]
PROV x 1 KL]
KL]
6 PROV x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 36
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

[38 ORG x 2 LOK]
- Narasumber 0
- Panitia 0
[30 ORG x 3 LOK]
- Narasumber 0
- Panitia 0
5541.005 Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang 30,00 Persub. 3.800.000.000
[Base Line] RTR
Lokasi : KOTA JAKARTA SELATAN Provinsi
5541.005.001 Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di 1.000.000.000
Wilayah Sumatera
051 Melaksanakan Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana 1.000.000.000 U
Tata Ruang di Wilayah Sumatera
A Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah 1.000.000.000
Sumatera
> RAPAT CLEARING HOUSE 16.520.000
- Makan Rapat Biasa [20 ORG x 7 KL] 140,00 OK 47.000 6.580.000
- Snack Rapat Biasa [20 ORG x 7 KL] 140,00 OK 21.000 2.940.000
> RAPAT KONSULTASI PEMERINTAH DAERAH 47.200.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 37
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> PEMBAHASAN FORUM LINTAS SEKTOR 28.000.000
- Penggandaan Materi [1 SET x 40 ORG x 7 KL] 280,00 SET 50.000 14.000.000
- Seminar Kit [1 SET x 40 ORG x 7 KL] 280,00 SET 50.000 14.000.000
> KLINIK DALAM RANGKA PERSETUJUAN SUBSTANSI 17.500.000
- Penggandaan materi [25 ORG x 1 HR x 7 KL] 175,00 SET 50.000 8.750.000
- Seminar Kit [25 ORG x 1 HR x 7 KL] 175,00 SET 50.000 8.750.000
> PENYERAHAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DI JAKARTA 39.000.000
- Penggandaan materi [100 ORG x 1 KL] 100,00 SET 50.000 5.000.000
- Pencetakan Permen ATR No. 6 Tahun 2017 100,00 BK 75.000 7.500.000
> PELAPORAN 3.600.000
- Laporan Pendahuluan [10 BK x 1 KL] 10,00 SET 100.000 1.000.000
- Laporan Akhir [10 BK x 1 KL] 10,00 SET 100.000 1.000.000
- Proceeding [10 BK x 1 KL] 10,00 SET 150.000 1.500.000
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 SET 10.000 100.000
- Pengarah Tim Pelaksana [1 ORG x 7 KL] 7,00 OK 500.000 3.500.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.907.000 2.907.000
- Dokumentasi 1,00 LS 1.566.000 1.566.000
- Tenaga Ahli Planologi [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OB 7.000.000 49.000.000
522141 Belanja Sewa 17.892.000 RM
- Sewa Kendaraan roda 4 (empat) [1 UNIT x 3 HR x 1 KL x 7 PROV] 21,00 OH 852.000 17.892.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 38
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> KOORDINASI PENGUMPULAN DATA DAN/ATAU KLARIFIKASI LAPANGAN 151.900.000

- Tiket Pesawat Jakarta - Provinsi Tujuan [2 ORG x 7 LOK x 2 KL] 28,00 OK 2.822.000 79.016.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [2 ORG x 2 PP x 7 LOK 56,00 OK 213.000 11.928.000 SBM
x 2 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [2 ORG x 3 HR x 7 LOK x 2 84,00 OK 377.000 31.668.000
KL]
- Biaya Penginapan [2 ORG x 2 HR x 7 LOK x 2 KL] 56,00 OK 523.000 29.288.000
> PEMBAHASAN KLINIK PERSUB DI JAKARTA 124.775.000
ORG x 1 HR x 7 KL]
[25 ORG x 7 KL]
> PEMBAHASAN FORUM LINTAS SEKTOR DI JAKARTA 199.640.000
ORG x 1 HR x 7 KL]
[40 ORG x 7 KL]
Pejabat Eselon III ke bawah (D.K.I. Jakarta) [1 H
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota D.K.I. JAKARTA [2 HR x 100 200,00 OH 150.000 30.000.000 SBM
ORG x 1 KL]
[1 KL x 100 ORG x 1 KL]
Tata Ruang di Wilayah Jawa dan Bali
Jawa dan Bali

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 39
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 SET 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 6.039.000 6.039.000
522141 Belanja Sewa 32.480.000 RM
x 2 KL]
KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 40
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ORG x 1 HR x 7 KL]
[25 ORG x 7 KL]
ORG x 1 HR x 7 KL]
[40 ORG x 7 KL]
ORG x 1 KL]
[1 KL x 100 ORG x 1 KL]
5541.005.003 Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di 800.000.000
051 Melaksanakan Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana 800.000.000 U
Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
A Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang di Wilayah 800.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 41
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 SET 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.501.000 1.501.000
522141 Belanja Sewa 15.030.000 RM
x 1 KL]
KL]
ORG x 1 HR x 9 KL]
[20 ORG x 9 KL]
ORG x 1 HR x 9 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 42
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[35 ORG x 9 KL]
ORG x 1 KL]
[1 KL x 50 ORG x 1 KL]
Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Tata Ruang di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 SET 10.000 100.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 43
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Fotocopy 1,00 LS 1.629.000 1.629.000
522141 Belanja Sewa 18.837.000 RM
x 1 KL]
KL]
ORG x 1 HR x 7 KL]
[25 ORG x 7 KL]
ORG x 1 HR x 7 KL]
[45 ORG x 7 KL]
ORG x 1 KL]
[1 KL x 100 ORG x 1 KL]
5541.006 Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah 12,00 Provinsi 26.945.000.000
[Base Line]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 44
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
051 Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah 26.945.000.000 U

A Fasilitasi Legislasi RDTR Prov DIY 600.000.000
> RDTR DI KAB KULONPROGO (RDTR WATES) 32.496.000
- Makan Rapat Biasa D.I. YOGYAKARTA [30 ORG x 8 KL x 1 LOK] 240,00 OK 36.000 8.640.000 SBM
- Snack Rapat Biasa D.I. YOGYAKARTA [30 ORG x 16 KL x 1 LOK] 480,00 OK 15.000 7.200.000 SBM
- Penggandaan Materi [30 ORG x 9 KL x 1 LOK] 270,00 OK 30.000 8.100.000
- Penggandaan/Dokumentasi 1,00 LS 8.556.000 8.556.000
> RDTR DI KAB SLEMAN (RDTR PRAMBANAN BERBAH) 34.746.000
> RDTR DI KAB BANTUL (RDTR PANTAI SELATAN KAB. BANTUL) 33.996.000
> RDTR DI KAB GUNUNG KIDUL (RDTR SIUNG - WEDIOMBO) 32.496.000
522131 Belanja Jasa Konsultan 240.000.000 RM
> KONSULTASI PENYUSUNAN RDTR 93.216.000
>> RDTR DI KAB KULONPROGO (RDTR WATES) 23.304.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (D.K.I. Jakarta) [2 ORG x 3 12,00 OH 530.000 6.360.000 SBM
HR x 2 KL]
(D.K.I. JAKARTA) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.I. Yogyakarta) [2 ORG x 2 KL x 2 8,00 OK 118.000 944.000 SBM
PP]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [2 ORG x 2 KL x 2 PP] 8,00 OK 256.000 2.048.000 SBM
>> RDTR DI KAB SLEMAN (RDTR PRAMBANAN BERBAH) 23.304.000
HR x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 45
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PP]
>> RDTR DI KAB BANTUL (RDTR PANTAI SELATAN KAB. BANTUL) 23.304.000
HR x 2 KL]
PP]
>> RDTR DI KAB GUNUNG KIDUL (RDTR SIUNG - WEDIOMBO) 23.304.000
HT x 3 HR x 2 KL]
PP]
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota D.I. YOGYAKARTA [30 ORG x 30,00 OH 140.000 4.200.000 SBM
1 HR x 1 KL x 1 LOK]
[15 ORG x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Yogyakarta ke Kulonprogo [15 15,00 OK 350.000 5.250.000 SBM
ORG x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Yogyakarta ke Sleman [15 ORG 15,00 OK 200.000 3.000.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Yogyakarta ke Bantul [15 ORG x 15,00 OK 250.000 3.750.000 SBM
1 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 46
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Satuan biaya transportasi darat dari Yogyakarta ke Gunung Kidul [15 15,00 OK 350.000 5.250.000 SBM
ORG x 1 KL x 1 LOK]
B Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa Tengah 1.080.000.000
> RDTR DI KAB PEMALANG (RDTR KEC. PEMALANG) 37.234.000
- Makan Rapat Biasa JAWA TENGAH [30 ORG x 10 KL x 1 LOK] 300,00 OK 38.000 11.400.000 SBM
- Snack Rapat Biasa JAWA TENGAH [30 ORG x 20 KL x 1 LOK] 600,00 OK 15.000 9.000.000 SBM
> RDTR DI KAB SUKOHARJO (3 LOKASI) 101.318.000
- RDTR DI KAB SUKOHARJO (RDTR KEC. GROGOL) 0
- RDTR DI KAB SUKOHARJO (RDTR KEC. KARTASURA) 0
- RDTR DI KAB SUKOHARJO (RDTR KEC. SUKOHARJO) 0
> RDTR DI KAB BATANG (3 LOKASI) 92.700.000
- RDTR DI KAB BATANG (RDTR KEC. BATANG) 0
- RDTR DI KAB BATANG (RDTR KEC. LIMPUNG) 0
- RDTR DI KAB BATANG (RDTR KEC. GRINGSING) 0
> RDTR DI KAB BOYOLALI (RDTR KEC. SAWIT) 37.384.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 47
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

HR x 2 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Tengah) [2 ORG x 2 KL x 2 PP] 8,00 OK 75.000 600.000 SBM
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 48
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota JAWA TENGAH [30 ORG x 1 30,00 OH 130.000 3.900.000 SBM
HR x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Semarang ke Pemalang [15 15,00 OK 250.000 3.750.000 SBM
ORG x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR DI KAB SUKOHARJO (RDTR KEC. GROGOL) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Semarang ke Sukoharjo [15 30,00 OK 250.000 7.500.000 SBM
ORG x 2 KL x 1 LOK]
- RDTR DI KAB SUKOHARJO (RDTR KEC. KARTASURA) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
ORG x 2 KL x 1 LOK]
- RDTR DI KAB SUKOHARJO (RDTR KEC. SUKOHARJO) 0
HR x 1 KL x 1 LOK]
ORG x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR DI KAB BATANG (RDTR KEC. BATANG) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Semarang ke Batang [15 ORG x 30,00 OK 240.000 7.200.000 SBM
2 KL x 1 LOK]
- RDTR DI KAB BATANG (RDTR KEC. LIMPUNG) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 49
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 KL x 1 LOK]
- RDTR DI KAB BATANG (RDTR KEC. GRINGSING) 0
HR x 1 KL x 1 LOK]
1 KL x 1 LOK]
HR x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Semarang ke Boyolali [15 ORG 15,00 OK 240.000 3.600.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
C Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa Timur 1.200.000.000
> RDTR DI KAB BLITAR (RDTR WLINGI) 27.930.000
- Makan Rapat Biasa JAWA TIMUR [30 ORG x 6 KL x 1 LOK] 180,00 OK 44.000 7.920.000 SBM
- Snack Rapat Biasa JAWA TIMUR [30 ORG x 12 KL x 1 LOK] 360,00 OK 23.000 8.280.000 SBM
> RDTR DI KAB PACITAN (RDTR BWP PUNUNG) 25.905.000
> RDTR DI KAB BANYUWANGI (RTR KSK BLIMBING SARI) 25.905.000
> RDTR DI KAB NGAWI (RDTR DAN PZ NGAWI) 26.385.000
> RDTR DI KAB MALANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN SINGOSARI) 26.760.000
> RDTR DI KAB LUMAJANG (RDTR BWP KOTA LUMAJANG) 26.265.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 50
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> RDTR DI KAB BOJONEGORO (RDTR KEC BOJONEGORO) 27.972.000
> RDTR DI KAB MAGETAN (RDTR KAWASAN PERKOTAAN MAGETAN) 26.385.000
Ekonomi JAKARTA - MALANG [2 ORG x 1 KL]
HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Timur) [2 ORG x 1 KL x 2 PP] 4,00 OK 194.000 776.000 SBM
HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 51
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 52
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota JAWA TIMUR [30 ORG x 1 HR 30,00 OH 140.000 4.200.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Surabaya ke Pacitan [15 ORG x 15,00 OK 285.000 4.275.000 SBM
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Surabaya ke Banyuwangi [15 15,00 OK 285.000 4.275.000 SBM
ORG x 1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Surabaya ke Ngawi [15 ORG x 1 15,00 OK 253.000 3.795.000 SBM
KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Surabaya ke Malang [15 ORG x 15,00 OK 228.000 3.420.000 SBM
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 53
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Satuan biaya transportasi darat dari Surabaya ke Lumajang [15 ORG 15,00 OK 261.000 3.915.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Surabaya ke Magetan [15 ORG 15,00 OK 253.000 3.795.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
D Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Banten 3.060.000.000
> RDTR DI KAB SERANG (5 LOKASI) 154.720.000
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN CIRUAS) 30.180.000
- Makan Rapat Biasa B A N T E N [30 ORG x 8 KL x 1 LOK] 240,00 OK 54.000 12.960.000 SBM
- Snack Rapat Biasa B A N T E N [30 ORG x 16 KL x 1 LOK] 480,00 OK 19.000 9.120.000 SBM
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASANPERKOTAAN KRAGILAN) 30.180.000
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN KERAMATWATU) 30.180.000
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN WARINGIN 30.180.000
KURUNG)
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN BAROS) 35.650.000
> RDTR PROV BANTEN DI KAB PANDEGLANG (5 LOKASI) 156.370.000
>> RDTR DI KAB PANDEGLANG (RDTR PERKOTAAN CIBALIUNG) 30.180.000
>> RDTR DI KAB PANDEGLANG (RDTR PERKOTAAN MENES) 30.180.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 54
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
>> RDTR DI KAB PANDEGLANG (RDTR PERKOTAANPANIMBANG-SOBANG) 30.180.000
>> RDTR DI KAB PANDEGLANG (RDTR KECAMATAN CARITA) 30.180.000
>> RDTR DI KAB PANDEGLANG (RDTR PERKOTAAN MUNJUL) 38.020.000
> RDTR PROV BANTEN DI KAB LEBAK (2 LOKASI) 68.200.000
>> RDTR DI KAB LEBAK (RDTR KECAMATAN MAJA) 30.180.000
>> RDTR DI KAB LEBAK (RDTR KECAMATAN RAGKASBITUNG) 78.845.000
> RDTR PROV BANTEN DI KOTA TANGERANG (RDTR SE-KOTA TENGERANG) 40.705.000
> RDTR PROV BANTEN DI KOTA SERANG (4 LOKASI) 128.680.000
>> RDTR DI KOTA SERANG (RDTR SUB PUSAT PELAYANAN KASEMEN) 30.180.000
>> RDTR DI KOTA SERANG (RDTR SUB PUSAT PELAYANAN TAKTAKAN) 30.180.000
>> RDTR DI KOTA SERANG (RDTR SUB PUSAT PELAYANAN WALANTAKA) 30.180.000
>> RDTR DI KOTA SERANG (RDTR SUB PUSAT PELAYANAN CURUG) 44.245.000
> RDTR PROV BANTEN DI KOTA TANGERANG SELATAN (7 LOKASI) 250.945.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 55
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

>> RDTR DI KOTA TANGSEL (RDTR KECAMATAN SERPONG UTARA) 33.840.000
>> RDTR DI KOTA TANGSEL (RDTR KECAMATAN SETU) 33.840.000
>> RDTR DI KOTA TANGSEL (RDTR KECAMATAN PONDOK AREN) 33.840.000
>> RDTR DI KOTA TANGSEL (RDTR KECAMATAN PAMULANG) 33.840.000
>> RDTR DI KOTA TANGSEL (RDTR KECAMATAN CIPUTAT TIMUR) 33.840.000
>> RDTR DI KOTA TANGSEL (RDTR KECAMATAN CIPUTAT) 33.840.000
>> RDTR DI KOTA TANGSEL (RDTR KECAMATAN SERPONG) 33.840.000
- Tenaga Ahli Kelembagaan [1 ORG x 12 BLN] 12,00 OB 5.000.000 60.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 56
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Tiket (Jakarta) [2 ORG x 2 KL] 4,00 OK 600.000 2.400.000
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 1.338.540.000 RM
- RDTR di Kab Serang (RDTR Kawasan Perkotaan Ciruas) 0
Pejabat Eselon III ke bawah (Banten) [30 ORG x 1 H
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota B A N T E N [30 ORG x 1 HR x 30,00 OH 120.000 3.600.000 SBM
1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Serang ke Kab.Serang [15 ORG 15,00 OK 160.000 2.400.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Serang (RDTR Kawasanperkotaan Kragilan) 0

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 57
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Serang (RDTR Kawasan Perkotaan Keramatwatu) 0
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Serang (RDTR Kawasan Perkotaan Waringin Kurung) 0
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Serang (RDTR Kawasan perkotaan baros) 0
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Pandeglang (RDTR Perkotaan Cibaliung) 0
1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Serang ke Pandeglang [15 ORG 15,00 OK 138.000 2.070.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Pandeglang (RDTR Perkotaan Menes) 0
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 58
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- RDTR di Kab Pandeglang (RDTR PerkotaanPanimbang-Sobang) 0

1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Pandeglang (RDTR Kecamatan Carita) 0
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Pandeglang (RDTR Perkotaan Munjul) 0
1 KL x 1 LOK]
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Lebak (RDTR Kecamatan Maja) 0
1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Serang ke Lebak [15 ORG x 1 15,00 OK 208.000 3.120.000 SBM
KL x 1 LOK]
- RDTR di Kab Lebak (RDTR kecamatan Ragkasbitung) 0
1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Serang ke Lebak [15 ORG x 1 15,00 OK 208.000 3.120.000 SBM
KL x 1 LOK]
- RDTR Prov Banten di Kota Tangerang (RDTR se-kota Tengerang) 0
1 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Satuan biaya transportasi darat dari Serang ke Tangerang [15 ORG 15,00 OK 313.000 4.695.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Serang (RDTR sub pusat pelayanan Kasemen) 0
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Serang (RDTR sub pusat pelayanan Taktakan) 0
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Serang (RDTR Sub Pusat Pelayanan Walantaka) 0
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Serang (RDTR Sub Pusat Pelayanan Curug) 0
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Tangsel (RDTR Kecamatan Serpong Utara) 0
1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Serang ke Tangerang Selatan 15,00 OK 347.000 5.205.000 SBM
- RDTR di Kota Tangsel (RDTR Kecamatan Setu) 0
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Tangsel (RDTR Kecamatan Pondok Aren) 0

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 60
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Tangsel (RDTR Kecamatan Pamulang) 0
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Tangsel (RDTR Kecamatan Ciputat Timur) 0
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Tangsel (RDTR Kecamatan Ciputat) 0
1 KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Tangsel (RDTR Kecamatan Serpong) 0
1 KL x 1 LOK]
E Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jambi 1.200.000.000
> RDTR DI KOTA JAMBI 34.248.000
- Makan Rapat Biasa J A M B I [30 ORG x 9 KL x 1 LOK] 270,00 OK 42.000 11.340.000 SBM
- Snack Rapat Biasa J A M B I [30 ORG x 18 KL x 1 LOK] 540,00 OK 17.000 9.180.000 SBM
> RDTR DI KAB TANJABAR (RDTR TEBING TINGGI) 33.123.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 61
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> RDTR DI KAB KERINCI (RDTR SIULAK) 31.623.000
> RDTR DI KAB TANJABTIM (RDTR MUARA SABAK TIMUR) 33.648.000
> RDTR DI KAB BUNGO (RDTR PELEPAT ILIR) 32.448.000
> RDTR DI KAB SAROLANGUN (RDTR SINGKUT) 32.883.000
HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 62
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jambi) [2 ORG x 1 KL x 2 PP] 4,00 OK 147.000 588.000 SBM
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 63
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pejabat Eselon III ke bawah (Jambi) [30 ORG x 1 HR
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota J A M B I [30 ORG x 1 HR x 1 30,00 OH 130.000 3.900.000 SBM
KL x 1 LOK]
KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Jambi ke Tanjung Jabung Barat 15,00 OK 225.000 3.375.000 SBM
KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Jambi ke Kerinci [15 ORG x 1 15,00 OK 325.000 4.875.000 SBM
KL x 1 LOK]
KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Jambi ke Tanjung Jabung Timur 15,00 OK 190.000 2.850.000 SBM
KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Jambi ke Bungo [15 ORG x 1 KL 15,00 OK 270.000 4.050.000 SBM
x 1 LOK]
KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Jambi ke Sarolangun [15 ORG x 15,00 OK 241.000 3.615.000 SBM
1 KL x 1 LOK]
F Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sumatera Barat 1.080.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 64
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> RDTR DI KAB PADANG PARIAMAN (2 LOKASI) 149.309.000

- RDTR di Kab Padang Pariaman (RDTR Kec Sungai Limah) 0
- Makan Rapat Biasa SUMATERA BARAT [30 ORG x 10 KL x 1 LOK] 300,00 OK 44.000 13.200.000 SBM
- Snack Rapat Biasa SUMATERA BARAT [30 ORG x 20 KL x 1 LOK] 600,00 OK 17.000 10.200.000 SBM
- RDTR di Kab Padang Pariaman (RDTR Kec Lubuk Alung) 0
- RDTR Prov Sumatera Barat di Kab Pesisir Selatan (RDTR Kawasan 0
Strategis Mandeh Kota Tapan)
> RDTR PROV SUMATERA BARAT DI KOTA SOLOK (3 LOKASI) 153.352.000
- RDTR di Kota Solok (RDTR Metropolitan Pasopalapa (Painah, Solok, 0
Padang, Lubuk Alung, Pariaman))
- RDTR di Kota Solok (RDTR Danau Maninjau) 0
- RDTR di Kota Solok (RDTR Danau Singkarak) 0
HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 65
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Barat) [2 ORG x 1 KL x 2 4,00 OK 190.000 760.000 SBM
PP]
HR x 1 KL]
PP]
HR x 1 KL]
PP]
- RDTR di Kab Padang Pariaman (RDTR Kec Sungai Limah) 0
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota SUMATERA BARAT [30 ORG x 60,00 OH 120.000 7.200.000 SBM
- Satuan biaya transportasi darat dari Padang ke Padang Pariaman 30,00 OK 205.000 6.150.000 SBM
- RDTR di Kab Padang Pariaman (RDTR Kec Lubuk Alung) 0

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 66
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- RDTR di Kota Solok (RDTR Metropolitan Pasopalapa (Painah, Solok, 0
Padang, Lubuk Alung, Pariaman))
- Satuan biaya transportasi darat dari Padang ke Solok [15 ORG x 2 30,00 OK 210.000 6.300.000 SBM
KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Solok (RDTR Danau Maninjau) 0
KL x 1 LOK]
- RDTR di Kota Solok (RDTR Danau Singkarak) 0
KL x 1 LOK]
G Fasilitasi Legislasi RDTR Aceh 1.800.000.000
> RDTR DI KOTA BANDA ACEH (RDTR BANDA ACEH (9 KECAMATAN)) 282.135.000
- Makan Rapat Biasa ACEH [30 ORG x 8 KL x 1 LOK] 240,00 OK 51.000 12.240.000 SBM
- Snack Rapat Biasa ACEH [30 ORG x 16 KL x 1 LOK] 480,00 OK 19.000 9.120.000 SBM
- RDTR di Kota Sabang (RDTR Sabang) 0
- RDTR Aceh di Kota Lhokseumawe (RDTR Lhokseumawe) 0
- RDTR Aceh di Kota Langsa (RDTR Langsa (2 Kec)) 0

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 67
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- RDTR Aceh di Kab Pidie (RDTR Kota Sigli) 0
- RDTR di Kab Pidie Jaya (RDTR Meureudu) 0
- RDTR di Kab BenerMeriah (RDTR Redelong) 0
- RDTR di Kab Aceh Tengah (RDTR Talangan) 0
- RDTR di Kab Aceh Barat Daya (RDTR Blang Pidie) 0
522131 Belanja Jasa Konsultan 1.080.000.000 RM
> RDTR DI KOTA BANDA ACEH (RDTR BANDA ACEH (9 KECAMATAN)) 1.080.000.000
>> RDTR DI KOTA SABANG (RDTR SABANG) 120.000.000
>> RDTR ACEH DI KOTA LHOKSEUMAWE (RDTR LHOKSEUMAWE) 120.000.000
>> RDTR ACEH DI KOTA LANGSA (RDTR LANGSA (2 KEC)) 120.000.000
>> RDTR ACEH DI KAB PIDIE (RDTR KOTA SIGLI) 120.000.000
>> RDTR DI KAB PIDIE JAYA (RDTR MEUREUDU) 120.000.000
>> RDTR DI KAB BENERMERIAH (RDTR REDELONG) 120.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 68
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

>> RDTR DI KAB ACEH TENGAH (RDTR TALANGAN) 120.000.000
>> RDTR DI KAB ACEH BARAT DAYA (RDTR BLANG PIDIE) 120.000.000
HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Aceh) [2 ORG x 1 KL x 2 PP] 4,00 OK 123.000 492.000 SBM
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 69
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
Pejabat Eselon III ke bawah (Aceh) [30 ORG x 1 HR
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota ACEH [30 ORG x 1 HR x 1 KL 30,00 OH 120.000 3.600.000 SBM
x 1 LOK]
x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 70
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Banda Aceh ke Lhokseumawe 15,00 OK 240.000 3.600.000 SBM
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Banda Aceh ke Langsa [15 ORG 15,00 OK 301.000 4.515.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Banda Aceh ke Pidie [15 ORG x 15,00 OK 190.000 2.850.000 SBM
1 KL x 1 LOK]
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Banda Aceh ke Pidie Jaya [15 15,00 OK 205.000 3.075.000 SBM
ORG x 1 KL x 1 LOK]
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Banda Aceh ke Bener Meriah 15,00 OK 278.000 4.170.000 SBM
x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 71
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Satuan biaya transportasi darat dari Banda Aceh ke Langsa [15 ORG 15,00 OK 301.000 4.515.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Banda Aceh ke Aceh Barat Daya 15,00 OK 298.000 4.470.000 SBM
H Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Riau 1.080.000.000
> RAPAT PEMBAHASAN DOKUMEN RDTR DI KOTA PEKAN BARU (RDTR 29.340.000
KAWASAN STRATEGIS, PZ DAN KLHS DANAU BANDAR KHAYANGAN DAN SEK
- Makan Rapat Biasa R I A U [30 ORG x 9 KL x 1 LOK] 270,00 OK 40.000 10.800.000 SBM
- Snack Rapat Biasa R I A U [30 ORG x 18 KL x 1 LOK] 540,00 OK 16.000 8.640.000 SBM
> RAPAT PEMBAHASAN DOKUMEN RDTR DI KOTA PEKAN BARU (RDTR 33.088.000
KAWASAN STRATEGIS, PZ DAN KLHS KAWASAN PERKANTORAN DAN BISNIS
- Penggandaan/Dokumentasi Kota Pekan Baru 1,00 LS 3.748.000 3.748.000
> RAPAT PEMBAHASAN DOKUMEN RDTR DI KAB SIAK (RDTR DAN PZ 31.500.000
KAWASAN PERKOTAAN SIAK SRI INDRAPURA
> RAPAT PEMBAHASAN DOKUMEN RDTR DI KAB SIAK (RDTR DAN PZ 33.928.000
KAWASAN KOTA PERAWANG KEC TUALANG)
- Penggandaan/Dokumentasi Kab Siak 1,00 LS 2.428.000 2.428.000
> RAPAT PEMBAHASAN DOKUMEN RDTR DI KAB PELALAWAN (PENYUSUNAN 31.500.000
RDTR KAWASAN PERKOTAAN PANGKALAN KERINCI DAN SEKITARNYA)
> RAPAT PEMBAHASAN DOKUMEN RDTR DI KAB PELALAWAN (PENYUSUNAN 37.678.000
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN SOREK DAN SEK
- Penggandaan/Dokumentasi Kab Pelalawan 1,00 LS 6.178.000 6.178.000
> RDTR PROV RIAU DI KOTA PEKAN BARU (2 LOKASI) 180.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 72
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> RDTR PROV RIAU DI KAB SIAK (2 LOKASI) 180.000.000
> RDTR PROV RIAU DI KAB PELALAWAN (2 LOKASI) 180.000.000
- Konsultasi Penyusunan RDTR 0
HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Riau) [2 ORG x 1 KL x 2 PP] 4,00 OK 94.000 376.000 SBM
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Pekan Baru (RDTR 0
Kawasan Strategis, PZ dan KLHS Danau Bandar Khayangan dan sek
Pejabat Eselon III ke bawah (Riau) [30 ORG x 1 HR
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota R I A U [30 ORG x 1 HR x 1 KL 60,00 OH 130.000 7.800.000 SBM
x 2 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 73
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[30 ORG x 2 KL x 2 LOK x 1 KL x 2 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Pekan Baru (RDTR 0
Kawasan Strategis, PZ dan KLHS Kawasan Perkantoran dan Bisnis
x 2 LOK]
[30 ORG x 2 KL x 2 LOK x 1 KL x 2 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab Siak (RDTR dan PZ 0
Kawasan Perkotaan Siak Sri Indrapura
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Pekanbaru ke Siak [15 ORG x 1 15,00 OK 350.000 5.250.000 SBM
KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab Siak (RDTR dan PZ 0
Kawasan Kota Perawang Kec Tualang)
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Pekanbaru ke Siak [15 ORG x 1 15,00 OK 350.000 5.250.000 SBM
KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab Pelalawan (Penyusunan 0
RDTR Kawasan Perkotaan Pangkalan Kerinci dan Sekitarnya)
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Pekanbaru ke Pelalawan [15 15,00 OK 225.000 3.375.000 SBM
ORG x 1 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab Pelalawan (Penyusunan 0
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sorek dan Sek
x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Pekanbaru ke Pelalawan [15 15,00 OK 225.000 3.375.000 SBM
ORG x 1 KL x 1 LOK]
I Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Selatan 1.750.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 74
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> RDTR DI KOTA SIDRAP (RDTR PERKOTAAN PANGKAJENE KECAMATAN 33.998.000
MARITENGNGAE)
- Makan Rapat Biasa SULAWESI SELATAN [30 ORG x 8 KL x 1 LOK] 240,00 OK 48.000 11.520.000 SBM
- Snack Rapat Biasa SULAWESI SELATAN [30 ORG x 16 KL x 1 LOK] 480,00 OK 24.000 11.520.000 SBM
- Penggandaan Materi [30 ORG x 9 KL x 1 LOK] 270,00 LS 30.000 8.100.000
> RDTR DI KAB PANGKEP (RDTR KAWASAN PERKOTAAN PANGKEP) 33.998.000
> RDTR DI KAB SOPPENG (RDTR PERKOTAAN WATANG SOPPENG) 32.723.000
> RDTR DI KAB. PINRANG (RDTR DAN PZ KAWASAN PERKOTAAN PINRANG) 32.798.000
> RDTR DI KAB. GOWA (RDTR KOTA BARU GOWA) 33.623.000
> RDTR DI KAB. SIDRAP (RDTR KECAMATAN ULU ALE KECAMATAN 33.998.000
WATANG PULU)
> RDTR DI KAB. BANTAENG (RDTR KAWASAN INDUSTRI BANTAENG) 32.723.000
MARITENGNGAE)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 75
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

WATANG PULU)
MARITENGNGAE)
>> KONSULTASI PENYUSUNAN RDTR 14.882.000
HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Selatan) [2 ORG x 1 KL x 2 4,00 OK 145.000 580.000 SBM
PP]
>> RDTR DI KAB PANGKEP (RDTR KAWASAN PERKOTAAN PANGKEP) 14.882.000
HR x 1 KL]
PP]
>> RDTR DI KAB SOPPENG (RDTR PERKOTAAN WATANG SOPPENG) 14.882.000
HR x 1 KL]
PP]
>> RDTR DI KAB. PINRANG (RDTR DAN PZ KAWASAN PERKOTAAN 14.882.000
PINRANG)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 76
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 1 KL]
PP]
>> RDTR DI KAB. GOWA (RDTR KOTA BARU GOWA) 14.882.000
HR x 1 KL]
PP]
>> RDTR DI KAB. SIDRAP (RDTR KECAMATAN ULU ALE KECAMATAN 14.882.000
WATANG PULU)
HR x 1 KL]
PP]
>> RDTR DI KAB. BANTAENG (RDTR KAWASAN INDUSTRI BANTAENG) 14.882.000
HR x 1 KL]
PP]
MARITENGNGAE)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 77
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Satuan biaya transportasi darat dari Makassar ke Soppeng [15 ORG 15,00 OK 235.000 3.525.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Makassar ke Pinrang [15 ORG x 15,00 OK 230.000 3.450.000 SBM
1 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Makassar ke Gowa [15 ORG x 1 15,00 OK 175.000 2.625.000 SBM
KL x 1 LOK]
WATANG PULU)
- Satuan biaya transportasi darat dari Makassar ke Soppeng [15 ORG 15,00 OK 235.000 3.525.000 SBM
x 1 KL x 1 LOK]
J Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Utara 5.950.000.000
521211 Belanja Bahan 1.212.610.000 RM
> RDTR PROV SULAWESI UTARA DI KOTA MANADO (9 LOKASI) 317.840.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR 0
Mapanget dan Bunaken)
- Makan Rapat Biasa SULAWESI UTARA [30 ORG x 8 KL x 1 LOK] 240,00 OK 55.000 13.200.000 SBM

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 78
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Snack Rapat Biasa SULAWESI UTARA [30 ORG x 16 KL x 1 LOK] 480,00 OK 25.000 12.000.000 SBM
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Singkil) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Wanea) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Paal II) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Tikala) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Malayang 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Wenang) 0
Tuminting)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Sario) 0
> RDTR PROV SULAWESI UTARA DI KOTA BITUNG (7 LOKASI) 288.670.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Ranowulu 0
dan Matuari)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR 0
Aertembaga)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Lembeh 0
Utara danLembeh Selatan)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 79
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Maesa) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Girian) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Madidir) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Kawasan 0
Industri Bitung)
> RDTR DI KOTA KOTAMOBAGU (RDTR KOTA KOTAMOBAGU) 31.180.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Kotamobagu (RDTR Kota 0
Kotamobagu)
> RDTR PROV SULAWESI UTARA DI KAB. MINAHASA UTARA (2 LOKASI) 104.640.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Minahasa Utara (RDTR 0
Perkotaan Airmadidi)
> RDTR PROV SULAWESI UTARA DI KAB. MINAHASA (2 LOKASI) 104.340.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Minahasa (RDTR BWP 0
Tondano)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Minahasa (RDTR 0
Agropolitan Pakakaan)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 80
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> RDTR PROV SULAWESI UTARA DI KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR 153.140.000
(3 LOKASI)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Bolaang Mongondow 0
Timur (RDTR Kotabunan)
Timur (RDTR Tutuyan)
Timur (RDTR Modayag dan Modayag Barat)
> RDTR DI KAB. KEPULAUAN SANGIHE (RDTR PERKOTAANTAHUNA) 26.680.000
> RDTR DI KAB. KEPULAUAN TALAUD (RDTR PERKOTAAN MELONGUANE) 26.680.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Kepulauan Talaud (RDTR 0
Perkotaan Melonguane)
(3 LOKASI)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Minahasa Selatan (RDTR 0
Amurang, Amurang Timur dan Amurang Barat)
Tenga dan Sinonsayang)
Tumpaan dan Tatapaan)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 81
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(3 LOKASI)
(3 LOKASI)
HR x 2 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Utara) [2 ORG x 2 KL x 2 PP] 8,00 OK 138.000 1.104.000 SBM
HR x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 82
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]
(3 LOKASI)
HR x 2 KL]
HR x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 83
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 2 KL]
(3 LOKASI)
HR x 2 KL]
> RDTR PROV SULAWESI UTARA DI KOTA MANADO (9 LOKASI) 1.017.360.000
Mapanget dan Bunaken)
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Singkil) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Wanea) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Paal II) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 84
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Tikala) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Malayang 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Wenang) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
Tuminting)
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Manado (RDTR Sario) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Ranowulu 0
dan Matuari)
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Uang Transport (Kota Bitung ) [15 ORG x 2 KL x 1 LOK] 30,00 OK 175.000 5.250.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR 0
Aertembaga)
HR x 2 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 85
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Lembeh 0
Utara danLembeh Selatan)
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Maesa) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Girian) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Bitung (RDTR Madidir) 0
HR x 2 KL x 1 LOK]
Industri Bitung)
HR x 2 KL x 1 LOK]
Industri Bitung)
HR x 2 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 86
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Satuan biaya transportasi darat dari Manado ke Kotamobagu [15 30,00 OK 250.000 7.500.000 SBM
ORG x 2 KL x 1 LOK]
HR x 2 KL x 1 LOK]
ORG x 2 KL x 1 LOK]
Likupang)
HR x 2 KL x 1 LOK]
ORG x 2 KL x 1 LOK]
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Manado Minahasa [15 ORG x 2 30,00 OK 180.000 5.400.000 SBM
KL x 1 LOK]
Likupang)
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Manado Minahasa [15 ORG x 2 30,00 OK 180.000 5.400.000 SBM
KL x 1 LOK]
(3 LOKASI)
Timur (RDTR Kotabunan)
HR x 2 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 87
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Satuan biaya transportasi darat dari Manado ke Bolaang Timur [15 30,00 OK 250.000 7.500.000 SBM
ORG x 2 KL x 1 LOK]
Timur (RDTR Tutuyan)
HR x 2 KL x 1 LOK]
ORG x 2 KL x 1 LOK]
HR x 2 KL x 1 LOK]
ORG x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Kepulauan Sangihe 0
(RDTR PerkotaanTahuna)
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Uang Transport [15 ORG x 2 KL x 1 LOK] 30,00 OK 400.000 12.000.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Kepulauan Talaud (RDTR 0
Perkotaan Melonguane)
HR x 2 KL x 1 LOK]
- Uang Transport [15 ORG x 2 KL x 1 LOK] 30,00 OK 400.000 12.000.000
(3 LOKASI)
Amurang, Amurang Timur dan Amurang Barat)
HR x 2 KL x 1 LOK]
ORG x 2 KL x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 88
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tenga dan Sinonsayang)
HR x 2 KL x 1 LOK]
ORG x 2 KL x 1 LOK]
Tumpaan dan Tatapaan)
HR x 2 KL x 1 LOK]
ORG x 2 KL x 1 LOK]
K Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Tengah 5.220.000.000
> RDTR PROV SULAWESI TENGAH DI KAB. SIGI (4 LOKASI) 129.020.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sigi (RDTR Kec. Sigi 0
Biromaru)
- Makan Rapat Biasa SULAWESI TENGAH [30 ORG x 9 KL x 1 LOK] 270,00 OK 41.000 11.070.000 SBM
- Snack Rapat Biasa SULAWESI TENGAH [30 ORG x 18 KL x 1 LOK] 540,00 OK 17.000 9.180.000 SBM
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sigi (RDTR Kec. 0
Marawola)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sigi (RDTR Kec. Dolo) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sigi (RDTR Kec. Kulawi) 0
> RDTR DI KOTA PALU (RDTR KOTA PALU) 33.860.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Palu (RDTR Kota Palu) 0
> RDTR PROV SULAWESI TENGAH DI KAB. BANGGAI LAUT (4 LOKASI) 119.300.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Banggai Laut (RDTR 0
Kawasan Perkotaan Kec. Banggai)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 89
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kawasan Perkotaan Kec. Banggai Tengah)
Kawasan Perkotaan Kec. Banggai Selatan)
Kawasan Perkotaan Kec. Banggai Utara)
> RDTR DI KAB. PARIGI MOUTONG (RDTR KEC. PARIGI UTARA ) 33.110.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Parigi Moutong (RDTR 0
Kec. Parigi Utara )
> RDTR DI KAB. MOROWALI UTARA (RDTR KAWASAN PERKOTAAN 33.110.000
KOLONODALE)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Morowali Utara (RDTR 0
Kawasan Perkotaan Kolonodale)
> RDTR DI KAB. TOJO UNA-UNA 88.210.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Tojo Una-Una (RDTR 0
Kawasan Perkotaan Ampana)
Kawasan Industri Kec. Ampana Tete)
Kawasan Perkotaan Wakai)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 90
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> RDTR DI KAB. BANGGAI (RDTR KAWASAN PERKOTAAN LUWUK ) 33.110.000

> RDTR DI BUOL (RDTR PERKOTAAN BUOL ) 52.120.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Buol (RDTR Perkotaan Buol ) 0
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Buol (KSK Kawasan 0
Peternakan Miniranoh)
> RDTR PROV SULAWESI TENGAH DI KAB. POSO (2 LOKASI) 52.120.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Poso (RDTR Perkotaan 0
Sulewana )
Mapane)
> RDTR PROV SULAWESI TENGAH DI KAB. DONGGALA (2 LOKASI) 51.820.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Donggala (RDTR Perkotaan 0
Donggala)
Kec. Banawa Selatan )
> RDTR DI BANGGAI KEPULAUAN (RDTR PERKOTAAN SALAKAN ) 30.860.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Banggai Kepulauan (RDTR 0
Perkotaan Salakan )
> RDTR PROV SULAWESI TENGAH DI KAB. MOROWALI (2 LOKASI) 47.620.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 91
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Morowali (RDTR Kawasan 0

Perkotaan Bungku Tengah )
Industri Morowali)
- RDTR di Kab. Morowali Utara (RDTR Kawasan Perkotaan 0
Kolonodale)
> RDTR DI KAB. TOJO UNA-UNA (RDTR KAWASAN PERKOTAAN AMPANA) 155.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 92
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Ekonomi JAKARTA - PALU [2 ORG x 2 KL]
HR x 2 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Tengah) [2 ORG x 2 KL x 2 8,00 OK 165.000 1.320.000 SBM
PP]
HR x 2 KL]
PP]
HR x 2 KL]
PP]
HR x 2 KL]
PP]
KOLONODALE)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 93
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 2 KL]
PP]
HR x 2 KL]
PP]
HR x 2 KL]
PP]
HR x 2 KL]
PP]
HR x 2 KL]
PP]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 94
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 2 KL]
PP]
HR x 2 KL]
PP]
HR x 2 KL]
PP]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sigi (RDTR Kec. Sigi 0
Biromaru)
Pejabat Eselon III ke bawah (Sulawesi Tengah) [30
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota SULAWESI TENGAH [30 ORG 120,00 OH 130.000 15.600.000 SBM
x 2 HR x 2 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Palu ke Sigi [15 ORG x 2 KL x 1 30,00 OK 219.000 6.570.000 SBM
LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sigi (RDTR Kec. 0
Marawola)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 95
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sigi (RDTR Kec. Dolo) 0
LOK]
- apat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sigi (RDTR Kec. Kulawi) 0
LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Palu (RDTR Kota Palu) 0
Kawasan Perkotaan Kec. Banggai)
- Uang Transport (Banggai Laut) [15 ORG x 2 KL x 1 LOK] 30,00 OK 300.000 9.000.000
Kawasan Perkotaan Kec. Banggai Tengah)
Kawasan Perkotaan Kec. Banggai Selatan)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 96
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kawasan Perkotaan Kec. Banggai Utara)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Parigi Moutong (RDTR 0
Kec. Parigi Utara )
- Satuan biaya transportasi darat dari Palu ke Parigi Moutong [15 ORG 30,00 OK 175.000 5.250.000 SBM
x 2 KL x 1 LOK]
KOLONODALE)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Morowali Utara (RDTR 0
Kawasan Perkotaan Kolonodale)
x 2 KL x 1 LOK]
Kawasan Perkotaan Ampana)
- Satuan biaya transportasi darat dari Palu ke Tojouna-Una [15 ORG x 30,00 OK 175.000 5.250.000 SBM
2 KL x 1 LOK]
Kawasan Industri Kec. Ampana Tete)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 97
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 KL x 1 LOK]
2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Banggai (RDTR Kawasan 0
Perkotaan Luwuk )
x 2 KL x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Buol (RDTR Perkotaan Buol ) 0
- Satuan biaya transportasi darat dari Palu ke Buol [15 ORG x 2 KL x 1 30,00 OK 175.000 5.250.000 SBM
LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Buol (KSK Kawasan 0
Peternakan Miniranoh)
LOK]
Sulewana )

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 98
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
LOK]
Mapane)
LOK]
Donggala)
LOK]
LOK]
Donggala)
LOK]
Perkotaan Bungku Tengah )

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 99
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
LOK]
LOK]
L Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Maluku 1.925.000.000
> RDTR DI KOTA AMBON ( 4 LOKASI) 162.114.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kota Ambon (RDTR Kawasan 0
Passo)
- Makan Rapat Biasa MALUKU [30 ORG x 10 KL x 1 LOK] 300,00 OK 59.000 17.700.000 SBM
- Snack Rapat Biasa MALUKU [30 ORG x 20 KL x 1 LOK] 600,00 OK 22.000 13.200.000 SBM
Halong)
Poka Rumah Tiga)
Pusat Kota)
> RDTR DI KAB MALUKU TENGAH (3 LOKASI) 138.034.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab Maluku Tengah (RDTR 0
BWP Kota Masohi)
Kec. Salahutu)
Kec. Leihitu)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 100
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> RDTR DI KAB BURU SELATAN (RDTR KOTA NAMROLE) 53.094.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab Buru Selatan (RDTR Kota 0
Namrole)
> RDTR PROV MALUKU DI KAB KOTA TUAL (RDTR KOTA TUAL (PULAU 53.094.000
DULLAH UTARA)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab Kota Tual (RDTR Kota 0
Tual (Pulau Dullah Utara))
> RDTR DI KOTA AMBON ( 4 LOKASI) 180.000.000
- RDTR Prov Maluku di Kab Kota Tual (RDTR Kota Tual (Pulau Dullah 0
Utara)
> RDTR DI KOTA AMBON (4 LOKASI) 21.766.000
HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Maluku) [2 ORG x 1 KL x 2 PP] 4,00 OK 240.000 960.000 SBM

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 101
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 1 KL]
HR x 1 KL]
DULLAH UTARA)
HR x 1 KL]
> RDTR DI KOTA AMBON (4 LOKASI) 441.120.000
Passo)
Pejabat Eselon III ke bawah (Maluku) [30 ORG x 2 H
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota MALUKU [30 ORG x 2 HR x 2 KL 120,00 OH 120.000 14.400.000 SBM
x 1 LOK]
Halong)
x 1 LOK]
Poka Rumah Tiga)
x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 102
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pusat Kota)
x 1 LOK]
BWP Kota Masohi)
x 1 LOK]
Halong)
x 1 LOK]
Poka Rumah Tiga)
x 1 LOK]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab Buru Selatan (RDTR Kota 0
Namrole)
x 1 LOK]
DULLAH UTARA)
x 1 LOK]
M Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Kalimantan Barat 750.000.000

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 103
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> RDTR DI KAB. BENGKAYANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN 53.354.000
BENGKAYANG)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sintang (RTR KSK 0
Koridor TNBK dan TNDS)
- Makan Rapat Biasa KALIMANTAN BARAT [30 ORG x 12 KL x 1 LOK] 360,00 OK 44.000 15.840.000 SBM
- Snack Rapat Biasa KALIMANTAN BARAT [30 ORG x 24 KL x 1 LOK] 720,00 OK 16.000 11.520.000 SBM
> RDTR DI KAB. SAMBAS (RDTR KAWASAN PERKOTAAN SAMBAS) 25.544.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sambas (RDTR Kawasan 0
Perkotaan Sambas)
> RDTR DI KAB. SINTANG (RTR KSK KORIDOR TNBK DAN TNDS) 26.894.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Bengkayang (RDTR 0
Kawasan Perkotaan Bengkayang)
BENGKAYANG)
HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Barat) [2 ORG x 1 KL x 2 4,00 OK 135.000 540.000 SBM
PP]

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 104
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 1 KL]
PP]
BENGKAYANG)
HR x 1 KL]
PP]
- Satuan biaya transportasi darat dari Pontianak ke Sintang [15 ORG x 30,00 OK 392.000 11.760.000 SBM
2 KL x 1 KL]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sambas (RDTR Kawasan 0
Perkotaan Sambas)
- Satuan biaya transportasi darat dari Pontianak ke Sambas [15 ORG 45,00 OK 300.000 13.500.000 SBM
x 3 KL x 1 KL]
BENGKAYANG)
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Bengkayang (RDTR 0
Kawasan Perkotaan Bengkayang)

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 105
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Satuan biaya transportasi darat dari Pontianak ke Bengkayang [15 45,00 OK 270.000 12.150.000 SBM
ORG x 3 KL x 1 KL]
N Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Kalimantan Timur 250.000.000
> RDTR DI KAB KUTAI KARTANEGARA (RDTR KEC TENGGARONG) 45.622.000
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Sintang (RTR KSK 0
Koridor TNBK dan TNDS)
- Makan Rapat Biasa KALIMANTAN TIMUR [30 ORG x 11 KL x 1 LOK] 330,00 OK 43.000 14.190.000 SBM
- Snack Rapat Biasa KALIMANTAN TIMUR [30 ORG x 22 KL x 1 LOK] 660,00 OK 24.000 15.840.000 SBM
> RDTR DI KAB. KUTAI KARTANEGARA (RDTR KEC TENGGARONG) 120.000.000
HR x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Timur) [2 ORG x 1 KL x 2 4,00 OK 450.000 1.800.000 SBM
PP]
- Rapat Pembahasan Dokumen RDTR di Kab. Kutai Kartanegara (RDTR 0
Kec Tenggarong)
Pejabat Eselon III ke bawah (Kalimantan Timur) [3
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota KALIMANTAN TIMUR [30 60,00 OH 150.000 9.000.000 SBM
ORG x 1 HR x 2 KL x 1 LOK]
- Satuan biaya transportasi darat dari Samarinda ke Kutai Kartanegara 30,00 OK 500.000 15.000.000 SBM
[15 ORG x 2 KL x 1 KL]
5541.994 Layanan Perkantoran 1,00 Layanan 681.194.000
[Base Line]
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 681.194.000 P
A Administrasi Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 681.194.000
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 60.000.000 RM

ALOKASI : Rp. 59.341.627.000
Halaman : 106
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Tersedianya kebutuhan ATK dan perlengkapan 0

- Operasional Satker 12,00 PKT 5.000.000 60.000.000
521115 Honor Operasional Satuan Kerja 193.980.000 RM
> HONOR PENGELOLA 103.440.000
- Honorarium Pejabat Pembuat Komitmen (pagu dana di atas Rp50 12,00 OB 3.720.000 44.640.000 SBM
miliar s.d. Rp75 miliar)
- Honorarium Staf Pengelola (pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. 60,00 OB 980.000 58.800.000 SBM
Rp50 miliar) [5 ORG x 12 BLN]
> PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA 85.500.000
- Honorarium Panitia Pengadaan Barang (Non Konstruksi)pagu 75,00 OP 1.140.000 85.500.000 SBM
pengadaan di atas Rp1 miliar s.d. Rp2,5 miliar [5 ORG x
> PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN / JASA 5.040.000
- Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan/Pengadaan 12,00 PAKET 420.000 5.040.000 SBM
Barang/Jasa ( pagu s.d. Rp200 juta)
> KOORDINASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT PERENCANAAN TATA RUANG 37.124.000
- Biaya Cetak Buku Kontrak [50 BK x 1 KL] 50,00 BK 442.480 22.124.000
522141 Belanja Sewa 180.000.000 RM
- Sewa Mesin Fotokopi Mesin Fotokopi Digital 12,00 UB 5.000.000 60.000.000 SBM
- Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda 4 (D.K.I. 6,00 UNIT 20.000.000 120.000.000 SBM
Jakarta)
> DALAM RANGKA KICK OFF MEETING KEGIATAN KONTRAKTUAL 15.200.000
HR x 1 JP]
HR x 3 JP]
- Honorarium Moderator [1 ORG x 1 KL] 1,00 ORKAL 700.000 700.000 SBM
> DALAM RANGKA LELANG 94.300.000
Pejabat Eselon III ke bawah (D.K.I. Jakarta)
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota D.K.I. JAKARTA 200,00 OH 180.000 36.000.000 SBM
> DALAM RANGKA KOORDINASI MENGHADIRI UNDANGAN 100.590.000
- Tiket Jakarta - Daerah [1 ORG x 1 PP x 15 KL] 15,00 OK 3.016.000 45.240.000
- Taksi [1 ORG x 1 HR x 15 KL] 15,00 TRIP 600.000 9.000.000
- Penginapan [1 ORG x 2 HR x 15 KL] 30,00 OH 900.000 27.000.000
- Uang Harian [1 ORG x 3 HR x 15 KL] 45,00 OK 430.000 19.350.000
Catatan : 1. U = Komponen Utama

, 17 Desember 2018
2. P = Komponen Penunjang .F.
3. * = Blokir .F.
.F.

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 1
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
056.03.06 Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 98.774.907.000
5541 Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 98.774.907.000
5541.001 Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Peninjauan 34,00 Provinsi/ 3.400.000.000
kembali Rencana Tata Ruang Kabupate
[Base Line] n/K
Sumatera
A Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang di Wilayah Sumatera 900.000.000
> WORKSHOP DI DAERAH (SUMUT DAN BABEL) 19.400.000
- Spanduk 1,00 SET 500.000 500.000
> KLINIK PENINJAUAN KEMBALI 7.000.000
- Spanduk 4,00 SET 500.000 2.000.000
- Penggandaan Laporan Akhir [1 KL x 5 BK] 5,00 BK 50.000 250.000
- Penggandaan CD/DVD [1 KL x 5 BH] 5,00 BH 10.000 50.000
- Permen ATR/BPN Nomor 1/2018 [1 KL x 100 BK] 100,00 SET 75.000 7.500.000
- Permen ATR/BPN Nomor 6/2017 [1 KL x 100 BK] 100,00 SET 65.000 6.500.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.186.000 1.186.000
- Tenaga Ahli Kebencanaan [1 ORG x 11 BLN] 11,00 OB 6.000.000 66.000.000
> Workshop di Daerah (Sumut dan Babel) 30.400.000
JAM x 2 KL]
JAM x 2 KL]
> Klinik Peninjauan Kembali 17.200.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 2
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
JAM x 4 KL]
> RAPAT KOORDINASI 2.500.000
JAM x 1 KL]
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 133.920.000 RM
- Tiket Provinsi Jakarta - Tujuan [2 ORG x 1 KL x 10 PROV] 20,00 OK 3.560.000 71.200.000
PROV]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah) [2 ORG x 2 PP x 10 PROV] 40,00 OK 150.000 6.000.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas [2 ORG x 3 HR x 10 PROV] 60,00 HARI 380.000 22.800.000
- Uang Penginapan Perjalanan Dinas [2 ORG x 2 HR x 10 PROV] 40,00 HARI 592.000 23.680.000
> Workshop di Daerah (SUMUT dan BABEL) 324.136.000
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Fullboard di Luar Kantor [63 252,00 OP 704.500 177.534.000
ORG x 2 PKT x 2 LOK]
- Uang Harian Fullday Di Luar Kota [63 ORG x 2 HR x 2 LOK] 252,00 OH 125.000 31.500.000
- Uang Transport Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang (PP) 126,00 OK 150.000 18.900.000
[63 ORG x 2 KL]
- Tiket Provinsi Jakarta - Tujuan [4 ORG x 1 KL x 2 LOK] 8,00 OK 3.380.000 27.040.000
PROV]
- Taksi Daerah [4 ORG x 2 PP x 2 PROV] 16,00 HARI 211.000 3.376.000
- Panitia 0
- Tiket Provinsi Jakarta - Tujuan [5 ORG x 2 KL] 10,00 OK 3.380.000 33.800.000
PROV]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah) [5 ORG x 2 PP x 2 LOK] 20,00 OK 211.000 4.220.000
- Uang Penginapan Perjalanan Dinas [5 ORG x 2 HR x 2 PROV] 20,00 HARI 590.000 11.800.000
> KLINIK PENYUSUNAN PK 148.696.000
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Fullday di Luar Kantor [25 200,00 OP 350.000 70.000.000
[25 ORG x 4 KL]
- Panitia 0
PROV]
- Paket Meeting Fullday [18 ORG x 2 HR x 1 KL] 36,00 OP 745.000 26.820.000
- Uang Harian Peserta [18 ORG x 2 HR x 1 KL] 36,00 OP 130.000 4.680.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[18 ORG x 1 KL]
- Panitia 0
PROV]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah) [2 ORG x 2 PP x 1 LOK] 4,00 OK 128.000 512.000
Jawa dan Bali
A Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Jawa Bali 800.000.000
> SOSIALISASI DI BALI 10.400.000
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 BK 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.167.000 2.167.000
> Dalam Rangka Sosialisasi 11.500.000
JAM x 1 KL]
> Dalam Rangka Klinik 14.400.000
JAM x 2 KL]
> BREAKFAST MEETING 9.100.000
JAM x 1 KL]
- Dakam Rangka Pendampingan Teknis 0
Ekonomi JAKARTA-TUJUAN [3 ORG x 2 KL x 6 PROV]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [3 ORG x 2 PP x 6 36,00 OK 256.000 9.216.000
PROV x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah Tujuan) [3 ORG x 2 PP x 6 36,00 OK 150.000 5.400.000
PROV x 1 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [3 ORG x 4 HR x 6 PROV x 72,00 HARI 500.000 36.000.000
1 KL]
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon IV/Golongan III 54,00 HARI 750.000 40.500.000
[3 ORG x 3 HR x 6 PROV x 1 KL]
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 12.520.000 PNBP
- Paket Meeting Dalam Kota 1,00 LS 12.520.000 12.520.000
> SOSIALISASI BALI 212.376.000
[60 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Panitia 0
> KLINIK JAWA BARAT 73.320.000
1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Transport Jkt-Jawa Barat (pp) [2 ORG x 1 KL] 2,00 OK 1.000.000 2.000.000
- Panitia 0
- Transport Jkt-Jawa Barat (pp) [4 ORG x 1 KL] 4,00 OK 1.000.000 4.000.000
> KLINIK JAWA TIMUR 79.776.000
1 KL]
[20 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Panitia 0
1 KL]
> RAPAT KOORDINASI JOGJA 34.500.000
Pejabat Eselon I & II (D.I. Yogyakarta) [60 ORG x 1
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Luar Kota/Di Dalam Kota D.I. 60,00 OH 100.000 6.000.000 SBM
YOGYAKARTA [60 ORG x 1 HR x 1 KL]
- Transport Peserta [60 ORG x 1 KL] 60,00 OK 75.000 4.500.000
A Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah 800.000.000
> SOSIALISASI PENYUSUNAN PK RTRW DI BALI 5.400.000
- Dokumentasi 1,00 SET 200.000 200.000
- Spanduk 1,00 SET 200.000 200.000
> RAPAT KONSINYASI 3.900.000
- Dokumentasi 1,00 SET 200.000 200.000
- Spanduk 1,00 SET 200.000 200.000
> KLINIK PENYUSUNAN PK RTRW DI KALIMANTAN UTARA 3.900.000
- Dokumentasi 1,00 SET 200.000 200.000
- Spanduk 1,00 SET 200.000 200.000
- CD/DVD 5,00 SET 10.000 50.000
- Fotocopy 1,00 LS 5.902.000 5.902.000
- Tenaga Ahli S1 Perencanaan Wilayah dan Kota [1 ORG x 11 BLN] 11,00 OB 5.500.000 60.500.000
- Tenaga Ahli S2 Perencanaan Wilayah dan Kota [1 ORG x 11 BLN] 11,00 OB 7.000.000 77.000.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> Sosialisasi Penyusunan PK RTRW 13.400.000

JAM x 1 KL]
> KLINIK PENYUSUNAN PK RTRW DI SULSEL 1.000.000
JAM x 1 LOK x 1 KL]
> KLINIK PENYUSUNAN PK RTRW 3.400.000
JAM x 1 LOK x 1 KL]
- Honorarium Moderator [1 ORG x 1 LOK x 1 KL] 1,00 ORKAL 700.000 700.000 SBM
JAM x 1 LOK x 1 KL]
JAM x 1 LOK x 1 KL]
- Dalam Rangka Kunjungan Lapangan KIPI Bulungan 0
Ekonomi JAKARTA - Provinsi Tujuan [3 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Utara) [3 ORG x 2 PP x 1 6,00 OK 102.000 612.000 SBM
KL]
- Uang harian [3 ORG x 3 HR x 1 KL] 9,00 HARI 430.000 3.870.000
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon II (KALIMANTAN 2,00 OH 1.271.000 2.542.000 SBM
UTARA) [1 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon III/Golongan IV 2,00 OH 978.000 1.956.000 SBM
(KALIMANTAN UTARA) [1 ORG x 2 HR x 1 KL]
(KALIMANTAN UTARA [1 ORG x 2 HR x 1 KL]
KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK RTRW ke Gorontalo 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Gorontalo) [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 240.000 480.000 SBM
- Uang harian [1 ORG x 3 HR x 1 KL] 3,00 HARI 370.000 1.110.000
- Dalam Rangka Pendampingan PK RTRW ke Bali 0
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Bali) [2 ORG x 3 HR x 1 6,00 OH 480.000 2.880.000 SBM
KL]
(B A L I) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK Ke Singkawang 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 7
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
KL]
- Transport ke Singkawang [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 257.000 514.000
x 3 HR x 1 KL]
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon IV/Golongan III 2,00 OH 436.500 873.000 SBM
- Dalam Rangka Pendampingan PK Ke Sulawesi Selatan 0
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sulawesi Selatan) [1 ORG 3,00 OH 430.000 1.290.000 SBM
x 3 HR x 1 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sulawesi Selatan) [2 ORG 2,00 OH 430.000 860.000 SBM
x 1 HR x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK Ke Kalimantan Utara 0
Ekonomi JAKARTA - Balikpapan [1 ORG x 1 KL]
Ekonomi Balikpapan-Tarakan [1 ORG x 1 KL]
Ekonomi Tanjung Selor-Balikpapan [1 ORG x 1 KL]
- Satuan Biaya Tiket Peralanan Laut Tarakan - Tanjung Selor [1 ORG 1,00 OK 110.000 110.000
x 1 KL]
- Penginpan [1 ORG x 2 HR x 1 KL] 2,00 HARI 863.000 1.726.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas [1 ORG x 3 HR x 1 KL] 3,00 HARI 430.000 1.290.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah) [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 102.000 204.000
- Dalam Rangka Pendampingan PK gorontalo 0
Ekonomi JAKARTA - Gorontalo [1 ORG x 1 KL]
- Penginpan [1 ORG x 2 HR x 1 KL] 2,00 HARI 230.000 460.000
- Dalam Rangka Pendampingan PK Palu 0
Ekonomi JAKARTA - Palu [1 ORG x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK Banjarmasin 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 8
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Ekonomi JAKARTA - Banjarmasin [1 ORG x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK Kendari 0
Ekonomi JAKARTA - Kendari [1 ORG x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK Banjarmasin 0
- Penginpan [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 540.000 540.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas [1 ORG x 2 HR x 1 KL] 2,00 HARI 380.000 760.000
Ekonomi JAKARTA - Palu [1 ORG x 1 KL]
Ekonomi JAKARTA - TUJUAN [1 ORG x 1 KL]
Ekonomi PALU - GORONTALO - MANADO [2 ORG x 1 KL]
Ekonomi Tanjung MANADO - JAKARTA [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (PALU) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 194.000 776.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (MANADO) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 138.000 552.000
- Transport Minahasa Utara [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 175.000 700.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 9
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Dalam Rangka Pendampingan PK Bulukumba 0
- Transport Lokal [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 240.000 480.000
- Dalam Rangka Pendampingan PK Pare-pare 0
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota D.K.I. JAKARTA [35 ORG x 2 70,00 OH 180.000 12.600.000 SBM
HR x 1 KL]
[35 ORG x 1 KL]
> SOSIALISASI PENYUSUNAN PK RTRW 193.249.000
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota [50 ORG x 3 HR x 1 LOK x 1 KL] 150,00 OH 160.000 24.000.000
[50 ORG x 1 KL]
- Narasumber + Moderator 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Tengah) [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 75.000 150.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah Tujuan) [6 ORG x 2 PP x 1 KL] 12,00 OK 159.000 1.908.000
- Uang Harian [2 ORG x 3 HR x 1 KL] 6,00 HARI 480.000 2.880.000
- Uang Harian [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 480.000 480.000
- Uang Penginapan [1 ORG x 2 HR] 2,00 HARI 990.000 1.980.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Transport Lokal [1 UNT x 1 HR x 1 KL] 1,00 OK 770.000 770.000

- Representasi [2 ORG x 1 KL] 2,00 OH 150.000 300.000
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah Tujuan) [4 ORG x 2 PP x 1 KL] 8,00 OK 159.000 1.272.000
> KLINIK PENYUSUNAN PK RTRW DI SULAWESI SELATAN 54.147.000
[20 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah Tujuan) [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 145.000 290.000
- Representasi [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 150.000 150.000
- Panitia 0
- Uang Penginaapan [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 551.000 551.000
> KLINIK PENYUSUNAN PK RTRW DI KALIMANTAN UTARA 90.234.000
[35 ORG x 1 KL]
- Panitia 0
A Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW Provinsi di Wilayah Nusa 900.000.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 11
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> KLINIK DI MALUKU UTARA 3.800.000
> KLINIK DI NUSA TENGGARA TIMUR 3.800.000
> KLINIK DI MALUKU 3.800.000
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 BK 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.005.000 2.005.000
> WORKSHOP 14.700.000
- Honorarium Narasumber/Pembahas (Menteri/Pejabat Setingkat 6,00 OJ 1.700.000 10.200.000 SBM
Menteri) [3 ORG x 2 JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
> KLINIK 18.600.000
- Klinik di Maluku Utara 0
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
- Klinik di NTT dan Maluku 0
JAM x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 12
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Dalam Rangka Pendampingan PK RTRW ke Maluku Utara 0

- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [1 OG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 256.000 512.000 SBM
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Maluku Utara) [1 OG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 215.000 430.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Maluku Utara) [1 ORG x 3 3,00 OH 430.000 1.290.000 SBM
HR x 1 KL]
(MALUKU UTARA) [1 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK RTRW ke NTT 0
x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK RTRW ke Ambon, Maluku 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Maluku) [1 OG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 240.000 480.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Maluku) [1 ORG x 3 HR x 3,00 OH 380.000 1.140.000 SBM
1 KL]
(MALUKU) [1 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK RTRW ke Kupang, NTT 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Nusa Tenggara Timur) [1 OG x 2 PP x 2,00 OK 108.000 216.000 SBM
1 KL]
ORG x 3 HR x 1 KL]
(NUSA TENGGARA TIMUR) [1 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Dalam Rangka Koordinasi ke Halmahera Selatan dan Bolaang 0
Mongondow
- Tiket Jakarta - Provinsi Tujuan [2 ORG x 1 KL] 2,00 OK 7.515.000 15.030.000
- Taksi Maluku Utara PP [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 215.000 860.000
- Taksi Sulawesi Utara PP [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 138.000 552.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Maluku Utara [2 ORG x 2 HR x 1 KL] 4,00 HARI 430.000 1.720.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Sulawesi Utara [2 ORG x 2 HR x 1 KL] 4,00 HARI 370.000 1.480.000
- Uang Penginapan Maluku Utara [1 ORG x 2 HR x 1 KL] 2,00 HARI 450.000 900.000
- Uang Penginapan Sulawesi Utara [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 755.000 755.000
- Dalam Rangka Koordinasi di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan 0
Papua (Rote)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Nusa Tenggara Timur) [1 OG x 2 PP x 2,00 OK 108.000 216.000 SBM
1 KL]
ORG x 3 HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 13
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(NUSA TENGGARA TIMUR) [1 ORG x 2 HR x 1 KL]
Papua (Sumbawa)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [2 OG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 256.000 1.024.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [2 ORG x 4 HR x 1 KL] 8,00 HARI 440.000 3.520.000
- Uang Penginapan Perjalanan Dinas Luar Kota [2 ORG x 3 HR x 1 KL] 6,00 HARI 580.000 3.480.000
Papua (Sumbawa)
[2 ORG x 3 HR x 1 KL]
- Dalam Rangka Koordinasi ke Halmahera Selatan dan Bolaang 0
Mongondow
- Taksi Maluku Utara PP [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 215.000 860.000
- Taksi Sulawesi Utara PP [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 138.000 552.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Maluku Utara [2 ORG x 2 HR x 1 KL] 4,00 HARI 430.000 1.720.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Sulawesi Utara [2 ORG x 3 HR x 1 KL] 6,00 HARI 370.000 2.220.000
- Uang Penginapan Maluku Utara [2 ORG x 2 HR x 1 KL] 4,00 HARI 450.000 1.800.000
- Uang Penginapan Sulawesi Utara [2 ORG x 2 HR x 1 KL] 4,00 HARI 755.000 3.020.000
- Dalam Rangka Pendampingan PK RTRW ke NTT 0
Papua
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah) [2 ORG x 2 PP x 7 KL] 28,00 OK 240.000 6.720.000
- Transportasi Provinsi Tujuan - Kabupaten/Kota [2 ORG x 2 PP x 7 28,00 OK 300.000 8.400.000
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Biasa (Provinsi Tujuan) [2 ORG x 3 42,00 HARI 456.000 19.152.000
HR x 7 KL]
- Uang Penginapan Perjalanan Dinas (eselon IV) provinsi tujuan [2 28,00 HARI 617.000 17.276.000
ORG x 2 HR x 7 KL]
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota B A L I 125,00 OH 160.000 20.000.000 SBM

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 14
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[43 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Panitia 0
> KLINIK DI MALUKU UTARA 87.022.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Maluku Utara) [26 OR
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota MALUKU UTARA [30 ORG x 3 90,00 OH 130.000 11.700.000 SBM
HR x 1 KL]
[32 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Narasumber 0
- Pembatalan Tiket Pesawat Ternate 1,00 LS 1.140.000 1.140.000
- Transport Lokal dari Provinsi ke Tujuan [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 1.000.000 2.000.000
- Uang Penginapan Perjalanan Dinas [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 459.000 459.000
- Uang Representasi Luar Kota Pejabat Eselon II [1 ORG x 2 PP x 1 2,00 OH 150.000 300.000 SBM
KL x 2 HR x 1 KL]
- Panitia 0
> KLINIK DI MALUKU (AMBON) 81.462.000
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota MALUKU 77,00 OH 120.000 9.240.000 SBM
[26 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
- Panitia 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 15
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Transport 1,00 LS 8.015.000 8.015.000
> KLINIK DI NUSA TENGGARA TIMUR 67.094.000
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota NUSA TENGGARA TIMUR 73,00 OH 140.000 10.220.000 SBM
[26 ORG x 1 KL]
- Narasumber 0
x 1 KL]
- Panitia 0
x 1 KL]
5541.002 PROVINSI/KAB/KOTA YANG MENDAPATKAN PENYUSUNAN MATERI 11,00 Materi 19.065.596.000
TEKNIS RTRW/RDTR Teknis
[Base Line] RDTR
5541.002.001 Materi Teknis RDTR Carita 1.701.758.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita 1.701.758.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita 1.701.758.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita 1,00 LS 1.662.350.000 1.662.350.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Tengah) [2 ORG x 2 PP x 4 KL] 16,00 OK 75.000 1.200.000 SBM
HR x 4 KL]
(JAWA TENGAH) [2 ORG x 2 PP x 4 KL]
5541.002.002 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong, Kabupaten Belitung 1.645.093.000
Timur
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong, 1.645.093.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong, Kabupaten 1.645.093.000
Belitung Timur
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Gantong, 1,00 PKT 1.612.339.000 1.612.339.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 16
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Bangka Belitung) [2 ORG 18,00 OH 410.000 7.380.000 SBM
x 3 HR x 3 KL]
(BANGKA BELITUNG) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.003 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon, Kabupaten Aceh 1.662.458.000
Tengah
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon, 1.662.458.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon, Kabupaten Aceh 1.662.458.000
Tengah
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Takengon, 1,00 PKT 1.617.806.000 1.617.806.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Aceh) [2 ORG x 2 PP x 3 KL] 12,00 OK 123.000 1.476.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Aceh) [2 ORG x 3 HR x 3 18,00 OH 360.000 6.480.000 SBM
KL]
(ACEH) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.004 Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.538.932.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.538.932.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.538.932.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1,00 PKT 1.504.632.000 1.504.632.000
- Biaya transportasi Jakarta-Pangandaran [2 ORG x 5 KL] 10,00 OK 1.000.000 10.000.000
HR x 5 KL]
(JAWA BARAT) [2 ORG x 2 PP x 5 KL]
5541.002.005 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana, Kabupaten Kayong 1.692.209.000
Utara
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana, 1.692.209.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana, Kabupaten 1.692.209.000
Kayong Utara
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Sukadana, 1,00 PKT 1.657.535.000 1.657.535.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 17
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
KL]
x 3 HR x 3 KL]
(KALIMANTAN BARAT) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.006 Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.679.854.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.679.854.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.679.854.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1,00 PKT 1.630.030.000 1.630.030.000
x 3 KL]
(GORONTALO) [2 ORG x 2 PP x 3 KL]
5541.002.007 Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba a, Kabupaten Rote Ndao 1.757.394.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba a, Kabupaten Rote Ndao 1.757.394.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba'a, Kabupaten Rote Ndao 1.757.394.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba'a, Kabupaten Rote 1,00 PKT 1.708.200.000 1.708.200.000
Ndao
x 3 KL]
ORG x 3 HR x 3 KL]
5541.002.008 Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, Kabupaten Ende 1.761.330.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, 1.761.330.000 U
Kabupaten Ende
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, Kabupaten 1.761.330.000
Ende
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Nangapande, 1,00 PKT 1.712.136.000 1.712.136.000
Kabupaten Ende

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 18
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
x 3 KL]
ORG x 3 HR x 3 KL]
5541.002.009 Provinsi/Kab/Kota yang mendapatkan penyusunan Materi Teknis RTR 5.626.568.000
051 Provinsi/Kab/Kota yang mendapatkan penyusunan Materi Teknis RTR 5.626.568.000 U
A Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah 1.853.000.000
- Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah 1,00 PKT 1.853.000.000 1.853.000.000
B Revisi RTRW Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 1.923.218.000
- Revisi RTRW Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 1,00 LS 1.923.218.000 1.923.218.000
C Revisi RTRW Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 1.850.350.000
- Revisi RTRW Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 1,00 LS 1.850.350.000 1.850.350.000
5541.002 PROVINSI/KAB/KOTA YANG MENDAPATKAN PENYUSUNAN MATERI 4,00 Materi 8.074.992.000
TEKNIS RTRW/RDTR Teknis
[Penambahan Target - Penambahan Anggaran] RDTR
5541.002.010 Revisi RTRW Provinsi Sulteng 2.095.088.000
051 Revisi RTRW Provinsi Sulteng 2.095.088.000 U
A Revisi RTRW Provinsi Sulteng 2.095.088.000
- Revisi RTRW Provinsi Sulteng 1,00 PKT 2.095.088.000 2.095.088.000
5541.002.011 Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah 1.901.890.000
051 Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah 1.901.890.000 U
A Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah 1.901.890.000
- Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah 1,00 PKT 1.901.890.000 1.901.890.000
5541.002.012 Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 2.073.984.000
051 Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 2.073.984.000 U
A Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 2.073.984.000
- Dalam Rangka Koordinasi Lintas Sektor 0
- Seminar Kit [60 ORG x 1 KL] 60,00 OK 100.000 6.000.000
- Spanduk dan Dokumentasi 1,00 LS 1.500.000 1.500.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 19
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 1,00 PKT 2.010.004.000 2.010.004.000
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
- Dalam Rangka Koordinasi Lintas Sektor 0
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Luar Kota/Di Dalam Kota D.K.I. 60,00 OH 130.000 7.800.000 SBM
JAKARTA [60 ORG x 1 KL]
[60 ORG x 1 KL]
5541.002.013 Penyusunan RDTR Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 2.004.030.000
051 Penyusunan RDTR Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 2.004.030.000 U
A Penyusunan RDTR Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 2.004.030.000
- Penyusunan RDTR Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 1,00 PKT 2.004.030.000 2.004.030.000
5541.003 Kebijakan dan Kemitraan Bidang Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 7,00 Kebijakan 6.399.549.000
dan Pemanfaatan Ruang Daerah /Kemitraa
[Base Line] n
5541.003.001 Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan Perencanaan 1.485.891.000
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
051 Penyusunan Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan 1.485.891.000 U
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
A Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 1.485.891.000
dan Pemanfaatan Ruang Daerah 2020-2024
- Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan Perencanaan 1,00 LS 1.426.755.000 1.426.755.000
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 20
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas Provinsi Tujuan [2 ORG x 2 PP x 3 KL] 12,00 OK 215.000 2.580.000
5541.003.002 Pengembangan Database Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 1.423.174.000
051 Pengembangan Database Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 1.423.174.000 U
A Pengembangan Database Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan 1.423.174.000
Ruang Daerah

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 20
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Pengembangan Database Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 1,00 LS 1.381.408.000 1.381.408.000
5541.003.003 Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 300.000.000
051 Melaksanakan Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan 300.000.000 U
A Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 300.000.000
> Dalam Rangka Meeting Dalam Kantor 2.450.000
> PEMBINAAN SDM DI BOGOR 50.610.000
- Kaos [82 ORG x 1 KL] 82,00 SET 170.000 13.940.000
- Topi [82 ORG x 1 KL] 82,00 SET 75.000 6.150.000
- Dokumentasi Kegiatan [1 BH x 1 KL] 1,00 SET 820.000 820.000
- Dalam Rangka Pembinaan SDM di Jawa Barat 0
1 KL]
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kabupaten bogor [82 ORG x 2 164,00 OK 300.000 49.200.000 SBM
PP x 1 KL]
5541.003.004 Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat 658.471.000
051 Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan 658.471.000 U
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 21
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Penyusunan Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat Pembinaan 658.471.000

- PERSIAPAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN PROGRAM 0
- KONSOLIDASI AWAL PENYUSUNAN PROGRAM 0
- Spanduk 1,00 SET 1.000.000 1.000.000
- KONSOLIDASI AWAL KEGIATAN 0
- Spanduk 1,00 SET 1.000.000 1.000.000
- KONSOLIDASI AKHIR KEGIATAN 0
- Cetak Buku 0
- Cetak Buku Renstra DJTR 2020-2024 [25 BK x 1 KL] 25,00 BK 500.000 12.500.000
- PENYUSUNAN LAPORAN 0
- CD [20 SET x 1 KL] 20,00 SET 20.000 400.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.981.000 1.981.000
- Tenaga Ahli PWK [1 ORG x 11 BLN] 11,00 OK 5.510.000 60.610.000
- Tenaga Ahli Ekonomi [1 ORG x 11 BLN] 11,00 OK 6.510.000 71.610.000
- Dalam Rangka Konsolidasi Akhir Kegiatan 0
JP x 3 KL]
JP x 3 KL]
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 219.752.000 PNBP

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 22
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PROV]
- Taksi Provinsi Tujuan [1 ORG x 2 PP x 33 PROV] 66,00 OK 193.000 12.738.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Biasa [1 ORG x 3 HR x 33 PROV] 99,00 OP 412.000 40.788.000
33 PROV]
HR x 1 KL]
[40 ORG x 1 KL]
> KONSOLIDASI AKHIR KEGIATAN 57.060.000
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Half Day di Luar Kantor - 90,00 OP 354.000 31.860.000 SBM
JAKARTA [30 ORG x 1 HR x 3 KL]
[30 ORG x 3 KL]
- KONSOLIDASI AWAL KEGIATAN 0
KL]
[70 ORG x 1 KL]
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota tangerang selatan [4 ORG 8,00 OK 286.000 2.288.000 SBM
x 2 PP x 1 KL]
5541.003.005 Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 860.651.000
051 Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan 860.651.000 U
A Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 860.651.000
> RAPAT PERSIAPAN EVALUASI DI JAKARTA 5.160.000
> RAPAT PENYUSUNAN FINAL TERM REVIEW 29.000.000
> RAPAT PENYUSUNAN MIDTERM REVIEW 12.200.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 23
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Laporan SAKIP 15,00 BK 750.000 11.250.000
- Cetak Buku Penataan Ruang (Kamus Tata Ruang/Hasil Evaluasi 40,00 BK 400.000 16.000.000
Penataan Ruang) [40 BK x 1 KL]
- Alat Tulis Kantor 1,00 LS 2.795.000 2.795.000
- Bahan Komputer 1,00 LS 6.564.000 6.564.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.829.000 2.829.000
- Asisten Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota [1 ORG x 11 11,00 OB 5.010.000 55.110.000
BLN]
522141 Belanja Sewa 7.689.000 RM
- Sewa Kendaraan Roda 6/Bus Sedang (Jawa Barat) [3 UNT x 1 HR] 3,00 HARI 2.563.000 7.689.000 SBM
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
PROV x 1 KL]
KL]
14 PROV x 1 KL]
PROV x 1 KL]
KL]
26 PROV x 1 KL]
- RAPAT FINAL TERM REVIEW 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 24
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- RAPAT MIDTERM REVIEW 0

KL]
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota tangerang selatan [70 140,00 OK 286.000 40.040.000 SBM
ORG x 2 PP x 1 KL]
- RAPAT FINAL TERM REVIEW 0
1 KL]
- Satuan biaya transportasi kegiatan [80 ORG x 1 KL] 80,00 OK 1.000.000 80.000.000
KL]
5541.003.006 Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam Penyusunan 963.432.000
RRTR/RDTR dan PZ
051 Melaksanakan Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam 963.432.000 U
A Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam Penyusunan RRTR/RDTR dan 963.432.000
PZ
> WORKSHOP DI JOGJA 173.950.000
- Penyusunan dan Pencetakan Buku Bahan Pelatihan [30 BK x 1 SET x 30,00 SET 5.000.000 150.000.000
1 KL]
- Pencetakan Buku Pedoman Persub [30 BK x 1 KL] 30,00 SET 65.000 1.950.000
- Pencetakan Buku Pedoman RDTR [30 BK x 1 KL] 30,00 SET 150.000 4.500.000
- Spanduk [1 BH x 1 KL] 1,00 SET 500.000 500.000
- Pencetakan Sertifikat [30 BH x 1 KL] 30,00 SET 100.000 3.000.000
- Penyusunan dan Pencetakan Buku Bahan Pelatihan [25 BK x 1 SET x 25,00 SET 5.000.000 125.000.000
1 KL]
- Pencetakan Buku Pedoman Persub [25 BK x 1 KL] 25,00 SET 65.000 1.625.000
- Pencetakan Buku Pedoman RDTR [25 BK x 1 KL] 25,00 SET 150.000 3.750.000
- Pencetakan Buku Pedoman RTRW [25 BK x 1 KL] 25,00 SET 150.000 3.750.000
- Spanduk [2 BH x 1 KL] 2,00 SET 1.000.000 2.000.000
- Pencetakan Sertifikat [25 BH x 1 KL] 25,00 SET 150.000 3.750.000
521213 Belanja Honor Output Kegiatan 2.900.000 PNBP

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 25
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Fotocopy 1,00 LS 1.142.000 1.142.000
- Workshop Jogja 0
Dalam Negeri [5 ORG x 2 JP x 4 HR x 1 KL]
JP x 1 HR x 1 KL]
JP x 1 HR x 1 KL]
- Workshop Bandung 0
JP x 1 HR x 1 KL]
JP x 1 HR x 1 KL]
- WORKSHOP DI JOGJA 0
- Survey di Yogyakarta 0
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (D.I. Yogyakarta) [2 ORG x 4,00 OH 420.000 1.680.000 SBM
3 HR x 1 KL x 2 HR x 1 KL]
(D.I. YOGYAKARTA) [2 ORG x 1 HR x 1 KL]
- WORKSHOP DI JOGJA 0
- Panitia 0
KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 26
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pejabat Eselon III ke bawah (D.I. Yogyakarta) [4 O
HR x 1 KL]
- Narasumber Pusat Eselon II 0
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota D.I. YOGYAKARTA [1 ORG x 3 3,00 OH 140.000 420.000 SBM
HR x 1 KL]
KL]
- Sewa Kendaraan Roda 4 Dalam Rangka Workshop [1 UNT x 3 HR x 3,00 HARI 905.000 2.715.000
1 KL]
- Narasumber 0
- Moderator 0
- Uang Transport Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang (PP) 1,00 OK 150.000 150.000
- Peserta 0
KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.I. Yogyakarta) [16 ORG x 2 PP x 1 32,00 OK 118.000 3.776.000 SBM
KL]
HR x 1 KL]
- Survey di Bandung 0
- Satuan Biaya Transportasi Jakarta - Bandung [2 ORG x 1 KL] 2,00 OK 1.000.000 2.000.000
HR x 1 KL]
(JAWA BARAT) [2 ORG x 1 HR x 1 KL]
- WORKSHOP DI BANDUNG 0
- Panitia 0
Pejabat Eselon III ke bawah (Jawa Barat) [4 ORG x
1 KL]
- Narasumber Pusat Eselon I 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 27
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota JAWA BARAT [1 ORG x 2 HR x 2,00 OH 150.000 300.000 SBM
1 KL]
- Uang Representasi Luar Kota Pejabat Eselon I [1 ORG x 2 HR x 1 2,00 OH 200.000 400.000 SBM
KL]
- Sewa Kendaraan Roda 4 (Jawa Barat) [1 UNT x 2 HR x 1 KL] 2,00 HARI 932.000 1.864.000 SBM
- Narasumber Pusat Eselon II 0
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota JAWA BARAT [1 ORG x 4 HR x 4,00 OH 150.000 600.000 SBM
1 KL]
KL]
- Sewa Kendaraan Roda 4 (Jawa Barat) [1 UNT x 4 HR x 1 KL] 4,00 HARI 932.000 3.728.000 SBM
- Narasumber 0
- Moderator 0
- Peserta 0
1 KL]
5541.003.007 Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 707.930.000
051 Melaksanakan Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan 707.930.000 U
A Pengelolaan Data dan Informasi Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 582.992.000
- PENGGANDAAN BUKU 0
- Pencetakan Buku Pedoman PK [100 BK x 4 KL] 400,00 BK 70.000 28.000.000
- Pencetakan Buku Pedoman Persub [100 BK x 4 KL] 400,00 BK 60.000 24.000.000
- Pencetakan Buku Pedoman KSP KSK [100 BK x 3 KL] 300,00 BK 60.000 18.000.000
- Pencetakan Buku Pedoman Penyusunan RTRW [100 BK x 3 KL] 300,00 BK 150.000 45.000.000
- Pencetakan Buku Pedoman Penyusunan RDTR [100 BK x 3 KL] 300,00 BK 150.000 45.000.000
- RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN KEGIATAN DATIN 0
- PENYUSUNAN LAPORAN 0
- Laporan Pendahuluan [1 KL x 5 BK] 5,00 OK 50.000 250.000
- Laporan Akhir [1 KL x 5 BK] 5,00 OK 100.000 500.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 28
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- PENGGANDAAN BUKU 0
- Pencetakan Buku Status RTRW [11 BK x 10 KL] 110,00 BK 350.000 38.500.000
- Pencetakan Buku Status RRTR/ RDTR [11 BK x 10 KL] 110,00 BK 450.000 49.500.000
- Pembuatan Galeri Informasi Dit. Pembinaan Perencanaan Tata Ruang 0
- Instalasi galeri Informasi Dit. Pembinaan Perencanaan Tata Ruang & 1,00 OKT 130.000.000 130.000.000
- Penyusunan Buku Profil 0
- Penyusunan Buku Profil 1,00 SET 10.000.000 10.000.000
- Pencetakan Buku Profil [20 BK x 1 KL] 20,00 BK 500.000 10.000.000
- Dalam Rangka Input Database 0
- Fotocopy 1,00 LS 2.222.000 2.222.000
- Tiket Pesawat Jakarta - Provinsi Tujuan [2 ORG x 2 KL] 4,00 OK 4.643.000 18.572.000
- Biaya Taksi di Daerah Tujuan [2 ORG x 2 PP x 2 KL] 8,00 OK 184.000 1.472.000
- Tiket Pesawat Jakarta - Provinsi Tujuan [2 ORG x 1 KL x 1 PROV] 2,00 OK 2.999.000 5.998.000
1 PROV]
- Biaya Taksi di Daerah Tujuan [2 ORG x 2 PP x 1 KL x 1 PROV] 4,00 OK 184.000 736.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas [2 ORG x 3 HR x 1 KL x 1 PROV] 6,00 OH 403.000 2.418.000
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas [2 ORG x 2 HR x 1 KL x 1 PROV] 4,00 OH 674.000 2.696.000
B Pelatihan Tim IPR Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 124.938.000
- Jawa Tengah 0
- Transport Ibu Kota Provinsi Ke Kabupaten/Kota (Pati) [3 ORG x 2 PP 12,00 OK 240.000 2.880.000
x 2 KL]
(JAWA TENGAH) [3 ORG x 1 HR x 2 KL x 2 HR x 2 K
HR x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 29
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Fasilitasi Kegiatan Survey Tim IPR JATENG 1,00 LS 7.000.000 7.000.000

- Lampung 0
Ekonomi JAKARTA - BANDAR LAMPUNG [3 ORG x 2 KL]
- Transport Ibu Kota Provinsi Ke Kabupaten/Kota (Lampung Selatan) 12,00 OK 234.000 2.808.000
(LAMPUNG) [3 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Lampung) [3 ORG x 3 HR 18,00 OH 380.000 6.840.000 SBM
x 2 KL]
- Fasilitasi Kegiatan Survey Tim IPR Lampung 1,00 LS 7.000.000 7.000.000
- BALI 0
- Transport Ibu Kota Provinsi Ke Kabupaten (Buleleng) [3 ORG x 2 PP 12,00 OK 265.000 3.180.000
x 2 KL]
KL]
- Fasilitasi Kegiatan Survey Tim IPR Bali 1,00 LS 7.000.000 7.000.000
5541.004 Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Penyusunan 36,00 Kabupate 3.472.422.000
Rencana Rinci /Rencana Detail Tata Ruang n/Kota
[Base Line]
5541.004.001 Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Sumatera 872.422.000
051 Melaksanakan Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah 872.422.000 U
Sumatera
A Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Sumatera 872.422.000
> WORKSHOP DI DAERAH (BATAM & SUMBAR) 25.000.000
- Spanduk 2,00 SET 500.000 1.000.000
> CETAK BUKU 15.000.000
- Permen ATR/BPN No. 16/2018 100,00 SET 75.000 7.500.000
- Permen ATR/BPN No. 37/2016 100,00 SET 75.000 7.500.000
- Spanduk 1,00 SET 500.000 500.000
> RAKOR DI DAERAH 9.000.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 30
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Penggandaan Laporan Progres Penyusunan RRTR/RDTR [1 KL x 5 5,00 BK 100.000 500.000
BK]
- Penggandaan CD/DVD [1 KL x 5 SET] 5,00 SET 25.000 125.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.264.000 2.264.000
> WORKSHOP DI DAERAH (BATAM & SUMBAR) 45.800.000
JAM x 2 KL]
JAM x 2 KL]
JAM x 1 KL]
> RAKOR DI DAERAH 6.100.000
JAM x 1 KL]
- Tiket Provinsi Jakarta - Tujuan [2 ORG x 1 KL x 9 PROV] 18,00 OK 3.875.000 69.750.000
PROV x 1 KL]
- Transport Darat (Ibukota ke Kab/kota tujuan) [2 ORG x 2 PP x 9 36,00 OK 400.000 14.400.000
PROV x 1 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas [2 ORG x 3 HR x 9 PROV x 1 KL] 54,00 HARI 412.000 22.248.000
- Uang Penginapan Perjalanan Dinas [2 ORG x 2 HR x 9 PROV x 1 KL] 36,00 HARI 700.000 25.200.000
- Koordinasi di Pusat 0
HR x 1 KL]
[20 ORG x 1 KL]
- WORKSHOP DI DAERAH 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 31
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[60 ORG x 2 KEG x 2 LOK]
PROV]
- Taksi ibukota prov-kab/kota tujuan [4 ORG x 2 PP x 2 KL] 16,00 OK 375.000 6.000.000
HR x 2 PROV]
- Panitia 0
PROV]
- Taksi ibukota prov-kab/kota tujuan [4 ORG x 2 PP x 2 KL] 16,00 OK 375.000 6.000.000
HR x 2 PROV]
- Klinik Penyusunan RRTR/RDTR di Batam 0
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Fullday di Luar Kantor [20 40,00 OP 350.000 14.000.000
- Panitia 0
PROV]
- Taksi ibukota prov-kab/kota tujuan [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 160.000 640.000
HR x 1 PROV]
- Uang Penginapan Perjalanan Dinas (eselon IV) provinsi tujuan [2 4,00 HARI 480.000 1.920.000
ORG x 2 HR x 1 PROV]
- KOORDINASI DI DAERAH 0
- Panitia 0
PROV]
- Taksi ibukota prov-kab/kota tujuan [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 160.000 960.000
HR x 1 PROV]
5541.004.002 Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Jawa dan Bali 800.000.000
Jawa dan Bali
A Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Jawa dan Bali 800.000.000
> Rapat Dalam Kantor (Pendampingan Daerah) 23.750.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 32
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Makan Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [25 ORG x 10 KL] 250,00 OK 50.000 12.500.000
- Snack Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [25 ORG x 10 KL] 250,00 OK 25.000 6.250.000
- Materi [25 ORG x 10 KL] 250,00 OK 20.000 5.000.000
- Dokumentasi Kegiatan 1,00 SET 250.000 250.000
- Spanduk 1,00 SET 250.000 250.000
- Spanduk 1,00 SET 250.000 250.000
- Laporan Progres Penyusunan RRTR/RDTR [1 BK x 5 BL] 5,00 BK 100.000 500.000
- CD/DVD [1 KL x 10 SET] 10,00 OK 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.903.000 2.903.000
JAM x 1 LOK x 1 KL]
JAM x 1 LOK x 1 KL]
JAM x 2 LOK x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan RRTR/RDTR 0
- Transportasi Provinsi JAKARTA - Provinsi Tujuan [3 ORG x 1 KL x 6 36,00 OK 2.630.223 94.688.000
PROV x 2 LOK]
- Taksi Jakarta [3 ORG x 2 PP x 6 PROV x 2 KL] 72,00 OK 256.000 18.432.000
- Taksi Daerah [3 ORG x 2 PP x 6 PROV x 2 KL] 72,00 OK 150.000 10.800.000
KL]
6 PROV x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 33
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

[60 ORG x 1 LOK]
- Narasumber 0
- Panitia 0
- Uang Transport 1,00 LS 10.572.000 10.572.000
- Transport 1,00 LS 13.000.000 13.000.000
[40 ORG x 1 LOK]
- Narasumber 0
- Biaya Taksi Daerah [4 ORG x 2 PP x 1 LOK] 8,00 OK 150.000 1.200.000
- Panitia 0
- Biaya Taksi Daerah [3 ORG x 2 PP x 1 LOK] 6,00 OK 150.000 900.000
> KLINIK JAWA TENGAH 21.650.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Jawa Tengah) [50 ORG x
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Luar Kota/Di Dalam Kota JAWA 50,00 OH 95.000 4.750.000 SBM
TENGAH [50 ORG x 1 HR x 1 LOK]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Tengah) [50 ORG x 1 LOK] 50,00 OK 75.000 3.750.000 SBM
5541.004.003 Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Kalimantan dan 800.000.000
Sulawesi
A Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi 800.000.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 34
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Spanduk 1,00 SET 200.000 200.000

> KLINIK PENYUSUNAN RRTR/RDTR DI BANJARMASIN 3.900.000
- Spanduk 1,00 SET 200.000 200.000
> KLINIK PENYUSUNAN RRTR/RDTR DI KENDARI 4.600.000
- Spanduk 1,00 SET 200.000 200.000
- Penggandaan Proceeding [1 KL x 5 BK] 5,00 BK 100.000 500.000
- Laporan Progres Penyusunan RRTR/RDTR x 10 BL] [1 BKSET x 5 5,00 BK 100.000 500.000
BL]
- CD/DVD 5,00 SET 10.000 50.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.096.000 2.096.000
JAM x 1 LOK x 1 KL]
JAM x 1 LOK x 1 KL]
JAM x 1 LOK x 1 KL]
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 35
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
JAM x 1 LOK x 1 KL]
- Tiket Provinsi JAKARTA - Provinsi Tujuan [1 ORG x 3 KL] 3,00 OK 5.207.000 15.621.000
- Transportasi Provinsi Tujuan - Kabupaten/Kota [1 ORG x 2 PP x 3 6,00 OP 1.500.000 9.000.000
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Biasa [1 ORG x 3 HR x 3 KL] 9,00 OP 392.000 3.528.000
3 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK RTRW ke Surabaya 0
Ekonomi [2 ORG x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jawa Timur) [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 194.000 1.164.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Jawa Timur) [2 ORG x 3 6,00 OH 410.000 2.460.000 SBM
HR x 1 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Jawa Timur) [1 ORG x 2 2,00 OH 410.000 820.000 SBM
HR x 1 KL]
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas [2 ORG x 2 HR x 1 KL] 4,00 HARI 668.000 2.672.000
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 668.000 668.000
- Dalam Rangka Pendampingan RDTR Ke Barito Selatan 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Tengah) [2 ORG x 2 PP x 4,00 OK 111.000 444.000 SBM
1 KL]
- Transportasi Ke Barito Selatan [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 290.000 1.160.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Kalimantan Tengah) [2 6,00 OH 360.000 2.160.000 SBM
ORG x 3 HR x 1 KL]
(KALIMANTAN TENGAH) [2 ORG x 2 HR x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan PK Ke Kalimantan Utara 0
Ekonomi JAKARTA - Balikpapan [1 ORG x 1 KL]
Ekonomi Balikpapan-Tarakan [1 ORG x 1 KL]
Ekonomi Tanjung Selor-Balikpapan [1 ORG x 1 KL]
- Satuan Biaya Tiket Peralanan Laut Tarakan - Tanjung Selor [1 ORG 1,00 OK 110.000 110.000
x 1 KL]
- Penginpan Tarakan [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 863.000 863.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 36
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Penginapan Tanjung Selor [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 660.000 660.000

- Dalam Rangka Pendampingan RDTR Ke Banjarmasin 0
- Dalam Rangka Midterm Review di Jogja 0
- Tiket Jakarta - Jogja [1 ORG x 1 KL] 1,00 OK 2.102.000 2.102.000
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (D.I. Yogyakarta) [1 ORG x 2,00 OH 420.000 840.000 SBM
2 HR x 1 KL]
- Penginapan Jogja [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 253.000 253.000
- Dalam Rangka Pendampingan Tamiyang Layang 0
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [1 ORG x 2 HR x 1 KL] 2,00 HARI 430.000 860.000
- Uang Penginapan [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 454.000 454.000
- Dalam Rangka Pendampingan RDTR Ke Kotabaru 0
- Tiket Jakarta - Kotabaru [1 ORG x 1 KL] 1,00 OK 4.335.000 4.335.000
- Taksi Jakarta [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 256.000 512.000
- Taksi Daerah [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 150.000 300.000
- Uang Penginapan [1 ORG x 2 HR x 1 KL] 2,00 HARI 540.000 1.080.000
- Dalam Rangka Rapat Penyelesaian Peraturan RTR Sulawesi Barat 0
- Tiket Jakarta - Tujuan [1 ORG x 1 KL] 1,00 OK 5.990.000 5.990.000
- Dalam Rangka Pendampingan Malinau 0
- Dalam Rangka Pendampingan Tabalong 0
- Taksi Lokal [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 234.000 468.000
- Dalam Rangka Pendampingan Tanah Laut 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 37
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Dalam Rangka Pendampingan Gowa 0
- Dalam Rangka Pendampingan Pangkep 0
- Dalam Rangka Pendampingan Ekspose Kayong 0
- Taksi Lokal [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 550.000 1.100.000
- Dalam Rangka Asistensi Peta Dasar, Tematik dan Rencana Ke BIG 0
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota bogor [1 ORG x 8 KL x 2 16,00 OK 300.000 4.800.000 SBM
PP]
KL x 1 HR]
- Rapat Koordinasi 0
JAKARTA [2 HR x 43 ORG x 1 KL]
[43 ORG x 1 KL]
> SOSIALISASI PENYUSUNAN RRTR/RDTR DI SURABAYA 184.614.000
1 LOK]
[64 ORG x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 38
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Bandung) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 166.000 664.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (jogja) [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 118.000 472.000
- Transport Lokal [1 KL x 1 LOK] 1,00 OK 850.000 850.000
- Uang Penginapan [1 ORG x 2 HR x 1 KL x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 490.000 490.000
KL]
- Panitia 0
Ekonom [5 ORG x 1 KL]
[35 ORG x 1 LOK]
- Tiket Provinsi JAKARTA - Provinsi Tujuan [2 ORG x 1 KL x 1 LOK] 2,00 OK 3.719.000 7.438.000
x 1 KL]
- Panitia 0
x 1 KL]
[25 ORG x 1 LOK]
x 1 KL]
- Panitia 0
x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 39
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 KL]
[30 ORG x 2 KL x 1 KL]
- Narasumber 0
- Transport Daerah [6 ORG x 1 KL] 6,00 OK 500.000 3.000.000
- Panitia 0
- Transport Daerah [4 ORG x 1 KL] 4,00 OK 500.000 2.000.000
5541.004.004 Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Nusa Tenggara, 1.000.000.000
Maluku dan Papua
A Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku 1.000.000.000
dan Papua
> WORKSHOP DI DAERAH (SULSEL) 5.400.000
> WORKSHOP DI NTT 6.500.000
> KLINIK PENYUSUNAN RRTR/RDTR DI PAPUA DAN NTB 10.680.000
> RAPAT DALAM RANGKA PENDAMPINGAN 4.500.000
- Penggandaan Proceeding [1 KL x 5 BK] 5,00 BK 100.000 500.000
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 SET 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.260.000 1.260.000
- Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota/GIS [1 ORG x 11 BLN] 11,00 OB 5.000.000 55.000.000
Dalam Negeri [3 ORG x 2 JAM x 1 LOK x 1 KL]
JAM x 1 LOK x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 40
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

JAM x 1 LOK x 1 KL]
> KLINIK PENYUSUNAN RRTR/RDTR DI PAPUA DAN NTB 12.200.000
JAM x 2 LOK x 1 KL]
- Dalam Rangka Menghadiri Rapat di Jogja 0
- Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP) [2 2,00 OK 4.372.000 8.744.000
ORG x 1 KL]
x 1 KL]
LOK x 1 KL]
- Dalam Rangka Pendampingan RRTR/RDTR ke Papua 0
- Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP) [1 1,00 OK 10.427.000 10.427.000
ORG x 1 K x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [1 ORG x 2 PP x 1 LOK 2,00 OK 256.000 512.000 SBM
x 1 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Papua) [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 431.000 862.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Papua) [1 ORG x 3 HR x 1 3,00 OH 580.000 1.740.000 SBM
LOK x 1 KL]
(P A P U A) [1 ORG x 2 HR x 1 LOK x 1 KL]
- Dalam Rangka Koordinasi ke Sumbawa 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [1 ORG x 2 PP x 1 LOK 2,00 OK 256.000 512.000 SBM
x 1 KL]
x 1 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Nusa Tenggara Barat) [1 3,00 OH 440.000 1.320.000 SBM
ORG x 3 HR x 1 LOK x 1 KL]
(NUSA TENGGARA BARAT) [1 ORG x 2 HR x 1 LOK x
Papua ke Labuan Bajo, NTT
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 240.000 480.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [1 ORG x 4 HR x 1 KL] 4,00 OH 456.000 1.824.000
Papua

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 41
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 108.000 648.000
Papua
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas [1 ORG x 2 PP x 6 KL] 12,00 OK 240.000 2.880.000
- RAPAT KOORDINASI DI JAKARTA 0
[30 ORG x 3 KL]
3 HR x 1 LOK]
[61 ORG x 1 LOK]
- Narasumber 0
LOK]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Selatan) [4 ORG x 2 PP x 1 8,00 OK 145.000 1.160.000 SBM
KL]
- Panitia 0
LOK]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Selatan) [4 ORG x 2 PP x 1 8,00 OK 145.000 1.160.000 SBM
KL]
ORG x 4 HR x 1 LOK]
[60 ORG x 1 LOK]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 42
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Narasumber 0
LOK]
x 1 KL]
- Panitia 0
LOK]
x 1 KL]
> Klinik Penyusunan RRTR/RDTR di NTB 88.981.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Nusa Tenggara Ba [3
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota NUSA TENGGARA BARAT [38 114,00 OH 120.000 13.680.000 SBM
ORG x 3 HR x 1 LOK]
[32 ORG x 1 LOK]
- Narasumber 0
LOK]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas [2 ORG x 2 PP x 1 LOK] 4,00 OK 231.000 924.000
- Panitia 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [1 ORG x 2 PP x 1 2,00 OK 256.000 512.000 SBM
LOK]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas [1 ORG x 2 PP x 1 LOK] 2,00 OK 231.000 462.000
> Klinik Penyusunan RRTR/RDTR di Papua 125.628.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Papua) [32 ORG x 2 PK
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota P A P U A [32 ORG x 3 HR x 1 96,00 OH 200.000 19.200.000 SBM
LOK]
[32 ORG x 1 LOK]
- Narasumber 0
LOK]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Papua) [2 ORG x 2 PP x 1 LOK] 4,00 OK 431.000 1.724.000 SBM
- Panitia 0
LOK]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Papua) [2 ORG x 2 PP x 1 LOK] 4,00 OK 431.000 1.724.000 SBM

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 43
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> MENGHADIRI RAPAT DI D.I YOGYAKARTA 6.032.000

KL]
5541.005 Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata Ruang 30,00 Persub. 3.460.000.000
[Base Line] RTR
Lokasi : KOTA JAKARTA SELATAN Provinsi
Wilayah Sumatera
Tata Ruang di Wilayah Sumatera
Sumatera
> RAPAT KONSULTASI 11.800.000
> Pencetakan Buku 35.000.000
- Permen ATR No. 6 Tahun 2017 100,00 SET 65.000 6.500.000
- Pencetakan Lainnya 1,00 LS 7.000.000 7.000.000
- Laporan Pendahuluan [5 BK x 1 KL] 5,00 SET 100.000 500.000
- Laporan Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 SET 150.000 750.000
- Proceeding [5 BK x 1 KL] 5,00 SET 125.000 625.000
- CD/DVD [5 SET x 1 KL] 5,00 SET 20.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 951.000 951.000
- Tenaga Ahli Pemetaan/GIS [1 ORG x 11 BLN] 11,00 OB 6.000.000 66.000.000
> Pembahasan Forum Lintas Sektor 25.200.000
JAM x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 44
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
JAM x 2 KL]
JAM x 2 KL]
> Pembahasan Forum Lintas Sektor 33.600.000
JAM x 4 KL]
JAM x 4 KL]
JAM x 4 KL]
> Rapat Koordinasi di daerah 151.008.000
- Narasumber 0
x 1 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [3 ORG x 1 HR x 2 LOK x 1 6,00 HARI 372.000 2.232.000
KL]
- Panitia 0
x 1 KL]
KL]
- Survey dan Pengumpulan data 0
x 1 KL]
KL]
> PEMBAHASAN PERSIAPAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DI JAKARTA 57.040.000
JAKARTA [20 ORG x 1 HR x 4 KL]
[20 ORG x 4 KL]
ORG x 1 HR x 6 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 45
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[55 ORG x 6 KL]
> RAPAT KOORDINASI DI DAERAH 121.836.000
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Board di Luar Kantor [2 132,00 OK 718.000 94.776.000
HR x 33 ORG x 2 KL]
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota [2 HR x 33 ORG x 2 KL] 132,00 OH 130.000 17.160.000
[33 ORG x 2 KL]
Tata Ruang di Wilayah Jawa dan Bali
Jawa dan Bali
> RAPAT KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH 18.600.000
> RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTOR DI JAKARTA 75.600.000
- Pencetakan Buku Permen ATR No. 1 Tahun 2018 100,00 BK 75.000 7.500.000
- Pencetakan Buku Permen ATR No. 16 Tahun 2018 100,00 BK 75.000 7.500.000
- CD/DVD [5 SET x 1 KL] 5,00 SET 10.000 50.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.022.000 1.022.000
- Tenaga Ahli Pemetaan/GIS [1 ORG x 11 BLN] 11,00 OB 6.000.000 66.000.000
- Rapat Koordinasi Lintas Sektor di Jakarta 0
JAM x 12 KL]
JAM x 12 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 46
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

x 2 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah) [2 ORG x 2 PP x 2 KL x 4 32,00 OK 213.000 6.816.000
LOK]
KL]
> RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTOR DI JAKARTA 598.920.000
ORG x 1 HR x 12 KL]
[70 ORG x 12 KL]
Tata Ruang di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
> PEMBAHASAN FORUM LINTAS SEKTOR REVISI RTRW KOTA BONTANG 6.750.000
> PEMBAHASAN FORUM LINTAS SEKTOR RTRW KABUPATEN BUTON 8.400.000
TENGAH DAN KOTA GORONTALO
> Rapat Koordinasi Percepatan Persub 13.500.000
- Pencetakan Buku Permen ATR No.1 Tahun 2018 [50 BK x 1 KL] 50,00 BK 75.000 3.750.000
- Pencetakan Buku Permen ATR No.16 Tahun 2018 [50 BK x 1 KL] 50,00 BK 75.000 3.750.000
- CD/DVD [5 SET x 1 KL] 5,00 SET 10.000 50.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 47
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Fotocopy 1,00 LS 4.740.000 4.740.000
- Asisten Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota [1 ORG x 11 11,00 OB 5.000.000 55.000.000
BLN]
> Pembahasan Forum Lintas Sektor di Jakarta 6.500.000
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
> PEMBAHASAN FORUM LINTAS SEKTOR RDTR KAWASAN PERKOTAAN 10.300.000
SAMBAS DAN RTRW KONAWE SELATAN
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
JAM x 1 KL]
> RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PERSUB 2.700.000
JAM x 1 KL]
x 1 KL]
KL]
- Transportasi ke Kabupaten/Kota [1 ORG x 2 PP x 5 LOK x 1 KL] 10,00 OK 1.000.000 10.000.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 48
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN PK RTRW KE YOGYA 10.241.000

KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (D.I. Yogyakarta) [2 ORG x 4,00 OH 420.000 1.680.000 SBM
2 HR x 1 KL]
(D.I. YOGYAKARTA) [2 ORG x 1 HR x 1 KL]
> BELANJA PERJALANAN DINAS BIASA KE PALU 5.773.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sulawesi Tengah) [1 ORG 1,00 OH 370.000 370.000 SBM
x 1 HR x 1 KL]
- Transportasi ke Kabupaten/Kota [1 ORG x 2 PP x 1 LOK] 2,00 OK 165.000 330.000
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE SULAWESI TENGAH (PERSIAPAN 21.631.000
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RTRW/RDTR TERDAMPAK BENCANA)
- Uang Transportasi dan Taksi [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 165.000 990.000
- Uang Penginapan [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 1.450.000 1.450.000
KL]
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE SINGKAWANG 5.331.000
KL]
- Transport ke Singkawang [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 257.000 514.000
x 3 HR x 1 KL]
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE SULAWESI SELATAN (PARE-PARE) 8.000.000
- Biaya Taksi (Daerah) [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 145.000 290.000
- Transport ke kab/kota [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 225.000 450.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sulawesi Selatan) [1 ORG 3,00 OH 430.000 1.290.000 SBM
x 3 HR x 1 KL]
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE PALU 22.082.000
- Transport ke Kab/Kota [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 165.000 990.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sulawesi Tengah) [3 ORG 6,00 OH 370.000 2.220.000 SBM
x 2 HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 49
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(SULAWESI TENGAH) [1 ORG x 1 HR x 1 KL]
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon IV/Golongan III 1,00 HARI 1.400.000 1.400.000
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE SULAWESI SELATAN DAN SULAWESI 10.322.000
TENAH
- Perjalan ke Makassar (UPG) - Palu (pp) [1 ORG x 1 KL] 1,00 OK 2.210.000 2.210.000
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sulawesi Selatan) [1 ORG 2,00 OH 430.000 860.000 SBM
x 2 HR x 1 KL]
x 1 HR x 1 KL]
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE GORONTALO 9.364.000
Ekonomi GORONTALO - JAKARTA [1 ORG x 1 KL]
- Transportasi ke Kabupaten/Kota [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 240.000 480.000
x 1 KL]
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE GORONTALO 6.344.000
x 1 KL]
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE PALANGKARAYA 6.635.000
Ekonomi JAKARTA - PALANGKARAYA [1 ORG x 1 KL]
ORG x 3 HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 50
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
x 1 HR x 1 KL]
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon IV/Golongan III 1,00 OH 1.094.000 1.094.000
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN KE TARAKAN 8.067.000
Ekonomi JAKARTA - TARAKAN [1 ORG x 1 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Kalimantan Timur) [1 3,00 OH 430.000 1.290.000 SBM
ORG x 3 HR x 1 KL]
(KALIMANTAN TIMUR) [1 ORG x 2 HR x 1 KL]
x 3 HR x 1 KL]
> Dalam rangka narasumber ke bogor 600.000
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota bogor [1 ORG x 2 PP x 1 2,00 OK 300.000 600.000 SBM
KL]
> DALAM RANGKA KOORDINASI DAN PENGELOLAAN DATA RTRW DI 5.274.000
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
> DALAM RANGKA SURVEY LAPANGAN DAN PEGUMPULAN DATA TARAKAN 8.367.000
> DALAM RANGKA SURVEY LAPANGAN DAN PEGUMPULAN DATA SOPPENG 7.075.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 51
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> DALAM RANGKA SURVEY LAPANGAN DAN PEGUMPULAN DATA BANTAENG 7.115.000
> PENDAMPINGAN PALU 8.967.000
> PENDAMPINGAN KONAWE KEPULAUAN 8.546.000
> PENDAMPINGAN KONAWE KEPULAUAN 11.637.000
- Transportasi ke Kabupaten/Kota [1 ORG x 2 PP x 1 KL] 2,00 OK 1.500.000 3.000.000
> PENDAMPINGAN KAPUAS HULU 6.563.000
> PENDAMPINGAN SINTANG 6.563.000
> RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PERSUB 78.480.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 52
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 1 KL]
[60 ORG x 1 KL]
ORG x 1 HR x 1 KL]
[90 ORG x 1 KL]
ORG x 1 HR x 1 KL]
[85 ORG x 1 KL]
> PEMBAHASAN FORUM LINTAS SEKTOR RDTR KAWASAN PERKOTAAN 73.600.000
SAMBAS DAN RTRW KONAWE SELATAN
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Day di Luar Kantor [1 80,00 OK 500.000 40.000.000
HR x 80 ORG x 1 KL]
ORG x 1 HR x 1 KL]
[120 ORG x 1 KL]
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Day di Luar Kantor [1 80,00 OK 500.000 40.000.000
HR x 80 ORG x 1 KL]
ORG x 1 HR x 1 KL]
[107 ORG x 1 KL]
Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Tata Ruang di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
> RAPAT KOORDINASI DI PUSAT 3.000.000
> PENCETAKAN PEDOMAN 45.500.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 53
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Pencetakan Permen ATR No. 16Tahun 2018 100,00 BK 100.000 10.000.000
- CD/DVD [10 SET x 1 KL] 10,00 SET 10.000 100.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.689.000 2.689.000
- Tenaga Ahli Perencana Wilayah dan Kota [1 ORG x 10 BLN] 10,00 OB 7.000.000 70.000.000
> RAPAT PRA LINSEK DI JAKARTA 5.000.000
JAM x 2 KL]
JAM x 4 KL]
JAM x 4 KL]
x 1 KL]
- Biaya Taksi Daerah [2 ORG x 2 PP x 5 KL] 20,00 OK 240.000 4.800.000
- Transport Lokal dari Provinsi ke Kab/Kota Tujuan [2 ORG x 2 PP x 5 20,00 OK 300.000 6.000.000
KL]
KL]
LOK x 1 KL]
- Biaya Taksi Daerah [2 ORG x 2 PP x 10 KL] 40,00 OK 240.000 9.600.000
- Transport Lokal dari Provinsi ke Kab/Kota Tujuan [2 ORG x 2 PP x 40,00 OK 300.000 12.000.000
10 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 54
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [2 ORG x 3 HR x 10 LOK x 60,00 OK 456.000 27.360.000
1 KL]
ORG x 1 HR x 1 KL]
[30 ORG x 1 KL]
ORG x 1 HR x 4 KL]
[60 ORG x 4 KL]
ORG x 1 HR x 2 KL]
[30 ORG x 2 KL]
5541.006 Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah 14,00 Provinsi 26.938.385.000
[Base Line]
051 Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah 26.938.385.000 U
A Fasilitasi Legislasi RDTR Prov DIY 700.000.000
> RAPAT BIASA (TKPRD) DI PROVINSI 7.100.000
> RAPAT PENDAMPINGAN KE KABUPATEN (4 RDTR) 3.195.000
- Snack Rapat Biasa [15 ORG x 3 KL] 45,00 OK 15.000 675.000
- Penggandaan Materi [15 ORG x 3 KL] 45,00 OK 20.000 900.000
> Rapat dalam Rangka Klinik di Provinsi 7.200.000
- Spanduk/Dokumentasi 3,00 LS 500.000 1.500.000
- Fotocopy 3,00 LS 300.000 900.000
> Rapat dalam rangka Sosialisasi di Provinsi 4.300.000
- Spanduk/Dokumentasi 1,00 LS 500.000 500.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 55
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Fotocopy 1,00 LS 300.000 300.000

> PELAPORAN MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN 1.250.000
- Laporan Kegiatan Rapat TKPRD [1 LAP x 4 KL] 4,00 LAP 100.000 400.000
- Laporan Kegiatan Pendampingan ke Kabupaten [1 LAP x 3 KL] 3,00 LAP 150.000 450.000
- Laporan Kegiatan klinik di Provinsi [1 LAP x 3 KL] 3,00 LAP 100.000 300.000
- Laporan Kegiatan Sosilisasi di Provinsi [1 LAP x 1 KL] 1,00 LAP 100.000 100.000
522121 Belanja Jasa Pos dan Giro 1.132.000 RM
- Pengiriman dokumen SPJ ke Jakarta 1,00 LS 1.132.000 1.132.000
- Tenaga Ahli KLHS [1 ORG x 8 BLN] 8,00 OB 5.300.000 42.400.000
> Rapat Sosialisasi 6.100.000
JP x 1 HR]
> RAPAT KLINIK 12.900.000
JP x 1 HR]
- Dalam Rangka Konsultasi, Asistebsi dan Koordinasi 0
- Tiket (Jakarta) [2 ORG x 4 KL] 8,00 OK 2.000.000 16.000.000
- Penginapan (Jakarta) [2 ORG x 1 HR x 4 KL] 8,00 HARI 610.000 4.880.000
- Uang Taksi Daerah [2 ORG x 2 PP x 4 KL] 16,00 OK 118.000 1.888.000
- Uang Taksi Jakarta [2 ORG x 2 PP x 4 KL] 16,00 OK 256.000 4.096.000
- Biaya perjalanan Narasumber Pusat dalam rangka sosialisasi di DIY 0
- Penginapan [1 ORG x 1 HR x 1 KL] 1,00 HARI 900.000 900.000
- Uang Taksi Daerah [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 118.000 472.000
- Biaya perjalanan Narasumber Pusat dalam rangka Klinik di DIY 0
- Penginapan [2 ORG x 1 HR x 3 KL] 6,00 HARI 900.000 5.400.000
- Biaya transport Rapat TKPRD Di Provinsi 0
- Biaya transport darat dari Ibukota Provinsi ke Kabupaten dalam 0
rangka Pendampingan
- Pendampingan Ke Kabupaten Sleman [4 ORG x 1 PP x 4 KL] 16,00 OK 400.000 6.400.000
- Pendampingan Ke Kabupaten Bantul [4 ORG x 1 PP x 4 KL] 16,00 OK 500.000 8.000.000
- Pendampingan Ke Kabupaten Kulon Progo [4 ORG x 1 PP x 2 KL] 8,00 OK 700.000 5.600.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 56
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Pendampingan Ke Kabupaten GunungKidul [4 ORG x 1 PP x 4 KL] 16,00 OK 700.000 11.200.000

> Dalam Rangka Rapat Sosialisasi di DIY 32.025.000
- Paket Fullboard dalam Kota DIY [35 ORG x 1 PKT x 1 KL] 35,00 OP 625.000 21.875.000
- Uang Harian Paket Meeting Fullboard [35 ORG x 1 HR x 1 KL] 35,00 OH 140.000 4.900.000
> Dalam Rangka Klinik di Provinsi 50.640.000
- Paket Fullboard dalam Kota DIY [16 ORG x 1 PKT x 3 KL] 48,00 OP 625.000 30.000.000
B Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa Tengah 1.158.890.000
> RDTR DI PROVINSI JATENG 16.714.000
>> Rapat Biasa TKPRD Provinsi 4.240.000
>> RAPAT SOSIALISASI 5.724.000
- Fotocopy 1,00 LS 924.000 924.000
>> Pelaporan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 6.750.000
- Pendahuluan [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 80.000 400.000
- Prosiding [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 120.000 600.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 150.000 750.000
- Bulanan [5 BK x 10 KL] 50,00 BK 100.000 5.000.000
> RDTR DI KAB PEMALANG (RDTR KAW PERKOTAAN. PEMALANG) 1.900.000
- Prosiding [5 BK x 2 KL] 10,00 BK 100.000 1.000.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
>> DALAM RANGKA KLINIK DI PROVINSI 3.640.000
- Fotocopy 1,00 LS 200.000 200.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
> RDTR DI KAB SUKOHARJO (RDTR KEC. SUKOHARJO, KEC. GROGOL, KEC. 16.278.000
KARTASURA)
>> RAPAT PENDAMPINGAN DI KABUPATEN/KOTA 3.120.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 57
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

>> DALAM RANGKA KLINIK DI PROVINSI 7.458.000
- Fotocopy 1,00 LS 418.000 418.000
- Pendahuluan [5 BK x 3 KL] 15,00 BK 80.000 1.200.000
- Akhir [5 BK x 3 KL] 15,00 BK 100.000 1.500.000
> RDTR DI KAB BANYUMAS (RDTR PERKOTAAN PURWOKERTO) 3.460.000
>> RAPAT PENDAMPINGAN DI KABUPATEN/KOTA 1.560.000
- Makan Rapat Biasa [20 ORG x 1 KL] 20,00 OK 38.000 760.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
> RDTR DI KAB BATANG (RDTR KEC. LIMPUNG) 1.900.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
- Tenaga Ahli Planologi 1,00 LS 60.000.000 60.000.000
- Tenaga Ahli Pemetaan / SIG 1,00 LS 60.000.000 60.000.000
> RDTR DI KABUPATEN 770.000.000
- Tenaga Ahli Planologi 7,00 LS 55.000.000 385.000.000
- Tenaga Ahli Pemetaan / SIG 7,00 LS 55.000.000 385.000.000
> Rapat Sosialisasi 8.600.000
JP x 1 HR]
> KLINIK DI PROVINSI 7.200.000
JP x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 58
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> Dalam Rangka Pendampingan 31.620.000

- Transportasi [3 ORG x 1 HR x 17 KL] 51,00 OK 250.000 12.750.000
- Paket Fullboard Luar Kota [46 ORG x 1 PKT x 1 KL] 46,00 OP 675.000 31.050.000
> DALAM RANGKA KLINIK DI PROVINSI 34.380.000
- Paket Fullboard dalam Kota Jawa Tengah [18 ORG x 1 PKT x 2 KL] 36,00 OP 675.000 24.300.000
> Rapat TKPRD di Provinsi 4.200.000
[14 ORG x 2 KL]
C Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jawa Timur 2.200.000.000
> RAPAT BIASA (KLINIK/TKPRD) DI PROVINSI 60.995.000
> RAPAT SOSIALISASI 9.801.000
- Spanduk/Dokumentasi 1,00 OK 801.000 801.000
- Fotocopy 1,00 OK 1.000.000 1.000.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 400.000 2.000.000
JP x 1 HR]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 59
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Di Kabupaten / Kota 0
- Penginapan (Di Kab/Kota) [2 ORG x 1 HR x 16 KL] 32,00 HARI 500.000 16.000.000
- Uang Transport Lokal [2 ORG x 2 HR x 16 KL] 64,00 HARI 285.000 18.240.000
- Paket Fullboard dalam Kota Jawa Timur [40 ORG x 1 PKT x 1 KL] 40,00 OP 650.000 26.000.000
- Klinik/TKPRD 0
[20 ORG x 1 KL x 22 KL]
D Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Banten 2.005.515.000
> PROVINSI BANTEN 36.220.000
- PELAKSANAAN SOSIALISASI 0
- Spanduk 2,00 SET 250.000 500.000
- Dokumentasi 1,00 SET 500.000 500.000
- Laporan Proceeding [1 BK x 4 KL] 4,00 SET 100.000 400.000
- PELAKSANAAN KLINIK 0
- Spanduk [1 SET x 2 KL] 2,00 SET 50.000 100.000
- Laporan Proceeding [2 EKS x 2 KL] 4,00 SET 50.000 200.000
- PEMBAHASAN TKPRD 0
- PENGGANDAAN PENDUKUNG KEGIATAN 0
- Penggandaan Pendukung Kegiatan 2.825,00 LBR 200 565.000
- PENGGANDAAN LAPORAN 0
- Penggandaan Laporan Pendahuluan [1 EKS x 3 KL] 3,00 EKS 50.000 150.000
- Penggandaan Laporan Monitoring Bulanan [1 EKS x 9 BLN x 3 KL] 27,00 EKS 50.000 1.350.000
- Penggandaan Laporan Akhir [1 EKS x 3 KL] 3,00 EKS 100.000 300.000
> PEMBAHASAN RDTR KAB/KOTA 90.530.000
>> KABUPATEN SERANG 38.850.000
- Pembahasan Materi Teknis dan Peta (5 Lokasi) 0
- Pembahasan KLHS dan Naskah Akademis (5 Lokasi) 0
- Dokumentasi Kegiatan 0
- Dokumentasi Pembahasan RDTR Kab/Kota [5 LOK x 1 KL] 5,00 OK 50.000 250.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 60
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- RDTR Di Kabupaten Serang (5 Lokasi) 0
- Updating Materi Teknis 0
- Buku Rencana [5 LOK x 3 KL] 15,00 EKS 250.000 3.750.000
- Buku Fakta Dan Analisa [5 LOK x 3 KL] 15,00 BH 350.000 5.250.000
- Buku KLHS [5 LOK x 3 KL] 15,00 EKS 250.000 3.750.000
- Album Peta [5 LOK x 3 KL] 15,00 BH 250.000 3.750.000
- Naskah Akademis [5 LOK x 3 KL] 15,00 BH 75.000 1.125.000
- Buku Ranperda 5 RDTR Kecamatan di Kabupaten Serang 0
- Buku Ranperda 5 RDTR Kecamatan di Kabupaten Serang [1 EKS x 3 3,00 EKS 100.000 300.000
KL]
- DVD Softcopy [1 EKS x 3 KL] 3,00 BH 25.000 75.000
>> KOTA SERANG 51.680.000
- Pembahasan Updating Materi Teknis 0
- Pembahasan Updating Peta 0
- Pembahasan Updating KLHS 0
- Dokumentasi Kegiatan 0
- Dokumentasi Pembahasan RDTR Kab/Kota 1,00 SET 100.000 100.000
- RDTR PROV BANTEN DI KOTA SERANG (RDTR KOTA SERANG) 0
- Updating Materi Teknis 0
- Naskah Akademis [2 LOK x 3 KL] 6,00 BH 75.000 450.000
- Buku Ranperda [2 LOK x 3 KL] 6,00 BH 100.000 600.000
- DVD Softcopy [2 LOK x 3 KL] 6,00 BH 25.000 150.000
- KABUPATEN PANDEGLANG 0
- RDTR DI KAB PANDEGLANG (RDTR PERKOTAAN CIBALIUNG) 0
- Expose Pendahuluan 0
- Expose Laporan Akhir 0
- RDTR PROV BANTEN DI KAB PANDEGLANG (1 LOKASI) 0
- Rapat Koordinasi TKPRD Kabupaten 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 61
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Penggandaan Materi 1,00 PKT 3.020.000 3.020.000
- Kansultansi Publik 0
- KOTA TANGERANG 0
- Naskah Akademis [2 LOK x 3 KL] 6,00 BH 75.000 450.000
- Buku Ranperda [2 LOK x 3 KL] 6,00 BH 100.000 600.000
- DVD Softcopy [2 LOK x 3 KL] 6,00 BH 25.000 150.000
> KABUPATEN SERANG 135.000.000
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN CIRUAS) 135.000.000
- Tenaga Ahli Planologi [1 ORG x 9 BLN x 1 LOK] 9,00 OB 5.000.000 45.000.000
- Tenaga Ahli Pemetaan [1 ORG x 9 BLN x 1 LOK] 9,00 OB 5.000.000 45.000.000
- Tenaga Ahli Lingkungan Hidup [1 ORG x 9 BLN x 1 LOK] 9,00 OB 5.000.000 45.000.000
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASANPERKOTAAN KRAGILAN) 135.000.000
- Tenaga Ahli Pemetaan [1 ORG x 9 BLN] 9,00 OB 5.000.000 45.000.000
- Tenaga Ahli Lingkungan Hidup [1 ORG x 9 BLN] 9,00 OB 5.000.000 45.000.000
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU) 135.000.000
- Tenaga Ahli Hukum [1 ORG x 9 BLN] 9,00 OB 5.000.000 45.000.000
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN WARINGIN 135.000.000
KURUNG)
>> RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN BAROS) 135.000.000
> KOTA SERANG 180.000.000
> KABUPATEN LEBAK 80.000.000
> KABUPATEN PANDEGLANG 105.000.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 62
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> KOTA TANGERANG 225.000.000
> KOTA TANGERANG SELATAN 225.000.000
- PELAKSANAAN SOSIALISASI 0
JAM x 1 KL]
- PELAKSANAAN KLINIK 0
- Pelaksanaan Klinik RDTR PROV BANTEN DI KOTA TANGERANG DAN 0
KOTA TANGERANG SELATAN
JAM x 2 KL]
- PELAKSANAAN TKPRD 0
JAM x 6 KL]
> PROVINSI BANTEN 43.500.000
- Dalam rangka asistensi/verifikasi Peta ke BIG 0
- Uang Transportasi Luar Kota [2 ORG x 1 HR x 3 KL] 6,00 OH 300.000 1.800.000
- Dalam rangka Konsultansi/koordinasi/asistensi PerSUB Ke Kemen 0
ATR/BPN
- Dalam rangka MONITORING KAB/KOTA 0
- Kota Tangerang 0
- Kota Serang 0
- Kabupaten Pandeglang 0
- Kota Tangerang Selatan 0
- Kabupaten Lebak 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 63
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Kabupaten Serang 0
- RDTR DI KAB SERANG (RDTR KAWASAN PERKOTAAN 0
KRAMATWATU)
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [2 ORG x 1 HR x 2 KL x 5 20,00 OH 430.000 8.600.000
LOK]
- Uang Transportasi Luar Kota [2 ORG x 1 HR x 2 KL x 5 LOK] 20,00 OH 300.000 6.000.000
- Dalam rangka asistensi PerSUB Ke Kemen ATR/BPN 0
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota [2 ORG x 1 HR x 5 KL x 5 50,00 OH 530.000 26.500.000
LOK]
- Uang Transportasi Luar Kota [2 ORG x 1 HR x 5 KL x 5 LOK] 50,00 OH 500.000 25.000.000
- Kabupaten Serang 0
> RDTR PROV BANTEN DI KOTA SERANG (RDTR KOTA SERANG) 17.750.000
- Dalam rangka koordinasi Provinsi 0
- Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Kota (Banten) [1 ORG x 1 HR x 1,00 OH 150.000 150.000
1 KL]
> RDTR PROV BANTEN DI KOTA TANGERANG (RDTR KOTA TANGERANG ) 23.310.000
> RDTR PROV BANTEN DI KOTA TANGERANG SELATAN (RDTR KOTA 16.790.000
TANGERANG SELATAN)

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 64
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> PEMBAHASAN TKPRD 31.500.000
- Uang Transport Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota [35 ORG x 6 KL x 1 210,00 OK 150.000 31.500.000
LOK]
> SOSIALISASI 49.815.000
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota B A N T E N [45 ORG x 1 HR x 45,00 OH 120.000 5.400.000
1 KL]
> KLINIK 15.000.000
[50 ORG x 1 HR x 1 KL x 2 LOK]
> UANG TRANSPORT KEGIATAN DALAM KABUPATEN/KOTA 76.500.000
>> KABUPATEN SERANG 30.000.000
- PEMBAHASAN MATERI TEKNIS DAN PETA (5 LOKASI) 0
LOK]
- Pembahasan Updating KLHS dan Naskah Akademis (5 Lokasi) 0
LOK]
>> KOTA SERANG 34.500.000
- Pembahasan Updating Materi Teknis 0
LOK]
- Pembahasan Updating Peta 0
LOK]
- Pembahasan Updating KLHS 0
LOK]
>> KABUPATEN PANDEGLANG 12.000.000
- Expose Pendahuluan 0
LOK]
- Uji Publik 0
LOK]
E Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Jambi 831.750.000
> PELAKSANAAN PERCEPATAN RDTR DI PROVINSI JAMBI 18.300.000
- Rapat Biasa (TKPRD) Di Provinsi 0
- Makan Rapat Biasa J A M B I [30 ORG x 5 KL] 150,00 OK 30.000 4.500.000 SBM
- Rapat Sosialisasi 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 65
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Spanduk/Dokumentasi 1,00 LS 1.000.000 1.000.000
- Fotocopy 1,00 LS 800.000 800.000
> PROVINSI JAMBI 39.000.000
> RDTR DI KAB/KOTA 572.000.000
- Rapat Sosialisasi Di Provinsi Jambi 0
JP x 1 HR]
> RDTR DI PROVINSI JAMBI 84.100.000
- Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP) 1,00 PKT 20.000.000 20.000.000
Ekonomi
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota 1,00 PKT 8.800.000 8.800.000
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon IV/Golongan III 1,00 PKT 5.200.000 5.200.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Daerah) 1,00 PKT 4.800.000 4.800.000
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Jakarta) 1,00 PKT 4.800.000 4.800.000
- Rapat TKPRD Di Provinsi 0
- Uang Transport (diluar Dinas Taru Provinsi selaku penyelenggara) 270,00 OK 150.000 40.500.000
> RDTR DI PROVINSI JAMBI 47.250.000
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Board di Luar Kantor - 35,00 OK 900.000 31.500.000
Pejabat Eselon III ke bawah [35 ORG x 1 PKT x 1 KL
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota [35 ORG x 2 HR x 1 KL] 70,00 OH 150.000 10.500.000
F Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sumatera Barat 1.650.000.000
- Fotocopy 1,00 OK 5.750.000 5.750.000
> Rapat Pendampingan di Kabupaten/Kota 30.960.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 66
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> DALAM RANGKA PEMBAHASAN PRA LOKET DI KEMEN ATR 13.520.000

- Penggandaan Materi 4,00 OK 2.000.000 8.000.000
> DALAM RANGKA PEMBAHASAN PASCA LINTAS SEKTOR DI KEMEN ATR 13.520.000
- Penggandaan Materi 4,00 OK 2.000.000 8.000.000
> Dalam Rangka Klinik di Kabupaten/ Kota 10.480.000
- Fotocopy 2,00 LS 740.000 1.480.000
> PELAPORAN DAN MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN 10.000.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
- Biaya Pengiriman Laporan 1,00 LS 1.500.000 1.500.000
- Honorarium Narasumber/Pembahas (Menteri/Pejabat Setingkat 6,00 OJ 1.700.000 10.200.000 SBM
Menteri) [3 ORG x 2 JP x 1 KL]
> DALAM RANGKA KONSULTASI, ASISTENSI DAN KOORDINASI 97.984.000
> DALAM RANGKA PEMBAHASAN PRA LOKET DI KEMEN ATR 93.528.000
> DALAM RANGKA PEMBAHASAN LINTAS SEKTOR DI KEMEN ATR 71.100.000
- Uang Representasi [1 ORG x 3 HR x 3 KL] 9,00 HARI 150.000 1.350.000
- Penginapan Es. II (Jakarta) [1 ORG x 2 HR x 3 KL] 6,00 HARI 1.490.000 8.940.000
- Penginapan Es. III (Jakarta) [2 ORG x 2 HR x 3 KL] 12,00 HARI 992.000 11.904.000
> DALAM RANGKA PEMBAHASAN PASCA LINTAS SEKTOR DI KEMEN ATR 93.528.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 67
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN DAN KLINIK 64.800.000
- Transportasi ke Kabupaten Kota [4 ORG x 1 PP x 27 KL] 108,00 OK 220.000 23.760.000
- Dalam rangka pembahasan Pra Loket di Kemen ATR 0
- Uang Saku Rapat dalam kantor Gol IV [20 ORG x 4 KL] 80,00 HARI 400.000 32.000.000
- Dalam rangka pembahasan Pasca Lintas Sektor di Kemen ATR 0
- Uang Saku Rapat dalam kantor Gol IV [20 ORG x 4 KL] 80,00 HARI 400.000 32.000.000
> Dalam Rangka Sosialisasi 105.400.000
- Paket Fullboard dalam Kota [50 ORG x 2 PKT x 1 KL] 100,00 OP 724.000 72.400.000
> Dalam Rangka Klinik di Kabupaten/ Kota 158.880.000
G Fasilitasi Legislasi RDTR Aceh 2.191.110.000
- Spanduk/Dokumentasi 1,00 OK 8.000.000 8.000.000
- Fotocopy 1,00 OK 12.000.000 12.000.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
- Fasilitasi Penyusunan Dokumen 8 RDTR [3 BK x 8 KEG] 24,00 BK 2.000.000 48.000.000
> Rapat Biasa (TKPRD) Di Provinsi 30.400.000
- Tenaga Ahli GIS Wilayah 1 [1 ORG x 10 BLN] 10,00 OB 7.175.000 71.750.000
- Tenaga Ahli GIS Wilayah 2 [1 ORG x 10 BLN] 10,00 OB 7.175.000 71.750.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 68
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Dalam Rangka Klinik di Provinsi 0

JP x 7 KL]
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 1.075.140.000 RM
- Penginapan Pejabat Esselon III / GOL IV (Jakarta) [1 ORG x 2 HR x 30,00 HARI 992.000 29.760.000
15 KL]
- Penginapan Pejabat Esselon IV / GOL III (Jakarta) [4 ORG x 2 HR x 120,00 HARI 610.000 73.200.000
15 KL]
- Rapat TKPRD Di Provinsi 0
- Uang Transport (diluar Dinas PUPR Provinsi Aceh selaku 320,00 OK 150.000 48.000.000
penyelenggara) [40 ORG x 1 PP x 8 KL]
> Dalam Rangka Pendampingan dan Klinik 411.180.000
- Uang Transport (diluar Dinas PUPR Provinsi Aceh selaku 240,00 OK 270.000 64.800.000
- Penginapan Pejabat Esselon III / GOL IV [1 ORG x 2 HR x 15 KL] 30,00 HARI 1.294.000 38.820.000
- Penginapan Esselon IV / GOL III [7 ORG x 2 HR x 15 KL] 210,00 HARI 556.000 116.760.000
H Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Riau 707.000.000
> RAPAT TKPRD PROVINSI RIAU 4.480.000
- Makan Rapat Biasa R I A U [80 ORG x 1 KALI] 80,00 OK 40.000 3.200.000 SBM
- Snack Rapat Biasa R I A U [80 ORG x 1 KALI] 80,00 OK 16.000 1.280.000 SBM
> RAPAT PELAKSANAAN KEGIATAN 11.200.000
> SOSIALISASI DAN KLINIK PEMETAAN SERTA KLINIK PERCEPATAN 16.900.000
LEGISLASI RTRW
- Seminar Kit [52 ORG x 1 KALI] 52,00 OK 250.000 13.000.000
- Penggandaan Materi [52 ORG x 1 KALI] 52,00 OK 50.000 2.600.000
- Spanduk 1,00 LS 500.000 500.000
- Fotokopi 1,00 LS 800.000 800.000
- Laporan Pendahuluan [5 BK x 1 KALI] 5,00 BK 100.000 500.000
- Laporan Bulanan [5 BK x 10 KALI] 50,00 BK 100.000 5.000.000
- Laporan Prosiding [5 BK x 1 KALI] 5,00 BK 150.000 750.000
- Laporan Akhir [5 BK x 1 KALI] 5,00 BK 100.000 500.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 69
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Laporan Bulanan Konsultan Individual [4 ORG x 9 BLN x 1 BK] 36,00 BK 50.000 1.800.000
- Laporan Bulanan Konsultan Individual [1 ORG x 7 BLN x 1 BK] 7,00 BK 50.000 350.000
- Fotokopi 1,00 LS 1.349.000 1.349.000
- ATK/Bahan Komputer [1 PKT x 10 BLN] 10,00 PKT 300.000 3.000.000
> RAPAT PENDAMPINGAN RDTR KOTA PEKANBARU/KONSULTASI PUBLIK 33.150.000
- Penggandaan Materi [250 ORG x 1 KALI] 250,00 OK 75.000 18.750.000
> PELAPORAN PELAKSANAAN PERCEPATAN LEGISLASI RDTR KOTA 1.750.000
PEKANBARU
- Laporan Pendahuluan [5 BK x 1 KALI] 5,00 BK 100.000 500.000
- Laporan Prosiding [5 BK x 1 KALI] 5,00 BK 150.000 750.000
- Laporan Akhir [5 BK x 1 KALI] 5,00 BK 100.000 500.000
> PROSES LINTAS SEKTOR 5.000.000
- Penggandaan Materi 1,00 KEG 5.000.000 5.000.000
> PROSES PERSETUJUAN SUBSTANSI 5.000.000
- Penggandaan Materi 1,00 KEG 5.000.000 5.000.000
> PEMBAHASAN PASCA LINSEK 4.140.000
- Makan Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [20 ORG x 3 KALI] 60,00 OK 47.000 2.820.000 SBM
- Snack Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [20 ORG x 3 KALI] 60,00 OK 22.000 1.320.000 SBM
- Pengiriman Laporan 1,00 LS 1.500.000 1.500.000
> PERCEPATAN LEGISLASI RDTR KOTA PEKAN BARU 162.500.000
- Tenaga Ahli Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota [1 ORG x 9 9,00 OB 6.500.000 58.500.000
BLN]
- Tenaga Ahli SIG [1 ORG x 9 BLN] 9,00 OB 6.500.000 58.500.000
- Tenaga Ahli Lingkungan [1 ORG x 7 BLN] 7,00 OB 6.500.000 45.500.000
> PERCEPATAN LEGISLASI RDTR DI PROVINSI RIAU 117.000.000
- Tenaga Ahli Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota [1 ORG x 9 9,00 OB 6.500.000 58.500.000
BLN]
- Tenaga Ahli SIG [1 ORG x 9 BLN] 9,00 OB 6.500.000 58.500.000
522141 Belanja Sewa 1.956.000 RM
> AKOMODASI PEJABAT NEGARA LAINNYA/ESELON II 1.956.000
- Sewa Kendaraan Roda 4 (Riau) [1 UNIT x 2 HARI x 1 KALI] 2,00 HARI 978.000 1.956.000 SBM
> SOSIALISASI DAN KLINIK PEMETAAN 17.100.000
JPL x 1 KALI]
JPL x 1 KALI]
JPL x 1 KALI]
- Honorarium Moderator [1 ORG x 1 KALI] 1,00 ORKAL 700.000 700.000 SBM
> KLINIK PERCEPATAN LEGISLASI RTRW KABUPATEN/KOTA 51.100.000
JPL x 1 KALI]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 70
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Honorarium Moderator [1 ORG x 1 KALI] 1,00 ORKAL 700.000 700.000 SBM

> ASISTENSI/KONSULTASI/KOORDINASI/PENDAMPINGAN/PRA 52.208.000
LOKET/LINSEK/PERSUB
Ekonomi JAKARTA - PEKANBARU [2 ORG x 4 KALI]
HR x 4 KALI]
(D.K.I. JAKARTA) [2 ORG x 2 HR x 4 KALI]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Riau) [2 ORG x 4 KALI x 2 PP] 16,00 OK 94.000 1.504.000 SBM
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [2 ORG x 4 KALI x 2 16,00 OK 256.000 4.096.000 SBM
PP]
> PROSES REKOMENDASI BIG 49.872.000
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota bogor [4 ORG x 2 KALI x 2 16,00 OK 300.000 4.800.000 SBM
PP]
(JAWA BARAT) [4 ORG x 2 HARI x 2 KALI]
HARI x 2 KALI]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Riau) [4 ORG x 2 PP x 2 KALI] 16,00 OK 94.000 1.504.000 SBM
> PEMBAHASAN PASCA LINSEK 22.998.000
HARI x 1 KALI]
(D.K.I. JAKARTA) [3 ORG x 3 HARI x 1 KALI]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Riau) [3 ORG x 2 KALI] 6,00 OK 94.000 564.000 SBM
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (D.K.I. Jakarta) [3 ORG x 2 KALI] 6,00 OK 256.000 1.536.000 SBM
> RAPAT PEMBAHASAN LAINNYA 600.000
[2 ORG x 2 KALI]
- Uang Saku Rapat di Dalam Kantor Golongan IV [20 ORG x 3 KALI] 60,00 ORKAL 400.000 24.000.000 SBM
> SOSIALISASI DAN KLINIK PEMETAAN P2RDTR DI PROVINSI RIAU 60.721.000
Pejabat Eselon III ke bawah (Riau) [24 ORG x 1 HR x
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Half Day di Luar Kantor - 3,00 OP 185.000 555.000 SBM
Pejabat Eselon III ke bawah (Riau) [3 ORG x 1 HR x 1
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota R I A U [44 ORG x 1 HR x 1 KL] 44,00 OH 130.000 5.720.000 SBM
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Luar Kota/Di Dalam Kota R I A U [8 8,00 OH 85.000 680.000 SBM
ORG x 1 HR x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 71
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> AKOMODASI NARASUMBER SOSIALISASI DAN KLINIK PEMETAAN P2RDTR 30.275.000

- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon II (R I A U) [1 1,00 OH 3.119.000 3.119.000 SBM
ORG x 1 HR x 1 KL]
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon III/Golongan IV 5,00 OH 1.650.000 8.250.000 SBM
- Satuan biaya transportasi jakarta ke kota bogor [2 ORG x 2 PP x 1 4,00 OK 300.000 1.200.000 SBM
KL]
KL]
> KLINIK PERCEPATAN LEGISLASI RTRW KABUPATEN/KOTA 11.835.000
- Uang Harian Fullboard Di Dalam Kota R I A U [10 ORG x 1 KL] 10,00 OH 130.000 1.300.000 SBM
> AKOMODASI NARASUMBER PERCEPATAN LEGISLASI RTRW 8.466.000
KABUPATEN/KOTA
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon III/Golongan IV 1,00 OH 1.650.000 1.650.000 SBM
I Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Selatan 1.750.000.000
> PELAKSANAAN PERCEPATAN RDTR DI PROVINSI 49.090.000
- RAPAT BIASA (TKPRD) DI PROVINSI 0
- Makan Rapat Biasa [50 ORG x 1 HR x 7 KL] 350,00 OK 48.000 16.800.000
- Snack Rapat Biasa [50 ORG x 1 HR x 7 KL] 350,00 OK 24.000 8.400.000
- Rapat Evaluasi/Monitoring pelaksanaan Kegiatan 0
- RAPAT SOSIALISASI 0
- PELAPORAN DAN MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN 0
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> RDTR PERKOTAAN PINRANG KABUPATEN PINRANG 38.035.000
- RAPAT PENDAMPINGAN DI KABUPATEN/KOTA 0
- Dalam Rangka Klinik Materi Teknis RDTR di Provinsi 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 72
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Snack Rapat Biasa [35 ORG x 1 HR x 1 KL] 35,00 OK 24.000 840.000

- Dalam Rangka Konsultasi KLHS di Provinsi 0
- PELAPORAN DAN MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN 0
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> RDTR PERKOTAAN WATANG SOPPENG KABUPATEN SOPPENG 16.285.000
- RAPAT PENDAMPINGAN DI KABUPATEN/KOTA 0
- Spanduk/Dokumentasi 1,00 KL 500.000 500.000
- Pelaporan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 0
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> RDTR KOTA BARU GOWA KABUPATEN GOWA 31.275.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> RDTR KAWASAN INDUSTRI BANTAENG 12.905.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 73
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> RDTR PERKOTAAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP 23.045.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> RDTR PERKOTAAN PANGKAJENE KECAMATAN MARITENGNGAE 38.535.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> RDTR PERKOTAAN ULU ALE KEC. WATANG PULU 38.035.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 74
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> Pelaksanaan Percepatan RDTR Di Provinsi 50.000.000
- Tenaga Ahli Planologi [1 ORG x 10 BLN] 10,00 PKT 5.000.000 50.000.000
> RDTR Perkotaan Pinrang Kabupaten Pinrang 50.000.000
- Tenaga Ahli Planologi/Lingkungan [1 ORG x 10 BLN] 10,00 PKT 5.000.000 50.000.000
> RDTR Perkotaan Watang Soppeng Kabupaten Soppeng 100.000.000
- Tenaga Ahli Planologi/GIS [1 ORG x 10 BLN] 10,00 PKT 5.000.000 50.000.000
> RDTR Kota Baru Gowa Kabupaten Gowa 100.000.000
> RDTR Kawasan Industri Bantaeng 50.000.000
> RDTR Perkotaan Pangkajene Kabupaten Pangkep 50.000.000
> RDTR Perkotaan Pangkajene Kecamatan Maritengngae 50.000.000
> RDTR Perkotaan Ulu Ale Kec. Watang Pulu 100.000.000
- PELAKSANAAN PERCEPATAN RDTR DI PROVINSI 0
JP x 2 KL]
- RAPAT TKPRD 0
JP x 7 KL]
- RDTR PERKOTAAN PINRANG KABUPATEN PINRANG 0
JP x 1 KL]
JP x 2 KL]
- RDTR Perkotaan Watang Soppeng Kabupaten Soppeng 0
JP x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 75
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- RDTR Kota Baru Gowa Kabupaten Gowa 0

JP x 1 KL]
JP x 2 KL]
- RDTR Kawasan Industri Bantaeng 0
JP x 1 KL]
- RDTR Perkotaan Pangkajene Kabupaten Pangkep 0
JP x 1 KL]
- RDTR Perkotaan Pangkajene Kecamatan Maritengngae 0
JP x 1 KL]
JP x 2 KL]
- RDTR Perkotaan Ulu Ale Kec. Watang Pulu 0
JP x 1 KL]
- Dalam Rangka Validasi KLHS di Provinsi 0
JP x 2 KL]
> DALAM RANGKA KONSULTASI, ASISTEBSI DAN KOORDINASI 27.088.000
> DALAM RANGKA MIDTERM JOGYAKARTA 18.283.000
- Uang Taksi Yogya [3 ORG x 2 PP x 1 KL] 6,00 OK 118.000 708.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 76
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
> RDTR PERKOTAAN PINRANG KABUPATEN PINRANG 117.032.000

- Dalam Rangka Pendampingan dan Klinik ke kabupaten 0
- Transportasi [4 ORG x 2 PP x 8 KL] 64,00 OK 230.000 14.720.000
- Dalam Rangka Klinik dan Persub di ATR 0
> RDTR PERKOTAAN WATANG SOPPENG KABUPATEN SOPPENG 81.192.000
> RDTR KOTA BARU GOWA KABUPATEN GOWA 95.936.000
- Dalam Rangka Koordinasi Perubahan Peta di BIG 0
> RDTR KAWASAN INDUSTRI BANTAENG 77.716.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 77
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Dalam Rangka Rekomendasi BIG 0

> RDTR PERKOTAAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP 88.832.000
> RDTR PERKOTAAN PANGKAJENE KECAMATAN MARITENGNGAE 101.208.000
> RDTR PERKOTAAN ULU ALE KEC. WATANG PULU 101.208.000
> DALAM RANGKA RAPAT SOSIALISASI DI SULAWESI SELATAN 57.000.000
> RAPAT TKPRD DI PROVINSI 52.500.000
- Uang Transport (diluar Dinas TARU Provinsi selaku penyelenggara) 350,00 OK 150.000 52.500.000
J Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Utara 1.675.000.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 78
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Rapat Koordinasi Proses Rekomendasi Gubernur di Provinsi 0
- Fotocopy 1,00 OK 1.000.000 1.000.000
- Rapat Evaluasi Internal Tim Percepatan Pelaksanaan RDTR di Provinsi 0
- Konsultasi Publik Tahapan KLHS di Kabupaten/Kota 0
- Konsultasi Publik di Kabupaten/Kota 0
- Spanduk/Dokumentasi 3,00 SET 1.000.000 3.000.000
- Fotocopy 1,00 LS 4.297.000 4.297.000
- Dalam Rangka Klinik Pendampingan di Kab/Kota 0
- Spanduk/Dokumentasi 5,00 SET 750.000 3.750.000
- Fotocopy 1,00 LS 2.835.000 2.835.000
- Pelaporan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Kabupaten/Kota 0
- Bulanan [5 BK x 10 KL] 50,00 BK 100.000 5.000.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 150.000 750.000
- Dalam Rangka Proses Persetujuan Substansi 0
- Penggandaan/Cetak Dokumen 1,00 LS 25.055.000 25.055.000
522141 Belanja Sewa 23.788.000 RM

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 79
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Rapat Biasa (TKPRD) Di Provinsi 0

- Sewa Ruang Rapat 3,00 KL 600.000 1.800.000
- Sewa Kendaraan Roda empat [1 UNIT x 3 HR x 5 KL] 15,00 KL 956.000 14.340.000
- Konsultasi Publik dan TKPRD 0
- Sewa Kendaraan Roda empat [1 UNIT x 2 HR x 4 KL] 8,00 KL 956.000 7.648.000
JP x 1 HR]
- Rapat Koordinasi Kesepakatan Berbatasan di Provinsi 0
JP x 2 KL]
JP x 3 KL]
- Dalam Rangka Konsultasi Publik Tahapan KLHS di Kabupaten/Kota 0
JP x 4 KL]
- Dalam Rangka Konsultasi Publik di Kabupaten/Kota 0
JP x 4 KL]
JP x 3 KL]
- DALAM RANGKA KONSULTASI KE PUSAT 0
- Dalam Rangka Mengundang Narasumber dari Pusat 0
- Dalam Rangka Mengundang Narasumber dari Provinsi 0
- Uang Transport [2 ORG x 2 PP x 4 KL] 16,00 OK 150.000 2.400.000
- Dalam Rangka Konsultasi Publik Tahapan KLHS di Kabupaten/Kota 0
- Penginapan (Sulawesi Utara) [3 ORG x 1 HR x 5 KL] 15,00 OK 782.000 11.730.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 80
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Dalam Rangka Konsultasi Publik di Kabupaten/Kota 0

- Penginapan (Sulawesi Utara) [2 ORG x 1 HR x 4 KL] 8,00 OK 782.000 6.256.000
- Rapat Koordinasi Kesepakatan Berbatasan di Provinsi 0
- Dalam Rangka Klinik Pendampingan di Kabupaten/kota 0
- Konsultasi Publik Tahapan KLHS 0
- Konsultasi Publik dan TKPRD 0
- DALAM RANGKA PROSES PERSUB DI PUSAT 0
- DALAM RANGKA ASISTENSI SUBSTANSI DI PUSAT 0
- DALAM RANGKA RAPAT SOSIALISASI DI SULAWESI UTARA 0
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota [50 ORG x 2 HR x 1 KL] 100,00 OH 120.000 12.000.000
- Dalam Rangka Finalisasi Persiapan Proses Persub 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 81
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
K Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Sulawesi Tengah 1.455.850.000
> PROVINSI 44.580.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.000.000 1.000.000
- PELAPORAN MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN 0
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
- Bulanan Progres RDTR [5 BK x 9 BL] 45,00 BK 200.000 9.000.000
- Dalam Rangka Pembahasan Percepatan Progres RDTR di Provinsi 0
> BANGGAI LAUT 12.464.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.000.000 1.000.000
- Akhir [5 BK x 2 KL] 10,00 BK 200.000 2.000.000
> Morowali 11.315.000
- Rapat Pendampingan di Kabupaten/Kota 0
- Fotocopy 1,00 LS 1.000.000 1.000.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 82
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> Morowali Utara 2.325.000
> Buol 11.315.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.000.000 1.000.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> Banggai 8.990.000
- Fotocopy 1,00 LS 1.000.000 1.000.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 200.000 1.000.000
> Poso 5.485.000
- Makan Rapat Biasa [20 ORG x 1 KL] 20,00 OK 41.000 820.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 83
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Fotocopy 1,00 LS 1.000.000 1.000.000

521213 Belanja Honor Output Kegiatan 1.750.000 RM
JP x 1 HR]
JP x 1 HR]
- DALAM RANGKA KONSULTASI, ASISTENSI DAN KOORDINASI 0
- Dalam Rangka Klinik RDTR Provinsi Sulawesi Tengah di Kementerian 0
ATR/BPN
- Dalam Rangka Pra Loket/Loket RDTR Provinsi Sulawesi Tengah di 0
Kementerian ATR/BPN
- Dalam Rangka Evaluasi dan Klarifikasi Dokumen Persub dan 0
Pelaksanaan Lintas Sektor

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 84
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Dalam Rangka Evaluasi dan Klarifikasi Pasca Linsek dan 0
Penandatanganan Persub
- Penginapan (Jakarta) Esselon II [1 ORG x 3 HR x 2 KL] 6,00 HARI 1.490.000 8.940.000
- Uang Representasi Esselon II [1 ORG x 3 HR x 2 KL] 6,00 HARI 150.000 900.000
- Dalam Rangka Mengundang Narasumber Sosialisasi 0
- Penginapan [2 ORG x 1 HR x 1 KL] 2,00 HARI 475.000 950.000
- Dalam Rangka Pendampingan dan Klinik di Kab. Banggai Laut 0
- Transportasi [6 ORG x 2 KL] 12,00 OK 700.000 8.400.000
- Dalam Rangka Pendampingan dan Klinik di Kab. Morowali Utara 0
- Dalam Rangka Pendampingan dan Klinik di Kab. Buol 0
- Dalam Rangka Pendampingan dan Klinik di Kab. Poso 0
- Dalam Rangka Pendampingan dan Klinik di Kab. Banggai 0
- Dalam Rangka Pendampingan dan Klinik di Kab. Morowali 0
> DALAM RANGKA MENGHADIRI UNDANGAN PELAKSANAAN PERCEPATAN 17.630.000
RDTR

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 85
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> DALAM RANGKA RAPAT SOSIALISASI DI SULAWESI TENGAH 100.800.000
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota SULAWESI TENGAH [50 ORG x 150,00 OH 130.000 19.500.000 SBM
3 HR x 1 KL]
> DALAM RANGKA PEMBAHASAN PERCEPATAN PROGRES RDTR DI 17.820.000
PROVINSI
> RAPAT TKPRD DI PROVINSI 30.000.000
- Uang Transport TKPRD (diluar Dinas Taru Provinsi selaku 200,00 OK 150.000 30.000.000
> RAPAT PENDAMPINGAN DI KABUPATEN 15.000.000
L Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Maluku 1.538.420.000
- Fotocopy 1,00 OK 3.492.000 3.492.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
> RAPAT PENDAMPINGAN DI KABUPATEN/KOTA 64.365.000
- Makan Rapat Biasa [15 ORG x 2 HR x 3 KL x 6 LOK] 540,00 OK 59.000 31.860.000
- Snack Rapat Biasa [15 ORG x 2 HR x 3 KL x 6 LOK] 540,00 OK 22.000 11.880.000
- Spanduk/Dokumentasi [1 BH x 3 KL x 5 LOK] 15,00 OK 1.000.000 15.000.000
- Seminar Kit [15 ORG x 2 KL x 4 LOK] 120,00 OK 50.000 6.000.000
- Spanduk/Dokumentasi [1 BH x 2 KL x 4 LOK] 8,00 OK 1.000.000 8.000.000
- Fotocopy 1,00 LS 16.222.000 16.222.000
> Pelaporan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Kabupaten/Kota 19.600.000
- Pendahuluan [7 BK x 1 KL x 8 LOK] 56,00 BK 100.000 5.600.000
- Prosiding [7 BK x 1 KL x 8 LOK] 56,00 BK 150.000 8.400.000
- Akhir [7 BK x 1 KL x 8 LOK] 56,00 BK 100.000 5.600.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 86
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

JP x 1 HR]
> RAPAT (TKPRD) DI PROVINSI 22.500.000
> Dalam Rangka Pendampingan dan Monitoring Kota Ambon 38.160.000
[3 ORG x 2 PP x 4 KL x 3 LOK]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Maluku) [3 ORG x 2 PP x 4 72,00 OH 380.000 27.360.000 SBM
KL x 3 LOK]
> Dalam Rangka Pendampingan dan Monitoring Kabupaten Maluku Tengah 80.298.000
- Transportasi [3 ORG x 2 PP x 3 KL x 3 LOK] 54,00 OK 250.000 13.500.000
- Uang Harian [3 ORG x 3 HR x 3 KL x 3 LOK] 81,00 HARI 380.000 30.780.000
- Penginapan [3 ORG x 2 HR x 3 KL x 3 LOK] 54,00 HARI 667.000 36.018.000
> Dalam Rangka Rapat Pendampingan dan Monitoring Kabupaten Buru 93.954.000
Selatan
- Transportasi [3 ORG x 2 PP x 7 KL x 1 LOK] 42,00 OK 1.000.000 42.000.000
> Dalam Rangka Rapat Pendampingan dan Monitoring Kota Tual 135.954.000
- Transportasi [3 ORG x 2 PP x 7 KL x 1 LOK] 42,00 OK 2.000.000 84.000.000
> Dalam Rangka Rapat Sosialisasi di Maluku 29.820.000
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota MALUKU [30 ORG x 1 HR x 1 30,00 OH 120.000 3.600.000 SBM
KL]
x 5 LOK]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 87
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[15 ORG x 2 PP x 1 KL x 5 LOK]
M Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Kalimantan Barat 850.000.000
- Fotocopy 1,00 LS 655.000 655.000
- ATK 1,00 LS 750.000 750.000
> Klinik Asistensi di Provinsi 4.650.000
- Fotocopy 1,00 LS 600.000 600.000
> Rapat Pendampingan di Kabupaten ( Sambas,Bengkayang,dan Sintang) 16.875.000
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
- Biaya pengiriman dokumen 1,00 LS 1.000.000 1.000.000
JP x 1 HR]
> PERJALANAN PERJADIN NARASUMBER 15.879.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 88
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

> RAPAT (TKPRD) DI PROVINSI 36.000.000
> DALAM RANGKA PENDAMPINGAN DAN MONITORING 84.546.000
>> Kabupaten Sambas 27.810.000
>> Kabupaten Bengkayang 27.270.000
>> Kabupaten Sintang 29.466.000
> Dalam Rangka Rapat Sosialisasi di Pontianak 48.500.000
- Uang Harian Paket Meeting Fullboard [50 ORG x 2 HARI x 1 KL] 100,00 OH 110.000 11.000.000
- Uang Harian Paket Meeting Fullboard [20 ORG x 3 HARI x 2 KL] 120,00 OH 110.000 13.200.000
N Fasilitasi Legislasi RDTR Prov Kalimantan Timur 450.000.000
- ATK 10,00 BLN 1.000.000 10.000.000
- Penggandaan/Fotocopy 10,00 BLN 700.000 7.000.000
> Klinik Asistensi 3.685.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 89
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000

JP x 1 HR]
> Dalam Rangka Konsultasi, Asistensi, dan Koordinasi 113.985.000
> Dalam Rangka Perjadin Narasumber 19.623.000
- Penginapan (Kaltim) [3 ORG x 2 HR x 1 KL] 6,00 HARI 804.000 4.824.000
- Uang Taksi Daerah (Kaltim) [3 ORG x 1 PP x 1 KL] 3,00 OK 450.000 1.350.000
- Uang Taksi Jakarta [3 ORG x 1 PP x 1 KL] 3,00 OK 256.000 768.000
> Dalam Rangka Pendampingan dan Monitoring 66.600.000
- Uang Harian [5 ORG x 2 HR x 5 5KL] 50,00 HARI 430.000 21.500.000
- Transport [5 ORG x 2 PP x 5 KL] 50,00 OK 500.000 25.000.000
> DALAM RANGKA RAPAT SOSIALISASI DI KALIMANTAN TIMUR 36.000.000
O Monitoring Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah Wilayah Barat 1.258.756.000
- Rapat Dalam Kantor 0
- Dalam Rangka Koordinasi 0
- Spanduk dan Dokumentasi 1,00 PKT 1.000.000 1.000.000
- Dalam Rangka Lintas Sektor 0
- Seminar Kit [90 ORG x 12 KL] 1.080,00 OK 85.000 91.800.000
- Penggandaan Materi [90 ORG x 12 KL] 1.080,00 OK 85.000 91.800.000
- Pelaporan 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 90
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
- CD/DVD [5 BH x 8 KL] 40,00 BH 10.000 400.000
- Fotocopy 1,00 PKT 2.576.000 2.576.000
JP x 12 KL]
JP x 12 KL]
JP x 12 KL]
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
- Tiket Perjalanan Dinas Jakarta ke Daerah [3 ORG x 4 KL] 12,00 LS 4.883.890 58.606.000
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Day di Luar Kantor - 1.080,00 OP 433.000 467.640.000 SBM
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Luar Kota/Di Dalam Kota D.K.I. 1.080,00 OH 130.000 140.400.000 SBM
JAKARTA [90 ORG x 1 HARI x 12 KL]
- Uang Transport Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang (PP) 1.080,00 OK 150.000 162.000.000
[90 ORG x 12 KL]
- Tiket Jakarta-Tujuan [2 ORG x 1 KL] 2,00 OK 6.500.000 13.000.000
- Taksi Jakarta [2 ORG x 2 PP x 1 KL] 4,00 OK 256.000 1.024.000
- Uang Penginapan [2 ORG x 2 HR x 1 KL] 4,00 OK 951.000 3.804.000
- Transport Lokal 1,00 LS 8.252.000 8.252.000
P Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR di Daerah 951.778.000
Wilayah Timur

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 91
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

- Rapat Dalam Kantor 0
- Dalam Rangka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pekerjaan Percepatan 0
Penyelesaian RDTR
- Pelaporan 0
- Akhir [5 BK x 1 KL] 5,00 BK 100.000 500.000
- CD/DVD [5 BH x 5 KL] 25,00 BH 10.000 250.000
- Fotocopy 1,00 PKT 1.968.000 1.968.000
JP x 6 KL]
JP x 6 KL]
JP x 6 KL]
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
Penyelesaian RDTR
JP x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 92
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
- Tiket Perjalanan Dinas Jakarta ke Daerah [4 ORG x 5 KL] 20,00 LS 5.124.000 102.480.000
- Biaya Penginapan Perjalanan Dinas [4 ORG x 2 HR x 5 KL] 40,00 HARI 1.100.000 44.000.000
JAKARTA [90 ORG x 1 HARI x 6 KL]
[90 ORG x 6 KL]
Penyelesaian RDTR
- Uang Harian Fullboard Di Luar Kota D.K.I. JAKARTA [80 ORG x 2 160,00 OH 180.000 28.800.000 SBM
HARI x 1 KL]
[80 ORG x 1 KL]
Q Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Penanganan Pascabencana 1.372.688.000
- Fotocopy 1,00 LS 5.000.000 5.000.000
JP x 6 KL]
JP x 6 KL]
- Wasdal RDTR BWP I Palu 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Tengah) [2 ORG x 2 PP x 4 16,00 OK 165.000 2.640.000 SBM
KL]
x 3 HR x 4 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 93
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Wasdal RDTR BWP II Palu 0
KL]
x 3 HR x 4 KL]
- Wasdal RDTR BWP III Palu 0
KL]
x 3 HR x 4 KL]
- Wasdal RDTR BWP IV Palu 0
KL]
x 3 HR x 4 KL]
- Wasdal RDTR Kab Lombok Utara 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Nusa Tenggara Barat) [2 ORG x 2 PP 16,00 OK 231.000 3.696.000 SBM
x 4 KL]
ORG x 3 HR x 4 KL]
(NUSA TENGGARA BARAT) [2 ORG x 2 HR x 4 KL]
- Wasdal Revisi RTRW Prov Sulteng 0
KL]
x 3 HR x 4 KL]
- Wasdal Revisi RTRW Kab Parigi Moutong 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 94
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
KL]
x 3 HR x 4 KL]
- Wasdal Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah 0
KL]
x 3 HR x 9 KL]
- Wasdal Revisi RTRW Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 0
KL]
x 3 HR x 5 KL]
- Wasdal Revisi RTRW Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah 0
KL]
x 3 HR x 6 KL]
JAKARTA [90 ORG x 1 PKT x 6 KL]
[90 ORG x 6 KL]
R Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Online Single Submission (OSS) 359.100.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 95
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Selatan) [2 ORG x 2 PP x 2 8,00 OK 128.000 1.024.000 SBM
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sumatera Selatan) [2 12,00 OH 380.000 4.560.000 SBM
ORG x 3 HR x 2 KL]
(SUMATERA SELATAN) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sumatera Utara) [2 ORG x 2 PP x 2 8,00 OK 232.000 1.856.000 SBM
KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sumatera Utara) [2 ORG x 12,00 OH 370.000 4.440.000 SBM
3 HR x 2 KL]
(SUMATERA UTARA) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus 0
Ekonomi JAKARTA - BANDAR LAMPUNG [2 ORG x 2 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Lampung) [2 ORG x 3 HR 12,00 OH 380.000 4.560.000 SBM
x 2 KL]
(LAMPUNG) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan 0
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Riau) [2 ORG x 3 HR x 2 12,00 OH 370.000 4.440.000 SBM
KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta 0
- Transportasi ke Provinsi Tujuan [2 ORG x 2 KL] 4,00 OK 1.000.000 4.000.000
HR x 2 KL]
(JAWA BARAT) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap 0
- Transportasi Jakarta - Cilacap [2 ORG x 2 KL] 4,00 OK 1.000.000 4.000.000
HR x 2 KL]
(JAWA TENGAH) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara 0

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 96
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
HR x 2 KL]
(JAWA TENGAH) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang 0
KL]
x 3 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin Timur 0
Ekonomi JAKARTA - PALANGKARAYA [2 ORG x 2 KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Tengah) [2 ORG x 2 PP x 8,00 OK 111.000 888.000 SBM
2 KL]
ORG x 3 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Kalimantan Selatan) [2 ORG x 2 PP x 8,00 OK 150.000 1.200.000 SBM
2 KL]
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Kalimantan Selatan) [2 12,00 OH 380.000 4.560.000 SBM
ORG x 3 HR x 2 KL]
(KALIMANTAN SELATAN) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang Mangondow 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Sulawesi Utara) [2 ORG x 2 PP x 2 KL] 8,00 OK 138.000 1.104.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Sulawesi Utara) [2 ORG x 12,00 OH 370.000 4.440.000 SBM
3 HR x 2 KL]
(SULAWESI UTARA) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera Selatan 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Maluku Utara) [2 ORG x 2 PP x 2 KL] 8,00 OK 215.000 1.720.000 SBM
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Maluku Utara) [2 ORG x 3 12,00 OH 430.000 5.160.000 SBM
HR x 2 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 97
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(MALUKU UTARA) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa 0
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Nusa Tenggara Barat) [2 ORG x 2 PP 8,00 OK 231.000 1.848.000 SBM
x 2 KL]
ORG x 3 HR x 2 KL]
(NUSA TENGGARA BARAT) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Cilegon 0
- Transportasi Jakarta - Cilegon [2 ORG x 2 KL] 4,00 OK 1.000.000 4.000.000
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Banten) [2 ORG x 3 HR x 2 12,00 OH 370.000 4.440.000 SBM
KL]
(B A N T E N) [2 ORG x 2 HR x 2 KL]
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng 0
KL]
S Koordinasi Lintas Sektor Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 1.886.048.000
- Dalam Rangka Koordinasi Antar Sektor 0
- Seminar Kit [90 ORG x 19 KL] 1.710,00 OK 100.000 171.000.000
- Penggandaan Materi [90 ORG x 19 KL] 1.710,00 OK 100.000 171.000.000
- Spanduk dan Dokumentasi 19,00 KL 1.000.000 19.000.000
- Penggandaan/Fotocopy 1,00 LS 14.568.000 14.568.000
- Dalam Rangka Penyerahan Surat Persetujuan Subtansi 0
- Plakat [30 BH x 1 KL] 30,00 KL 500.000 15.000.000
- Dokumentasi Kegiatan dan Spanduk 2,00 BH 5.000.000 10.000.000
JP x 19 KL]
JP x 19 KL]
JP x 19 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 98
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
- Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Day di Luar Kantor - 1.710,00 OP 433.000 740.430.000 SBM
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Luar Kota/Di Dalam Kota D.K.I. 1.710,00 OH 130.000 222.300.000 SBM
- Uang Transport Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang (PP) 1.710,00 OK 150.000 256.500.000
[90 ORG x 19 KL]
[150 ORG x 1 KL]
T Pengembangan Kapasitas DJTR 1.375.880.000
- Seminar Kit 0
- Kaos [145 ORG x 1 KL] 145,00 OK 250.000 36.250.000
- Tas [145 ORG x 1 KL] 145,00 OK 300.000 43.500.000
- Agenda Eksklusif [145 ORG x 1 KL] 145,00 OK 200.000 29.000.000
- Mug [145 ORG x 1 KL] 145,00 OK 100.000 14.500.000
- Name Tag [145 ORG x 1 KL] 145,00 OK 75.000 10.875.000
- Dokumentasi Kegiatan dan Spanduk 1,00 PKT 5.000.000 5.000.000
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
JP x 1 KL]
Ekonomi JAKARTA - KUPANG [145 ORG x 1 PP]
KL]
- Biaya Taksi Perjalanan Dinas (Nusa Tenggara Timur) [145 ORG x 2 290,00 OK 108.000 31.320.000 SBM
PP x 1 KL]

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 99
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ORG x 3 HR x 1 KL]
[145 ORG x 1 KL]
U Rapat Pembahasan TKPRD dan Validasi Bencana di Provinsi Sulawesi Tengah 570.600.000
- Dalam Rangka TKPRD 0
- Makan Rapat Biasa SULAWESI TENGAH [60 ORG x 6 KL] 360,00 OK 41.000 14.760.000 SBM
- Snack Rapat Biasa SULAWESI TENGAH [60 ORG x 6 KL x 2 KL] 720,00 OK 17.000 12.240.000 SBM
- Dalam Rangka Validasi Bencana 0
- Makan Rapat Biasa SULAWESI TENGAH [50 ORG x 6 KL] 300,00 OK 41.000 12.300.000 SBM
- Snack Rapat Biasa SULAWESI TENGAH [50 ORG x 6 KL x 2 KL] 600,00 OK 17.000 10.200.000 SBM
JP x 6 KL]
JP x 6 KL]
JP x 6 KL]
JP x 6 KL]
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Luar Kota/Di Dalam Kota SULAWESI 360,00 OH 95.000 34.200.000 SBM
TENGAH [60 ORG x 1 HR x 1 KL x 6 KL]
[60 ORG x 6 KL]
- Uang Harian Fullday/Halfday Di Luar Kota/Di Dalam Kota SULAWESI 300,00 OH 95.000 28.500.000 SBM
TENGAH [50 ORG x 1 HR x 6 KL]
[50 ORG x 6 KL]
5541.007 RDTR Dalam Rangka Mendukung Investasi 15,00 Materi 27.282.769.000
[Penambahan Target - Penambahan Anggaran] Teknis
5541.007.001 Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin 1.794.594.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin 1.794.594.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin 1.794.594.000

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 100
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin 1,00 PKT 1.794.594.000 1.794.594.000
5541.007.002 Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang 1.823.020.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang 1.823.020.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang 1.823.020.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang 1,00 PKT 1.823.020.000 1.823.020.000
5541.007.003 Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus 1.725.914.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus 1.725.914.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus 1.725.914.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus 1,00 PKT 1.725.914.000 1.725.914.000
5541.007.004 Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan 1.806.878.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan 1.806.878.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan 1.806.878.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan 1,00 PKT 1.806.878.000 1.806.878.000
5541.007.005 Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta 1.646.320.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta 1.646.320.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta 1.646.320.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta 1,00 PKT 1.646.320.000 1.646.320.000
5541.007.006 Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap 1.670.346.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap 1.670.346.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap 1.670.346.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap 1,00 PKT 1.670.346.000 1.670.346.000
5541.007.007 Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara 1.680.783.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara 1.680.783.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara 1.680.783.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara 1,00 PKT 1.680.783.000 1.680.783.000
5541.007.008 Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang 1.902.510.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang 1.902.510.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang 1.902.510.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang 1,00 PKT 1.902.510.000 1.902.510.000
5541.007.009 Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin Timur 1.927.138.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin Timur 1.927.138.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin Timur 1.927.138.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin Timur 1,00 PKT 1.927.138.000 1.927.138.000
5541.007.010 Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru 1.912.910.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru 1.912.910.000 U

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 101
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru 1.912.910.000

- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru 1,00 PKT 1.912.910.000 1.912.910.000
5541.007.011 Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang Mangondow 1.911.130.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang Mangondow 1.911.130.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang Mangondow 1.911.130.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang Mangondow 1,00 PKT 1.911.130.000 1.911.130.000
5541.007.012 Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera Selatan 1.960.653.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera Selatan 1.960.653.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera Selatan 1.960.653.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera Selatan 1,00 PKT 1.960.653.000 1.960.653.000
5541.007.013 Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa 2.014.102.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa 2.014.102.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa 2.014.102.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa 1,00 PKT 2.014.102.000 2.014.102.000
5541.007.014 Materi Teknis RDTR Kota Cilegon 1.671.979.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Cilegon 1.671.979.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Cilegon 1.671.979.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Cilegon 1,00 PKT 1.671.979.000 1.671.979.000
5541.007.015 Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng 1.834.492.000
051 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng 1.834.492.000 U
A Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng 1.834.492.000
- Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng 1,00 PKT 1.834.492.000 1.834.492.000
5541.994 Layanan Perkantoran 1,00 Layanan 681.194.000
[Base Line]
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 681.194.000 P
A Administrasi Kegiatan Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan 681.194.000
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 357.500.000 RM
- Tersedianya kebutuhan ATK dan perlengkapan 0
- Honorarium Petugas Kebersihan dan Pramubakti D.K.I. Jakarta [7 91,00 OB 3.300.000 300.300.000
ORG x 13 BLN]
- Honorarium Satpam dan Pengemudi D.K.I. Jakarta [1 ORG x 13 13,00 OB 4.400.000 57.200.000
BLN]
523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 20.000.000 RM

ALOKASI : Rp. 98.774.907.000
Halaman : 102
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Pemeliharaan Gedung 1,00 PKT 20.000.000 20.000.000

523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 21.269.000 RM
- Pemeliharaan Alat dan Kantor 1,00 PKT 21.269.000 21.269.000
- Tiket Jakarta - Daerah (PP) [1 ORG x 25 KL] 25,00 OK 3.135.000 78.375.000
KL]
- Biaya Penginapan [1 ORG x 2 HR x 25 KL] 50,00 HARI 890.000 44.500.000
- Uang Representasi Luar Kota Pejabat Eselon II [1 ORG x 2 HR x 25 50,00 HARI 150.000 7.500.000
KL]
Catatan : 1. U = Komponen Utama

, 28 November 2019
2. P = Komponen Penunjang .F.
3. * = Blokir .F.
.F.
Realisasi Keuangan dan Fisik

Kegiatan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Status 31 Desember 2019
PROGRESS (%)
NO PAKET PEKERJAAN PAGU REALISASI
FISIK KEUANGAN
1 Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita, Kab. Pandeglang 1,701,758,000 1.690.266.000 100 99,32
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan

2 1.645.093.000 1.642.564.750 100 99,85
Gantong, Kabupaten Belitung Timur
3 1.662.458.000 1.661.507.000 100 99,94
Takengon, Kabupaten Aceh Tengah
4 Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran 1.538.932.000 1.516.698.500 100 98,56
5 1.692.209.000 1.686.392.200 100 99,66
Sukadana, Kabupaten Kayong Utara
6 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Gorontalo 1.679.854.000 1.666.341.500 100 99,2
Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Ba'a,
7 1.757.394.000 1.757.080.800 100 99,98
Kabupaten Rote Ndao
8 1.761.330.000 1.758.958.300 100 99,87
Nangapande, Kabupaten Ende
9 Revisi RTRW Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah 1.853.000.000 1.853.000.000 100 100
1.923.218.000
10 Revisi RTRW Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah 1.923.218.000 100 100
IV - 1
PROGRESS (%)
FISIK KEUANGAN
Revisi RTRW Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi
11 1.850.350.000 1.850.350.000 100 100
Tengah
12 Revisi RTRW Provinsi Sulteng 2.095.088.000 2.095.087.500 100 100

Revisi RTRW Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi
13 1.901.890.000 1.901.890.000 100 100
Tengah
Penyusunan RDTR Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi
14 2.073.984.000 2.073.803.560 100 99,99
Tengah
Penyusunan RDTR Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi
15 2.004.030.000 2.004.030.000 100 100
Tengah
Rencana Strategis dan Roadmap Direktorat Pembinaan
16 Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah 1.485.891.000 1.436.744.300 100 96,69
2020-2024
Pengembangan Database Pembinaan Perencanaan Tata
17 1.423.174.000 1.388.943.400 100 97,59
1.794.594.000
18 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Banyuasin 1.716.152000 100 95,63
19 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Deli Serdang 1.823.020.000 1.729.264.000 100 94,86
20 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Tanggamus 1.725.914.000 1.655.929.000 100 95,95
21 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Pelalawan 1.806.878.000 1.699.017.000 100 94,03
22 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Purwakarta 1.646.320.000 1.549.099.750 100 94,09
IV - 2
PROGRESS (%)
FISIK KEUANGAN
23 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Cilacap 1.670.346.000 1.616.185.000 100 96,76
24 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Jepara 1.680.783.000 1.602.750.000 100 95,36
25 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Ketapang 1.902.510.000 1.803.605.650 100 94,80
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotawaringin
26 1.927.138,.000 1.829.625.000 100 94,94
Timur
27 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Kotabaru 1.912.910.000 1.845.646.000 100 96,48
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Bolaang
28 1.911.130.000 1.813.421.500 100 94,89
Mangondow
Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Halmahera
29 1.960.653.000 1.871.125.001 100 95,43
Selatan
30 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Sumbawa 2.014.102.000 1.930.930.001 100 95,87
31 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kota Cilegon 1.671.979.000 1.570.120.000 100 93,91
32 Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Buleleng 1.834.492.000 1.758.946.200 100 95,88
Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW
33 900.000.000 855.790.702 100 95,09
Provinsi di Wilayah Sumatera
34 800.000.000 784.478.600 100 98,06
Provinsi di Wilayah Jawa Bali
35 800.000.000 776.574.900 100 97,07
Provinsi di Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
IV - 3
PROGRESS (%)
FISIK KEUANGAN
36 900.000.000 896.4567.00 100 99,61
Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR di Wilayah
37 872.422.000 829.254.100 100 95,05
Sumatera
38 800.000.000 774.502.200 100 95,28
Jawa dan Bali
39 800.000.000 774.502.200 100 96,81
40 1.000.000.000 988.502.800 100 98,85
Fasilitasi Persetujuan Substansi dan Legislasi Rencana Tata
41 860.000.000 844.301.400 100 98,17
42 1.000.000.000 958.365.500 100 95,84
13 800.000.000 756.945.100 100 94,62
44 800.000.000 770.470.200 100 96,31
Pembinaan SDM Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
45 300.000.000 298.542.000 100 99,51
Rencana Kerja dan Program Tahunan Direktorat
46 658.471.000 606.479.500 100 92,10
Monitoring dan Evaluasi Program Pembinaan
47 860.651.000 829.641.400 100 96,40
Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Dalam
48 963.432.000 956.661.600 100 99,30
IV - 4
PROGRESS (%)
FISIK KEUANGAN
Pengelolaan Data Dan Informasi Pembinaan Perencanaan
49 582.992.00 565.162.300 100 96,94
Tata Ruang Dan Pemanfaatan Ruang Daerah
Pelatihan Tim IPR Direktorat Pembinaan Perencanaan
50 124.938.000 94.743.400 100 75,83
Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Online Single
51 359.100.000 355.867.600 100 99,1
Submission (OSS)
Koordinasi Lintas Sektor Direktorat Pembinaan
52 1.886.048.000 1.526.065.000 100 80,91
53 Pengembangan Kapasitas DJTR 1.375.880.000 1.188.516.900 100 86,38
Rapat Pembahasan TKPRD dan Validasi Bencana di
54 570.600.000 171.860.000 100 30,12
Monitoring Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR
55 1.258.756.000 1.086.965.900 100 86,36
di Daerah Wilayah Barat
Monitoring Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian RDTR
56 951.778.000 720.072.300 100 75,66
di Daerah Wilayah Timur
Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Penanganan
57 1.372.688.000 1.262.164.700 100 91,95
Pascabencana
Administrasi Kegiatan Direktorat Pembinaan
58 Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 681.194.000 680.655.900 100 99,92
Daerah
59 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Aceh 2.191.110.000 1.182.937.495 100 53,99
60 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Sumatera Barat 1.650.000.000 1.322.311.252 100 80,41
61 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Riau 707.000.000 644.838.786 100 91,21
IV - 5
PROGRESS (%)
FISIK KEUANGAN
62 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Jambi 831.750.000 791.415.900 100 95,15
63 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Banten 2.005.515.000 1.320.121.004 100 65,82
64 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Jawa Tengah 1.158.890.000 1.097.990.632 100 94,75
65 Fasilitasi Legislasi RDTR di Daerah Istimewa Yogyakarta 700.000.000 664.075.264 100 94,87
66 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Jawa Timur 2.200.000.000 1.097.990.632 100 89,28
67 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Kalimantan Barat 850.000.000 818.376.945 100 96,28
68 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Kalimantan Timur 450.000.000 449.479.302 100 99,88
69 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Sulawesi Utara 1.675.000.000 1.488.632.583 100 88,87
70 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Sulawesi Tengah 1.455.850.000 1.177.480.302 100 80,88
71 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Sulawesi Selatan 1.750.000.000 1.621.084.855 100 92,63
72 Fasilitasi Legislasi RDTR di Provinsi Maluku 1.538.420.000 1.493.338.719 100 97,07
JUMLAH 98.774.907.000 92.276.160.745
RATA - RATA % 100 93,42

Sumber: Simekataru
IV - 6

Laporan Kinerja Binwil 2019 - 10 Feb-Compressed

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Kinerja Binwil 2019 - 10 Feb-Compressed

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN KINERJA TAHUN 2019

DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, kewenangan dan

Reny Windyawati, ST., M.Sc

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... I-1

1.2 Arti Penting Organisasi...................................................................... I-6

3.1.4 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata

BAB IV. PENUTUP.............................................................................................. IV-1

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang

Pemanfaatan Ruang Daerah Dengan Target RPJMN (2015 – 2019) Pada

1.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

6. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Penjabaran tugas dan fungsi dari masing-masing bagian di Direktorat Pembinaan

b. Subdirektorat Pembinaan Wilayah I

1. pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknik perencanaan tata ruang

c. Subdirektorat Pembinaan Wilayah II

d. Subdirektorat Pembinaan Wilayah III

pemerintah kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan minimum bidang

e. Subdirektorat Pembinaan Wilayah IV

3. pelaksanaan pengembangan kapasitas pemerintah provinsi, pemerintah

f. Subbagian Tata Usaha

1.1.2 Struktur Organisasi

1.2 Arti Penting Organisasi

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

1 Meningkatnya kesejahteraan  Persentase pencapaian penataan ulang ketimpangan

3 Berkurangnya kasus tata  Persentase berkurangnya jumlah sengketa, konflik dan

Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah

1 Terwujudnya Pelaksanaan  Jumlah RTR Nasional/Pulau/Kepulauan/KSN

1.3 Permasalahan dan Isu Strategis

pemanfaatan ruang dengan mengedepankan pencapaian target program bukan

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka diperoleh beberapa isu strategis

pertumbuhan baru, sehingga dibutuhkan sinergitas pemanfaatan ruang

4. Perlunya mendorong terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan akibat

c. Pola Pangan Harapan

Intervensi aspek penataan ruang:

5. Belum optimalnya kapasitas kelembagaan yang mencakup kuantitas dan kualitas

pengendalian pemanfaatan ruang, keterbatasan informasi bagaimana dan

6. Masih kurangnya pelibatan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan

berkelanjutan perlu didukung penyusunan produk pengaturan dan kebijakan

khususnya Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang

Gambar 1.2 Progres RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia

Sedangkan Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum perda sampai sekarang masih

No Provinsi Kabupaten/Kota Nama

4 Sumatera Barat Kab. Sijunjung RDTR Muaro Sijunjung

No Provinsi Kabupaten/Kota Nama

5 Sumatera Barat Kota Payakumbuh RDTR Kota Payakumbuh 6 BWK

6 Sumatera Utara Kota Medan RDTR Kota Medan

35 Bali Kab. Badung RDTR dan PZ Kuta Selatan

39 Sulawesi Selatan Kab. Bone RDTR Kaw. Perkotaan Watampone

40 Sulawesi Selatan Kab. Luwu RDTR dan PZ Kota Belopa

No Provinsi Kabupaten/Kota Nama

42 Sulawesi Selatan Kab. Sinjai RDTR Kawasan Perkotaan Sinjai

43 Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara RDTR Panga

45 Sulawesi Tengah Kab. Poso RDTR Bagian Wilayah Perkotaan Poso

46 Sulawesi Tengah Kab. Poso RDTR Tentena

48 Nusa Tenggara Timur Kab. Ende RDTR Kawasan Perkotaan Ende

49 Nusa Tenggara Timur Kab. Nagekeo RDTR Kawasan Perkotaan Mbay

54 Papua Kab. Merauke RDTR Kawasan Perkotaan Merauke

permasalahan tata ruang di daerah melimpah ke pusat. Idealnya diperlukan

1.4 Harapan Terhadap Organisasi

2.1 Rencana Strategis

Berdasarkan hal di atas maka isu utama pembinaan adalah: