ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis tanda dan makna di balik rangkaian tanda yang
muncul dalam iklan, sehingga dapat diketahui apakah iklan telah menggunakan tanda yang dapat
mengubah pandangan masyarakat atau tidak. Data diambil dari iklan Layanan Masyarakat tentang
kempanye pencegahan Penyebaran Covid-19. Data dalam bentuk brosur, gambar, poster, papan
iklan, dan iklan unduhan dari situs web digunakan dalam penelitian ini. Metode analisis yang
digunakan adalah semiotika komunikasi verbal dan visual. Data yang dikumpulkan dianalisis secara
kualitatif berdasarkan teori dari Barthes (1967). Dalam tanda-tanda visual, data dianalisis
berdasarkan teori yang diajukan oleh Wierzbicka (1996) untuk menganalisis tentang warna yang
muncul dalam tanda yang disajikan. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa terdapat tiga
temuan yang menjadi hasil dari penelitian ini yaitu pertama; Pertama, tanda verbal yang
dimunculkan dalam setiap iklan, mengandung makna konotasi dan denotasi. Kedua, Tanda visual
yang dimunculkan menunjukkan beberapa gambar yang memiliki berbagai makna sesuai dengan
konteks yang melatar belakangi iklan tersebut bahkan melalui iklan yang tidak mengandung tanda
verbal dapat memberikan pesan yang bermakna kepada pembaca. Ketiga, tanda verbal dan tanda
visual selain dapat mendukung dan memaknai satu sama lain, kedua tanda ini dapat berdiri sendiri
dan menunjukkan makna tersendiri dari pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
ABSTRACT
This research was conducted to determine the types of signs and the meaning behind the series of
signs that appear in advertisements, so it can be seen whether the advertisement has used signs that
can change people's views or not. The data was taken from the Public Service advertisement about
the campaign to prevent Covid-19 spread. Data in the form of brochures, images, posters,
billboards, and download advertisements from the website were used in this research. The analytical
method used was verbal and visual communication semiotics. The collected data were analyzed
qualitatively based on the theory from Barthes (1967). In visual signs, the data were analyzed based
on the theory proposed by Wierzbicka (1996) to analyze the colors that appear in the signs
presented. Based on the analysis of the data, there are three findings which are the results of this
study: first, verbal signs that appear in every advertisement, contain connotation and denotation
meaning. Second, the visual signs that appear show a number of images that have various meanings
in accordance with the context behind the advertisement, even through ads that do not contain verbal
signs can provide meaningful messages to the reader. Third, verbal signs and visual signs in
addition to being able to support and interpret each other, these two signs can stand alone and show
their own meaning of the message to be conveyed to the reader.
10
SEMIOTIKA TANDA VERBAL DAN VISUAL PADA IKLAN KAMPANYE …
ketentuan dan pemakaian tanda-tanda yang dapat diiklankan, mempunyai dampak dan
telah disepakati. Komunikasi yang dilakukan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh
dapat berupa tulis dan lisan. Salah satu bentuk dukungan media lokal ataupun nasional
komunikasi tulis yang sering digunakan di (Kasali, 1992: 202). Kampanye ini menjadi hal
masyarakat adalah Periklanan. Periklanan yang sederhana yang dapat dilakukan oleh
didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan pemerintah pusat dan seluruh kalangan
produk yang ditujukan untuk komunitas masyarakat dalam pencegahan penyebaran
melalui media (Kasali, 1992: 9). Produk yang Covid-19. Kampanye pencegahan penyebaran
dimaksud tidak hanya dalam bidang komersial covid-19 dilaksanakan bertujuan untuk
namun juga dapat berupa tujuan yang ingin memberikan pemahaman kepada pembaca
disampaikan oleh penulis kepada para untuk tetap waspada dan tetap melakukan
pembacanya. Iklan dirancang dan ditampilkan protocol kesehatan yang dihimbau oleh
semenarik mungkin tanpa menghilangkan pemerintah. Gaya bahasa yang digunakan
pesan penting yang terkandung dalam iklan. menjadi hal penting dalam pembuatan iklan.
Bahasa iklan harus persuasif dan menarik untuk Menurut Keraf, gaya bahasa dapat dibatasi
memengaruhi para pembaca. Bahasa yang sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui
digunakan adalah bahasa pendek, jelas, solid bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa
yang efektif dan dapat mempengaruhi pembaca. dan kepribadian penulis (pemakai bahasa)
Agar lebih menarik, iklan juga didukung oleh (Keraf, 1991). Pendek kata, penggunaan gaya
penggunaan warna, ilustrasi, dan logo. Terdapat bahasa tertentu dapat mengubah serta
dua jenis iklan yaitu iklan komersil dan iklan menimbulkan konotasi tertentu. Gaya bahasa
non-komersil yang sering juga disebut sebagai merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan
ILM (Iklan Layanan Masyarakat). Sementara kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk
itu, iklan layanan masyarakat dapat dipahami meyakinkan mempengaruhi penyimak dan
sebagai sebuah pengumuman atau pembaca (Tarigan, 1995). Karena tidak semua
pemberitahuan yang tidak dipungut bayaran masyarakat memiliki pengetahuan yang sama
untuk memajukan sebuah program, aktivitas tentang wabah penyakit ini, sehingga
atau layanan pemerintah pusat maupun diperlukan iklan dengan mengaplikasikan
pemerintah daerah, atau aktivitas sosial untuk pesan verbal dan visual dengan menggunakan
layanan organisasi nonprofit dan gaya bahasa, gambar, simbul yang baik untuk
pemberitahuan lain yang dianggap bermanfaat dikampanyekan di media masa sebagai
untuk masyarakat (J.L. & and C.W. Lamb, penyebaran infomrmasi terkait wabah Covid-
1986: 428). 19 yang sudah menjadi pandemic global.
Dalam iklan layanan masyarakat disajikan Keberadaan iklan tidak dapat dipisahkan dari
pesan sosial yang dimaksudkan untuk tanda-tanda verbal dan visual yang mendukung
membangkitkan kepedulian masyarakat iklan kampanye tersebut menjadi bermakna dan
terhadap sejumlah masalah yang harus mereka memberikan ilustrasi yang baik bagi pembaca.
hadapi (Kasali, 1992: 201). Iklan kampanye Beberapa penelitian tentang Semiotik yang
yang mulai diserukan di masyarakat saat ini menganalisis tentang tanda verbal dan visual
ditengah wabah covid yang telah menjadi telah dilakukan oleh beberapa peneliti,
pandemic glogal adalah Iklan Kampanye diantaranya Pratiwi menganalisis tentang
Pencegahan Penyebaran Covid-19. Pemerintah makna verbal dan visual pada iklah minuman di
dan kalangan masyarakat banyak menyerukan televisi (Pratiwi & Warami, 2015). Iklan yang
kampanye pencegahan penyebaran covid-19 dipilih adalah iklan komersil yang
sejak kemunculannya di Indonesia pada menemunkan bahwa tanda verbal dan visual
pertengahan bulan Februari tahun 2020 lalu. yang digunakan dalam iklan minuman di
Menurut Ad Council, kriteria yang digunakan televisi sebagian besar mengandung makna
untuk menentukan kampanye iklan layanan konotative. Penelitian lainnya tentang analisis
masyarakat adalah: nonkomersial, tidak bersifat tanda adalah dari Tinarbuko menganalisis
keagamaan, nonpolitik, berwawasan nasional, tentang Semiotika Tanda Verbal dan Tanda
diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat, Visual Iklan Layanan Masyarakat (Tinarbuko,
diajukan oleh organisasi yang telah diakui, 2016). Metode analisis semiotika komunikasi
11
SEMIOTIKA TANDA VERBAL DAN VISUAL PADA IKLAN KAMPANYE …
visual juga dimanfaatkan sebagai metode teknik observasi dan mencatat, dan data juga
analisis data verbal dan data visual dalam dikumpulkan melalui penelitian lapangan dan
penelitian ini, sebagai salah satu metode penelitian online. Metode analisis yang
pembacaan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) digunakan adalah semiotika komunikasi verbal
akibat adanya kecenderungan untuk dan visual yang pada dasarnya beroperasi pada
memandang berbagai hal, seperti seni, budaya, dua jenjang analisis. Pertama, analisis tanda
sosial, desain komunikasi visual, dan ILM secara individual, mencakup: tanda, kode, dan
sebagai fenomena bahasa dan tanda. Penelitian makna tanda. Kedua, analisis tanda yang
dari Suciyanto juga mengungkapkan tentang membentuk teks. Sedangkan teks menurut
analisis semitotik pada poster Greenpeace Yasraf Amir Piliang dipahami sebagai
Campaign Posters in Climate Change Series kombinasi tanda-tanda (Yasraf Amir Piliang,
(Suciyanto, 2016). Penelitian ini menemukan 1998). Dengan demikian, karya desain
bahwa hal penting dalam menggambarkan komunikasi visual salah satunya berbentuk
makna poster adalah dari kemampuan ILM juga dapat dilihat sebagai sebuah teks.
penafsiran penelitian. Jadi interpretasi makna Data yang dikumpulkan dianalisis secara
poster tergantung pada pengetahuan, kualitatif berdasarkan teori dari Barthes. Dalam
pengalaman, latar belakang dan budaya. tanda-tanda visual, data dianalisis berdasarkan
Iklan kampanye pencegahan Covid-19 teori yang diajukan oleh Wierzbicka untuk
merupakan iklan tidak komersil yang akan menganalisis tentang warna yang muncul
mempertimbangkan penggunaan tanda verbal dalam tanda yang disajikan (Wierzbicka, 1996).
dan nonverbal, sehingga, para pembaca dapat
memahami arti tanda yang akan ditransmisikan PEMBAHASAN
oleh pengiklan. Bentuk iklan layanan Data dianalisis dengan Semiotika tanda
masyarakat dengan topik kampanye verbal dan visual. Analisis didasarkan pada
pencegahan penyebaran Covid-19 yang teori dari Barthes (1967). Menurut Barthes
berbeda dengan jenis iklan layanan masyarakat tanda adalah senyawa penanda dan tanda
lainnya membuat hal ini sangat menarik untuk (signifier and signified) (Barthes, 1974). Bagi
diteliti. Gambar, warna, tanda, kata-kata dan Barthes, penanda selalu merupakan substansi
frasa yang terkandung dalam iklan termasuk material yang dapat berupa suara, benda,
dalam tanda-tanda verbal dan non-verbal yang gambar (Barthes, 1974: 47). Sementara itu yang
memerlukan penelitian lebih dalam agar lebih ditandakan adalah representasi mental dari
memahami tentang makna yang terkandung suatu hal. Signified terkait dengan 'sesuatu'
dalam iklan kampanye ini. Penelitian ini yang dihubungkan oleh orang yang
dilakukan untuk mengetahui jenis tanda dan menggunakan sign Barthes (Barthes, 1974: 43).
makna di balik rangkaian tanda yang muncul Tanda-tanda dibedakan menjadi dua yaitu tanda
dalam iklan, sehingga dapat diketahui apakah verbal dan visual. Tanda verbal adalah bagian
iklan telah menggunakan tanda yang dapat dalam iklan yang dapat dianalisis melalui teks
mengubah pandangan masyarakat atau tidak. atau dalam bentuk tulisan. Sebuah iklan
biasanya terdiri dari teks dalam bentuk nama
METODE atau slogan iklan, informasi tentang sesuatu,
Data diambil dari iklan Layanan kalimat persuasi atau bentuk teks lainnya.
Masyarakat tentang kempanye pencegahan Sedangkan tanda visual atau non verbal yaitu
Penyebaran Covid-19. Data dalam bentuk jenis tanda dalam iklan yang digunakan untuk
brosur, gambar, poster, papan iklan, dan iklan mendukung bagian verbal untuk membuat iklan
unduhan dari situs web digunakan dalam terlihat lebih menarik. Bagian non-verbal ini
penelitian ini. Iklan-iklan ini dipilih sebagai bisa dalam bentuk warna, musik atau suara,
sumber data karena mengandung tanda-tanda animasi atau gambar. Dalam menafsirkan tanda
verbal dan visual yang menarik untuk itu, terjadi dua tingkat interpretasi. Tingkat
dianalisis. Ada kecenderungan bahwa pertama adalah primer (denotasi) dan tingkat
penggunaan tanda pada jenis iklan ini berbeda sekunder (konotasi). Denotasi terjadi ketika
dengan iklan layanan masyarakat dengan suatu tanda didefinisikan secara harfiah, jelas
kampanye lainnya. Data dikumpulkan dengan atau berdasarkan pada definisi yang masuk akal
12
SEMIOTIKA TANDA VERBAL DAN VISUAL PADA IKLAN KAMPANYE …
(Chandler, 2007: 137). Denotasi adalah tanda berbeda dan dan tidak
paling umum yang ditemukan di masyarakat berbentuk dapat
karena berkaitan dengan definisi kamus. larangan dilakukan
Barthes dalam Piliang (1999) menjelaskan saat pandemi
bahwa denotatif adalah hubungan antara covid-19.
penanda dan makna yang menghasilkan makna Background Bakground Untuk
langsung dan pasti (Barthes in Yasraf Amir dengan mendukung
Piliang, 1998). Sedangkan konotasi, menurut gambar ilustrasi
Barthes dalam Krampen (1987: 80), konotasi menyerupai kecemasan
adalah "nada" dari suatu teks atau cara yang bentuk virus yang
telah didekorasi (Barthes in Krampen, 1987). dirasakan.
Konotatif adalah tingkat signifikansi antara Warna latar Rasa
penanda dan makna yang menghasilkan makna belakang nyaman.
tidak langsung dan tidak terbatas (Barthes, merah gelap
1974: 91). Sementara itu, konotasi “digunakan
untuk merujuk pada asosiasi sosial-budaya dan Data satu merupakan gambar ilustrasi yang
'pribadi' (ideologis, emosional, dll.) (Chandler, menarik untuk dianalisis. Poster tersebut tidak
2007: 138) Dari tanda”.Analisis warna pada memiliki tanda verbal yang mendukungnya,
tanda-tanda yang muncul dianalisis dengan namun tersimpan interpretasi yang menarik
theory Wierzbicka (1996). Menurut dalam tanda visual yang ditunjukan. Menurut
Wierzbicka, warna bukanlah konsep manusia Barthes tanda adalah senyawa penanda,
universal tetapi berkaitan dengan mengamati penanda selalu merupakan substansi material
karena warna hanya dapat didefinisikan melalui yang dapat berupa suara, benda, gambar
pengamatan(Wierzbicka, 1996: 287). (Barthes, 1974). Sementara itu yang ditandakan
adalah representasi mental dari suatu hal.
Data 1 Penanda yang ditunjukkan dalam poster
tersebut adalah gambar seorang laki-laki yang
sedang menggunakan masker dengan mata
yang sayu. Ini dapat menandai bahwa kondisi
pandemic covid-19 merupakan kondisi yang
sangat serius. Tanda kecemasan sangat tampak
terlihat dimata laki-laki itu sebagai penanda
yang dapat mengilustrasikan bahwa kecemasan
yang terlalu berlebihan merupakan hal yang
Tabel 1. Tanda Visual tidak perlu dilakukan. Penanda masker
Tanda Signifier Signified ditunjukkan dalam gambar tersebut yang
(penanda) (petanda) menandakan bahwa, pada masa pandemic
Verbal: - - global covid-19, masker terbukti secara
- signifikan mengurangi jumlah virus yang
terdeteksi dalam partikel yang dilepaskan saat
Visual: seseorang bernapas dan batuk, sehingga masker
merupakan benda yang wajib digunakan oleh
Simbol Gambar Untuk seseorang. Tanda yang ditunjukkan di bagian
seorang laki- memberikan background adalah tiga gambar kegiatan yang
laki dengan gambaran biasa dilakukan diluar rumah dan diberikan
menggunakan tentang simbul larangan. Gambar tersebut menandai
masker sebuah bahwa seluruh kegiatan diluar rumah tidak
kecemasan. dapat dilakukan dimasa pandemic covid-19 ini.
Tiga buah Aktifitas Untuk mendukung simbul yang ditampilkan
pigura dengan keseharian dalam poster tersebut, pencipta poster
masing-maing yang selalu menggunakan kesan nyaman dengan warna
gambar yang dilakukan ungu muda di bagian background poster. Pesan
13
SEMIOTIKA TANDA VERBAL DAN VISUAL PADA IKLAN KAMPANYE …
14
SEMIOTIKA TANDA VERBAL DAN VISUAL PADA IKLAN KAMPANYE …
15
SEMIOTIKA TANDA VERBAL DAN VISUAL PADA IKLAN KAMPANYE …
16
SEMIOTIKA TANDA VERBAL DAN VISUAL PADA IKLAN KAMPANYE …
memberikan saran kepada pembaca untuk Si pembuat poster ingin memperjelas makna
melakukan suatu tindakan. Kegiatan yang dibalik pembuatan poster tersebut dengan
disarankan oleh si pembuat poster, ditunjukkan menampilkan warna hijau yang merupakan
dalam tanda verbal kedua yaitu : Online simbul dari kesehatan dan kesejukan. Warna
exercises classes, Dancing, Playing active hijau tersebut ditampilkan untuk mendukung
video, games, Jumping rope, Muscle strength seluruh makna dari tanda verbal dan visual dari
and balance training yang bermakna latihan di poster tersebut. Jenis huruf dengan warna putih
kelas online, menari, menghidupkan video, diberikan untuk memperjelas pesan dan makna
bermain game, dan lompat tali. Seluruh tanda verbal dan tanda visual yang
kegiatan yang disarankan si pembuat poster diumnuclkan. Pesan inti yang ingin
kepada pembaca ditunjukkan dengan tanda disampaikan dalam poster tersebut adalah
verbal dan didukung dengan tanda visual yang mengajak seluruh pembaca untuk melakukan
mengilustrasikan kegiatan-kegiatan tersebut. kegiatan sehat dirumah selama masa covid-19
Tanda verbal ketiga yaitu: #BeActive berlangsung.
#HealtyAtHome yang bermakna aktif dan sehat
dirumah. Tujuan dari tanda verbal yang SIMPULAN
ditunjukkan adalah memberikan himbauan Setelah dilakukan analisis yang mendalam
kepada pembaca untuk melakukan kegiatan terhadap iklan layanan masyarakat jenis poster
sehat dirumah. Tanda verbal tersebut didukung ketika kampanye penyebaran covid-19, maka
dengan menggunakan hashtag (#) untuk dapat disimpulkan bahwa:
menegaskan bahwa si pembuat poster ingin Pertama, tanda verbal yang dimunculkan
dengan serius menyerukan dan mengajak dalam setiap iklan, mengandung makna
seluruh pembaca melakukan kegiatan sehat denotasi. Makna denotasi adalah Denotasi
dirumah. Makna yang terkandung dalam pesan terjadi ketika suatu tanda didefinisikan secara
verbal poster diatas adalah makna denotative. harfiah, jelas atau berdasarkan pada definisi
Denotasi adalah tanda paling umum yang yang masuk akal (Chandler, 2007: 137). Makna
ditemukan di masyarakat karena berkaitan yang terkandung dalam iklan layanan
dengan definisi kamus. Barthes dalam Piliang masyarakat jenis poster ketika kampanye
(1999) menjelaskan bahwa denotatif adalah penyebaran covid-19, meningterprestasikan
hubungan antara penanda dan makna yang himbauan dan ajakan kepada pembaca untuk
menghasilkan makna langsung dan pasti melakukan aksi atau kegiatan yang bermakna.
Selain tanda verbal, tanda visual juga Tanda verbal yang digunakan pada dasarnya
dimunculkan dalam poster tersebut untuk untuk memberikan saran kepada pembaca
mendukung pesan verbal yang ingin tentang bahaya covid-19 dan mengajak
disampaikan kepada pembaca. Tanda visual pembaca melakukan aksi untuk meminimalis
yang pertama adalah: Simbul Orang yang penyebaran covid-19 yang sejalan dengan
sedang melakukan aktifitas. Simbul orang yang tujuan pemerintah.
sedang melakukan aktifitas didalam rumah, Kedua, Tanda visual yang dimunculkan
selain ditunjukkan untuk mendukung tanda menunjukkan beberapa gambar yang memiliki
verbal yang dimunculkan, tanda ini juga berbagai makna sesuai dengan konteks yang
ditunjukkan untuk memberikan informasi dan melatar belakangi iklan tersebut. Beberapa
memberikan contoh kepada pembaca tentang iklan tidak mengandung tanda verbal, namun
jenis-jenis aktifitas yang dapat dilakukan dapat memberikan pesan yang bermakna
dirumah selama covid-19. Tanda visual kedua kepada pembaca dengan ilustrasi yang
yaitu: Jenis media yang digunakan untuk sempurna. Tanda visual selain untuk
melakukan aktifitas (TV, tali, handphone). mendukung tanda verbal yang diikutinya, tanda
Tanda visual ini digunakan untuk menunjukkan visual dapat pula berdiri sendiri dengan
kepada pembaca dan memberi jenis media yang memiliki makna sendiri tanpa didukung oleh
dapat digunakan dalam melakukan kegiatan tanda verbal yang mengikutinya.
sehat didalam rumah. Warna latar belakang Ketiga, tanda verbal dan tanda visual selain
poster diatas menggunakan warna hijau yang dapat mendukung dan memaknai satu sama
mengandung makna kesejukan dan kesehatan. lain, kedua tanda ini dapat berdiri sendiri dan
17
SEMIOTIKA TANDA VERBAL DAN VISUAL PADA IKLAN KAMPANYE …
menunjukkan makna tersendiri dari pesan yang Pratiwi, D. P. E., & Warami, H. (2015). Makna
ingin disampaikan kepada pembaca dengan Tanda Verbal dan Non-Verbal pada Iklan
didukung ilustrasi yang sempurna. Minuman di Televisi. Jurnal Kibas
Cendrawasih, 12(1).
DAFTAR PUSTAKA Suciyanto, S. . (2016). Semiotic Analysis of
Alo Liliweri. (1991). Memahami Peran Greenpeace Campaign Posters in Climate
Komunikasi Massa dalam Masyarakat. Change Series. State Islamic University
PT Citra Aditya Bakti. Syarif Hidayatullah.
Barthes, R. (1974). ’S/Z’’ terjemahan dari S/Z Tarigan, H. G. (1995). Pengajaran Gaya
oleh Richard Miller. Hill and Wang.d. Bahasa. Angkasa.
Chandler, D. (2007). The Basic Semiotics. Tinarbuko, S. (2016). Semiotika Tanda Verbal
Routledge. dan Visual. Jurnal Panggung, 26(2).
J.L., C., & and C.W. Lamb. (1986). Marketing https://www.researchgate.net/publication/
Government and Social Service. John 320375806_Semiotika_Tanda_Verbal_da
Willey and Son. n_Tanda_Visual_Iklan_Layanan_Masyar
Kasali, R. (1992). Manajemen Periklanan: akat
Konsep dan Aplikasinya Di Indonesia. Wierzbicka, A. (1996). Semantics: primes and
Pustaka Utama Grafiti. universals. Oxford University Press.
Keraf, G. (1991). Diksi dan Gaya Bahasa. PT Yasraf Amir Piliang. (1998). Sebuah Dunia
Gramedia Pustaka Utama. yang Dilipat, Realitas Kebudayaan
Krampen, M. (1987). Classics of Semiotics: menjelang Milenium Ketiga dan Matinya
Ferdinand de Saussure and the Posmodernisme. Mizan.
Development of Semiology. Plenum Press.
18