PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan. Bunuh diri merupakan keputusan terakhir dari
individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi. (Captain, 2008).
Menciderai diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan
dapat mengakhiri kehidupan. Bunuh diri mungkin merupakan keputusan
terakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
(Captain, 2008).
Perilaku destruktif diri yaitu setiap aktivitas yang tidak dicegah dapat
mengarah pada kematian. Perilaku desttruktif diri langsung mencakup
aktivitas bunuh diri. Niatnya adalah kematian, dan individu menyadari
hal ini sebagai hasil yang diinginkan. Perilaku destruktif diri tak
langsung termasuk tiap aktivitas kesejahteraan fisik individu dan dapat
mengarah kepada kematian. Orang tersebut tidak menyadari tentang
potensial terjadi pada kematian akibat perilakunya dan biasanya menyangkal
apabila dikonfrontasi. (Stuart & Sundeen, 2006).
Pada klien Ny. N terdapat masalah keperawatan resiko bunuh diri, dimana
klien selalu terpikirkan untuk mengakhiri hidupnya, klien merasa putus
asa,tidak berguna. Klien menyadari bahwa bunuh diri itu sangatlah dibenci
oleh Alloh SWT.
Pada bab ini akan dibahas kesimpulan pada asuhan keperawatan Ny. N
dengan diagnosa keperawatan resiko bunuh diri, sebagai berikut :
1. Pengkajian pada klien Ny. N ditemukan kondsi klien mengatakan
“kemarin tuh hari kamis, aku niatnya kontrol kesini diantar adik ipar aku,
sama ibu aku juga. Tiba-tiba aku kesel, pingin kabur. Aku marah-marah,
berontak sama bentur-benturin kepala ke tembok, aku pernah loncat ke
sumur yang dalamnya 7 meter, bukan karena ada bisikan tapi ada
dorongan aja dari keinginan diri aku sendiri, gak apa-apalah aku nyakitin
diri sendiri juga soalnya udah gak ada yang sayang sama aku. Aku ada
keinginan buat ngebenturin kepala biar plong gitu, aku tau akibatnya nanti
aku bisa geger otak, tapi tidak apa-apa namanya juga keinginan sendiri,
dari diri sendiri.”
2. Masalah keperawatan yang muncul adalah yaitu resiko bunuh diri,
gangguan konsep diri : harga diri rendah dan risiko perilaku kekerasan.
3. Diagnosa keperawatan yang diangkat berdasarkan prioritas adalah : Resiko
bunuh diri
4. Penyusunan rencana keperawatan melibatkan klien dengan menggunakan
strategi pelaksanaan (SP)
5. Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi.
6. Evaluasi yang dilakukan tercpai jika klien dapat melakukan dan
mengevaluasi dengan benar implementasi yang telah dilakukan oleh
perawat.
B. SARAN
a. Bidang Keperawatan
Adanya pelatihan atau mencari ilmu baru tentang cara pengkajian asuhan
keperawatan pada pasien dengan resiko bunuh diri bagi perawat dan
adanya sosialisasi untuk penyeragaman pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Yulianti, Yuyun. 2014. Cetak Biru Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014. Jurnal ARSI/Januari 2015.
Yosep, Iyus. 2014. Buku Ajar Keperwatan Jiwa. Bandung : Reflika Aditama