Anda di halaman 1dari 4

FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan SP II Risiko Bunuh Diri Pada Nn D


Di Ruang Sumbodro Rumah Sakit Jiwa Dr. Arif Zainudin

Hari : Selasa

Tanggal : 20/04/2021

Jam : 10.00 WIB

A. Keluhan Utama

Pasien dibawa ke RSJ Dr Arif Zainudin karena menyilet lehernya secara perlahan

B. Diagnosa medis

F 06.8

C. Diagnosa keperawatan

Risiko Bunuh Diri b.d Gangguan Perilaku

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan

DS : pasien mengatakan pernah menyilet lehernya

Pasien mengatakan ada rasa ingin bunuh diri jika dimarahi oleh
orangtuanya
DO : tampak bekas luka sayatan di bagian leher
Pasien kooperatif
Pasien dapat beraktivitas mandiri tanpa bantuan meski perlahan

E. Dasar pemikiran

Risiko bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat
mengancam kehidupan. Perilaku bunuh diri disebabkan karena stress yang
tinggi dan berkepanjangan dimana individu gagal dalam melakukan
mekanisme koping yang digunakan dalam mengatasi masalah. Beberapa
alasan individu mengakhiri kehidupan adalah kegagalan untuk beradaptasi,
sehingga tidak dapat menghadapi stress, perasaan terisolasi, dapat terjadi
karena kehilangan hubungan interpersonal/ gagal melakukan hubungan
yang berarti, perasaan marah/ bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan
hukuman pada diri sendiri, cara untuk mengakhiri keputusasaan.

Tujuan dilakukannya Strategi Pelaksanaan (SP) pada pasien dengan risiko


bunuh diri adalah, agar pasien dapat berlatih mengendalikan diri dengan
berpikir positif terhadap diri sendiri. Selain itu pasien dapat melatih cara
mengendalikan dari dorongan bunuh diri : menyebutkan daftar aspek positif
dan berlatih berpikir aspek positif.

F. Prinsip tindakan keperawatan

1. Fase orientasi
a.Salam terapeutik
b. Validasi
c.Kontrak
2. Fase kerja
a. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya
b. Melatih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri dengan
berpikir positif terhadap diri sendiri.
c. Membantu klien memasukkan kegiatannya dalam jadwal harian
3. Fase terminasi
a. Evaluasi secara subjektif dan objektif
b. RTL
c. Kontrak yang akan datang
G. Analisis tindakan

Dilakukannya pemberian SP II risiko bunuh diri pada pasien diharapkan


agar pasien dapat terhindar/terlindung dari perilaku bunuh diri. Selain itu
dengan diberikan SP II pasien dapat mengekspresikan dirinya,
meningkatkan harga dirinya dengan mengetahui aspek positif yang dimiliki,
serta dapat menggunakan koping yang adaptif

H. Bahaya dilakukannya tindakan

Strategi Pelaksanaan (SP) II risiko bunuh diri sebaiknya dilakukan setelah


pasien berhasil melakukan SP I yaitu dapat mengontrol keinginan bunuh
diri dan menjauhkan diri dari benda berbahaya. Selain itu apabila
hubungan BHSP belum terjalin dan pasien tidak kooperatif maka akan
sulit untuk melakukan SP Risiko bunuh diri.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan

Bina hubungan saling percaya (BHSP) harus dilakukan oleh perawat ke


pasien agar pasien dapat dengan leluasa menceritakan tentang dirinya yang
berkaitan dengan aspek positif yang dimiliki
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S :Pasien mengatakan suka melakukan kegiatan bersih-bersih
tempat tidur
Pasien juga mengatakan suka berbincang-bincang
Pasien mengatakan memahami cara mengontrol keinginan bunuh
diri
O :Pasien dapat memanggil nama perawat dengan benar
Pasien kooperatif, bicara jelas dan terarah
Pasien telah memahami untuk menghindari marah dan barang-barang
berbahaya
Pasien dapat menemukan aspek positifnya, yaitu dia baik, suka bersahabat,
dan membela temannya

A :Risiko bunuh diri teratasi sebagian

P :Evaluasi cara berpikir pasien terhadap aspek positif pada dirinya

Menganjurkan untuk memasukkan kegiatan dalam jadwal harian

K. Evaluasi diri (berisi tentang kesenjangan langkah prosedur yang telah


dilakukan dengan SOP nya)

Selama melakukan SP II pada pasien tidak terdapat kesenjangan antara prosedur


dan SOP. Dalam melakukan SP pada pasien risiko bunuh diri harus diawali
dengan hubungan saling percaya agar keberhasilan tujuan dari tinadakan dapat
tercapai.
L. Daftar pustaka / referensi
Nita Fitria. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan
Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat. Jakarta: Salemba Medika.
Rasmun. 2012. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi
Dengan Keluarga. Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan dan Analisa Proses
Interaksi (API). Jakarta : fajar Interpratama.

Mengetahui
Mahasisawa praktikan, PembimbingKlinik/CI

(………………….………) (

Anda mungkin juga menyukai