Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kanzul Jawad Murod As Shofi

Kelas : XII MIPA 5

No. Absen : 13

Kebersihan Kelas yang Terabaikan

Tesis (Orientasi)

Pendidikan adalah hak setiap individu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan. Kebersihan kelas adalah elemen krusial dalam
menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan produktif. Kemudian Kelas juga merupakan
tempat di mana para siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar dan berinteraksi
dengan teman-teman sebaya. Oleh karena itu, kebersihan kelas merupakan faktor penting yang
sangat mempengaruhi kenyamanan dan efektivitas pembelajaran agar siswa bisa mengikuti
pembelajaran dengan baik. Sayangnya, seringkali kebersihan kelas diabaikan, sehingga membuat
suasana pembelajaran menjadi tidak nyaman. Bagaimana solusi untuk masalah kebersihan yang
sedang terjadi saat ini? Mengapa kebersihan kelas sering diabaikan, padahal lingkungan yang bersih
bukan hanya menciptakan suasana belajar yang nyaman, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai
disiplin dan tanggung jawab kita sebagai siswa? Mari kita selidiki lebih lanjut.

Argumentasi

Banyak kelas di berbagai sekolah masih belum memperoleh perhatian yang memadai dalam
hal kebersihan. Papan tulis yang kotor, lantai yang berdebu, dan meja yang penuh dengan coretan
membuat ruang kelas menjadi kurang nyaman bagi siswa maupun guru. Kebersihan kelas yang
terabaikan memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran. Siswa akan sulit untuk
fokus dan berkonsentrasi ketika mereka berada di lingkungan yang kotor dan berantakan dan
Mempengaruhi semangat belajar siswa dan menurunkan motivasi mereka untuk hadir di kelas. Selain
itu, kebersihan kelas yang buruk juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan siswa, karena
dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman.

Kebersihan kelas yang terjaga dengan baik adalah cermin dari komitmen sekolah terhadap
kesejahteraan siswa dan proses pembelajaran yang efektif. Ruang belajar yang bersih dan teratur
mencerminkan profesionalisme dan mengajarkan nilai-nilai penting tentang tanggung jawab
bersama. Ini juga menciptakan atmosfer positif di antara siswa, membantu mereka fokus pada materi
pelajaran yang disampaikan.

Penting untuk memahami bahwa kebersihan kelas bukan hanya tanggung jawab petugas
kebersihan, pengajar dan semua siswa memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kebersihan
kelas. Mereka harus memastikan bahwa ruang kelas selalu dalam kondisi bersih dan nyaman.
Langkah-langkah sederhana seperti membersihkan papan tulis secara teratur, menyediakan tempat
sampah yang memadai, menerapkan sistem Reuse, Recycle, Reduce dan mengatur jadwal untuk
membersihkan kelas secara menyeluruh dapat membuat perbedaan besar dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif.

Pemerintah dan lembaga pendidikan juga memiliki peran penting dengan menyediakan
sumber daya dan pelatihan untuk menjaga kebersihan kelas untuk investasi dalam kualitas
pendidikan. Dukungan dari berbagai pihak akan membantu membangun lingkungan pembelajaran
yang memadai dan memastikan kenyamanan bagi semua peserta didik.

Reorientasi (Penegasan Ulang)

Dalam menghadapi masa depan pendidikan, kebersihan kelas harus diperhatikan sebagai
prioritas utama. Semua pihak terlibat harus bersatu untuk memastikan bahwa setiap ruang belajar
adalah tempat yang nyaman dan inspiratif untuk belajar. Dengan demikian, kita dapat memberikan
pendidikan yang berkualitas dan mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan dunia.

Kaidah Kebahasaan :

1. Adverbia Frekuentatif :
Paragraf 4 = “Selalu dalam kondisi bersih dan nyaman”
Adverbia Kualitatif :
Paragraf 1 = “kebersihan kelas merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi
kenyamanan dan efektivitas pembelajaran agar siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan
baik”
Adverbia Kuantitatif :
Paragraf 2 = “Banyak kelas”
Adverbia Limitatif :
Paragraf 4 = “Bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan”

2. Konjungsi Temporal :
Paragraf 2 = “Berkonsentrasi ketika mereka berada di lingkungan yang kotor”
Paragraf 1 = “Kemudian Kelas juga merupakan tempat di mana para siswa”
Konjungsi Penguatan :
Paragraf 2 = “Selain itu, kebersihan kelas yang buruk juga dapat berdampak negatif terhadap
kesehatan siswa”
Konjungsi Sebab :
Paragraf 2 = “Berdampak negatif terhadap kesehatan siswa, karena dapat menjadi tempat
berkembang biaknya bakteri dan kuman
Paragraf 1 = “Sayangnya, seringkali kebersihan kelas diabaikan, sehingga membuat suasana
pembelajaran menjadi tidak nyaman”
Konjungsi Tujuan :
Paragraf 1 = “mempengaruhi kenyamanan dan efektivitas pembelajaran agar siswa bisa
mengikuti pembelajaran dengan baik”
Konjungsi Simpulan :
Paragraf 1 = “Oleh karena itu, kebersihan kelas merupakan faktor penting yang
mempengaruhi kenyamanan dan efektivitas pembelajaran.”

3. Verba
Verba Aksi :
Paragraf 1 = “berbagai pihak akan membantu membangun lingkungan pembelajaran
yang memadai”
Verba Material :
Paragraf 4 = “mengatur jadwal untuk membersihkan kelas secara menyeluruh”
Verba Relasional :
Paragraf 1 = “kebersihan kelas merupakan faktor penting yang mempengaruhi
kenyamanan dan efektivitas pembelajaran”
Verba Mental :
Paragraf 4 = “Penting untuk memahami bahwa kebersihan kelas bukan hanya tanggung
jawab petugas kebersihan”

4. Kalimat Retoris
Paragraf 1 = “Bagaimana solusi untuk masalah kebersihan yang sedang terjadi saat ini?
Mengapa kebersihan kelas sering diabaikan, padahal lingkungan yang bersih bukan
hanya menciptakan suasana belajar yang nyaman, tetapi juga menjadi cerminan nilai-
nilai disiplin dan tanggung jawab kita sebagai siswa? Mari kita selidiki lebih lanjut.”
5. Kata Populer
Paragraf 4 = “Langkah-langkah sederhana seperti membersihkan papan tulis secara
teratur, menyediakan tempat sampah yang memadai, menerapkan sistem Reuse,
Recycle, Reduce”

Anda mungkin juga menyukai