Kuis 3 Ventilasi Tambang
Kuis 3 Ventilasi Tambang
NIM : 20137015
Kuis 3
2. Ada lima cara yang dapat dilakukan dalam mengendalikan gas-gas berbahaya yang
ada dalam tambang bawah tanah. Sebutkan dan uraikan dengan jelas
a. Ventilasi: Salah satu cara yang paling efektif untuk mengendalikan gas
berbahaya di tambang adalah dengan menggunakan sistem ventilasi yang
memadai. Ventilasi bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi udara dan
memastikan udara segar selalu mengalir di seluruh area tambang. Hal ini
dapat mengurangi konsentrasi gas berbahaya di udara dan menghindari
terjadinya kebakaran atau ledakan.
b. Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan rutin pada tambang bawah tanah harus
dilakukan untuk memastikan tidak ada penumpukan gas berbahaya seperti
gas metana dan karbon monoksida. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan alat deteksi gas, yang dapat mendeteksi dan mengukur
konsentrasi gas berbahaya di udara.
c. Pelatihan Keselamatan: Setiap orang yang bekerja di tambang bawah tanah
harus diberikan pelatihan keselamatan yang memadai. Pelatihan ini
mencakup pengenalan gas berbahaya yang ada di tambang, tanda-tanda
bahaya, cara menghindari bahaya, serta cara bertindak dalam situasi darurat.
d. Penggunaan Alat Pelindung Diri: Setiap orang yang bekerja di tambang
bawah tanah harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang sesuai
seperti masker gas, pakaian pelindung, kacamata pelindung, serta alat
pernafasan dan alat deteksi gas. Alat ini dapat membantu mengurangi risiko
keracunan gas berbahaya dan melindungi kesehatan para pekerja.
e. Pengelolaan Limbah: Limbah yang dihasilkan oleh tambang bawah tanah
seperti air limbah, gas, dan debu harus dikelola dengan baik. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang merugikan dan
meminimalkan risiko paparan gas berbahaya pada para pekerja dan
masyarakat sekitar tambang
3. Ada tiga cara pengukuran kecepatan aliran udara pada suatu terowongan dengan
menggunakan anemometer. Berikan penjelasan secara rinci dan dilengkapi dengan
gambar.
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara.
Terdapat tiga cara pengukuran kecepatan aliran udara pada suatu terowongan
dengan menggunakan anemometer, yaitu:
a. Pengukuran Kecepatan Rata-rata dengan Anemometer Cup
Cara pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan anemometer cup yang
terdiri dari tiga atau empat cup yang dipasang pada poros yang sama,
sehingga cup dapat berputar mengikuti arah dan kecepatan angin. Ketika
cup berputar, putaran cup akan menghasilkan tegangan listrik yang dapat
diukur dengan alat pengukur.
b. Pengukuran Kecepatan Rata-rata dengan Anemometer Vane
Cara pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan anemometer vane
yang terdiri dari baling-baling yang terpasang pada poros yang sama. Ketika
baling-baling terkena angin, poros akan berputar dan menghasilkan
tegangan listrik yang dapat diukur dengan alat pengukur.
c. Pengukuran Kecepatan Instan dengan Anemometer Pitot
Cara pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan anemometer pitot
yang terdiri dari tabung pengukur dan selang udara. Tabung pengukur
diletakkan tegak lurus terhadap arah aliran udara, sehingga tekanan udara di
dalam tabung pengukur dapat diukur dengan alat pengukur. Selang udara
dihubungkan dengan alat pengukur untuk mengukur tekanan udara di dalam
tabung.
4. Jika pada data praktikum diketahui bahwa contoh penampang terowongan adalah
setengah lingkaran, dengan kecepan udara yang terukur pada contoh, diperoleh
kuantitas (Q) udara.. Bagaimana jika data kecepatan aliran udaranya sama seperti
contoh pada video, hitunglah berapa kuantitas udara yang ada dengan penampang
terowongan yang berbeda dengan bentuk sbb: