Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

FIELD TRIP RSUP Dr. SARDJITO

Disusun untuk memenuhi tugas KMB III


Ika Candra Kartikawati

2311020337

ALIH JENJANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dekubitus atau sering dikenal dengan luka tekan adalah cedera yang terlokalisir
pada kulit dan atau jaringan di bawahnya biasanya di atas tonjolan tulang, sebagai akibat
adanya tekanan atau kombinasi dari tekanan dan gesekan (Santiko & Faidah, 2020).
Decubitus sering disebut ulkus dermal / ulkus decubitus atau luka tekan terjadi akibat
tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi (Sari, 2015).
Dekubitus adalah kerusakan local dari kulit dan jaringan di bawah kulit yang disebabkan
penekanan yang terlalu lama pada area tersebut (Dharmono, 2017).
Di RSUP Dr Sardjito angka kejadian dekubitus di ruang rawat inap pada bulan
September 2022 mengalami peningkatan menjadi 2,87 ‰ melebihi standar RSB RS 1,5
‰. Sedangkan tindakan pencegahan dekubitus yang sudah dilakukan sesuai dengan
standar prosedur RS.
Ruang PICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta merupakan layanan PICU tersier
dimana menjadi rujukan tertinggi di wilayah DIY – Jateng. Perawatan definitive dan
kompleks, live saving/alat penunjang hidup, tindakan intubasi ET /pemasangan pipa ET
mempunyai efek samping Medical Device Related Pressure Injury) /luka tekan akibat
pemasangan alat medis dan menyebabkan terjadinya Oral Mucosa Pressure Ulcer / ulkus
mukosa mulut. Ruang PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan layanan tersier
dimana menjadi rujukan tertinggi di wilayah DIY-Jateng dengan layanan unggulan 16 TT,
12 ventilator, 3 dokter konsultan ERIA, 80% perawat bersertifikat terlatih.

1.2. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mengikuti field trip diharapkan peserta mampu memahami dan mengetahui
inovasi stop decubitus dengan SSKINPRO dan inovasi pencegahan ulkus mukosa mulut
pasien dengan ETT.

Tujuan Khusus

a. Mampu menjelaskan dan mengidentifikasi jenis kegiatan pencegahan decubitus dan


Oral Mucosa Pressure Ulcer / ulkus mukosa mulut.
b. Mampu menggunakan dan mengaplikasikan Bundle SSKIN PRO, serta mampu
menerapkan Bundle pencegahan mouth ulcer di ruangan ICU/PICU
BAB II
RESUME

A. Resume KMB (Inovasi STOP Dekubitus dengan SSKINPRO, Inovasi Pencegahan Ulkus
Mukosa Mulut pasien dgn ETT)
1. Inovasi Stop Dekubitus dengan SSKINPRO
Latar Belakang
Dekubitus menjadi masalah kesehatan dunia yang besar dan
serius, secara signifikan meningkatkan masa rawat inap, angka kesakitan dan
kematian serta dijadikan sebagai tolok ukur terhadap buruknya kualitas dalam perawatan
dirumah sakit (Berihu et al .2020)
Tingginya prevalensi kejadian dekubitus di rumah sakit merupakan cerminan
penerapan budaya keselamatan pasien (patient safety) dalam
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan belum optimal (Khojastehfar et al., 2020)
Di RSUP Dr Sardjito angka kejadian dekubitus di ruang rawat inap pada bulan
September 2022 mengalami peningkatan menjadi 2,87 ‰ melebihi standar RSB RS 1,5
‰. Sedangkan tindakan pencegahan dekubitus yang sudah dilakukan sesuai dengan
standar prosedur RS.
Dengan melihat fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan pengembangan lebih
lanjut tentang panduan pencegahan decubitus yang lebih komprehensif dan terintegrasi
menjadi satu rangkaian kegiatan dalam satu bundle sskinpro pada pasien tirah baring
dilihat dari hari rawat risiko decubitus.
Metode
a) Inovasi, dilaksanakan selama periode bulan Oktober-November 2022 diruang rawat
inap
b) Sampel kegiatan seluruh total populasi pasien tirah baring dilihat dari hari rawat risiko
decubitus
c) Penerapan bundle sskinpro dalam pencegahan decubitus
Pelaksanaan
Menggunakan pendekatan PDSA/ Plan-Do-Study-Act
Plan
a) Melakukan telaah evaluasi terhadap faktor penyebab terjadinya decubitus (underlying
desease,imobolisasi,pemas angan alat invasive)
b) Pengembangan panduan pencegahan decubitus bundle sskinpro dengan enam langkah
kegiatan
Do
a) Sosialisasi bundle sskinpro bersama komite PPI
b) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pencegahan decubitus / bundle dekubitus
Study
a) Kegiatan pencegahan dekubitus sskinpro dilakukan oleh perawat jaga dan setelah
melakukan kegiatan memberikan tanda  pada lembar observasi kegiatan
b) Hasil Evaluasi dianalisa dan dilakukan tindak lanjut sesuai dengan masalah yang ada
Act
a) Penerapan bundle dekubitus SSKIN PRO dengan 6 Langkah kegiatan:
b) Skin inpection: Memeriksa area penonjolan
c) Surface:Mempertahankan kebersihan/kerapian linen
d) Keep moving:Merubah posisi secara teratur
e) Inkontinen:Memeriksa patensi kateter/diaper
f) Nutrisi:Memastikan asupan nutrisi/cairan
g) Proteksi:Memasang padding dressing area penonjolan

Form Bundle SSKIN PRO

Hasil
Hasil evaluasi bersama Komite PPI rumah sakit terhadap implementasi bundle
SSKINPro selama 2 bulan yang dimulai pada bulan Oktober – November 2022 di
ruang rawat inap didapatkan hasil sbb:
Pada bulan Oktober didapatkan hasil hari rawat risiko dekubitus 4547 hari didapatkan 4
pasien mengalami dekubitus dengan angka kejadian dekubitus 0.88 ‰ dan pada bulan
November didapatkan hasil hari rawat risiko dekubitus 4682 didapatkan 3 pasien
mengalami dekubitus dengan angka kejadian dekubitus 0.64 ‰
Analisa
• Berdasarkan dari data diatas untuk menekan angka kejadian dekubitus yang terjadi,
diperlukan adanya kerjasama multidisiplin terutama peran perawat serta tindakan
yang terintegrasi.
• Enam elemen bundle sskinpro (pengkajian kulit, permukaan yang mendukung,
perubahan posisi secara teratur, memastikan patensi kateter/diaper, memastikan
asupan nutrisi/cairan, dan memasang padding dressing area penonjolan untuk
mencegah regangan geser pada jaringan) memuat tindakan keperawatan yang
terintegrasi secara intrinsik dan ekstrinsik.
• Bundle sskinpro dapat dijadikan intervensi dasar, yang memungkinkan untuk
dikembangkan.
Kesimpulan
• Dengan implementasi bundle sskinpro angka kejadian decubitus mengalami
penurunan secara significant dari 2,87 permil menjadi 0,64 permil.
• Rangkaian enam kegiatan elemen kunci bundle sskinpro sebaiknya diberikan sejak
awal pasien dirawat.
2. Pencegahan Ulkus Mukosa Mulut Akibat Tekanan Pipa Endotrakeal

Latar Belakang
Ruang PICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta merupakan layanan PICU tersier dimana
menjadi rujukan tertinggi di wilayah DIY – Jateng, yang menyediakan Perawatan
definitive dan kompleks, live saving/alat penunjang hidup, tindakan intubasi ET
/pemasangan pipa ET, yang mempunyai efek samping MDPRI (Medical Device Related
Pressure Injury) / luka tekan akibat pemasangan alat medis dan menyebabkan terjadinya
Oral Mucosa Pressure Ulcer / ulkus mukosa mulut.

Manfaat Inovasi
Menurunkan angka kejadian ulkus mukosa mulut secara khusus dan menurunkan angka
kejadian dikubitus secara umum

Metode Penelitian
Desain: Quasy Experiment
Populasi: pasien anak yang dilakukan intubasi diruang PICU RSUP Dr Sardjito
Yogyakarta
Sampel:
• Kel. kontrol: 25 responden
• Kel. intervensi: 25 responden
• Tekhnik pengambilan sampel : purposive sampling
Kriteria Inklusi:
• Pasien anak yang dilakukan intubasi
• Pasien yang memiliki skala Rompi 0-1
Kriteria Eksklusi
• Orang tua pasien yang tidak setuju berpartisipasi
Intervensi:
Kelompok intervensi: Bundle pencegahan mouth ulcer
Kelompok kontrol: perawatan standard
Waktu dan Tempat
Ruang PICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
15 bulan ( Juli 2021 s.d Sept’22)
Instrumen
• Skala ROMPI
• Bundle pencegahan ulkus mukosa mulut
• Juknis pengisian bundle
Hasil Penelitian

Tantangan Implementasi
Penerapan bundle di Ruang PICU RSUP Dr Sardjito :
• Harus patuh, penuh rasa caring
• dampak positif cost sesuai
• Kendala : butuh effort yang tinggi, harus kompeten untuk kegawatan, efek samping
reposisi adalah malposisi pipa ET/displace
• Ruang lingkup : semua ruang intensif (ICU Anak, ICU Dewasa, ICU Stroke, ICU
neonate) Ruang Bedah Jantung dan ruang HCU
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
• Implementasi Bundle SSKINPRO dapat menurunkan angka kejadian
decubitus secara signifikan dari 2,87 permil menjadi 0,64 permil.
• Bundle pencegahan mukosa mulut terbukti efektif mencegah terjadinya ulkus
mukosa mulut akibat pipa ET dengan presentasi 84% dengan
mempertahankan kondisi mukosa mulut di derajat skala ROMPI0-1,
penggunaan ini memiliki keberhasilan 20% dalam mempertahankan kondisi
mukosa mulut agar tidak terjadi ulkus.
B. SARAN
Kegiatan field trip ini dirasakan memberikan manfaat yang positif untuk mahasiswa
karena dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang nyata dalam
penenganan pasien di rumah sakit, sehingga perlu adanya kegiatan ini dilaksanakan
secara rutin dan berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai