Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Management Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Dosen Pengampu : Supriyadi, M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok I
M. Sihabudin
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Management
Sarana Dan Prasarana”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Management Sarana dan
Prasarana Pendidikan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa. Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari petunjuk dan bimbingan serta
masukan dari semua pihak. dan juga semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah inisehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.Makalah ini berusaha kami susun
selengkap-lengkapnya.
Akan tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,
karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan sertaminimnya pengalaman yang dimiliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatkami harapkan demi pembuatan
makalah berikutnya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
pembaca padaumumya. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................................................4
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam.................................................4
B. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam.........................................6
C. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam.......................................................7
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
KESIMPULAN..................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub system atau unsur-unsur
pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum,
materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya. Keberadaan
satu unsur membutuhkan keberadaan unsur lain, tanpa keberadaan salah satu diantara unsur-
unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga mengalami kegagalan.[1]
Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga
termasuk dalam komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses
pendidikan. Tanpa sarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang
sangat serius, bahkan bias mengagalkan pendidikan. Suatu kejadian yang mesti dihindari oleh
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Proses pendidikan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Agar tujuan
pendidikan tersebut dapat dicapai maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung
keberhasilan tujuan pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan
pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
dominan. Sebab didalam proses pembelajaran itulah terjadinya interialisasi nilai-nilai dan
pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Karena itu, kegiatan belajar
mengajar merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu
perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif agar peserta
didik benar-benar tertarik dan ikut proses itu.[2]
Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu sarana dan
prasarana pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Sehingga baik buruknya
manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berpengaruh terhadap proses
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam?
2. Apa saja tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam ?
3. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam ?
4. Bagaimana proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam
Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan
dapat berjalan dengan lancar, efektif, teratur dan efisien.[3] Misalnya: gedung, ruang kelas,
meja kursi serta alat-alat media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran.
Seperti halaman, kebun, taman, jalan menuju madrasah , tetapi jika dimanfaatkan secara
langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman madrasah untuk pengajaran biologi,
halaman madrasah sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana
pendidikan.
Manajemen sarana prasarana dapat diartikan sebagai proses kerjasama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.[4] Dari
definisi tersebut menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada harus didaya gunakan
dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran. Pengelolaan sarana dan prasarana
tersebut dimaksudkan agar penggunaannya bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana
dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi pada proses pendidikan secara
optimal dan berarti. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.[5]
Sarana dan prasarana pendidikan itu dalam lembaga pendidikan Islam sebaiknya
dikelola dengan sebaik mungkin dengan mengikuti kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:[6]
1. Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet.
2. Rapi, indah, bersih, anggun, dan asri sehingga menyejukkan pandangan dan perasaan siapa
pun yang memasuki komplek lembaga pendidikan Islam.
3. Kreatif, inovatif, responsif dan bervariasi sehingga dapat merangsang timbulnya imajinasi
peserta didik.
4. Memiliki jangkauan waktu yang panjang melalui perencanaan yang matang untuk
menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan.
5. Memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan kegiatan sosio-religius
seperti mushalla atau masjid.
Ketentuan ini ketika diterapkan pada jenjang pendidikan yang berbeda, akan
menghasilkan keputusan yang berbeda pula. Misalnya pada ketentuan harus kreatif,
inovatif, responsif, dan bervariasi antara lembaga madrasah Ibtidaiyah dengan madrasah
Aliyah sangat berbeda, seperti penataan meja. Penataan ini pada madrasah Ibtidaiyah bisa
berbeda-beda antara semua kelas. Ada yang seluruh meja di depan papan tulis seperti yang
terjadi selama ini, ada kelas yang penataan mejanya dalam bentuk oval, separuh oval,
beberapa meja bulat, dan sebagainya. Tetapi untuk madrasah Aliyah tidak perlu sevariasi itu.
Untuk penataan lingkungan dalam kompleks sekolah/madrasah/perguruan
tinggi/pesantren seharusnya rapi, indah, bersih, anggun dan asri. Keadaan ini setidaknya
menjadikan peserta didik merasa betah (kerasan) berada di lembaga pendidikan baik sewaktu
proses pembelajaran berlangsung di kelas, waktu istirahat, ketika berkunjung ke sekolah,
bahkan tamu-tamu dari luar juga diharapkan merasakan hal yang sama. Kenyataan di
lapangan kebanyakan lembaga pendidikan Islam kurang memperhatikan kerapian,
kebersihan, keindahan, keanggunan dan keasrian tersebut apalagi pesantren, kecuali dalam
jumlah yang amat sedikit seperti pesantren An-Nur Bululawang Malang yang telah
mengelola lingkungan dalam komplek pesantren cukup indah. Taman-tamannya diatur bagus
dan ada semacam kebun binatang mini.[7] Nabi pernah bersabda:
َإَّن َهللا َجِم ْيٌل ُيِح ُّب اْلَج َم اََل
("Sesungguhnya Allah itu indah, Dia menyukai terhadap keindahan").
Gedung-gedung yang dibangun harus diupayakan melalui perencanaan yang matang
sehingga minimal digunakan dalam waktu 25 tahun. Untuk itu gedung harus kuat, awet dan
posisinya tepat sehingga tidak sampai dibongkar kemudian didirikan gedung baru di tempat
yang sama dalam waktu yang relatif cepat, karena cara itu adalah pemborosan. Sebaiknya
gedung itu dibangun bertingkat yang mengandung manfaat di samping menghemat tanah juga
terkesan kokoh. Bentuk gedung pun sebaiknya juga indah dan memiliki gaya arsitektur yang
khas yang menyebabkan orang yang memandang merasa tertarik.[8]
Di samping itu, suatu keharusan juga untuk membangun masjid atau setidaknya
mushalla. Bangunan ini bukan sekadar simbol bagi lembaga pendidikan Islam tetapi memang
merupakan kebutuhan riil untuk beribadah ketika pegawai dan peserta didik berada di
sekolah. Masjid atau Mushalla itu juga bisa dimanfaatkan sebagai laboratorium ibadah
bagaimana cara berwudhu yang benar, dan bagaimana mempraktekkan shalat yang benar,
keduanya bisa dilaksanakan di tempat tersebut. Lebih dari itu, masjid atau mushalla
diupayakan ikut mewarnai perilaku islami warga sekolah sehari-hari dengan mengoptimalkan
kegiatan keagamaan maupun kegiatan ilmiah yang ditempatkan di masjid atau mushalla.[9]
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses
sebagaimana terdapat dalam manajemen yang pada umumnya, yaitu mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh
sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan semua sarana dan prasarana
yang mendukung terhadap proses pembelajaran.
Tujuan dari pada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk
memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidika
agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan
tujuan ini. Bafadal (2003) menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan
prasarana pendidikan sebagai berikut:[10]
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui sistem perencanaan
dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana dan prasarana
sesuai dengan kebutuhan.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga keadaannya
selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personil sekolah.
Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan
sekolah/sekolah islam yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan baik bagi guru maupun untuk berada di sekolah islam. Di samping itu juga
diharapkan tersedianya alat-alat fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif,
dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan
proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid
sebagai pelajar.
Dalam hal menaggulangi kenakalan siswa, fungsi guru agama diperkirakan cukup
besar. Kerja sama guru agama dengan seluruh aparat sekolah sangat diperlukan untuk
menanggulangi kenakalan secara bersama-sama.
Pemeliharaan sarana dan prasarana sebenarnya memerlukan dana yang cukup besar,
ini tidak bisa dihindari. Tujuannya antara lain supaya sarana dan prasarana tidak cepat rusak,
disebabkan pengaruhnya besar pada kesuksesan Pendidikan Islam.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja
sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif.
2. Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan
layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses
pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.
3. Prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam meliputi: a) prinsip
pencapaian tujuan, b) prinsip efisiensi, c) prinsip administratif, d) prinsip kejelasan tanggung
jawab, e) prinsip kekohesifan.
4. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam berkaitan erat dengan : a.
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam. b. Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan islam. c. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam. d. Pengawasan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam. e. Pengahapusan sarana dan prasarana
sekolah.