Agama: Islam
Biografi
Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. pada (2012) adalah
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu di bawah pimpinan
Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011, Dahlan Iskan resmi menjabat,
menggantikan Mustafa Abubakar.
Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri, Dahlan Iskan menghabiskan masa
kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba kekurangan. Sebelum dikenal sebagai
sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter
surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan
beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan
baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa
Pos hingga (2012).
Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat
itu, Jawa Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga
300.000 dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Kemudian pada tahun 1997,
Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya.
Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa
Timur TV) di Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di
Riau dengan nama BatamTV dan RiauTV.
Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat
sebagai komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun
Sambungan Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang
serat optik 4.300 kilometer.
Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana cemerlang
untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia
menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan
pedas akibat seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan
Iskan mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia.
Lalu, dia juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan
pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda,
Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan
presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya;
perusahaan pembangkit listrik swasta.
Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih sebagai Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang
Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di puncak
semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya sebagai Menteri BUMN, target awal
Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam program rekstrukturisasi aset negara.
Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan. Selain profesi tersebut, Dahlan
Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada tahun 2008 silam, berdasarkan
pengalamannya cangkok hati di Tiongkok.
Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang komunikasi dan
penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo Semarang menilai
Dahlan sebagai sosok inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementor program.
Walau tidak menyelesaikan pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan
pemerintahan.
Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia berjanji tidak
akan menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di konvensi. Dia akan menjaga
profesionalitas medianya dalam pemberitaan konvensi.
Pendidikan
Karir
Penghargaan
Penghargaan dari Charta Politika Award III dalam kategori sebagai pimpinan kementerian paling
berpengaruh selama tahun 2011