Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai
Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Tingkat 1A Keperawatan
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini mengenai
“peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert medications)”. Kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat
menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
A. Pengertian peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai.........................................5
B. Tujuan peningkatan keamanan obat.......................................................................................5
C. Peresepan dan Instruksi Medis................................................................................................6
D. Lokasi penyimpanan Obat........................................................................................................7
E. Cara Pencegahan Obat yang Perlu diwaspadai (High Alert) di Ruang Perawatan............8
BAB III.................................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN........................................................................................................................10
B. SARAN......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami dan menjelaskan pengertian peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai.
2. Mengetahui dan memahami tujuan dari peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai.
3. Mengetahui apa saja jenis obat yang perlu diwaspadai (high alert) dan cairan
elektrolit berkonsentrasi tinggi
4. Mengetahui lokasi peyimpanan obat yang perlu diwaspadai (High alert).
5. Mengetahui cara pemberian obat yang perlu diwaspadai (High alert)
6. Mengetahui cara peningkatan obat yang perlu diwaspdai (High alert) di ruang
perawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
High-alert medication atau obat dengan kewaspadaan tinggi adalah obat-obat yang
secara signifikan beresiko membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau
pengelolaan yang kurang tepat. Obat yang perlu diwaspadai yaitu obat yang memiliki
rupa mirip (Look-Alike), obat yang memiliki nama mirip (Sound-Alike) dan obat elektrolit
konsentrasi tinggi.
Berdasarkan study yang dilakukan oleh institute for save medication practice (ISMP)
di US, obat yang paling sering menyebabkan ROTD dan sentinel event adalah insulin,
opium dan narkotik, injeksi potasium, chloride (Phospate) concentrate, intravenous
antikoagulans (hepari) dan sodium chloride solution lebih besar dari 0,9%.
C. Jenis Obat yang perlu diwaspadai (High Alert) dan cairan elektrolit
berkonsentrasi tinggi
Obat Mirip
1. Petugas pertama mempersiapkan obat dan hal-hal dibawah ini untuk menjalani
pengecekan ganda oleh petugas kedua:
a. Obat-obatan pasien dengan label yang masih ada
b. Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep/instruksi
tertulis dokter
c. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
2. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut:
a. Perawat harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan telah sesuai
dengan instruksi dokter
b. Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi
c. Obat harus memenuhi 5 persyaratan
d. Perawat untuk memverifikasi kelima perstaratan ini :
1) Tepat Obat
2) Tepat Dosis atau Kecepatannya
3) Tepat Rute Pemberian
4) Tepat Frekuensi/Interval
5) Tepat Pasien
3. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan/vial obat untuk memastikan
bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar, misalnya : dosis insulin
4. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua petugas
yakin bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada rekam medis/catatan
pemberian medikasi pasien
5. Petugas kedua harus menulis “ dicek oleh…” dan diisi dengan nama pengecek
6. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien
7. Pastikan infuse obat berada pada jalur/selang yang benar dan lakukan pengecekan
selang infuse mulai dari larutan/cairan infuse, pompa hingga tempat insersi selang
8. Pastikan pompa infuse terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat,
termasuk ketetapan data berat badan pasien
9. Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien, Petugas kedua
akan memastikan hal-hal berikut :
a. Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan
b. Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada perawat
sebelumnya untuk memverifikasi kelima persyaratan (seperti yang telah
disebutkan di atas)
10. Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah sesuai,
lakukanlah pencatatan pada bagian pengecekan oleh perawat di rekam medis
pasien
11. Sesaat sebelum pemberian obat, perawat mengecek nama pasien, memberitahukan
kepada pasien mengenai obat yang diberikan, dosis, dan tujuannnya (pasien dapat
juga berperan sebagai pengecek, jika memungkinkan)
12. Semua pemberian High Alert Medications intravena dan bersifat kontinu harus
diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien risiko
tinggi mengalami kelebihan cairan (volume over-load). Setiap selang infus harus
diberi label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan pada pintu
masuk pompa ( untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan kesalahan)
13. Pada situasi emergendi, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat
menghambat/meunda penatalaksanaan dan berdampak negative pada pasien.
Perawat atau Dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa
kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera
sedemikian rupa sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang
memberikan obat harus menyebutkan dengan langsung semua terapi obat yang
diberikan sebelum memberikannya kepada pasien
14. Obat yang telah digunakan dikembalikan kepada farmasi/apotek, dan dilakukan
peninjauan ulang oleh Ahli Farmasi atau Apoteker apakah terjadi kesalahan obat
yang belum diberikan
15. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh Apoteker untuk mengetahui
indikasi penggunaan dosis ekstra
E. Cara Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu diwaspadai (High Alert) di
Ruang Perawatan
1. Nacl 3% injeksi intravena diberikan melalui vena sentral dengan kecepatan infuse
tidak lebih dari 100mL/jam.
2. Natrium Bicarbonat (Meylone vial 8,4%) injeksi harus diencerkan sebelum
digunakan.
3. Cek 7 benar obat pasien :
a. Benar obat
b. Benar waktu dan frekuensi pemberian
c. Benar dosis
d. Benar rute pemberian
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemberian obat menjadi salah satu tugas seorang perawat yang paling penting.
Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada pasien. Perawat
bertanggung jawab pada obat itu diberikan dan memastikan bahwa obat tersebut benar.
Obat yang diberikan kepada pasien, menjadi bagian integral dari rencana keperawatan,
Tugas seorang perawat adalah harus mengembalikan ke bagian farmasi. Setelah obat
diberikan, tugas seorang perawat adalah mendokumentasikan, dosis, cara/rute, waktu oleh
siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak diberikan obat , atau obat itu tidak dapat
diberikan karena alasan tertentu, perawat harus mencatat alasannya dan dilaporkan
kepada dokter untuk tindakan selnajutnya.
B. SARAN
LAMPIRAN
Dilakukan
PERSIAPAN PASIEN
PERSIAPAN LINGKUNGAN
Check 2
Perawat pertama (Mengambil obat dalam plastik)
menyebutkan identitas dan Dosis pemberian obat
serta rute dan sisa obat dalam plastic wadah obat
Check 3
Perawat pertama (Mengambil obat yang sudah
disiapkan dalam spuit) mengecek identitas gelang
pasien dan Dosis pemberian obat dan rute
pemberian (prinsip 7 benar pemberian obat: Benar
identitas, Benar obat, benar dosis, benar waktu,
benar rute pemberian, Benar informasi, benar
dokumentasi)
Sikap
Keterangan:
25
Di sebuah rumah sakit Wijaya Kusuma terdapat salah satu ruang perawatan yaitu
ruang ICU (Intensive Care Unit). Pada suatu hari seorang dokter menginstruksikan
perawat untuk memberikan Ny.R obat Dobutamin. Ketika perawat ingin memberikan
obat Dobutamin kepada pasien Ny.R tetapi obat yang tersimpan di lemari obat pasien
hanya tersisa 1 amp, sedangkan pasien akan diberikan obat Dobutamin, perawat pun
memberikan Ny.R dengan menggunakan obat pasien lain dan akan digantikan kembali
bila obat telah tersedia di Instalasi Farmasi. Lalu dokter pun membuat peresepan order
obat ke Instalasi Farmasi dan perawat juga mengetahui resep yang diorder untuk ditulis
dibuku catatan apoteker. Ketika obat tersebut diorder dan ditulis dicatatan apoteker ada
seorang apoteker yang menerima instruksi pengorderan obat tersebut. Setelah obat
diorder oleh Instalasi Farmasi, seorang pekarya membawakan resep untuk diserahkan ke
Instalasi Farmasi, obat tersebut kemudian diterima oleh seorang apoteker. Salah satu jenis
dari obat yang diorder adalah obat Hight Alert yaitu obat Dobutamin sehingga obat
diberikan kepada perawat melalui asisten apoteker. Kemudian perawat melakukan serah
terima obat dari asisten apoteker dan menyimpan obat tersebut di dalam lemari obat
pasien (double lock) dengan catatan obat yang sama dikeluarkan terlebih dahulu agar
tidak kadaluwarsa (First In First Out). Setelah obat tersedia perawat mengoplos obat yang
akan diberikan ke Ny.R yaitu obat Dobutamin (High Alert) dimeja pengoplosan,
kemudian obat tersebut diberikan melalui syringe pump sesuai dengan prosedur three
check.
Disuatu rumah sakit Wijaya Kusuma terdapat salah satu ruang perawatan yaitu
ruang ICU (Intensive Care Unit). Pada suatu hari seorang dokter menginstruksikan
perawat A untuk memberikan Ny.R obat Dobutamin.
Kemudian perawat A pun menulis status pasien dan menulis jadwal obat pasien
dibuku
catatan obat. Tiba-tiba ada seorang pekarya datang keruang perawat (nurse
station)
untuk mengambil resep obat.
Pekarya : “Permisi, apakah ada resep tambahan?”
Perawat A : “Oh iya, tunggu sebentar ya masih saya rekap.
Perawat A : “Ini sudah selesai saya rekap semua resep obat pasien”
Perawat A : “sama-sama”
Setelah perawat memberikan beberapa resep yang telah direkap dan sudah ditanda
tangani oleh dokter, kemudian diserahkan kepada pekarya untuk dibawa ke
Instalasi
Farmasi dan diterima oleh apoteker untuk diracik. Sementara perawat tetap
melanjutkan tugasnya diruangan. Setelah beberapa jam, perawat pun ditelfon oleh
apoteker.
Apoteker : “Hallo, selamat siang suster.”
Apoteker : “Obat orderan untuk pasien a/n Ny.R kelolaan dokter Febri sudah siap
akan segera diantarkan oleh asisten apoteker.
Kemudian datanglah seorang asisten apoteker ke nurse station diruang ICU untuk
memberikan obat yang telah diracik oleh apoteker dan diserahkan kepada
Perawat dan asisten apoteker pun melakukan serah terima obat dan melakukan
operan untuk menyesuaikan obat yang diterima dengan data obat pasien yang ada
diruangan setelah sesuai kemudian dicatat dibuku obat pasien dan ditanda tangani
oleh asisten apoteker dan perawat menandatangani list penerimaan bahwa obat
telah diterima sebagai tanda serah terima. Setelah obat diterima, perawat
memasukkannya kedalam box/lemari obat sebagai stok dengan catatan obat yang
sama dikeluarkan terlebih dahulu agar tidak kadaluawarsa (First In First Out).
(penjelasan oleh narator mengenai First In First Out). Setelah itu perawat
memberikan Ny.R obat dobutamin melalui syringe pump sesuai dengan prosedur
three check.
Check 1.
Perawat pertama (Memegang obat) menyebutkan identitas dan Dosis pemberian
obat dan rute pemberian
Perawat kedua menjawab (sesuai) dan memegang kardek sambil membaca ulang
identitas dan Dosis pemberian obat dan rute pemberian
Perawat pertama menjawab (sesuai)
Check 2
Perawat pertama (Mengambil obat dalam plastik) menyebutkan identitas dan Dosis
pemberian obat serta rute dan sisa obat dalam plastic wadah obat
Perawat kedua menjawab (sesuai) Dan memegang kardek sambil membaca ulang
identitas dan Dosis pemberian obat serta rute dan sisa obat dalam plastic wadah
obat
Perawat pertama menjawab (sesuai)
Check 3
Perawat pertama (Mengambil obat yang sudah disiapkan dalam spuit) mengecek
identitas gelang pasien dan Dosis pemberian obat dan rute pemberian (prinsip 7
benar pemberian obat: Benar identitas, Benar obat, benar dosis, benar waktu,
benar rute pemberian, Benar informasi, benar dokumentasi)
Perawat kedua menjawab (sesuai) Dan memegang kardek sambil membaca ulang
identitas dan Dosis pemberian obat serta rute pemberian obat.
Perawat pertama menjawab (sesuai)
DAFTAR PUSTAKA
Sofiani, I. (2016, Juni). Efektivitas pelatihan high alert medication terhadap pengetahuan
dan sikap petugas di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Pku Muhammadiyah Ktogede,
5(2), 120-123, 2016, Juli.
http://www.ismp.org/tools/highalertmedications.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/113867-ID-efektifitas-pelatihan-high-alert-
medicat.pdf