Anda di halaman 1dari 42

SISTEM INFORMASI PADA PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL

Nama Hamdi Mamangkai


NIM 18202027

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv
1. TINJUAN UMUM ............................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 3
1.3 Gambaran Konsep Sistem ........................................................................... 3
1.4 Pengguna Sistem (User) .............................................................................. 5
2. ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM ............................................................... 7
2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional ................................................................ 10
2.2 Analisis Kebutuhan Non-fungsional ......................................................... 12
3. PERANCANGAN SISTEM ........................................................................... 15
3.1 Flowchart Sistem ...................................................................................... 15
3.2 Perancangan Basis Data dengan ERD ....................................................... 21
3.3 Konteks Diagram dan DFD Level ............................................................. 28
3.4 Perancangan Antarmuka (Interface).......................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 38

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Karakteristik Sistem .............................................................................. 7
Gambar 2. Siklus Informasi .................................................................................. 10
Gambar 3. Flowmap Pembookingan Lapangan .................................................... 18
Gambar 4. Flowmap Pelunasan Pembookingan ................................................... 19
Gambar 5. Flowmap Penjualan ............................................................................. 20
Gambar 6. Flowmap Pembelian ............................................................................ 21
Gambar 7. Tabel Relasi ......................................................................................... 27
Gambar 8. Entity Relationship Diagram ............................................................... 28
Gambar 9. Perancangan Diagram Konsep ............................................................ 29
Gambar 10. Rancangan sistem DFD Level 1 ........................................................ 30
Gambar 11. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 1 ......................................... 31
Gambar 12. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 2 ......................................... 32
Gambar 13. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 3 ......................................... 33
Gambar 14. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 4 ......................................... 34
Gambar 15. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 5 ......................................... 35

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Flowchart................................................................................................. 15
Tabel 2. Kamus Data Penyewa.............................................................................. 22
Tabel 3. Kamus Data Lapangan ............................................................................ 22
Tabel 4. Kamus Data Jadwal ................................................................................. 22
Tabel 5. Kamus Data Transaksi ............................................................................. 22
Tabel 6. Kamus Data Transaksi ............................................................................. 23
Tabel 7. Kamus Data Supplier .............................................................................. 23
Tabel 8. Kamus Data Penjualan ............................................................................ 23
Tabel 9. Kamus Data Pembelian ........................................................................... 24

iv
1. TINJUAN UMUM
1.1 Latar belakang
Penyewaan lapangan futsal merupakan bagian integral dari industri olahraga
dan rekreasi yang terus berkembang. Dalam konteks ini, penyewaan lapangan futsal
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan
olahraga yang menyenangkan dan sehat. Dengan semakin meningkatnya minat
masyarakat terhadap olahraga futsal, penyediaan lapangan futsal yang berkualitas
dan proses penyewaan yang efisien menjadi faktor penting dalam memenuhi
kebutuhan konsumen.

Saat ini, proses penyewaan lapangan futsal masih banyak dilakukan secara
konvensional, dimana pelanggan harus datang langsung ke tempat penyewaan,
melakukan pemesanan secara manual, dan melakukan pembayaran secara tunai.
Metode ini seringkali menimbulkan beberapa kendala, seperti kesulitan dalam
melihat ketersediaan jadwal, kurangnya transparansi dalam proses pembayaran, dan
kurangnya efisiensi dalam manajemen data penyewaan.

Selain itu, dalam beberapa kasus, penyewaan lapangan futsal juga melibatkan
proses pendaftaran member, yang seringkali masih dilakukan secara manual dan
kurang terstruktur. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam melacak data
member, kurangnya kejelasan terkait status keanggotaan, dan potensi kehilangan
informasi yang penting. Kondisi ini menunjukkan perlunya pengembangan sistem
penyewaan lapangan futsal yang lebih terstruktur, efisien, dan transparan. Dengan
adanya perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi dalam
proses penyewaan lapangan futsal dapat memberikan berbagai manfaat, baik bagi
penyedia layanan maupun bagi konsumen.

Dalam konteks penyewaan lapangan futsal secara umum, pengembangan


sistem informasi dapat membantu dalam mengatasi beberapa permasalahan yang
umum terjadi, antara lain:

1. Ketersediaan Informasi Jadwal

1
Dengan adanya sistem informasi, pelanggan dapat dengan mudah
melihat ketersediaan jadwal lapangan futsal secara real-time melalui
platform online. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi pelanggan
dalam melakukan pemesanan dan memilih jadwal yang sesuai dengan
kebutuhan mereka.
2. Transparansi dan Kemudahan
Pembayaran Sistem informasi dapat memungkinkan pelanggan
untuk melakukan pembayaran secara elektronik, baik melalui transfer bank,
kartu kredit, atau platform pembayaran digital lainnya. Hal ini akan
meningkatkan transparansi dalam proses pembayaran dan memberikan
kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi.
3. Manajemen Data Member
Dengan adanya sistem informasi, proses pendaftaran dan
manajemen data member dapat dilakukan secara terkomputerisasi. Hal ini
akan memudahkan penyedia layanan dalam melacak data member,
memonitor status keanggotaan, dan memberikan pelayanan yang lebih
terstruktur kepada para member.
4. Analisis Kinerja dan Pengambilan Keputusan
Sistem informasi dapat menyediakan data dan laporan terkait kinerja
penyewaan lapangan futsal, seperti jumlah pemesanan, pendapatan, dan
preferensi pelanggan. Hal ini akan membantu penyedia layanan dalam
melakukan analisis kinerja dan pengambilan keputusan yang lebih
terinformasi.

Dengan memperhatikan manfaat-manfaat tersebut, pengembangan sistem


informasi penyewaan lapangan futsal secara umum diharapkan dapat memberikan
kontribusi positif dalam meningkatkan efisiensi operasional, memberikan
pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan, dan mendukung pertumbuhan industri
penyewaan lapangan futsal secara keseluruhan.

2
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi
penyewaan yang mempunyai nilai untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pada layanan lapangan futsal, sehingga penggunaan teknologi informasi bisa
dirasakan langsung manfaatnya oleh pemilik usaha futsal tersebut. Tujuannya dapat
dijabarkan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui seperti apa sistem penyewaan lapangan futsal yang


sedang berjalan.
2. Untuk membuat perancangan seperti apa sistem informasi penyewaan
lapangan futsal.
3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program penyewaan lapangan
futsal.
4. Untuk melakukan implementasi sistem informasi penyewaan lapangan
futsal.

Adapun Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Memudahkan pengelola Futsal dalam melakukan pengelolaan data


penyewaan.
2. Mempermudah melakukan pada proses laporan penyewaan.
3. Memudahkan para penyewa untuk memperoleh informasi tentang lapangan
futsal.

1.3 Gambaran Konsep Sistem


Konsep sistem informasi penyewaan lapangan futsal dapat digambarkan
sebagai berikut:

1. Input Data
Data input berasal dari berbagai sumber, termasuk informasi
penyewa, jadwal lapangan futsal, informasi member, dan transaksi
pembayaran. Data ini dimasukkan ke dalam sistem melalui antarmuka
pengguna yang terintegrasi.
2. Proses

3
Proses utama dalam sistem meliputi manajemen penyewaan,
penjadwalan lapangan, manajemen member, pembuatan laporan, dan proses
pembayaran. Sistem akan mengelola data-data ini sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
3. Output
Output sistem meliputi konfirmasi penyewaan, jadwal lapangan,
bukti pembayaran, laporan transaksi, dan informasi mengenai member.
Output ini dapat berupa dokumen cetak, tampilan antarmuka pengguna, atau
laporan digital.
4. Database
Sistem menggunakan database untuk menyimpan dan mengelola
data-data terkait penyewaan, jadwal, member, dan transaksi. Database ini
dirancang dengan menggunakan prinsip normalisasi dan relasi antar tabel
yang sesuai.
5. Antarmuka Pengguna
Sistem memiliki antarmuka pengguna yang memungkinkan
pengelola, kasir, dan pelanggan untuk berinteraksi dengan sistem.
6. Manajemen Laporan
Sistem memiliki kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporan
terkait penyewaan, transaksi, dan kinerja lapangan futsal. Laporan-laporan
ini dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan
7. Keamanan Data
Sistem dilengkapi dengan fitur keamanan data yang memastikan
bahwa informasi sensitif terlindungi dan hanya diakses oleh pihak yang
berwenang.

Gambaran konsep sistem seperti ini diharapkan bahwa sistem informasi


penyewaan lapangan futsal dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam
mengelola proses penyewaan, meningkatkan efisiensi operasional, dan
memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.

4
1.4 Pengguna Sistem (User)
Pada umumnya sistem informasi penyewaan lapangan futsal memiliki
beberapa jenis pengguna yang berperan dalam penggunaan dan pengelolaan sistem.
Berikut adalah beberapa jenis pengguna sistem yang perlu diperhatikan:

1. Kasir
a. Sebagai pengguna utama dalam proses penyewaan lapangan futsal.
b. Bertanggung jawab untuk melakukan transaksi penyewaan,
pendaftaran member, pembayaran, dan pengelolaan data penyewaan.
c. Membutuhkan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan untuk
memasukkan data penyewaan, memeriksa jadwal lapangan, dan
melakukan transaksi pembayaran.
2. Manager
a. Bertanggung jawab atas pengelolaan keseluruhan operasional futsal,
termasuk pembuatan laporan, analisis data penyewaan, dan
pengambilan keputusan terkait strategi bisnis.
b. Memerlukan akses ke laporan-laporan penyewaan, data analitik, dan
informasi penting terkait kinerja bisnis.
3. Pemilik
a. Sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam pengelolaan futsal.
b. Memerlukan akses untuk melihat laporan keuangan, performa bisnis,
dan data penting lainnya untuk pengambilan keputusan strategis.
4. Penyewa (Member dan Reguler)
a. Sebagai pengguna eksternal yang melakukan pemesanan lapangan
futsal.
b. Memerlukan antarmuka yang jelas dan mudah dipahami untuk
melakukan pemesanan, melihat jadwal lapangan, dan melakukan
pembayaran.

Pengembangan sistem informasi perlu memperhatikan kebutuhan dan


preferensi dari setiap jenis pengguna. Antarmuka (interface) yang dirancang harus
memperhatikan kemudahan penggunaan, kejelasan informasi, dan kebutuhan

5
fungsional yang sesuai dengan peran masing-masing pengguna. Selain itu,
pelatihan dan dukungan teknis juga perlu disediakan untuk memastikan pengguna
dapat memanfaatkan sistem secara optimal.

6
2. ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
Menurut Mulyani (2016) mengungkapkan bahwa analisis sistem merupakan
suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan
komponenkomponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari
komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk
sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem
tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.

Penyewaan ialah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu


mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan
dari sesuatu barang, selama suatu waktu tertentu dengan pembayaran sesuatu harga,
yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi pembayarannya (Law Office,
2015)

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 2005)

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,


mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

Gambar 1. Karakteristik Sistem

7
1. Komponen Sistem (component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian bagian dari sistem.
2. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
memeungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Linkgungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem dan
harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang
lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Keluaran (output) dari
satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem (input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer,

8
program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran
yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi
adlaah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan Sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem
itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku atau bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi mejadi laporan-laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti atau manfaat bagi
penggunanya. Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu organisasi
sangatlah penting karena informasi merupakan landasan untuk mengambil suatu
keputusan dan data merupakan sumber dari informasi. Siklus jalannya informasi
dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini.

9
Gambar 2. Siklus Informasi

2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional


Jurnal Indonesia.
Dalam pengembangan sistem informasi penyewaan lapangan futsal, analisis
kebutuhan sistem menjadi langkah krusial yang harus dilakukan dengan cermat.
Analisis kebutuhan sistem ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang akan
dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan operasional dan bisnis yang ada.
Analisis kebutuhan sistem mencakup analisis kebutuhan fungsional dan non-
fungsional.

1. Manajemen Data
Penyewaan Salah satu kebutuhan fungsional utama dalam sistem
informasi penyewaan lapangan futsal adalah manajemen data penyewaan.
Sistem harus mampu mencatat dan menyimpan data penyewaan lapangan
futsal, baik untuk member maupun penyewa reguler. Hal ini mencakup
informasi mengenai jadwal penyewaan, jenis lapangan yang disewa, tarif
penyewaan, pembayaran, dan informasi identitas penyewa. Sistem juga
harus mampu melakukan verifikasi data member dan mengelola data
pendaftaran member.
2. Penjadwalan Penyewaan
Kebutuhan fungsional lainnya adalah terkait dengan penjadwalan
penyewaan. Sistem harus dapat menampilkan jadwal lapangan futsal yang

10
tersedia, memungkinkan penyewa untuk memilih jadwal yang kosong, dan
melakukan pemesanan lapangan. Selain itu, sistem juga harus mampu
mengelola penjadwalan dengan baik untuk menghindari bentrok jadwal
antar penyewa.
3. Pembuatan Laporan
Penyewaan Sistem informasi penyewaan lapangan futsal juga harus
mampu membuat laporan penyewaan secara efisien. Hal ini mencakup
pembuatan laporan transaksi penyewaan, laporan keuangan, dan laporan
aktivitas penyewaan. Laporan-laporan ini akan membantu manajemen
futsal dalam memantau kinerja operasional dan keuangan perusahaan.
4. Manajemen Member
Kebutuhan fungsional sistem juga mencakup manajemen member.
Sistem harus mampu mengelola data member, termasuk pendaftaran
member baru, verifikasi keanggotaan, dan pemberian diskon khusus untuk
member. Selain itu, sistem juga harus mampu membedakan antara member
dan penyewa reguler dalam proses penyewaan lapangan futsal.
5. Integrasi Pembayaran
Sistem informasi penyewaan lapangan futsal perlu memiliki fitur
integrasi pembayaran. Hal ini mencakup proses pembayaran uang muka,
pelunasan pembayaran, dan pembayaran pendaftaran member. Sistem harus
mampu mengelola transaksi pembayaran dengan akurat dan efisien.
6. Keamanan Data
Aspek keamanan data juga menjadi kebutuhan fungsional yang
penting. Sistem harus mampu melindungi data penyewaan, data member,
dan data transaksi dari akses yang tidak sah. Hal ini mencakup pengaturan
hak akses pengguna, enkripsi data sensitif, dan perlindungan terhadap
ancaman keamanan informasi.
7. Antarmuka Pengguna yang User-Friendly
Kebutuhan fungsional terakhir adalah terkait dengan antarmuka
pengguna yang user-friendly. Sistem harus dirancang dengan antarmuka
yang intuitif dan mudah digunakan oleh pengguna, baik oleh petugas

11
lapangan futsal maupun oleh manajemen. Antarmuka yang baik akan
meningkatkan adopsi sistem dan efisiensi pengguna dalam menggunakan
sistem.

Dari analisis kebutuhan fungsional di atas, dapat disimpulkan bahwa


pengembangan sistem informasi penyewaan lapangan futsal memerlukan perhatian
yang mendalam terhadap berbagai aspek operasional, mulai dari manajemen data,
penjadwalan, pembuatan laporan, manajemen member, integrasi pembayaran,
keamanan data, hingga antarmuka pengguna. Dengan memenuhi kebutuhan
fungsional ini, diharapkan sistem informasi yang dikembangkan dapat memberikan
manfaat yang signifikan dalam mengelola operasional penyewaan lapangan futsal
secara efisien dan efektif.

2.2 Analisis Kebutuhan Non-fungsional


Kebutuhan non fungsional menempatkan batasan pada produk yang sedang
dikembangkan, proses pengembangannya, dan menentukan batasan-batasan
eksternal yang harus dipenuhi oleh produk tersebut. Beberapa kategori non
fungsional, meliputi keselamatan (safety) dan keamanan (security), ketergunaan
(usability), reliabilitas, dan performansi (Pinandito, 2012).

Analisis kebutuhan non-fungsional dalam pengembangan sistem informasi


penyewaan lapangan futsal memerlukan perhatian yang mendalam terhadap
berbagai aspek non-fungsional yang akan memengaruhi kinerja, keamanan,
ketersediaan, skalabilitas, kemudahan penggunaan, kompatibilitas, dan keandalan
sistem. Dalam konteks ini, analisis kebutuhan non-fungsional menjadi krusial untuk
memastikan bahwa sistem yang dikembangkan mampu memenuhi standar kualitas
dan kebutuhan pengguna. Berikut adalah analisis kebutuhan non-fungsional yang
perlu diperhatikan dalam pengembangan sistem informasi penyewaan lapangan
futsal :

1. Kinerja (Performance)
Kinerja sistem menjadi aspek non-fungsional yang krusial dalam
konteks pengembangan sistem informasi penyewaan lapangan futsal.

12
Sistem harus mampu memberikan respons yang cepat terhadap permintaan
pengguna, baik dalam proses penjadwalan, pencarian data, maupun proses
pembayaran. Kinerja sistem juga harus mampu menangani beban kerja yang
tinggi, terutama pada saat jam sibuk atau saat terdapat banyak transaksi
penyewaan yang terjadi secara bersamaan. Dalam konteks ini, waktu
respons sistem, kecepatan proses, dan kapasitas sistem menjadi faktor kunci
yang perlu diperhatikan.
2. Keamanan Informasi
Aspek keamanan informasi menjadi hal yang krusial dalam
pengembangan sistem informasi penyewaan lapangan futsal. Sistem harus
mampu melindungi data sensitif, seperti informasi pribadi penyewa, data
keuangan, dan informasi keanggotaan member dari akses yang tidak sah.
Perlindungan terhadap data melalui enkripsi, pengaturan hak akses, dan
mekanisme otentikasi yang kuat menjadi bagian penting dari kebutuhan
keamanan informasi.
3. Ketersediaan (Availability)
Ketersediaan sistem menjadi aspek non-fungsional yang krusial,
terutama mengingat pentingnya sistem informasi dalam operasional harian
futsal. Sistem harus mampu memberikan ketersediaan yang tinggi, dengan
waktu downtime yang minimal. Dalam konteks ini, perencanaan untuk
pemeliharaan sistem, manajemen kapasitas, dan pemulihan bencana
menjadi bagian penting dari kebutuhan ketersediaan sistem.
4. Skalabilitas (Scalability)
Sistem informasi penyewaan lapangan futsal perlu memiliki
skalabilitas yang baik. Dengan pertumbuhan bisnis yang potensial, sistem
harus mampu berkembang sejalan dengan kebutuhan, baik dari segi jumlah
pengguna, volume data, maupun fitur-fitur tambahan yang mungkin
diperlukan di masa depan. Skalabilitas sistem juga mencakup kemampuan
untuk menangani lonjakan beban kerja tanpa mengorbankan kinerja dan
ketersediaan.
5. Usability (Kemudahan Penggunaan)

13
Aspek kemudahan penggunaan menjadi hal yang penting dalam
pengembangan sistem informasi. Sistem harus dirancang dengan antarmuka
yang intuitif, mudah dipahami, dan mudah digunakan oleh berbagai
pengguna, termasuk petugas lapangan futsal yang mungkin memiliki
tingkat literasi teknologi yang beragam. Kemudahan penggunaan juga
mencakup dokumentasi yang jelas, bantuan kontekstual, dan pelatihan
pengguna jika diperlukan.
6. Kompatibilitas
Sistem informasi penyewaan lapangan futsal di memperhatikan
kompatibilitas dengan berbagai perangkat dan platform. Kompatibilitas
antara sistem dengan perangkat lunak, perangkat keras, dan sistem operasi
yang umum digunakan oleh pengguna menjadi hal yang penting untuk
memastikan penggunaan yang lancar dan tanpa hambatan.
7. Keandalan (Reliability)
Keandalan sistem menjadi aspek non-fungsional yang penting.
Sistem harus mampu beroperasi secara konsisten dan dapat diandalkan
dalam menangani transaksi penyewaan, pembuatan laporan, dan
manajemen data. Dalam konteks ini, perencanaan untuk pemantauan kinerja,
manajemen kesalahan, dan pemulihan kesalahan menjadi bagian penting
dari kebutuhan keandalan sistem.

14
3. PERANCANGAN SISTEM
Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu.
Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif
yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari
hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses
penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga
hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.
Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari
beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
(Hidayat, 2016).

Berdasarkan metode pendekatan yang digunakan yaitu metode pendekatan


terstruktur, maka perancangan sistem ini meliputi perancangan flowmap, diagram
konteks, data flow diagram, kamus data, beserta perancangan basis data yaitu
normalisasi, relasi tabel, ERD,

3.1 Flowchart Sistem

Flowchart atau diagram alir adalah sebuah diagram dengan simbol- simbol
grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-
langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan
menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah.
Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian
masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut. Berikut ini simbol-
simbol flowchart (Tavri D.Mahyuzir , 1989).

Tabel 1. Flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Awal program.

15
Decision Perbandingan pernyataan,

penyeleksian, data yang

memberikan pilihan

untuk menuju langkah

selanjutnya.

Flow Line Arah program mengalir.

Simbol pemasukan melalui


Input
keyboard,

Process proses perhitungan/ proses

pengolahan data.

Diskstorage Simbol penyimpanan atau storage

pada komputer, misalnya

penyimpanan database.

Document Simbol untuk input atau

output berupa dokumen

atau file dalam bentuk

kertas.

Flow Map mempunyai fungsi sebagai mendefinisikan hubungan antara


bagian (pelaku proses),proses(manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam
bentuk dokumen keluaran dan masukan). Pengertian Flowmap adalah campuran
peta dan flow chart,yang menunjukan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi

16
lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan,
atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisis dan programmer
untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan
menolong dalam menganalisis alternaitf-alternatif lain dalam pengoprasian.
Prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas
aktifitas yang terjadi dalam proses pembookingan dengan pembayaran DP atau
uang muka yang sedang berjalan pada layanan lapangan futsal :

1. Penyewa langsung datang ke tempat futsal


2. Kasir memberi jadwal kepada penyewa
3. Penyewa melihat dan memilih jadwal yang kosong
4. Jadwal yang telah dipilih penyewa diberikan kepada kasir
5. Setelah kasir menerima jadwal yang dipilih oleh konsumen tersebut kasir
mencatat pembookingan di buku booking lapangan
6. Setelah mengisi buku booking kasir membuatkan kwitansi dp sebanyak 2
rangkap, 1 rangkap diberikan kepada penyewa dan 1lagi diarsipkan
7. Pada saat pelunasan penyewa memberikan kembali kwitansi dp dan
diberikan kepada kasir
8. Lalu kasir mencatat kwitansi pelunasan dan arsip kwitansi yang belum lunas
menjadi lunas
9. Kemudian dari arsip yang sudah lunas diberikan kepada manager
10. Manager membuat laporan penyewaan sebanyak 2 rangkap, 1 untuk arsip
dan laporan berikutnya untuk diberikan kepada pemilik.

17
Gambar 3. Flowmap Pembookingan Lapangan
Prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas
aktifitas yang terjadi dalam proses pembookingan dengan pembayaran lunas yang
sedang berjalan pada layanan penyewaan lapangan:

1. Penyewa langsung datang ke tempat futsal


2. Kasir memberi jadwal kepada penyewa
3. Penyewa melihat dan memilih jadwal yang kosong
4. Jadwal yang telah dipilih penyewa diberikan kepada kasir
5. Setelah kasir menerima jadwal yang dipilih oleh konsumen tersebut kasir
mencatat pembookingan di buku booking lapangan
6. Setelah mengisi buku booking kasir membuatkan kwitansi lunas sebanyak
2 rangkap, 1 rangkap diberikan kepada penyewa dan 1 lagi diarsipkan
7. Kemudian dari arsip yang sudah lunas diberikan kepada manager

18
8. Manager membuat laporan penyewaan sebanyak 2 rangkap, 1 untuk arsip
dan laporan berikutnya untuk diberikan kepada pemilik.

Gambar 4. Flowmap Pelunasan Pembookingan

19
Gambar 5. Flowmap Penjualan

20
Gambar 6. Flowmap Pembelian
3.2 Perancangan Basis Data dengan ERD
Kamus data adalah daftar lengkap elemen data yang terkait dengan suatu
sistem, dan didefinisikan dengan jelas sehingga pengguna dan analisis sistem
memiliki pemahaman yang seragam mengenai masukan dan keluaran. Kamus data
digunakan untuk menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya,
baik dari entitas luar ke dalam proses maupun dari proses ke entitas luar. Aliran data
dari entitas luar ke dalam proses atau sistem umumnya berupa dokumen atau bukti
pencatatan, seringkali menggunakan kode untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas. Sebaliknya, aliran data dari proses ke entitas luar biasanya berupa data
atau informasi yang diperlukan oleh sistem.

21
Tabel 2. Kamus Data Penyewa
Nama arus data : Data penyewa
Sebutan : Kartu Member
Bentuk Data : File
Aliran data : Penyewa - P 1.1 , P 1.1 - Penyewa, P 1.1 - tb.penyewa,
tb.penyewa - P 1.1 , P 1.2 - tb.penyewa, tb.penyewa - P 1.2
Elemen data : id_penyewa, nama_penyewa, no_telp, status
Periode : Setiap ada penyewa baru

Tabel 3. Kamus Data Lapangan


Nama arus data : Data Lapangan
Sebutan : -
Bentuk Data : File
Aliran data : P 1.2 - tb.lapang, tb.lapang - P 1.2
Elemen data : no_lapang, harga
Periode : setiap ada lapangan baru

Tabel 4. Kamus Data Jadwal


Nama arus data : Data Jadwal
Sebutan : Data booking
Bentuk Data : File
Aliran data : penyewa - P 1.2, P 1.2 - tb.jadwal, tb.jadwal - P 1.2
Elemen data : no_jadwal, tgl_sewa, jam_masuk, jam_keluar, lama_sewa,
subtotal, no_lapang, status_sewa
Periode : setiap ada jadwal penyewaan baru

Tabel 5. Kamus Data Transaksi


Nama arus data : Data transaksi
Sebutan : data struk
Bentuk Data : File
Aliran data : P 1.2 - tb.transaksi, tb.transaksi - P 1.2, P 1.2 - penyewa,
tb.transaksi - P 1.3, P 1.3 - tb.transaksi, P 1.3 – penyewa

22
Elemen data : no_transaksi, tgl_transaksi, id_penyewa, nama_penyewa,
total, bayar, sisa, status, diskon, no_jadwal, tgl_sewa,
jam_masuk, jam_keluar, lama_sewa, subtotal, no_lapang,
status_sewa
Periode : setiap ada transaksi baru

Tabel 6. Kamus Data Transaksi


Nama arus data : Data barang
Sebutan : -
Bentuk Data : File
Aliran data : Penyewa – P.1.4, P 1.4 - tb.barang, tb.barang - P 1.4, tb
barang – P.1.5, P.1.5 – tb Barang
Elemen data : id_barang, nama_barang, harga_beli, harga_barang, stok
Periode : setiap ada barang baru

Tabel 7. Kamus Data Supplier


Nama arus data : Data supplier
Sebutan : -
Bentuk Data : File
Aliran data : P 1.5 - tb.supplier, tb.supplier - P 1.5
Elemen data : id_supplier, nama_supplier, no_telp_supplier
Periode : setiap ada barang baru

Tabel 8. Kamus Data Penjualan


Nama arus data : Data penjualan
Sebutan : struk_penjualan
Bentuk Data : File
Aliran data : P 1.4 - tb.penjualan, tb.penjualan - P 1.4, P 1.4 – penyewa
Elemen data : no_penjualan, tgl_penjualan, id_barang, id_penyewa, qty,
subtotal, total_bayar
Periode : setiap ada penjualan baru

23
Tabel 9. Kamus Data Pembelian
Nama arus data : Data pembelian
Sebutan : -
Bentuk Data : File
Aliran data : P 1.5 - tb.pembelian, tb.pembelian - P 1.5
Elemen data : no_pembelian, tgl_pembelian, id_supplier, id_barang,
qty_beli, harga_beli, subtotal, total_beli
Periode : setiap ada pembelian baru

Normalisasi Normalisasi merupakan proses pengorganisasian file untuk


menghilangkan grup elemen yang berulang menjadi tabel-tabel yang menunjukkan
entity dan relasinya. Pada proses ini selalu dituju pada beberapa kondisi apakah ada
kesulitan pada saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update),
membaca (retrieve) pada suatu database.

1. Bentuk Unnormal
{id_penyewa, nama_penyewa, no_telp, status_penyewa ,no_lapang,
harga ,no_jadwal,tgl_sewa, jam_masuk, jam_keluar, lama_sewa, subtotal,
no_lapang, status_sewa, no_transaksi, tgl_transaksi, id_penyewa,
nama_penyewa, total, bayar, sisa, status, diskon, no_jadwal, tgl_sewa,
jam_masuk, jam_keluar, lama_sewa, subtotal, no_lapang, status_sewa,
id_barang, nama_barang, harga_beli, harga_barang, stok, id_supplier,
nama_supplier, no_telp_supplier, no_penjualan, tgl_penjualan, id_barang,
id_penyewa, qty, subtotal, total_bayar, no_pembelian, tgl_pembelian,
id_supplier, id_barang, qty_beli, harga_beli, subtotal, total_beli}}
2. Bentuk Normal ke 1
{ id_penyewa, nama_penyewa, no_telp, status_penyewa ,no_lapang,
harga ,no_jadwal, tgl_sewa, jam_masuk, jam_keluar, lama_sewa, subtotal,
status_sewa, no_transaksi, tgl_transaksi, total, bayar, sisa, status, diskon,
id_barang, nama_barang, harga_beli, harga_barang, stok, id_supplier,

24
nama_supplier, no_telp_supplier, no_penjualan, tgl_penjualan, qty, subtotal,
total_bayar, no_pembelian, tgl_pembelian, qty_beli, subtotal, total_beli}
3. Bentuk Normal ke 2
Penyewa : {id_penyewa*, nama_penyewa, no_telp, status }
Lapangan : { no_lapangan*, harga }
Jadwal : { no_jadwal*,tgl_sewajam_masuk, jam_keluar,
lama_sewa, no_lapang**}
Supplier : {id_supplier*,nama_supplier,no_telp_supplier, stok}
Barang : {id_barang*,nama_barang,harga_beli, harga_barang,
stok}
Transaksi : { no_transaksi*, tgl_transaksi, total, bayar, sisa,
status,diskon,lama_sewa,subtotal, id_penyewa**,
no_jadwal**}
Penjualan : { no_penjualan*, tgl_penjualan, id_barang**,
id_penyewa**, qty, subtotal, total_bayar}
Pembelian : {no_pembelian*,tgl_pembelian, id_supplier**,
id_barang**, qty_beli, subtotal, total_beli }

4. Bentuk Normal ke 3
Penyewa : {id_penyewa*, nama_penyewa, no_telp, status }
Lapangan : { no_lapangan*, harga }
Jadwal : {no_jadwal*, tgl_sewa, jam_masuk, jam_keluar,
lama_sewa, no_lapang**}
Supplier : id_supplier*, nama_supplier, no_telp_supplier, stok}
Barang : {id_barang*,nama_barang,harga_beli,harga_barang,
stok}
Transaksi : { no_transaksi*, tgl_transaksi, total, bayar, sisa, status,
diskon, id_penyewa**}
Detail : {no_transaksi**, no_jadwal**, subtotal}
Transaksi

25
Penjualan : {no_penjualan*, tgl_penjualan, id_penyewa**,
total_bayar}
Detail : {no_penjualan**, id_barang**, qty, subtotal}
Penjualan
Pembelian : {no_pembelian*, tgl_pembelian, id_supplier**,
total_beli}
Detail : {no_pembelian**, id_barang**, qty_beli, subtotal}
Pembelian

Tabel Relasi merupakan asosiasi yang menunjukkan adanya hubungan


diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Tabel
relasi digunakan untuk memanipulasi data dalam basis data. Operasi ini digunakan,
misalnya untuk melakukan seleksi isi baris pada tabel kemudian dikombinasikan
dengan tabel lain untuk memperoleh informasi yang diinginkan.

26
Gambar 7. Tabel Relasi
ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan model konseption untuk
mendeskripsikan hubungan atau relasi antar penyimpanan. Jadi ERD digunakan
untuk memodelkan struktur hubungan antar data. Berikut ini merupakan Entity
relationship diagram untuk Sistem Informasi Penyewaan Lapangan Futsal :

27
Gambar 8. Entity Relationship Diagram
3.3 Konteks Diagram dan DFD Level
Diagram Konteks adalah level tertinggi dalam representasi diagram aliran
data dan hanya mengandung satu proses, menggambarkan sistem secara
keseluruhan dengan memberikan nomor nol pada proses tersebut. Seluruh entitas
eksternal yang terlihat dalam diagram konteks ini melibatkan aliran data utama
yang menuju ke sistem dan keluar dari sistem. Diagram ini sederhana karena tidak
mencakup penyimpanan data, dan pembuatannya dapat dilakukan dengan mudah
setelah entitas-entitas eksternal serta aliran data utama yang terkait dengan sistem
dianalisis melalui wawancara dengan pengguna dan hasil analisis dokumen.

Data Flow Diagram (DFD) disebut juga Diagram Aliran Data (DAD), adalah
perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga
memungkinkan peng-analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual
sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan (Kristanto, 2003)

28
Gambar 9. Perancangan Diagram Konsep

29
Gambar 10. Rancangan sistem DFD Level 1

30
Gambar 11. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 1

31
Gambar 12. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 2

32
Gambar 13. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 3

33
Gambar 14. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 4

34
Gambar 15. Rancangan Sistem DFD Level 2 Proses 5
3.4 Perancangan Antarmuka (Interface)
Perancangan antarmuka (interface) merupakan salah satu aspek penting
dalam pengembangan sistem informasi. Antarmuka yang baik akan memudahkan
pengguna dalam berinteraksi dengan sistem, sehingga perlu dirancang dengan
cermat agar memenuhi kebutuhan pengguna dan memberikan pengalaman
pengguna yang optimal.

1. Form Login
Form login dirancang sebagai tampilan awal ketika program
dijalankan. Pengguna harus mengisi username dan password untuk
mengakses menu utama aplikasi. Desain form login perlu memperhatikan
keamanan dan kemudahan pengguna dalam melakukan proses login.
2. Halaman Utama

35
Halaman utama merupakan tampilan setelah pengguna berhasil
login. Desain halaman utama perlu memperhatikan tata letak yang intuitif,
navigasi yang jelas, dan penyajian informasi yang mudah dipahami.
3. Form Data User
Form data user dirancang untuk menambah, menghapus, dan
mengubah data pengguna sistem. Antarmuka form ini perlu memudahkan
pengguna dalam melakukan manajemen data pengguna dengan jelas dan
efisien.
4. Form Data Barang
Form data barang dirancang untuk manajemen data barang,
termasuk penambahan, penghapusan, dan pengubahan data barang.
Antarmuka form ini perlu memperhatikan tata letak yang memudahkan
pengguna dalam melakukan operasi terkait data barang.
5. Form Data Lapangan
Form data lapangan dirancang untuk manajemen data lapangan
futsal, termasuk penambahan, penghapusan, dan pengubahan data lapangan.
Antarmuka form ini perlu memperhatikan kejelasan informasi dan
kemudahan pengguna dalam melakukan operasi terkait data lapangan.
6. Form Data Penyewa
Form data penyewa dirancang untuk manajemen data penyewa,
termasuk penambahan, penghapusan, dan pengubahan data penyewa.
Antarmuka form ini perlu memudahkan pengguna dalam melakukan
manajemen data penyewa dengan jelas dan efisien.
7. Form Data Supplier
Form data supplier dirancang untuk manajemen data supplier,
termasuk penambahan, penghapusan, dan pengubahan data supplier.
Antarmuka form ini perlu memperhatikan tata letak yang memudahkan
pengguna dalam melakukan operasi terkait data supplier.
8. Form Jadwal

36
Form jadwal dirancang untuk melihat jadwal yang sudah terisi.
Antarmuka form ini perlu menyajikan informasi jadwal dengan jelas dan
mudah dipahami oleh pengguna.
9. Form Transaksi Penyewaan
Form transaksi penyewaan dirancang untuk menginputkan data
transaksi penyewaan lapangan futsal. Antarmuka form ini perlu
memudahkan pengguna dalam melakukan input data transaksi dengan jelas
dan efisien.
10. Form Transaksi Penjualan
Form transaksi penjualan dirancang untuk mencatat transaksi
penjualan. Antarmuka form ini perlu memperhatikan kejelasan informasi
dan kemudahan pengguna dalam melakukan pencatatan transaksi penjualan.

Dengan perancangan antarmuka yang baik, diharapkan pengguna dapat


berinteraksi dengan sistem secara efisien dan memperoleh pengalaman pengguna
yang optimal dalam menggunakan sistem informasi penyewaan lapangan futsal.

37
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir “Pengenalan Sistem Informasi”, Yogyakarta : Andi Offset 2014

Andri ,Kristanto. 2003.Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta

Djitaningsih, Tita & Pinandito. (2012). Determinan Internet Financial Reporting di


Indonesia. Jurnal Akuntansi Riset, Prodi Akuntansi UPI, Vol. 4, No. 2, pp.
946-960.

Hidayat, S., & Jumiatin, U. (2016). Prosedur Pengelolaan Surat Untuk


Memperlancar Proses Penyampaian Informasi Pada Kantor Kecamatan
Pamulang. Jurnal Sekretaris, 3(1), 90

Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi, Sistem Informasi: Pendekatan


Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”, Yogyakarta : Andi Offset,
2005

Law Office, (13 Oktober 2015) “Pengertian Perjanjian Sewa Menyewa Secara
Umum dan Pengaturannya Dalam KUHPerdata” [online], 2015, :
http://www.npslawoffice.com/pengertian-perjanjian-sewa-menyewa-secara-
umum-dan pengaturannya-dalam-kuhperdata/

Mahyuzir, Tavri D. (1989). Analisa dan Perancangan Sistem Pengolahan Data.


Jakarta : Elex Media Komputindo

Rahmatdi Black, (21 Januari 2016) “Pengertian dan Contoh Dari Context Diagram,
Data Flow Diagram, dan Flow Map”, [online], 2014, available :
http://www.academia.edu/6078318/Pengertian_dan_Contoh_Dari_Context_
Diagram_Data
_Flow_Diagram_dan_Flow_Map_upload_by_rahmatdi99.com

38

Anda mungkin juga menyukai