Anda di halaman 1dari 54

Rancangan Sistem Penjualan Tiket

Pariwisata secara Daring

Mata kuliah : Sistem Informasi Akuntansi 2

Seksi :C

Dosen Pengampu : Roy Sahat Siregar, S.Kom., M.Kom.

Nama anggota kelompok :

• Fransisko Ervano Herjuwa (2018-0102-0047 / 12018000287)


• Jane Lalita (2018-0102-0040 / 12018000472)
• Kelvin Pratama (2018-0102-0023 / 12018000406)
• Oktaviani (2018-0102-0034 / 12018000761)
• Olivia Gunawan (2018-0102-0031 / 12018000605)

Universitas Katolik Atma Jaya


Jl. Jend. Sudirman No.51, RT.5/RW.4, Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12930
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan “Rancangan Sistem Penjualan
Tiket Pariwisata secara Daring”

Saat ini, sebagian besar perusahaan telah menggunakan sistem dalam


menjalankan kegiatannya. Penggunaan sistem dalam kegiatan usaha dapat
mendukung percepatan usaha dan memudahkan pemrosesan data di dalam suatu
perusahaan. Sistem yang dimiliki oleh perusahaan masa kini juga telah terhubung
dengan internet sehingga segala sesuatu yang diunggah dapat dilihat di internet.
Penggunaan sistem ini sejalan dengan perkembangan industri menuju era industri
5.0. Oleh karena itu, perusahaan yang masih bergerak dalam ranah luring (luar
jaringan) atau offline untuk beralih ke perusahaan dengan sistem daring (dalam
jarigan) atau online. Dalam laporan ini, kami akan menyusun sistem untuk
penjualan tiket pariwisata atau travel ticket.

Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Roy Sahat Siregar selaku pembimbing penyusunan makalah


2. Orangtua kami yang membantu baik moril maupun materil
3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah bekerjasama dalam penyusunan
laporan ini

Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan baik
dalam susunan kalimat, tata bahasanya bahkan isinya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk pengembangan
laporan ini.

Akhir kata semoga laporan ini dapat diterima sebagai pembelajaran terhadap
masalah sehari-hari.

Jakarta, 16 Mei 2020

Tim Penyusun

ii
Daftar Isi
Halaman Awal ....................................................................................... i

Kata Pengantar ..................................................................................... ii

Daftar Isi ..............................................................................................iii

Bab I: Latar Belakang Pengembangan Sistem

1.1 Gambar Proses Bisnis Saat Ini ........................................................ 1


1.2 Permasalahan yang Dihadapi oleh Perusahaan ..................................2
1.3 Gambaran Kebutuhan Bisnis .......................................................... 4

Bab II: Cakupan Pengembangan Sistem

2.1 Target yang Ingin Dicapai .............................................................. 7

2.2 Ruang Lingkup Pengembangan Sistem ............................................ 7

2.3 Batasan Pengembangan Sistem ...................................................... 8

2.4 Fitur dan Kelebihan dari Sistem yang Dikembangkan ......................... 9

2.5 Gambaran dari Proses Bisnis atas Sistem yang Dikembangkan ........... 10

2.6 Desain dari Data Flow Diagram dari Sistem yang Dikembangkan .........12

2.7 Rancangan Desain Formulir dari Sistem yang Dikembangkan.............. 16

2.8 Rancangan Desain Laporan berdasarkan Sistem yang Dikembangkan... 20

Bab III: Milestone Proyek yang Dikembangkan

3.1 Gantt Chart Proyek ....................................................................... 27

3.2 Struktur Organisasi Proyek ............................................................ 30

Bab IV: Keuangan untuk Pengembangan Proyek

4.1 Perangkat dan Lisensi untuk Pengembangan Sistem .......................... 35

4.2 Jasa Pengembangan untuk Pengembangan Sistem ............................ 40

Bab V: Batasan, Asumsi, Risiko, dan Ketergantungan

5.1 Faktor Kendala dalam Pengembangan Sistem ................................... 42

5.2 Kondisi yang Tepat untuk Pencapaian Tujuan ................................... 43

iii
5.3 Risiko dan Ketergantungan dalam Pengembangan Sistem .................. 43

Daftar Rujukan ......................................................................................46

Lampiran .............................................................................................. 47

iv
Bab I

Latar Belakang Pengembangan Sistem

1.1 Gambaran Proses Bisnis Saat Ini

Proses bisnis adalah kumpulan proses yang terstruktur yang saling terkait
untuk menghasilkan produk atau layanan tertentu dengan tujuan tertentu. Proses
bisnis memiliki 3 tipe bagian yang dapat ditunjukkan sebagai berikut.

1. Proses manajemen: Proses yang mengendalikan operasional dari suatu


sistem
2. Proses operasional: Proses yang menciptakan suatu aliran kegiatan
berikutnya, seperti proses pembelian, proses penjualan, proses pemasaran,
proses penggajian, proses manufaktur, dan proses penggajian.
3. Proses pendukung: Proses yang merupakan suatu penyerta pada proses-
proses inti.

Proses bisnis yang terjadi saat ini pada perusahaan ini masih bersifat luring
(Luar Jaringan) sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk
menyelesaikan penjualan 1 tiket. Beberapa proses bisnis secara luring yang dapat
dijelaskan adalah sebagai berikut.

1. Calon penumpang yang akan membeli tiket harus mengunjungi gerai


penjualan tiket
2. Penumpang menyebutkan destinasi yang akan dituju.
3. Penjaga gerai membuka catatan terhadap catatan tiket-tiket yang
berhubungan dengan destinasi yang akan dituju oleh calon konsumen.
4. Setelah memilih tiket yang diinginkan oleh konsumen, penjaga gerai tiket
harus menelpon pihak penyedia moda transportasi untuk memastikan
ketersediaan kursi bagi calon penumpang yang sudah memesan tiket
tersebut.
5. Pembayaran tiket yang tersedia hanya dapat dilakukan secara tunai.
Penjaga gerai tiket akan menyetor uang ke bank setiap pukul 13.00. Kondisi
seperti ini memberikan peluang bagi karyawan untuk melakukan tindakan
kejahatan, seperti memanipulasi jumlah uang disetor.
6. Setelah konsumen membayar tiket yang sudah dipesan, penjaga gerai akan
menelpon penyedia moda transportasi untuk melakukan pemesanan tiket
yang sesuai dengan keinginan konsumen.
1
7. Setelah pemesanan berhasil dilakukan, selanjutnya penumpang diharuskan
untuk kembali beberapa hari kemudian untuk mengambil cetakan tiket
dalam bentuk kertas dari tiket yang sudah dipesan.
8. Setelah konsumen mengambil tiket yang sudah dipesan, gerai penjual tiket
pariwisata sudah tidak terlibat dalam proses keberangkatan, seperti
memberitahukan informasi keberangkatan atau hal-hal yang berhubungan
dengan keberangkatan.

1.2 Permasalahan yang Dihadapi oleh Perusahaan

Dengan metode luar jaringan yang masih dijalani oleh perusahaan ini,
banyak konsumen yang sudah enggan untuk datang ke gerai penjualan tiket ini
karena waktu yang dibutuhkan untuk memesan satu tiket sangat lama. Selain itu,
konsumen dimungkinkan untuk tidak mendapatkan tiket karena tiket yang
diinginkan sudah habis, sedangkan data yang dimiliki oleh penjaga gerai belum
diperbarui.

Di sisi lain, walaupun tiket yang sudah dibeli berhasil didapatkan,


konsumen harus kembali ke gerai untuk mengambil tiket yang sudah dipesan.
Pengambilan tiket di gerai membutuhkan waktu karena jalanan di ibukota Jakarta
yang macet. Hal ini menghambat mobilitas konsumen untuk melakukan hal-hal
lain yang lebih penting.

Konsumen juga tidak dapat melakukan pemesanan tiket secara cepat ketika
ada urusan genting. Konsumen harus datang ke gerai terlebih dahulu dan
dimungkinkan merasa kecewa karena tiket yang diinginkan tidak didapatkan. Hal-
hal tersebut menyebabkan jumlah konsumen yang melakukan pemesanan tiket
menjadi turun dan lambat laun, gerai ini menjadi sepi konsumen.

Selain permasalahan dengan konsumen, pembayaran dengan tunai


menyebabkan perusahaan seringkali kehilangan uang. Hal ini dikarenakan
manipulasi yang dilakukan oleh pekerja gerai, yaitu dengan mencuri uang hasil
penjualan tiket dan tidak melaporkan penjualan tiket sesuai dengan faktanya.
Permasalahan ini juga menyebabkan kerugian pada perusahaan penjual tiket ini
karena uang yang didapatkan dikorupsi oleh karyawan.

Berdasarkan kejadian-kejadian tersebut, maka pemanfaatan sistem


dengan teknologi terkini dapat mengatasi berbagai problema yang mendera
perusahaan ini. Sistem yang dapat memproses keuangan dapat meminimalisir

2
kemungkinan korupsi dalam perusahaan tersebut, selain itu sistem pemesanan
tiket yang akan terhubung satu dengan lain dapat mempercepat proses
pemesanan tiket. Proses tersebut juga akan semakin dipermudah dengan
terhubungnya sistem yang dimiliki terhadap internet sehingga setiap orang dapat
mengakses website ataupun yang pada berikutnya akan dikembangkan menjadi
aplikasi dimanapun, tanpa terbatas pada ruang dan waktu.

Berkaca pada hal-hal tersebut pula, secara umum pada sistem yang akan
dibangun ini, fitur-fitur yang akan dikembangkan antara lain sebagai berikut.

1. Fitur pemesanan tiket berdasarkan ketersediaan moda transportasi sesuai


dengan destinasi yang akan dituju.
2. Fitur untuk mengurutkan harga mulai dari harga terendah sampai dengan
harga tertinggi sesuai dengan fasilitas yang diinginkan oleh calon
penumpang.
3. Fitur untuk menyimpan tiket secara daring sehingga dapat mengurangi
penggunaan kertas yang dapat mencemari lingkungan.
4. Fitur untuk mengingatkan calon penumpang agar tidak mengurangi
kemungkinan terlambat karena lupa akan jadwal keberangkatan.
5. Fitur untuk memberikan informasi kepada calon penumpang mengenai
keadaan khusus dari moda transportasi, seperti penundaan keberangkatan
atau delay

3
Fitur tersebut dapat dilihat secara berurutan jika calon penumpang telah
selesai membeli tiket pariwisata melalui sistem yang kami kembangkan dengan
gambaran sebagai berikut.

Sumber: Hasil Olahan

1.3 Gambaran Kebutuhan Bisnis

Kebutuhan bisnis merupakan suatu hal esensial yang ada di dalam bisnis
yang harus dipenuhi guna kelancaran suatu kegiatan di dalam bisnis. Kebutuhan
bisnis dapat mencakup kebutuhan primer maupun sekunder untuk proses sebuah
bisnis. Maka kebutuhan bisnis yang ingin dipenuhi oleh perusahaan ini adalah

1. Persaingan Pasar

Dalam hal ini sangat penting untuk memperluas pasar, seperti


menambah jenis produk bisnis dengan perencanaan target pasar yang baru.
Dalam menghadapi persaingan pasar ini, perusahaan harus membuat
strategi-strategi untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri. Beberapa
strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut.

1. Mengembangkan aplikasi berbasis mobile agar pengguna dapat


dimudahkan ketika melakukan transaksi
2. Menghadirkan produk dan layanan terbaik

4
3. Pemasangan iklan di papan iklan, radio, televisi, surat kabar, sosial
media, atau di berbagai website.

Aplikasi perusahaan harus dikembangkan secara terus menerus agar


dapat memberikan layanan terbaik, seperti memberikan informasi secara
berkala tentang jadwal keberangkatan sehingga dapat mengurangi
kemungkinan pengguna terlambat hingga informasi untuk kondisi tertentu,
seperti delay pada jadwal penerbangan.

Selain itu, fitur layanan konsumen akan beroperasi secara penuh


setiap harinya dengan mengutamakan kepuasan pelanggan sehingga
seluruh keluhan dapat teratasi dengan cepat. Waktu penyelesaian paling
lambat diharapkan maksimal 2 kali 24 jam untuk berbagai keluhan, seperti
error pada aplikasi atau pembatalan tiket.

2. Persaingan Produk

Untuk dapat bersaing, perusahaan dapat memberikan promosi yang


menarik agar konsumen tertarik pada layanan yang ditawarkan. Sebelum
memutuskan untuk melakukan promosi tertentu, perusahaan perlu
melakukan riset terhadap pesaing sehingga promo yang diberikan
berdampak pada kemajuan perusahaan. Beberapa cara untuk melakukan
promosi, seperti diskon tiket penerbangan.

3. Percepatan Proses

Pada perusahaan ini, target pengguna adalah konsumen yang


mayoritas menggunakan telepon genggam. Untuk memudahkan dan
memverifikasi keamanan akun, perusahaan perlu meminta konsumen
untuk melengkapi data diri berupa foto KTP, foto diri dengan KTP, nama,
alamat, jenis kelamin, dan tempat dan tanggal lahir pengguna, serta nomor
telepon dan alamat email pengguna. Sebagai sarana mendukung
kemudahan pembayaran, perusahaan menyediakan fitur untuk
bertransaksi menggunakan dompet digital yang bermitra dengan
perusahaan. Ketika melakukan pembayaran, pengguna akan diminta untuk
memasukkan kode sandi untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin
dapat terjadi misalkan, seperti kesalahan pemesanan tiket. Setelah
pengguna mendaftarkan diri di aplikasi, pengguna akan disuguhkan dengan
tampilan aplikasi yang simple sehingga pengguna dapat dengan mudah

5
melakukan transaksi yang dimulai dari pembayaran hingga penerimaan
tiket elektronik. Proses ini diharapkan dapat terjadi dalam waktu singkat,
maksimal 1 X 24 jam.

6
Bab II

Cakupan Pengembangan Sistem

2.1 Target yang Ingin Dicapai

Setiap sistem yang dibangun ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
Umumnya, pengembangan suatu sistem ditujukkan untuk percepatan suatu
proses sehingga dapat menghemat waktu. Beberapa target yang ingin dicapai
akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Meningkatkan jumlah penjualan tiket: Dengan adanya sistem yang dapat


mempercepat suatu proses untuk transaksi pembelian tiket, diharapkan
tiket yang dapat dijual oleh perusahaan akan semakin banyak.
2. Pengembangan hingga ke seluruh pelosok Indonesia: Dengan adanya
sistem yang berbasis pada internet, diharapkan jumlah konsumen dapat
meningkat karena internet akan membawa suatu program hingga ke
berbagai lokasi dan tempat. Hal ini diharapkan dapat mendukung
percepatan pada poin pertama, yaitu peningkatan jumlah penjualan tiket.
3. Meningkatkan internal control di perusahaan: Perusahaan yang tidak
menjalankan internal control dengan baik akan mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan. Internal control di dalam perusahaan perlu diatur dengan
sedemikian rupa sehingga setiap divisi memiliki peran masing-masing
untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas transaksi yang berlaku.
Dengan penggunaan sistem, uang yang masuk dan keluar juga akan
dilakukan secara virtual. Oleh karena itu, hal ini akan mengurangi
kemungkinan tindakan korupsi di dalam perusahaan.
4. Meningkatkan laba perusahaan: Dengan penjualan tiket yang dapat merata
hingga ke seluruh pelosok Indonesia, serta peningkatan internal control di
dalam perusahaan, maka hal itu diharapkan dapat sejalan dengan
pemasukan yang akan diterima oleh perusahaan sehingga dapat
meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

2.2 Ruang Lingkup Pengembangan Sistem

Setiap bisnis akan membutuhkan teknik-teknik untuk membangun sistem,


memproses sistem, dan melakukan perawatan terhadap sistem agar sistem dapat
bertahan dan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Teknik

7
yang dapat dilakukan pada pengembangan sistem penjualan tiket secara daring
adalah dengan menggunakan prototyping tools, case tools (Upper case tools &
Lower case tools), melakukan Seleksi pertama terlebih dahulu, menggunakan Pert
Chart, menggunakan Gantt Chart.

Bisnis ini memiliki ruang lingkup, yaitu konsumen sehingga teknik


prototyping bisnis ini untuk mengetahui kebutuhan masyarakat secara garis besar
dengan melihat secara nyata keluhan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.
Sebagai contoh: Seringkali kita merasa sulit untuk merancang sebuah liburan
disaat sedang sibuk yang mengakibatkan kita juga sulit untuk memesan tiket
pariwisata secara langsung sehingga akan lebih mudah bila dilakukan secara
daring. Untuk itu, ide bisnis ini akan menjadi solusi karena sudah berhasil
mengidentifikasikan masalah, kebutuhan masyarakat, dan fungsi dari sistem ini
secara garis besar. Secara otomatis, teknik prototyping sistem ini secara
penyajian sudah berpusat pada konsumen.

Teknik case tools merupakan suatu sistem penggambaran dari tahap


perencanaan hingga seleksi. Setelah melakukan identifikasi kebutuhan konsumen
yang lebih praktis memesan tiket secara daring, maka selanjutnya adalah
merencanakan rancangan sistem yang dibagi menjadi dua tools yaitu Upper case
tools & Lower case tools. Perancangan proses bisnis yang akan dilakukan akan
dirancang pada Upper case tools seperti yang dapat dilihat pada Bab 1.1
perencanaan bisnis online yang sudah dibuat secara luring.

2.3 Batasan Pengembangan Sistem

Dengan berkembangnya teknologi informasi dan sistem informasi,


kebutuhan dan model pengembangan yang konvensional dirasakan masih kurang
dan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang dilakukan, Pemilihan metode
yang baik dapat menghasilkan sebuah sistem yang baik dan tepat sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan user maupun pengguna nantinya.

Pengembangan suatu sistem juga membutuhkan suatu batasan sehingga


sistem yang dikembangkan dapat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang
dibutuhkan oleh masyarakat secara luas.

Pada sistem yang akan dibangun untuk penjualan tiket pariwisata ini akan
terbatas pada proses penjualan tiket dan transaksi tiket. Hal-hal yang akan
dikembangkan dalam sistem ini adalah sebagai berikut.

8
1. Area penjualan: Area dimana konsumen dapat memasukkan destinasi,
memilih moda transportasi yang diinginkan, serta harga yang sesuai
dengan kemampuan ekonomi konsumen.
2. Area data informasi tiket pariwisata: Area ini akan menjadi sarana untuk
melakukan hubungan antara pihak perusahaan dengan pihak moda
transportasi sehingga data yang produk yang sudah dibeli dapat diperbarui
dengan pihak penyedia jasa transportasi
3. Area transaksi: Hal yang terdapat di area ini merupakan area pembayaran
dengan perbankan atau dompet digital yang terdapat dalam website,
maupun aplikasi yang akan dikembangkan kedepannya.

Hal-hal yang tidak terdapat dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai
berikut.

1. Area akuntansi: Pencatatan jurnal dan penyusunan laporan keuangan dapat


dikerjakan dengan sistem terpisah, seperti SAP atau Oracle.
2. Area karyawan: Hal-hal yang berhubungan dengan absensi karyawan,
penggajian tidak termasuk dalam pengembangan sistem ini.
3. Area layanan konsumen: Sistem jaringan yang digunakan ketika ada
sambungan masuk pada jaringan telepon menggunakan sistem yang
berbeda dengan sistem yang akan dikembangkan.

2.4 Fitur dan Kelebihan dari Sistem yang Dikembangkan

Fitur yang dikembangkan dalam sistem ini antara lain sebagai berikut.

1. Fitur pemesanan tiket pesawat baik domestik maupun internasional dimana


pengguna dapat memilih tiket pesawat dalam pencarian katalog bari harga
tiket pesawat paling murah hingga paling mahal.
2. Hasil dari pembelian tiket melalui sistem ini menghasilkan tiket elektronik
yang lebih modern dan praktis sehingga memudahkan para penumpang
dalam membeli tiket pesawat.
3. Fitur untuk mengingatkan waktu keberangkatan untuk menghindari
keterlambatan penumpang
4. Memberikan informasi kepada penumpang jika ada perubahan jadwal
ataupun kondisi khusus lainnya

9
Kelebihan yang didapatkan dalam pengembangan sistem ini antara lain
sebagai berikut.

1. Pemesanan tiket pesawat secara online lebih mudah karena dapat


dilakukan dimanapun dan kapanpun ketika penumpang membutuhkan
untuk melakukan pemesanan.
2. Memesan tiket secara online dapat menghemat waktu karena tidak perlu
lagi mengunjungi tempat penjualan tiket atau mengunjungi agen
perjalanan. Dengan adanya sistem online pemesanan tiket dapat dilakukan
tanpa dibatasi oleh waktu.
3. Pemesanan tiket online lebih fleksibel karena calon penumpang dapat
mencari tanggal keberangkatan dan kepulangan sesuai dengan kebutuhan
dan dapat melihat perbedaan harga yang mungkin terjadi pada tanggal
tertentu.
4. Meskipun transaksi tidak dilakukan secara langsung atau saling berhadapan
antara pihak penjual dan pembeli proses untuk melakukan transaksi
dilakukan dengan aman dan sistem akan menjaga kerahasiaan data dari
para calon penggunanya.
5. Menyediakan banyak pilihan maskapai penerbangan sehingga calon
penumpang memiliki kebebasan untuk memilih maskapai penerbangan
yang diinginkan.
6. Sistem pembayarannya memiliki banyak pilihan dapat menggunakan
sistem transfer atau dengan menggunakan kartu kredit dan online banking
7. Sistem pembayaran yang mudah dan transparan sehingga calon
penumpang dapat melihat rincian dari harga pesawat tersebut termasuk
harga tiket tersebut sudah terhitung pajak atau belum dan calon pengguna
juga bisa membandingkan harga tiket maskapai yang satu dengan yang
lain sehingga calon pengguna dapat memilih tiket yang lebih terjangkau.

2.5 Gambaran dari Proses Bisnis atas Sistem yang Dikembangkan

Gambaran dari proses bisnis atas sistem yang dikembangkan


menggunakan sistem flowchart. Menurut Romney dalam bukunya yang berjudul
“Accounting Information Systems” (2000:65) mengatakan, ”flowchart adalah
analisa teknik yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek sistem
informasi secara jelas, ringkas, dan memenuhi logika. Sistem flowchart adalah
suatu grafis yang menunjukkan hubungan fisik di dalam elemen-elemen dasar
pada suatu sistem. Elemen dasar ini termasuk pada departemen organisasi,
10
aktivitas manual, program komputer, laporan akuntansi, data akuntansi, dan
perekamanan digital.

Kelebihan penggunaan flowchart adalah sebagai berikut.

1. Sebagai pedoman untuk melakukan pelatihan terhadap karyawan baru


2. Sebagai patokan dasar dalam pengembangan sistem
3. Digunakan untuk dokumen prosedur kerja dalam ISO
4. Sebagai pedoman untuk menjalankan operasional
5. Sebagai panduan untuk pekerjaan untuk mencegah terjadinya
kehilangan arah
6. Untuk mempermudah proses pengambilan keputusan

Pihak-pihak yang akan berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan


adalah sebagai berikut.

1. Pelanggan atau konsumen yang akan membeli tiket pariwisata


2. Perbankan yang bekerja sama dengan perusahaan untuk memudahkan
proses pembayaran
3. Penyedia jasa dompet digital yang dapat mempercepat pembayaran
4. Penyedia jasa transportasi

Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan untuk sistem yang akan
dikembangkan.

1. Data pelanggan
2. Pesanan pelanggan
3. Tanda terima
4. Bukti pembayaran
5. Data pesanan tiket → Untuk diberikan kepada penyedia jasa moda
transportasi
6. Tiket → Untuk diberikan kepada konsumen

11
Berikut ini adalah gambaran proses bisnis dari sistem penjualan tiket yang akan
dikembangkan.

Sumber: Hasil Olahan

2.6 Desain dari Data Flow Diagram dari Sistem yang


Dikembangkan

Romney (2000:58) mendiskripsikan arus informasi data dengan


mengatakan, “arus data informasi mendeskripsikan arus data yang ada dalam
suatu organisasi.” Diagram arus data merepresentasikan entitas, proses, arus
data, dan penyimpanan data dalam suatu sistem.

Entitas diagram arus data yang merupakan suatu teknik dokumentasi untuk
mempresentasikan relasi antara hubungan bisnis dibagi menjadi 3, yaitu relasi
one to one, one to many, dan relasi many to many.

12
Fungsi Penyusunan diagram arus data untuk pengembangan suatu bisnis
ditunjukkan sebagai berikut.

1. Diagram arus data menjadi suatu alat untuk membuat portofolio model
untuk suatu tindakan profesionalitas dalam pengembangan suatu sistem
yang menggambarkan suatu penggambaran proses fungsional.
2. Diagram arus data menjadi suatu model yang digunakan oleh banyak pihak
ketika membutuhkan sistem yang penting.
3. Diagram arus data digunakan untuk merancang suatu sistem yang memiliki
orientasi pada alur data untuk penggambaran analisa rancangan sistem.

13
Berdasarkan flowchart yang dikembangkan, maka diagram arus data yang disusun untuk sistem yang akan dikembangkan
adalah sebagai berikut.

Sumber: Hasil Olahan

14
Berikut ini adalah Data Flow Diagram level 2 yang dapat dilihat dari sisi admin untuk rancangan pembuatan sistem.

Sumber: Hasil Olahan

15
2.7 Rancangan Desain Formulir dari Sistem yang Dikembangkan

Berikut ini adalah rancangan desain formulir dari sistem yang akan
dikembangkan untuk berbagai tahapan proses yang akan dibangun untuk sistem
penjualan tiket secara daring.

Form Register
Nama Lengkap
NIK
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan
Alamat
Kata Sandi
Ulangi Kata Sandi
Nomor Telepon
Alamat Email

Form Log In
Alamat Email
Nomor Telepon
Kata Sandi
Sumber: Hasil Olahan

Form Pemilihan Moda Transportasi


Pesawat terbang / Kapal laut /
Moda transportasi
Kereta
Sumber: Hasil Olahan

Form Pemesanan Tiket Pesawat


Dari
Ke
Tanggal Keberangkatan Day, DD/MM/YY
Tanggal Kembali Day, DD/MM/YY
Jumlah Penumpang
Ekonomi/Premium Ekonomi/Bisnis/First
Kelas
Class
Sumber: Hasil Olahan

16
Form Pemesanan Tiket Kapal Laut
Dari
Ke
Tanggal Keberangkatan Day, DD/MM/YY
Tanggal Kembali Day, DD/MM/YY
Jumlah Penumpang
Sumber: Hasil Olahan

Form Pemesanan Tiket Kereta Api


Dari
Ke
Tanggal Keberangkatan Day, DD/MM/YY
Tanggal Kembali Day, DD/MM/YY
Jumlah Penumpang
Sumber: Hasil Olahan

Form Data Pelanggan Pesawat untuk Tujuan Dalam Negeri


Contact Details
Nomor Telepon
Alamat Email
Traveler Details
Title Mr/Mrs/Ms
Nama Lengkap
Kewarganegaraan
Pilihan Tambah Bagasi/In-flight meals/Pilih
Fasilitas Penerbangan
Tempat Duduk

Travel Insurance/Flight Delay


Asuransi
Insurance/Baggage Loss Protection

Sumber: Hasil Olahan

17
Form Data Pelanggan Pesawat untuk Tujuan Luar Negeri
Contact Details
Nomor Telepon
Alamat Email
Traveler Details
Title Mr/Mrs/Ms
Nama Lengkap
No. Passport
Nomor Telepon
Pilihan Tambah Bagasi/In-flight meals/Pilih
Fasilitas Penerbangan
Tempat Duduk

Travel Insurance/Flight Delay


Asuransi
Insurance/Baggage Loss Protection

Sumber: Hasil Olahan

Form Data Pelanggan Kapal Laut


Contact Details
Nomor Telepon
Alamat Email
Traveler Details
Title Mr/Mrs/Ms
Nama Lengkap
Kewarganegaraan
Fasilitas Kapal Laut Pilihan Kamar

Asuransi Travel Insurance/Delay Insurance

Sumber: Hasil Olahan

Form Data Pelanggan Kereta Api


Contact Details
Nomor Telepon
Alamat Email
Traveler Details
Title Mr/Mrs/Ms
Nama Lengkap
Kewarganegaraan
Fasilitas Kereta Api Pilihan Tempat Duduk

Asuransi Travel Insurance/Delay Insurance

Sumber: Hasil Olahan

18
Form Pembayaran Tiket Pesawat/Kapal Laut/Kereta Api

E-wallet/Kartu Kredit/Kartu Debit/Transfer


Pilih Metode Pembayaran
Bank/Internet Banking

Opsi Tambahan Kupon


Sumber: Hasil Olahan

19
2.8 Rancangan Desain Laporan berdasarkan Sistem yang Dikembangkan

Berikut ini adalah 5 contoh laporan yang akan dikembangkan berdasarkan sistem penjualan tiket yang akan dibuat.

1. Laporan Penjualan Tiket Pesawat berdasarkan Maskapai

Laporan Penjualan Tiket Pesawat berdasarkan Perusahaan Maskapai


PT Tiketku Indonesia Pratama
Jalan Pantai Indah Selatan ,Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, DKI Jakarta 14470
Periode Bulan : Januari Kode Laporan : osnnwj222

Periode Tahun : 2020 Ver doc : 1.1

Lokasi Kerja : Jakarta


Harga Tiket Total Penjualan Tiket Total Pendapatan
No Nama Maskapai Kode Maskapai Perusahaan First
Ekonomi Business First Class Ekonomi Business Ekonomi Business First Class
Class
1 Garuda Indonesia GA / GIA PT. Garuda Indonesia Tbk Rp1.300.000 Rp2.400.000 Rp4.750.000 347 132 98 Rp451.100.000 Rp316.800.000 Rp465.500.000
2 Batik Air ID / BTK PT. Batik Air Indonesia Rp945.000 Rp1.105.000 Rp2.450.000 473 121 97 Rp446.985.000 Rp133.705.000 Rp237.650.000
3 Lion Air JT / LNI PT. Lion Mentari Airlines Rp671.800 Rp850.000 Rp2.300.000 234 134 90 Rp157.201.200 Rp113.900.000 Rp207.000.000
4 Air Asia QZ / AWQ PT. Indonesia AirAsia Rp650.000 Rp865.000 Rp2.400.000 324 156 87 Rp210.600.000 Rp134.940.000 Rp208.800.000
5 Citilink QG / CTV PT. Citilink Indonesia Rp975.050 Rp1.150.000 Rp3.365.000 213 187 98 Rp207.685.650 Rp215.050.000 Rp329.770.000
6 Sriwijaya Air SJ / SJY PT. Sriwijaya Air Rp535.000 Rp795.000 Rp3.150.000 322 198 76 Rp172.270.000 Rp157.410.000 Rp239.400.000
7 Malaysia Airlines MH / MAS Malaysia Aviation Group Rp1.600.000 Rp1.950.000 Rp6.250.000 213 156 56 Rp340.800.000 Rp304.200.000 Rp350.000.000
Kementerian Keuangan dan
8 Thai Airways TG / THA Rp1.500.000 Rp1.750.000 Rp7.100.000 223 165 78 Rp334.500.000 Rp288.750.000 Rp553.800.000
Transportasi Thailand
9 Singapore Airlines SQ / SIA Temasek Holding Rp1.550.000 Rp1.885.000 Rp6.150.000 214 156 65 Rp331.700.000 Rp294.060.000 Rp399.750.000
China Aviation Development
10 China Airlines CI / CAL Rp1.650.000 Rp1.900.000 Rp10.050.000 243 178 67 Rp400.950.000 Rp338.200.000 Rp673.350.000
Foundation
Total Pendapatan Penjualan Tiket Rp3.053.791.850 Rp2.297.015.000 Rp3.665.020.000 Rp9.015.826.850

Sumber: Hasil Olahan

20
Total Pendapatan Penjualan Tiket Pesawat berdasarkan Maskapai
Rp1.600.000.000

Rp1.400.000.000

Rp1.200.000.000

Rp1.000.000.000

Rp800.000.000

Rp600.000.000

Rp400.000.000

Rp200.000.000

Rp0
Garuda Indonesia Batik Air Lion Air Air Asia Citilink Sriwijaya Air Malaysia Airlines Thai Airways Singapore Airlines China Airlines

Total Pendapatan Ekonomi Total Pendapatan Business Total Pendapatan First Class

Sumber: Hasil Olahan

21
2. Laporan Penjualan Tiket Pesawat berdasarkan Lokasi Tujuan

Laporan Penjualan Tiket Pesawat berdasarkan Lokasi Tujuan


PT Tiketku Indonesia Pratama
Jalan Pantai Indah Selatan ,Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, DKI Jakarta 14470
Periode Bulan : Januari Kode Laporan : osnnwj222

Periode Tahun : 2020 Ver doc : 1.1

Lokasi Kerja : Jakarta

Harga Tiket setiap kelas Jumlah Tiket Terjual Jumlah Pendapatan


Quantity tiket
No. Lokasi Tujuan Kode Tujuan First
terjual Ekonomi Business First class Ekonomi Business Ekonomi Business First class
class
1 Surabaya SUB 6.550 Rp852.500 Rp3.810.000 Tidak ada 56 55 0 Rp47.740.000 Rp209.550.000 Tidak ada
2 Malang MLG 5.450 Rp761.700 Rp3.283.810 Tidak ada 54 54 0 Rp41.131.800 Rp177.325.740 Tidak ada
3 Balikpapan BPN 4.850 Rp950.000 Rp3.100.000 Tidak ada 65 43 0 Rp61.750.000 Rp133.300.000 Tidak ada
4 Medan KNO 6.750 Rp845.000 Rp3.100.000 Tidak ada 65 23 0 Rp54.925.000 Rp71.300.000 Tidak ada
5 Malaysia MYS 7.850 Rp1.250.000 Rp4.000.000 Rp7.650.000 65 43 32 Rp81.250.000 Rp172.000.000 Rp244.800.000
6 Singapore SG 6.880 Rp1.300.000 Rp4.050.000 Rp8.750.000 45 45 23 Rp58.500.000 Rp182.250.000 Rp201.250.000
7 China CHN 5.580 Rp5.855.000 Rp8.850.000 Rp10.050.000 21 65 45 Rp122.955.000 Rp575.250.000 Rp452.250.000
8 Thailand THA 4.000 Rp1.550.000 Rp5.550.000 Rp7.100.000 43 45 34 Rp66.650.000 Rp249.750.000 Rp241.400.000
9 Manado MDC 3.650 Rp910.000 Rp3.155.000 Tidak ada 56 43 0 Rp50.960.000 Rp135.665.000 Tidak ada
10 Padang PDG 3.150 Rp920.000 Rp3.250.000 Tidak ada 45 56 0 Rp41.400.000 Rp182.000.000 Tidak ada
Total Penjualan Tiket per Destinasi Rp627.261.800 Rp2.088.390.740 Rp1.139.700.000 Rp3.855.352.540
Sumber: Hasil Olahan

22
3. Laporan Penjualan Tiket Pesawat berdasarkan Kota Asal Penumpang dan Bulan Keberangkatan

Laporan Analisa Penjualan Tiket Pesawat berdasarkan Kota Asal Penumpang dan Bulan Keberangkatan
PT Tiketku Indonesia Pratama
Jalan Pantai Indah Selatan ,Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, DKI Jakarta 14470
Periode Bulan : Januari Kode Laporan : osnnwj222

Periode Tahun : 2020 Ver doc : 1.1

Lokasi Kerja : Jakarta

Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah

Kota asal Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Jakarta 135.000 175.000 215.000 255.000 295.000 335.000 790.000 375.000 415.000 455.000 495.000 535.000
Bandung 123.000 160.500 198.000 235.500 273.000 310.500 500.000 348.000 385.500 423.000 460.500 498.000
Makassar 45.000 52.000 59.000 66.000 73.000 80.000 99.800 87.000 94.000 101.000 108.000 115.000
Medan 100.000 112.430 124.860 137.290 149.720 162.150 200.876 174.580 187.010 199.440 211.870 224.300
Surabaya 145.000 166.540 188.080 209.620 231.160 252.700 306.740 274.240 295.780 317.320 338.860 360.400
Semarang 34.000 54.500 75.000 95.500 116.000 136.500 178.600 157.000 177.500 198.000 218.500 239.000
Yogyakarta 31.000 33.100 35.200 37.300 39.400 41.500 43.900 43.600 45.700 47.800 49.900 52.000
Bali 178.900 246.745 314.590 382.435 450.280 518.125 511.000 585.970 653.815 721.660 789.505 857.350
Sumber: Hasil Olahan

23
Laporan Analisa Penjualan Tiket Berdasarkan Kota Asal dan Bulan Keberangkatan

3.000.000

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

-
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Jakarta Bandung Makassar Medan Surabaya Semarang Yogyakarta Bali

Sumber: Hasil Olahan

24
4. Laporan Penjualan Tiket Kereta Api berdasarkan Stasiun Tujuan

Laporan Penjualan Tiket Kereta Api berdasarkan Stasiun Tujuan


PT Tiketku Indonesia Pratama
Jalan Pantai Indah Selatan ,Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, DKI Jakarta 14470
Periode Bulan : Januari Kode Laporan : osnnwj222

Periode Tahun : 2020 Ver doc : 1.1

Lokasi Kerja : Jakarta

Harga Tiket Jumlah Penjualan Tiket Jumlah Penjualan Tiket (Rp)


No. Lokasi Tujuan Kode Tujuan Stasiun Tujuan Kode KRL
Ekonomi Business Ekonomi Business Ekonomi Business
Stasiun Surabaya
1 Surabaya SUB KRL - 3450 Rp798.000 Rp965.000 212 145 Rp169.176.000 Rp139.925.000
Gubeng
2 Malang MLG Stasiun Malang KRL - 3290 Rp825.000 Rp978.000 343 324 Rp282.975.000 Rp316.872.000
3 Bogor Stasiun KRL - 1335 Rp5.000 Rp15.000 2.345 214 Rp11.725.000 Rp3.210.000
Stasiun Universitas
4 Depok DPK KRL - 1348 Rp4.000 Tidak ada 3.443 Tidak ada Rp13.772.000 Tidak ada
Indonesia
5 Cirebon CBN Stasiun Cirebon KRL - 2999 Rp185.000 Rp280.000 321 143 Rp59.385.000 Rp40.040.000
6 Bandung BDP Stasiun Bandung KRL - 2250 Rp150.000 Rp250.000 345 112 Rp51.750.000 Rp28.000.000
7 Yogyakarta JOG Stasiun Yogyakarta KRL - 3310 Rp845.000 Rp987.000 435 132 Rp367.575.000 Rp130.284.000
8 Bekasi BKS Stasiun Bekasi KRL - 1211 Rp4.000 Tidak ada 3.345 Tidak ada Rp13.380.000 Tidak ada
9 Tangerang TNG Stasiun Tangerang KRL -1289 Rp4.000 Tidak ada 3.321 Tidak ada Rp13.284.000 Tidak ada
10 Kota JAK Stasiun Kota KRL - 1222 Rp4.000 Tidak ada 4.312 Tidak ada Rp17.248.000 Tidak ada
Jumlah Penjualan Tiket Kereta Api Rp1.000.270.000 Rp658.331.000 Rp1.658.601.000

Sumber: Hasil Olahan

25
5. Laporan Penjualan Tiket Kapal Laut berdasarkan Pelabuhan Tujuan

Laporan Penjualan Tiket Kapal Laut berdasarkan Pelabuhan Tujuan


PT Tiketku Indonesia Pratama
Jalan Pantai Indah Selatan ,Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, DKI Jakarta 14470
Periode Bulan : Januari Kode Laporan : osnnwj222

Periode Tahun : 2020 Ver doc : 1.1

Lokasi Kerja : Jakarta

Jumlah Penjualan
No. Kota Tujuan Kode Tujuan Pelabuhan Tujuan Kode Tiket Harga Tiket Jumlah Penjualan Tiket
Tiket (Rp)
1 Pulau Batam BTM Pelabuhan Sekupang BTM - 311 Rp230.000 34 Rp7.820.000
Tanjung Balai Pelabuhan Tanjung
2 TBK TBK - 111 Rp230.000 43 Rp9.890.000
Karimun Balai Karimun
Pelabuhan Tanjung
3 Surabaya SBY SBY - 142 Rp274.500 56 Rp15.372.000
Perak
Pelabuhan Samudra
4 Bitung BTG BTG - 113 Rp103.500 75 Rp7.762.500
Bitung
Pelabuhan Tanjung
5 Jakarta JKA JKA - 121 Rp240.000 43 Rp10.320.000
Priok
Pelabuhan Soekarno-
6 Makassar MKS MKS - 312 Rp154.000 21 Rp3.234.000
Hatta Makassar
7 Bau-bau BUB Pelabuhan Murhum BUB - 313 Rp119.000 34 Rp4.046.000
Pelabuhan Babang -
8 Babang (bacan) BBG BBG - 342 Rp181.000 21 Rp3.801.000
Halmahera Selatan
Pelabuhan Yos
9 Ambon ABN ABN - 346 Rp194.000 32 Rp6.208.000
Sudarso
Pelabuhan Besar
10 Namlea NMA NMA - 323 Rp71.000 34 Rp2.414.000
Namlea
Jumlah Penjualan Tiket Kapal Laut Rp70.867.500 Rp70.867.500
Sumber: Hasil Olahan

26
Bab III

Milestone Proyek yang Dikembangkan

3.1 Gantt Chart Proyek

Gantt chart adalah suatu metode yang digunakan dalam perencanaan dan
pengendalian jadwal. Diagram batang tersebut disebut dengan Gantt Chart, yaitu
diagram yang terdiri dari kumpulan garis-garis yang menunjukan saat mulai dan
selesai yang direncanakan untuk item-item pekerjaan dalam suatu proyek.
Sebuah garis pada gantt chart menggambarkan suatu kejadian atau proses yang
akan disusun. Setiap garis tersebut juga mencerminkan proses aktivitas yang
dikembangkan dalam suatu proses pengembangan sistem.

Gantt Chart memungkinkan manajer mengamati kemajuan dari setiap


kegiatan guna mengetahui dan menangani area permasalahan.

Tujuan dari perincian penjadwalan dalam suatu proyek adalah sebagai berikut.

1. Menunjukan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan


proyek
2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan
3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realitas untuk tiap kegiatan
4. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang, dan sumber daya lainnya
dengan cara hal-hal kritis pada proyek

Gantt Chart ini merupakan suatu diagram untuk proses perencanaan yang
dengan teknik non matematis yang popular digunakan karena mudah dibaca oleh
berbagai pihak dan sederhana untuk digunakan. Gantt chart ini juga dapat
membantu pengguna untuk memastikan bahwa segala kegiatan yang
direncanakan telah diperhitungkan, setiap waktu yang diperkirakan juga tercatat,
dan seluruh waktu untuk membuat proyek dibuat.

Penggunaan gantt chart ini cukup populer karena gantt chart menunjukkan
kegiatan yang sedang berlangsung secara rinci. Dengan memperlihatkan waktu
sebagai sebuah proyeksi suatu pengembangan sistem akan memberikan
gambaran jelas mengenai waktu akhir penyelesaian suatu sistem.

27
Berikut ini adalah gantt chart dari proses pengembangan system yang akan
kami kembangkan.

Perjalanan Waktu untuk Menyelesaikan Pengembangan


Sistem
- 5 10 15 20 25 30 35 40

Survei Kebutuhan Konsumen


Pembelian Peralatan
Desain Pemodelan Data
Desain Proses
Pemasangan Peralatan dan Uji Peralatan
Membuat Kode Program
Menguji Program
Membuat Struktur Data
Mengubah Data File
Uji coba sistem
Revisi Sistem
Menyiapkan Dokumentasi
Melatih Sumber Daya Manusia
Perpindahan Menuju Sistem Baru

Sumber: Hasil Olahan

Pada gantt chart di atas, angka-angka pada bagian atas merupakan satuan
mingguan yang akan dilalui untuk pengembangan sistem ini.

Pengembangan sistem yang akan dikembangkan akan dirincikan sebagai berikut.

1. Survei kebutuhan konsumen membutuhkan waktu selama 3 minggu.

2. Pembelian peralatan untuk pengembangan sistem yang akan dibangun


akan membutuhkan waktu selama 4 minggu.

3. Desain pemodelan data akan membutuhkan waktu hingga 4 minggu, serta


dilakukan bersamaan dengan pembelian peralatan.

4. Desain proses juga akan dilakukan bersamaan dengan desain pemodelan


data dan pembelian peralatan, serta diperkirakan akan berlangsung
selama 5 minggu.

5. Pemasangan peralatan dan pengujian peralatan akan dilakukan selama 3


minggu setelah seluruh peralatan dan desain sudah diselesaikan.

28
6. Pembuatan kode prgram akan dilakukan setelah peralatan terpasang
selama 3 minggu. Kode program akan dipasang untuk menghubungkan
seluruh peralatan.

7. Pengujian program untuk memastikan sistem dapat berjalan dengan baik


akan dilakukan selama 4 minggu.

8. Pembuatan struktur data akan dilakukan selama 4 minggu bersamaan


dengan pengujian program.

9. Pengubahan data file akan dilakukan bersamaan dengan pengujian


program dan pembuatan struktur data karena hal ini saling berhubungan
dan untuk mempercepat proses pengembangan sistem. Pengubahan data
file akan dilakukan selama 4 minggu.

10.Penguji cobaan sistem akan berlangsung selama 5 minggu untuk


memastikan program dapat berjalan dengan baik tanpa muncul bug atau
sejenisnya.

11.Setelah sistem uji coba, sistem akan direvisi jika tidak sesuai, serta jika
muncul kendala-kendala yang tidak dapat terselesaikan selama uji coba
sistem dan diperkirakan hanya berlangsung selama 2 minggu.

12.Dokumentasi dipersiapkan setelah sistem diuji coba untuk kepentingan


pengembangan sistem dan jika ada kejadian-kejadian di kemudian hari
yang mungkin merugikan pengembang sistem. Proses ini akan
berlangsung selama 3 minggu karena setiap proses akan diperhatikan dan
didokumentasikan secara detail.

13.Setelah seluruh sistem didokumentasikan, maka proses selanjutnya


adalah melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusia agar dapat
menjalankan sistem ini dengan baik. Proses ini dilakukan hingga 5 minggu
agar seluruh sumber daya manusia dapat memperoleh pengertian dengan
jelas terhadap pengembangan sistem ini.

14.Perpindahan menuju sistem baru diperkirakan akan membutuhkan waktu


sekitar 2 minggu. Perpindahan ini diperkirakan akan berjalan dengan cepat
karena waktu untuk pelatihan sumber daya manusia sudah dilakukan
dengan begitu lama hingga sampai dengan 5 minggu.

29
3.2 Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek adalah sebuah sarana untuk mencapai tujuan


dengan mengatur dan mengorganisasikan sumber daya manusia secara merata
sesuai dengan peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan
sistem manajemen yang sesuai dengan kebutuhan proyek yang dikembangkan.

Tujuan adanya struktur organisasi proyek adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengidentifikasi dan pembagian tugas dan pekerjaan


2. Pengelompokkan penanggung jawab kegiatan
3. Untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab dari setiap divisi
4. Menyusun mekanisme pengendalian

30
Berikut ini adalah struktur organisasi proyek yang akan dikembangkan.

Manajer Proyek

Kelvin Pratama

Wakil manajer proyek


Wakil manajer proyek
untuk Pengembangan
untuk operasional
Sumber Daya Manusia
Oktaviani Orin Axel Setyadi

Manajer Teknik Manajer Operasional Manajer Keuangan

Fransisko Ervano Olivia Gunawan Jane Lalita

Arsitek Sistem Teknisi Pengadaan barang Pengawas Proyek Penilai Proyek Dokumentasi Proyek Administrator Pengawas Keuangan

Loris Golarso Muhammad Afif Yohanes Adiputra Dionisius Oktavianus Stevanus Christopher Jason Saputra Crystal Tanika Melieza Oktavia

Staff auditor
Staff Arsitektur Staff teknisi Pengawas Gudang Staff Administrator
keuangan sistem
Ivan Saputra Irvin Geoffrey Suryadi Elizabeth Naomi Tiffani Claudia

Sumber: Hasil Olahan

31
Penjabaran dari struktur organisasi pengembangan sistem proyek
berdasarkan tugas-tugas yang telah disusun pada gantt chart adalah sebagai
berikut.

1. Manajer proyek akan menjadi pemimpin dan pengarah dari proyek yang
akan dikembangkan.
2. Wakil manajer proyek dibagi menjadi 2, yaitu wakil manajer untuk
pengembangan sumber daya manusia yang berhubungan dengan pelatihan
dan pengawasan sumber daya manusia terkait. Selain itu, wakil manajer
proyek untuk operasional bertugas untuk mengawasi kegiatan
pengembangan sistem yang dilakukan oleh para pekerja dalam
mengelaborasi sistem-sistem yang dibutuhkan.
3. Manajer teknik memiliki 3 sub-divisi yang akan membantu, yaitu arsitek
sistem, teknisi, dan pengadaan barang.
4. Pada gantt chart akan ada tahapan survei kebutuhan konsumen yang akan
dilakukan oleh arsitek sistem karena akan merancang sistem yang sesuai.
5. Setelah seluruh sistem didesain, maka bagian pengadaan barang akan
melakukan pembelian barang. Barang yang akan dibeli harus disetujui oleh
divisi keuangan sehingga pengeluaran uang dapat diawasi. Bukti-bukti
pengeluaran juga akan diaudit oleh bagian pengawas keuangan untuk
meminimalisasi kemungkinan manipulasi keuangan.
6. Setelah itu, arsitek proyek akan merancang pemodelan data dan proses
yang akan dikembangkan dari sistem yang dirancang.
7. Berikutnya, teknisi akan melakukan pemasangan pada peralatan sesuai
dengan sistem yang telah didesain. Setelah peralatan dipasang, maka
selanjutnya prosesnya akan dinilai oleh pengawas proyek
8. Pembuatan kode program akan dilakukan oleh teknisi dan untuk
selanjutnya pengujian program akan dilakukan oleh pengawas, serta dinilai
oleh pihak penilai internal di dalam perusahaan.
9. Setelah program diuji oleh pengawas, maka langkah selanjutnya struktur
data dirancang dan dibuat oleh teknisi. Kemudian, data file akan diubah
oleh teknisi untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
10.Setelah seluruh sistem dipasang dan diuji coba, maka langkah selanjutnya
adalah uji coba seluruh sistem. Uji coba seluruh sistem akan dilakukan oleh

32
teknisi dengan diawasi oleh pengawas proyek dan penilai, serta seluruh
rangkaian uji coba akan didokumentasikan
11.Jika sistem masih kurang sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka akan
ada waktu untuk revisi sistem yang dilakukan oleh teknisi bersama dengan
pengawas proyek.
12.Setelah seluruh sistem direvisi sesuai dengan kebutuhan, maka selanjutnya
sistem akan didokumentasikan untuk menjadi tanda bukti jika perusahaan
menghadapi gugatan dari klien atau perbuatan melawan hukum lainnya.
13.Hal terakhir yang dilakukan adalah melakukan pelatihan sumber daya
manusia. Pelatihan sumber daya manusia akan dilakukan oleh manajer
proyek bersama wakil manajer proyek untuk pengembangan sumber daya.
Pelatihan dilakukan oleh manajer proyek untuk mendapatkan hasil yang
lebih maksimal karena manajer proyek akan memahami seluruh proses dari
sistem pengembangan sistem
14.Proses peralihan menuju sistem baru diperkirakan akan berlangsung
kurang dari 1 minggu, namun untuk tahapan ini bergantung pada
perusahaan itu sendiri.

Berikut ini adalah kegiatan yang akan dilakukan beserta pihak-pihak yang
bertanggung jawab.

Kegiatan yang akan


PIC terkait kegiatan
dilakukan

Survei kebutuhan
Arsitek sistem
konsumen

Pembelian peralatan Arsitek sistem, pengadaan barang, administrator

Desain pemodelan data Arsitek sistem

Desain proses Arsitek sistem

Pemasangan peralatan
Teknisi, pengawas proyek
dan uji peralatan

Membuat kode program Teknisi

33
Menguji program Pengawas proyek dan penilai proyek

Membuat struktur data Teknisi

Mengubah data file Teknisi

Pengawas proyek, wakil manajer proyek untuk


Uji coba sistem
operasional

Revisi sistem Teknisi dan pengawas proyek

Menyiapkan dokumentasi Dokumentasi

Melatih sumber daya Manajer proyek, Wakil manajer proyek untuk


manusia pengembangan sumber daya manusia

Perpindahan menuju
-
sistem baru

Sumber: Hasil Olahan

34
Bab IV

Keuangan untuk Pengembangan Proyek

4.1 Perangkat dan Lisensi untuk Pengembangan Sistem

Setiap pengembangan suatu sistem akan membutuhkan perangkat untuk


mendukung kelancaran aktivitas yang dihasilkan. Dalam pengembangan sistem
tersebut, perangkat yang dibutuhkan terbagi menjadi 2, yaitu perangkat keras
dan perangkat lunak.

Perangkat keras merupakan komputer atau sejenisnya yang terdiri atas


berbagai perangkat-perangkat elektronik dan komponen-komponen mekanik.
Komponen elektronik di dalam komputer digunakan untuk memproses data
menggunakan instruksi yang diberikan melalui perangkat lunak yang terpasang di
dalam perangkat keras tersebut. Sedangkan perangkat lunak merupakan bagian
pada komputer yang tidak memiliki wujud secara fisik dan tidak dapat terlihat
untuk melakukan suatu rangkaian aktivitas yang digunakan untuk memperoleh
informasi, membuat suatu karya, mengatur berbagai kegiatan, dan lain-lain.

Perangkat keras yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan


sistem ini adalah sebagai berikut.

No Perangkat Keras Fungsi Harga

1 Komputer Asus Perangkat keras ini berguna untuk Rp7.189.000


core i5 menjadi komputer server yang
berfungsi untuk mengelola segala
aktivitas yang terjadi di dalam
jaringan tersebut.

2 Server Acer Altos Sebuah sistem yang digunakan Rp15.500.000


T110 F3 untuk menyediakan jenis layanan
dalam suatu jaringan komputer

35
3 Komputer Asus Perangkat keras ini digunakan oleh Rp4.690.000 X 2
core i3 bagian administrasi untuk unit =
melakukan pengawasan dan Rp9.380.000
kegiatan operasional

4 SSD WD Black 1 Solid State Drive berguna untuk Rp3.478.000


TB penyimpanan data yang
WDS100T2X0C menggunakan rangkaian IC sebagai
memori yang digunakan untuk
penyimpanan data atau informasi

5 Router wifi (D- Router berfungsi untuk Rp470.000


Link Wireless mengirimkan data menuju jaringan.
AC750 Dual Router yang digunakan tidak
Band) membutuhkan jaringan internet.
Jaringan internet dapat diakses dari
provider internet

6 Kabel UTP Patch Unshield Twisted Pair merupakan Rp143.000


Cords Cat 6 kabel yang dilengkapi dengan 8
sepanjang 2 buah kabel dengan warna unik pada
meter setiap kabel. Setiap warna pada
kabel tersebut memiliki fungsi yang
berbeda, seperti jingga untuk
penghantar paket data, hijau untuk
paket data, dan lain-lain.

7 RAM 32GB Random Access Memory berguna Rp1.400.000


untuk tempat penyimpanan data
sementara. Selain itu, RAM berguna
untuk mempercepat pemrosesan
data pada komputer

8 Printer Wireless Printer merupakan perangkat lunak Rp3.900.000


Brother (MCF- yang berfungsi untuk menampilkan
L2740DW) data dalam bentuk cetakan, baik

36
dalam berbentuk teks, gambar,
ataupun grafik di atas kertas. Pada
sistem ini, printer berfungsi untuk
mencetak dokumentasi-
dokumentasi tiket dan surat
berharga lainnya.

9 HUB (D-Link PoE Hub merupakan suatu perangkat Rp2.939.000


DGS-1008MP/E) lunak yang berfungsi untuk
menghubungkan komputer yang
satu dengan komputer lainnya di
dalam suatu jaringan. Hub pada
sistem ini berguna untuk
menghubungkan komputer antar
divisi sehingga mempercepat proses
pekerjaan

Total Investasi Perangkat Keras Rp44.399.000

Sumber: Hasil Olahan

Perangkat lunak yang akan digunakan untuk mendukung perancangan


sistem ini adalah sebagai berikut.

No Perangkat Lunak Fungsi Harga

1 Adobe Aplikasi ini digunakan untuk Rp10.051.250


Dreamweaver pengembangan website yang
CS6 memiliki banyak fasilitas dan fitur

2 Microsoft Windows 10 merupakan sistem Rp2.100.000


Windows 10 64 operasi yang dikembangkan oleh
bit Microsoft agar sistem yang
dikembangkan dapat berjalan.
Windows 10 dipilih karena sistem
operasi ini menawarkan
keamanan data yang lebih

37
memadai dibandingkan fitur
sebelumnya.

3 Text Sublime 3 Perangkat lunak ini berguna Rp1.350.000


untuk pembuatan kode dan
pengembangan web, seperti
pembuatan kode warna dan
ikhtisar kode penuh

4 Database Oracle MySQL merupakan salah satu Rp92.374.000


MySQL database yang cukup banyak
Enterprise Edition digunakan dan berguna untuk
Subscription - 1 memberikan perintah dasar SQL
year (Structured Query Language).

5 Adobe Photoshop Perangkat lunak ini berguna Rp3.350.000


CS 6 Annual untuk penciptaan gambar untuk
menarik minat konsumen
melakukan transaksi di website
yang dikembangkan

6 Windows FTP Windows File Transfer Protocol Sesuai pesanan


berguna untuk transfer file yang
terjadi antara klien dan server di
dalam suatu jaringan internet.

7 PHP PHP berfungsi sebagai bahasa Sesuai pesanan


pemrograman yang disisipkan di
dalam HTML. PHP membantu
untuk pengembangkan aplikasi
berbasis website

Rp109.225.250
Total Investasi Perangkat Lunak + Sesuai dengan
pesanan

Sumber: Hasil Olahan

38
Untuk investasi pada perangkat lunak dan perangkat keras yang
dibutuhkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp153.624.250, tetapi biaya
tersebut harus ditambahkan lagi dengan biaya perangkat lunak lainnya yang akan
diketahui ketika tanggal pemesanan. Biaya investasi yang paling besar berada
pada investasi perangkat lunak.

Lisensi yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem ditunjukkan sebagai


berikut.

Pembayaran biaya langganan dalam bentuk dolar amerika dikonversi ke


rupiah dengan menggunakan kurs Bank Mandiri pada 15 Mei 2020 pukul
09.24 sebesar kurs jual = Rp15.100

No Lisensi Fungsi Harga

1 Amazon Untuk melakukan penyimpanan data $240 per bulan


Web secara virtual sehingga tidak (Rp3.624.000)
Service membutuhkan ruang yang begitu besar,
serta untuk back up data ketika terjadi
kejadian yang tidak diinginkan, seperti
bencana alam atau kebakaran.

2 Hostinger Sebagai sarana untuk mengembangkan Rp81.395 per


Indonesia website bulan

3 Lisensi Website yang selanjutnya dikembangkan $25 per tahun


aplikasi di menjadi aplikasi akan dapat diakses atau $2,08 per
Playstore melalui google playstore sehingga bulan
membutuhkan lisensi google. (Rp31.408)

4 Lisensi Selain di google playstore, aplikasi juga $99 per tahun


aplikasi di akan dikembangkan di IOS atau $8.25
IOS (Rp124.575)

Total biaya langganan bulanan Rp3.861.378

Sumber: Hasil Olahan

39
4.2 Jasa Pengembangan untuk Pengembangan Sistem

Setiap sistem yang akan dikembangkan akan membutuhkan sumber daya


manusia yang memadai untuk mempercepat proses pengembangan suatu sistem.
Setiap tenaga ahli yang terlibat dalam pengembangan suatu sistem akan dibayar
dalam hitungan hari. Setiap tingkatan dalam struktur organisasi pengembangan
sistem memiliki tarif yang berbeda-beda.

Berikut ini adalah daftar tarif atas jasa yang diberikan untuk pengembangan
sistem penjualan tiket pariwisata secara daring.

No Jabatan Lama Tarif atas jasa Total tarif yang


bekerja yang dibutuhkan
(Hari) diberikan
(Dalam
hitungan hari)

1 Manajer proyek 960 hari Rp450.000 Rp432.000.000

2 Wakil manajer proyek 150 hari Rp400.000 Rp60.000.000


untuk pengembangan
sumber daya manusia

3 Wakil manajer proyek 960 hari Rp400.000 Rp384.000.000


untuk operasional

4 Manajer teknik 660 hari Rp350.000 Rp231.000.000

5 Arsitek sistem 150 hari Rp320.000 Rp48.000.000

6 Staff arsitektur 150 hari Rp250.000 Rp37.500.000

7 Teknisi 720 hari Rp325.000 Rp234.000.000

8 Staff teknisi 720 hari Rp260.000 Rp187.200.000

9 Pengadaan barang 120 hari Rp100.000 Rp12.000.000

10 Pengawas gudang 120 hari Rp50.000 Rp6.000.000

40
11 Manajer operasional 870 hari Rp350.000 Rp304.500.000

12 Pengawas proyek 720 hari Rp200.000 Rp144.000.000

13 Penilai proyek 330 hari Rp200.000 Rp66.000.000


(Surveyor)

14 Dokumentasi proyek 90 hari Rp150.000 Rp13.500.000

15 Manajer keuangan 160 hari Rp300.000 Rp48.000.000

16 Administrator 160 hari Rp250.000 Rp40.000.000

17 Staff administrator 160 hari Rp150.000 Rp240.000.000

18 Pengawas keuangan 160 hari Rp220.000 Rp35.200.000

19 Staff auditor keuangan 160 hari Rp150.000 Rp24.000.000


sistem

Total Biaya Jasa yang Dibayarkan Rp2.546.900.000

Sumber: Hasil Olahan

41
Bab V

Batasan, Asumsi, Risiko, dan Ketergantungan

5.1 Faktor Kendala dalam Pengembangan Sistem

Sistem yang baik merupakan salah satu hal yang mendukung jalannya
suatu usaha. Maka, pengembangan sistem harus dilakukan agar sistem dapat
berkembang menjadi lebih baik dan selalu mengikuti perkembangan zaman
walaupun dalam tahap pengembangan sistem tersebut seringkali terdapat
beberapa kendala. Berbagai kendala yang dapat menghambat proses
pengembangan sistem, seperti faktor sumber daya manusia dimana kemampuan
sumber daya manusia yang tidak memadai untuk menggunakan sistem dengan
teknologi baru karena sumber daya manusia yang bekerja sudah terbiasa dengan
sistem manual atau faktor teknologi yang tidak memadai di lokasi pekerjaan yang
mengharuskan para pekerja melakukan pekerjaan secara manual.

Berdasarkan hal-hal tersebut, berikut ini adalah faktor-faktor yang


menghambat proses pengembangan sistem.

1. Sistem tidak memuat informasi yang lengkap karena pengguna


menginginkan untuk memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya dari situs
internet yang konsumen gunakan sehingga dapat dipercaya.
2. Tidak adanya fitur pencarian yang mumpuni di situs internet atau aplikasi
bisnis tour and travel. Jika fitur pencarian tersedia, pengguna tidak perlu
direpotkan untuk membuka beberapa layar untuk memilih tiket
berdasarkan jadwal keberangkatan dan harga tiket.
3. Sistem reservasi kurang diperbaharui sehingga pengguna dapat mengalami
kesulitan dalam melakukan pemesanan tiket.
4. Konektivitas internet yang digunakan oleh perusahaan tidak stabil. Dalam
menjalankan bisnis dengan menggunakan sistem daring sangat bergantung
pada konektivitas internet. Jika konektivitas internet tidak berjalan dengan
stabil ada, maka ketika jaringan terputus, pekerja tidak dapat melayani
konsumen untuk melakukan pemesanan tiket dengan baik.
5. Sumber daya manusia yang tidak memadai sehingga penyesuaian harus
dilakukan, serta kemungkinan adanya penolakan dari sumber daya
manusia untuk menggunakan sistem yang baru.

42
5.2 Kondisi yang Tepat untuk Pencapaian Tujuan

Kondisi dalam pencapaian tujuan suatu pengembangan sistem tentu sangat


beragam dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu sistem. Penjualan
Tiket pariwisata secara daring ini tentu memiliki tujuan dimana kepuasan
pelanggan menjadi hal yang paling utama. Untuk itu, menganalisa keinginan
pelanggan akan menciptakan suatu kondisi untuk mempermudah pencapaian
tujuan.

Dalam menciptakan kondisi yang tepat, maka hal-hal yang harus dianalisa
adalah sebagai berikut.

1. Penggambaran produk sudah jelas atau kurang jelas


2. Spesifikasi detail pada sistem penjualan ini sudah dapat dipahami dengan baik
oleh user atau belum
3. menganalisa keinginan pelanggan, seperti Tiket dengan harga terjangkau,
transportasi yang nyaman dan terpercaya
4. Memperhatikan tingkat efektivitas sistem ketika konsumen atau pengguna
mencari tiket, memesan tiket, maupun saat dalam perjalanan.
5. Security-system yang aman untuk menyimpan data pelanggan seperti nama
pelanggan, nomor telepon, alamat, tempat tanggal lahir, tujuan
keberangkatan

Ketika hal - hal tersebut dapat terwujud dan terus dikembangkan, maka
kondisi yang tepat akan tercipta dengan sendirinya sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan, pengembangan sistem akan berjalan efektif, dan akan
meningkatkan pencapaian target penjualan tiket pariwisata secara daring.

5.3 Risiko dan Ketergantungan dalam Pengembangan Sistem

Sebuah sistem baru yang dikembangkan selalu memiliki risiko sehingga


manajemen risiko penting untuk dianalisis ketika pemekaran suatu sistem.
Manajemen risiko adalah proses perusahaan untuk memahami, menilai dan
mengambil tindakan pada risiko untuk mengurangi kegagalan dan meningkatkan
kemungkinan keberhasilan. Pada dasarnya risiko tidak dapat dihindari tetapi dapat
diminimalisir. Proses menganalisis dan memperkirakan timbulnya suatu risiko
disebut sebagai manajemen risiko.

43
Risiko yang mungkin akan muncul saat sistem sudah dijalankan dan
menyebabkan kegagalan dalam mengimplementasikan adalah sebagai berikut.

1. Sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan


perusahaan
2. Biaya yang melonjak tinggi dari pengembangan sistem informasi karena
adanya scope creep (pengembangan berlebihan) yang tidak terkendali
3. Sistem informasi yang dikembangkan tidak dapat meningkatkan kinerja
perusahaan
4. Adanya hacker sehingga menimbulkan virus dan trojan (Perangkat lunak yang
dapat merusak seluruh sistem ataupun jaringan)
5. Terjadinya gangguan pada sistem dan menyebabkan bug pada sistem
6. Adanya pihak yang tidak bertanggungjawab yang melakukan pencurian data,
perubahan data, penyalahgunaan data
7. Adanya pihak yang mencuri informasi dan melakukan sabotase pada sistem

Hal yang harus dilakukan sebelum proyek diimplementasikan agar dapat


mengurangi kemungkinannya risiko adalah dengan melakukan manajemen risiko.
Manajemen risiko dapat dimulai dengan melakukan investigasi terlebih dahulu,
melakukan perencanaan pengembangan sistem sehingga mengetahui risiko-risiko
yang dapat dicegah. Pencegahan atas manajemen risiko yang paling utama adalah
pengembangan sistem keamanan karena berhubungan dengan data-data pribadi
dari konsumen atau pengguna layanan.

Dalam pengembangan sistem, ketergantungan juga menjadi salah satu hal


yang harus diperhatikan. Ketergantungan dapat berpengaruh pada pertukaran
antar segmen dalam suatu organisasi tingkat kompleksitas informasi yang
dibutuhkan menjadi semakin tinggi. Dengan adanya ketergantungan, proses
pengembangan sistem harus disesuaikan agar dapat memperoleh informasi yang
tepat.

Dalam bisnis tour and travel, terdapat beberapa ketergantungan yang


mungkin dialami oleh sistem yang dikembangkan. Beberapa ketergantungan yang
dapat dialami ketika pengembangan sistem adalah sebagai berikut.

1. Sistem yang dikembangkan menggunakan jasa pengembang situs, seperti


hostinger. Hal ini akan mengakibatkan ketergantungan pada penyedia

44
layanan. Situs yang dikembangkan secara mandiri dengan coding akan
mengurangi ketergantungan-ketergantungan tersebut.
2. Sistem yang dikembangkan bergantung pada jaringan internet sehingga
ketika terjadi gangguan jaringan ataupun blackout (Pemadaman listrik
secara luas, seperti yang terjadi pada tahun 2019) akan menyebabkan
seluruh sistem mati dan tidak dapat digunakan.
3. Sistem yang dikembangkan perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala
untuk mencegah terjadinya kegagalan sistem.
4. Sistem harus dilakukan pengawasan secara terus menerus untuk mencegah
terjadinya pembobolan data oleh peretas dan menjual di pasar gelap di
deep web.

45
Daftar Rujukan

Andriani, N. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan Proyek dan performansi


Biaya pada PT Kelana Buana Sulawesi Selatan. Jurnal Instek, 2 (2), 61 –
70

Campbell, J. T., Freund, S. M., Frydenberg, M., Sebok, S. L., & Vermaat, M. E.
(2016). Discovering Computers: Tools, Apps, Devices, and the Impact of
Techonology. Boston: Cengage Learning.

Djunaedi, E. R. (2011). Konsep Rancang Bangun Aplikasi E-Traveling berbasis


Customer Relationsghip Management Menggunakan Rich Internet
Application. Skripsi Diterbitkan. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.

Ilwaru, V. Y. I., Rahakbauw, D. L., & Tetimelay, J. (2018). Penjadwalan Waktu


Proyek Pembangunan Rumah dengan Menggunakan CPM (Critical Path
Method). Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan, 12 (2), 061 – 068.

Hall, J. A. (2013). Accounting Information Systems. (9th edition). Boston:


Cengage Learning.

Hall, J. A. (2013). Accounting Information Systems. (10th edition). Boston:


Cengage Learning.

Hartono, Jogiyanto. (2010). Sistem Teknologi Informasi. (Edisi ketiga).


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Narowi, M., & Pristiana, U. (2016). Analisis Penjadwalan Proyek untuk


Mengoptimalkan Waktu dan Biaya Penyelesaian pada PT Dimensi Arsitektur
Indonesia. Jurnal Ekonomi Manajemen, 1 (1), 1 – 16.

Romney, M. B., Steinbart, P. J. (2000). Accounting Information Systems. (8th


edition). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

46
Lampiran

Berikut ini adalah lampiran mengenai survei singkat yang dilakukan


terhadap 50 responden mengenai sistem yang perlu dikembangkan.

1. Apakah Anda (Responden) sering membeli tiket pariwisata secara daring?

APAKAH ANDA (RESPONDEN) SERING MEMBELI TIKET PARIWISATA SECARA


DARING?

Tidak

Ya

Sumber: Hasil Olahan

2. Apakah pembelian tiket pariwisata secara daring memudahkan Anda


(Responden)?

APAKAH PEMBELIAN TIKET PARIWISATA SECARA DARING MEMUDAHKAN


ANDA (RESPONDEN)?

Tidak
30%

Ya
70%

Sumber: Hasil Olahan

47
3. Aplikasi atau website apa yang sering Anda (Repsonden) gunakan untuk
membeli tiket secara daring? Dapat memilih lebih dari 1

Aplikasi atau website apa yang sering Anda (Repsonden)


gunakan untuk membeli tiket secara daring? Dapat memilih
lebih dari 1

Lainnya Lainnya; 2%

Agoda Agoda; 28%

Mister Aladin Mister Aladin; 14%

PegiPegi PegiPegi; 30%

Tokopedia Tokopedia; 28%

Tiketcom Tiketcom; 52%

Traveloka Traveloka; 70%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Sumber: Hasil Olahan

4. Dari Piihan di bawah ini! Apa yang menjadi alasan Anda untuk
menggunakan website atau aplikasi untuk membeli tiket pariwisata? (Dapat
memilih lebih dari 1)

Aplikasi atau website apa yang sering Anda (Repsonden) gunakan


untuk membeli tiket secara daring? Dapat memilih lebih dari 1

Lainnya Lainnya; 4%

Dapat memsan tiket seara


Dapat memsan tiket seara cepat untuk kegiatan tertentu cepat untuk kegiatan
tertentu; 44%

Diskon sehingga harga yang


Diskon sehingga harga yang ditawarkan berada di bawah harga pasar ditawarkan berada di bawah
harga pasar; 58%

Praktis dan menghemat


Praktis dan menghemat waktu
waktu; 98%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%


Sumber: Hasil Olahan

48
5. Dari Piihan di bawah ini, mana yang lebih baik menurut Anda?

DARI PILIHAN DI BAWAH INI, MANA YANG LEBIH BAIK MENURUT ANDA?
Membeli tiket
secara langsung di
travel agent
24%

Membeli tiket
secara daring
(Online)
76%

Sumber: Hasil Olahan

6. Berdasarkan pilihan di bawah ini! Menurut Anda, fitur apa yang perlu
ditingkatkan?

BERDASARKAN PILIHAN DI BAWAH INI! MENURUT ANDA, FITUR APA YANG


Model aplikasi PERLU DITINGKATKAN?
yang lebih menarik
12%

Memperbanyak
pilihan untuk
transaksi
Fitur pengingat
pembayaran
pada aplikasi
28%
60%

Sumber: Hasil Olahan

49
7. Menurut Anda, tiket apa yang Anda inginkan untuk memenuhi kebutuhan
Anda? (Anda dapat memilih lebih dari 1)

Menurut Anda, tiket apa yang Anda inginkan untuk memenuhi kebutuhan
Anda? (Anda dapat memilih lebih dari 1)

Sewa mobil Sewa mobil; 14%

Tiket bis Tiket bis; 26%

Tiket kapal laut Tiket kapal laut; 80%

Tiket kereta api Tiket kereta api; 86%

Tiket pesawat Tiket pesawat; 92%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sumber: Hasil Olahan

50

Anda mungkin juga menyukai