Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRESENTASI KELOMPOK 3

Transaction Processing System, Office Automation System & Knowledge System, Management
Information System, Decision Support System, Expert System, Computer Support Collaborative
Work System & Group Decision Support System, ESS/EIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Sistem Informasi


Yang diampu oleh Dosen: Sophan Sofian S.Pd, M.Kom.

Disusun oleh:

• Keanu Rizky 202333500760


• Aqsal Muhammad Ikhsan 202333500817
• Donny Fernanda 202333500810
• Muhammd Febriansyah 202333500966
• Yovanie Ariantie Putri 202333500942
• Putri Rahmadani Nst 202333500860

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Tipe-tipe
Sistem Informasi." Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan, serta inspirasi dalam penulisan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas akademik yang harus kami selesaikan dalam
rangka mengeksplorasi dan memahami konsep serta tipe-tipe sistem informasi yang berperan
penting dalam dunia teknologi informasi. Sistem informasi telah menjadi komponen yang tak
terpisahkan dari berbagai bidang kehidupan, termasuk bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan
lain sebagainya. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai tipe-tipe sistem informasi
sangatlah penting.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah
memberikan arahan dan panduan yang berharga selama proses penulisan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik tentang tipe-tipe sistem
informasi kepada pembaca.
Kami sadar bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan masukan dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang sedang tertarik untuk memaham i
lebih lanjut mengenai sistem informasi.

Jakarta, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………..i

Daftar Isi ……………………………………………………………….ii

Pembahasan……………………………………………………………iii

A. Transaction Processing system ………………………………………….iii


B. Office automation system & Knowledge system …………………………….vi
C. Managament information system ……………………………………….viii
D. Decision support system ………………………………………………..x
E. Expert system ………………………………………………………xiii
……xiv
F. Computer support collaborative work system group decision support system
G. ESS/EIS…………………………………………………………xvii

Kontribusi Anggota Kelompok ……………………………………………xix

Penutup……………………………………………………………….xx

A. Kesimpulan……………………………………………………….xx

Daftar Pustaka………………………………………………………...XXI
Pembahasan Materi
Tipe-Tipe Sistem Informasi

1.Transaction Proccesing System


Sistem pemrosesan transaksi) adalah bagian dari sistem informasi yang mengadakan
pencatatan transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Contohnya ialah
pencatatan pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, pencatatan karyawan dan
pengiriman.
Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan rutin dan melacak
arus transaksi yang melalui organisasi. Pada tingkat operasional, tugas, sumber daya, dan
tujuan ditentukan sebelumnya dan sangat terstruktur. Contohnya pada keputusan untuk
memberikan kredit kepada pelanggan yang dilakukan oleh pengawas tingkat yang lebih rendah
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada kondisi ini, diadakan penentuan
mengenai pemenuhan kriteria pelanggan.
Manajer butuh sistem untuk memonitor status operasional internal dan hubungan perusahaan
dengan lingkungan eksternal. Sistem pemrosesan transaksi juga merupakan pembuat utama
informasi bagi jenis sistem lainnya. Sistem pemrosesan transaksi sering kali sangat penting
bagi bisnis sehingga kegagalan sistem selama beberapa jam dapat mengakibatkan
kebangkrutan perusahaan dan mungkin perusahaan lain yang berhubungan dengannya.
Jenis-Jenis Sistem Pemrosesan Transaksi

Sementara itu, sistem pemrosesan transaksi juga dibagi ke beberapa jenis, yaitu:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi Batch
Jenis sistem pemrosesan transaksi ini memiliki cara kerja mengumpulkan transaksi
dalam batch. Maksudnya, transaksi akan dikumpulkan sebagai batch atau bagian. Fungsinya,
agar proses pemrosesan lebih cepat dan ekonomis.
Metode ini merupakan salah satu metode yang paling umum dipakai. Apalagi jika penggunaan
pemrosesan secara real time tidak memungkinkan.
2. Sistem Pemrosesan Transaksi Real-time
Jenis sistem pemrosesan ini bekerja dengan memproses data secara langsung. Konfirmasi
instan dari sebuah transaksi akan diberikan. Selain itu, sistem satu ini akan melibatkan banyak
pengguna secara bersamaan.
Cara kerjanya dengan mengandalkan kemajuan teknologi yang ada. Seperti menggunakan
transmisi data serta bandwith yang lebih besar. Kelebihan lain dari sistem ini adalah kamu juga
bisa mendapatkan pembaruan secara Real time.
Sistem pemrosesan transaksi ini memiliki 3 siklus, yaitu:

1. Siklus Pengeluaran
Siklus ini mencakup pemerolehan bahan baku, properti, serta tenaga kerja, melalui pertukaran
dengan kas. Siklus pengeluaran ditunjang oleh beberapa sistem berikut ini.

• Sistem pembelian (kebutuhan untuk memperoleh persediaan fisik seperti bahan baku.
Pemesanan ke pemasok dan saat barang diterima juga masuk ke sistem ini)
• Sistem Pengeluaran Kas (sistem pengeluaran kas mengotorisasi pembayaran,
mengeluarkan dana ke supplier, serta mencatat transaksi dengan menguras kas dan akun
utang)
• Sistem Penggajian (mengumpulkan data penggunaan tenaga kerja, menghitung gaji,
serta mengeluarkan cek pembayaran gaji)
• Sistem Aktiva Tetap (memproses transaksi yang ada kaitannya dengan akuisisi,
pemeliharaan, serta pelepasan aset tetap)
2. Siklus Konversi

Siklus yang memiliki dua subsistem utama, yakni sistem produksi dan akuntansi biaya. Sistem
produksi berarti perencanaan, penjadwalan yang berkaitan dengan produksi. Sedangkan sistem
akuntansi biaya berarti memantau arus informasi biaya yang ada kaitannya dengan produksi.
3. Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan merupakan siklus yang berisikan penjualan tunai, kredit, serta penerimaan
kas. Proses tersebut berlangsung setelah jual-beli.
Tahapan dan Cara Kerja Sistem Pemrosesan Transaksi

Berikut ini adalah penjelasan tentang alur, tahapan, atau cara kerja dari sistem pemrosesan
transaksi:
1.Pengumpulan Data
Tahapan awal dimulai dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk
menyelesaikan proses transaksi, misalnya order pelanggan. Data tersebut kemudian diinput ke
dalam sistem pemrosesan transaksi yang bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:
• Manual: Mengumpulkan order penjualan atau perubahan persediaan yang ditulis
tangan, atau menginputkan data langsung ke dalam komputer.
• Otomatis: Menggunakan perangkat input khusus seperti scanner atau sistem point-of-
sale.
Sebagai catatan penting, data transaksi harus diambil langsung dari sumber sebenarnya dan
dicatat pada tepat waktu agar akurat.
2.Pengolahan Data
Selanjutnya, data transaksi yang terkumpul dan diinput akan diproses atau diolah pada
Transaction Processing System (TPS) yang dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
• Bacth Processing
Batch Processing merupakan suatu bentuk pengolahan data dimana transaksi bisnis yang
terakumulasi selama periode waktu tertentu (bisa jam-jaman, harian, atau bahkan bulanan)
diproses sekaligus secara bersama-sama. Ini berguna bagi perusahaan yang memiliki data
dalam jumlah besar namun hanya memiliki sumber daya yang terbatas untuk memprosesnya.
Pemrosesan dengan cara ini cocok digunakan untuk informasi yang tidak harus bersifat up-
to-date. Salah satu contoh batch processing meliputi transaksi kartu kredit yang diproses
bulanan secara real-time untuk menghasilkan pernyataan bagi nasabah. Dengan
menggunakan batch processing, bank dapat menghemat sumber daya TI dari keharusan
untuk memproses setiap transaksi secara individual.

• Online Transaction Processing (OLTP)

Online Transaction Processing (OLTP) merupakan sistem pemrosesan atau pengolahan data
dimana setiap transaksi diproses secara real-time tanpa harus menunggu transaksi
terakumulasi. Sebagai contoh, ketika seorang nasabah bank menarik sejumlah uang dari
rekeningnya, transaksi tersebut akan segera diproses dan saldo dalam akun bank akan
diperbaharui sesegera mungkin. Dengan begitu, baik pihak bank maupun pelanggan bisa
melacak dana dalam seketika.

2. Office Automation System & Knowledge System


a. Office Automation System

Office automation system (OAS) didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis


telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan,
dokumen, dan komunikasi elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja dan organisasi.

Office Automation sendiri dirancang menjadi dua yaitu :


1. Personal Information System, sistem yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan single
user supaya dapat meningkatkan produktivitas individu. Contoh: Microsoft Office, IBMs
Lotus Smartsuite, dan lain-lain.
2. Work Group Information System, sistem yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari
suatu kelompok kerja supaya dapat meningkatkan produktivitas dari kelompok kerja. Contoh:
Outlook, Microsoft Exchange, dan lain-lain
Tujuan oas:

• Pendapatan lebih tinggi dan meminimalisir pengeluaran biaya


• Menaikkan produktivitas
• Membantu memfasilitasi komunikasi formal dan informal Antar karyawan di dalam dan
di luar organisasi
• Mengurangi penghentian kerja dan pengurangan biaya peralatan
Pengguna oas:

• Manager
Orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama
SDM
• Profesional
Tidak mengelola orang. Tetapi menyumbangkan keahlian khususnya, (pembeli,
wiraniaga dan asisten staff khusus).
• Sekretaris
Melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan
mengatur jadwal pertemuan.
• Pegawai administrasi
Melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris seperti mengoperasikan mesin fotocopy,
menyusun dokumen, menyimpan dokumen dan mengirimkan surat.

Jenis Aplikasi yang digunakan dalam OAS:

1.Pengelola data
Alat elektronik(computer) yang secara otomatis menyediakan banyak fasilitas diperlukan
untuk menyiapkan, menyimpan dan mencetak dokumen.
2. Email
Penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai mengirim, menyimpan dan
menerima pesan-pesan dengan menggunakan terminal komputer dan alat penyimpanan
3. Voice Mail
Pesan dikirim dengan mengucapkannya ke dalam telepon, kemudian disimpan pada mailbox
penerima pesan, sistem Voice Mail menggunakan komputer yang menyediakan mailbox bagi
setiap penggunanya.
4. Kalender elektronik
Menyimpan dan mengambil kalender pertemuan manajer, cara kerjanya mirip seperti
organizer, seseorang dapat memasukkan pertemuan, membuat perubahan dan menelaah
Kalender itu dengan menggunakan keyboard.
5. Konferensi audio
Pemanfaatan fasilitas komunikasi suara dua arah (telepon, pabx) untuk melakukan percakapan
yang melibatkan lebih dari dua orang secara pararel.

b. Knowledge System
Knowledge System adalah bagian dari Sistem Informasi yang fokus pada pengelolaan
pengetahuan dan informasi yang relevan dengan tujuan organisasi,

Komponen yang terdapat dalam Knowledge System:

• Data: Informasi dasar yang dikumpulkan dari berbagai sumber.


• Informasi: Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih bermakna.
• Pengetahuan: Informasi yang diinterpretasikan dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
• Teknologi: Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
menyebarkan pengetahuan.
Manfaat knowledge system:
- Meningkatkan pengambilan keputusan: Knowledge System membantu manajer dan
pekerja dalam mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan pengetahuan yang
tersedia.
- Meningkatkan produktivitas: Pengetahuan yang mudah diakses membantu meningkatkan
produktivitas karyawan.
- Pengembangan dan pembelajaran: Organisasi dapat belajar dari pengalaman dan
kesalahan masa lalu.

Jenis-jenis Knowledge System:


- Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Systems/KMS): Membantu
dalam pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi pengetahuan dalam organisasi.
- Sistem Pakar (Expert Systems): Menggunakan pengetahuan ahli untuk memberikan
solusi atau rekomendasi dalam bidang tertentu.
- Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems/DSS): Memberikan informasi
dan analisis untuk membantu pengambilan keputusan.

Tantangan yang dihadapi dalam menggunakan Knowledge System:


- Pengelolaan Data Besar (Big Data): Memproses dan mengelola jumlah data yang besar
menjadi pengetahuan yang berarti.
- Keamanan Informasi: Melindungi pengetahuan sensitif dari akses yang tidak sah.
- Integrasi Sistem: Mengintegrasikan berbagai sistem untuk menghasilkan pengetahuan
yang komprehensif.

Contoh Implementasi: Banyak organisasi menggunakan Knowledge System untuk


mendukung customer service, pengembangan produk, analisis pasar, dan manajemen sumber
daya manusia. Knowledge System dalam Sistem Informasi adalah alat yang berharga untuk
mengoptimalkan penggunaan pengetahuan dan informasi dalam organisasi untuk mencapai
tujuan bisnisnya.

Pertanyaan

1.) Apakah zoom atau lms unindra termasuk kedalam knowledge system? (pak maskur)

Jawab :
Bukan termasuk knowledge system, alasannya Zoom adalah perangkat lunak komunikasi dan
kolaborasi online yang digunakan untuk pertemuan video, konferensi web, dan berbagai jenis
interaksi online. Learning Management System (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak
berbasis web yang dapat digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses
pembelajaran, yg merupakan sistem informasi.

3. Management Information System


Management Information System (Sistem Informasi Manajemen/SIM) adalah sistem
perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yg meliputi pemanfaatan
manusia, dokumen, teknologi dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan
masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.Tujuannya adalah
untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan yang tepat dan efektif. SIM meliputi
berbagai aspek, seperti pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi informasi
yang relevan bagi manajemen. SIM biasanya digunakan dalam berbagai bidang manajemen,
seperti manajemen sumber daya manusia, keuangan, produksi, pemasaran, dan lain-lain. SIM
juga dapat diintegrasikan dengan system lain, seperti Enterprise Resource Planning (ERP)
dan Customer Relationship Management (CRM), untuk memudahkan pengelolaan informasi.
Manfaat dari penerapan SIM antara lain meningkatkan efisiensi dan produktivitas,
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan,
memudahkan koordinasi dan komunikasi antar departemen, serta meningkatkan daya saing
organisasi atau bisnis di pasar.

Pokok-pokok Sistem Informasi Mangement


Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen fisik sebagai berikut:
1. Perangkat keras computer
2. Perangkat lunak: Perangkat lunak sistem umum, Perangkat lunak terapan umum, Program
aplikasi.
3. Data base (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer).
4. Prosedur
5. Petugas pengoperasian

Komponen Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait dan
mendukung dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan membagikan informasi
yang dibutuhkan oleh organisasi atau bisnis. Berikut adalah beberapa komponen utama dari
SIM:

• Input: Komponen input SIM terdiri dari semua data dan informasi yang dimasukkan ke dalam
sistem, baik secara manual atau melalui sistem otomatisasi lainnya seperti barcode, sensor, atau
RFID.

• Proses: Komponen proses SIM melibatkan pengolahan data dan informasi untuk
menghasilkan output yang berguna. Proses ini melibatkan berbagai teknologi dan algoritma,
seperti pengolahan bahasa alami, pemrosesan gambar, atau analisis data.
• Output: Komponen output SIM terdiri dari semua hasil yang dihasilkan dari proses yang
dilakukan oleh sistem. Output SIM dapat berupa laporan, grafik, atau analisis yang membantu
pengambilan keputusan.
• Database: Komponen database SIM adalah tempat penyimpanan data dan informasi yang
terkait dengan operasi bisnis. Database harus terorganisir dengan baik dan dapat diakses
dengan mudah oleh pengguna yang memiliki hak akses yang diberikan.
• Hardware: Komponen hardware SIM terdiri dari semua perangkat keras yang digunakan
untuk menjalankan sistem, seperti komputer, printer, scanner, atau perangkat keras lainnya.
• Software: Komponen software SIM adalah semua program dan aplikasi yang digunakan
untuk menjalankan sistem, seperti sistem operasi, basis data, program pengolah kata, atau
perangkat lunak analisis data.
• Personil: Komponen personil SIM terdiri dari semua orang yang terlibat dalam penggunaan
sistem, seperti pengguna, administrator sistem, atau staf TI.

Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki berbagai fungsi yang penting dalam membantu
manajemen mengelola informasi yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan operasional
dan strategis organisasi atau bisnis. Beberapa fungsi SIM antara lain:

• Pengumpulan data: SIM dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dari
berbagai sumber, seperti departemen, pelanggan, dan pasar.
• Penyimpanan data: SIM menyediakan tempat penyimpanan data yang aman dan terstruktur,
sehingga memudahkan akses dan pengelolaan data.
• Pengolahan data: SIM dapat mengolah data dan informasi menjadi bentuk yang lebih berguna
dan bermanfaat bagi manajemen, seperti laporan dan analisis.
• Distribusi informasi: SIM dapat menyebarkan informasi ke berbagai departemen dan individu
yang membutuhkan informasi tersebut, dengan cara yang efisien dan tepat waktu.
• Pendukung pengambilan keputusan: SIM dapat membantu manajemen dalam mengambil
keputusan yang tepat dan efektif dengan menyediakan informasi yang akurat dan relevan.
• Pendukung operasional: SIM dapat membantu dalam mengelola operasional organisasi atau
bisnis, seperti manajemen stok, pengadaan, produksi, dan distribusi produk.
• Pendukung strategis: SIM dapat membantu dalam perencanaan strategis dan pengembangan
bisnis dengan menyediakan informasi tentang tren pasar, pelanggan, dan persaingan.
Beberapa kelemahan sistem SIM:

• Pengambilan dan penyebaran bergantung pada teknologi perangkat keras dan perangkat
lunak.
• Potensi informasi yang tidak akurat.
• Biaya implementasi yang mahal.
• Kesalahan teknis.

Contoh Sistem Informasi Manajemen


Ada berbagai macam contoh Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam
berbagai bidang organisasi atau bisnis. Beberapa contoh SIM antara lain:
• Sistem Informasi Manajemen Keuangan: SIM keuangan digunakan untuk mengelola informasi
keuangan organisasi atau bisnis, seperti pencatatan transaksi, pembayaran gaji karyawan, dan
laporan keuangan.
• Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia: SIM SDM digunakan untuk mengelola
informasi tentang karyawan, seperti data pribadi, riwayat kerja, absensi, dan kinerja karyawan.
• Sistem Informasi Manajemen Produksi: SIM produksi digunakan untuk mengelola informasi
tentang produksi, seperti jadwal produksi, inventarisasi bahan baku, dan pengiriman produk.
• Sistem Informasi Manajemen Persediaan: SIM persediaan digunakan untuk mengelola
informasi tentang persediaan barang, seperti stok, permintaan, dan pengiriman.
• Sistem Informasi Manajemen Pemasaran: SIM pemasaran digunakan untuk mengelola
informasi tentang pemasaran, seperti penjualan, promosi, dan analisis pasar.
• Sistem Informasi Manajemen Pelanggan: SIM pelanggan digunakan untuk mengelola
informasi tentang pelanggan, seperti data kontak, histori transaksi, dan preferensi pelanggan.
• Sistem Informasi Manajemen Logistik: SIM logistik digunakan untuk mengelola informasi
tentang pengiriman dan pengiriman produk, seperti rute pengiriman, jadwal pengiriman, dan
pemantauan pengiriman.

Pertanyaan
2.) Metode manajemen apakah yang tepat untuk keberhasilan seorang manajer dan contohnya
seperti apa? ( Jovie Manase )
Jawab :
Keberhasilan seorang manajer dapat dicapai melalui berbagai metode manajemen, tergantung
pada situasi dan lingkungan kerja tertentu. Di bawah ini, saya akan menyebutkan beberapa
metode manajemen yang umum digunakan dan memberikan contoh-contohnya:
Manajemen Berdasarkan Tujuan (Manajemen berdasarkan Tujuan – MBO):
Metode ini meliputi penetapan tujuan yang jelas, pengukuran kinerja, dan penilaian
berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Manajer dan bawahannya berkolaborasi
untuk menentukan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu
(SMART). Contoh: Seorang manajer proyek mengadakan pertemuan dengan tujuan untuk
menetapkan tujuan proyek, seperti menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu, dengan
anggaran yang telah ditentukan, dan mencapai kualitas tertentu.
3.) Apakah yang dimaksud dengan distribusi informasi ? ( Arda Bimantara )
Jawab :
Distribusi Informasi adalah Distribusi informasi merujuk pada proses menyebarkan atau
mentransfer data, informasi, atau laporan kepada orang atau departemen yang
membutuhkannya untuk pengambilan keputusan atau keperluan bisnis lainnya. Distribusi
informasi merupakan salah satu tahapan penting dalam siklus pengelolaan informasi dalam
sebuah organisasi.
4.) Bagaimana cara menjaga sistem informasi manajemen agar tetap menjadi data yang
berkualiatas? (Rizki Maulana )
Jawab :
Caranya dengan selalu melakukan pemantauan dan pengawasan rutin terhadap sistem
informasi manajemen. Pastikan sistem berjalan dengan baik, tidak mengalami gangguan, dan
tidak terjadi kesalahan dalam pengumpulan atau pengolahan data. Terapkan kontrol dan
validasi data untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem benar, konsisten,
dan akurat. Contohnya, gunakan aturan validasi otomatis untuk memeriksa data entri yang
tidak valid atau tidak sesuai. Lindungi data Anda dari akses yang tidak sah dengan menerapkan
langkah-langkah keamanan yang tepat, seperti penggunaan sandi yang kuat, enkripsi data, dan
pengendalian akses. Lakukan rutin pengujian dan verifikasi data secara berkala. Pastikan data
yang ada di sistem sesuai dengan sumber data yang sebenarnya.
5.) Bagaimana cara mengatasi kelemahan sistem informasi manajemen yg poin
ketergantungan penyebaran pada perangkat keras & lunak?
( Luckyansyah )
Jawab :
Sampe saat ini blum ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, karna tanpa kita sadari
perangkat keras seperti Hp, laptop dan computer merupakan perangkat keras yang selalu kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan penggunaanya juga sangat sulit untuk dikurangi
apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang, selalu muncul model yg terbaru.
6.) Bagaimana mengatasi kelemahan sistem informasi manajemen?
Jawab :

Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu Anda mengatasi kelemahan dalam
sistem informasi manajemen:
1.) Identifikasi Kelemahan Secara Tepat
2.) Perbarui dan Tingkatkan Perangkat Lunak (Software) Dan perangkat keras
3.)Perkuat Keamanan Informasi
4.)Implementasikan Manajemen Proses Bisnis (BPM)

4. Decision Support System


Decision Support System atau DSS adalah sebuah sistem informasi yang memiliki basis
komputerisasi. Sistem tersebut merupakan bagian sistem manajemen pengetahuan dan
berperan untuk mendukung aktivitas pengambilan keputusan pada sebuah perusahaan atau
organisasi.
DSS dapat diartikan pula sebagai sebuah sistem yang berguna untuk mendukung proses
analisis Ad Hoc terhadap data, model sebuah keputusan, orientasi terhadap perencanaan di
waktu mendatang, dan juga berorientasikan kepada sebuah keputusan. Adanya DSS ini mampu
membantu perusahaan memecahkan masalah atau melakukan komunikasi terhadap kendala
yang terstruktur dan tidak terstruktur.
Sejarah dss:
Pengembangan dss berawaldari tahun 1960 dengan pengunaan komputer secara time shearing
untuk pertama kalinya seseoarang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus
melalui spesialis informasi
Menurut micheal Scoot Morton dan Petter G.W Keen Ada tiga tujuan dss yaitu:
1. Membantu manager untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah
2. Mendukung penilaian manager bukan mencoba mengantikanya.
3. Efektivitas keputusan, meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manager daripada
efisienya realtime terkait detail internal dan interaktifnya pada penggunaan DSS ini.

Berikut jenis-jenis DSS dan kebutuhan informasinya:

• DSS untuk Keputusan Bersifat Terstruktur


Pada keputusan dengan sifat terstruktur, aktivitas pengambilan keputusannya telah jelas
serta dilakukan secara kontinu, dan umumnya dijalankan pihak manajemen yang ada pada
tingkatan tertentu. Karenanya, diperlukan informasi lebih spesifik, terjadwal, sempit,
Contoh DSS jenis terstruktur ini adalah keputusan pada pemesanan barang, penagihan
utang, pengisian stok, dan lain sebagainya.
• DSS untuk Keputusan Bersifat Semi Terstruktur
Pada DSS jenis semi terstruktur, sebagian keputusan ditentukan oleh komputer, sedangkan
sebagian lainnya didasarkan oleh pertimbangan pihak yang mengambil keputusan. Oleh
karena itu, kebutuhan hukum informasi pada keputusan ini antara lain data lebih terfokus,
real time, interaktif, internal, serta terjadwal. Contoh DSS ini adalah mengevaluasi kredit,
pengendalian stok baru, dan penjadwalan aktivitas produksi perusahaan.
• DSS untuk Keputusan Bersifat Tak Terstruktur
Terakhir, pada DSS untuk keputusan tak terstruktur, dibutuhkan pengalaman serta sumber
eksternal dalam pengambilan keputusannya. Biasanya, keputusan ini terjadi pada tingkat
manajemen yang tinggi, dengan kebutuhan informasi yang sifatnya internal dan eksternal.
Contoh DSS untuk keputusan bersifat tak terstruktur adalah pengembangan sebuah
teknologi baru yang masih berada pada proses testing, dan proses perekrutan karyawan
eksekutif.

4 Tahapan pada Sistem DSS


• Fase Intelegensi
Dalam fase ini, DSS akan melakukan aktivitas yang berfokus pada identifikasi dari sebuah
situasi, peluang, serta masalah yang dihadapi. Fase intelegensi pada DSS ini terdiri atas
pemberdayaan lingkungan secara kontinu atau secara intermiten. Sejumlah aktivitas yang
termasuk pada fase ini adalah melakukan identifikasi masalah maupun peluang,
mengklasifikasi masalah, serta menentukan kepemilikan dari sebuah masalah atau situasi.

• Fase Desain
Selanjutnya, di fase desain, DSS akan melakukan proses penemuan serta pengembangan
dan analisis tindakan yang dinilai perlu untuk dilakukan. Pada fase tersebut, terdapat
pemahaman terkait masalah serta menguji solusi atau keputusan yang memang diyakini
menjanjikan dan mampu mengatasi masalah.
Beberapa contoh aktivitas yang dilakukan pada fase desain antara lain, memilih sebuah
prinsip pilihan, menciptakan atau mengembangkan pilihan, serta menghitung semua hasil
akhir dari keputusan yang bisa diambil.
• Fase Pilihan
Di tahap yang ketiga, yaitu fase pilihan, DSS akan melakukan kegiatan terkait pengambilan
keputusan dengan lebih kritis. Di tahap ini pula organisasi atau perusahaan akan
menciptakan sebuah keputusan nyata serta mengambil komitmen untuk mengikuti suatu
tindakan tertentu.
Terdapat sejumlah aktivitas pada fase pilihan, seperti, evaluasi, pencarian, serta
memberikan rekomendasi terhadap solusi yang dirasa lebih sesuai sebagai modelnya.
Solusi pada model tersebut maksudnya adalah beragam kumpulan spesifik terhadap
beberapa variabel atau pilihan keputusan dari sebuah alternatif yang telah terpilih.
Selain itu, batasan yang ada pada fase pilihan serta fase desain sering kali tidak terlihat.
Penyebabnya kegiatan tertentu mampu dilakukan bersamaan pada kedua fase tersebut, serta
pengambilan keputusannya sering kali beralih kembali pada desain ketika sudah berada
pada fase pilihan. Sebagai contoh, alternatif baru dapat dibuat ketika seseorang telah
melakukan evaluasi pilihan lain yang sebelumnya telah tersedia.
• Fase Implementasi
Terakhir, fase implementasi merupakan inisiasi terhadap pengendalian perubahan pada
perusahaan. Fase tersebut akan terasa sulit untuk bisa didefinisikan sebab mempunyai
rangkaian proses panjang serta melibatkan sejumlah batasan yang tidak jelas.
Namun, yang pasti, fase implementasi dilakukan untuk memastikan bahwa solusi yang
telah dipilih dan juga direkomendasikan mampu bekerja sesuai harapan, tanpa
membutuhkan implementasi dari sebuah sistem komputer.

Komponen yang Menyusun DSS


Sebagai sebuah alat yang mampu membantu perusahaan dalam memecahkan masalah, DSS
mempunyai sejumlah komponen di dalamnya, antara lain:
• Data Management
Komponen ini mencakup pusat data yang berisi informasi atau data relevan terkait sejumlah
situasi dan kondisi. Database di komponen ini telah diatur oleh sebuah perangkat lunak
atau software yang disebut dengan sistem database management.
• Model Management
Manajemen modal ini melibatkan model keuangan, manajemen sains statistikal, serta
sejumlah modal kualitatif. Karenanya, adanya komponen ini membuat DSS dapat memberi
kemampuan analisis terhadap sistem maupun kebutuhan manajemen di sebuah perangkat
lunak.
• Communication
Melalui komponen ini, pengguna DSS dapat melakukan komunikasi serta memberikan
perintah terhadap sistem komputernya.

• Knowledge Management
Manajemen pengetahuan adalah komponen dengan sifat lebih opsional. Alasannya karena
fungsi sub sistem ini ialah mendukung komponen, serta mempunyai tugas untuk menjadi
komponen yang dapat berdiri sendiri.
5.Expert System
Expert System (ES) dan Artificial Intelligence (A.I.)
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia
ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh
para ahli, dan sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (Kusumadewi, 2003:109). Pakar yang dimaksud
disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang
tidak dapat diselesaikan orang awam. Contohnya dokter, mekanik, psikolog, dan lain-lain.
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960.
Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang
dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995)
Tujuan Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) sendiri merupakan paket perangkat lunak atau paket program
komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan
masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika,
kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem pakar merupakan merupakan subset dari
Artificial Intelegence (Arhami, 2005). Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk
mendukung aktivitas pemecahan masalah.
Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari, 2012):

• Interpretasi. Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.


Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis citra,
interpretasi sinyal, dll.
• Prediksi. Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu.
Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
• Diagnosis. Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada
gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
Perancangan (desain). Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok
dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu. Contoh:
perancangan layout sirkuit, bangunan.
• Perencanaan. Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah
tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan, militer, dll.
• Monitoring. Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan. Contoh:
computer aided monitoring system.
• Debugging. Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
• Instruksi. Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek.
Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
• Kontrol. Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh: melakukan
kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakukan system.
Ada tiga komponen utama sistem pakar:
1. Basis pengetahuan. Di sinilah informasi yang digunakan oleh sistem pakar
disimpan. Pakar manusia memberikan fakta-fakta tentang domain tertentu sistem pakar
atau bidang subjek yang disediakan yang diorganisasikan dalam basis pengetahuan. Basis
pengetahuan sering kali berisi modul akuisisi pengetahuan yang memungkinkan sistem
mengumpulkan pengetahuan dari sumber eksternal dan menyimpannya dalam basis
pengetahuan.
2. Mesin inferensi. Bagian sistem ini mengambil informasi yang relevan dari basis
pengetahuan untuk memecahkan masalah pengguna. Ini adalah system berbasis aturan
yang memetakan informasi yang diketahui dari basis pengetahuan ke seperangkat aturan
dan membuat keputusan berdasarkan masukan tersebut. Mesin inferensi sering kali
menyertakan modul penjelasan yang menunjukkan kepada pengguna bagaimana sistem
sampai pada kesimpulannya.
3. Antarmuka pengguna. Ini adalah bagian dari sistem pakar yang berinteraksi dengan
pengguna akhir untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan atau masalah mereka.

Sistem pakar yang digunakan antara lain sebagai berikut:

a. CaDet (Alat Pendukung Keputusan Kanker) digunakan untuk mengidentifikasi kanker


pada tahap awal.
b. DENDRAL membantu ahli kimia mengidentifikasi molekul organik yang tidak diketahui.
c. DXplain adalah sistem pendukung klinis yang mendiagnosis berbagai penyakit.
d. MYCIN mengidentifikasi bakteri seperti bakteremia dan meningitis, serta
merekomendasikan antibiotik dan dosisnya.
e. PXDES menentukan jenis dan tingkat keparahan kanker paru-paru yang diderita seseorang.
f. R1/XCON adalah sistem pakar manufaktur awal yang secara otomatis memilih dan
memesan komponen komputer berdasarkan spesifikasi pelanggan.

6. Computer Support Collaborative Work System & Group Decision Support System
a. Computer Support Collaborative Work System (CSCW)
CSCW (Computer Supported Cooperative Work) adalah penggunaan komputer dan software
untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama dalam sebuah group di mana setiap anggota
group menyadari kehadiran anggota lain pada group Computer-supported cooperative work
(CSCW) merupakan suatu group user yaitu bagaimana cara merancang suatu system yang
digunakan untuk membantu pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak
dari suatu teknologi pada pola pekerjaan mereka. HCI berasal dari ilmu psychology-computing
sedangkan CSCW bersumbu pada sociology-computing. CSCW merupakan suatu system
komputer yang mendukung pekerjaan sebagai suatu group yang dikenal dengan groupware.

CSCW memiliki tujuan yaitu:


A. Mempelajari bagaimana orang bekerja sama sebagai kelompok dan apa yang mempengaruhi
teknologi
B. Mendukung proses pelaksanaan pekerjaan walaupun secara geografis dipisahkan
Contoh yang digunakan pada CSCW adalah
• Kaloborasi para Ilmuwan yang bekerja sama pada suatu proyek.
• Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama.
• Programmer suatu system bersamaan.

CSCW seringkali diasumsikan sebagai aspek yang dihasilkan dari sebuah groupware. CSCW
lebih berorientasi kepada evaluasi terhadap hal-hal yang terjadi dalam proses interaksi antar
manusia dalam sekelompok pengguna. Interaksi tersebut antara lain:
A. komunikasi yang normal antar manusia
1. Komunikasi face-to-face
2.Percakapan
Pada komunikasi face to face Tidak hanya meliputi bicara dan pendengaran, tapi juga
menggunakan bahasa tubuh dan tatapan mata.
• Personal Space
• Kontak dan tatapan mata
• Gerak isyarat dan bahasa tubuh
• Back channel
• Turn-taking

B. Komunikasi Berbasis Teks


Ada 4 tipe komunikasi tekstual dalam groupware:
• Discrete; pesan langsung seperti dalam email
• Linear; pesan partisipan ditambahkan pada akhir dari catatan tunggal
• Non-linear; saat pesan dihubungkan ke yang lainnya dalam model hypertext
•Spatial; dimana pesan diatur dalam permukaan dua dimensi
Berikut adalah contoh system CSCW:
1. Platform Groupware: Platform ini berkisar dari email dan kalender harian hingga platform
kontrol versi, perangkat lunak manajemen tugas, dan banyak lagi.
2. Aplikasi sinkron/berlokasi bersama: Untuk mendukung tim dalam negosiasi, pengambilan
keputusan, bertukar pikiran, pembelajaran, dan aktivitas lainnya, sejumlah sistem telah
dibangun untuk menyempurnakan ruang pertemuan.
3. Sistem pendukung rapat: Teknologi koordinasi yang digunakan di tempat kerja seperti
sistem pendukung rapat, kalender grup, sistem manajemen alur kerja, dan perangkat lunak
berbantuan computer.

b. Group Decision Support System


adalah Sebuah system aplikasi komputer yang interaktif yang memfasilitasi pencapaian solusi
dari sebuah problem/permasalahan yang tidak terstruktur dengan seperangkat pembuat
keputusan yang bekerja sama sebagai sebuah kelompok.
System tersebut membantu kelompok, terutama sekelompok manager, dalam menganalisa
sebuah masalah dan dalam melakukan sebuah keputusan bersama.
Kenapa Menggunakan GDSS?
– Manager tingkat tinggi menghabiskan 80% dari waktu mereka membuat keputusan didalam
kelompok. Diterapkan dengan benar, GDSS dapat mengurangi waktu tersebut, mendapatkan
keputusan yang tepat lebih cepat.
– GDSS menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, database, dan prosedur untuk
pembuatan keputusan yang efektif.

Perangkat Lunak GDSS


Memungkinkan beberapa pemecah masalah bekerja bersama-sama sebagai satu kelompok
untuk mencapai solusi. Pemecah masalah dapat mewakili sebuah komite atau tim proyek, para
anggota kelompok dapat berkomunikasi secara langsung atau melalui GDSS.

Proses yang terjadi pada GDSS:


1. Mengorganisasi pendapat yang muncul dalam kelompok
2. Mengumpulkan informasi
3. Mengurutkan berdasar prioritas
4. Mengumpulkan aspek-aspek pendukung
Komponen software dari GDSS meliputi database, base model, program aplikasi khusus yang
akan digunakan oleh kelompok, dan interface pemakai fleksibel yang mudah digunakan.
Fasilitas yang tepat dari software ini sangat bervariasi, namun mencakup hal berikut ini:

Fasilitas dasar:
1. Penciptaan teks dan file data, modifikasi dan penyimpanan untuk anggota kelompok.
2. Word processing untuk mengedit dan memformat teks.
3. Fasilitas pembelanjaan untuk pemakai GDSS yang belum mampu.
4. Fasilitas “help” on-line.
5. Worksheet, spreadsheet, decision trees dan alat lain untuk menampilkan angka dan teks
secara grafis.
6. Manajemen database yang state-of-the-art.

Fasilitas kelompok:
1. Peringkasan grafik dan bilangan dari gagasan dan pendapat anggota kelompok.
2. Menu yang memberitahu (prompt) untuk memasukkan (input) teks, data dan pendapat
anggota kelompok.
3. Program untuk prosedur kelompok khusus.
4. Metode penganalisaan interaksi kelompok sebelumnya dan keputusan.
5.Transmisi teks dan data diantara anggota kelompok, diantara anggota kelompok dan
fasilitator, dan diantara anggota kelompok dan prosesor komputer sentral.

Berikut ini adalah pembahasan singkat keempat jenis setting sistem pendukung keputusan
kelompok:
• Decision room: untuk sebuah kelompok kecil dalam pertemuan tatap muka.
Decision room mendukung kelompok kecil yang berukuran mulai dari tiga sampai sekitar
24 orang yang perlu bertemu secara tatap muka. Beberapa decision room dapat mendukung
kelompok yang tidak lebih dari 10 orang, sementara ada juga yang dapat mendukung
kelompok yang memiliki jumlah lebih besar.
• Local area decision network: untuk sebuah kelompok kecil yang anggotanya tersebar.
Bila beberapa anggota kelompok tidak dapat bertemu secara tatap muka dan menyebar di
wilayah yang terbatas, local area decision network dapat digunakan. Misalnya, anggota
kelompok dapat bertemu di kantor pada waktu yang berbeda menggunakan papan buletin
terkomputerisasi, atau mungkin juga bertemu secara bersamaan dengan menggunakan real-
time editor dokumen.
• Sidang legislatif: untuk sebuah kelompok besar dalam pertemuan tatap muka.
Bila suatu kelompok terlalu besar untuk decision room, diperlukan ruang sidang legislatif.
Meskipun batas antara kelompok yang "kecil" dan kelompok "besar" tidak didefinisikan
dengan ketat, kelompok 50 sampai 100 orang pada umumnya sudah dianggap besar.
• Computer-mediated conference: untuk sebuah kelompok besar yang tersebar secara
geografis.
Beberapa aplikasi otomasi kantor seperti konferensi komputer, konferensi audio, dan
konferensi video memungkinkan anggota kelompok yang tersebar secara geografis untuk
berkomunikasi. Dengan menggunakan Konferensi Mediasi Komputer, tidak perlu
menjadwalkan pertemuan terlebih dahulu. Peserta mengirimkan input mereka ke database
pusat atau kotak surat elektronik, dan peserta lainnya merespons input tersebut dan
akhirnya keputusan dibuat berdasarkan konsensus.

7. Executive Support System (ESS/EIS)


Executive Support System merupakan jenis sistem pendukung manajemen yang memberikan
informasi kepada senior executive untuk membantu dalam pengambilan keputusan. ESS
memberikan akses yang mudah untuk bisa mengetahui informasi internal dan eksternal yang
relevan dengan tujuan perusahaan.
Dengan ESS, manajer dapat dengan mudah mengkomunikasikan sebuah grafik atau informasi
pendukung lainnya kepada anggota perusahaan yang berada dibawah tanggung jawabnya.
Executive Support System juga dikenal dengan istilah Executive Information System (EIS).
Sistem Dukungan Eksekutif (ESS) adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna
untuk mengubah data perusahaan menjadi laporan tingkat eksekutif yang dapat diakses dengan
cepat, seperti yang digunakan oleh departemen penagihan, akuntansi, dan kepegawaian.ESS
meningkatkatkan pengambilan keputusan untuk eksekutif.
Komponen EIS biasanya dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Perangkat keras
2. Perangkat lunak
3. Antarmuka pengguna
4. Telekomunikasi
Beberapa penerapan ESS/EIS dapat diimplementasikan seperti berikut:

• Keuangan
EIS mampu mengintegrasikan proses perencanaan anggaran dengan sistem pelaporan
kinerja yang sangat membantu dalam membiayai eksekutif. Sistem informasi ini juga
berfokus untuk meningkatkan kinerja pada sisi akuntabilitas, keuangan, serta
meningkatkan kualitas informasi yang akan disajikan.
• Manufaktur
Aplikasi yang kedua berhubungan dengan dunia bisnis manufaktur. Dimana, saat ini masuk
pada era transformasi bahan baku menjadi bahan jadi yang siap untuk dijual kepada
masyarakat. Sistem informasi eksekutif berperan penting dalam mengatur kontrol
operasional bisnis agar tetap searah dengan tujuan bisnis anda.
• Pemasaran
Eksekutif pemasaran bertugas untuk mengelola sumber pemasaran untuk membantu bisnis
dalam jangka waktu yang lama. EIS sendiri juga menyediakan prediksi (forecast) terkait
data penjualan dan penawaran harga produk, untuk mengevaluasi harga yang sesuai.
Konstribusi Anggota Kelompok

Keanu Rizky : Membuat makalah, mencari materi tentang Computer Support Collaborative
Work System & Group Decision Support System.
Aqsal Muhammad Ikhsan : Membuat makalah, mencari materi tentang Office Automation
System & Knowledge System.
Muhammad Febriansyah : Mencari materi tentang Transaction Processing System.
Donny Fernanda : Membuat makalah, mencari materi tentang Decision Support System.
Putri Rahmadani Nst : Membuat Ppt, Makalah, dan mencari materi tentang Management
Information System.
Yovanie Ariantie Putri : Membuat makalah, mencari materi tentang Expert System dan
ESS/EIS
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi adalah komponen penting dalam mengelola informasi dan data yang
relevan untuk keberhasilan suatu organisasi. Dalam rangka memahami tipe-tipe ini, kita telah
mengidentifikasi dan menganalisis sistem informasi transaksional, sistem informasi
manajemen, sistem informasi eksekutif, serta sistem informasi berbasis pengetahuan. Sistem
informasi transaksional bertanggung jawab untuk mengelola transaksi rutin sehari-hari dalam
organisasi, memastikan integritas data, dan mendukung operasi dasar. Sementara itu, sistem
informasi manajemen membantu dalam pengambilan keputusan taktis dan operasional dengan
menyediakan laporan dan analisis data yang relevan. Sistem informasi eksekutif dirancang
untuk membantu para eksekutif dan pemimpin organisasi dalam merencanakan strategi jangka
panjang dan mengawasi kinerja secara keseluruhan. Terakhir, sistem informasi berbasis
pengetahuan membantu dalam pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi pengetahuan
organisasi.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan berubah dengan cepat, pemahaman tentang
berbagai tipe sistem informasi ini menjadi sangat penting. Dengan memilih dan menerapkan
sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, organisasi dapat meningkatkan
efisiensi, produktivitas, dan kemampuan mereka untuk bersaing dalam lingkungan bisnis yang
dinamis. Semakin baik pemahaman kita tentang peran dan fungsi sistem informasi, semakin
baik pula kita dalam mengambil keputusan yang cerdas untuk keberhasilan organisasi di masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA

Mekari Jurnal.id, system pemprosesan transaksi, 26 April 2022. Sekawan Media.co.id,


knowledge system informasi, 28 September 2021. Rizki Habibur, decision support system, 26
April. Wikipedia, management information system, Slide Share, tipe-tipe system informasi,10
April 2015. Kajian Pustaka, pengertian-tujuan-struktur-sistem-pakar, 2016.

Anda mungkin juga menyukai