Transaction Processing System, Office Automation System & Knowledge System, Management
Information System, Decision Support System, Expert System, Computer Support Collaborative
Work System & Group Decision Support System, ESS/EIS
Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Tipe-tipe
Sistem Informasi." Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan, serta inspirasi dalam penulisan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas akademik yang harus kami selesaikan dalam
rangka mengeksplorasi dan memahami konsep serta tipe-tipe sistem informasi yang berperan
penting dalam dunia teknologi informasi. Sistem informasi telah menjadi komponen yang tak
terpisahkan dari berbagai bidang kehidupan, termasuk bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan
lain sebagainya. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai tipe-tipe sistem informasi
sangatlah penting.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah
memberikan arahan dan panduan yang berharga selama proses penulisan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik tentang tipe-tipe sistem
informasi kepada pembaca.
Kami sadar bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan masukan dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang sedang tertarik untuk memaham i
lebih lanjut mengenai sistem informasi.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………..i
Pembahasan……………………………………………………………iii
Penutup……………………………………………………………….xx
A. Kesimpulan……………………………………………………….xx
Daftar Pustaka………………………………………………………...XXI
Pembahasan Materi
Tipe-Tipe Sistem Informasi
Sementara itu, sistem pemrosesan transaksi juga dibagi ke beberapa jenis, yaitu:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi Batch
Jenis sistem pemrosesan transaksi ini memiliki cara kerja mengumpulkan transaksi
dalam batch. Maksudnya, transaksi akan dikumpulkan sebagai batch atau bagian. Fungsinya,
agar proses pemrosesan lebih cepat dan ekonomis.
Metode ini merupakan salah satu metode yang paling umum dipakai. Apalagi jika penggunaan
pemrosesan secara real time tidak memungkinkan.
2. Sistem Pemrosesan Transaksi Real-time
Jenis sistem pemrosesan ini bekerja dengan memproses data secara langsung. Konfirmasi
instan dari sebuah transaksi akan diberikan. Selain itu, sistem satu ini akan melibatkan banyak
pengguna secara bersamaan.
Cara kerjanya dengan mengandalkan kemajuan teknologi yang ada. Seperti menggunakan
transmisi data serta bandwith yang lebih besar. Kelebihan lain dari sistem ini adalah kamu juga
bisa mendapatkan pembaruan secara Real time.
Sistem pemrosesan transaksi ini memiliki 3 siklus, yaitu:
1. Siklus Pengeluaran
Siklus ini mencakup pemerolehan bahan baku, properti, serta tenaga kerja, melalui pertukaran
dengan kas. Siklus pengeluaran ditunjang oleh beberapa sistem berikut ini.
• Sistem pembelian (kebutuhan untuk memperoleh persediaan fisik seperti bahan baku.
Pemesanan ke pemasok dan saat barang diterima juga masuk ke sistem ini)
• Sistem Pengeluaran Kas (sistem pengeluaran kas mengotorisasi pembayaran,
mengeluarkan dana ke supplier, serta mencatat transaksi dengan menguras kas dan akun
utang)
• Sistem Penggajian (mengumpulkan data penggunaan tenaga kerja, menghitung gaji,
serta mengeluarkan cek pembayaran gaji)
• Sistem Aktiva Tetap (memproses transaksi yang ada kaitannya dengan akuisisi,
pemeliharaan, serta pelepasan aset tetap)
2. Siklus Konversi
Siklus yang memiliki dua subsistem utama, yakni sistem produksi dan akuntansi biaya. Sistem
produksi berarti perencanaan, penjadwalan yang berkaitan dengan produksi. Sedangkan sistem
akuntansi biaya berarti memantau arus informasi biaya yang ada kaitannya dengan produksi.
3. Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan merupakan siklus yang berisikan penjualan tunai, kredit, serta penerimaan
kas. Proses tersebut berlangsung setelah jual-beli.
Tahapan dan Cara Kerja Sistem Pemrosesan Transaksi
Berikut ini adalah penjelasan tentang alur, tahapan, atau cara kerja dari sistem pemrosesan
transaksi:
1.Pengumpulan Data
Tahapan awal dimulai dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk
menyelesaikan proses transaksi, misalnya order pelanggan. Data tersebut kemudian diinput ke
dalam sistem pemrosesan transaksi yang bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:
• Manual: Mengumpulkan order penjualan atau perubahan persediaan yang ditulis
tangan, atau menginputkan data langsung ke dalam komputer.
• Otomatis: Menggunakan perangkat input khusus seperti scanner atau sistem point-of-
sale.
Sebagai catatan penting, data transaksi harus diambil langsung dari sumber sebenarnya dan
dicatat pada tepat waktu agar akurat.
2.Pengolahan Data
Selanjutnya, data transaksi yang terkumpul dan diinput akan diproses atau diolah pada
Transaction Processing System (TPS) yang dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
• Bacth Processing
Batch Processing merupakan suatu bentuk pengolahan data dimana transaksi bisnis yang
terakumulasi selama periode waktu tertentu (bisa jam-jaman, harian, atau bahkan bulanan)
diproses sekaligus secara bersama-sama. Ini berguna bagi perusahaan yang memiliki data
dalam jumlah besar namun hanya memiliki sumber daya yang terbatas untuk memprosesnya.
Pemrosesan dengan cara ini cocok digunakan untuk informasi yang tidak harus bersifat up-
to-date. Salah satu contoh batch processing meliputi transaksi kartu kredit yang diproses
bulanan secara real-time untuk menghasilkan pernyataan bagi nasabah. Dengan
menggunakan batch processing, bank dapat menghemat sumber daya TI dari keharusan
untuk memproses setiap transaksi secara individual.
Online Transaction Processing (OLTP) merupakan sistem pemrosesan atau pengolahan data
dimana setiap transaksi diproses secara real-time tanpa harus menunggu transaksi
terakumulasi. Sebagai contoh, ketika seorang nasabah bank menarik sejumlah uang dari
rekeningnya, transaksi tersebut akan segera diproses dan saldo dalam akun bank akan
diperbaharui sesegera mungkin. Dengan begitu, baik pihak bank maupun pelanggan bisa
melacak dana dalam seketika.
• Manager
Orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama
SDM
• Profesional
Tidak mengelola orang. Tetapi menyumbangkan keahlian khususnya, (pembeli,
wiraniaga dan asisten staff khusus).
• Sekretaris
Melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan
mengatur jadwal pertemuan.
• Pegawai administrasi
Melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris seperti mengoperasikan mesin fotocopy,
menyusun dokumen, menyimpan dokumen dan mengirimkan surat.
1.Pengelola data
Alat elektronik(computer) yang secara otomatis menyediakan banyak fasilitas diperlukan
untuk menyiapkan, menyimpan dan mencetak dokumen.
2. Email
Penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai mengirim, menyimpan dan
menerima pesan-pesan dengan menggunakan terminal komputer dan alat penyimpanan
3. Voice Mail
Pesan dikirim dengan mengucapkannya ke dalam telepon, kemudian disimpan pada mailbox
penerima pesan, sistem Voice Mail menggunakan komputer yang menyediakan mailbox bagi
setiap penggunanya.
4. Kalender elektronik
Menyimpan dan mengambil kalender pertemuan manajer, cara kerjanya mirip seperti
organizer, seseorang dapat memasukkan pertemuan, membuat perubahan dan menelaah
Kalender itu dengan menggunakan keyboard.
5. Konferensi audio
Pemanfaatan fasilitas komunikasi suara dua arah (telepon, pabx) untuk melakukan percakapan
yang melibatkan lebih dari dua orang secara pararel.
b. Knowledge System
Knowledge System adalah bagian dari Sistem Informasi yang fokus pada pengelolaan
pengetahuan dan informasi yang relevan dengan tujuan organisasi,
Pertanyaan
1.) Apakah zoom atau lms unindra termasuk kedalam knowledge system? (pak maskur)
Jawab :
Bukan termasuk knowledge system, alasannya Zoom adalah perangkat lunak komunikasi dan
kolaborasi online yang digunakan untuk pertemuan video, konferensi web, dan berbagai jenis
interaksi online. Learning Management System (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak
berbasis web yang dapat digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses
pembelajaran, yg merupakan sistem informasi.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait dan
mendukung dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan membagikan informasi
yang dibutuhkan oleh organisasi atau bisnis. Berikut adalah beberapa komponen utama dari
SIM:
• Input: Komponen input SIM terdiri dari semua data dan informasi yang dimasukkan ke dalam
sistem, baik secara manual atau melalui sistem otomatisasi lainnya seperti barcode, sensor, atau
RFID.
• Proses: Komponen proses SIM melibatkan pengolahan data dan informasi untuk
menghasilkan output yang berguna. Proses ini melibatkan berbagai teknologi dan algoritma,
seperti pengolahan bahasa alami, pemrosesan gambar, atau analisis data.
• Output: Komponen output SIM terdiri dari semua hasil yang dihasilkan dari proses yang
dilakukan oleh sistem. Output SIM dapat berupa laporan, grafik, atau analisis yang membantu
pengambilan keputusan.
• Database: Komponen database SIM adalah tempat penyimpanan data dan informasi yang
terkait dengan operasi bisnis. Database harus terorganisir dengan baik dan dapat diakses
dengan mudah oleh pengguna yang memiliki hak akses yang diberikan.
• Hardware: Komponen hardware SIM terdiri dari semua perangkat keras yang digunakan
untuk menjalankan sistem, seperti komputer, printer, scanner, atau perangkat keras lainnya.
• Software: Komponen software SIM adalah semua program dan aplikasi yang digunakan
untuk menjalankan sistem, seperti sistem operasi, basis data, program pengolah kata, atau
perangkat lunak analisis data.
• Personil: Komponen personil SIM terdiri dari semua orang yang terlibat dalam penggunaan
sistem, seperti pengguna, administrator sistem, atau staf TI.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki berbagai fungsi yang penting dalam membantu
manajemen mengelola informasi yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan operasional
dan strategis organisasi atau bisnis. Beberapa fungsi SIM antara lain:
• Pengumpulan data: SIM dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dari
berbagai sumber, seperti departemen, pelanggan, dan pasar.
• Penyimpanan data: SIM menyediakan tempat penyimpanan data yang aman dan terstruktur,
sehingga memudahkan akses dan pengelolaan data.
• Pengolahan data: SIM dapat mengolah data dan informasi menjadi bentuk yang lebih berguna
dan bermanfaat bagi manajemen, seperti laporan dan analisis.
• Distribusi informasi: SIM dapat menyebarkan informasi ke berbagai departemen dan individu
yang membutuhkan informasi tersebut, dengan cara yang efisien dan tepat waktu.
• Pendukung pengambilan keputusan: SIM dapat membantu manajemen dalam mengambil
keputusan yang tepat dan efektif dengan menyediakan informasi yang akurat dan relevan.
• Pendukung operasional: SIM dapat membantu dalam mengelola operasional organisasi atau
bisnis, seperti manajemen stok, pengadaan, produksi, dan distribusi produk.
• Pendukung strategis: SIM dapat membantu dalam perencanaan strategis dan pengembangan
bisnis dengan menyediakan informasi tentang tren pasar, pelanggan, dan persaingan.
Beberapa kelemahan sistem SIM:
• Pengambilan dan penyebaran bergantung pada teknologi perangkat keras dan perangkat
lunak.
• Potensi informasi yang tidak akurat.
• Biaya implementasi yang mahal.
• Kesalahan teknis.
Pertanyaan
2.) Metode manajemen apakah yang tepat untuk keberhasilan seorang manajer dan contohnya
seperti apa? ( Jovie Manase )
Jawab :
Keberhasilan seorang manajer dapat dicapai melalui berbagai metode manajemen, tergantung
pada situasi dan lingkungan kerja tertentu. Di bawah ini, saya akan menyebutkan beberapa
metode manajemen yang umum digunakan dan memberikan contoh-contohnya:
Manajemen Berdasarkan Tujuan (Manajemen berdasarkan Tujuan – MBO):
Metode ini meliputi penetapan tujuan yang jelas, pengukuran kinerja, dan penilaian
berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Manajer dan bawahannya berkolaborasi
untuk menentukan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu
(SMART). Contoh: Seorang manajer proyek mengadakan pertemuan dengan tujuan untuk
menetapkan tujuan proyek, seperti menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu, dengan
anggaran yang telah ditentukan, dan mencapai kualitas tertentu.
3.) Apakah yang dimaksud dengan distribusi informasi ? ( Arda Bimantara )
Jawab :
Distribusi Informasi adalah Distribusi informasi merujuk pada proses menyebarkan atau
mentransfer data, informasi, atau laporan kepada orang atau departemen yang
membutuhkannya untuk pengambilan keputusan atau keperluan bisnis lainnya. Distribusi
informasi merupakan salah satu tahapan penting dalam siklus pengelolaan informasi dalam
sebuah organisasi.
4.) Bagaimana cara menjaga sistem informasi manajemen agar tetap menjadi data yang
berkualiatas? (Rizki Maulana )
Jawab :
Caranya dengan selalu melakukan pemantauan dan pengawasan rutin terhadap sistem
informasi manajemen. Pastikan sistem berjalan dengan baik, tidak mengalami gangguan, dan
tidak terjadi kesalahan dalam pengumpulan atau pengolahan data. Terapkan kontrol dan
validasi data untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem benar, konsisten,
dan akurat. Contohnya, gunakan aturan validasi otomatis untuk memeriksa data entri yang
tidak valid atau tidak sesuai. Lindungi data Anda dari akses yang tidak sah dengan menerapkan
langkah-langkah keamanan yang tepat, seperti penggunaan sandi yang kuat, enkripsi data, dan
pengendalian akses. Lakukan rutin pengujian dan verifikasi data secara berkala. Pastikan data
yang ada di sistem sesuai dengan sumber data yang sebenarnya.
5.) Bagaimana cara mengatasi kelemahan sistem informasi manajemen yg poin
ketergantungan penyebaran pada perangkat keras & lunak?
( Luckyansyah )
Jawab :
Sampe saat ini blum ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, karna tanpa kita sadari
perangkat keras seperti Hp, laptop dan computer merupakan perangkat keras yang selalu kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan penggunaanya juga sangat sulit untuk dikurangi
apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang, selalu muncul model yg terbaru.
6.) Bagaimana mengatasi kelemahan sistem informasi manajemen?
Jawab :
Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu Anda mengatasi kelemahan dalam
sistem informasi manajemen:
1.) Identifikasi Kelemahan Secara Tepat
2.) Perbarui dan Tingkatkan Perangkat Lunak (Software) Dan perangkat keras
3.)Perkuat Keamanan Informasi
4.)Implementasikan Manajemen Proses Bisnis (BPM)
• Fase Desain
Selanjutnya, di fase desain, DSS akan melakukan proses penemuan serta pengembangan
dan analisis tindakan yang dinilai perlu untuk dilakukan. Pada fase tersebut, terdapat
pemahaman terkait masalah serta menguji solusi atau keputusan yang memang diyakini
menjanjikan dan mampu mengatasi masalah.
Beberapa contoh aktivitas yang dilakukan pada fase desain antara lain, memilih sebuah
prinsip pilihan, menciptakan atau mengembangkan pilihan, serta menghitung semua hasil
akhir dari keputusan yang bisa diambil.
• Fase Pilihan
Di tahap yang ketiga, yaitu fase pilihan, DSS akan melakukan kegiatan terkait pengambilan
keputusan dengan lebih kritis. Di tahap ini pula organisasi atau perusahaan akan
menciptakan sebuah keputusan nyata serta mengambil komitmen untuk mengikuti suatu
tindakan tertentu.
Terdapat sejumlah aktivitas pada fase pilihan, seperti, evaluasi, pencarian, serta
memberikan rekomendasi terhadap solusi yang dirasa lebih sesuai sebagai modelnya.
Solusi pada model tersebut maksudnya adalah beragam kumpulan spesifik terhadap
beberapa variabel atau pilihan keputusan dari sebuah alternatif yang telah terpilih.
Selain itu, batasan yang ada pada fase pilihan serta fase desain sering kali tidak terlihat.
Penyebabnya kegiatan tertentu mampu dilakukan bersamaan pada kedua fase tersebut, serta
pengambilan keputusannya sering kali beralih kembali pada desain ketika sudah berada
pada fase pilihan. Sebagai contoh, alternatif baru dapat dibuat ketika seseorang telah
melakukan evaluasi pilihan lain yang sebelumnya telah tersedia.
• Fase Implementasi
Terakhir, fase implementasi merupakan inisiasi terhadap pengendalian perubahan pada
perusahaan. Fase tersebut akan terasa sulit untuk bisa didefinisikan sebab mempunyai
rangkaian proses panjang serta melibatkan sejumlah batasan yang tidak jelas.
Namun, yang pasti, fase implementasi dilakukan untuk memastikan bahwa solusi yang
telah dipilih dan juga direkomendasikan mampu bekerja sesuai harapan, tanpa
membutuhkan implementasi dari sebuah sistem komputer.
• Knowledge Management
Manajemen pengetahuan adalah komponen dengan sifat lebih opsional. Alasannya karena
fungsi sub sistem ini ialah mendukung komponen, serta mempunyai tugas untuk menjadi
komponen yang dapat berdiri sendiri.
5.Expert System
Expert System (ES) dan Artificial Intelligence (A.I.)
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia
ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh
para ahli, dan sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (Kusumadewi, 2003:109). Pakar yang dimaksud
disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang
tidak dapat diselesaikan orang awam. Contohnya dokter, mekanik, psikolog, dan lain-lain.
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960.
Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang
dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995)
Tujuan Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) sendiri merupakan paket perangkat lunak atau paket program
komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan
masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika,
kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem pakar merupakan merupakan subset dari
Artificial Intelegence (Arhami, 2005). Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk
mendukung aktivitas pemecahan masalah.
Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari, 2012):
6. Computer Support Collaborative Work System & Group Decision Support System
a. Computer Support Collaborative Work System (CSCW)
CSCW (Computer Supported Cooperative Work) adalah penggunaan komputer dan software
untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama dalam sebuah group di mana setiap anggota
group menyadari kehadiran anggota lain pada group Computer-supported cooperative work
(CSCW) merupakan suatu group user yaitu bagaimana cara merancang suatu system yang
digunakan untuk membantu pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak
dari suatu teknologi pada pola pekerjaan mereka. HCI berasal dari ilmu psychology-computing
sedangkan CSCW bersumbu pada sociology-computing. CSCW merupakan suatu system
komputer yang mendukung pekerjaan sebagai suatu group yang dikenal dengan groupware.
CSCW seringkali diasumsikan sebagai aspek yang dihasilkan dari sebuah groupware. CSCW
lebih berorientasi kepada evaluasi terhadap hal-hal yang terjadi dalam proses interaksi antar
manusia dalam sekelompok pengguna. Interaksi tersebut antara lain:
A. komunikasi yang normal antar manusia
1. Komunikasi face-to-face
2.Percakapan
Pada komunikasi face to face Tidak hanya meliputi bicara dan pendengaran, tapi juga
menggunakan bahasa tubuh dan tatapan mata.
• Personal Space
• Kontak dan tatapan mata
• Gerak isyarat dan bahasa tubuh
• Back channel
• Turn-taking
Fasilitas dasar:
1. Penciptaan teks dan file data, modifikasi dan penyimpanan untuk anggota kelompok.
2. Word processing untuk mengedit dan memformat teks.
3. Fasilitas pembelanjaan untuk pemakai GDSS yang belum mampu.
4. Fasilitas “help” on-line.
5. Worksheet, spreadsheet, decision trees dan alat lain untuk menampilkan angka dan teks
secara grafis.
6. Manajemen database yang state-of-the-art.
Fasilitas kelompok:
1. Peringkasan grafik dan bilangan dari gagasan dan pendapat anggota kelompok.
2. Menu yang memberitahu (prompt) untuk memasukkan (input) teks, data dan pendapat
anggota kelompok.
3. Program untuk prosedur kelompok khusus.
4. Metode penganalisaan interaksi kelompok sebelumnya dan keputusan.
5.Transmisi teks dan data diantara anggota kelompok, diantara anggota kelompok dan
fasilitator, dan diantara anggota kelompok dan prosesor komputer sentral.
Berikut ini adalah pembahasan singkat keempat jenis setting sistem pendukung keputusan
kelompok:
• Decision room: untuk sebuah kelompok kecil dalam pertemuan tatap muka.
Decision room mendukung kelompok kecil yang berukuran mulai dari tiga sampai sekitar
24 orang yang perlu bertemu secara tatap muka. Beberapa decision room dapat mendukung
kelompok yang tidak lebih dari 10 orang, sementara ada juga yang dapat mendukung
kelompok yang memiliki jumlah lebih besar.
• Local area decision network: untuk sebuah kelompok kecil yang anggotanya tersebar.
Bila beberapa anggota kelompok tidak dapat bertemu secara tatap muka dan menyebar di
wilayah yang terbatas, local area decision network dapat digunakan. Misalnya, anggota
kelompok dapat bertemu di kantor pada waktu yang berbeda menggunakan papan buletin
terkomputerisasi, atau mungkin juga bertemu secara bersamaan dengan menggunakan real-
time editor dokumen.
• Sidang legislatif: untuk sebuah kelompok besar dalam pertemuan tatap muka.
Bila suatu kelompok terlalu besar untuk decision room, diperlukan ruang sidang legislatif.
Meskipun batas antara kelompok yang "kecil" dan kelompok "besar" tidak didefinisikan
dengan ketat, kelompok 50 sampai 100 orang pada umumnya sudah dianggap besar.
• Computer-mediated conference: untuk sebuah kelompok besar yang tersebar secara
geografis.
Beberapa aplikasi otomasi kantor seperti konferensi komputer, konferensi audio, dan
konferensi video memungkinkan anggota kelompok yang tersebar secara geografis untuk
berkomunikasi. Dengan menggunakan Konferensi Mediasi Komputer, tidak perlu
menjadwalkan pertemuan terlebih dahulu. Peserta mengirimkan input mereka ke database
pusat atau kotak surat elektronik, dan peserta lainnya merespons input tersebut dan
akhirnya keputusan dibuat berdasarkan konsensus.
• Keuangan
EIS mampu mengintegrasikan proses perencanaan anggaran dengan sistem pelaporan
kinerja yang sangat membantu dalam membiayai eksekutif. Sistem informasi ini juga
berfokus untuk meningkatkan kinerja pada sisi akuntabilitas, keuangan, serta
meningkatkan kualitas informasi yang akan disajikan.
• Manufaktur
Aplikasi yang kedua berhubungan dengan dunia bisnis manufaktur. Dimana, saat ini masuk
pada era transformasi bahan baku menjadi bahan jadi yang siap untuk dijual kepada
masyarakat. Sistem informasi eksekutif berperan penting dalam mengatur kontrol
operasional bisnis agar tetap searah dengan tujuan bisnis anda.
• Pemasaran
Eksekutif pemasaran bertugas untuk mengelola sumber pemasaran untuk membantu bisnis
dalam jangka waktu yang lama. EIS sendiri juga menyediakan prediksi (forecast) terkait
data penjualan dan penawaran harga produk, untuk mengevaluasi harga yang sesuai.
Konstribusi Anggota Kelompok
Keanu Rizky : Membuat makalah, mencari materi tentang Computer Support Collaborative
Work System & Group Decision Support System.
Aqsal Muhammad Ikhsan : Membuat makalah, mencari materi tentang Office Automation
System & Knowledge System.
Muhammad Febriansyah : Mencari materi tentang Transaction Processing System.
Donny Fernanda : Membuat makalah, mencari materi tentang Decision Support System.
Putri Rahmadani Nst : Membuat Ppt, Makalah, dan mencari materi tentang Management
Information System.
Yovanie Ariantie Putri : Membuat makalah, mencari materi tentang Expert System dan
ESS/EIS
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi adalah komponen penting dalam mengelola informasi dan data yang
relevan untuk keberhasilan suatu organisasi. Dalam rangka memahami tipe-tipe ini, kita telah
mengidentifikasi dan menganalisis sistem informasi transaksional, sistem informasi
manajemen, sistem informasi eksekutif, serta sistem informasi berbasis pengetahuan. Sistem
informasi transaksional bertanggung jawab untuk mengelola transaksi rutin sehari-hari dalam
organisasi, memastikan integritas data, dan mendukung operasi dasar. Sementara itu, sistem
informasi manajemen membantu dalam pengambilan keputusan taktis dan operasional dengan
menyediakan laporan dan analisis data yang relevan. Sistem informasi eksekutif dirancang
untuk membantu para eksekutif dan pemimpin organisasi dalam merencanakan strategi jangka
panjang dan mengawasi kinerja secara keseluruhan. Terakhir, sistem informasi berbasis
pengetahuan membantu dalam pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi pengetahuan
organisasi.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan berubah dengan cepat, pemahaman tentang
berbagai tipe sistem informasi ini menjadi sangat penting. Dengan memilih dan menerapkan
sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, organisasi dapat meningkatkan
efisiensi, produktivitas, dan kemampuan mereka untuk bersaing dalam lingkungan bisnis yang
dinamis. Semakin baik pemahaman kita tentang peran dan fungsi sistem informasi, semakin
baik pula kita dalam mengambil keputusan yang cerdas untuk keberhasilan organisasi di masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA