Anda di halaman 1dari 4

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Di tempat masyarakat bermukim, di sanalah
berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Limbah tersebut dapat berupa sampah, air
kakus (black water), dan air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
(grey water). Seiring dengan berjalannya waktu serta semakin bertambah usia
bumi maka pertambahan populasi umat manusia yang tinggi sudah tidak dapat
terhindarkan lagi, diperkirakan terdapat lebih dari 7,7 miliar manusia yang hidup
di bumi sekarang(https://worldpopulationreview.com/).

Sampah maupun limbah yang dihasilkan oleh manusia sangat tinggi, sehingga
dapat menyebabkan timbunan dan tumpukkan limbah yang sebagian tidak dapat
didaur ulang. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada
tahun 2019 menyampaikan jumlah timbulan sampah secara nasional sebesar
175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan
asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg. Hal tersebut
menjadi penyebab tercemarnya lingkungan sekitar serta berbagai macam
kerusakan yang dialami oleh bumi. Oleh sebab itu diperlukannya berbagai macam
upaya demi mengurangi jumlah limbah yang ada, salah satunya adalah dengan
pemanfaatan limbah sebagai bahan campur dalam pembuatan beton.

Beton adalah material konstruksi yang sangat luas penggunaannya, memiliki


kekuatan tingi dan dapat dibentuk secara fleksibel menyesuaikan cetakan yang
terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Seiring dengan kebutuhan
akan beton yang kuat dan kokoh, penelitian di bidang teknologi beton terus
dilakukan. Self Compacting Concrete (SCC) adalah beton inovatif yang tidak
memerlukan getaran untuk penempatan dan pemadatan. Ia mampu mengalir di
bawah beratnya sendiri, benar-benar mengisi bekisting dan mencapai pemadatan
penuh, bahkan di hadapan penguatan yang padat (EFNARC 2005). Salah satu
commit to user

1
library.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id

aspek di dalam penelitian adalah tentang beton ramah lingkungan dengan mutu
tinggi, yaitu merupakan SCC ramah lingkungan dengan kuat tekan awal tinggi.

Komponen material lain dalam pembuatan beton yaitu Portland Pozzolan Cement
atau yang biasa disebut semen. Semen merupakan salah satu material yang
memiliki harga paling tinggi dalam pembuatan beton. Disisi lain, semakin tinggi
tingkat kebutuhan terhadap semen maka akan semakin meningkat pula produksi
indsutri semen. Industri semen merupakan salah satu penyumbang polutan yang
cukup besar pada pencemaran udara, gas efek rumah kaca, dan tingkat kebisingan
serta getaran mekanik dari rangkaian produksi semen.

Salah satu aspek di dalam penelitian ini adalah tentang penggunaan bahan – bahan
yang dapat dipakai sebagai bahan substitusi semen, contohnya : bubuk tulang sapi
(cow bone powder), silica fume, fly ash dan abu sekam padi (rice husk ash) serta
bahan yang dapat dipakai sebagai bahan substitusi agregat kasar, contohnya :
limbah marmer, keramik, batu apung, dan granit. Bahan – bahan yang telah
disebutkan di atas merupakan limbah, sehingga pemanfaatannya sebagai bahan
campuran dalam beton dapat memberi efek positif pada lingkungan. Selain itu,
penggunaan bahan – bahan ini juga berarti mengurangi penggunaan semen, yang
artinya mengurangi polusi CO2 sebagai hasil samping dari produksi semen dan
mengurangi penggunaan kerikil yang merupakan salah satu sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui.

Limbah bubuk tulang sapi yang berasal dari UPTD Peternakan Banyubiru, Jawa
Tengah, Indonesia, dapat dimanfaatkan sebagai subtituen parsial pada semen
karena mengandung Ca sebesar 93,5%. CaO jika bereaksi dengan H2O pada
semen akan mempercepat waktu pengerasan beton sehingga memperoleh kuat
tekan awal tinggi.

Salah satu material utama dalam pembuatan beton adalah kerikil atau split.
Seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan kerikil sebagai material penyusun
commit to user
library.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

beton semakin mahal dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya
alternatif material lain sebagai pengganti kerikil dalam pembuatan beton.

Di lain sisi, SCC sendiri kurang ramah lingkungan karena menggunakan semen
yang lebih banyak dari beton konvensional. Oleh karena itu, memberikan
ketertarikan untuk memanfaatkan limbah bubuk tulang sapi dalam bentuk bubuk
dan limbah bongkahan marmer sebagai subtituen parsial pada semen dan agregat
kasar, meningkatkan nilai guna limbah dan mengurangi biaya produksi. Limbah
marmer dapat digunakan sebagai subtituen parsial pada kerikil, karena material
yang mudah didapat dan ramah lingkungan serta memiliki nilai abrasi yang lebih
kecil dari kerikil. Limbah marmer yang digunakan berasal dari CV. Solo Marmer
Mojosongo Surakarta. Secara umum kandungan terbanyak pada marmer adalah
CaO sebesar 55.07%.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, maka penelitian ini


dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh penggunaan bubuk tulang sapi secara
langsung (as it is) sebagai alternatif bahan pengganti sebagian semen dan limbah
marmer sebagai alternatif bahan pengganti kerikil dalam campuran SCC. Sasaran
yang hendak dicapai adalah beton dengan kekuatan tekan yang telah ditentukan
dengan bahan tambahan ekonomis dan ramah lingkungan dan sesuai dengan
rancangan campuran bahan (mix design) yang telah dibuat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang akan diselesaikan dalam hal ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh inovasi limbah bubuk tulang sapi dan limbah marmer
pada kuat tekan awal dan slump-flow target?
2. Bagaimana perbandingan biaya produksi SCC inovasi dengan SCC
konvensional?

commit to user
library.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

1.3 BATASAN MASALAH


Untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini, maka diperlukan batasan-batasan
masalah sebagai berikut:
1. Semen yang digunakan adalah semen Portland Pozzolan.
2. Kadar Bubuk Tulang Sapi yang digunakan 7,5%. (Anwar Ahmad et al, 2017)
3. Limbah marmer diambil dari CV. Solo Marmer Mojosongo Surakarta.
4. Tidak dibahas reaksi kimia yang terjadi pada campuran tehadap bahan-bahan
yang digunakan.

1.4 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh inovasi limbah bubuk tulang sapi dan limbah marmer
pada kuat tekan awal dan slump-flow target.
2. Mengetahui perbandingan biaya produksi SCC inovasi dengan SCC
konvensional.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang kuat tekan
awal dan slump-flow target pada SCC dengan bahan tambah bubuk tulang sapi
dan limbah marmer.
2. Diharapkan dengan penggunaan limbah bubuk tulang sapi sebagai subtituen
parsial semen dan limbah marmer sebagai subtituen parsial kerikil dapat
mengurangi tumpukan limbah di wilayah Karisidenan Surakarta akibat proses
industri.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai