Anda di halaman 1dari 8

THE IMMORTAL TULIP

Bunga yang sudah tertanam dan tidak akan pernah bisa mati
UNTUK VALENCIA MEISA PRAMUDITA
PROLOG

Surabaya adalah kota terbesar nomor 2 di Indonesia. Kota yang


sudah banyak menciptakan banyak sejarah di zaman dulu, membuat
beberapa orang sangat terpukau, terutama bagi seorang laki laki berasal
dari Jakarta yang mencintai salah satu penduduk di kota itu.

Valencia, salah satu nama penduduk di kota Surabaya, yang


masih sekolah saat itu. Aditia Meisa, nama dari seorang laki laki dari
Jakarta yang sangat mencintainya. Layaknya seorang anak kecil yang
melihat makanan favoritnya. Aditia selalu merasa senang dengan
adanya Valencia dihidupnya. Entah hanya sebuah suara, ataupun
sepotong video, hal tersebut tetap bisa membuatnya tersenyum. Entah
apa dan bagaimana bisa mereka saling mencintai, padahal bisa
dikatakan mereka jarang sekali bertemu.

Valencia sama seperti perempuan lainnya. Tapi Aditia, melihat


kalau Valencia itu berbeda. Aditia seolah melihat sebuah berlian mahal
yang memancarkan sinar yang sangat terang. Begitupun sebaliknya,
Valencia melihat ada sesuatu yang berbeda darinya, mungkin saja
Valencia percaya, dengan adanya Aditia, hidupnya bisa lebih bahagia
dari sebelumnya. Tidak mungkin rasanya kalau Aditia bisa berpaling
darinya, ya tidak mungkin bisa. Siapa yang tidak iri dengan seorang laki
laki bertubuh pendek, mempunyai paras yang tidak begitu tampan,
bodoh di bidang akademi, tetapi bisa mendapatkan seorang wanita yang
baik, cantik, perhatian, pintar di bidang akademi, dan mempunyai
banyak teman. Sial, betapa beruntungnya laki laki bertubuh pendek yang
menyedihkan itu. Entah apa yang terlintas di pikirannya saat itu, tapi ia
berniat untuk menikahinya. “Aku akan menikahimu suatu saat nanti,
tunggu saja,” dengan nada yang sangat yakin ia berkata kepada
Valencia. Aditia selalu berusaha membuat Valencia bisa tetap
bersamanya, tidak perduli terpisah jarak dan waktu, ataupun berbeda
alam sekalipun, Aditia akan terus berusaha. Dan juga tidak lupa dengan
berdoa tentunya. Valencia itu tipe perempuan yang tidak terlalu banyak
bicara. Dan pastinya lebih banyak mendengar dibanding bercerita.
Sangat berlawanan dengan kekasihnya yang aneh itu. Aditia sangat
cerewet, dia selalu berusaha untuk membuka orbolan, bahkan sampai
melontarkan pertanyaan nyeleneh.

Mulut, pikiran, dan hati Aditia terkadang tidak bisa berkerja


sama dengan baik, ya betul seperti anak kecil. Terkadang ia berbicara
lebih dulu, baru memikirkan apa dampak setelahnya ketika ia selesai
berbicara. Terkadang juga kata katanya sangat menusuk ke hati, seolah
seperti seseorang yang tidak memperdulikan perasaan orang lain. Aditia
sangat suka menanyakan sebuah hal secara acak, bahkan terkadang
pertanyaan yang keluar dari mulutnya membuat Valencia merasa
dongkol ketika mendengarnya. Walaupun sifatnya yang kadang
kekanak kanakan, dia cukup hebat dalam memberikan solusi, apalagi
saat Valencia sedang dalam kondisi kebingungan. Mereka itu lucu,
saling melengkapi satu sama lain. Aditia yang mempunyai sifat cerewet,
pandai dalam hal memberi solusi dan membuka obrolan. Dan Valencia
yang tidak terlalu banyak bicara, yang artinya dia bisa menjadi
pendengar yang baik ketika Aditia bercerita, dan begitupun sebaliknya.
Senang rasanya melihat kedua manusia yang saling mencintai, saling
memahami, saling melengkapi, dan menerima kekurangan antara satu
sama lain.

Namun hubungan mereka tidak seindah yang diperlihatkan ke


semua orang. Benar adanya jika pertengkaran di sebuah hubungan itu
adalah sebagai bumbu pelengkap, aneh rasanya ketika sebuah hubungan
tidak ada pertengkaran sama sekali di dalamnya. Hubungan mereka
tidak seindah yang dilihat, sudah ada total 7 kali mereka bertengkar
hebat mungkin. Aditia selalu berusaha menenangkan Valencia, dan
Valencia juga selalu mencoba untuk menenangkan dirinya. Menangis,
jalan yang selalu diambil Valencia untuk menenangkkan dirinya, tidak
ada hal lain yang dapat ia lakukan untuk mengontrol dirinya selain
menangis. Dari semua keraguan yang berputar di kepala Valencia,
hebatnya mereka tetap bersama sampai sekarang. Api yang telah
memberi luka bakar itu, terkadang masih suka menyala. Tetapi Aditia
selalu berusaha untuk memadamkan api itu dan juga berusaha
menyembuhkan lukanya. Valencia yang terus kembali percaya bahwa
kekasihnya itu bisa memadamkan api yang terkadang masih menyala,
dan bisa menghilangkan luka bakarnya yang telah lama membekas.
Bertengkar, saling memaafkan, bertengkar lagi dan saling memaafkan
lagi, dan terus seperti itu. Salah Aditia memang, yang di awal membawa
api dan menciptakan luka bakar yang sangat dalam. Aditia yang telah
menghancurkan kepercayaan Valencia, maka Aditia juga yang harus
membentuk kembali kepercayaan yang sudah hancur. Aditia sangat
menyesali itu, ia bahkan telah bersumpah akan menyembuhkan lukanya,
meskipun sulit. Dia akan terus berusaha dan berdoa, dengan penuh
harapan kekasihnya itu bisa kembali percaya. Hebatnya, Aditia selalu
bisa memadamkan api yang terkadang kali menyala. dan juga bisa
mengurangi rasa sakit yang ikut terasa. Valencia tau kalau Aditia tidak
berniat untuk melakukan hal seperti itu. Tapi apa boleh buat, proses
bersatunya Aditia dan Valencia, harus dengan rasa sakit yang ikut serta
dalam peraljanan hidup mereka.

Jika kesan pertama dalam sebuah hubungan terlalu sempurna,


tentunya kita pasti akan bertanya tanya. Apa mungkin ada sebuah
pertemuan di awal yang memiliki kesan pertama yang sempurna, apakah
ada hubungan yang berjalan tanpa sebuah masalah di dalamnya, kucing
juga pasti membenarkan jika dalam sebuah hubungan pasti memiliki
kekurangan di dalamnya. Pasti ada rasa lelah dan juga bosan. Rasa lelah
dan bosan itu manusiawi, tidak mungkin rasanya jika seseorang tidak
memiliki rasa itu, apalagi dalam menjalani suatu hal, terutama dalam
menjalani sebuah hubungan. Rasanya tidak salah, yang salah jika
rasanya muncul, tapi malah mencari orang lain untuk membantu
menghilangkan rasa bosan dan rasa lelah yang datang. Komunikasi dan
saling memahami itu sangat penting, jika rasanya datang, coba cari
kegiatan lain tanpa mencari atau melibatkan orang lain untuk
menghilangkan rasa yang bisa muncul kapan saja.

Sebuah hubungan perlu kerja sama diantara keduanya, jika suatu


hubungan berjalan tanpa adanya kerja sama, mungkin seekor kucing
juga lebih memilih mati daripada menjalani hubungan yang tak sejalann.

Aditia selalu bercerita kepada setiap mahkluk yang ia temui, ia


sangat mencintainya, hingga ia berani menyatakan, kalau Bunga yang
sudah tertanam itu tidak akan pernah bisa mati.
Airnya kotor tapi tetap tumbuh
Sempat layu namun segar kembali

Diganti airnya semakin cantik bunganya


Akaan abadi dan terus tertanam di hatinya
BIBIT

Mempertahankan lebih sulit dibanding mendapatkan. Valencia


itu wanita yang beruntung bisa dibilang, mungkin dia bisa mendapatkan
hal tersebut dari pria lain, tapi dirinya lebih memilih melawan rasa itu
dibanding harus menggantikan pria yang sedang bersamanya.

Perempuan yang memiliki paras cantik dan sifat mengalah itu


telah memilih pria yang menyedihkan. Sangat disayangkan jika dia
bersama pria yang mempunyai masa lalu yang sangat buruk itu,
temannya bertanya “Kenapa harus dia?”. Dengan penuh kebingungan
dia menjawab “Karena aku melihat sisi yang tidak kalian lihat”, dia
melihat sisi lain dari pria tersebut. Valencia berusaha menyempurnakan
pria yang sedang bersamanya, ia menilai Aditia pasti memiliki sisi lain
yang orang lain mungkin tidak diketahui orang lain.

Ketika bersamanya, Valencia selalu merasa aman dan nyaman,


satu kata indah menurut Valencia yang pernah dilontarkan kepadanya
“Kamu sudah berada di rumah paling aman dan nyaman sayang”.

Di awal omongannya itu tidak terbukti, dikarenakan Aditia


melakukan kesalah dan menurut orang lain itu adalah kesalahan yang
fatal. Sebelum bersama Valencia, Aditia sudah memiliki hubungan
dengan perempuan, tetapi sudah renggang, bodohnya dia tidak segera
memutuskan jika memang sudah berada di ujung tombak. Aditia malah
kebingungan dengan kondisinya saat itu, disatu sisi dia memilikki rasa
kasihan kepada perempuan yang sedang bersamanya saat itu. Dan di sisi
lain dia sangat mencintai Valencia. Semua orang pasti setuju kalau laki
laki itu harus memiliki sifat yang tegas. Disayangkan kalau diawal dia
tidak memiliki sifat tegas itu. Valencia bertanya “Kenapa harus kamu
orangnya? kenapa harus kamu yang melakukan hal tersebut?!”. Aditia
menjawab dan berusaha meyakinkan wanitanya “Maafkan aku, aku
akan berusaha memperbaikinya, aku tau ini sulit tapi tolong percaya
kalau aku bisa menyembuhkan luka yang telah kuciptakan sendiri
karena kecerobohaku.” Karena hal tersebut Bunga yang awalnya
tumbuh dengan baik dan cantik, berjalannya waktu karena ada masalah
yang datang, bunga itu layu. Tapi anehnya tetap tumbuh.
Semenjak api yang Aditia bawa, Valencia menjaga jarak. Bukan
dimaksud sengaja tapi mau tidak mau api itu mengenai Valencia dan
memberi luka dalam yang sangat sakit. Ketika ia berusaha menjaga jarak
atau dengan kata lain berusaha menghilangkan Aditia dari hidupnya, ia
selalu memberi kesempatan kepada Aditia dan melawan pikiran yang
terus berlalu lalang kalau Aditia tidak akan bisa menyembuhkan rasa
sakitnya.

Ternyata Aditia membuktikan perkataan-nya, bahwa Valencia


telah berada di rumah paling aman dan nyaman, dan benar adanya.
Aditia harus berterima kasih kepada kekasihnya, yang selalu melawan
pikiran negatif tentangnya, dan terus kembali percaya kalau ia bisa
menyembuhkan luka bakar yang ia ciptakan karena kecerobohannya
sendiri. Perempuan hebat yang bisa memaakan dan terus percaya, laki
laki hebat yang berusaha bertanggung jawab atas apa yang ia telah
lakukan.

Anda mungkin juga menyukai