Anda di halaman 1dari 29

DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN DASAR

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2023

.
IDENTITAS
Tujuan
Satuan/ Jenjang
Umum/

Muatan
Bahasa

bercerita mengenai Fase/


A
yang paling /
Alokasi
2 pertemuan/

Prasyarat Kompetensi Moda


Tatap
Peserta didik direkomendasikan untuk
minimal dapat membaca dan menulis Target Peserta
kalimat sederhana. Selain itu, dalam hal Regu
memahami bacaan, peserta didik
diharapkan dapat membedakan kondisi
tokoh dalam sebuah cerita, misalnya
apakah tokoh pada cerita merasa senang,
sedih, takut, dan sebagainya.

Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Bernalar Kritis
3. Kreatif
IDENTITAS MODUL AJAR
"MENCERITAKAN PENGALAMAN YANG MENARIK"

DESKRIPSI MODUL AJAR


Modul ajar ini dibuat agar guru dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk mendeskripsikan
pengalaman yang menarik. Guru menggunakan
strategi literasi agar peserta didik dapat
mengidentifikasi kejadian menarik dalam cerita,
selanjutnya peserta didik dapat bercerita
berdasarkan pengalamannya sendiri.

PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan bercerita mengenai pengalaman yang
menarik, peserta didik dapat meningkatkan
kemampuan berbicara dan dapat memilih
kosakata baku yang tepat dalam berbicara.
Selain itu peserta didik bisa lebih bersyukur dan
belajar dari pengalaman yang pernah mereka
alami.

SARANA & PRASARANA


Laptop, proyektor, dan kertas bergambar ekspresi
wajah.
RENCANA TINDAK LANJUT DIFERENSIASI
Dalam menentukan cerita yang akan disampaikan, peserta
didik diberi kebebasan untuk mengeskplorasi pengalaman
yang sangat berkesan. Guru diharapkan dapat menggali ide
dari peserta didik.
Peserta didik boleh menuliskan dahulu cerita pengalaman
yang menarik, membuat gambar yang mengilustrasikan
pengalamannya, atau langsung menyampaikan secara lisan
saat bercerita. Hal ini berkaitan dengan kemampuan awal
yang sudah dimiliki.
Guru memberikan pendampingan individu kepada peserta
didik yang belum bisa menyampaikan pendapat berupa
memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik dalam
menyusun cerita yang akan disampaikan. Peserta didik yang
belum mampu menyampaikan pendapat bisa diidentifikasi
pada asesmen awal. Di dalam pembelajaran, biasanya
mereka cenderung pasif dan seringkali enggan ketika diminta
berbicara atau diberikan pertanyaan. Jadi peserta didik
dengan kecenderungan seperti itu perlu didampingi secara
individu.
PERTEMUAN 1
Pada pertemuan 1 ini, peserta didik mengidentifikasi cerita yang berkaitan dengan
pengalaman menarik, kemudian merancang ide terkait pengalaman menarik yang pernah
dialami dan akan diceritakan di pertemuan kedua.

Kegiatan Awal (15 menit)


Guru melakukan pembukaan dengan salam.
Membaca doa bersama dengan dipimpin oleh salah satu pesertadidik.
Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Guru meminta peserta didik memeriksa kerapian diri dankebersihan
kelas.
Guru memberikan motivasi melalui bermain tepuk bersama peserta
didik.
Guru melakukan apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari
kegiatan pada hari ini.
Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk menjembatani suasana
untuk masuk kepada kisah cerita yang akan dibacakan. Pertanyaan
pemantik tersebut misalnya:
"Apakah kalian punya pengalaman yang tak terlupakan?"
"Pengalaman apakah itu?"
"Bagaimana perasaan kalian saat itu?"

Kegiatan Inti (45 menit)


Guru menyiapkan buku elektronik yang berjudul Tunggu Aku untuk
dibacakan nyaring di depan kelas.
Buku elektronik Tunggu Aku ditampilkan pada layar menggunakan
proyektor agar peserta didik dapat melihat teks dan gambarnya. Jika
di sekolah tidak memungkinkan disediakan proyektor, guru dapat
menggunakan Big Book dengan judul cerita yang sesuai dengan tema
pembelajaran.
Guru mengenalkan sampul buku, nama penulis, dan ilustrator buku
Tunggu Aku. Dalam mengenalkan sampul buku, guru bisa meminta
peserta didik untuk mengamati gambar pada sampul dan menebak apa
yang akan diceritakan berdasarkan gambar tersebut.
Peserta didik menyimak dengan baik cerita yang dibacakan olehguru.
Sesekali guru memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik
dapat memprediksi kejadian apa yang akan terjadi pada halaman
berikutnya pada cerita tersebut.
PERTEMUAN 1

Guru mengatur intonasi suara selama membacakan nyaring agar


peserta didik dapat memahami isi cerita.
Setelah membacakan nyaring, guru melakukan tanya jawab untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik dapat mengidentifikasi cerita
yang sudah dibacakan.
Peserta didik diminta untuk meletakkan ibu jari di dada. Guru menggali
pemahaman peserta didik tentang sejauh apa mereka dapat
mengidentifikasi cerita yang sudah dibacakan dengan mengajukan
pernyataan-pernyataan seputar cerita. Contoh pernyataan yang dapat
diajukan seperti, “Lita merasa sedih ketika melihat pesawat yang
dikendarai idolanya.” Selanjutnya peserta didik yang setuju dengan
pernyataan tersebut mengacungkan ibu jarinya ke atas, namun jika
tidak setuju tetap menyimpan ibu jarinya di dada. Guru dapat melihat
dan mencatat siapa saja peserta didik yang memahami cerita
maupun yang belum.
Guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik terkait
pengalaman yang dialami Lita seperti, “Apakah pengalaman yang
dialami Lita menyenangkan atau menyedihkan? Mengapa?” atau “Jika
kamu menjadi Lita, bagaimana perasaanmu?”.
Guru mempersilakan beberapa orang peserta didik untuk tunjuk
tangan dan menyampaikan di depan kelas jika mereka bisa menjawab
pertanyaan dari guru tersebut.
Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang sudah berani
ke depan.
Guru bertanya kepada peserta didik tentang ciri pengalaman menarik
berdasarkan pemahaman atas buku yang dibacakan, misalnya:
“Menurut kalian, pengelaman menarik itu yang seperti apa?”
PERTEMUAN 1

Setelah beberapa peserta didik menyampaikan pendapatnya, guru


memberikan apresiasi dengan menuliskan pendapat peserta didik di
papan tulis.
Guru menjelaskan tentang pengalaman menarik yang dialami oleh
seseorang di dalam kehidupan sehari-hari. Guru memastikan bahwa
pengalaman menarik adalah peristiwa yang dialamiseseorang yang
tidak bisa dilupakan. Peristiwa yang dialami tersebut sangat berkesan
dan selalu diingat. Ditegaskan jugabahwa pengalaman menarik
tidak hanya kejadian yangmembahagiakan, namun kejadian lain yang
mengharukan misalnya, yang melibatkan emosi peserta didik.
Guru lalu meminta peserta didik untuk mengingat kembali peristiwa
menarik yang pernah mereka alami di dalam kehidupansehari-hari.
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan
temannya tentang pengalaman yang menarik dan tidak bisa
dilupakan. Guru bisa memberikan pertanyaan panduan seperti:
"Ingatlah sebuah pengalaman yang paling tidak bisa dilupakan."
"Selama dua menit secara bergantian ceritakan dengan singkat
kisahmu kepada temanmu."
"Teman yang menyimak cerita harus merespon apa yang diceritakan."
Guru berkeliling dan memberikan pendampingan individu bagipeserta
didik dengan kemampuan membaca dan menulis yang masih perlu
bimbingan. Peserta didik yang masih perlu bimbingan dapat diberikan
pertanyaan - pertanyaan pemantik untuk menggali pengalaman
mereka yang berkesan.
PERTEMUAN 1

Guru juga bisa mengarahkan mereka untuk menuliskan terlebih dahulu cerita
yang akan mereka sampaikan di pertemuan selanjutnya di dalam buku
tulis mereka.
Peserta didik lalu mengisi lembar rancangan ide pengalamanmenarik
yang akan diceritakan pada pertemuan berikutnya.
Peserta didik menempel kertas berisi rancangan ide mereka untuk
diceritakan di dinding kelas agar mereka termotivasi dalam menyiapkan
cerita pada pertemuan selanjutnya.
Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan
selanjutnya mereka akan bercerita tentang pengalaman menarik di depan
kelas.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan dengan
bimbingan guru. Guru memberikan pertanyaan pemantik, misalnya:
"Menurutmu pengalaman yang menarik itu seperti apa?"
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi tentang kegiatan yangsudah
dilakukan. Guru menanyakan perasaan peserta didik ketika bercerita dan
menyimak temannya bercerita.
3. Peserta didik memilih gambar ekspresi yang disediakan guru untuk
mewakili perasaan yang mereka rasakan selama pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi dan apresiasi kepada peserta didik.
5. Guru menyilakan salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum
pulang.
PERTEMUAN 2
Pertemuan kedua dikemas dengan kegiatan bercerita peserta didik, namun sebelumnya
tetap ada kegiatan membaca bersama. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik
memahami bahwa pengalaman menarik memiliki keragaman, tidak hanya yang selalu
membuat bahagia. Diharapkan sebelum meminta peserta didik bercerita, guru dapat
menjelaskan keragaman pengalaman menarik, serta memotivasi untuk percaya diri
dalam bercerita di depan kelas. Guru juga dapat memodelkan cara bercerita yang baik
kepada peserta didik.

Kegiatan Awal (10 menit)


Guru melakukan pembukaan dengan salam.
Membaca doa bersama dengan dipimpin oleh salah satu peserta
didik.
Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Guru meminta peserta didik memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu Naik Delman
agar semangat untuk mengikuti pembelajaran.
Guru mengingatkan kembali tentang pembelajaran lalu.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari
kegiatan pada hari ini.
Guru menempelkan gambar berbagai jenis eskpresi perasaan di papan
tulis (senang, sedih, takut, marah, terkejut, dsb). Lalupeserta didik
diminta menebak perasaan apa yang terlihat pada gambar-gambar
tersebut. Selanjutnya peserta didik memilih gambar yang sesuai
dengan perasaannya. Mereka berkelompok sesuai dengan pilihan
perasaan.
Guru meminta beberapa orang menyampaikan pendapat tentang
perasaan yang mereka pilih dan rasakan.
Guru menjelaskan bahwa kejadian yang dialami seseorang akan
berbeda. Selanjutnya mengulas kembali pembahasan materi
sebelumnya tentang pengalaman yang menarik.
PERTEMUAN 2

Kegiatan Inti (50 menit)


Pada pertemuan kedua ini guru melakukan membaca bersama dengan
peserta didik. Pada kegiatan membaca bersama ini,diharapkan
peserta didik memahami bahwa pengalaman yang menarik itu tidak
hanya hal yang selalu menyenangkan.
Buku elektronik Wah, lutut Rey lecet!
(https://www.letsreadasia.org/read/d0bd6b1c-f6c4-4342-91b8-
f42a368b7362?bookLang=6260074016145408) ditampilkan pada
layar menggunakan proyektor agar peserta didik dapat melihat
teks dan gambarnya. Alternatif jika di sekolah tidak memungkinkan
disediakan proyektor, guru dapat menggunakan Big Book dengan
judul cerita yang sesuai dengan tema pembelajaran.
Guru mengenalkan sampul buku, nama penulis, dan ilustrator buku
Wah, lutut Rey lecet!. Dalam mengenalkan sampul buku, guru bisa
meminta peserta didik untuk mengamati gambar pada sampul dan
menebak apa yang akan diceritakan berdasarkan gambar tersebut.
Peserta didik menyimak dengan baik cerita yang dibacakan oleh guru.
Guru mengenalkan kosakata baru atau yang belum dipahami oleh
peserta didik.
Guru mengatur intonasi suara selama membaca bersama agar peserta
didik dapat memahami isi cerita. Hal ini sekaligus memberikan contoh
pada peserta didik cara bercerita dengan menggunakan intonasi yang
tepat.
PERTEMUAN 2

Setelah membaca bersama, guru memberikan pemahaman kepada


peserta didik akan contoh lain pengalaman yang menarik di dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan lebih memberikan gambaran
tema cerita menarik yang beragam dan bisa mereka sampaikan di
depan kelas hari ini.
Guru meminta peserta didik secara bergantian untuk menceritakan
pengalaman menarik yang pernah mereka alami.
Ketika ada peserta didik yang bercerita di depan, peserta didik lain
menyimak dengan baik dan memberikan respon kepada temannya
yang bercerita.
Peserta didik yang tidak bercerita diberi kesempatan untuk
berkomentar dengan baik terhadap temannya yang bercerita.
Guru dapat membuatkan kartu bintang yang akan dipegang oleh
masing-masing peserta didik.
Jumlah kartu bintang misalnya lima untuk setiap peserta didik.
Peserta didik yang menyimak temannya yang bercerita merespon
dengan mengacungkan kartu bintang. Jumlah kartu bintang
disesuaikan dengan penilaian mereka masing-masing tentang
seberapa baik temannya dalam bercerita.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar cerita yang
disampaikan peserta didik. Pertanyaan ini terutama ditujukan bagi
peserta didik yang terlihat malu atau pasif dalam mengajukan
komentar. Pertanyaan yang dapat diajukan seperti:
“Menurutmu, bagaimana cerita temanmu tadi? Apakah seru?”
“Apa yang dirasakan temanmu berdasarkan cerita yang dia
sampaikan?”
PERTEMUAN 2

Menjelang penutup pembelajaran, guru boleh menanyakan kepada


peserta didik cerita siapa yang menurut mereka paling menarik beserta
alasannya.
Peserta didik juga diharapkan senantiasa memiliki sikap yang selalu
bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas segala pengalaman
dan pelajaran yang sudah mereka alami. Contoh sikap yang dianjurkan
adalah untuk selalu berhati-hati, mengucapkan terima kasih, dan
sebagainya.
Guru menilai kemampuan bercerita peserta didik yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru dan peserta didik melakukan refleksi tentang kegiatan yang
sudah dilakukan selama dua pertemuan. Guru menanyakan
bagaimana perasaan peserta didik ketika bercerita dan menyimak
temannya bercerita.
Peserta didik memilih gambar ekspresi yang disediakan guru untuk
mewakili perasaan yang mereka rasakan selama pembelajaran.
Guru memberikan motivasi dan apresiasi kepada peserta didik.
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pulang.
Asesmen formatif yang dilakukan terintegrasi ke dalam proses pembelajaran.
Penilaian dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam
mengeksplorasi pengalaman berkesan yang pernah mereka alami,
selanjutnya ide yang mereka tentukan dapat mereka ceritakan di depan kelas
dengan bahasa sederhana sesuai dengan kemampuannya. Untuk peserta
didik yang belum lancar menulis, pada asesmen formatif ini guru dapat
melakukan penilaian secara lisan dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan pemantik untuk mengetahui ide yang mereka dapatkan terkait
pengalaman yang berkesan.

Kriteria untuk Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Belum
Kriteria Melampaui Memenuhi
Memenuhi

Peserta didik
dapat Peserta didik Peserta didik
Mampu menyampaikan menyampaikan memerlukan
menentukan ide tentang ide tentang bantuan untuk
pengalaman pengalaman dapat
pengalaman
yang berkesan yang berkesan, mengeksplorasi
yang menarik namun dalam
serta ide tentang
untuk menuangkan ide pengalaman
menuliskannya di
diceritakan lembar di dalam lembar berkesan, dan
kembali. rancangan rancangan masih masih dibimbing
secara mandiri dibimbing oleh dalam
tanpa dibimbing guru. menuliskannya.
oleh guru.

Catatan: Guru diberikan kebebasan untuk mengolah asesmen dalam bentuk


kualitatif (deskripsi) ataupun mengkonversi nilai ke dalam bentuk kuantitatif
(penskoran dalam menggunakan angka)
Asesmen sumatif dilakukan di dalam proses pembelajaran. Karena yang
dinilai adalah bercerita, maka asumsinya memerlukan waktu yang cukup
panjang untuk menilai semua peserta didik. Penilaian dilakukan untuk melihat
kemampuan peserta didik bercerita sesuai dengan kemampuan mereka.

Kriteria untuk Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Belum
Kriteria Mahir Layak Cakap Berkembang
4 3 2 1

Jumlah Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan


kalimat minimal 5 4 kalimat 3 kalimat maksimal 2
ketika kalimat dalam dalam dalam kalimat dalam
bercerita bercerita. bercerita bercerita bercerita

Bercerita Bercerita Bercerita


Bercerita dengan
dengan dengan suara
Suara dan dengan lantang
lantang yang lemah
sikap lantang dan
namun kurang namun tidak dan tidak
percaya diri
percaya diri percaya diri percaya diri

Bercerita Bercerita Bercerita Bercerita


dengan dengan dengan dengan
Kecepatan
kecepatan kecepatan lambat dan banyak jeda
dan intonasi
sesuai dan sesuai namun banyak jeda dan intonasi
intonasi tepat intonasi namun kurang tepat
kurang tepat. intonasi tepat

Penskoran:

Skor maksimal
KOMPETENSI LITERASI

Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita pada


teks sastra sesuai jenjangnya.

GAMBARAN KEGIATAN LITERASI


Guru membacakan nyaring (read aloud) buku fiksi yang berjudul Tunggu
Aku (https://www.letsreadasia.org/read/40bc5781-7a65-4534- bd98-
770711cb634b?bookLang=6260074016145408).
Buku ini berisi tentang pengalaman menarik yang pernah dialami seorang
gadis kecil bernama Lita. Buku Tunggu Aku cocok sebagai jendela
memasuki materi tentang pengalaman menarik karena cerita di dalamnya
sangat menonjolkan pengalaman yang dialami seseorang dantak dapat
dilupakan. Harapannya setelah dibacakan buku ini guru dapat dengan
mudah menghubungkan esensi cerita dengan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai, yaitu bercerita tentang pengalaman menarik peserta
didik sendiri. Peserta didik difasilitasi untuk mengidentifikasi kejadian
yang dialami tokoh pada cerita, lalu bagaimana perasaan yang dirasakan
tokoh, serta apa yang peserta didik rasakan ketika menyimak cerita
tersebut. Guru dapat mengajukan pertanyaan -pertanyaan pemantik,
seperti, “Apakah kejadian yang dialami tokoh cerita ini termasuk yang
menyedihkan atau menyenangkan? Mengapa?”, “Pernahkah kalian
mengalami pengalaman yang sepertinya menarik untuk diceritakan?”
Lanjutkan pertanyaan - pertanyaan tersebut untuk mengeksplorasi
pengalaman menarik peserta didik.
Guru dapat menggunakan buku teks dalam berbagai bentuk. Dapat
berupa buku yang tersedia di perpustakaan sekolah, Big Book, atau buku
digital seperti contoh. Selain dibacakan, jika memungkinkan buku digital
tersebut sambil ditampilkan dengan menggunakan layar proyektor agar
peserta didik dapat semakin tertarik dan ikut membaca ketika dibacakan
nyaring oleh guru. Buku cerita dalam bentuk digital dengan tema serupa
dapat diakses di https://s.id/buku-ceritaanak. Jadi, diharapakan ketika
peserta didik dapat mengidentifikasi kejadian (dalam hal ini pengalaman
menarik) yang ada pada buku cerita maka peserta didik dapat
mengeskplorasi pengalaman mereka sendiri sehingga mereka dapat
menceritakan kembali pengalaman tersebut.
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu menentukan pengalaman yang menarik


untuk diceritakan kembali.
Peserta didik mampu membuat minimal 2-5 kalimat
sederhana untuk menceritakan pengalaman yang menarik.

ASESMEN AWAL

Guru dapat melakukan asesmen awal untuk


mengetahui sejauh apa peserta didik lancar membaca
dan memahami apa yang mereka baca. Kegiatan
asesmen awal ini bisa dalam bentuk membaca
bersama serta menyimak dan memahami bacaan yang
dibacakan oleh guru. Referensi asesmen awal dapat
dilihat melalui tautan berikut
https://www.youtube.com/watch?v=CodD-VrZLd4

Ketika membaca bersama, guru dapat melakukan


tanya jawab terkait sejauh apa peserta didik dapat
memahami buku bacaannya.
Perasaanku hari ini ......

Aku merasa seperti itu karena ...

Kegiatan apa yang paling kamu sukai?


Refleksi guru

01
Lembar Rancangan Ide Peserta Didik:

Yuk, menggali ide!

Coba ingat - ingat, apa


pengalaman yang paling
berkesan untukmu?

Bagian mana yang paling


membuatmu tidak dapat
melupakan pengalamanmu
itu?

Bagaimana perasaanmu
saat itu? Pakah senang,
sedih, atau perasaan yang
lain?

Dimana dan siapa saja yang


terlibat di dalam
pengalamanmu itu?
Referensi buku cerita:
Tunggu Aku!
Penulis: Sofia Natalia Zebua Ilustrator: Stephanie Valentine
a
R

Anggraena, Y., dkk.(2022). Pembelajaran dan Asesmen. Jakarta: Pusat


Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Hartiningtyas, W. & Priyanti, E.(2021). Buku Panduan Guru Bahasa


Indonesia Keluargaku Unik. Jakarta: Pusat Perbukuan Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Syafrina, Nelfi. Wah, Lutut Rey Sakit. PT Penerbitan Pelangi Indonesia.


https://www.letsreadasia.org/book/d0bd6b1c-f6c4-4342-91b8-
f42a368b7362?bookLang=6260074016145408

Taufina. (2017). Buku Tematik Kelas 2 Pengalamanku Tema 5. Jakarta: :


Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sofia, N.Z. (n.d). Tunggu Aku!.The Asia Foundation.


https://www.letsreadasia.org/book/40bc5781-7a65-4534-bd98-
770711cb634b?bookLang=6260074016145408

Anda mungkin juga menyukai