Anda di halaman 1dari 28

MODUL 3

(TEKS NARATIF)

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Khusnul Khotimah, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Purworejo
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/Fase : X/ E
Alokasi Waktu : 18 x 45 Menit
Capaian Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks
(nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
2. Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau
fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia
kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan
ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun
digital.
Materi Pokok : Narasi (Hikayat dan Cerpen)

B. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi narasi (cerpen) diharapkan siswa sudah memiliki
pengalaman membaca beberapa cerpen Indonesia.

C. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan pada Modul Ajar ini adalah melahirkan peserta
didik yang mandiri, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.

D. Sarana dan Prasarana


1. Proyektor
2. Laptop
3. Buku kumpulan cerpen
4. Lembar kerja
5. Buku paket
6. Youtube

E. Target Peserta Didik


Target dalam modul ini peserta didik kelas X reguler

F. Model Pembelajaran
Learning Cycle
Pembelajaran kooperatif
Ceramah
Diskusi kelompok
Presentasi

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur pembanguan ( intrinsik dan ekstrinsik) dari
pembacaan sebuah cerpen yang didengarnya.
2. Siswa mampu menulis cerpen berdasarkan pengetahuan, pengalaman, pengamatan,
atau gagasan sendiri, melalui pengembangan kerangka alur cerita yang bisa
diterbitkan di media cetak maupun digital.
B. Pemahaman Bermakna
1. Unsur pembangun cerpen (intrinsik dan ekstrinsik)
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen
3. Presentasi teks cerpen
4. Langkah-langkah menulis cerpen

C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kalian ketahui tentang cerpen?
2. Siapa pengarang cerpen Indonesia yang kamu sukai?
3. Apa pelajaran yang bisa kalian ambil setelah membaca cerpen?
4. Pernahkah kalian menulis cerpen?

D. Persiapan pembelajaran
Guru mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam proses belajar
mengajar. Guru dapat menggali kembali pengalaman siswa tentang teks narasi (cerpen).
Misalnya apakah siswa pernah membaca cerpen? Siapa pengarang cerpen Indonesia
yang kamu sukai?
Guru juga dapat melakukan tanya jawab tentang siapa saja pengarang cerpen populer di
Indonesia dan apa saja judul cerpen yang ditulisnya. Siswa dapat mengungkapkan
pengetahuannya tentang berbagai cerpen yang pernah dibaca atau didengar.

E. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 menit)

Tahap/ Langkah Pembelajaran Alokasi


Sintak Waktu
Pembuka 1. Guru memimimpin doan mengucapkan salam , dan 15 menit
mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan motivasi.
Engagement 3. Guru dapat menggali pengalaman siswa tentang teks
narasi (cerpen). Misalnya apakah siswa pernah
membaca cerpen? Cerpen siapa yang pernah siswa baca
atau dengar? Siswa dapat mengungkapkan
pengetahuannya tentang cerpen yang pernah dibaca
atau didengar.
Exploration 4. Guru dapat mengajukan tanya jawab tentang apa saja
unsur pembangun cerpen untuk menggali pemahamn
siswa.
Kegiatan Inti 1. Guru menayangkan dan menjelaskan power poin 65 menit
Explanation tentang ringkasan materi cerpen.
2. Siswa menyimak penjalesan guru sambil mencatat
poin-poin penting tentang mari cerpen.
3. Guru menayangkan video pembacaan cerpen “ Kopi
dan Cinta yang Tak Pernah Mati” karya Agus Noor.
4. Guru meminta siswa untuk mencatat unsur- unsur
cerpen yang akan disimaknya.
Elaboration 5. Siswa menyimak penayangan video pembacaan
cerpen“ Kopi dan Cinta yang Tak Pernah Mati” karya
Agus Noo sambil mencatat unsur pembangun cerpen
(intrinsik dan ekstrinsik).
6. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa untuk
mengidentifikasi unsur-unsur cerpen yang disimak.
7. Siswa mengkonfirmasi hasil identifikasinya terkait
cerpen yang baru disimak.
8. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum diketahuinya.
9. Guru meminta siswa untuk mengerjkan kuis pada
aplikasi Ayosinau.
Evaluate 10. Siswa mengerjkain kuis untuk mengukur
pemahamnnya terkait materi yang baru dipelajrinya.
11. Guru memantau dan mengevaluasi aktifitas siswa
dalam menyelesaikan kuisnya.

Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit


2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil belajar siswa
3. Guru menutup pembelajaran.

Pertemuan II (2 x 45 menit)

Tahap/ Langkah Pembelajaran Alokasi


Sintak Waktu
Pembuka 1. Guru memimimpin doan mengucapkan salam , dan 15 menit
mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan motivasi.
Engagement 3. Guru dapat menggali pengalaman siswa tentang teks
narasi (cerpen). Misalnya dengan bertanya: Pelajaran
apa yang bisa diperloeh dari membaca/ menyimak
sebuah cerpen? Siswa dapat mengungkapkan
pengetahuannya tentang nilai- nilai dari cerpen yang
pernah dibaca atau didengar.
Exploration 4. Guru dapat mengajukan tanya jawab tentang apa saja
unsur pembangun cerpen untuk mengkonfirmasi
pemahamn siswa terkait materi cerpen yang sudah
dipelajarinya.

Kegiatan Inti 1. Guru mejalaskan alur kegiatan pembelajaran yang akan 65 menit
Explanation dilakukan siswa.
2. Siswa menyimak penjelasan guru terkait kegiatan
pembelajaran yang akan dikakukan siswa.
3. Guru membagikan lembar kerja kelompok untuk
menganalisis unsur pembangun (intrinsik dan
ekstrinsik) cerpen.
4. Guru menayangkan video pembacaan cerpen
Elaboration “Sepotong Senja untuk Pacarku” karya Seno Gumira
Ajidarma.
5. Siswa menyimak penayangan video pembacaan
cerpen“Sepotong Senja untuk Pacarku” karya Seno
Gumira Ajidarma sambil mencatat poin-poin penting
sesui isian lembar kerja yang diperoleh siswa.
6. Siswa berdiskusi bersama teman kelomponya untuk
meleyelsaikan lembar kerjanya.
7. Guru memantau dan membantu siswa yang kesulitan
dalam menyelesaikan tugasnya.
8. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
memaparkan hasil diskusi kelompoknya.
9. Siswa secara bergantian memaparkan hasil diskusinya,
siswa lian meberikan tanggapan ataupun pertanyaan.
Evaluate 10. Guru memantau dan mengevaluasi aktifitas siswa
dalam menyelesaikan kuisnya.
11. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan kelompoknya.
Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit
1. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil belajar
siswa
2. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan kuis pada
apilasi Ayosinau sebagai bahan belajar dan latihan.
3. Guru menutup pembelajaran.

Pertemuan III (2 x 45 menit)


Tahap/ Langkah Pembelajaran Alokasi
Sintak Waktu
Pembuka 1. Guru memimimpin doan mengucapkan salam , dan 15 menit
mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan motivasi.
Engagement 3. Guru dapat menggali pengalaman siswa tentang
menulis teks narasi (cerpen). Misalnya dengan
bertanya: Pernahkah kalian menulis cerpen? Tema apa
yang kalian sukai untuk dikembangkan menjadi sebuah
cerpen? Siswa dapat mengungkapkan pengetahuannya
tentang pengalamannya dalam menulis cerpen.
Exploration 4. Guru dapat mengajukan tanya jawab tentang apa saja
yang perlu diperhatikan dalam menulis sebuah cerpen
untuk.
Kegiatan Inti 1. Guru mejalaskan alur kegiatan pembelajaran yang 65 menit
Explanation akan dilakukan siswa.
2. Siswa menyimak penjelasan guru terkait kegiatan
pembelajaran menulis cerpen yang akan dikakukan
siswa.
3. Guru membagikan lembar kerja menulis cerpen dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangunnya (unsur
intrinsik dan ekstrinsik)
Elaboration 4. Siswa mencermati lembar kerja menulis cerpen yang
dibagikan guru.
5. Siswa mulai menyusun kerangka cerpen.
6. Siswa mengembangkan kerangka cerpen yang telah
dibuatnya untuk dikembangkan menjadi sebuah cerpeb
yang lengkap.
7. Guru memantau dan membantu siswa yang kesulitan
dalam menyelesaikan tugasnya.
Evaluate 8. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
membacakan hasil penulisan cerpen siswa.
9. Guru mengevaluasi aktifitas siswa dalam
menyelesaikan kuisnya.
Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit
2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil belajar siswa
3. Guru menutup pembelajaran.

Pertemuan IV (2 x 45 menit) Assesmen


Tahap/ Langkah Pembelajaran Alokasi
Sintak Waktu
Pembuka 1. Guru memimimpin doan mengucapkan salam , dan 15 menit
mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan motivasi.
Engagement 3. Guru dapat menggali pengalaman siswa tentang
menulis teks narasi (cerpen). Misalnya dengan
bertanya: Pernahkah kalian menulis cerpen? Tema apa
yang kalian sukai untuk dikembangkan menjadi sebuah
cerpen? Siswa dapat mengungkapkan pengetahuannya
tentang pengalamannya dalam menulis cerpen.
Exploration 4. Guru dapat mengajukan tanya jawab tentang apa saja
kendala siswa dalam menulis sebuah cerpen.

Kegiatan Inti 1. Guru mejalaskan alur kegiatan pembelajaran yang akan 65 menit
Explanation dilakukan siswa.
2. Siswa menyimak penjelasan guru terkait kegiatan
pembelajaran memperbaiki penulisan cerpen dan
mengunggahnya melalui media digital.
3. Guru membagikan kembali hasil tulisan cerpen siswa.
4. Siswa membaca kembali dan memperbaiki untuk
menyempurnakan cerpennya
Elaboration 5. Siswa mulai memperbaiki penulisan cerpennya.
6. Siswa dapat mengunggah hasil tulisan cerpennya
melaui media digital.
7. Guru memantau dan membantu siswa yang kesulitan
dalam menyelesaikan tugasnya.
Evaluate 8. Guru mengevaluasi aktifitas siswa dalam
menyelesaikan kuisnya.
Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit
2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil belajar siswa
3. Guru menugasi siswa untuk mengerjkan kuis pada
apikasi Ayosinau sebagai bahan latihan dan belahar
siswa.
4. Guru menutup pembelajaran.

F. Asesmen
1. Jenis: Tes Tertulis
2. Bentuk: Penilian kinerja, Penilaian produk
3. Instrumen: Lembar kerja siswa, soal pilihan ganda, dan rubrik penilaian

G. Pengayaan dan Remidial


1. Remidial
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remidial antara laian:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
b. Pemberian bimbingan secara khusus (idividu/ perorangan) sistem tutorial
dilaksanakan jika terdapat satu atau beberapa siswa yang belum berhasil mencapai
ketuntasan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus
d. Pemanfaatan tutor sebaya.
2. Pengayaan.
a. Belajar kelompok
b. Belajar mandiri
G. Refleksi
1. Mengulas kembali materi belajar yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Memberi pertanyaan secara langsung kepada siswa untuk dimintai pendapat mereka.
3. Membrikan aprisiasi terhadap hasil kerja siswa.
4. Memberikan evalusai terhadap hasil kerja siswa
Lampiran 1
Asesmen
- Penilian Diri
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 100
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 mendapatkan kesempatan untuk 50
berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat
3 kesimpulan hasil diskusi 100
kelompok.
4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
- 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
- 50,01 – 75,00 = Baik (B)
- 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
- 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilian Teman Sebaya


Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri 450 90,00 SB
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
- 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
- 50,01 – 75,00 = Baik (B)
- 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
- 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Jurnal
Aspek Tindak
No Waktu Nama kejadian/perilaku
sikap Lanjut
1
2
3
4
dst.

b. Penilaian Pengetahuan
1. Kisi-kisi soal Tes Lisan
Lingkup Materi Indikator Level No Bentuk
Materi Soal Soal Soal
Teks Cerpen: Siswa dapat mentukan ciri-ciri C2 1 Uraian
Cerpen • Isi Cerpen; dari sebau cerpen
• Nilai-nilai Siswa dapat mentukan teknik C2 2 Uraian
kehidupan pengarang dalam
dalam menggambarkan watak tokoh
cerpen; dalam cerita.
• Unsur Siswa dapat menetukan unsur C2 3 Uraian
intrinsik ekstrinsik dalam sebuah karya
dan sastra.
ekstrinsik Siswa dapat menyebutkan 4 C2 4 Uraian
cerpen; pengarang cerpen dan
• Kebahasaa karyanya.
n cerpen Disajikan 4 buah pribahasa, C2 5 Uraian
Ø Majas siswa dapat menetukan arti
Ø Pribahas dari masing-masing pribahasa
a tersebut.
Ø ungkapa
n

2. Soal
Kerjakan soal berikut ini dengan jawaban yang benar!
1. Sebutakan ciri-ciri cerpen!
2. Dalam menggambarkan sebuah watak, seorang pengarang dapat menggambarkannya
melalui teknik analitik ataupun dramatik. Sebutkan teknik penggambaran tokoh secara
dramatik!
3. Sebutkan unsur ekstrinsik dalam cerpen!
4. Sebutkan 5 pengarang cerpen berserta karyanya!
5. Apakah arti dari peribahasa dan ungkapan di bawah ini!
a. Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan
b. Bagaikan burung dalam sangkar
c. Malang tak dapat ditolah, mujur tak dapat diraih
d. Lain di bibir lain di hati

3. Rubrik Penilian

Jenis soal Jumlah


No Soal Skor Penilaian
1 Uraian 1 10
2 Uraian 1 10
(10+10+10+10+10)*2=
3 Uraian 1 10
100
4 Uraian 1 10
5 Uraian 1 10
b. Penilian Keterampilan
Pedoman Penilian Unjuk Kerja Presentasi
Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan presentasi kelompok.
Presentasi Kelompok

Skor Kriteria Komentar


27-30 Sangat baik-sempurna: menguasai topik tulisan; substantif;
klasifikasi^aspek yang dilaporkan; relevan dengan topik
yang dibahas.
22-26 Cukup-baik: cukup menguasai permasalahan; cukup
Argumen

memadai; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan


topik, tetapi kurang terperinci.

17-21 Sedang-cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi


kurang; pengembangan topik tidak memadai.
13- 16 Sangat kurang-kurang:tidak menguasai permasalahan; tidak
ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai.
27-30 Sangat baik-sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap
padat, dengan jelas; tertata dengan baik; uritan
logis(klasifikasi^aspek yang dilaporkan) kohesif.
Penampilan

22-26 Cukup-baik: cukup lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide


utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis; tetapi tidak
lengkap
17-21 Sedang-cukup:tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait;
urutan dan pengembangan kurang logis
13- 16 Sangat kurang-kurang: tidak komunikatif; tidak
terorganisasi; tidak layak dinilai
18-20 Sangat baik-sempurna: penguasaan kata canggih;pilihan
kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata;
penggunaan diksi tepat.
14-17 Cukup-baik: penguasaan kata memadai;pilihan, bentuk,dan
penggunaan kata /ungkapan kadang-kadang salah tetapi
tidak mengganggu, cukup cermat dalam memilih diksi dan
Bahasa

kosa kata.
10-13 Sedang-cukup: penguasaan kata terbatas sering terjadi
kesalahan bentuk pilihan dan penggunaan kosa
kata/ungkapan makna membingungkan atau tidak jelas,
kurang cermat memilih diksi dan kosa kata.
7-9 Sangat kurang-kurang: pengetahuan tentang kosakata/
ungkapan dan pembentukan kata rendah; tidak cermat
memilih diksi dan kosa kata.
18-20 Sangat baik-sempurna: sangat menguasai materi penulisan;
sudah menunjukkan kemampuan berpikir logis yang baik,
sudah mencantumkan pendapat narasumber secara benar,
terhindar cari unsur plagiat.
14-17 Cukup-baik: cukup menguasai materi penulisan; sudah
menunjukkan kemampuan berpikir logis, sudah
Isi

mencantumkan pendapat nara sumber, terhindar cari unsur


plagiat.
10-13 Sedang-cukup: kurang menguasai materi penulisan;
terdapat kesalahan berpikir, sumber bacaan kurang lengkap,
logika kadang-kadang kurang dapat dipertanggung-
jawabkan.
7-9 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai materi penulisan;
terdapat banyak kesalahan berpikir, tidak mencantumkan
sumber bacaan, logika membingungkan.

Nilai Akhir Siswa:


Skor capaian
= x 100%
Skor maksimal
c. Penilaian Menulis Cerpen
1. Tulislah sebuh cerpen dengan memerhatikan beberapa hal berikut ini:
a) Kesesuaian tema,, judul, dan isi cerita
b) Kesesuaian amanat dengan tema
c) Kelengkapan unsur intrinsik cerpen
d) Struktur cerita
e) Pemilihan kata (diksi)

RUBRIK PENILAIAN MENULIS CERPEN


NAMA :
KELAS/NOMOR :
TANGGAL PENILAIAN :
KOMPETENSI DASAR : Mengonstruksi cerpen berdasrkan unsur pembangunnya.
No Aspek Skor Katagori Keterangan

1 Kesesuaian 21-25 Sangat baik Kebaruan judul dan tema, memunculkan


tema, judul, kekuatan daya imajinasi, isi cerita selaras
dan isi cerita dengan judul dan tema.
16-20 Baik Judul dan tema saling berkaitan, cukup
memunculkan daya imajinasi, isi cerita cukup
selaras dengan judul dan tema cerita.
13-15 Cukup Baik Judul dan tema cukup berkaitan, kurang
memunculkan daya imajinasi, isi cerita
kurang selaras dengan pemilihan judul dan
tema.
6-10 Kurang baik Judul dengan tema tidak berkaitan, tidak
memunculkan daya imajinasi, isi cerita tidak
sesuai dengan pemilihan judul dan tema
cerita.
2 Kesesuaian 13-15 Sangat baik Amanat sangat relevan dengan tema dan
amanat dengan mengandung pesan yang aktual.
tema 10-12 Baik Amanat cukup relevan dengan tema dan
cukup mengandung pesan yang aktual.
8-9 Cukup baik Amanat kurang relevan dengan tema dan
kurang mengandung pesan aktual.
5-7 Kurang baik Amanat tidak relevan dengan tema dan tidak
mengandung pesan aktual.
3 Kelengkap-an 17-20 Sangat baik Kebaruan dalam hal unsur cerita (tokoh dan
unsur intrinsik penokohan, alur, setting, dan sudut pandang),
cerpen fakta cerita disajikan secara lengkap, dan
mencerminkan kekreatifan.
13-16 Baik Unsur cerita disajikan secara lengkap, cukup
mencerminkan kebaruan dan kekreatifan.
9-12 Cukup baik Unsur cerita disajikan secara tidak lengkap,
kurang mencerimkan kebaruan dan
kekreatifan fakta cerita.
5-8 Kurang baik Unsur cerita disajikan tidak lengkap, tidak
mencerminkan kebaruan dan kekretifan fakta
cerita.
4 Struktur cerita 17-20 Sangat baik Ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan
jelas, padat, tertata dengan baik, urutan logis.

13-16 Baik Ekspresi kurang lancar, kurang terorganisasi


tetapi ide utama terlihat, urutan logis tetapi
tidak lengkap.
9-12 Cukup baik Ekspresi tidak lancar, gagasan kacau,
terpotong-potong, urutan dan pengembangan
tidak logis
5-8 Kurang baik Tidak komunikatif, tidak terorganisasi, dan
tidak layak nilai.
5 Diksi 17-20 Sangat baik Pemanfaatna potensi kata canggih, pilihan
kata dan ungkapan tepat, menguasai
pembentukan kata
13-16 Baik Pemanfaatan kata agak canggih, pilihan kata
dan ungkapan kadang tidak tepat tetapi tidak
mengganggu
9-12 Cukup baik Pemanfaatan potensi kata terbatas, sering
terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan
dapat merusak makna
5-8 Kurang baik Pemanfaatan potensi kata asal-asalan,
pengetahuan tentang kosa kata rendah, dan
tidak layak nilai
Jumlah 100
Lampiran 2
Soal Ulangan Harian
1. Kisi-kisi soal
NO Materi Lingkup Materi Indikator No Bentu
Lev Soal k
el Soal
Soal
Cerpen Menganalisis isi Disajikan kutipan cerpen, siswa
1 gagasan, pesan, dapat mengidentifikasi keterakitan C2 1 PG
keteladanan dengan nilai sehari-hari.
tokoh, dan
Disajikan kutipan cerpen, siswa
kebahsaan
cerpen. dapat mengidentifikasi nilai C2 2 PG
budaya.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C2 3 PG
dapat mengidentifikasi nilai
kehidupan.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C2 4 PG
dapat mengidentifikasi pesan.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C2 5 PG
mengidentifikasi nlai.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C2 6 PG
dapat menganalisis nilai.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 7 PG
dapat menganalisis nilai cerpen.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 8 PG
dapat menganlisis keterkaitan
cerpen dengan kehidupan sehari-
hari.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 9 PG
dapat menganlisis sudut pandang.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 10 PG
dapat menganalisis alur.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C2 11 PG
dapat menganalisi watak tokoh.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 12 PG
dapat menganalisis watak tokoh.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 13 PG
dapat permasalahan yang dialami
tokoh.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 14 PG
dapat menganalisis amanat.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 15 PG
dapat menganalisis pendeskripsian
watak tokoh
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 16 PG
dapat menganalisis penyebab
konflik.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 17 PG
dapat menganalisis latar creita.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 18 PG
dapat menganalisis kebahasaan.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 19 PG
dapat menganalisis kebahasaan.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 20 PG
dapat menganalisis latar.
Siswa dapat menganalisis konflik C3 21 PG
cerita.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 22 PG
dapat menganalisis unsur intrinsic
yang menonjol.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 23 PG
dapat menganalisis pengembangan
paragraf.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 24 PG
dapat menganalisis tema cerita.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 25 PG
menganalisis suasana..
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 26 PG
dapat menganalisis tokoh cerita.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 27 PG
dapat menganalisis kebahasaan..
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 28 PG
dapat menganalisis kebahasaan.
Disajikan kutipan cerpen, siswa C3 29 PG
dapat menganalisis kebahasaan
Disajikan kutpan, siswa dapat C3 30 PG
menganalisis amanat.

2. Soal Ulangan Materi Naratif (Cerpen)


Kerjakan soal berikut dengan memilih jawaban yang berar!

1. Bacalah kutipan berikut!


Tiap-tiap pemuda yang datang bersekolah di Betawi datang bertamasya di Danau Singkarak
atau ke Sawah Lunto dan singgah di Solok, belum pernah mereka melampaui sebuah rumah
kecil yang amat bersih rupanya, rumah itu dibeli oleh ibu Hanafidan disanalah ia tinggal
bersama Rapiahkarena perlu menyekolahkan Syafei. Rapiah tidak suka lagi bercerai dengan
mertuanya yang sudah dipandangnya sebagai ibu kandungnya, sedangkan ibu Hanafi pun
berkata hendak menurutkan orang kedua itu kemana perginya.
Rapiah tetap menolak hendak dipersuamikan. Ia berkata tak sampai hati akan memberi ayah
tiri pada Syafei. (Salah Asuhan, Abdul Muis)
Keterkaitan isi kutipan novel di atas dengan kehidupan sehari-hari adalah....
A. bertamasya ke Danau Singkarak atau Sawah Lunto
B. hendaklah kita mengunjungi saudara kita yang ada di daerah
C. suatu keluarga menyiapkan hidangan yang baik untuk menjamu tamu
D. ibu mertua dan anak menantu perempuan selalu bersama dalam melakukan sesuatu
E. tidak menikah lagi sesudah suaminya meninggal demi masa depan anak yang dicintai.

2. Bacalah kutipan berikut dengan seksama!


Empat hari kemudian aku duduk di samping sopir truk yang membawa hasil panen dari desa
ke kota. Waktu itu umurku hampir enam belas tahun. Sudah dua tahun aku tidak bersekolah.
Keputusan yang diambil ayahku merupakan peraturan yang harus diturut tanpa dirunding
pihak yang bersangkutan. Pada waktu itu aku menerimanya dengan kewajaran abadi penuh
ketaatan. Ayahku orang yang menentukan dalam kehidupan kami. Dan aku yang dibesarkan
dalam lingkungan adat kepala tunduk untuk mengiyakan semua orang tua. Tidak melihat
alasan apa pun buat membantahnya. Padahal waktu itu aku khawatir. Tetapi juga gembira.
Keduanya disebabkan karena aku akan tinggal di kota ….
Nilai adat (budaya) yang menonjol dalam penggalan novel tersebut adalah ....
A. kebiasaan mengangkut hasil panen dari desa ke kota
B. anak perempuan yang beranjak remaja ditentukan jodohnya
C. orang tua yang menyerahkan anak gadisnya kepada orang lain
D. ayah menentukan kehidupan anaknya dan harus dituruti oleh anaknya
E. orang tua yang memberi doa yang baik kepada anaknya

3. Bacalah kutipan novel berikut!


Bagi orang-orang di desaku, yang kebanyakan mereka adalah perantau, saat lebaran seperti
inilah waktunya untuk berkumpul. Waktu yang tepat untuk bersilaturahim, saling melepas
rindu, dan saling memaafkan. Dan tentu saja, waktu menikmati hidangan spesial di
rumah. (Surat Kecil Untuk Ayah, Boy Candra)
Keterkaitan peristiwa dalam kutipan novel tersebut dengan kehidupan saat ini adalah….
A. berkumpul dengan tetangga
B. bersilaturahmi setiap hari
C. mudik saat lebaran tiba
D. saling berbagi makanan
E. memaafkan orang lain

4. Bacalah kutipan novel berikut!


Ah, sebenarnya dia kagum pada laki-lakiitu. Agaknya mesti beginilah makna dari setiap jiwa
yang besar. Manusia besar, yang bakal tak pernah dicetakn amanya dalam buku-buku
pelajaran dan dikuliahkan oleh mahaguru-mahaguru. Sebab dia tak pernah menulis artikel
dalam majalah, apalagi dalam surat kabar. Manusia besar ini, filosof ini, akan berlaku dari
dunia tanpa apa- apa, selain sejumput kesan-kesan takberaturan pada sejumput orang lain
tentang dia. Hanya itu.
(Ziarah, Iwan Simatupang)
Isi yang tersurat dalam kutipan novel tersebut adalah...
A. Sebenarnya orang akan menilai kebesaran jiwa seorang melalui nama dan karyakarya yang
dihasilkan.
B. Laki-laki yang berjiwa besar itu telah meninggal dan namanya dicetak dalam buku- buku
pelajaran.
C. Sesungguhnya kebesara njiwa seseoranglah yang menumbuhkan kekaguman pada orang
lain meski orang itu tidak meninggalkan sesuatu kepada kita.
D. Orang besar yang banyak dikagumi orang dalam cerita ini tidak banyak meninggalkan
warisan kepada anak cucunya.
E. Orang berjiwa besar telah menulis ide, gagasan, dan segala yang dipikirkan dalam buku-
buku pelajaran

5. Bacalah kutipan berikut!


Bagi orang-orang di desaku, yang kebanyakan mereka adalah perantau, saat lebaran seperti
inilah waktunya untuk berkumpul. Waktu yang tepat untuk bersilaturahim, saling melepas
rindu, dan saling memaafkan. Dan tentu saja, waktu menikmati hidangan spesial di
rumah. (Surat Kecil Untuk Ayah, Boy Candra)
Keterkaitan peristiwa dalam kutipan tersebut dengan kehidupan saat ini adalah….
A. berkumpul dengan tetangga
B. bersilaturahmi setiap hari
C. mudik saat lebaran tiba
D. saling berbagi makanan
E. memaafkan orang lain

6. Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!


”Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena. Tidaklah
sepatutnya hal itu kulaporkan?”
”Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan
kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung.
Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih
ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras,
seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.”
(Gerhana, Muhammad Ali)
Nilai moral dalam penggalan cerpen di atas adalah…
A. Orang yang menebang pohon milik orang lain harus dilaporkan kepada lurah.
B. Orang yang menebang pohon milik orang lain dapat dimasukkan ke penjara.
C. Kerukunan kampung dapat terganggu karena penebangan pohon papaya.
D. Persoalan kecil yang dibesar-besarkan akan berakibat fatal.
E. Dua kilo beras telah menyebabkan dua orang bertikai.

7. Bacalah kutipan cerpen berikut!


"Saya ingin lagu gending Jawa." "Tolong Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu pop
Indonesia, padahal lagu itu kesukaan saya. Dia minta ditukar saja dengan gending Jawa."
"Tetapi saya tidak punya kaset gending Jawa," kata sopir "Saya punya. Saya tidak pernah
meninggalkan kaset gending Jawa, setiap saya bepergian. Ini kaset lagu kesukaan saya.
Gending Jawa." Para penumpang mendengarkan lagu itu. Tetapi beberapa saat saja kemudian,
terdengar orang berteriak: "Bolehkah lagu itu ditukar?"
Nilai budaya yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
A. mencintai lagu pop
B. naik kendaraan sambil mendengarkan musik
C. mendengarkan musik bersama-sama
D. mencintai lagu daerah
E. mencintai lagu-lagu

8. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


“Kang, kita harus benar-benar pergi dari sini?” Tanya Siti Halimah di sela tangisnya.
“Tentu saja. Seperkasa apa pun perlawanan kita, ternyata tetap kalah melawan yang berkuasa.
Kita ini hanya wong cilik, orang iskin,” sahut Karjan sembari melihat rumah Lik Paijan yang
siap diruntuhkan.
Teriakan Lik Paijan masuh terdengar menyayat hati. Lelaki tua itu merebut tali yang mengikat
seekor sapi miliknya. Wajahnya memerah seperti nyaris terbakar, suaranya melengking-
lengking menolak pengosongan rumahnya. Tetapi, pelawanan Lik Paijan pun percuma saja.
Beberapa petugas berbadan tegap mengangkat tubuhnya. Melihat itu, tangis Siti Halimah
semakin pecah. Dia mendekap Satriya Piningit lebih erat.
“Akhirnya kita harus pergi dari rumah kita sendiri, Kang. Pergi dari kampong yang
membesarkan kita,” ucap Siti Halimah getir.
“Iya, mau tak mau kita harus mengalah. Gusti Allah tidak tidur, Bune. Di tempat lain, semoga
kita mendapat ladang rezeki yang lebih baik lagi,” ujar Karjan.

Hubunan antarunsur intrinsic dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….


A. Latar tempat berkaitan dengan konflik
B. Latar sosial berkaitan dengan konflik
C. Tema berkaitan dengan watak tokoh
D. Tema berkaitan dengan latar suasana
E. Alur berkaitan dengan watak tokoh

9. Bacalah kutipan cerpen!


Pikiranku langsung terlempar dalam kenangan saat aku kelas enam SD waktu mencium bau
obat yang menyengat dalam ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah aku langsung menuju
ruang Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit umum karena sakit perut yang membuatku tidak
bisa berjalan, hanya bisa mengerang.Semula aku masih bisa menahan rasa takut berada di
sekeliling orang yang terbaring di atas kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai tiba-tiba
segerombolan perawat berpakaian putih mendorong dengan cepat sebuah kasur beroda dan
dihentikannya tepat di sebelah kasurku. Di atasnya terbaring pria botak berlumur darah. Dia
tidak bergerak sama sekali. Mulutnya menganga, mata terpejam menghadapku. Kata orang
yang mengantar, orang di sebelahku ini kecelakaan sepeda motor. (Benjolan, karya Harry
Pratama)

Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen di atas adalah ….


A. orang pertama sebagai tokoh utama
B. orang pertama sebagai tokoh sampingan
C. orang pertama dan ketiga
D. orang ketiga serba tahu
E. orang ketiga terbatas

10. Bacalah kutipan cerpen!


Pikiranku langsung terlempar dalam kenangan saat aku kelas enam SD waktu mencium bau
obat yang menyengat dalam ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah aku langsung menuju
ruang Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit umum karena sakit perut yang membuatku
tidak bisa berjalan, hanya bisa mengerang.Semula aku masih bisa menahan rasa takut berada
di sekeliling orang yang terbaring di atas kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai tiba-tiba
segerombolan perawat berpakaian putih mendorong dengan cepat sebuah kasur beroda dan
dihentikannya tepat di sebelah kasurku. Di atasnya terbaring pria botak berlumur darah. Dia
tidak bergerak sama sekali. Mulutnya menganga, mata terpejam menghadapku. Kata orang
yang mengantar, orang di sebelahku ini kecelakaan sepeda motor. (Benjolan, karya Harry
Pratama)
Jenis alur dalam kutipan cerpen di atas adalah …
A. alur maju
B. alur sorot balik
C. alur ganda
D. alur linier
E. alur ganda dan maju

11. Bacalah kutipan cerpen!


Pikiranku langsung terlempar dalam kenangan saat aku kelas enam SD waktu mencium bau
obat yang menyengat dalam ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah aku langsung menuju
ruang Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit umum karena sakit perut yang membuatku tidak
bisa berjalan, hanya bisa mengerang.Semula aku masih bisa menahan rasa takut berada di
sekeliling orang yang terbaring di atas kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai tiba-tiba
segerombolan perawat berpakaian putih mendorong dengan cepat sebuah kasur beroda dan
dihentikannya tepat di sebelah kasurku. Di atasnya terbaring pria botak berlumur darah. Dia
tidak bergerak sama sekali. Mulutnya menganga, mata terpejam menghadapku. Kata orang
yang mengantar, orang di sebelahku ini kecelakaan sepeda motor. (Benjolan, karya Harry
Pratama)
Watak tokoh aku yang penakut, dalam kutipan cerpen di atas disampaikan melalui ….
A. dialog antar tokoh
B. komentar tokoh
C. tindakan tokoh
D. pikiran tokoh
E. penjelasan pengarang

12. Bacalah kutipan cerpen!


Pikiranku langsung terlempar dalam kenangan saat aku kelas enam SD waktu mencium bau
obat yang menyengat dalam ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah aku langsung menuju
ruang Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit umum karena sakit perut yang membuatku
tidak bisa berjalan, hanya bisa mengerang.Semula aku masih bisa menahan rasa takut berada
di sekeliling orang yang terbaring di atas kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai tiba-tiba
segerombolan perawat berpakaian putih mendorong dengan cepat sebuah kasur beroda dan
dihentikannya tepat di sebelah kasurku. Di atasnya terbaring pria botak berlumur darah. Dia
tidak bergerak sama sekali. Mulutnya menganga, mata terpejam menghadapku. Kata orang
yang mengantar, orang di sebelahku ini kecelakaan sepeda motor. (Benjolan, karya Harry
Pratama)
Permasalahan yang diangkat dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
A. ketakutan tokoh aku menyaksikan korban kecelakaan di rumah sakit
B. ketakutan tokoh aku disuntik obat bius
C. tokoh aku sedang menahan sakit perut
D. korban kecelakaan di rumah sakit
E. kekuatiran tokoh ketika diperiksa dokter di rumah sakit

13. Bacalah kutipan cerpen berikut!


"Saya ingin lagu gending Jawa." "Tolong Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu pop
Indonesia, padahal lagu itu kesukaan saya. Dia minta ditukar saja dengan gending Jawa."
"Tetapi saya tidak punya kaset gending Jawa," kata sopir "Saya punya. Saya tidak pernah
meninggalkan kaset gending Jawa, setiap saya bepergian. Ini kaset lagu kesukaan saya.
Gending Jawa." Para penumpang mendengarkan lagu itu. Tetapi beberapa saat saja kemudian,
terdengar orang berteriak: "Bolehkah lagu itu ditukar?"
Hal yang menarik dari kutipan cerpen di atas adalah ….
A. Para penumpang mendengarkan lagu
B. tokoh aku yang masih menyukai gending Jawa dan selalu membawa kasetnya
C. tokoh lain yang berteriak meminta tukar lagu
D. para tokoh mempermasalahkan lagu-lagu yang didengarkan
E. para tokoh menyukai musik

14. Cermati kutipan berikut!


Sementara itu Martini bersiap untuk mendengarkan dengan seksama penuturan ibunya.
”Tiga bulan lalu rumah yang dibuat suamimu atas biaya dari kamu sudah jadi. Letaknya di
dusun sebelah sana. Namun, sejak itu pula kesengsem sama seorang wanita. Wanita itu adalah
tetangga barunya. Dua bulan lalu mereka menikah dan meninggalkan Andra bersama si
Mbok. Tentu saja si Mbok marah besar kepadanya. Namum, apa daya, si Mbok hanyalah
wanita yang sudah renta, sedang ayahmu sudah tiada, dan uang yang si Mbok pegang pun
pas-pasan. Mau mengirim surat kepadamu si Mbok tidak bisa, kamu tahukan si Mbok buta
huruf. Mau minta tolong kepada siapa lagi, sedangkan kamu adalah anakku satu-satunya.
Kamu tidak mempunyai saudara yang bisa si Mbok mintai tolong untuk mengirimkan surat
kepadamu, sedangkan anakmu, Andra masih kelas 1 SD”. Mendengar penuturan ibunya,
Martini langsung menangis, ia sedih, marah dan kalut. ”Mengapa si Mbok tidak
melaporkannya ke Pak Kadus dan Pak Kades, dan beliau pun sudah berjanji untuk membantu
si Mbok. Namun, sampai saat ini si Mbok belum mendapatkan jawabannya. Sedangkan
suamimu sendiri dan istri barunya, tampak tak peduli dengan suara-suara miring para
tetangga. Dan untuk lapor ke KUA, si Mbok tidak berpikir sampai ke situ, maafkan si Mbok,”
tambah ibunya dengan suara yang terdengar bergetar.
Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Dengarkan nasihat yang baik dari orang-orang di sekitar kita, termasuk orang tua kita.
B. Janganlah terlalu mengatur kehidupan dan perekonomian anak yang sudah berkeluarga.
C. Siapa pun tetap akan berdosa apabila melawan kepada suami, apalagi kepada orang tua.
D. Seorang suami harus membiayai keluarga, setia terhadap istri, dan adil terhadap istrinya.
E. Orang tua hendaklah mengarahkan sesuatu yang baik kepada anaknya, bukan yang buruk.

15. Cermati kutipan berikut!


Sementara itu Martini bersiap untuk mendengarkan dengan seksama penuturan ibunya.
”Tiga bulan lalu rumah yang dibuat suamimu atas biaya dari kamu sudah jadi. Letaknya di
dusun sebelah sana. Namun, sejak itu pula kesengsem sama seorang wanita. Wanita itu adalah
tetangga barunya. Dua bulan lalu mereka menikah dan meninggalkan Andra bersama si
Mbok. Tentu saja si Mbok marah besar kepadanya. Namum, apa daya, si Mbok hanyalah
wanita yang sudah renta, sedang ayahmu sudah tiada, dan uang yang si Mbok pegang pun
pas-pasan. Mau mengirim surat kepadamu si Mbok tidak bisa, kamu tahukan si Mbok buta
huruf. Mau minta tolong kepada siapa lagi, sedangkan kamu adalah anakku satu-satunya.
Kamu tidak mempunyai saudara yang bisa si Mbok mintai tolong untuk mengirimkan surat
kepadamu, sedangkan anakmu, Andra masih kelas 1 SD”. Mendengar penuturan ibunya,
Martini langsung menangis, ia sedih, marah dan kalut. ”Mengapa si Mbok tidak
melaporkannya ke Pak Kadus dan Pak Kades, dan beliau pun sudah berjanji untuk membantu
si Mbok. Namun, sampai saat ini si Mbok belum mendapatkan jawabannya. Sedangkan
suamimu sendiri dan istri barunya, tampak tak peduli dengan suara-suara miring para
tetangga. Dan untuk lapor ke KUA, si Mbok tidak berpikir sampai ke situ, maafkan si Mbok,”
tambah ibunya dengan suara yang terdengar bergetar
Cara pendeskripsian watak si Mbok seorang yang tidak berdaya adalah ….
A. secara langsung
B. dialog antartokoh
C. pikiran-pikiran tokoh
D. tanggapan tokoh lain
E. lingkungan di sekitar tokoh

16. Cermati kutipan berikut!


Sementara itu Martini bersiap untuk mendengarkan dengan seksama penuturan ibunya.
”Tiga bulan lalu rumah yang dibuat suamimu atas biaya dari kamu sudah jadi. Letaknya di
dusun sebelah sana. Namun, sejak itu pula kesengsem sama seorang wanita. Wanita itu adalah
tetangga barunya. Dua bulan lalu mereka menikah dan meninggalkan Andra bersama si
Mbok. Tentu saja si Mbok marah besar kepadanya. Namum, apa daya, si Mbok hanyalah
wanita yang sudah renta, sedang ayahmu sudah tiada, dan uang yang si Mbok pegang pun
pas-pasan. Mau mengirim surat kepadamu si Mbok tidak bisa, kamu tahukan si Mbok buta
huruf. Mau minta tolong kepada siapa lagi, sedangkan kamu adalah anakku satu-satunya.
Kamu tidak mempunyai saudara yang bisa si Mbok mintai tolong untuk mengirimkan surat
kepadamu, sedangkan anakmu, Andra masih kelas 1 SD”. Mendengar penuturan ibunya,
Martini langsung menangis, ia sedih, marah dan kalut. ”Mengapa si Mbok tidak
melaporkannya ke Pak Kadus dan Pak Kades, dan beliau pun sudah berjanji untuk membantu
si Mbok. Namun, sampai saat ini si Mbok belum mendapatkan jawabannya. Sedangkan
suamimu sendiri dan istri barunya, tampak tak peduli dengan suara-suara miring para
tetangga. Dan untuk lapor ke KUA, si Mbok tidak berpikir sampai ke situ, maafkan si Mbok,”
tambah ibunya dengan suara yang terdengar bergetar
Apa yang membuat Martini sedih terhadap suaminya?
A. Martini merasa marah, kecewa, terhadap sikap suaminya.
B. Rasa dendam Martini terhadap suaminya yang beristri lagi.
C. Rasa jengkel Martini terhadap suaminya yang tidak pulang.
D. Kemarahan suami Martini yang tidak terkendalikan.
E. Perasaan sangat malu Matini atas tingkah laku suaminya.

17. Cermati kutipan teks cerpen Berikut!


Tetapi, dari Lebaran ke Lebaran semakin banyak saja orang-orang yang datang ke tukang
jahit itu. Cerita tentang jarum dan benang ajaib itu mungkin membuat banyak orang
penasaran. Tapi barang kali pula karena dari Lebaran ke Lebaran memang semakin banyak
orang yang kian tenggelam dalam kekecewaan. Mereka ingin menjahitkan kekecewaan
mereka kepada tukang jahit itu. Mereka antre agar bisa menikmati kebahagiaan
Lebaran. Dikutip dari: Agus Noor, “Tukang Jahit”dalam Cinta di Atas Perahu Cadik Cerpen
Kompas Pilihan 2007

Kutipan teks tersebut merupakan struktur teks bagian ….


A. abstrak
B. orientasi
C. komplikasi
D. konflik
E. resolusi

18. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!


…. Sudah hampir jam satu malam, ketakutan menyerangku. Aku ingin menelepon ke rumah,
tapi kupastikan Mak Yem menunggu ayah di rumah sakit. Tiba-tiba aku merasa bersalah, ini
sebuah egoisme. Aku dan Yu Ning kejar karir dan selalu lupa kalu masih punya ayah yang
harus kami perhatikan. Selalu lupa menelepon beliauhanya untuk mengucapkan, “Halo”.
Padahal, sebelum keberangkatanku ke Jakarta, ayah bilang, “Kalian berdua memilih karir di
Jakarta. Tak seorang pun memang ingin bersama laki-laki tua sepertiku. Aku tahu tidak ada
yang harus disalahkan, setiap anak pasti mencari sarangnya yang baru. Tapi, sesekali
teleponlah aku. Itu sudah lebih dari cukup.”
Suntingan yang tepat untuk kalimat yang bercetak miring sesuai dengan EBI adalah….
A. Aku dan Yu Ning dikejar karir dan selalu lupa kalau masih punya Ayah yang harus kami
perhatikan.
B. Aku dan Yu Ning terkejar karir dan selalu lupa kalau masih punya Ayah yang harus kami
perhatikan.
C. Aku dan Yu Ning pengejar karir dan selalu lupa kalau masih punya Ayah yang harus kami
perhatikan.
D. Aku dan Yu Ning mengkejar karir dan selalu lupa kalau masih punya Ayah yang harus
kami perhatikan.
E. Aku dan Yu Ning mengejar karir dan selalu lupa kalau masih punya Ayah yang harus kami
perhatikan.

19. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!


(1) Godril terbangun dari tidurnya pada tengah malam (2) Wajahnya pucat dan berkeringat. (3)
Tubuhnya pun basah karena keringat yang bercucuran. (4) Dia berusaha memejamkan
matanya, tetapi tetap gagal. (5) Tatapannya terbentur pada langit-langit kamar hotel dan
terbangun oleh mimpi-mimpi yang menakutkan.
Dikutip dari: Hamdani M.W., “Peti Mati”dalam Romansa, Yogyakarta, Labuh, 2005.
Kalimat tunggal ditunjukkan oleh kalimat nomor….
A. (5)
B. (4)
C. (3)
D. (2)
E. (1)

20. BacalahKutipan cerpen berikut


Terik. Hari ini begitu panas, sampai-sampai cahaya matahari membuatkulitku hampir
terbakar.Jemuranpun sekejab kering. Bau asap-asap polusi menyergap masuk ke paru-paru
membuat kotor udara. Ditambah suara bising kendaraan yang lalu lalang dihadapan-ku,
membuat suasana bertambah pengap dan panas. Aku hanya bisa melihat orang-orang itu di
dalam mobil dengan AC yang membuat mereka sejuk. Berbeda dengan diriku, anak laki-laki
dengan baju kumal berdiri di tepi jalan sambil membawa payung di genggaman. Aku hanya
bisa menunggu hujan turun dan seseorang datang untuk menggunakan jasaku.
Dikutip dari: http://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/di-balik-sebuah-payung.html..
Latar yang terdapat dalam kutipan cerpen….
A. pagi hari, di rumah, sepi
B. siang hari, di jalan raya, ramai
C. sore hari, di terminal, ricuh
D. malam hari, di gedung tua, sepi
E. malam hari, di rumah, sepi

21. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Aku pulang, perasaanku tak karuan. Dan aku tak tertidur. Aku memejamkan mata. Herman
ada dalam kepala. Mengapa aku tak dapat melenyapkan dia dan memandang dirinya tanpa
arti? Mengapa sedih hatiku memandang dia bercanda dengan gadis lain? Aku merasa semdiri
dan terpecil. Sendiri dan terlupakan. Sendiri dan tak puny arti.
Konflik pada penggalan cerpen tersebut adalah ….
A. aku dengan dia
B. aku dengan Herman
C. aku dengan temanku
D. aku dengan gadis lain
E. aku dengan diri sendiri

22. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Terik. Hari ini begitu panas, sampai-sampai cahaya matahari membuatkulitku hampir
terbakar.Jemuranpun sekejab kering. Bau asap-asap polusi menyergap masuk ke paru-paru
membuat kotor udara. Ditambah suara bising kendaraan yang lalu lalang dihadapan-ku,
membuat suasana bertambah pengap dan panas. Aku hanya bisa melihat orang-orang itu di
dalam mobil dengan AC yang membuat mereka sejuk. Berbeda dengan diriku, anak laki-laki
dengan baju kumal berdiri di tepi jalan sambil membawa payung di genggaman.
Penggalan cerpen tersebut didominasi unsur intrinsik adalah …
A. sudut pandang
B. watak
C. alur
D. setting
E. amanat

23. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Kemudian, ia sampai pada pemikiran bahwa yang jauh tetaplah di kejauhan. Yang dekat
tetaplah pada kedekatan, kecuali yang jauh itu mendekat atau yang dekat itu menjauh. Miliknya
akan tetap miliknya, kecuali ia rebut atau ia lepaskan. Begitu pun yang bukan miliknya akan
menjadi miliknya jika merebutnya atau menerimanya dari orang lain. Kenangan dan imajinasi
akan tetap seperti apa adanya. Dan kenyataan adalah di mana berada. Lalu, bocah itu tersenyum
dengan penuh kemenangan. Kemenangannya atas sang nasib yang kini tidak akan bisa lagi
merenggut kebahagiannya. (Hujan, Yeni Puspita)

Tema penggalan cerpen tersbut adalah …..


A. sesuatu yang jauh tidak akan ada pernah dekat
B. pasang surut nasib orang
C. nasib harus diperjuangkan
D. tidak menyerah pada nasib
E. kita harus menerima kenyataan hidup

24. Cermatilah kutipan cerpen berikut!…


Dari Jakarta yang sangat panas, penuh gedung pencakar langit, penuh polusi, dan juga
gudangnya copet. Kini, aku berada di Ra’as, sebuah pulau yang kecil sebelahnya Madura. Di
Ra’as sangat primitif sekali, mulai dari Jalan Makadam sampai dengan bangunan rumah.
Sepengetahuanku, tak ada yang namanya bangunan rumah tingkat di sana.
Kutipan cerpen di atas dibuka dengan cara ….
A. mendeskripsikan suasana
B. mendeskripsikan orang
C. mendeskripsikan tempat
D. mendeskripsikan waktu
E. mendeskripsikan objek

25. Bacalah kutipan cerpen berikut!


“Ya, “kata Grela, “Orang Gipsy bagian dari sejarah.” Dalam pandangan ayahnya yang untuk
sesaat semakin kelam, Grela memalingkan mukanya dan memandang keluar jendela. Gelap
semakin menjadi semakin pekat. Ada kesepakatan untuk tidak boleh membicarakan hal-hal
yang hilang: sejarah yang mengalir dalam darah, sungai, tanah subur di tepi sungai, rumput,
daun-daun birke yang gugur. Orang tidak juga berbicara tentang pengetahuan ….
Perasaan Grela yang terkandung dalam cuplikan cerpen di atas adalah ….
A. sedih dan tertekan
B. pasrah dan penuh harapan
C. putus asa dan dendam
D. cemas dan dendam
E. marah dan benci
26. Perhatikan kutipan cerpen di bawah ini!
Malam hari seperti biasanya, gadis yang akrab dipanggil Aisyah ini meletakkan tangannya di
depan jendela kamarnya. Wajahnya sadari tadi menghadap ke langit yang bertaburan ribuan
bintang dan…
“kreet…” bunyi pintu kamarnya terbuka sontak Aisyah langsung memalingakan wajahnya ke
arah pintu tersebut. Di sana sudah berdiri seorang gadis sebanyanya sedang tersenyum.
“Aisyah! Besok kamu ikut ya ke pesisir pantai” ucap gadis itu yang ternyata adalah Aurel.
Dia adalah sahabat dekat Aisyah. Penampilanya tidak begitu tertutup. Ia berpakaian rok
mekar sampai menutupi mata kakinya. Lengan baju hanya sampai sikunya. Dan rambut Aurel
dikuncir satu laksana mirip ekor kuda.
“hm… Buat apa aku kesana Rel?”. Tanya Aisyah.
“ya… Kamu bisa refresh otak kamu dan bisa bermain dengan alam” jawab Aurel dengan
meyakinkan Aisyah.
“aku bisa refresh otak ku dengan membaca lantunan ayat suci al-qur’an, dan berkunjung ke
masjid jika ingin bermain dengan alam,” ucap Aisyah dengan panjang lebar.
“iya sih… Tapi kamu ikut dong aku besok. Please!” pinta Aurel dengan menunjukkan raut
muka yang penuh permohonan.
“ya sobat ku!.” terang Aisyah yang menerima ajakan Aurel
Girang Aurel dengan memeluk Aisyah.(Bingkai Cadar Ungu)

Tokoh Aisyah digambarkan dalam….


A. Gambaran fisisk tokoh
B. Jalan pikiran tokoh
C. Percakapan antar tokoh
D. Penuturan penulis langsung
E. Lingkungan sekitar tokoh

27. Cermati kutipan berikut!


Karena terlalu banyak variasi, mobil Pian tidak sempat sampai di pecenongan. Agaknya
pecenongan juga sudah sepi. Di samping itu, Pian sendiri sudah lupa mau ke mana. Setelah
putar-putar nabrak sana nabrak sini, entah berapa korban yang jatuh, mobilnya mulai batuk-
batuk. Periksa punya periksa rupanya bensinnya mulai habis.
Kalimat yang digarisbawahi merupakan ciri kalimat yang menggunakan majas …
A. Simile
B. Personifikasi
C. Metafora
D. Perbandingan tidak langsung
E. Sinekdok

28. Ruang pameraan itu tidak begitu penuh dikunjungi orang hingga tempat yang kecil itu tak
hendak meledak. Berulang kali Pri melayangkan pandangannya ke sudut sana. Pokoknya, gadis
itu punya pesona tersendiri, punya daya tarik tersendiri, punya magnet yang bisa mengajak
mata untuk selalu menatapnya. Sebenarnya sih, sederhana saja penampilanya. Tetapi ia tampak
istimewa dengan pakaian seragam seperti itu.
Gaya bahasa yang paling menonjol dalam kutipan paragraf di atas adalah …
A. Simile
B. Personifikasi
C. Metafora
D. Hiperbola
E. Sinekdok

29. Perhatikan kutipan berikut!


Kali ini, untuk menggarap batik pesanan lelaki itu, ia memilih saat malam buta di sebuah
kamar berhias sarang laba-laba. Kamar penyimpan langut dan kemelut. Sebelumnya, hampir
lima tahun pintu kamar itu dibiarkan terkatup serupa kabisuan mulut disumpal ujung selimut.
Makna kata langut dan kemelut dalam kutipan tersebut menyimbolkan ….
A. Kesedihan dan penyesalan
B. Kehilangan dan kesedihan
C. Kehampaan dan kesendirian
D. Kesedihan dan penderitaan
E. Kehampaan dan kesepian

30. Bacalah paragraph berikut!


….tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan.
Ompi yakin, masa itu pasti akan datang. Dan, ia menunggu dengan hati yang disabar-sabarkan.
Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti merupa jadi kenyataan.
Dia yakin itu bahwa Indra Budiman-nya akan mendapat nama tambahan dokter di muka
namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya.
Ketika Ompi mulai mengangankan nama dambaannya itu, diambilnya kertas dan potlot
ditulisnya nama anak-anak, Dr. Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali. Ia yakinkan
kepada para tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai itu.
(A.A. Navis, anak kebanggaan)

Amanat yang terkandung dalam penggalan prosa di atas adalah….


A. Janganlah terlalu yakin dengan angan-angan sendiri.
B. Cita-cita orang tua akan tercapai kalau didukung oleh anaknya.
C. Cita-cita pasti tercapai kalau dilandasi keyakinan akan keberhasilannya.
D. Asal kita yakin, pengaruh dari orang lain tak ada artinya.
E. Hendaklah kita yakin dengan apa yang kita cita-citakan.

3. Kunci Jawaban Soal Ulangan


Kunci jawaban soal ulangan cerpen

Kunci Kunci Kunci


No Jawab No Jawab No Jawab
1 E 11 D 21 E
2 B 12 B 22 D
3 C 13 B 23 E
4 C 14 D 24 A
5 C 15 B 25 A
6 D 16 A 26 C
7 D 17 E 27 B
8 B 18 E 28 D
9 A 19 E 29 D
10 B 20 B 30 E
Lampiran 3
RINGKASAN MATERI CERPEN
A. Definisi Cerpen
Sumardjo (2007: 202) mendefinisikan bahwa cerita pendek atau cerpen adalah fiksi
pendek yang selesai dibaca dalam “sekali duduk”. Cerita pendek hanya memiliki satu arti,
satu krisis, dan satu efek untuk pembacanya.
Cerpen merupakan suatu cerita fiksi yang di dalamnya hanya menggungkapkan satu
kejadian atau permasalahan yang dialami oleh tokoh dalam cerita yang diceritakan melalui
suatu jalinan cerita yang runtut.

B. Unsur Intrinsik Cerpen


a. Tema
Tema merupakan Inti atau ide dasar sebuah cerita. Melalui ide dasar itulah cerita
dibangun oleh pengarangnya dengan memanfaat-kan unsur-unsur intrinsik seperti plot,
penokohan, dan latar. Tema merupakan pangkal tolak pengarang dalam menceritakan
dunia rekaan yang diciptakannya.

b. Alur (plot)
Alur (plot) merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan
sebab-akibat. Secara umum, jalan ceritanya terdiri atas bagian- bagian berikut:
1) Tahap situation (penyituasian): penggambaran/ pengenalan situasi (latar) dan tokoh
cerita.
2) Tahap generatingi circimatances (pemunculan konflik): adanya peristiwa yang
mnyulut konflik.
3) Tahap rising action (peningkatan konflik): konflik pada tahap sebelumnya semakin
berkembang.
4) Tahap climax (Klimaks): konflik/ pertentangan mencapai titik puncak
5) Tahap denouement (penyesuaian); tahap ini berisi penyesuaian konflik yang terjadi.
Pembagian Alur meliputi:
1) Alur lurus/ maju (progresif)
2) Alur sorot-balik/ flash back (regresif)
3) Plot campuran

c. Tokoh dan Penokohan


Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam cerita sebagai pelaku cerita.
1. Tokoh berdasarkan macamnya:
Ø Tokoh utama
Ø tokoh tambahan
2. Tokoh berdasarkan sifatnya:
Ø Tokoh protagonis
Ø Tokoh Antagonis

d. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter
tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh tersebut,
pengarang dapat menggunakan teknik sebagai berikut.
Ø Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang.
Ø Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
a. penggambaran fisik dan perilaku tokoh,
b. penggamabaran lingkungan kehidupan tokoh,
c. penggambaran tata kebahasaan tokoh,
d. pengungkapan jalan pikiran tokoh,
e. penggambaran oleh tokoh lain.

e. Sudut Pandang (point of view)


Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang ini
terdiri atas dua macam:
Ø Berperan langsung sebagai orang pertama, atau sebagai tokoh yang terlihat dalam
cerita yang bersangkutan.
Ø Hanya sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.

f. Latar (setting)
Latar (setting) adalah keadaan tempat, waktu, suasana berlangsungnya suatu cerita, dan
latar sosial. Latar tersebut bisa bersifat faktual atau imajiner (khayal).
Keterangan:
Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial
masyarakat yang diceritakan , misalnya kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,
keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap.
g. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang ingin disampaikan pengarang
kepada pembaca melalui karyanya.
Amanat biasanya tersimpan rapat dan disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi
cerita. Oleh karena itu, untuk menemukarinya, tidak cukup dengan membaca dua atau tiga
paragraf, melainkan harus membacanya sampai tuntas.
h. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara pengerang mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan yang
diolah sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah kesan bagi pembaca.
Pada hikayat gaya bahasa yang digunakan bersifat statis, yaitu biasanya menggunakn
ungkapan arkais (kilse/kuno) seperti syahdan, hatta, alkisah, pada suatu hari dll. Majas
masih biasa digunakan secara baku dan konsisten.
i. Dialog
Dialog dalam sebuah cerpen menjadi suatu bagian yang penting. Informasi yang
disampaikan dalam cerpen akan menjadi lebih kuat apabila diwujudkan dalam bentuk
dialog. Dengan dialog dapat diungkapkan watak atau perangai tokoh, mengembangkan
cerita, mengembangkan konflik, dan menghindarkan pembaca dari kejenuhan.

C. Unsur Ekstrinsik Cerpen


1) Latar belakang pengarang
2) Kondisi masyarakat saat hikayat diciptakan
3) Nilai-nilai yang dianut pengarang. Nilai-nilai yang terkandung dalam naskah sastra
tersebut, di antaranya nilai moral, nilai sosial, nilai agama, nilai pendidikan, nilai
estetika.

D. Ciri-ciri Cerpen
1) Mempunyai satu jalan cerita yang menjadi fokus utama (alur sederhana)
2) Bersifat padat, singkat , dan intensif, yaitu ceritanya singkat, tidak berbelit-belit, serta
tidak melibatkan tokoh yang banyak dalam satu masalh.
3) Isinya lebih pendek dari pada novel
4) Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang
5) Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkungan relatif terbatas.
6) Tema dan nilai-nilai kehidupan yang relatif sederhana.
Lampiran 4

Lembar Kerja 1

MENEMUKAN ISI DAN NILAI KEHIDUPAN DALAM TEKS HIKAYAT

1. Bacalah Teks Hikayat berikut ini!


HIKAYAT SI MISKIN DAN MARAKARMA

Kisah dimulai ketika seorang raja keinderaan terkena sumpah Batara Indera. Raja
dan istrinya menjadi miskin dan hidup sengsara dalam hutan di negeri antah berantah yang
dikuasai oleh seorang raja bernama Indra Dewa. Kedua pasangan tersebut sering disebut
sebagai si miskin yang setiap hari selalu mendapat siksaan dan penganiayaan dari
penduduk setempat, seperti: melempari batu.
Beberapa tahun kemudian, Si Miskin dan Istri diberikan momongan seorang anak laki
– laki yang bernama Marakarma yang artinya anak dalam kesukaran. Dia adalah anak
semata wayang si miskin dan istri sehingga dirawat dengan penuh kasih sayang. Suatu hari,
si miskin menggali tanah dan menemukan tanjau yang berisi emas yang bisa digunakan
hingga ke anak cucunya. Dengan kuasa Allah, pada tempat tersebut beridiri sebuah
kerajaan lengkap yang diberi nama Puspa Sari.
Setelah berdirinya kerajaan, Mereka kemudian berganti nama menjadi Maharaja
Indera Angkasa dan istrinya berganti nama menjadi Tuan Puteri Ratna Dewi. Kebahagian
mereka bertambah dengan kehadiran seorang anak perempuan bersana Nila Kesuma.
Dengan kehidupan yang lebih baik, mereka tidak luput dari kejahatan orang sekitar mereka.
Seperti yang dilakukan oleh Maharaja Indera Dewa yang sangat iri dengan negeri puspa
sari dan kebaikan hati rajanya. Dia melakukan rencana jahat kepada keluarga Raja Indera
Angkasa.
Ahli nujum terperangkap bujukan Raja Indera Angkasa, dengan menyampaikan
ramalan palsu bahwa kedua anak Maharaja Indera Dewa hanya akan mendatangkan celaka
bagi orang tuanya. Akibatnya, kedua anak tersebut di minta pergi dari Negeri Puspa Sari.
Tak butuh waktu lama, Negeri Puspa Sari turut hancur dan raja ataupun ratu hidup miskin
kembali.
Keduanya berlari ke hutan. Marakamah di sangka sebagai seorang pencuri, dan
dibuang kelaut. Sedangkan Nila Kesuma ditemukan oleh Raja Mengindera Sari dan telah
menjadi istrinya yang kemudian berganti nama menjadi Mayang Mengurai. Nasib
Marakarma yang terhanyut hingga ditelan oleh ikan nun mempertemukannya dengan
Cahaya Chairani dan Nenek Kabayan.
Marakamah hidup bersama Nenek Kabayan dengan menjual bunga dan bertemu
kembali dengan istrinya Cahaya Chairani. Ia juga mengetahui Putri Mayang sebagai adik
kandungnya berkat cerita Nenek Kabayan. Segera Marakamah menemui adiknya dan pergi
ke Negeri Puspa Sari untuk menemui ibunya yang masih hidup menderita sebagai pemungut
kayu.
Marakarma meminta kepada Dewa untuk mengembalikan Negara Puspa Sari seperti
sediakala. Kesaktian Marakarma dapat mengalahkan serangan dari Negeri Antah Berantah
yang dengki melihat kemakmuran Negeri Puspa Sari. Marakarma menjadi raja di
Palinggam Cahaya (negeri mertuanya) dan keluarganya hidup bahagia di Negeri Puspa
Sari.

(sumber: https://sekolahnesia.com/contoh-teks-hikayat/)

2. Tuliskan isi cerita Hikayat Si Miskin dan Marakarma di atas secara singkat!
3. Tentukanlah nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut dan berikan bukti yang
mendukungnya!
No. Pernyataan Nilai Bukti yang Mendukung
Kehidupan
1. Paragraf 1
2. Paragraf 2
3. Paragraf 3
4. Paragraf 4
5. Paragraf 5
6. Paragraf 6
7. Paragraf 7
Lembar Kerja 2

MEMBANDINGKAN KARAKTERISTIK DAN UNSUR INTRINSIK

HIKAYAT DAN CERPEN

1. Carilah satu buah teks hikayat dan satu buah teks cerpen!
2. Bandingkan Karakteristik dan Unsur Instrinsik HIkayat dan Cerpen yang kalian baca dengan
mengisi tabel berikut ini!
No Unsur yang Cerpen Hikayat
Dibandingkan
1. Kepengarangan
2. Bahasa yang
digunakan
3. Tema
4. Tokoh dan
penokohan
5. Plot/Alur
6. Latar/setting
7. Sudut Pandang
8. Amanat
Lembar Kerja 3

MENGUBAH TEKS HIKAYAT MENJADI TEKS CERPEN

1. Carilah satu cerita hikayat dari berbagai sumber!


2. Baca dan pahami isi dan alur ceritanya!
3. Ubahlah hikayat tersebut ke dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan kaidah
kebahasaan yang tepat!

Anda mungkin juga menyukai