Anda di halaman 1dari 26

Nama : Naufal Erlangga Putra

NIM : A310210004
Kelas : 4A
Matkul : PERENCANAAN PEMBELAJARAN

MODUL AJAR SMP KELAS 7


1. Fase :D
2. Elemen : Membaca dan Memirsa
3. CP : Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari berbagai jenis teks misalnya teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi, dan
esksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat
dan tersirat.

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul
1. Nama Penyusun : Naufal Erlangga Putra
2. Institusi : SMP NEGERI 2 JUWANA
3. Jenjang Sekolah : SMP
4. Kelas : 7 (Tujuh)
5. Fase :D
6. Tahun Ajaran : 2023/2024
7. Alokasi Waktu : 6 JP
B. Kompetensi Awal
1. Pengetahuan atau Keterampilan
a) Peserta didik sudah membaca berbagai tipe teks fiksi dan non fiksi
b) Materi yang disampaikan guru, peserta didik diharap sudah membaca teks fiksi
dan non fiksi
2. Materi yang harus dipahami sebelum mempelajari materi teks fiksi dan non fiksi adalah
pengungkapan kejadian-kejadian yang aneh, peristiwa yang tidak mungkin terjadi
didunia nyata. Serta hal-hal yang bersifat unik dan ajaib
C. Profil Pelajar Pancasila
Peserta didik berkhebinekaan global, mandiri dan berfikir kreatif dalam menggambarkan
kejadian-kejadian aneh, peristiwa yang tidak mungkin terjadi didunia nyata dan bersifat
ajaib
D. Sarana dan Prasarana
1. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Power point
3. Video pembelajaran
4. Laptop
5. Proyektor
6. Alat tulis
7. Internet
E. Target Peserta Didik
Peserta didik tidak ada kesulitan dalam memaparkan objek atau peristiwa secara terperinci
sehingga pambaca seolah-olah dapat merasakan langsung
F. Model Pembelajaran
 Pembelajaran Luring (Tatap Muka)
 Model Pembelajaran Discovery Learning

PENDAHULUAN

NO Kegiatan Durasi
1. Guru membuka kelas dengan ucapan salam, berdoa yang menunjukkan 10 menit
Profil Pelajar Pancasila yang religius
2. Guru menanyakan kabar kepada peserta didik
3. Guru mengingatkan siswa untuk menerapkan protokol kesehatan
4. Guru memberi motivasi kepada peserta didik yang berhubungan dengan
materi sekarang
5. Guru mengecek kehadiran peserta didik
6. Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
manfaat pembelejaran
7. Guru menghubungkan materi lalu dan materi sekarang, dengan cara
tanya jawab kepada peserta didik
8. Guru memberi pertanyaan pemantik kepada peserta didik dan
menyampaikan tujuan pembelajaran
9. Guru membuat kelompok di kelas menjadi beberapa kelompok kerja

KEGIATAN INTI

Sintaks Model Kegiatan Durasi


Pembelajaran
Orientasi pada 1. Guru memberikan materi dan cerita fiksi yang 60 menit
Masalah berjudul “Asal-usul Gunung Tugel”
2. Peserta didik mengamati materi cerita yang
berjudul "Asal-usul Gunung Tugel" yang
dipaparkan guru
3. Peserta didik berdiskusi bersama guru untuk
membahas hal-hal yang perlu diambil dari cerita
yang dipaparkan
4. Peserta didik memahami lebih dalam setelah
diskusi
Mengorganisasikan 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
Peserta Didik kelompok, perkelompok berisi 5 peserta didik
2. Peserta didik diberi LKPD yang dibagikan guru
untuk dikerjakan
3. Peserta didik mencermati LKPD membaca
struktur yang terdapat dalam cerita
4. Peserta didik mendapatkan pertanyaan pemantik
untuk membaca dan memirsa pesan moral yang
terkandung dalam cerita.
Membimbing 1. Secara kelompok peserta didik mendiskusikan
Penyelidikan mengenai apa pesan moral yang terkandung
Individu atau dalam cerita
Kelompok 2. Seacara kelompok peserta didik mulai mencari
pesan moral apa yang terkandung
Pengembangan dan 1. Perwakilan Kelompok membacakan hasil
Penyajian Hasil diskusi kelompok
2. Guru memberi evaluasi dan memberikan
masukan
3. Peserta didik diberi stimulus untuk ikut
memberi apresiasi kepada peserta didik yang
berperan aktif

PENUTUP

NO Kegiatan Durasi
1. Guru menyimpulkan dan merefleksi materi yang diajarkan 10 menit
2. Peserta didik melakukan refleksi
3. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya
4. Guru memberikan pekerjaan rumah
5. Guru menutup pembelejaran dengan doa dan salam
Lembar Kerja
Peserta Didik

Oleh :

Naufal Erlangga Putra


LKPD

Berikut beberapa pertanyaan


mengenai cerita fantasi!

1. Apa yang kamu ketahui mengenai cerita


fantasi?
2. Didalam cerita fantasi terdapat
strukturnya, sebutkan struktur yang ada
dalam cerita fantasi!
3. Pada cerita fantasi biasanya menceritakan
tentang magic, supranatural dll, coba
sebutkan salah satu contoh teks fiksi
cerita fantasi!

2
LKPD

Petunjuk Pengerjaan LKPD

Cantumkan Identitas diri kalian pada halaman pertama LKPD


ini.
Lakukan setiap langkah kerja yang ada pada LKPD dengan
hati-hati.
Setiap Kegiatan dalam LKPD sudah dilengkapi dengan
langkah-langkah pengerjaannya.
Kerjakan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
Jika ada yang belum dipahami, kalian dapat bertanya kepada
guru.
Jika telah selesai mengerjakan, kalian dapat mengumpulkan
hasil LKPD yang sudah dilengkap pada guru.

3
LKPD

KEGIATAN KELOMPOK

Peserta didik diharap membaca dan mencermati materi


1 yang sudah diberikan oleh guru yaitu mengenai cerita
fantasi fiksi yang berjudul “Asal-usul Gunung Tugel”

Setiap kelompok diharap dapat mendiskusikan dan


mengerjakan tugas. Berikut pembagian tugas :
Setiap kelompok mencermati cerita fiksi
2 Selanjutnya kelompok membacakan kembali cerita
yang diberikan
Setiap kelompok membuat Kesimpulan serta makna
yang dapat diambil dari dalam cerita

Pengerjaan tugas dibatasi waktu sekitar 30 menit.


3
Silahkan kelompok mengerjakan tugas yang diberikan

Setelah tugas dikerjakan, perwakilan kelompok diharap


4
mempresentasikan hasil diskusi kelompok

5
LKPD

KEGIATAN INDIVIDU

1 Peserta didik diharap membaca materi yang diberikan

Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan :


1. Tuliskan dan bacakan cerita fantasi fiksi yang kalian
ketahui
2 2. Setelah menuliskan cerita fantasi fiksi selanjutnya
cantumkan juga tokoh, watak, dan keajaiban
3. Silahkan cari tokoh didaerah kalian yang dituakan
menjadi leluhur daerah kalian

3 Pengumpulan data silahkan dikumpulkan minggu depan

5
LKPD

PENUGASAN

1. Setelah kelompok dan individu mengerjakan tugas yang

diberikan silahkan dibaca dan dicari kesimpulan

2. Silahkan itu buat laporan atau makalah dari tugas yang sudah

dikerjakan

4
TEKS FIKSI
CERITA FANTASI
Oleh : Naufal Erlangga Putra
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembelajaran antara lain sangat ditentukan oleh peran guru
dalam menyusun perencanaan pembelajaran. Salah satu proses perencanaan
pembelajaran yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran yang akan
dijalankan guru diwujudkan dalam bentuk Modul Ajar. Dalam Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 disebutkan bahwa, setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun Modul Ajar secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
serta perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Mawardi, 2019).
Salah satu indikator RPP yang berkualitas adalah aktivitas guru membuat
tujuan pembelajaran sesuai konsep pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Tujuan
pembelajaran minimal dapat memungkinkan seseorang untuk memiliki kemauan
belajar dan meningkatkan keterampilan (Brown & Green, 2016: 7 dalam Budiastuti,
2021). Di dalam sebuah pembelajaran seorang guru harus mempunyai struktural
dalam mengajar. Struktural atau komponen tersebut meliputi Modul Ajar, LKPD,
Materi Pembelajaran, dan juga Evaluasi Pembelajaran.
Dari beberapa komponen tersebut modul ini akan membahas salah satu
komponen yaitu Materi Ajar atau Bahan Ajar. Bahan ajar atau Materi ajar adalah
separangkat atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode
pembelajaran, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu
mencapai kompetensi atau sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo
dan jasmadi dalam Magdalena, 2020).
Modul ini berisikan mengenai materi ajar yang mempunyai CP Elemen
Membaca di SMP Kelas 7 yang menuntut peserta didik untuk mampu membaca dan
memirsa serta memahami suatu materi yang disampaikann. Modul ini menyampaikan
mengenai materi ajar teks fiksi cerita fantasi kelas 7 SMP. Materi tersebut akan
dikaitkan dengan kebahasaan serta makna yang tertera pada cerita fantasi. Melalui
modul ini guru diharapkan mampu memfasilitasi peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran yaitu membaca teks fiksi cerita fantasi dan bisa mengambil
makna serta pelajaran dari cerita fantasi yang dipaparkan dan diharapkan peserta
didik mampu mencari serta menelaah cerita fantasi yang ada didaerahnya masing-
masing.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Materi ajar ini dikhususkan untuk kelas 7 SMP dengan CP Elemen
Membaca Teks Fiksi Cerita Fantasi. Capaian Pembelajaran pada modul
ini yaitu :
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan dari teks fiksi cerita fantasi dari teks
visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan
tersirat.
Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan
simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks
visual dan audiovisual.
Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada teks.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai
topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran pada modul ini dikhususkan untuk kelas 7 SMP
dengan CP Elemen Membaca Teks Fiksi Cerita Fantasi. Tujuan
Pembelajaran pada modul ini yaitu :
1. Peserta didik mampu menjelaskan unsur intrinsik yang mendukung
pada teks fiksi cerita fantasi
2. Peserta didik mampu menjelaskan perubahan sikap tokoh pada teks
fiksi cerita fantasi dengan bukti-bukti yang sesuai
3. Peserta didik mampu mengungkapkan makna tersurat dan tersirat
dari teks fiksi cerita fantasi yang dibaca dengan menunjukkan bukti-
bukti yang mendukung
4. Peserta didik mampu menginterpretasikan bagian dari teks fiksi
cerita fantasi berbentuk visual yang menunjukkan simpati, kepedulian,
dan empati
D. PETUNJUK PEMBAGIAN MODUL
Berikut dibawah ini beberap hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan modul ini :
Peserta didik diberi contoh teks fiksi cerita fantasi. Contoh
dapat diambil dari modul ini, dapat pula dari berbagai sumber
lainya
Selanjutnya peserta didik membuat kelompok satu kelompok
berisikan 5 orang
Setiap kelompok diharap dapat mendiskusikan serta
mengumpulkan data dari teks yang ada
Peserta didik akan membuat kesimpulan dari cerita yang
diberikan mulai dari unsur intrinsik dan juga makna yang
tersirat
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi per kelompok dan
kelompok lain memberikan komentar
Peserta didik diberi latihan soal dan mengerjakanya
BAB 2
MATERI TEKS FIKSI "CERITA FANTASI
A. PENGERTIAN CERITA FANTASI
Cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, latar,
atau tema yang derajat kebenarannya diragunakan, baik menyangkut
(hampir) seluruh maupun hanya sebagian cerita (Nurgiyantoro,
2012:295). Dalam sumber yang sama, cerita fantasi menurut Huck dkk
adalah cerita yang memiliki makna lebih dari sekedar yang dikisahkan.
Cerita fantasi bukan hanya cerita yang berkisah dengan tokoh tokoh
supranatural yang lazim muncul pada cerita masa lalu pada cerita masa
lalu, tetapi juga dapat melibatkan tokoh dan kehidupan modern. Cerita
fantasi menciptakan dunia imajinatif yang diciptakan sendiri oleh
pengarang cerita.
Kosasih (2018, hlm.241) mengemukakan “cerita fantasi merupakan
cerita yang sepenuhnya dikembangkan berdasarkan khayalan, fantasi,
dan imajinasi.” Seperti sebelumnya dijelaskan, karena cerita fantasi
banyak menggunakan khayalan maka kreativitas peserta didik dapat
dikembangkan dalam pembelajaran menyajikan gagasan untuk cerita
fantasi di sekolah.
B. CIRI-CIRI CERITA FANTASI
Ciri-ciri cerita fantasi adalah sebagai berikut :
Memiliki ide cerita yang tidak dibatasi oleh realita atau
kenyataan dunia (bersifat fiksi).
Tema dalam cerita fantasi adalah magic (sihir), supernatural
atau futuristik.
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis dan tidak
dibatasi realitas atau kehidupan nyata.
Di dalam cerita fantasi biasanya banyak terdapat keanehan
seperti sihir, makhluk ajaib, maupun sesuatu yang misterius.
Penggunaan latar dapat menembus ruang dan waktu.
Terdapat tokoh yang memiliki keunikan tersendiri, seperti
memiliki kekuatan super untuk menyelamatkan dunia.
C. STRUKTUR CERITA FANTASI
Cerita fantasi memiliki struktur teks tersendiri, yang dapat
menunjukkan bahwa cerita tersebut merupakan ceritafantasi.
Biasanya dalam cerita fantasi mengandung unsur-unsur yang tidak
mungkin ada di dunia nyata. Struktur teks cerita fantasi masih
sama teks narasi umumnya. Adapun struktur teks cerita fantasi
menurut Kemendikbud (2017, hlm.54), yaitu sebagai berikut :
Orientasi
Orientasi merupakan bagian yang mengenalkan latar, tokoh, dan
kisah, baik dari segi waktu, tempat maupun peristiwa. Orientasi
juga biasa digunakan untuk menata berbagai adegan dan
menjelaskan hubungan antar tokoh.
Komplikasi
Bagian di mana konflik mulai muncul. Konflik adalah
pertentangan atau kesukaran-kesukaran bagi tokoh utama.
Komplikasi menjelaskan bagaimana sebab-akibat konflik yang
terjadi antar tokoh. Bagian ini akan bergradasi memuncak hingga
mencapai klimaks.
Resolusi atau penyelesaian masalah.
Bagian ini adalah penyelesaian dari berbagai konflik yang terjadi.
Resolusi juga dapat menjadi pernyataan akhir terhadap kondisi
yang dialami oleh tokoh utamanya. Catatan: Di antara ketiga
struktur utama di atas, pengarang dapat menyisipkan beberapa
struktur lain, seperti abstraksi atau gambaran umum, klimaks atau
puncak ketegangan, dan terakhir koda atau penutup cerita yang
berisi amanat.
D. KAIDAH KEBAHASAAN CERITA FANTASI
Terdapat 6 ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi, yaitu
Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang
penceritaan. (contoh: aku,mereka, dia, dikau, engkau, Quen,
Angel Biru).
Penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi
latar (tempat, waktu, dansuasana),
Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna
khusus. Contoh: Monster itu bekaki empat, Langkah seribunya
penuh dengan keberanian, Semakin mendekat semakin melawan.
Kata sambung penanda urutan waktu Kata sambung urutan
waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba,
ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung
uruan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau
perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
1. Sebelum Alien itu datang langit mendung
2. Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin
3. Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.
Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan. Penggunaan
kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan
cerita (memulai masalah). Contoh:
a. Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan petamanya
b. Ditengah pesta datanglah preman-preman itu
c. Tanpa kuduga, cermin ajaib berpindah tempat
Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita.
E. LANGKAH-LANGKAH MENCERITAKAN KEMBALI CERITA FANTASI
Banyak cerita fantasi yang dapat kamu baca. Setelah kamu
membaca cerita fantasi, kamu dapat menceritakan kembali cerita
fantasi secara tertulis dan lisan.
1. Penyampaian Kembali Isi Cerita Fantasi secara Tertulis Cara
mudah untuk menulis kembali sebuah cerita fantasi secara tertulis
sebagai berikut.
Membaca cerita fantasi dengan saksama.
Menentukan peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita
fantasi.
Mengembangkan peristiwa-peristiwa tersebut menjadi sebuah
cerita fantasi dengan kalimat sendiri.
2. Penyampaian Kembali Isi Cerita Fantasi secara Lisan Isi cerita
fantasi dapat diceritakan secara lisan. Sebelum bercerita, kamu
harus memahami unsur-unsur intrinsik cerita fantasi yang
bersangkutan. Perhatikan cara menceritakan kembali cerita fantasi
berikut :
Membaca keseluruhan kisah atau peristiwa dalam cerita fantasi.
Kamu harus membaca atau mendengarkan dengan saksama
pembacaan cerita fantasi. Sebaiknya, kamu membaca atau
mendengarkan cerita fantasi dari awal hingga akhir, jangan
sepenggal-penggal. Jika membaca atau mendengarkan cerita
fantasi sepenggal-penggal, kamu tidak dapat memahami isi
cerita fantasi secara utuh.
Mencatat tokoh-tokoh dalam cerita fantasi Cerita fantasi
memiliki beberapa tokoh. Tokoh-tokoh dalam cerita fantasi
terdiri atas tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Cerita
fantasi menampilkan kisah dari tokoh yang dapat dijadikan
suatu nasihat atau pendidikan dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.
Mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam cerita fantasi
Peristiwa-peristiwa penting akan menunjukkan tahap-tahap
alur. Peristiwa dalam cerita fantasi disebut kejadian. Peristiwa
merupakan sesuatu yang terjadi, dialami, dan mengandung
tindakan dari tokoh. Kalimat-kalimat yang menunjukkan
peristiwa merupakan kalimat yang mengandung tindakan tokoh.
Banyak peristiwa ditampilkan dalam cerita fantasi, tetapi tidak
semua peristiwa tersebut berfungsi sebagai pendukung alur.
Oleh karena itu, peristiwa-peristiwa dalam cerita fantasi
dibedakan menjadi peristiwa fungsional, kaitan, dan acuan.
Mencatat latar cerita fantasi Cerita fantasi menyajikan tempat,
waktu, dan suana cerita. Keterangan tempat dalam cerita
fantasi misalnya di kerajaan, di hutan, di laut, di sekolah, di
kantor, atau di jalan. Sementara itu, keterangan waktu pada
cerita fantasi, misalnya pada suatu hari, hari Minggu, malam
hari, atau pagi hari, bahkan periode sejarah singkat.
Keterangan suasana misalnya sepi, ramai, sedih, atau gembira.
Menceritakan kembali cerita fantasi berdasarkan tokoh,
peristiwa, dan latar yang telah dicatat. Cerita fantasi yang telah
dibaca dapat diceritakan kembali dengan memahami cerita,
tokoh, latar dan peristiwa-peristiwa yang telah dicatat.
Ceritakan isi cerita fantasi dengan menggunakan kalimatmu
sendiri. Namun, nama, latar, dan peristiwa pada cerita fantasi
tidak boleh diubah.
Memperhatikan penampilan dan gerakan tubuh Cerita fantasi
yang telah dibaca dapat diceritakan isinya dengan gaya yang
tidak dibuat-buat. Gunakan gerakan tubuh yang lain (wajah,
mata, lengan) untuk mendukung cerita. Akan tetapi, ingat
jangan menggunakan gerakan tubuh berlebihan (over acting).
Memperhatikan intonasi, irama, artikulasi, dan lafal. Cerita
fantasi yang telah kamu baca dapat kamu ceritakan kepada
orang lain dengan menggunakan intonasi, irama, artikulasi, dan
pelafalan jelas. Intonasi, irama, artikulasi dan pelafalan
bertujuan memperkuat isi cerita.
Menceritakan bagian pembuka, inti, dan penutup secara urut.
Kamu harus menceritakan isi cerita fantasi secara runtut.
Jangan menceritakan isi cerita fantasi secara sepenggal-
penggal. Penceritaan isi cerita yang tidak runtut dapat
menyebabkan jalan cerita berbeda dengan cerita fantasi yang
dibaca.
Mengakhiri dengan penutup cerita santun Setelah selesai
menceritakan isi cerita fantasi kepada orang lain, jangan lupa
menutup cerita. Kamu dapat menutup cerita dengan
menyampaikan amanat atau nasihat dalam cerita fantasi. Sertai
ajakan jika nasihat itu pantas menjadi teladan. Sebaliknya,
sertai imbauan pelarangan jika perbuatan tokoh cerita tidak
pantas dicontoh.
LATIHAN SOAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat!
Bacalah kutipan teks cerita fantasi berikut ini untuk menjawab soal no 1-5

SEJARAH GUNUNG TUGEL


Dahulu kala ada sebuah desa yang bernama desa Babagan,Ndulas,
Bonagung. Desa terpencil ini terletak di wilayah Sragen sebelah barat sungai
Bengawan Solo. Di desa tadi ada sebuah salah satu keluarga yang hidupnya
serba kekurangan, yaitu Pak Joyo Kemis dan istrinya. Pak Joyo Kemis
mempunyai anak perempuan kembar satu bermama Monik dan yang satunya
lagi bernama Menik. Pak Joyo Kemis setiap hari pekerjaannya mencari kayu
bakar di hutan. Hasilnya dijual dan uangnya diberikan kepada istrinya untuk
kebutuhan hidup sehari - hari, ya mesti saja Pak Joyo Kemis tidak bisa
menyekolahkan anaknya, tetapi Pak Joyo kemis tidak pernah mengeluh
dengan kehidupannya.

1. Sebutkan bagian Orientasi pada kutipan teks diatas!


2. Apakah tema yang cocok untuk kutipan teks diatas?
3. Adakah kata-kata atau kalimat yang aneh pada kutipan teks diatas?
4. Sebutkan siapa saja tokoh yang ada pada kutipan teks diatas!
5. Dimanakah latar tempat pada kutipan teks diatas?
Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal no 6-10
Pada suatu hari Pak Joyo Kemis sekeluarga lagi enak-enaknya duduk –
duduk di halaman rumah menggelar tikar sambil makan singkong bakar, lagi
tengah asyik menikmati singkong tadi Pak Joyo Kemis berbicara dengan istrinya
ibunya menok dan Menik ? ..... Sebetulnya aku punya cerita yang menarik untuk
anak-anak. Kedua anaknya mendengar pembicaraan kedua orangtuanya tadi
merasa penasaran dan ingin tahu apa sebenarnya yang akan diceritakan oleh
bapaknya tadi, terus Menok merengek sambil merangkul Bapaknya dan lagi- lagi
Menik minta pangku sambil merayu bapaknya apa dong Pak ceritanya saya ingin
tahu. E iya Nak ? Sebentar dimakan dulu yok singkongnya ...? Terus sambil
tiduran Pak Joyo
Kemis tadi bercerita dan kedua anakya tadi asyik mendengarkan. Begini ya
Nak ? Dahulu kala di desa kita ini yang dinamakan desa Babagan, Ndulas,
Bonagung daerah Sragen ini pada umumnya rakyat hidup rukun dan damai. Pada
suatu hari datanglah beberapa orang pria yang tinggi besar konon katanya orang
itu adalah Poro Wali. Poro Wali tadi datang kesitu ingin menggali bendungan,
beberapa haru malam, bolak – balik, mondar – mandir bersama – sama mengusung
tanah tadi untuk membuat gunung. Genap sudah empat puluh hari lamanya
mereka membuat gunung tadi, terus Menok anak perempuannya tadi menyela
cerita bapaknya tadi, terus bagaimana Pak ... ? begini Nak ! Dulu didekat tempat
membuat gunung tadi ada rumah kecil yang ditempati oleh seorang janda dan cucu
satu-satunya perempuan. Janda tadi bernama Rebi dan cucunya bernama Rebiah.
Janda tadi hidupnya sangat miskin.
Pada suatu hari cucunya tadi ingin bermain di hutan dekat situ, sesampai di
hutan cucunya tadi melihat banyak sekali anak sebayanya sedang mengembala
ternak sambil bermain. Sedang asyiknya bermain dua anak yang sedang berlarian
tadi berhenti dan kaget. Melihat dua ekor ular lariangon sedang memadu kasih di
atas gunung tadi. Rebiah yang anaknya memang pendiam tiba – tiba bertemu
dengan seekor kera yang bernama Hanoman yang memang tempat tinggalnya di
Hutan Bonoroto, sebelah utaranya desa tadi, tak lama kemudian Hujan tiba
dengan sangat lebatnya dan disertai angin yang sangat kencang. Tentu saja anak –
anak tadi kebingungan mencari tempat untuk berteduh dan diantaranya ada dua
orang anak sedang masuk di dalam gua, setelah kedua anak tadi masuk tak lama
kemudian bibir gua tadi sedikit demi sedikit menutup.
Kejadian seperti tadi diketahui oleh Hanoman tadi, hampir tak
prcaya si kera tadi, dilihatnya berkali-kali hingga akhirnya si Hanoman
tadi habis kesabarannya dan marah dan dia mencari pohon bambu ori
dan dilincipi sampai runcing yang akhirnya untuk matoki bibir gua
yang menutup tadi e .... e jebul yang dipatoki tadi sebetulnya bibir ular.
Ular yang merasa terusik istirahatnya itu marah dan menggliat –
geliatkan tubuhnya hinggta ekornya yang besar tadi dilibaskan ke
puncak gunung tadi hingga puncak gunung tadi berhamburan, sebagian
keselatan terjadilah desa candi. Setelah itu Hanoman bertapa di gunung
Kendalisodo yang tempatnya di lereng Gunung Lawu. Maka gunung
yang puncaknya hilang tadi dinamakan Gunung Tugel.
Di wilayah Gunung Tugel tadi ada sendang yang berjumlah dua
dan sendang tadi sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat
sekitar desa Ndulas, Bonagung untuk mandi, minum dan mencuci setiap
harinya. Maka desa disekitar Gunung Tugel tadi hidupnya aman dan
tentram.

6. Apa ide cerita pada kutipan teks diatas?


7. Sebutkan tokoh yang kalian anggap unik pada kutipan teks diatas!
8. Tuliskan orientasi, komplikasi, dan resolusi yang terdapat pada
kutipan diatas!
9. Sebutkan ide pokok pada kutipan diatas!
10. Apa pelajaran yang dapat diambil dari kutipan diatas?
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, dwi. 2020. MODUL AJAR Materi Ajar : Teks Fantasi .
SIMPKB Guru Berbagi.

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN


PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA .2022 .
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase A-Fase
F Untuk SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan
SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C.

Budiastuti, P., Soenarto, S., Muchlas, M., & Ramndani, H. W. (2021).


Analisis tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar pada rencana
pelaksanaan pembelajaran dasar listrik dan elektronika di sekolah
menengah kejuruan. Jurnal Edukasi Elektro, 5(1), 39-48.

Dewayani, Sofie. Dkk.. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia


Kelas VII. Jakarta:Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.

Effendi. 2012. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar.


Jakarta: PT. DuniaPustaka Jaya.

Kemendikbud. 2019. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,2021 Bahasa Indonesia buku
siswa SMP kelas VII.
Lestyarini, Beniati. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul
6 Genre Teks dalam Bahasa Indonesia. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Mawardi, M. (2019). Optimalisasi Kompetensi Guru Dalam


Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jurnal Ilmiah
Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran, 20(1), 69-82.

Setyaningsih, Eka, dkk. 2020. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS


Kelas VII. Yogyakarta:PT Penerbit

Subarna, Rakhma .2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP


Kelas VII . Jakarta:Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.

Subarna, Rakhma .2021. Buku Panduan Siswa Bahasa Indonesia SMP


Kelas VII . Jakarta: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.

Subarna, Rakhma, dkk. 2021.Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII.


Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.

Wahyudin, Ahmad. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia


Modul 2 Semantik dan Wacana. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai