Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 SIDOARJO


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas / Semester : VIII / Satu
Materi Pokok : Teks Cerita Pendek
Alokasi Waktu : 5 Pertemuan (10 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Sikap Spiritual
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi Sikap Sosial
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan deskripsial) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI-4 :Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengidentifikasi, memahami dan 4.1 Mengapresiasi cerita fiksi (wayang/
menganalisis struktur teks, unsur cerkak/ folklor) secara lisan dan tulis.
kebahasaan, dan pesan moral cerita fiksi
(wayang/ cerkak/folklor) secara lisan dan
tulis.
Indikator Pencapaian Kompetensi : Indikator Pencapaian Kompetensi :
4.1.1 Mengidentifikasi struktur teks cerita 4.1.1 Membaca indah cerita pendek
pendek 4.1.2 Merangkum isi cerita pendek
4.1.2 Menganalisis struktur teks cerita pendek 4.1.3 Menceritakan relevansi isi cerita
4.1.3 Menganalisis unsur kebahasaan cerita pendek dengan kehidupan sehari-hari
pendek
4.1.4 Menyimpulkan pesan moral cerita pendek

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama :
Setelah belajar tentang teks cerita pendek “Dea Kudu Bisa”, peserta didik dapat :
1. mengidentifikasi ciri-ciri teks cerita pendek secara umum dengan kreatif dan penuh
1
tanggung jawab
2. mengidentifikasi struktur teks cerita pendek “Dea Kudu Bisa” dengan tepat dan
percaya diri
3. mengkomunikasikan struktur teks cerita pendek “Dea Kudu Bisa” di depan kelas
dengan bahasa yang santun

Pertemuan Kedua :
Setelah belajar mengidentifikasi teks cerita pendek “Dea Kudu Bisa”, peserta didik dapat
:
1. menentukan struktur teks cerita pendek “Dea Kudu Bisa” dengan penuh tanggung
jawab
2. menganalisis struktur teks cerita pendek “Dea Kudu Bisa” dengan kreatif dan
kerjasama yang baik
3. mengkomunikasikan hasil analisis struktur teks cerita pendek “Dea Kudu Bisa” di
depan kelas dengan bahasa yang santun

Pertemuan Ketiga :
Setelah belajar tentang struktur teks cerita pendek, peserta didik dapat :
1. mengidentifikasi unsur kebahasaan dalam teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung”
dengan penuh tanggung jawab
2. menganalisis unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks cerita pendek “Budi
Dhemen Tetulung” dengan kreatif dan kerjasama yang baik
3. mengkomunikasikan unsur kebahasaan dalam teks cerita pendek “Budi Dhemen
Tetulung” di depan kelas dengan bahasa yang santun

Pertemuan Keempat :
Setelah belajar tentang teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung”, peserta didik dapat :
1. mengidentifikasi isi teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung” dengan penuh
percaya diri
2. membuat rangkuman teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung” dengan kreatif
dan kerjasama yang baik
3. menyimpulkan pesan moral yang terdapat dalam teks cerita pendek “Budi Dhemen
Tetulung” dengan percaya diri
4. mengkomunikasikan pesan moral dalam teks cerita pendek “Budi Dhemen
Tetulung”di depan kelas dengan bahasa yang santun

Pertemuan Kelima :
Setelah belajar tentang teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung”, peserta didik dapat :
1. mengidentifikasi cara membaca indah teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung”
dengan kreatif
2. membaca indah teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung” dengan kreatif dan
percaya diri
3. mengkomunikasikan relevansi isi teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung”
dengan kehidupan sehari-hari di depan kelas dengan bahasa yang santun

2
D. Materi Pelajaran
1. Teks cerita pendek
2. Struktur teks cerita pendek
3. Unsur kebahasaan dalam cerita pendek
4. Pesan moral dalam cerita pendek
5. Isi cerita pendek
6. Teknik membaca indah
7. Teknik merangkum
8. Teknik menilai cerita pendek
9. Teknik bercerita

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
• Mengamati
• Menanya
• Mengumpulkan
• Mengasosiasi
• Mengkomunikasikan

2. Model : Pembelajaran berbasis teks


• Membangun konteks (kegiatan awal)
• Pemodelan teks (mengamati)
• Bekerja kelompok
• Bekerja individu
3. Metode : Ceramah, Demonstrasi, Diskusi, Praktek

F. KBM
KBM : 75

G. Media, Alat, dan Bahan Pembelajaran


• Contoh Teks Cerkak yang berjudul “Budi Dhemen Tetulung” (terlampir).
• LCD (penayang), laptop, pelantang
• Kertas HVS

H. Sumber Pembelajaran
Hadi, Samsul dkk.2014. Kirtya Basa. Surabaya. Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
Kamus Pepak Basa Jawa
Majalah Bahasa Jawa (Penjebar Semangat, Jaya Baya)
Berbasis ICT / Internet :
Anak mencari contoh cerita pendek dari internet

I. Kegiatan Pembelajaran

3
Pertemuan Pertama (2 x 40 menit)
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1) Guru mengondisikan suasana belajar. (memberi salam 10’
Pendahuluan
kepada siswa, berdoa sebelum belajar dan mengabsen
kehadiran peserta didik).
2) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa tentang teks cerita pendek. Misalnya
mendeskripsikan suasana di sekolah ketika pelaksanaan
upacara hari senin dan penayangan video objek wisata
kota Surabaya
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik mengenai
manfaat belajar teks cerita pendek dalam kehidupan
sehari-hari seperti memetik pesan moral yang
terkandung dalam teks cerita pendek yang dipelajari.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5) Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaran
yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
1) Peserta didik mencermati contoh teks cerita pendek 60’
Kegiatan Inti
dari berbagai sumber dengan penuh tanggung jawab.
2) Peserta didik menanyakan ciri umum tayangan teks
cerita pendek yang diamatinya dengan percaya diri.
3) Peserta didik secara individu membaca contoh cerita
pendek yang berjudul “Dea Kudu Bisa”
4) Peserta didik secara mandiri mengerjakan LK dari guru
untuk mencatat tokoh yang terdapat dalam cerita,
tempat kejadian cerita, waktu terjadinya cerita, dan apa
yang terjadi dalam cerita dengan penuh percaya diri.
5) Peserta didik mengumpulkan informasi tentang cerita
pendek yang berjudul “Dea Kudu Bisa” dari berbagai
sumber untuk mengerjakan LK yang diberikan guru
dengan penuh tanggung jawab.
6) Peserta didik mengasosiasikan hasil pengerjaan LK dari
guru dengan teman sebangkunya dalam bentuk peta
pikiran atau mind map dengan penuh tangung jawab
sedangkan guru melakukan observasi untuk penilaian.
7) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi
identifikasi teks cerita pendek “Dea Kudu Bisa” dengan
cara mengkomunikasikan isi cerita pendek dengan
bahasa yang santun.
• Peserta didik penampil baik dengan jawaban benar
mendapatkan kartu point nilai (bintang) dari guru.

4
1) Guru memandu peserta didik mengaitkan hasil diskusi 10’
Penutup
dengan materi struktur teks cerita pendek dengan penuh
tanggung jawab
2) Guru memberikan umpan balik dan refleksi struktur
teks cerita pendek kepada peserta didik.
3) Guru memberikan tugas mencari contoh teks cerita
pendek di majalah, koran, atau di buku.
• Guru memberikan tindak lanjut tentang kegiatan
pembelajaran berikutnya.

Pertemuan Kedua (2 x 40 menit)


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1) Guru mengondisikan suasana belajar (dengan 10’
Pendahuluan
menyampaikan salam kepada siswa, berdoa sebelum
belajar dan mengabsen kehadiran peserta didik).
2) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa mengenai pembelajaran teks cerita
pendek pada pertemuan sebelumnya.
3) Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai
manfaat materi belajar teks cerita pendek.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5) Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaran
yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
1) Peserta didik berkelompok dengan anggota 5 – 6 60’
Kegiatan Inti
siswa.
2) Peserta didik dalam kelompok mengamati kemudian
membaca contoh teks cerita pendek yang diberikan
guru dengan penuh tanggung jawab.
3) Peserta didik dengan bimbingan guru bertanya jawab
mengenai isi teks cerita pendek dalam kelompok
dengan penuh percaya diri.
4) Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai cara
menganalisis teks cerita pendek dalam kelompok secara
jujur.
5) Peserta didik dalam kelompok mengasosiakan analisis
struktur cerita pendek yang berjudul “Dea Kudu Bisa”
yang dibacanya dengan penuh tanggung jawab.
6) Peserta didik menjawab pertanyaan bacaan untuk
memudahkan analisis struktur teks cerita pendek
dalam kelompok dengan penuh percaya diri.
7) Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompok dengan cara presentasi untuk ditanggapi
5
kelompok lain dengan santun sementara guru
melakukan penilaian proses.

1) Guru memandu peserta didik menyimpulkan pelajaran 10’


Penutup
mengenai analisis struktur teks cerita pendek “Dea
Kudu Bisa”.
2) Guru memberikan umpan balik dan refleksi mengenai
analisis struktur teks cerita pendek.
3) Guru memberikan tugas membaca teks dan
menemukan isi dalam teks cerita pendek yang telah
didapatkan dari majalah atau internet (lanjutan tugas
pada pertemuan sebelumnya).
• Guru memberikan tindak lanjut tentang kegiatan
pembelajaran berikutnya.

Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit)


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1) Guru mengondisikan suasana belajar (dengan 10’
Pendahuluan
menyampaikan salam kepada siswa, berdoa sebelum
belajar dan mengabsen kehadiran peserta didik).
2) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa mengenai pembelajaran teks cerita
pendek pada pertemuan sebelumnya.
3) Guru memberi motivasi belajar peserta didik
mengenai manfaat materi belajar teks cerita pendek.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5) Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaran
yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
1) Peserta didik mengamati bahasa yang digunakan 60’
Kegiatan Inti
dalam teks cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung”
secara berkelompok.
2) Peserta didik dengan bimbingan guru bertanya jawab
mengenai unsur kebahasaan teks cerita pendek
dengan penuh percaya diri.
3) Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan
informasi tentang unsur kebahasaan yang terdapat
dalam cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung”
dengan kreatif
4) Peserta didik secara berkelompok mengasosiasikan
hasil diskusi mengenai unsur kebahasaan yang
terdapat dalam cerita pendek “Budi Dhemen

6
Tetulung” dengan penuh tanggung jawab.
5) Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompok yang telah diberikan oleh guru yang
ditanggapi kelompok lain dengan cara presentasi
yang santun sementara guru melakukan penilaian
proses.
1) Guru memandu peserta didik menyimpulkan 10’
Penutup
pelajaran mengenai unsur kebahasaan yang terdapat
dalam teks cerita pendek.
2) Guru memberikan umpan balik dan refleksi
mengenai unsur kebahasaan teks cerita pendek.
3) Guru memberikan tugas membaca teks dan
menemukan isi dalam teks cerita pendek yang
dibaca.
• Guru memberikan tindak lanjut tentang
kegiatan pembelajaran berikutnya.

Pertemuan Keempat (2 x 40 menit)


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1) Guru mengondisikan suasana belajar (dengan 10’
Pendahuluan
menyampaikan salam kepada siswa, berdoa sebelum
belajar dan mengabsen kehadiran peserta didik).
2) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa mengenai pembelajaran teks cerita
pendek pada pertemuan sebelumnya.
3) Guru memberi motivasi belajar peserta didik
mengenai manfaat materi belajar teks cerita pendek.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5) Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaran
yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
1) Peserta didik mengidentifikasi struktur teks cerita 60’
Kegiatan Inti
pendek “Budi Dhemen Tetulung” secara kelompok.
2) Peserta didik membaca contoh teks cerita pendek
yang diberikan guru dengan penuh tanggung jawab.
3) Peserta didik dengan bimbingan guru bertanya jawab
mengenai isi teks cerita pendek dengan penuh
percaya diri.
4) Peserta didik bertanya jawab mengenai cara
memahami teks cerita pendek secara jujur.
5) Peserta didik mengumpulkan informasi isi cerita
pendek “Budi Dhemen Tetulung” yang dibacanya
dengan penuh tanggung jawab.

7
6) Peserta didik membuat rangkuman tentang cerita
pendek yang dibacanya pada LK yang diberikan guru
dengan kreatif.
7) Peserta didik mempresentasikan hasil tugas yang
telah diberikan oleh guru yang ditanggapi teman lain
dengan santun sementara guru melakukan penilaian
proses.
1) Guru memandu peserta didik menyimpulkan 10’
Penutup
pelajaran mengenai amanat yang terdapat dalam teks
cerita pendek “Budi Dhemen Tetulung”
2) Guru memberikan umpan balik dan refleksi
mengenai amanat yang terdapat dalam teks cerita
pendek
3) Guru memberikan tugas membaca teks dan
menemukan amanat dalam teks cerita pendek yang
dibaca.
• Guru memberikan tindak lanjut tentang kegiatan
pembelajaran berikutnya.

Pertemuan Kelima (2 x 40 menit)


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1) Guru mengondisikan suasana belajar (dengan 10’
Pendahuluan
menyampaikan salam kepada siswa, berdoa sebelum
belajar dan mengabsen kehadiran peserta didik).
2) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa mengenai pembelajaran teks cerita
pendek pada pertemuan sebelumnya.
3) Guru memberi motivasi belajar peserta didik
mengenai manfaat materi belajar teks cerita pendek.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5) Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaran
yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
1) Peserta didik mengamati secara mandiri contoh teks 60’
Kegiatan Inti
cerita pendek yang diberikan guru dengan penuh
tanggung jawab.
2) Peserta didik bertanya jawab tentang cara memahami
teks dengan baik.
3) Peserta didik dengan bimbingan guru mengumpulkan
informasi mengenai cara membaca indah teks cerita
pendek dengan penuh percaya diri.
4) Peserta didik mengasosiakan cara membaca indah
teks cerita pendek yang dibacanya melalui diskusi

8
dengan penuh tanggung jawab.
5) Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi cara
membaca indah teks cerita pendek dengan santun
dengan cara mempraktikan langsung cara membaca
indah teks ceita pendek, sementara guru melakukan
penilaian proses.
6) Peserta didik mengkomunikasikan relevansi isi cerita
pendek dengan kehidupan sehari-hari setelah itu
membandingkan isi beberapa teks cerita pendek
sesuai LK yang diberikan guru dengan kritis.
1) Guru memandu peserta didik menyimpulkan 10’
Penutup
pelajaran mengenai relevansi isi teks cerita pendek
yang telah dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
2) Guru memberikan umpan balik dan refleksi
mengenai relevansi isi teks cerita pendek dengan
kehidupan sehari-hari
3) Guru memberikan tugas membaca materi selanjutnya
untuk persiapan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
• Guru memberikan tindak lanjut tentang kegiatan
pembelajaran berikutnya.

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi melalui jurnal secara tidak
langsung.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.

2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen jurnal
Contoh:
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMPN 2 SIDOARJO
Kelas/Semester : VIII/Satu
Tahun pelajaran : 2022/2023

Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku
Siswa Sikap
1 Haidar • Mengucap syukur karena dapat Spiritual
M. mengerjakan tugasnya dengan benar (bersyukur)
Dst

9
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMPN 2 SIDOARJO
Kelas/Semester : VIII/Satu
Tahun pelajaran : 2022/2023

Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku
Siswa Sikap
1. Ismi • Menyampaikan usulan konstruktif dalam Peduli
A. diskusi membangun konsep teks Cerita
Pendek.
2 dst.

b. Instrumen Penilaian Tes Tertulis


1) Kisi-kisi tes tulis
Level
No No
Materi Indikator soal kognitif
KD soal
1 2 3
Ciri umum teks Disajikan teks deskripsi, siswa dapat
3.1  1
cerita pendek menuliskan ciri umum teks cerita pendek
Disajikan teks deskripsi siswa dapat mendata
Jenis teks  2
jenis teks cerita pendek
Disajikan teks cerita pendek, siswa dapat
Ciri kebahasaan  3
mendaftar ciri kabahasaan teks cerita pendek
Isi teks cerita Disajikan kutipan teks cerita pendek siswa
4.1  4
pendek dapat menentukan isi teks dengan tepat
Disajikan ilustrasi teks cerita pendek siswa
Memetakan teks dapat memetakan teks cerita pendek sesuai  5
jenisnya

Sidoarjo, 7 Agustus 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Drs. Qodim, M. Si Novi Ika Ratnasari, M. Pd


NIP. 196611141998021005 NIP. 198411162009022007

10
Instrumen Tes Tertulis
Soal untuk KD: 3.1
Teks Cerita Pendek

Wacan ing ngisor iki wacanen kang titi!


DEA KUDU BISA
Sawise kepilih dadi ketua kelas, tanggung jawabe Dea dadi tansaya akeh. Saliyane ngayahi
jejibahane minangka murid dheweke kudu bisa ngoordhinir kancakancane saengga ora ana kang
nglanggar aturan sekolahan. Saliyane iku dheweke uga kudu bisa dadi sesulihe bu guru nalika ora bisa
rawuh jalaran gerah utawa ana tugas saka sekolahan. Saka akehe jejibahan kandhangkala dheweke
ngrasa ora sanggup maneh dadi ketua kelas.
Olehe mikir mangkono karana saya suwe kanca-kancane saya angel diatur. Kabeh pengin
sakarepe dhewe, apa maneh yen pinuju bu guru ora rawuh lan maringi tugas sing kudu digarap lan
dikumpulake. Kanyatane kanca-kancane Dea ora ana sing nganggep omongane Dea. Kanca-kancane
pilih asyik dolanan, babar pisan ora nganggep tugas saka gurune sing diwenehake Dea. Wektu iku
kanca-kancane padha ora gelem ngerjakake tugas sing ndadekake bu guru duka banget. Sejatine Dea
ora luput, nanging tetep wae dheweke ngrasa salah jalaran ora bisa nindakake tugas saka gurune kanthi
becik. Senajan wektu iku bu guru wis dhawuh yen sing salah dudu dheweke, ning tetep wae Dea
ngrasa ora kepenak jalaran ora bisa ngleksanakake tugase kanthi becik. Amerga kedadean kuwi Dea
kerep nglamun ana ngomah jalaran nenimbang pepenginane mundur saka anggone tugas dadi ketua
kelas. Ngenani pepenginane mundur kuwi wis dipikirake ana telung minggunan. Apa maneh nalika
kelase kalah lomba kebersihan, tansaya ndadekake Dea rumangsa ora pantes dadi ketua kelas.
Sore iku Dea ngrewangi resik-resik omah. Ibune nggatekake anake sing kelas 8 SMP iku
kerep meneng sajak ngalamun. Saka sorot mripate katon yen anake kuwi lagi duwe masalah. Mula
sabubare nyirami kembang ana ngarep omah ibune ngajak Dea lungguhan ana kursi sacedhake taman.
"De, sajake kok lagi ana masalah. Coba critaa nyang ibu sapa ngerti ibu bias mbantu! "
"Ngeten hlo Bu, kula ngraos yen sampun mboten kiyat dados ketua kelas," ature Dea.
"Hlo, kena apa De? " ibune kaget.
"Amargi kanca-kanca saben dinten tansaya rekaos dipunkandhani. Sedaya kados kepingin
sakarepe piyambak lan boten purun dipunpimpin. Napa malih nalika lomba kebersihan, kelas kula
kawon kaliyan kelas sanese amargi kanca-kanca boten kompak kados rumiyin. Kula ngraos sampun
boten pantes dados ketua kelas".
"Aja kesusu njupuk dudutan lan mutusake hlo ndhuk. Awakmu biyen kepilih dadi ketua kelas
lak ya sing milih kancamu dhewe. Tegese kanca-kancamu wis percaya marang awakmu. Prakara
menang utawa kalah lomba kaya sing kokomongne iku mau prakara lumrah. Nanging soal
kekompakane kelas, kuwi sing kudu dicara".
"Maksudipun pripun Bu? " pitakone Dea.
"Maksude ibu ngene hlo De. Kekompakan kelas iku ora tuwuh karepe dhewe. Nanging kudu
dicara amrih kekompakan mau bisa tuwuh lan jinaga saengga kabeh sing ana kelasmu bisa kompak lan
nyedulur antarane siji lan sijine. Kepriye carane, awakmu lan kancamu sing ngerti".
Kebeneran wektu iku ibuke Dea weruh semut sing lagi baris. Weruh semut sing mlaku pating
jlentrek ibuke banjur njupuk sapu sing maune diselehake ana pinggir kursi anggone lungguh.
"De, coba sawangen iki?" prentahe ibuke.
"Awakmu bisa njupuk piwulang apa saka semut-semu kasebut?"
Dea gedheg tandha ora ngerti apa sing dingendikakake ibune. Wekasan ibune njlentrehake.
"Ngene De. Ibu iki mau sengaja ndeleh sapu ana dalan sing diliwati barisan semut iku, kanggo
nglambangake prakara sing kokadhepi. Senajan dalane katutup sapu, nanging semut-semut kuwi tetep
ngupaya ngliwati sapu kasebut tanpa nggresah. Semut kuwi tetep semangat ngliwati rintangan lan
tetep maju terus. Saliyane kuwi awakmu ya weruh ana semut sing nggawa barang sing luwih gedhe

11
saka awake. Senajan barang sing digawa iku mau abot nanging semut ora kelangan akal. Semut-semut
kuwi kerjasama, saengga barang sing luwih gedhe saka awake kasebut bisa dipindhahake".
Sawise krungu apa kang dingendikake dening ibune kasebut, Dea dadi gedhe atine. Dheweke
sadhar yen mundur saka tugase dadi ketua kelas ateges dheweke nyalahi amanah sing wis
dipercayakake kanca-kancane. Saliyane iku Dea uga ngrasa yen sasuwene iki dheweke kerep kerja
individu, ora gelem nglibatake kanca-kancane. Bokmenawa saka tumindake kang kaya mangkono
kuwi kancakancane dadi ora kompak.
Sawise nyadhari mangkono. Wiwit sesuk dheweke bakal nindakake apa kaya kang
dingendikake ibune, yaiku kerjasama karo kabeh kancane. Ing atine saiki wis tuwuh pangerten yen ora
bakal ana prakara abot yen ditindakake kanthi bebarengan. Mula saka kuwi dheweke mantebake
awake dhewe. Saben-saben ngadhepi prakara kang abot, ing atine dheweke bakal ngomong, "Dea
kudu bisa". Dea ngucapake rasa matur nuwun kang gedhe banget jalaran ibune wis menehi pituduh
supaya dheweke dadi bocah sing ora gampang nyerah. Ora wetara suwe ing ngarep omah katon taksi
mandheg, lan saka jero taksi kasebut bapake sing wis rong taun kerja ana Malaysia kondur. Weruh
bapake kondur Dea seneng banget, langsung mlayu mapag bapake.

• Nggawea kelompok dhiskusi cilik karo kanca sabangkumu


• Tugase kelompok dhiskusi cilik yaiku dhiskusi kanggo nggarap
kabeh gladhen ngenani teks cerkak “Dea Kudu Bisa”.
• Asile dhiskusi ditulis ana lembar kerja.
• Asile dhiskusi diandharake ana ngarep kelas.

Soal untuk KD 3.1

Gladhen 1
Kanggo mangerteni isine wacan, wangsulana pitakonan ing ngisor iki!
1) Apa tema crita cekak ing dhuwur?
2) Sapa paraga utamane?
3) Aranana sapa wae paraga panyengkuyunge?
4) Terangna watake para paragane!
5) Terangna kanthi urut prastawa sing dumadi ing crita cekak kuwi!
6) Aranana latar panggonan, wayah, lan kahanan sing tinemu saka crita cekak ing dhuwur!

LEMBAR PENGAMATAN DIRI

Rubrik Butir
No Sikap atau Nilai Indikator
Penilaian Perntanyaan
1 1.1 Menghargai dan 1.1.1 Berdoa sebelum
mensyukuri keberadaan memulai dan
bahasa daerah sebagai sesudah kegiatan
anugerah Tuhan Yang belajar bahasa
Maha Esa untuk daerah.
meningkatan 1.1.2 Menggunakan
pengetahuan dan bahasa daerah
12
keterampilan berbahasa dalam
daerah, serta untuk berkomunikasi
melestarikan dan dengan tata krama.
mengembangkan
budaya daerah untuk
didayagunakan sebagai
upaya pembinaan dan
pengembangan
kebudayaan Nasional
2 2.2 Memiliki perilaku 2.2.1 Bertanggung jawab
percaya diri dan dalam membuat
tanggungjawab tanggapan pribadi
atas karya budaya terhadap struktur
masyarakat daerah teks wayang.
yang pebuh makna 2.2.2 Santun dalam
menyajikan
tanggapan pribadi
terhadap struktur
teks wayang.

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Rubrik Butir
No Indikator
Penilaian Instrumen
1 Menjelaskan struktur cerita pendek dengan judul “Budi
Dhemen Tetulung”
2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan dalam teks cerita
pendek dengan judul “Budi Dhemen Tetulung”
3 Mengidentifikasi karakter masing-masing tokoh dalam
cerita pendek dengan judul “Budi Dhemen Tetulung”
4 Menjelaskan pesan moral cerita pendek dengan judul
“Budi Dhemen Tetulung”
Tes lisan:
Menilai praktik menceritakan cerita pendek peserta didik dengan
judul “Budi Dhemen Tetulung”

I. CONTOH LAMPIRAN EVALUASI


A. Lembar Pengamatan Diri
1. Wenehana tanda centang (√) ing andharan (pernyataan) sing kokanggep paling pas
karo kanyatan sing koklakoni.
2. Katrangan kanggo mbiji pakulinan (kebiasaan):
5 = ajeg
4 = kerep
3 = arang-arang
2 = tau
1 = blas
13
3. Lembar pengamatan
Skala Penilaian
No. Aspek penilaian
5 4 3 2 1
1 a. Kulina ndonga sadurunge miwiti lan mungkasi
pasinaon Basa Jawa.
b. Kulina migunakake Basa Jawa kanggo
ngomong karo sapa bae (guru, kanca) nalika
jam pelajaran.
c. Kulina ngetrapake tatakrama nalika ing
pasrawungan.
2 Jujur nalika mangsuli pitakon-pitakon ngenani
wacan crita wayang manut panemune dhewe.
3 a. Tanggungjawab marang tugas pribadi
b. Tanggungjawab marang tugas kelompok.
4 a. Ngurmati panemune wong liya nalika diskusi.
b. Migunakake tembung kang pas (ora kasar lan
kemproh) nalika ngomong lan takon ing
diskusi.

B. Lembar Pengamatan Portofolio Hasil Tulisan


Wenehana tandha centhang (√) ing andharan (pernyataan) sing kokanggep paling pas
karo kanyatan sing kokamati, tulisane kancamu.
1. Katrangan kanggo mbiji:
5 = pas banget
4 = pas
3 = cukup pas
2 = kurang pas
1 = ora pas

2. Lembar pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIK OLEH GURU
Tulisan (hasil tulisan/karya tulis sederhana) pas karo kaidah pelafalan
lan penulisan tata tulis ing basa Jawa.
Pa- Kohesi lan
Nama Panulisane Panulisane Ukarane
No nganggo kohenrensi
vokal konsonan runtut
tembung paragraf
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 A
2 B
3 C

14
Instrumen Penilaian
a. Lembar Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
Indikator dan skor
Ber-
Mengguna- peri-
Ber- Ber- Ber-
Nama Peserta kan bahasa Bersikap laku dan ∑
No sikap peri- peri-
Didik Jawa sebagai demokratis ber- skor
saling laku laku
sarana bicara
meng- aktif kreatif
komunikasi dengan
hormati
santun
1. Indah M. 4 4 4 3 3 4 22
2. Ismi Aprilia 3 3 4 4 3 4 21
3. Nabila 3 3 3 2 3 4 18
4. Kresna D. 4 3 4 3 4 4 22
5. Devino Irsha 3 3 2 3 3 3 17

Pedoman Penilaian
Berikan nilai pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta
didik selama pembelajaran dengan kriteria sebagi berikut:
Nilai Keterangan
4 Selalu melakukan sesuai tuntutan indikator
3 Sering melakukan sesuai tuntutan indikator
2 Kadang-kadang melakukan sesuai tuntutan indikator
1 Tidak melakukan sesuai tuntutan indikator

Rubrik Penilaian Praktek Bercerita


Kohesi & Kesesuaian Kaidah
No Nama Jml Nilai
Koherensi Isi Bercerita
1 Ica Aprilia 3 3 3 9

dst

Keterangan :
• Kohesi & Koherensi : Cerita pendek yang diceritakan peserta didik sudah
mengandung kohesi dan koherensi
• Kesesuaian isi : kesesuaian isi cerita dengan isi cerita pendek yang sesungguhnya.
• Kaidah bercerita : isi dari cerita pendek yang diceritakan sesuai dengan kaidah
bercerita yang baik seperti intonasi dan pelafalan.
Pedoman Penilaian
Nilai Keterangan
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang

15

Anda mungkin juga menyukai