Pertama saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Kedua ingin membuka
rumah praktek bersalin. Ketiga saya ingin menjadi bidan yang profesional. Karena
bidan adalah tugas mulia demi menyelamatkan dua nyawa. Kemudian bidan memiliki
tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita,
tetapi juga untuk keluaraga saya dan masyarakat. Kemudian bidan dikenal sebagai
tenaga kesehatan yang profesional yang bertanggung jawab serta memiliki tugas
penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita, ibu,
bayi tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat.
Kemudian jujur saya tertarik, tertantang untuk mengambil jurusan kebidanan ini dan
ingin sekali bekerja dibidang kesehatan, ingin mengurangi tingkat kematian ibu dan
bayi. setelah dibicarakan dengan keluarga, niat saya pun dari awal ingin dibidang
kesehatan, sepakat untuk meneruskan kuliah di kebidanan, pastinya di KEBIDANAN
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN.
Harapan saya semoga apa yang di inginkan baik orang tua saya, saya pribadi, maupun
dosen- dosen dapat terwujud, dengan belajar sungguh- sungguh, tidak main- main,
fokus, karena ini semua bukan paksaan, demi masa depan kelak. Saya yakin tugas
saya kedepan akan jauh lebih berat.Ini semua masih awal, jalani, syukuri, terus
berdoa, dan tetap SEMANGAT…………..!!!
5. "Enak ga sih jadi bidan?"
mungkin ini pertanyaan yang akan timbul disaat membahas tentang profesi ini.
Kalau boleh jujur saya bisa katakan "Tidak!", tidak salah lagi!! hehehe. Seperti
Profesi-profesi pada umumnya semua ada suka dukanya. Sukanya itu disaat
mendengar tangisan bayi baru lahir, dan melihatnya (ibu bersalin) tersenyum
bahagia menyambut bayi kecilnya.. itu adalah kebahagiaan yang tak terkira bagi
seorang bidan dikala mereka berhasil mendampingi si ibu melalui proses
persalinannya. Dukanya adalah saat menunggu dengan sabar setiap proses
pembukaan jalan lahir hehehehe... banyak calon-calon bidan atau mahasiswi
kebidanan merasakan hal ini....ga munafik sih tapi menunggu adalah hal yang sedikit
membosankan. Pengennya saat ibu hamil datang langsung pembukaan lengkap
sehingga tidak harus menunggu berjam-jam (hayo calon-calon bidan ngakuuuuu).
Tak sedikit yang mengeluh dan ngantuk berat (saat dinas malam) ketika menunggu
para ibu bersalin melewati proses persalinannya.
Namun semua hal itu, semua duka itu tergantikan menjadi bahagia yang tak terkira
disaat melihat ibu tersenyum lega dan melihat bayinya sehat. Terbesit rasa bangga
akan profesi ini. Bangga karena menyelamatkan 2 nyawa sekaligus, bangga karena
melihat suami memeluk istri dan buah hatinya, serta bangga melihat sebuah
peristiwa penting lahirnya kehidupan baru yang siapa tau kelak akan menjadi
"seseorang"...