MATA KULIAH:
OLAH KREATIVITAS DAN KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
KELOMPOK OKK 48 - 2
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2023
PENGESAHAN LAPORAN RENCANA PROYEK AKSI SOSIAL
Bandung, 20-10-2023
Menyetujui,
( ) ( 150510230336 )
NIP. NPM.
1
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
SUSUNAN TIM KEGIATAN
Kelompok OKK 48 - 2
Program
No Nama NPM Fakultas
Studi
Matematika
dan Ilmu
1. Ahmad Rozyin 141010230032 Aktuaria
Pengetahuan
Alam
Rizka Ambarwati
2. 150510230141 Pertanian Agroteknologi
Pramana
3. Muhamad Salman Husaini 150510230336 Pertanian Agroteknologi
Kedokteran Pendidikan
4. Aqsha Farrel Assyawal 160110230054
Gigi Dokter Gigi
Hidayatur Rahman Al Ilmu Sosial Administrasi
5. 170204230025
Farizi dan Politik Pemerintahan
Ilmu Sosial Kesejahteraan
6. Putri Amanda Khoirunisa 170310230048
dan Politik Sosial
Ilmu Sosial Administrasi
7. Kezia Rahayu Hutasoit 170610230063
dan Politik Bisnis
8. Salmanzaki Azizi 180110230056 Ilmu Sastra
Budaya Indonesia
9. Maris Lumban Gaol 180310230070 Ilmu Ilmu Sejarah
Budaya
10. Syakira Izdihar Setiadi 180510230052 Ilmu Sastra
Budaya Perancis
11. Hasna Aisyah Rafifah 180810230040 Ilmu Sastra Jerman
Budaya
2
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
;
DAFTAR ISI
3
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
RINGKASAN
Sebagai tugas akhir dalam program TPB OKK UNPAD 2023, kelompok 2
kelas OKK 48 merencanakan kegiatan sosial yang berjudul Gerakan Cuci Tangan
Pakai Sabun atau disingkat “CTPS”. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di SDN
Ciawi pada Hari Jum’at, Tanggal 24 November 2023, kegiatan ini dilakukan
dalam 1x (satu kali) pertemuan secara tatap muka dan merupakan kegiatan
penyuluhan yang sasarannya adalah siswa/i kelas 2 di sekolah tersebut.
Inti kegiatan ini adalah pemaparan materi tentang bahaya atau resiko
apabila mencuci tangan tidak menggunakan sabun, serta tahap-tahap cuci tangan
yang benar, dengan menggunakan media perantara PowerPoint. dilanjutkan
dengan mempraktekkan cuci tangan pakai sabun beserta langkahnya di area
sekolah tersebut.
4
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun untuk
menjadi bersih. Salah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah
Cuci Tangan Pakai Sabun. Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk
mencegah timbulnya berbagai penyakit serta meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk mencuci tangan secara baik dan benar. Pentingnya
membudayakan cuci tangan pakai sabun secara baik dan benar juga didukung oleh
World Health Organization (WHO). Data WHO menunjukkan setiap tahun
rata-rata 100 ribu anak di Indonesia meninggal dunia karena diare. Kajian WHO
menyatakan cuci tangan memakai sabun dapat mengurangi angka diare hingga
47%. Data dari Subdit diare Kemenkes juga menunjukkan sekitar 300 orang
diantara 1000 penduduk masih terjangkit diare sepanjang tahun. Penyebab utama
diare adalah kurangnya perilaku hidup sehat di masyarakat, salah satunya
kurangnya pemahaman mengenai cara cuci tangan dengan sabun secara baik dan
benar menggunakan air bersih yang mengalir Kesadaran masyarakat Indonesia
untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) terbukti masih sangat rendah, tercatat
rata-rata 12% masyarakat yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Penyebab utama diare adalah kurangnya perilaku hidup sehat di masyarakat, salah
satunya kurangnya pemahaman mengenai cara cuci tangan dengan sabun secara
baik dan benar menggunakan air bersih yang mengalir. Perilaku CTPS terbukti
merupakan cara yang efektif untuk upaya kesehatan preventif. Dalam jangka
pendek, upaya preventif melalui CTPS dipandang paling strategis untuk
mengurangi kerugian dampak sanitasi buruk, untuk itu perilaku CTPS perlu
digalakkan untuk menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat di pedesaan maupun
perkotaan. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri,
swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan, jumlah anak sekolah
5
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta
orang. Dengan jumlah ini, maka anak usia sekolah merupakan aset atau modal
utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya. Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak,
maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang
dapat membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak
usia sekolah dengan upaya promotif dan preventif. Perilaku CTPS yang tidak
benar masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 tahun ke bawah.
6
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
2045 dengan berfokus pada pengembangan masyarakat melalui praktik kegiatan
mencuci tangan.
Sasaran kegiatan Aksi sosial ini adalah siswa/siswi SDN Ciawi Jatinangor.
Ini merupakan investasi dalam kesehatan dan kesejahteraan mereka, serta
masyarakat secara keseluruhan. Karena membantu menciptakan dasar yang kuat
untuk praktik kebersihan sepanjang hidup mereka.
7
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Mayoritas anak-anak yang ada di SDN Ciawi adalah anak-anak yang sedang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan bagi diri mereka sendiri.
Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak di tingkat sekolah dasar terkadang
lupa untuk menjaga kebersihan diri, khususnya pada hal kecil seperti mencuci
tangan. Seringkali mereka setelah memegang sesuatu atau telah melakukan suatu
kegiatan kadang lupa akan kebersihan tangannya. Adapun ketika anak-anak
tersebut cuci tangan, mereka hanya sekadar membasahi tangan menggunakan air
dan membilasnya, padahal ada cara-cara yang benar dalam mencuci tangan itu
sendiri. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan
baik bagi kesehatan maupun kebersihan tangan mereka sendiri membuat
anak-anak tersebut bisa diserang penyakit oleh kuman-kuman yang menempel di
tangannya sendiri. Dari permasalahan ini, kami kelompok 2 OKK 48 Universitas
Padjadjaran akan memberikan bekal pelatihan kepada anak-anak tersebut dalam
hal edukasi dan kreasi dalam mencuci tangan yang baik dan benar, yang mana
bekal pengetahuan dan keterampilan ini nantinya dapat dijadikan modal bagi
anak-anak yang ada di SDN Ciawi agar lebih sadar akan kebersihan tangan
mereka sendiri dan dapat mengevaluasi diri menjadi lebih baik lagi dan
diharapkan dapat menjadi contoh teladan bagi teman sebayanya di
sekolah-sekolah lain baik di wilayah Jatinangor maupun wilayah lain.
8
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
BAB III METODE KEGIATAN
9
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
BAB IV JADWAL KEGIATAN
Waktu Kegiatan
No Uraian Kegiatan
September Oktober November Desember
1 Pembentukan Kelompok 8
Modul 1 & 2 (Mengenal
2 budaya sendiri dan antar 15
budaya)
Modul 3 (Mengenal
3 22
masyarakat)
Modul 3 (Mengenal
4 29
Masyarakat)
5 Perencanaan Aksi Sosial 6
6 Perencanaan Aksi Sosial 13
Pengumpulan Proposal
7 Rencana Aksi Sosial 20
(UTS)
Presentasi Rencana Aksi
8 27
Sosial
Persiapan Teknis
9 Pelaksanakan Aksi 3
Sosial
Persiapan Teknis
10 Pelaksanakan Aksi 10
Sosial
Persiapan Teknis
11 Pelaksanakan Aksi 17
Sosial
12 Pelaksanaan Aksi Sosial 24
13 Evaluasi dan Refleksi 24
Presentasi Laporan Aksi
14 1
Sosial
15 Penutupan 8
10
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)
DAFTAR PUSTAKA
DisKes. 2022. Manfaat Mencuci Tangan Dengan Sabun. URL:
https://diskes.badungkab.go.id/artikel/45319-manfaat-mencuci-tangan-dengan
-sabun. Diakses tanggal 19 Oktober 2023.
Rsgm Unpad. 2023. Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. URL:
https://rsgm.unpad.ac.id/hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia/. Diakses
tanggal 19 Oktober 2023.
11
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2023)