Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Bisnis perlu Berinovasi?

Anda masih ingat dengan rol film untuk kamera? Dulu, orang menggunakannya
untuk mengabadikan momen-momen bahagia mereka. Sekarang, rol film sudah
tenggelam bak ditelan bumi. Dan sebagai gantinya muncullah digital camera dan
lalu smartphone yang berfungsi sebagai alat komunikasi sekaligus fotografi.
Dengan kamera jenis ini dan smartphone, kita tidak lagi membutuhkan rol film
untuk memotret.
Bagaimana dengan industri rol film jika masyarakat sudah tidak membutuhkan
produk itu lagi? Maka, perusahaan yang bergerak pada industri itu pun terancam
collapse jika tidak beradaptasi.
Dilansir dari economist.com, Kodak, perusahaan yang memonopoli pasar rol film
di Amerika Serikat mengalami kebangkrutan semenjak tergesernya kamera
analog oleh kamera digital.
Mengapa Kodak bangkrut?
Penyebabnya adalah tiadanya inovasi dalam perusahaan tersebut. Di tengah
ancaman produk digital, Kodak masih berusaha mempertahankan produk rol
filmnya.
Sebaliknya, sedari kemunculan produk digital, Fujifilm, rival utama Kodak, telah
mempersiapkan diri beralih ke produk digital dan produk lainnya dan
meninggalkan industri rol film.
Fuji menginovasi bahan baku rol filmnya sedemikian sehingga dapat
dimanfaatkan untuk fungsi lain selain untuk menyimpan gambar. Salah satu
fungsi bahan baku rol film Fuji adalah anti oxidan. Kelak, ketika permintaan rol
film menurun, Fuji dapat mengalihfungsikan anti oxidan tersebut untuk bahan
kosmetik. Maka lahirlah Astalift, produk perawatan kulit dari Fujifilm.
Di tempat lain, Sony Walkman yang sempat mengalami masa kejayaan pada
akhirnya harus menelan pil pahit. Lagi-lagi, penyebabnya adalah kalah inovasi.
Kemunculan iPod mp3 player yang merupakan inovasi baru dalam bidang
pemutar musik menggeser tape player, Walkman, dan juga kaset. Sony yang
awalnya merajai industri music player akhirnya terkalahkan oleh Apple.
Nah, dari dua contoh di atas, kita paham bahwa inovasi dalam bisnis itu sangat
penting. Inovasi bukan hanya bertujuan untuk meraih profit yang besar, bukan
hanya untuk meningkatkan kualitas produk. Apa yang paling penting dari inovasi
adalah dengan inovasi, sebuah perusahaan bisa merajai pasar dan bertahan dari
sengitnya persaingan.
Fastcompany.com menyatakan bahwa inovasi menempatkan perusahaan pada
posisi ofensif (bersiap menyerang pesaing), bukan sekadar posisi defensif (posisi
mempertahankan diri dari gempuran produk lain).
Apple bisa menggeser industri tape player karena inovasinya. Industri telepon
genggam bisa menghancurkan industri rol film juga karena inovasinya.
Nah, apabila Anda seorang business owner, jangan lupa untuk terus berinovasi.

Anda mungkin juga menyukai