Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISIS KASUS
KEPOPULERAN KODAK SIRNA
(sulitnya Eastman Kodak Corporation untuk bangkit kembali
dari kebangkrutan)

Tugas Mata Kuliah :


Manajemen Pemasaran Lanjutan

Dosen :
Dr. H. Sabri Hasan.,SE.,MM

Disusun Oleh :
WAHYUDIN RAHMAN
NIM : 0027. DIM. 24. 2019

PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU MANAJEMEN


PASCASARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA (UMI)
MAKASSAR
2020
ANALISIS KASUS KEPOPULERAN KODAK SIRNA

I. PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi masa
kini berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan zaman. Hal ini dapat
dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah diciptakan di dunia ini.
Dari sesuatu yang sederhana, hingga sesuatu yang menghebohkan dunia.
Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk memenuhi keperluan
kehidupan manusia zaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu
penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah
membantu memperbaiki ekonomi, sistem sosial, dan lain-lain.
Salah satu contoh perkembangan teknologi adalah terciptanya berbagai
inovasi kamera digital. Kamera merupakan salah satu penemuan penting bagi
umat manusia. Karena hanya dengan bidikan kamera, manusia dapat merekam
dan mengabadikan berbagai kenangan. Sehingga tidak mengherankan bila
manusia selalu menginginkan inovasi-inovasi pembaharuan teknologi digital agar
semakin canggih.
Kasus bangkrutnya Perusahaan Eastman Kodak Corporation memang
sudah menjadi rahasia umum. Berita ini sudah mulai menyebar diseluruh media
selama awal tahun 2012 lalu. Perusahaan Eastman Kodak Corporation atau yang
biasa dikenal dengan sebutan Kodak, dulu dikenal sebagai salah satu perusahaan
peralatan fotografi terkemuka di dunia. Kini, Kodak jatuh bangkrut setelah gagal
beradaptasi dengan kemajuan teknologi di tengah populernya kamera digital dan
ponsel pintar berfitur kamera.
Menurut kantor berita Reuters, Kodak mengajukan perlindungan pailit ke
Pengadilan di Kota New York pada 19 Januari 2012. Di Amerika Serikat,
perusahaan yang jatuh bangkrut berhak mengajukan perlindungan pailit ke
pengadilan, sesuai peraturan yang berlaku agar tidak sampai dilikuidasi.
Selanjutnya pengadilan akan menentukan apakah perusahaan yang bangkrut ini,
sesuai kesepakatan dengan pihak-pihak kreditur, bisa diselamatkan melalui
penjualan aset atau restrukturisasi korporat. Dewan Direktur dan seluruh tim
senior manajemen yakin bahwa itu merupakan langkah yang benar untuk masa
depan Kodak. Untuk bertahan, Kodak mengungkapkan telah mendapat pinjaman
berjangka 18 bulan dari Citigroup sebesar US$950 juta.
Didirikan 130 tahun lalu, perusahaan Amerika itu pernah merajai industri
peralatan fotografi seperti penjualan kamera dan film. Bahkan Kodak pula yang
memperkenalkan teknologi kamera digital. Namun, tanpa disadari teknologi itulah
yang lambat laun menghantam bisnis Kodak, yang selama dekade 1980an hingga
1990an sudah merasa nyaman sebagai pemain nomor satu industri fotografi.
Konsumen kini sudah meninggalkan pemakaian film yang menjadi bisnis inti
Kodak dan sejumlah kompetitor mengembangkan produk kamera digital. Apalagi
kini muncul teknologi ponsel pintar, yang dilengkapi dengan kamera beresolusi
tinggi.
Pada tahun 1981, Sony memperkenalkan kamera digital pertama. Melihat
langkah kompetitornya, kepala intelijen Kodak pun berinisiatif untuk melakukan
studi pasar awal. Inti sari dari temuannya, produk ini memang masih tahap dalam
perkenalan sangat awal, namun cukup berpotensi di kembangkan di masa depan.
Dengan alasan yang sama dengan sebelumnya, Kodak pun kembali
mengacuhkan ide pengembangan ini. Akhirnya, setelah beberapa tahun, Kodak
baru menyadari bisnisnya benar-benar terancam setelah sejumlah kompetitor
mengeluarkan produk kamera digital. Kodak akhirnya bereaksi mengembangkan
produk dan melakukan akuisisi. Ditengah kebingunan, Kodak gagal
mempertahankan jati dirinya sebagai perusahaan inovatif. Akhirnya, seperti yang
kita ketahui, Kodak menyatakan bangkrut pada tahun 2012. Sampai saat ini,
Kodak tetap mengalami kesulitan untuk bangkit kembali.
Dari penjelasan diatas, maka yang menjadi pertanyaan saat ini mengapa
Perusahaan Eastman Kodak Corporation sangat kesulitan untuk bangkit kembali ?

II. PEMBAHASAN
Perusahaan Eastman Kodak Corporation atau dikenal dengan sebutan
Kodak, dulu merupakan salah satu perusahaan peralatan fotografi terkemuka di
dunia. Didirikan sekitar 130 tahun yang lalu, perusahaan Amerika itu pernah
menjadi pemimpin industri peralatan fotografi. Bahkan Kodak juga yang
memperkenalkan teknologi kamera digital kepada dunia.
Kodak sebagai sebuah organisasi seharusnya terus melakukan
pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan suatu organisasi untuk terus
menerus melakukan proses pembelajaran sehingga organisasi tersebut memiliki
kecepatan berfikir dan bertindak dalam merespon perubahan yang muncul untuk
menghadapi pesaing-pesaingnya. Menurut sejumlah pengamat, seperti
perusahaan pelopor fotografi tersebut tak sanggup melawan arus digital yang
semakin berkembang setiap tahun. Tidak seperti IBM dan Xerox Corp, yang
sukses menciptakan arus pendapatan baru saat bisnis mereka menurun. Mereka
menilai kesalahan Kodak membuang proyek-proyek baru terlalu cepat yang
menyebarkan investasi digital terlalu luas, dan puas pada penilaian Rochester,
New York, yang membutakan perusahaan untuk berinovasi pada teknologi lain.
a. Analisis Teori Manajemen Penyebab Bangkrutnya Perusahaan Eastman
Kodak Corporation
Setiap perusahaan harus dapat mengantisipasi segala sesuatu yang
dapat menyebabkan kerugian atau bahkan kebangkrutan bagi perusahaan.
Alasan yang menyebabkan kebangkrutan dari Perusahaan Eastman Kodak
Corporation dapat dilihat dari beberapa sudut pandang teori manajemen, yaitu :
1. Pembelajaran Organisasi
Di dalam lingkungan industri, setiap perusahaan seharusnya selalu dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang sedang terjadi dipasar.
Setiap orang dalam perusahaan harus dapat mengembangkan potensi
perusahaan, dan melakukan observasi secara berkelanjutan untuk
mencapai hasil yang terbaik bagi perusahaannya. Hal ini yang tidak
dilakukan oleh Perusahaan Eastman Kodak Corporation. Kodak
seharusnya dapat mengembangkan potensi yang ada. Terlebih
sebenarnya pelopor pertama kamera digital adalah perusahaan Kodak.
Pastinya sumber daya manusia yang ada didalamnya juga memiliki
kapasitas yang memadai apabila dilatih dan dimaksimalkan potensinya
untuk dapat menciptakan produk-produk baru yang memiliki tingkat inovasi
lebih tinggi dalam hal menghadapi perubahan teknologi yang sedang
berkembang.
2. Mengelola Keunggulan Kompetitif
Sebuah kunci untuk memahami kesuksesan dari sebuah perusahaan, baik
nasional maupun internasional bukanlah dilihat dari berapa banyak industri
dimana perusahaan beroperasi akan memengaruhi masyarakat atau
seberapa besar perusahaan itu akan bertumbuh. Dari awal pendiriannya
Kodak selalu memperhatikan kualitas pada tiap produk yang dihasilkannya.
Kualitas yang ditawarkan mencakup kinerja produk yang baik, layanan
terhadap konsumen, tanggung jawab terhadap kecacatan atau kerusakan
produk yang dihasilkan, kesesuaian dengan standar-standar yang telah
ditetapkan, daya tahan, dan estetika bentuk produk. Namun
mempertahankan saja tidak cukup. Setiap perusahaan seharusnya dapat
memperbaharui kualitasnya agar lebih baik sesuai dengan kemajuan
teknologi. Melihat keadaan Kodak yang tidak dapat beradaptasi dengan
perkembangan teknologi digital saat ini, maka kualitas pun sudah tidak
dapat diandalkan lagi sebagai Competitive Advantage perusahaan.
Kualitas produk para pesaing seperti Nicon atau Canon sudah jauh diatas
Kodak. Kini biarpun Kodak telah mengeluarkan kamera digital namun
kinerja produk Kodak masih terbatas dan kualitas gambar yang
dihasilkannya belum dapat menyamai atau bahkan melampaui para
pesaing.
3. Analisis Lingkungan
a. Pemantauan Lingkungan
Penyesalan inilah yang sedang dialami Perusahaan Eastman Kodak
Corporation. Perusahaan fotografi tersebut sebenarnya berkesempatan
besar untuk menjadi perusahaan yang memproduksi kamera digital
yang terbaik, karena Kodak yang pertama kali menemukan kamera
digital. Namun perusahaan tidak melihat potensi tersebut dan akhirnya
kehilangan kesempatan mendapatkan pasar yang penting yang telah
direnggut oleh perusahaan pesaing. Seharusnya tidak akan terjadi hal
seperti itu apabila Kodak melakukan pemantauan lingkungan
sebelumnya. Para manajer harus mencari informasi seperti pesaing,
hambatan, produk substitusi, keadaan ekonomi, perubahan teknologi,
dan lain-lain. Pemantauan lingkungan diperlukan untuk memahami
perubahan-perubahan, kesempatan-kesempatan, dan ancaman-
ancaman di lingkungan sekitarnya
b. Pengembangan Skenario
Setiap perusahaan sudah sejatinya harus dapat memperkirakan atau
menentukan pengaruh kekuatan lingkungan terhadap perusahaan
mereka. Mereka biasanya mengembangan skenario-skenario untuk
masa depan. Jika perusahaan Kodak sudah melakukan pengembangan
skenario-skenario untuk perusahaannya, maka tidak akan terjadi
kondisi sesulit ini. Karena mereka sudah membuat rencana-rencana
kemungkinan yang akan dilakukan bila terjadi hasil yang berbeda-
beda.
c. Peramalan
Peramalan perlu dilakukan untuk memperkirakan bagaimana tepatnya
beberapa variabel akan berubah dimasa depan. Ini yang merupakan
kesalahan dari para manajer Kodak. Mereka tidak dapat
memperkirakan kemajuan teknologi dan selera masyarakat yang
semakin berkembang, serta jumlah permintaan atas produk kamera
analog yang semakin lama semakin berkurang karena adanya kamera
digital.
d. Tolak Ukur
Terkadang untuk menghasilkan produk yang baik, perusahaan harus
memilih dan mengidentifikasi kinerja produk dari perusahaan yang
terbaik dibidangnya. Seperti halnya pada saat mulai mengalami
kerugian, Kodak seharusnya dapat mengidentifikasi produk kamera
digital yang terbaik untuk memahami sumber competitive advantage
mereka dan selanjutnya mengembangkan produk dengan inovasi
yang lebih baik. Bukan seperti saat ini, Kodak hanya mengeluarkan
kamera digital yang fiturnya tidak lebih baik bahkan dibawah
kualitasnya dibandingkan dengan para pesaingnya. Sehingga kamera
digitalnya tidak begitu laku dipasaran karena kurang memenuhi selera
pasar.
4. Lingkungan yang Kompetitif
a. Pembeli
Perusahaan Eastman Kodak Corporation terlambat mengantisipasi
trend kamera digital yang berkembang saat ini. Meskipun Kodak
sempat mencoba memproduksi kamera digital namun ternyata pasar
produk mereka telah direnggut oleh perusahaan lain yang dapat lebih
memenuhi selera konsumen dengan berbagai fitur terbarunya.
b. Persaingan antar industri yang sudah ada
Perusahaan Eastman Kodak Corporation kalah saing terhadap
perusahaan-perusahaan tersebut, dibuktikan dengan penurunan secara
drastis terus-menerus hasil penjualan produk Kodak. Mungkin karena
Kodak terlambat untuk mengantisipasi teknologi digitalisasi fotografi
sehingga dia tidak dapat beradaptasi dan berinovasi lebih baik dengan
kamera digital dan mengakibatkan daya saing yang rendah terhadap
produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan lain.
c. Ketersediaan barang substitusi
Barang substitusi dari kamera digital adalah handphone berfitur kamera
dengan resolusi tinggi yang mempunyai banyak keunggulan : lebih
praktis, mudah dibawa kemana-mana, harga lebih terjangkau, dan
efisien karena sekaligus alat komunikasi. Selain itu, juga ada produk
yang sedang digandrungi khalayak ramai saat ini yaitu PC Tablet.
Selain dikenal dengan fungsi sebagai pengganti notebook atau laptop
yang lebih ringkas dengan layarnya yang besar, PC Tablet biasanya
juga memiliki kamera dengan resolusi tinggi sehingga dapat menyamai
kualitas kamera digital.
b. Hasil Analisis Penyebab Perusahaan Eastman Kodak Corporation
Bangkrut Dan Tidak Dapat Bangkit Kembali
1. Tidak adanya kontrol yang sepenuhnya dari Pemilik Perusahaan
Pendiri Kodak dalam memulai usahanya harus memiliki kewenangan
mutlak dan perhatian yang khusus kepada bisnis yang di rintisnya. Hal ini
biasanya menimpa pada pebisnis yang tidak fokus pada usahanya, atau
memiliki pekerjaan sampingan lain selain usahanya. Biasanya pebisnis
terlalu mempercayakan segala sesuatunya kepada pegawai atau
karyawannya, tanpa memberikan perhatian ekstra, padahal iklim dunia
bisnis selalu berkembang dari waktu ke waktu.
2. Manajemen Perusahaan tidak Efektif dan Efisien
Posisi manajemen dalam Perusahaan Eastman Kodak memegang peranan
penting khususnya berkaitan dengan penanganan sumber daya manusia.
Manajemen dikatakan efektif apabila dalam mencapai tujuannya atau
memilih tujuan dapat melakukannya dengan tepat dan pada waktu yang
tepat pula, dari beberapa pilihan alternatif. Sedangkan manajemen
dikatakan efisien apabila mampu menggunakan sumberdaya dalam jumlah
minimal demi menghasilkan output dan volume yang optimal. Hal ini tidak
dilakukan dengan baik oleh Pimpinan Perusahaan Eastman Kodak.
3. Tidak Cepatnya Mengantisipasi Perkembangan Zaman / Kurang
berinovasi
Tidak mampunya Perusahaan Eastman Kodak melawan arus digitalisasi
dalam fotografi membuat Kodak harus terjerembab dengan
ketidakpopuleran. Kodak juga melewatkan peluang bisnis dengan
bertransformasi dalam bagian kelompok media sosial dengan
menggunakan layanan online untuk mengedit atau menyimpan gambar.
Sebaliknya hanya berfokus pada perangkat, dan teknologi digital hanya
diperuntukkan untuk memperbaiki kualitas film. Dari Kodak, dapat
diambilkan kesimpulan bahwa inovasi dan fleksibilitas merupakan hal yang
harus dipertahankan dalam perusahaan.
4. Ketidakseimbangan dalam Modal dan Besarnya Hutang Piutang
Besarnya modal yang dipunya harus diimbangi dengan besarnya hutang
dan piutang perusahaan. Perusahaan yang memiliki hutang yang besar
dengan bunga yang tinggi dapat menyebabkan minimnya keuntungan.
Bahkan perusahaan akan terus merugi. Begitu juga dengan piutang yang
terlalu tinggi, akan menyebabkan neraca pendapatan menjadi tidak stabil.
Aktiva yang diam dan tidak produktif dapat menurunkan pendapatan.
Dalam jangka panjang akan mempengaruhi ketidakstabilan keuangan
perusahaan.
5. Tidak Dapat Mengantisipasi Kebutuhan Konsumen dan Pergerakan
Kompetitor
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, minat dan kebutuhan
konsumen akan produk yang semakin beragam. Perusahaan Eastman
Kodak harus punya strategi yang baik dalam melayani konsumennya, salah
satunya dengan cara menjaga relationship yang baik dengan konsumen,
memberikan service yang excellent, mendengarkan keluhan mereka.
Dengan cara itu, pebisnis dapat mengetahui jenis produk seperti apa yang
sedang tren saat ini. Begitupula dalam menanggapi kompetitor, pebisnis
harus terus memantau langkah-langkah yang dilakukan oleh kompetitor.
Strategi marketing apa yang sedang dilancarkan kompetitor. Setidaknya
posisi Perusahaan Eastman Kodak akan selaras dengan kompetitor,
bahkan kalau mungkin membuat strategi yang selangkah lebih maju dan
lebih menarik daripada kompetitor.
III. PENUTUP
Adapun simpulan penutup dalam analisis kasus ini adalah :
Perusahaan Eastman Kodak Corporation mengalami kebangkrutan dapat
disebabkan oleh berbagai alasan dengan sudut pandang yang berbeda, yaitu :
1. Ketidaksiapan perusahaan ini mengantisipasi trend perkembangan teknologi.
2. Inovasi teknologi yang lambat, sehingga tidak mampu bersaing dengan
perusahaan baru.
3. Kodak terlambat membaca peluang bisnis di segmen kamera digital.
4. Kodak tidak berhasil menangkap peluang emas dengan kebesaran nama
yang dimilikinya untuk meraih pasar yang lebih luas.
5. Kodak tak segera melihat potensi pasar tersebut dan tak fokus pada high-end
kamera bagi pasar.
6. Selain itu, penyebab kebangkrutan Kodak karena perusahaan tersebut
melewatkan peluang bisnis.
7. Penyebab kebangkrutan Kodak adalah tidak mampu menghadapi persaingan
degan kemunculan produsen kamera digital.
Dari pernyataan di atas dapat kita ambil hikmah dengan melakukan inovasi
yang baik dan benar seperti :
1. Antisipasi,
2. Mengantisipasi perubahan.
3. Jangan merasa puas, dan jangan puas pada kejayaan masa lalu.
4. Bacalah situasi pasar.
5. Berinteraksilah dengan pelanggan.
6. Perhatikan gerak-gerik pesaing serta selalu melakukan update terhadap
produk-produk pesaing.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Apa Alasan Kodak sampai bangkrut?. Diakses tanggal 15 Maret 2013 dari
http://www.itv-gear.com/apa-alasan-kodak-sampai-bangkrut.html

Fadlan, Alfi. (2012, 8 Januari). Sejarah Berdirinya Kodak Kamera. Diakses pada
tanggal 15 Maret 2013 dari http://www.infopilihan.com/gadget/sejarah-berdiri-
perusahaan-kodak-kamera-kumpulan-sejarah/

Julitra. (2012, 6 Februari). Kodak dan Kisah Ambruknya Sang Raksasa. Diakses
tanggal 22 Maret 2013 dari http://julitra.wordpress.com/2012/02/06/kodak-dan-
kisah-ambruknya-sang-raksasa/

Maruli, Aditia. (2012, 29 Februari). Penyebab Kodak Bangkrut. Diakses tanggal 15


Maret 2013 dari http://www.antaranews.com/berita/1330522070/penyebab-kodak-
bangkrut

Sumber Internet :

https://www.academia.edu/23481797/Analisis_kasus_bangkrutnya_kodak

https://tirto.id/steven-sasson-penemu-kamera-digital-yang-karyanya-dibuang-kodak-
cEdc

https://tekno.kompas.com/read/2012/03/02/07343749/Ini.Dia.Penyebab.Kodak.dan.Fuji
.Film.Melempem

Anda mungkin juga menyukai