Anda di halaman 1dari 19

Eastman Kodak

Analisis: Kehancuran Kodak

Oleh:
Arfan Fahmi – Alfi – April – Arizal – Arnanda – Rizki
Sejarah
 1879 – Dry plate technology invented.
 1884 – George Eastman – Eastman Dry Plate and Film Co.
 1884 - Negative paper invented.
 1885 – First Transparent film.
 1888 – First ‘Kodak’ camera –
“you push the button, we do the rest”
 1891 – First Daylight loading camera.
 1892 – Eastman Kodak formed.
 1896 – Motion picture film, X-rays
 1900 – Brownie Camera
Profil
 Kodak seperti Google dimasanya
 Pada tahun 1976, Kodak mencatatkan or
90% penjualan roll film dan 85%
penjualan kamera di America.
 Sampai awal 90an, Kodak masuk dalam 5
merk paling berharga di dunia.
Profil
Unit Bisnis :
Consumer Digital Imaging Group (CDG),

Film, Photofinishing, and Entertainment Group (FPEG),

and
Graphic Communications Group (GCG).

Arah Strategi:
Beralih dari film menjadi digital

Mengurangi biaya – biaya

Meningkatkan pangsa pasar

Memperluas pasar ke seluruh dunia


Analisis SWOT
 Strengths
 Divisi Riset yang mumpuni
 Kualitas produk yang tinggi
 Pengenalan merk yang luas
 Weaknesses
 Raksasa yang lambat
 $144K per pegawai, vs. $385K di Fujifilm
 Opportunities
 Digital imaging
 Threats
 Kompetisi di pasar digital
 Ekonomi
 Terorisme – less tourism, less photography.
BCG Matrix

Analisis Portofolio Kodak menggunakan matriks


Boston Consulting Group untuk periode tahun 2006
Perkembangan Teknologi
 Munculnya teknologi
fotografi digital yang
menggantikan film dan
handphone yang
menggantikan kamera
 Puncak pendapatan Kodak
menyentuh $16 milyar pada
1996 dan profitnya mencapai
$2.5 milyar pada 1999.
 Perkiraan analis, pendapatan
Kodak pada tahun 2011
hanya sekitar $6.2 milyar.
Kompetisi
 Pesaing utama Kodak, yaitu Fujifilm, memiliki
banyak kemiripan.
 Kodak menguasai pasar Amerika, Fujifilm
menguasai Jepang.
 Kodak dan Fujifilm sama-sama menyadari
ancaman teknologi digital pada awal 1980an
 Kedua perusahaan harus beradaptasi.
Budaya Perusahaan - 1
 Dengan kekuatan Kodak seperti investasi yang
besar dalam penelitian, pendekatan yang ketat
untuk manufaktur, dan hubungan baik dengan
komunitas lokal — Kodak menjadi perusahaan
monopoli yang berpuas diri.
 Kodak juga lambat berubah karena di level
eksekutif mereka menggunakan mindset
“perfect products”, ketimbang high-tech mindset
“make it, launch it, fix it”
Budaya Perusahaan - 2
 Umumnya perusahaan Jepang memiliki budaya kuat
dalam jangka panjang, tetapi visi Shigetaka Komori (bos
Fujifilm) menunjukkan aksi cepat dengan banyaknya
penjualan aset, penghematan, dan likuidasi.
 Anehnya, Kodak bertindak seperti perusahaan Jepang
yang resisten, sementara Fujifilm bertindak fleksibel
sebagaimana tipe perusahaan Amerika.

Mr. Komori:
“Kodak sangat percaya dengan pemasaran dan mereknya
sehingga mengambil jalan keluar yang mudah.”
Strategi Pesaing - 1
 Fujifilm merumuskan 3 strategi:
1. Menghemat sebanyak mungkin uang pada unit bisnis
roll film
2. Bersiap untuk beralih ke digital
3. Mengembangkan lini bisnis baru
 Fujifilm mampu bertransformasi, sedangkan Kodak
terlalu lambat.
 Fujifilm saat itu ditaksir bernilai $12.6 milyar, sedangkan
Kodak hanya $220 juta.
Strategi Pesaing - 2

 Fujifilm memanfaatkan kelemahan


Kodak dengan menjadi sponsor utama
Olimpiada Los Angeles pada 1984.
 Publisitas membantu Fujifilm sehingga
sangat mudah menginvasi pasar utama
Kodak: Amerika
Diversifikasi Produk
 Kodak memanfaatkan ribuan produk kimia yang
menjadi bahan roll film menjadi obat-obatan.
 Namun bisnis farmasi Kodak gagal dan dijual
pada tahun 1990an.
 Diversifikasi produk oleh Fujifilm lebih berhasil.
 Roll film yang mirip dengan kulit - mengandung
kolagen, membuat Fujifilm akhirnya
meluncurkan lini produk kosmetik “Astalift” yang
dijual di Asia dan Eropa.
Perjuangan Kodak - 1
 Bos Kodak untuk tahun 1993 sampai 1999, memutuskan
bahwa keahlian mereka bukan pada produk kimia, tetapi
pada pemrosesan gambar (imaging).
 Mereka mengejar kamera digital dan menawarkan
kemampuan untuk posting dan sharing gambar secara
online.
 Perusahaan yang hebat mungkin akan membuat Kodak
menjadi seperti Facebook, sayangnya mereka tidak
sehebat itu.
Perjuangan Kodak - 2
 Mereka berjuang dengan mengadopsi bisnis
model “razor blade”.
 Kodak menjual kamera murah dan mengharap
pelanggan akan membeli banyak roll film nya
yang mahal.
 Model bisnis seperti itu jelas sangat tidak
mampu bertahan menghadapi kamera digital.
 Walaupun mereka membangun bisnis raksasa di
luar kamera digital, akhirnya kamera handphone
lah yang menghancurkannya.
Tantangan Bisnis
 Tantangan yang dihadapi bisnis ini sangat besar, tidak
mungkin menghadapinya dengan teknologi lama.
 Tidak seperti manusia, perusahaan secara teori dapat
hidup selamanya. Namun kebanyakan mereka mati
muda karena dunia usaha, tidak seperti manusia, adalah
pertarungan sampai mati.
 Fujifilm telah menguasai taktik baru dan mereka
bertahan.
 Roll film Kodak yang menyumbang 60% profitnya, pada
tahun 2000an menjadi nol.
 Setelah 132 tahun, seperti foto tua, Kodak menghilang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai