Pembimbing Lapangan :
Sigit Winantyo, S. ST
NIP : 197705012006041001
Disusun Oleh :
2024
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Evedius Markus Idi (1320194028)
Mengetahui :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Evedius Markus Idi 1320194028
Disahkan Oleh:
NIP 197608172008011001
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Dengan rahmat dan ridha-Nya, kami menyampaikan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang senantiasa memberikan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya. sehingga kami dapat
menyelesaikan Magang Industri di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan
Gas Bumi (PPSDM MIGAS) serta menyelesaikan penulisan Laporan Magang Industri yang
telah dilaksanakan selama 2 bulan, mulai tanggal 01 November sampai 31 Desember 2023.
Melalui magang ini, kami memiliki kesempatan berharga untuk memahami dunia industri
secara langsung di PPSDM Cepu.
Magang Industri ini merupakan salah satu tahap penting dalam perjalanan pendidikan
kami di Jurusan Teknik Elektro, Prodi Teknologi Rekayasa Sistem Kelistrikan Minyak dan
Gas Politeknik Negeri Ambon. Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan di PPSDM MIGAS
Cepu, sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas bumi yang
memiliki peran strategis dalam mendukung keberlanjutan sektor energi nasional.
Periode dua bulan yang telah kami jalani memberikan kesempatan untuk terlibat
langsung dalam aktivitas sehari-hari di PPSDM MIGAS Cepu, menggali informasi, dan
memahami berbagai aspek distribusi. Selama magang, kami mendapat berbagai pengalaman
berharga, tantangan yang membangun, dan ilmu yang tidak ternilai harganya. Laporan ini
disusun sebagai hasil dari upaya maksimal penulis untuk menggambarkan pengalaman
selama magang dan menghadirkan gambaran yang akurat mengenai strategi perawatan
transformator distribusi.
1. Tuhan Yang Maha Esa karena memberikan kemudahan dan hidayah kepada penulis
untuk menyelesaikan Laporan ini.
2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan memberikan rasa kasih
sayang,dorongan,semangatmaupunmateri.
iii
3. Bapak Dady Mairuhu, S.T., M.M Selaku Direktur Politeknik Negeri Ambon.
4. Bapak Lory. M. Parera, ST., MT Selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Ambon.
5. Kaprodi Ir. Hamles. L. Latupeirissa, MT Selaku Ketua Program Studi Teknologi
Rekayasa Sistem Kelistrikan Minyak dan Gas.
6. Bapak Marceau A. F. Haurissa, ST., M.Eng Selaku Pembimbing Kampus.
7. Bapak Waskito Tunggul Nusanto, S.kom., MT Selaku Kepala PPSDM MIGAS Cepu.
8. Bapak Sigit Winantyo, S. ST . Selaku Pembimbing Lapangan di PPSDM MIGAS.
9. Bapak Pariyadi Selaku Kepala PLTD di PPSDM MIGAS Cepu.
10. Bapak Solikin Selaku Mandor Lapangan PLTD PPSDM MIGAS.
11. Semua staff dan karyawan PPSDM MIGAS CEPU, Jawa Tengah.
Laporan ini disusun dengan kerendahan hati, dan penulis menyadari bahwa masih
banyak hal yang dapat diperbaiki dan dikembangkan. Oleh karena itu, kritik, saran, dan
masukan konstruktif dari pembaca akan sangat dihargai untuk perbaikan dan
pengembangan selanjutnya.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam konteks
pembelajaran dan pengembangan industri. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran pelaksanaan
magang serta penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semmua. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.4 Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.5 Manfaat........................................................................................................................ 2
3.3 Prosedur......................................................................................................................26
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................29
v
4.1 Perawatan (Maintenance)...........................................................................................29
4.3 Transformator.............................................................................................................34
BAB VI PENUTUP................................................................................................................59
6.1 Kesimpulan.................................................................................................................59
6.2 Saran...........................................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................60
LAMPIRAN............................................................................................................................61
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks pemeliharaan Trafo Distribusi milik
PPSDM Migas Cepu. Trafo Distribusi di PLTD PPSDM Cepu terdiri dari 3 unit yaitu, Trafo
1600 KVA (Trafo daya 1), Trafo 800 KVA (Trafo daya 2), dan Trafo 630 KVA (Trafo daya
3).
1
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang diambil dibagian PLTD PPSDM Migas Cepu yaitu
Pemeliharaan Transformator Distribusi yang akan diteliti ialah mengenai pemeliharaan trafo,
minyak trafo dan komponen-komponen lain yang terdapat pada trafo distribusi.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui penyebab kerusakan dari Trafo Distribusi.
1.5 Manfaat
Manfaat Penelitian: Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
2
BAB II
Berikut ini merupakan profil singkat dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi :
Nama Perusahaan : Pusat Pengambangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas
Bumi
Alamat Perusahaan : Jalan Sorogo No. 1, Cepu 58315 Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Telp. (0296) 421888
Email : info.ppsdm.migas@esdm.go.id
Website : http://www.pusdiklatmigas.esdm.go.id/
Tanggal berdiri : 4 Januari 1966, berdasarkan SK Mentri Urusan Minyak dan Gas
Bumi No. 05M/Migas/1966.
3
2.2 Visi dan Misi PPSDM Migas
2.2.1 isi
Menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia di subsektor minyak dan gas bumi
yang unggul, berkarakter, dan diakui internasional.
2.2.2 Misi
Dalam usaha mewujudkan visi tersebut disusun misi yang harus dilaksanakan, yaitu:
1. Menyiapkan sumber daya manusia subsektor minyak dan gas bumi yang
terampil, ahli, profesional, bermartabat tinggi, berkarakter dan mampu bersaing
di pasar global di subsektor minyak dan gas bumi.
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan program pelatihan dengan metode
pembelajaran serta sarana dan prasarana yang berkualitas.
3. Menyelenggrakan pelayanan dan mengembangkan uji sertifikasi kompetensi.
4. Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan lembaga pendidikan,
industri, masyarakat, dan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan.
4
1. Tugas Pokok
"Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi".
2. Fungsi
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusia
di bidang minyak dan gas bumi.
b. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja, dan evaluasi serta pengelolaan
informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi.
c. Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya
manusia di bidang minyak dan gas bumi.
d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas bumi
e. Pelaksanaan pengelolaan sarana, prasarana, dan informasi pengembangan
sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
f. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Pendidikan dan
pelatihan di bidang minyak dan gas bumi.
g. Pelaksanaan administrasi pusat pengembangan sumber daya manusia minyak
dan gas bumi.
5
PPSDM MIGAS juga merupakan instansi resmi dibawah naungan Kementrian ESDM dan
sudah beroperasi sejak lama.(Rosyidi, dkk. 2020) Sejarah perkembangan PPSDM Migas
adalah sebagai berikut:
Perjalanan sejarah perminyakan di Cepu dapat diuraikan menjadi tiga periode yaitu :
6
3. Periode Zaman Kemerdekaan (Tahun 1945)
1) Periode 1945-1950
2) Periode 1950-1951
3) Periode 1951-1957
4) Periode 1957-1961
Pada tahun 1957, PTMRI diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo CA.
7
5) Periode 1961-1966
6) Periode 1966-1978
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi No.
5/M/Migas/1966 tanggal 04 Januari 1966, yang menerangkan bahwa seluruh
fasilitas/instalasi PN Permigan Daerah Administrasi Cepu dialihkan menjadi Pusat
Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi
(PUSDIKLAP MIGAS). Yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Jakarta. Kemudian pada tanggal 07
Februari 1967 diresmikan Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) Cepu
Angkatan I (Pertama).
7) Periode 1978-1984
8) Periode 1984-2001
9) Periode 2001-2016
Tahun 2001 PPT Migas Cepu diubah menjadi Pusdiklat Migas (Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi) Cepu sesuai SK Menteri ESDM
(Energi dan Sumber Daya Mineral) nomor 150 Tahun 2001 dan telah diubah
Peraturan Menteri ESDM nomor 0030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005.
Kemudian
diperbarui Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2010 tanggal 22 November 2010.
Sesuai Peraturan Menteri No. 13 tahun 2016 tentang organisasi dan tata
kerja kementrian energi dan sumber daya mineral, Pusdiklat Migas Cepu berubah
nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas
Bumi (PPSDM) Cepu.
9
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PPSDM MIGAS
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi berlokasidi Jalan
Sorogo No.1, Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa
Tengah dengan area sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan seluas 120 hektare.
PPSDM Migas terletak dikawasan hutan jati, berjarak + 34km dari kota Blora Barat, dan ±
35km dari kota Bojonegoro di Timur. Dengan kotakota besar di Jawa berjarak 160km
(Semarang), 125km (Surabaya), 125km (Solo), dan 750 km (Jakarta). Ditinjau dari segi
geografis dan ekonomis, lokasi terssebut strategis karena didukung oleh beberapa faktor
yaitu: 1. Letaknya berbatasan antara JawanTengah dan Jawa Timur.
10
Keterangan :
11
5) Pengawasan K3
6) Penanganan dan Pengendalian Mutu Bahan Bakar dan Pelumas Penerbangan
(Aviasi)
7) Produksi - Well Completion
8) Mekanik Pengolahan
9) K3LL (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan)
10) Sea Survival
11) Transportasi Migas.
12) Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Juru Ikat Beban (Rigger).
Jenis Pendidikan dan Pelatihan dikelompokkan menjadi 2
yaitu:
a. Diklat Aparatur Negara (Semua Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah).
b. Diklat Industri dan Masyarakat bersifat Tailor made / berdasarkan
permintaan pelanggan.
12
2. Luar area PPSDM Migas Cepu:
a. Lapangan golf
b. Lapangan sepak bola
c. Lapangan tenis
d. Rumah sakit
e. Sarana ibadah, dan lain-lain.
13
2.6.2 Unit Keselamatan Kerja dan Pemadam Kebakaran
Tugas umum dari Unit ini adalah melaksanakan pengembangan sumber daya
manusia di lingkungan PPSDM Migas baik peserta diklat dari aparatur maupun industri.
Unit K3LL (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan) bertujuan untuk
mencegah dan menanggulangi segala sesuatu yang menyebabkan kecelakaan kerja yang
mempengaruhi terhadap proses produksi, sehingga sumber-sumber produksi dapat
digunakan secara efisien dan produksi dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan
yang berarti. Unit ini mempunyai tugas yang meliputi:
1. Tugas Rutin
a. Menyusun rencana pencegahan terhadap kecelakaan kerja.
b. Melakukan inspeksi secara berkala atau khusus.
c. Melakukan pemeriksaan alat-alat pemadam kebakaran.
d. Mengadakan safety training, baik kepada personil pemadam api maupun
pegawai biasa.
2. Tugas Non Rutin
a. Melaksanakan pelayanan pemadam api dan keselamat kerja diluar PPSDM
Migas.
b. Melakukan penyeledikan terhadap kecelakaan kerja yang sama.
c. Menanamkan kesadaran kepada semua pegawai akan pentingnya pencegahan
kebakaran dan keselamatan kerja.
d. Melakukan kampanye keselamatan kerja kepada pegawai.
3. Tugas Darurat
a. Memberikan pertolongan dan penanggulangan terhadap terjadinya kecelakaan
kerja.
b. Memadamkan api jika terjadi kebakaran, baik di lingkungan PPSDM Migas
maupun disekitar
14
blower sebagai pendorong gas panas. Tekanan uap yang dihasilkan sebesar 10 kg/cm2.
Uap saturated masuk lagi untuk melakukan pemanasan ulang guna menghasilkan uap
superheated. Uap superheated tersebut didistribusikan ke kilang. Saat distribusi banyak
terjadi kebocoran yang dapat menurunkan efisiensi dan boros bahan bakar. Setiap 2 jam
sekali terjadi blow-down pada boiler. Blow-down disebabkan karena pengolahan air
yang kurang bagus yang mengakibatkan keluar asap dan air. Fungsi Steam yang
dihasilkan oleh boiler pada kilang :
1. Memanaskan Residu
2. Menggerakkan Pompa.
PSDM Migas memiliki 3 buah boiler, dimana 1 buah boiler beroperasi aktif dan 2
buah boiler digunakan sebagai cadangan. Unit boiler yang dimiliki PPSDM Migas
berkapasitas sebesar 6600 kg/cm2. Boiler plant disini meliputi:
a. Penyedia Steam
Proses penyediaan steam yaitu air yang masuk ke boiler melalui drunk
diameter fire tube dan keluar dari boiler berubah menjadi steam atau uap bertekanan
yang berada pada keadaan saturated steam. Kegunaan steam dari boiler antara lain,
pemanas untuk fluida atau air dan minyak-minyak berat, sebagai penggerak mesin
atau uap torak dan uap turbin dan proses pengolahan atau minyak Unit kilang
b. Penyedia Udara Bertekanan
Caranya adalah udara atmosfer dimasukkan ke dalam kompresor sehingga
akan menghasilkan udara bertekanan. Kompresor adalah suatu alat yang digunakan
untuk menempatkan udara yang digerakkan dengan motor listrik. Kegunaan dari
udara bertekanan ini yaitu sebagai media instrumentasi pneumatic, dan media kerja
yang lain.
15
2.6.4 Unit Perpustakaan
16
2.6.5 Laboratorium Dasar
PPSDM Migas memiliki laboratorium dasar. Laboratorium ini bertugas untuk
menguji kualitas produk dari minyak bumi agar sesuai dengan spesifikasi yang
diberikan oleh Dirjen Migas yang hampir sama dengan laboratorium Pengujian Hasil
Produk, namun di laboratorium ini lebih fokus pada pelaksanaan pelatihan dan
sertifikasinya. Selain itu di laboratorium dasar ini tidak hanya terfokusterhadap analisa
minyak bumi namun juga terdapat analisa lain pada laboratorium dengan bidang lain.
Laboratorium yang tersedia diantaranya:
a. Laboratorium Kimia
b. Laboratorium Migas
c. Laboratorium Sipil
d. Laboratorium Geologi
e. Laboratorium Lindungan dan Lingkungan
benefit relationship. Demi membangun suatu komunikasi yang baik dengan berbagai
pihak luar, hubungan masyarakat PPSDM Migas Cepu menyediakan layanan informasi
berupa call center yang diperuntukkan bagi stakeholder maupun masyarakat umum
yang ingin menyamapaikan aspirasinya berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun ataupun memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan PPSDM Migas
sendiri. Hubungan masyarakat PPSDM Migas juga menyediakan informasi mengenai
perkembangan oraganisasi terkini melalui Buletin Patra yang terbit setiap tiga bulan
sekali.
17
2.6.7 Unit Kilang
a. Pompa
Fungsi pompa di kilang adalah untuk mengalirkan cairan dari suatu tempat
ketempat. Pompa yang digunakan adalah pompa torak dengan penggerak
steam, pompa centrifugal dengan penggerak motor listrik dan pompa screw
dengan penggerak motor listrik. Penggunaan pompa menurut fungsinya adalah
sebagai berikut:
1) Pompa feed atau umpan: digunakan untuk memompa feed dari tangki feed
keproses.
2) Pompa Reflux: digunakan untuk memompa dari tangki naptha ke
kolom C-1 dan C2.
18
3) Pompe Fuel Oil: digunakan untuk memompa bahan bakar atau fuel oil
dari tangki fuel oil ke furnace dan boiler. Pompa Distribusi digunakan
untuk memompa produk dari tangki produk ke tangki depot dan mobil
tangki.
b. Heat Exchanger
Heat Exchanger merupakan alat untuk memanaskan crude oil dengan
memanfaatkan panas produk kilang. Heat exchanger berfungsi sebagai
pemanas awal atau preheater crude oil untuk tujuan efisiensi panas. Heat
exchanger yang digunakan adalah jenis shell dan tube heat exchanger. Crude
oil dilewatkan pada tube dan produk panas dalam shell. Jumlah heat exchanger
yang dioperasikan ada lima Unit, dua heat exchanger memanfaatkan panas
produk residu dan tiga heat exchanger memanfaatkan panas produk solar,
sehingga suhu crude oil naik dari kurang lebih 33°C menjadi kurang
lebih120°C.
c. Stabilizer
Setelah keluar dari heat exchanger, produk yang bersuhu 120°C masuk
ke dalam stabilizer yang terdapat setelah keluar dari heat exchanger yang
berjumlah 1 buah. Fungsi dari stabilizer ini adalah agar aliran produk yang
telah keluar dari heat exchanger stabil masuk ke dalam furnace.
d. Furnace
Berfungsi untuk memanaskan crude oil dari kurang lebih 120°C menjadi
kurang lebih 330°C. Pada suhu tersebut sebagian besar fraksi-fraksi pada crude
oil pada tekanan sedikit di atas 1 atm telah menguap kecuali residu.
e. Evaporator
Berfungsi untuk memisahkan antara uap dan cairan atau residu dari
crude oil yang sudah dipanaskan dari furnace. Produk dari furnace dengan
suhu 330°C masuk ke dalam evaporator, sehingga di dalam evaporator uap dan
cairan residu produk dapat terpisahkan. Terdapat 1 Unit evaporator dalam
proses ini.
f. Kolom Stripper
Berfungsi untuk menguapkan kembali fraksi ringan yang ikut pada
suatu produk. Ada tiga stripper yang dioperasikan yaitu: satu Unit untuk
19
stripper solar, satu Unit untuk stripper residu, dan satu Unit untuk stripper
pertasol CC.
20
g. Kolom Fraksinasi
Berfungsi memisahkan fraksi yang dikehendaki sesuai titik didihnya.
Jumlah kolom fraksinasi ada 3 Unit, 2 Unit dioperasikan dan 1 Unit idle,
sebagai alat kontak uap-cairan kolom fraksinasi dilengkapi buble cup tray.
h. Kondensor
Berfungsi untuk mengubah fase produk uap solvent ringan atau
pertasol CA dari puncak kolom C-2 menjadi fase cair. Ada 12 Unit kondensor
yang dioperasikan, empat Unit kondensor sebagai partial kondenser dan
delapan Unit kondenser sebagai total kondenser.
i. Cooler
Berfungsi untuk mendingikan fluida panas menjadi fluida dingin sesuai
suhu yang dikehendaki. Ada 14 cooler tipe shell and tube dan 6 box cooler.
j. Separator
Berfungsi untuk memisahkan air, minyak dan gas dalam produk. Ada 9
separator yang dioperasikan.
k. Tangki
Berfungsi untuk menampung atau menyimpan crude oil dan produk-
produknya. Ada beberapa tangki yang dioperasikan dan tiap-tiap dari tangki
21
2.6.9 Unit pengolahan Air (Water Treatment Plant)
22
2.6.10 Unit Penyedia Listrik (Power Plant)
Fungsi dan tugas power plant adalah untuk melayani kebutuhan tenaga listrik.
Sedangkan fungsi PLTD yang ada di PPSDM Migas, antara lain:
1. Kebutuhan untuk operasi kilang.
2. Kebutuhan di water treatment,
3. Kebutuhan di boiler plant.
23
2.6.11 Laboratorium Simulasi Dasar
Laboratorium Simulasi Produksi PPSDM Migas yang berlokasi di Menggung
sekitar +300 meter dari kantor PPSDM Migas. Disana hanya simulasi atau
pemeragaan alat-alat produksi untuk pengambilan Minyak dari tanah, dimana alat
yang ada seperti sumur bor dilengkapi pipa bornya.
bengkel instrument di PPSDM Migas memiliki peran yang sangat penting dalam
perkembangan pendidikan di bidang instrumentasi. Dalam laboratorium ini dapat
dilakukan penelitian, simulasi sistem pengontrolan, pengujian, perawatan alat-alat
industri beserta kalibrasinya. Selain itu untuk pembinaan dilakukan juga pengajaran-
pengajaran terhadap peserta kerja Praktik atau yang kursus di laboratorium instrumentasi
ini. Fungsi dan sarana bengkel instrumen adalah:
24
Laboratorium instrumentasi ini dilengkapi dengan sarana sarana sebagai berikut:
1. Laboratorium kalibrasi
2. Simulator sistem pengendalian proses
3. Laboratorium elektronika digital dan mikroelektronika
4. Simulator PLC (Programmable Logic Control)
5. Simulator DCS (Distributed Control System)
6. Instrument-instrumen yang berkaitan dengan industri perminyakan dan gas
bumi
25
BAB III
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut:
1. Observasi Lapangan
4. Pengambilan Data
5. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi yang relevan atau jelas,
informasi tersebut didapatkan dari buku-buku, tesis, makalah, internet, dll.
2. Laptop
Laptop digunakan sebagai alat bantu untuk Menyusun laporan selama kerja
di PPSDM Migas Cepu.
3. Transformator
Transformator adalah suatu perangkat listrik yang digunakan untuk mengubah
tegangan listrik dari satu tingkat ke tingkat lainnya melalui prinsip induksi
elektromagnetik. Prinsip kerja transformator didasarkan pada perubahan arus
listrik dalam suatu kumparan (gulungan) yang menghasilkan medan magnet, dan
medan magnet ini menginduksi tegangan di kumparan lainnya.
3.3 Prosedur
Berikut adalah prosedur dalam proses pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
PPSDM Migas Cepu.
27
3.4 Skema kerja
28
b. Observasi Lapangan
Observasi lapangan adalah kegiatan yang penting dalam kerja praktek
ini. Dalam observasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apa saja yang ada di
lapangam, dan membantu dalam menentukan judul Kerja Praktek.
e. Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan, hal-hal yang dibutuhkan adalah data
pemeliharaan transformator yang didapatkan untuk menyelesaikan laporan.
f. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan apa saja dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada. Evaluasi berguna untuk menilai apakah
laporan pemeliharaan pada transformator yang dibuat sudah tepat atau belum.
29
BAB IV
PEMBAHASAN
30
2. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Perawatan bertujuan untuk menjaga kinerja optimal peralatan. Melalui pemeliharaan
preventif dan perbaikan yang tepat waktu, organisasi dapat meningkatkan efisiensi
operasional, mengurangi kegagalan, dan meningkatkan produktivitas.
5. Meningkatkan Keamanan
Aspek perawatan kesehatan dan keselamatan sering kali menjadi fokus utama.
Perawatan dilakukan untuk memastikan bahwa peralatan beroperasi dengan aman,
mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan mematuhi standar keselamatan industri.
31
8. Peningkatan Kualitas Produk
Peralatan yang beroperasi dengan baik memiliki dampak positif pada kualitas produk.
Perawatan yang baik dapat membantu menghindari kegagalan yang dapat mempengaruhi
kualitas output.
32
4. Perawatan Produktif Total (Total Productive Maintenance/TPM)
Pendekatan holistik yang melibatkan semua tingkatan dalam organisasi untuk
meningkatkan efisiensi peralatan. Ini mencakup perawatan preventif, pelibatan karyawan,
dan perbaikan berkelanjutan.
33
4.2 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan
mesin diesel sebagai prime mover. Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai
fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. PLTD
merupakan suatu instalasi pemabangkit listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit dan
sarana pembangkitan. Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi
mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Unit PLTD adalah kesatuan
peratalan- peralatan utama dan alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam
hubungan kerja, membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan
bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak
utamanya dan seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga
listrik PLTD biasa di gunakan sebagai pusat listrik untuk mengatasi adanya beban runcing
yang sewaktu-waktu bias muncul. PLTD disebut pusat listrik beban runcing karena memiliki
beberapa kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Dapat mengambil beban dengan cepat,sehingga dapat meratakan beban dengan cepat.
2. Pada saat start putaran mesin dari 0 rpm sampai sikron dengan jaringan membutuhkan
waktu yang relative cepat.
3. Ongkos pembangunannya relative rendah daripada pembangkit listrik yang lain.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik
dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik
pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik. Prinsip kerja PLTD adalah
dengan menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar High Speed Diesel Oil (HSDO).
Mesin diesel bekerja berdasarkan siklus diesel. Mulanya udara dikompresi ke dalam piston,
yang kemudian diinjeksi dengan bahan bakar kedalam tempat yang sama. Kemudian pada
tekanan tertentu campuran bahan bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya. Proses
pembakaran seperti ini pada kenyataannya terkadang tidak menghasilkan pembakaran yang
sempurna. Hal inilah yang menyebabkan efisiensi pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil
dari 50 %. Namun apabila dibandingkan dengan mesin bensin (otto), mesin diesel pada
kapasitas daya yang besar masih memiliki efisiensi yang lebih tinggi, hal ini dikarenakan
rasio kompresi pada mesin diesel jauh lebih besar daripada mesin bensin.
34
4.3 Transformator
Transformator adalah suatu perangkat listrik yang digunakan untuk mentransfer energi
listrik antara dua atau lebih sirkuit melalui medan elektromagnetik. Prinsip dasar
transformator didasarkan pada induksi elektromagnetik yang ditemukan oleh Michael
Faraday.
Transformator terdiri dari dua gulungan kumparan yang terpisah, yaitu gulungan primer
dan gulungan sekunder, yang diletakkan pada inti besi atau inti feromagnetik.
c. Inti Besi atau Feromagnetik: Komponen yang berfungsi untuk meningkatkan fluks
magnetik dan efisiensi transformator.
d. Tangki atau Kandang: Struktur fisik untuk menopang dan melindungi gulungan dan
inti.
35
Transformator memiliki banyak aplikasi dalam distribusi listrik dan transmisi daya,
memungkinkan penyesuaian tegangan pada berbagai tingkat untuk kebutuhan pengiriman
daya yang efisien. Tergantung pada rasio lilitan dan arah arus, transformator dapat
digunakan untuk menaikkan (transformator step-up) atau menurunkan (transformator step-
down) tegangan.
Transformator terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama-sama untuk
mengubah tegangan dan arus listrik antara gulungan primer dan sekunder. Berikut adalah
komponen-komponen utama pada transformator:
36
3. Inti Feromagnetik:
Inti feromagnetik terbuat dari bahan besi atau baja berorientasi magnetik.
Tujuannya adalah meningkatkan induktansi transformator dan mengarahkan dan
memaksimalkan fluks magnetik yang dihasilkan oleh arus yang mengalir melalui
gulungan.
Tangki atau kandang transformator merupakan struktur luar yang menyokong dan
melindungi gulungan dan inti. Biasanya terbuat dari logam untuk memberikan kekuatan
struktural dan memberikan isolasi mekanis.
37
Gambar 4. 3 Tangki
38
5. Tongkat Inti (Core Legs):
Bagian dari inti yang membentuk jalur bagi fluks magnetik. Tongkat inti
mengarahkan dan mengontrol aliran fluks magnetik, membantu mengurangi kehilangan
energi dan meningkatkan efisiensi transformator.
Gambar 4. 4 Radiator
39
8. Koil Overhead atau Tangan (Overhead Coil atau Bushing):
Bagian yang menonjol dari tangki transformator yang menyediakan isolasi untuk
penghantar keluar. Berfungsi untuk melindungi dari percikan atau gangguan lain yang
dapat menyebabkan gangguan pada transformator.
9. Tabung Pengukur atau Kompensasi Minyak (Oil Gauge Tube atau Oil
Compensating Tube):
40
4.3.3 Jenis-jenis Transformator
Trafo memiliki beberapa jenis antara lain:
3. Transformator Distribusi:
Fungsi: Menyediakan tegangan yang sesuai untuk distribusi di daerah pemukiman dan
komersial.
Penggunaan Umum: Terletak di tiang listrik di sepanjang jaringan distribusi untuk
menyediakan tegangan yang aman dan efisien untuk rumah-rumah dan bisnis.
41
5. Rectifier Transformer:
Fungsi: Digunakan dalam sistem penyearah (rectifier) untuk mengubah arus bolak-balik
menjadi arus searah.
Penggunaan Umum: Ditemukan dalam aplikasi seperti pemasok daya untuk sistem
penyearah yang digunakan dalam pengisian baterai dan proses elektrokimia.
Ketika arus bolak-balik melewati kumparan primer, medan magnetik yang dihasilkan
oleh arus ini juga berubah arah secara periodik. Medan magnetik yang berubah ini
menyebar ke sekitar kumparan sekunder. Perubahan medan magnetik ini menginduksi
tegangan pada kumparan sekunder sesuai dengan hukum induksi Faraday. Jika rasio
jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih besar dari kumparan primer, maka tegangan
keluaran (output) akan lebih tinggi dari tegangan masukan (input), dan kita mendapatkan
transformator step up. Sebaliknya, jika rasio lilitan lebih kecil, maka tegangan keluaran
42
akan lebih rendah, dan kita mendapatkan transformator step down.
43
Prinsip ini diatur oleh hukum transformator, yang menyatakan bahwa rasio tegangan
pada kumparan primer dan kumparan sekunder sama dengan rasio jumlah lilitan kumparan
primer dan kumparan sekunder. Oleh karena itu, transformator dapat digunakan untuk
mengubah tegangan AC dari tingkat yang tinggi menjadi tingkat yang rendah atau
sebaliknya, tanpa mengubah frekuensinnya. Transformator juga dirancang untuk memiliki
inti besi atau ferromagnetik di sekitar kumparan-kumparan tersebut untuk meningkatkan
efisiensinya dengan meningkatkan induktansi dan mengarahkan sebagian besar medan
magnetik ke dalam inti.
Dengan prinsip ini, transformator menjadi komponen vital dalam mentransfer energi
listrik dalam sistem tenaga listrik. Penggunaan transformator tidak hanya terbatas pada
penyesuaian tegangan, tetapi juga melibatkan distribusi daya listrik dan pengukuran arus.
Sebagai inti dari infrastruktur kelistrikan, transformator memungkinkan transfer daya yang
efisien dan andal di seluruh jaringan listrik, mendukung berbagai aplikasi dan kebutuhan
energi modern.
Rugi-rugi pada transformator dapat terjadi karena beberapa alasan. Berikut adalah
beberapa penyebab umum rugi-rugi pada transformator:
1. Rugi Inti (Core Losses)
Rugi yang terjadi karena siklus magnetisasi yang terus-menerus dari inti transformator. Ini
terjadi karena adanya perubahan arah medan magnet pada inti yang menyebabkan molekul
dalam bahan inti bergerak sehingga menimbulkan gesekan dan panas.
b. Rugi Eddy Current
Rugi ini terjadi karena arus eddy yang muncul di dalam inti transformator. Arus ini
dihasilkan oleh induksi elektromagnetik dan menyebabkan pemanasan bahan inti.
2. Rugi Kumparan (Copper Losses)
Rugi ini disebabkan oleh resistansi kumparan primer saat arus mengalir melalui kumparan
tersebut.
44
b. Rugi Kumparan Sekunder (Secondary Winding Loss)
Sama seperti rugi pada kumparan primer, ini disebabkan oleh resistansi kumparan sekunder
saat arus mengalir melalui kumparan tersebut.
3. Rugi Gelombang Penuh (Stray Loss)
Ini terjadi karena rugi-rugi yang terjadi saat daya ditransfer dari kumparan primer ke kumparan
sekunder.
5. Rugi Pendinginan (Cooling Losses)
Rugi ini terjadi karena hilangnya panas melalui pendinginan udara atau pendinginan minyak
pada transformator.
Untuk mengurangi rugi-rugi pada transformator, seringkali digunakan bahan inti dengan sifat
magnetik yang baik, seperti besi silikon, dan desain transformator yang efisien. Pemilihan
ukuran kawat pada kumparan dan penggunaan pendinginan yang efisien juga dapat membantu
mengurangi rugi-rugi tersebut.
45
4.4 Data Transformator pada Power Plant PPSDM
Berikut merupakan data transformator yang ada di power plant PPSDM MIGAS Cepu:
1. Transformer 8 Centrado
Merk : Centrado
Standard : IEC 76/SPLN - 50
No 921756
Years 1992
Rating Capacity : 630 kVA
Model : PT
Frequency : 50 Hz
Rating Current : 60,6 Ampere / 910
Ampere Impedansi Voltage : 4,00%
Duty : Cont
Made in : Indonesia
KV Class : 1. no/0,5
Oil : Dialla B
Total Weight : 2,05 ton
Weight of Oil : 0,60 ton
TT Fuse : 63 A
Location : Front of WPS
Function : Kilang
Voltage : 380 Volt
Loads :
1. 250 A : Spare / Ex Kali Solo I
2. 250 A : Ring Dist. Trafo 8
3. 250 A : Spare / Ex Kilang
4. 250 A : Ring Trafo 2 / Kantor 3 Lantai
5. 250 A : Dist Boiler / Kilang
6. 250 A : Dist. Trafo 8
46
2. Transformer 13 Centrado
Merk : Centrado
Standard : IEC 76/SPLN - 50
No 921757
Years 1997
Rating Capacity : 630 kVA
Model : PT
Frequency : 50 Hz
Rating Current : 60,6 Ampere / 910
Ampere Impedansi Voltage : 4,00%
Duty : Cont
Made in : Indonesia
KV Class : 1. no/0,5
Oil : Dialla B
Total Weight : 2,05 ton
Weight of Oil : 0,60 ton
TT Fuse : 63 A
Location : Front of HUMPUS
Function : Air Minum
Voltage : 380 Volt
Loads :
1. 250 A : Pompa Air Minum
2. 250 A : Pompa Kali Solo I
3. 250 A : Spare
4. 250 A : Spare
5. 250 A : Spare
6. 250 A : Spare
47
3. Transformer 14 Trafo-Union
Merk : Travo-
Union
Standard : IEC 76/SPLN - 50
No : K224786
Years 1975
Rating Capacity : 200 kVA
Model : PT
Frequency : 50 Hz
Rating Current : 17,50
Ampere Impedansi Voltage :
4,2-4,1% Duty : Cont
Made in : Indonesia
KV Class : 10 N/0,5
Oil : Dialla B
Total Weight : 0,88 ton
Weight of Liquid : 0,23 ton
TT Fuse : 63 A
Location : PLTD
Function : PLTD
Voltage : 460-400 Volt
48
Adapun Langkah-langkah perawatan transformator, antara lain adalah:
1. Pemeriksaan Rutin 1 Bulan Pada Transformator
Untuk Menjaga agar trafo dapat beroperasi dengan baik dan efisien,sebaiknya diadakan
pemeriksaan secara rutin yaitu:
Suhu
Suhu oli trafo sebaiknya sering diperiksa, terutama bila trafo beroperasi pada beban penuh.
Periksalah Indikator, apakah ada tanda-tanda terjadinya beban yang terlampau berat.
Tinggi Permukaan oli
Tinggi permukaan oli sebaiknya sering diperiksa dan dipastikan pada level yang sesuai.
Kualitas oli
Oli trafo harus diperiksa secara berkala, tergantung kepada kondisi operasi trafo, terutama
periksalah tegangan tembus oli dan apakah oli tersebut sudah harus difilter
Silica Gel
Jika telah berubah warna, silica gel harus diganti/diaktifkan kembali. Frekuaensi untuk
pemeriksaan ini sebaiknya disesuaikan dengan pengalaman, tergantung kepada beban
dan kondisi lainnya.
49
b. Pembersihan
Bersihkan terminal isolator menggunakan kain kering dan bersih.
Bersihkan tangka dan radiator trafo. gunakan angina atau air kompresor bertekanan
untuk menghembuskan debu kemudian keringkan kembali dengan angin.
Jika ada bagian trafo yang berkarat, hapuslah karat dengan menggunakan amplas
kemudian cat kembali.
4. Faktor alam.
50
1. Overloading (beban berlebih):
Hubungan pendek terjadi ketika dua atau lebih lilitan transformator terhubung
secara langsung.
Arus yang sangat tinggi yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan struktural dan
merusak lilitan kumparan.
3. Kurangnya pendinginan:
Jika sistem pendinginan tidak efektif, suhu dapat meningkat secara signifikan,
mengakibatkan penurunan efisiensi dan merusak isolasi serta inti transformator.
Isolasi yang rusak dapat menyebabkan arus bocor dan risiko hubungan pendek.
5. Pembebanan Harmonik:
51
Arus harmonik dapat menyebabkan panas berlebih dan merusak lilitan kumparan,
menyebabkan penurunan efisiensi transformator.
Ini dapat terjadi karena kesalahan dalam sistem tenaga atau kegagalan peralatan
pelindung.
8. Gangguan alam:
52
Melakukan pemeliharaan preventif, monitoring berkala, dan tindakan
perbaikan segera setelah gangguan terdeteksi dapat membantu mencegah kerusakan
yang lebih serius pada transformator.
53
BAB V
Keterangan :
• Berikan tanda √) jika Mahasiswa yang bersangkutan telah memahami, melaksanakan dan
membuat laporan untuk materi tersebut.
• Pembimbing 1 adalah Dosen di Kampus dan Pembimbing 2 adalah Pembimbing Industri.
54
DAFTAR PENILAIAN MAGANG INDUSTRI
NAMA : EVEDIUS MARKUS IDI
NIM : 1320194028
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI REKAYASA SISTEM KELISTRIKAN MINYAK DAN GAS
TEMPAT MAGANG : PPSDM MIGAS CEPU
BIDANG K2/K3 : Pembangkitan/Instalasi Tenaga (distribusi)/PHB/Utilitas*)
NILAI
NO KOMPONEN YANG DINILAI KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kemampuan Beradaptasi dengan lingkungan
2 Ketrampilan dalam Menjalankan tugas :
a. Suaian Dengan Instruksi (SOP)
b. Kualitas Hasil Pekerjaan
c. Ketepatan
d. Kemampuan memecahkan
masalah
3 Tanggung Jawab Terhadap Tugas
4 Inisiatif dan Kreatif
5 Komunikasi :
a. Bekerja dengan kelompok (kerjasama)
b.Hubungan Dengan Atasan
c.Hubungan dengan rekan kerja
6 Kedisiplinan
7 Kemandirian
8 Sikap Potensi
a. Sikap Menghadapi Pekerjaan
b. Loyalitas / Kesesuaian
c. Semangat / Motivasi Kerja
d. Penampilan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
*) Coret yg bukan
Ctt : - Utilitas (instalasi listrik, motor-motor listrik, instalasi kontrol, sistem kontrol konvensional/PLC, HVAC, dll)
Beri tanda (√) pada kolom NILAI (mulai dari kolom angka 1 s/d 10) yang menunjukan tingkat Kompetensi
mahasiswa magang industri, kemudian ditotal untuk mengisi total nilai dan untuk mendapatkan nilai rata-
rata maka Total nilai dibagi 16.
Cepu, 28 Desember 2023
Pembimbing Lapangan,
Sigit Winantyo, S. ST
NIP. 197705012006041001
55
DAFTAR PENILAIAN MAGANG INDUSTRI
NAMA : EVEDIUS MARKUS IDI
NIM : 1320194028
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI REKAYASA SISTEM KELISTRIKAN MINYAK DAN GAS
TEMPAT MAGANG : PPSDM MIGAS CEPU
BIDANG PERENCANAAN/PERANCANGAN/PERHITUNGAN/ANALISIS :
Pembangkitan/Instalasi Tenaga (distribusi)/PHB/Utilitas*)
NILAI
NO KOMPONEN YANG DINILAI KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kemampuan Beradaptasi dengan lingkungan
2 Ketrampilan dalam Menjalankan tugas :
a. Suaian Dengan Instruksi (SOP)
b. Kualitas Hasil Pekerjaan
c. Ketepatan
d. Kemampuan memecahkan
masalah
3 Tanggung Jawab Terhadap Tugas
4 Inisiatif dan Kreatif
5 Komunikasi :
a. Bekerja dengan kelompok (kerjasama)
b.Hubungan Dengan Atasan
c.Hubungan dengan rekan kerja
6 Kedisiplinan
7 Kemandirian
8 Sikap Potensi
a. Sikap Menghadapi Pekerjaan
b. Loyalitas / Kesesuaian
c. Semangat / Motivasi Kerja
d. Penampilan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
*) Coret yg bukan
Ctt : - Utilitas (instalasi listrik, motor-motor listrik, instalasi kontrol, sistem kontrol konvensional/PLC, HVAC, dll)
Beri tanda (√) pada kolom NILAI (mulai dari kolom angka 1 s/d 10) yang menunjukan tingkat Kompetensi
mahasiswa magang industri, kemudian ditotal untuk mengisi total nilai dan untuk mendapatkan nilai rata-
rata maka Total nilai dibagi 16.
Cepu, 28 Desember 2023
Pembimbing Lapangan,
Sigit Winantyo, S. ST
NIP. 197705012006041001
56
DAFTAR PENILAIAN MAGANG INDUSTRI
NAMA : EVEDIUS MARKUS IDI
NIM : 1320194028
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI REKAYASA SISTEM KELISTRIKAN MINYAK DAN GAS
TEMPAT MAGANG : PPSDM MIGAS CEPU
BIDANG PENGOPERASIAN : Pembangkitan/Instalasi Tenaga (distribusi)/PHB/Utilitas*)
NILAI
NO KOMPONEN YANG DINILAI KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kemampuan Beradaptasi dengan lingkungan
2 Ketrampilan dalam Menjalankan tugas :
a. Suaian Dengan Instruksi (SOP)
b. Kualitas Hasil Pekerjaan
c. Ketepatan
d. Kemampuan memecahkan
masalah
3 Tanggung Jawab Terhadap Tugas
4 Inisiatif dan Kreatif
5 Komunikasi :
a. Bekerja dengan kelompok (kerjasama)
b.Hubungan Dengan Atasan
c.Hubungan dengan rekan kerja
6 Kedisiplinan
7 Kemandirian
8 Sikap Potensi
a. Sikap Menghadapi Pekerjaan
b. Loyalitas / Kesesuaian
c. Semangat / Motivasi Kerja
d. Penampilan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
*) Coret yg bukan
Ctt : - Utilitas (instalasi listrik, motor-motor listrik, instalasi kontrol, sistem kontrol konvensional/PLC, HVAC, dll)
Beri tanda (√) pada kolom NILAI (mulai dari kolom angka 1 s/d 10) yang menunjukan tingkat Kompetensi
mahasiswa magang industri, kemudian ditotal untuk mengisi total nilai dan untuk mendapatkan nilai rata-
rata maka Total nilai dibagi 16.
Cepu, 28 Desember 2023
Pembimbing Lapangan,
Sigit Winantyo, S. ST
NIP. 197705012006041001
DAFTAR PENILAIAN MAGANG INDUSTRI
57
NAMA : EVEDIUS MARKUS IDI
NIM : 1320194028
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI REKAYASA SISTEM KELISTRIKAN MINYAK DAN GAS
TEMPAT MAGANG : PPSDM MIGAS CEPU
BIDANG PERAWATAN/PEMASANGAN : Pembangkitan/Instalasi Tenaga (distribusi)/Utilitas*)
NILAI
NO KOMPONEN YANG DINILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KET.
0
1 Kemampuan Beradaptasi dengan lingkungan
2 Ketrampilan dalam Menjalankan tugas :
a. Suaian Dengan Instruksi (SOP)
b. Kualitas Hasil Pekerjaan
c. Ketepatan
d. Kemampuan memecahkan
masalah
3 Tanggung Jawab Terhadap Tugas
4 Inisiatif dan Kreatif
5 Komunikasi :
a. Bekerja dengan kelompok (kerjasama)
b.Hubungan Dengan Atasan
c.Hubungan dengan rekan kerja
6 Kedisiplinan
7 Kemandirian
8 Sikap Potensi
a. Sikap Menghadapi Pekerjaan
b. Loyalitas / Kesesuaian
c. Semangat / Motivasi Kerja
d. Penampilan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
*) Coret yg bukan
Ctt : - Utilitas (instalasi listrik, motor-motor listrik, instalasi kontrol, sistem kontrol konvensional/PLC, HVAC, dll)
Beri tanda (√) pada kolom NILAI (mulai dari kolom angka 1 s/d 10) yang menunjukan tingkat Kompetensi
mahasiswa magang industri, kemudian ditotal untuk mengisi total nilai dan untuk mendapatkan nilai rata-
rata maka Total nilai dibagi 16.
Cepu, 28 Desember 2023
Pembimbing Lapangan,
Sigit Winantyo, S. ST
NIP. 197705012006041001
DAFTAR PENILAIAN MAGANG INDUSTRI
NAMA : EVEDIUS MARKUS IDI
58
NIM : 1320194028
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI REKAYASA SISTEM KELISTRIKAN MINYAK DAN GAS
TEMPAT MAGANG : PPSDM MIGAS CEPU
Sigit Winantyo, S. ST
NIP. 197705012006041001
DAFTAR NILAI MAGANG INDUSTRI
SEMESTER GANJIL (VII) TAHUN AKADEMIK 2023
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA SISTEM KELISTRIKAN MIGAS
59
Mata Kuliah : MAGANG INDUSTRI
NIM : 1320194028
60
Mata Kuliah : MAGANG INDUSTRI
NIM : 1320194023
Catatan Nilai :
Ambon, ……………………………
90 – 100 =A
Pembimbing Kampus,
80 – 89 = AB
74 – 79 =B
65 – 73 = BC
56 – 64 =C
46 – 55 = CD
36 – 45 =D Lory Marcus Parera, ST., MT
0 – 35 =E NIP. 197505082002121001
BAB VI
PENUTUP
61
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Untuk Menjaga agar trafo dapat beroperasi dengan baik dan efisien,sebaiknya diadakan
pemeriksaan secara rutin yaitu Suhu oli trafo sebaiknya sering diperiksa, terutama bila trafo
beroperasi pada beban penuh. Periksalah Indikator, apakah ada tanda-tanda terjadinya beban
yang terlampau berat, Tinggi permukaan oli sebaiknya sering diperiksa dan dipastikan pada
level yang sesuai, Oli trafo harus diperiksa secara berkala, tergantung kepada kondisi operasi
trafo, terutama periksalah tegangan tembus oli dan apakah oli tersebut sudah harus difilter.
62
DAFTAR PUSTAKA
Z. Abidin and A. S. Mubarok, "Analisis Perawatan Dan Penanganan Gangguan Pada Trafo Distribusi
20 KV Di PT. PLN (Persero) Lamongan Rayon Brondong Berbasis Tinjauan Power
Quality," INFOTRON, vol. I, 2021.
R. A. Duyo, "analisis penyebab Gangguan Jaringan Pada Distribusi Listrik Menggunakan Metode
Fault Tree Analysis Di PT. PLN Rayon Daya Makassar," Vertex Elektro, vol. XII, 2020.
E. Permata and I. Lestari, "Maintenance Preventive Pada Transformator Step-Down AV05 Dengan
Kapasitas 150 KV Di PT. Krakatau Daya Listrik," in Seminar Nasional Pendidikan FKIP
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2020.
Rizal A. D , Andi. S. 2019” Analisa Jaringan Dan Pemelihraan Pada Jaringan Distribusi Di PT. PLN
(Persero) Di Wilayah Cabang Pinrang. VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019.
Alamajibuwono H. Pemeliharaan Transformator Daya pada Gardu Induk 150kV Srondol PT PLN
(PERSERO) P3B Jawa Bali Region Jawa Tengah dan DIY UPT Semarang. Universitas
Diponegoro, Semarang, 2010.
Ardianto, Firdaus, dan Noveri L M. Analissi Kinerja Sistem Proteksi Berdasarkan Frekuensi
Gangguan di Gardu Induk 150KV Garuda Sakti. JOM FTeknik, Vol. 4, No. 1, Februari
2017.
63
LAMPIRAN
64