Anda di halaman 1dari 2

Kementerian

Pendidikan,
Kebudayaan

TOPIK 1 – RUANG KOLABORASI


Nama : Ulya Sa’adah
NIM : 2398015490
Mata Kuliah : Pemahaman Peserta didik dan Pembelajarannya

Kasus 1
Siswa pada percobaan kedua mampu mengerjakan dengan benar karena telah menerapkan
langkah-langkah yang disispkan guru. Siswa bukan hanya sekedar menghafal langkah-langkah
tersebut namun siswa juga telah menannamkan onsep yang telah diberikan guru sehingga jika
sewaktu-waktu menemui soal semacam itu, siswa bisa menjawab denagn benar.

Kasus 2 (di SMP)


Rina adalah seorang guru di kelas 7 SMP . Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
menerapkan perhitungan bilangan bulat dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai
untuk membantu setiap peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.
1) Apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai dengan tahapan
perkembangan usia?
2) Mengapa Anda menyarankan hal tersebut?
Jawab:
1. Peserta didik kelas 7 SMP masuk pada rentan usia 11-15 tahun. Menurut teori
perkembangan peserta didik yang dikembangkan Jean Piaget, pada usia tersebut masuk
pada tahap operasional formal. Anak telah mampu berfikir secara abstrak dan
mengembangkan hipotesis dengan logis. Yang dapat dilakukan Rina untuk membentuk
peserta didiknya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis diskusi
menggunakan bilangan bulat. Siswa diberikan kasus soal bilangan bulat negative positif
kebudian dibagi kelompok diskusi untuk diselesaikan permasalahannya. Dari forum
diskusi yang telah dibuat dan konsep yang dicontohkan guru, diharapkan siswa dapat
memahami dan menerapkan konsep bilangan bulat.

2. Rina menyarankan hal tersebut karena pada usa tersebut perta didik telah mampu berpikir
abstrak dan mengembangkan hipotesis. Dengan metode diskusi dan permainan
diharapkan guru dapat mendorong peserta didik untuk lebih bisa berspekulasi tentang
kualitas ideal yang mereka inginkan dalam diri mereka dan dari diri orang lain. Siswa
dapat memehami konsep bilangan bulat dari penarikan kesimpulan berdasarkan hasil
diskusi mereka.
Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan

Kasus 3 (di SMP)


Made adalah adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri di wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran Matematika. Ia hendak mengajarkan materi tentang bilangan bulat.
Terdapat berbagai cara untuk menghubungkaan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari.
dengan melihat latar belakang peserta didiknya, made memberikan contoh pengukuran suhu di
pegunungan dengan pengukuan suhu di daerah pesisir.
1) Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian
2) Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut?
Jawab :
1. Menurut saya, yang dilakukan Made sudah benar. Made melihat latar belakang peserta
didik untuk menggambarkan materi yang akan disampaikan. Dengan melihat latar
belakang, peserta didik akan lebih mudah memahami konsep tentang bilangan bulat,
terutama bilangan negative positif. Peserta didik yang berada di pesisir pantai
menggunakan prinsip bilangan bulat untuk mengukur kedalaman benda di dalam laut dan
di atas permukaan laut. Sedangkan peserta didik yang berada di daerah pegunungan
memanfaatkan prinsip bilangan bulat untuk mengukur suhu pada keadaan tertentu.
Dengan demikian, konsep bilangan bulat dapat dengan mudah diterima peserta didik
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut, Made menggunakan prinsip pembelajaran
kontekstual yakni pembelajaran yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia
nyata peserta didik dan mendorong peserta didik dapat menghubungkan pengetahuan
dengan kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai